BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN
III.1 Objek Penelitian Yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan dari berbagai industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2010-2011 dan melakukan konsolidasi laporan keuangan serta memiliki goodwill dalam laporan keuangannya
III.2 Desain Penelitian III.2.1 Jenis dan Sumber Data Untuk mendapatkan data dan informasi yang terkait dengan penelitian ini, yaitu laporan keuangan perusahaan yang terdaftar di BEI, diperoleh dengan mengunduh dari situs internet terkait yaitu www.idx.co.id . Penelitian ini berupa pooled data dengan cara mengumpulkan data dari banyak sampel pada periode waktu 2010-2011. Berikut ini merupakan periode waktu yang digunakan dalam penelitian :
Tahun 2011 merupakan tahun adopsi uji penurunan nilai sebagaimana yang diatur dalam PSAK no. 22. Goodwill yang diperoleh sebelum tanggal 1 januari 2011, harus dilakukan uji penurunan nilai.
33
III.2.2 Teknik Pengambilan Sampel Dalam penelitian ini,
pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan
teknik non-probability sampling, yaitu dengan menggunakan pendekatan purposive sampling – yaitu sampe yang diambil dengan tujuan tertentu. Berikut kriteria yang digunakan dalam pengambilan sampel: 1. Laporan keuangan yang dipakai untuk perusahaan sampel maupun perusahaan kontrol adalah laporan keuangan konsolidasi. 2. Perusahaan harus memiliki goodwill di tahun 2010 sampai dengan tahun 2011 3. Perusahaan menggunakan mata uang Rupiah dalam pelaporan keuangannya 4. Perusahaan sampel mempublikasikan laporan keuangannya dalam situs www.idx.co.id 5. Perusahaan harus terdaftar di BEI tahun 2010 dan tidak mengalami delisting sampai dengan tahun 2011 Berikut ini merupakan langkah pengambilan sampel dalam penelitian ini: Tabel III.1 Kriteria Pemilihan Sampel KRITERIA Laporan Keuangan yang tercatat di Bursa Laporan Keuangan yang rusak atau tidak tersedia Laporan Keuangan dari sektor keuangan Perusahaan yang tidak melakukan konsolidasi Total Perusahaan yang tidak memiliki goodwill Laporan keuangan konsolidasi yang memiliki goodwill Data tidak lengkap, mata uang bukan rupiah, goodwill hanya ada pada 1 periode, goodwill masih diamortisasi Jumlah sampel untuk perusahaan yang memiliki goodwill
JUMLAH 443 (37) (68) (78) 260 (167) 93 37 56
34
Berikut adalah daftar perusahaan yang dijadikan sebagai sampel penelitian: Tabel III.2 Daftar Perusahaan Sampel No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
Kode Perusahaan ABBA AISA AKRA ANTM ARTI ASGR ASII AUTO BIPI BKSL BMSR BNBR BORN BRAM BRNA BSDE CENT CITA COWL DILD DKFT DVLA EMDE EMTK ERAA ETWA GREN GZCO HERO HMSP ICBP IGAR INDF INDY ISAT JKON JSMR KLBF
Nama Perusahaan PT Mahaka Media Tbk PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk PT AKR Corporindo Tbk PT Aneka Tambang (Persero) Tbk PT Ratu Prabu Energy Tbk PT Astra-Graphia Tbk PT Astra Internasional Tbk PT Astra Otoparts Tbk PT Benakat Petroleum Energy Tbk PT Sentul City Tbk PT Bintang Semesta Raya Tbk PT Bakrie and Brothers Tbk PT Borneo Lumbung Energi dan Metal Tbk PT Indo Kordsa Tbk PT Berlina Tbk PT Bumi Serpong Damai Tbk PT Centrin Online Tbk PT Cita Mineral Investindo Tbk PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk PT Intiland Development Tbk PT Central Omega Resources Tbk PT Darya-Varia Laboratoria Tbk PT Megapolitan Developments Tbk PT Elang Mahkota Teknologi Tbk PT Erajaya Swasembada Tbk PT Eterindo Wahanatama Tbk PT Evergreen Invesco Tbk PT Gozco Plantation Tbk PT Hero Supermarket Tbk PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk PT Champion Pasific Indonesia Tbk PT Indofood Sukses Makmur Tbk PT Indika Energy Tbk PT Indosat Tbk PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk PT Jasa Marga (Persero) Tbk PT Kalbe Farma Tbk 35
No. Kode Perusahaan 39 LPLI 40 MAPI 41 MDRN 42 OKAS 43 PSDN 44 SCMA 45 SGRO 46 SIMP 47 SMAR 48 SMCB 49 SULI 50 TBIG 51 TGKA 52 TLKM 53 TSPC 54 UNSP 55 UNVR 56 VIVA
Nama Perusahaan PT Star Pacific Tbk PT Mitra Adiperkasa Tbk PT Modern Internasional Tbk PT Ancora Indonesia Resources Tbk PT Prasidha Aneka Niaga Tbk PT Surya Citra Media Tbk PT Sampoerna Agro Tbk PT Salim Ivomas Pratama Tbk PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk PT Holcim Indonesia Tbk PT. Sumalindo Lestari Jaya PT Tower Bersama Infrastructure Tbk PT Tigaraksa Satria Tbk PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk PT Tempo Scan Pacific Tbk PT Bakrie Sumatra Plantations Tbk PT Unilever Indonesia Tbk PT Visi Media Asia Tbk
Dalam pengambilan sampel, perusahaan dari sektor keuangan tidak dipakai oleh karena adanya pengungkapan yang berbeda dengan industri lainnya dan memiliki peraturan khusus.
III.2.3 Metode Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, atau data yang telah diolah sebelumnya yang diambil dengan cara mengunduh dari situs www.idx.co.id serta klasifikasi industri berdasarkan JASICA. Selain itu, studi literatur dilakukan untuk mendapatkan teori yang relevan dengan penelitian.
36
III.2.4 Metode Penyajian Data Penyajian data dilakukan secara deskriptif melalui penjabaran dan penjelasan dari hasil penelitian. Selain itu, untuk mempermudah dalam memahami penelitian, data disajikan dalam bentuk tabel dan grafik disertai keterangan yang diperlukan.
III.2.5 Variabel dan Pengukurannya Laba dari kegiatan operasi digunakan sebagai indikator untuk menentukan apakah perusahaan yang membukukan kerugian penurunan nilai melakukan manajemen laba big bath atau income smoothing. Ketika perusahaan yang membukukan kerugian penurunan nilai memiliki laba operasi yang sangat rendah maka perusahaan diindikasikan melakukan manajemen laba big bath. Akan tetapi apabila perusahaan yang membukukan kerugian penurunan nilai labanya tidak terlalu rendah maka perusahaan diindikasikan melakukan manajemen laba income smoothing. Laba dari kegiatan operasi adalah laba sebelum adanya kerugian penurunan nilai dan pendapatan atau beban lain yang bukan dari kegiatan operasi, seperti keuntungan (kerugian) selisih kurs, beban (pendapatan) keuangan. Perusahaan yang tidak membukukan kerugian penurunan nilai digunakan sebagai pembanding untuk menentukan seberapa rendah laba operasi perusahaan yang membukukan kerugian penurunan nilai. Berikut ini merupakan penjelasan masing-masing variabel: 1.
Return on Asset (ROA) ROA mengukur kemampuan perusahaan menggunakan aset-nya untuk menciptakan profit. Nilai dari ROA diperoleh dengan membandingkan laba yang diperoleh dengan aset yang menghasilkan profit, Gibson (2011:308). Berikut ini rumus penghitungan return on asset. 37
Average total asset merupakan nilai dari aset di tahun t ditambah dengan aset di tahun t-1 dibagi dengan 2. Semakin besar rasio ini artinya semakin baik kemampuan perusahaan untuk menciptakan laba melalui aset-asetnya. 2.
Return on Sales atau Operating Profit Margin Rasio ini mengukur seberapa besar laba bersih operasi yang diperoleh perusahaan untuk setiap satu dollar penjualan. Apabila perusahaan melaporkan memperoleh 6% disuatu tahun operasi, hal ini berarti laba perusahaan sebesar 6% dari total pendapatan penjualan. Rumus dibawah ini digunakan untuk menghitung return on sales:
Semakin tinggi rasio ini, maka semakin besar profitabilitas perusahaan. Rasio return on sales dipakai untuk mengantisipasi adanya bias dari pengukuran profitabilitas perusahaan jasa yang cenderung memiliki aset yang kecil
III.2.6 Metode Analisis Data III.2.6.1 Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan data sampel. Dalam penelitian ini data sampel akan disajikan dalam bentuk tabel untuk setiap hasil perhitungan. Untuk melakukan analisis kualitas pengungkapan penurunan nilai goodwill, dilakukan dengan meneliti laporan keuangan dan catatan atas laporan keuangan perusahaan tahun 2011. Catatan atas laporan keuangan yang dipakai adalah 38
seluruh catatan yang memuat informasi goodwill maupun uji penurunan nilai goodwill. Penelitian ini menganalisis setiap asumsi dan metode yang digunakan untuk melakukan uji penurunan nilai goodwill di tahun 2011 Ketentuan untuk melakukan uji penurunan nilai atas goodwill mulai berlaku sejak 1 Januari 2011, sehingga laporan keuangan tanggal 31 Desember 2011 adalah laporan keuangan yang pertama kali memberlakukan standar ini. Selain itu, perusahaan Australia dan New Zealand dipakai sebagai perbandingan dengan mengacu kepada hasil penelitian sebelumnya yang berjudul “Goodwill Impairment – An Assessment of Disclosure Quality and Compliance Levels by Large Listed Australian Firms” dan “Goodwill Impairment – An Assessment of Disclosure Quality and Compliance Levels by Large Listed New Zealand Firms”. Sebanyak 50 perusahaan besar di Australia dan 34 perusahaan besar di New Zealand dijadikan sampel dalam penelitian ini.
III.2.5.2 Statistik Inferensial Mann-Whitney Test Mann-Whitney test dilakukan untuk menguji perbedaan antara dua populasi. Kedua populasi tersebut sifatnya independen. Dalam penelitian ini kedua populasi tersebut adalah perusahaan yang membukukan kerugian penurunan nilai goodwill dan yang tidak. Uji Mann-Whitney dipakai karena data tidak berdistribusi normal. Hipotesis dengan menggunakan uji Mann-Whitney adalah sebagai berikut: H0: kedua populasi memiliki nilai rata-rata yang identik atau tidak berbeda signifikan HA: kedua populasi nilai rata-ratanya tidak identik dan berbeda signifikan. Dasar pengambilan keputusan menggunakan uji ini yaitu: 39
1. Dengan membandingkan angka z hitung dan z tabel Jika z hitung lebih besar dari z tabel, maka Ho diterima. Jika z hitung kurang dari z tabel, maka Ho ditolak. Z hitung merupakan hasil perhitungan dari uji Mann-Whitney, sedangkan z tabel diperoleh dari standar baku untuk tingkat kepercayaan 95% yaitu sebesar ± 1,96 2. Dengan melihat angka probabilitas yang ditunjukkan oleh nilai sig Jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05, maka Ho diterima. Jika nilai probabilitas kurang dari 0,05, maka Ho ditolak.
40