30
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti, maka jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian pengembangan (development research). Dalam hal ini penelitian pengembangan digunakan untuk mengembangkan perangkat pembelajaran matematika berbasis web di SMA Negeri 1 Sijunjung Untuk mengetahui keefektifan pembelajaran matematika yang telah dirancang, maka digunakan penelitian pra-eksperimental dengan model rancangan penelitiannya “The One-Shot Case Study” (Sumadi, 2002). Pada penelitian ini akan diamati motivasi belajar siswa setelah mengikuti proses pembelajaran dengan pembelajaran matematika berbasis web . B. Rancangan dan prosedur penelitian Rancangan penelitian pengembangan ini terdiri dari 3 tahap, yaitu: 1. Analisis muka belakang (front-end analysis) 2. Tahap prototipe (prototype) 3. Tahap penilaian (assessment)
32
33
Secara umum, rancangan penelitian tergambar dalam diagram berikut:
Analissi Mukabelakang (Front-end analysis)
Tahap Prototype
Tahap Penilaian
Gambar 2. Rancangan Penelitian (dalam Ahmad Fauzan, 2002) Rancangan penelitian akan diuraikan pada prosedur penelitian, sebagai berikut : 1. Analisis Muka-Belakang Tahap analisis muka-belakang dilakukan untuk mendapatkan gambaran kondisi di lapangan. Kegiatan pada tahap ini antara lain: mengidentifikasi permasalahan pembelajaran matematika sebelumnya dan merumuskan alasan pentingnya suatu pengembangan model pembelajaran. Selain itu, dilakukan identifikasi dan kajian terhadap teori-teori yang menjadi dasar pengembangan model pembelajaran matematika. Pada tahapan ini juga dilakukan identifikasi dan kajian terhadap kurikulum matematika, analisis kondisi siswa, analisis web pembelajaran yang telah ada, analisis tugas dan penetapan kriteria kinerja yang akan dicapai melalui pembelajaran. Pada tahap ini dilakukan langkah - langkah sebagai berikut: a. Melakukan wawancara dengan teman sejawat Kegiatan wawancara dilakukan untuk mengetahui masalah/ hambatan/fenomena apa saja yang dihadapi di lapangan sehubungan
34
dengan proses pembelajaran matematika siswa. Masalah/hambatan ini dapat berasal dari kebiasaan- kebiasaan yang dilakukan siswa dalam pembelajaran matematika. b. Menganalisis silabus mata pelajaran matematika SMA Analisis silabus mata pelajaran matematika bertujuan untuk mengetahui apakah materi yang diajarkan sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang ada. Selain itu, juga melihat kegiatan pembelajaran yang telah direncanakan melalui Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). c. Menganalisis buku pelajaran matematika SMA Sebelum
merancang
materi
pelajaran
pada
pembelajaran
matematika berbasis web, buku pelajaran matematika SMA ditelaah terlebih dahulu. Hal ini bertujuan untuk melihat isi buku, cara penyajian, soal-soal latihan dan tugas-tugas, apakah sudah sesuai dengan silabus yang berlaku. 2. Tahap Prototipe Berdasarkan hasil analisis muka-belakang dirancang prototipe perangkat pembelajaran berbasis web pada topik Trigonometri. Prototipe yang dirancang antara lain : a. Penyusunan rencana pembelajaran (RPP) b. Penyusunan materi inti yang akan disajikan c. Penyusunan latihan, kuis. tes untuk siswa
35
Perancangan
program
dan
layanan
informasi
pada
web
pembelajaran matematika yang akan digunakan dibuat oleh programmer web. Sebelum perancangan web, peneliti terlebih dahulu mendiskusikan layanan-layanan yang tersedia di dalam web tersebut. Pembuatan prototipe ini dilakukan melalui tiga tahap, yaitu: 1. Tahap Validasi Rancangan prototipe perangkat pembelajaran matematika berbasis web divalidasi oleh para pakar (validator) yang memahami prinsip pembelajaran matematika dan pembelajaran berbasis web. Validator tersebut terdiri dari dosen , guru matematika SMA, programer web. Ada 2 macam validasi yang digunakan pada prototipe, yaitu: a. Validitas isi yaitu apakah materi yang telah dirancang sesuai dengan silabus matematika SMA dan apakah materi yang dirancang dengan flash sesuai standar flash yang baik b. Validitas
konstruk
yaitu
kesesuaian
komponen-komponen
pembelajaran matematika berbasis web dengan indikator-indikator yang telah ditetapkan. Kegiatan validasi dilakukan dalam bentuk mengisi lembar validasi perangkat pembelajaran berbasis web dan diskusi sehingga diperoleh perangkat pembelajaran yang valid dan layak untuk digunakan. 2. Tahap Praktikalitas Pada tahap ini dilakukan ujicoba terbatas di satu kelas. Ujicoba dilakukan bertujuan untuk melihat sejauhmana praktikalitas perangkat
36
pembelajaran
matematika
berbasis
web
dalam
pelaksanaan
pembelajaran di kelas. Aspek praktikalitas yang diamati dalam proses pembelajaran di kelas ujicoba diperoleh melalui observasi terhadap pelaksanaan pembelajaran dengan perangkat pembelajaran matematika berbasis web. 3. Tahap Penilaian Pada tahap penilaian, kegiatan dipusatkan untuk mengevaluasi apakah prototipe versi uji coba dapat digunakan secara efektif dalam pembelajaran matematika. Aspek efektifitas pembelajaran matematika berbasis web di kelas uji coba ditinjau dari motivasi belajar siswa.
37
Wawancara dengan teman sejawat Analisis mukabelakang
Silabus matematika SMA
Buku Matematika SMA Isi Validasi Konstruk
Perangkat pembelajaran berbasis web
Prototipe Kepraktisan
Penilaian
Keefektifan
Motivasi siswa
Gambar 3. Prosedur Penelitian
D. Pengembangan Instrumen Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar validasi, angket, pedoman wawancara dan lembar observasi.
38
1. Lembar validasi Lembar validasi digunakan untuk mengetahui kevalidan perangkat pembelajaran matematika berbasis web dan instrumen yang telah dirancang. Lembar validasi pada penelitian ini terdiri atas 4 macam yaitu: a. Lembar validasi web pembelajaran matematika. b. Lembar validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. c. Lembar validasi panduan wawancara dengan siswa. d. Lembar validasi angket motivasi belajar siswa. Skala penilaian untuk lembar validasi menggunakan skala Likert. Secara umum indikator-indikator yang divalidasi pada web pembelajaran matematika, sebagaimana yang dikemukakan oleh Made Wena (2009) sebagai berikut: a.
Tingkat kedalaman materi. Apakah materi pembelajaran yang disajikan melalui web pembelajaran telah sesuai dengan kurikulum?
b.
Urutan penyajian/pengorganisasian isi pembelajaran. Apakah urutan penyajian/pengorganisasian isi pembelajaran telah dilakukan dengan baik.
c.
Kejelasan penggunaan bahasa. Apakah bahasa yang digunakan mudah dimengerti dan jelas.
d.
Kejelasan tabel, gambar / grafik / animasi. Apakah tabel, gambar / grafik / animasi telah sesuai dengan materi pelajaran matematika? Apakah tabel, gambar / grafik / animasi mampu merangsang motivasi siswa.
39
e.
Tampilan secara keseluruhan.
2. Angket Angket digunakan untuk mengetahui motivasi belajar siswa terhadap pembelajaran matematika berbasis web. Dalam penelitian ini, angket tertutup digunakan untuk mengukur motivasi siswa yang diberikan setelah siswa mengikuti pembelajaran matematika berbasis web. Angket tertutup merupakan angket yang telah disusun dengan menyediakan pilihan jawaban lengkap sehingga responden hanya tinggal memberi tanda pada jawaban yang dipilih. Pengisian angket ini menggunakan skala Likert dengan range 1 sampai 5. Jika pernyataan bernilai positif maka kriteria nilai 1 untuk kategori sangat tidak setuju (STS), 2 untuk kategori tidak setuju (TS), 3 untuk kategori ragu-ragu (R), 4 untuk kategori setuju (S), dan 5 untuk kategori sangat setuju (SS). Jika pernyataan bernilai negatif maka kriteria nilai 1 untuk kategori sangat setuju (SS), 2 untuk kategori setuju (S), 3 untuk kategori ragu-ragu (R), 4 untuk kategori tidak setuju (TS), dan 5 untuk kategori sangat tidak setuju (STS). Apabila pernyataan tidak diisi oleh siswa maka pernyataan diberi nilai 0. Indikator dari motivasi belajar yang digunakan mengacu kepada pendapat Keller yaitu motivasi belajar siswa yang ditinjau dari (1) Perhatian siswa terhadap pembelajaran, (2) keyakinan siswa terhadap kemampuan, (3) relevansi pembelajaran dengan kebutuhan siswa, dan (6) kepuasan siswa terhadap pembelajaran.
40
Berdasarkan strategi pengelolaan motivasi yang dikemukakan Visser dan Keller (dalam Made Wena, 2009), indikator-indikator motivasi dapat dikembangkan sebagai berikut: Tabel 1. Indikator-Indikator Motivasi Belajar No
Indikator
Sub indikator
Item no.
Motivasi 1
Menarik Perhatian
a. Meningkatnya minat belajar siswa
siswa 2.
Relevansi
15, 16, 17, 18 19, 21,23,30
a. Siswa mengetahui tujuan pembelajaran
2, 6,
b. Siswa dapat mengaitkan pembelajaran
10,11
dengan pengalaman belajar sebelumnya 3.
Meningkatnya keyakinan dan kepercayaan diri siswa
a. Siswa mempunyai harapan positif untuk sukses
3, 4, 5, 7, 13, 20,
b. Siswa menyadari kesuksesan didasari atas usaha c. Ketekunan siswa dalam mengerjakan tugas
20, 24, 26,
d. Ulet menghadapi kesulitan 4.
Kepuasan siswa
a. Siswa merasa mengalami pembelajaran
1,8, 9, 12, 14, 22,
yang bermakna b. Siswa bisa mengapresiasikan apa yang
5, 27, 28,29
telah dipelajarinya
3. Pedoman wawancara Untuk mengetahui kepraktisan penggunaan web pembelajaran matematika di kelas digunakan pedoman wawancara. Pedoman wawancara berisi pertanyaan-pertanyaan tentang tanggapan terhadap materi, desain
41
pembelajaran dan sistem informasi yang terdapat pada web pembelajaran matematika. 4. Lembar Observasi Lembar
observasi
digunakan
untuk
melihat
kepraktisan
pelaksanaan pembelajaran matematika berbasis web dan kendala-kendala yang dihadapi pada pelaksanaan pembelajaran.
E. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Penyebaran Angket ”Angket adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain yang bersedia memberikan respons sesuai dengan permintaan pengguna” (Riduwan, 2005). Pada penelitian ini penyebaran angket bertujuan untuk mengungkapkan motivasi belajar siswa pada pembelajaran matematika berbasis web di SMA Negeri 1 Sijunjung. 2. Wawancara ”Wawancara sebagai alat penilaian digunakan untuk mengetahui pendapat, aspirasi, harapan, prestasi, keinginan, keyakinan dan lain-lain sebagai hasil belajar siswa” (Nana Sudjana, 2005). Wawancara pada penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan praktikalitas penggunaan web
pembelajaran matematika. Pada penelitian ini, wawancara yang
digunakan adalah wawancara bebas (tak berstruktur) yaitu wawancara
42
yang membebaskan orang yang diwawancarai mengemukakan pendapat dan tidak adanya jawaban yang telah dipersiapkan. 3. Observasi ”Observasi yaitu melakukan pengamatan secara langsung ke objek penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan” (Riduwan, 2005). Dalam penelitian ini observasi bertujuan untuk mengetahui praktikalitas pelaksanaan pembelajaran matematika berbasis web. Alat pengumpul data yang digunakan untuk mengobservasi adalah lembar observasi.
F. Teknik Analisis Data 1. Lembar Validasi a. Web pembelajaran matematika Hasil validasi terhadap web pembelajaran matematika dari validator terhadap seluruh aspek yang dinilai, antara lain: tampilan secara keseluruhan, materi, kejelasan penggunaan bahasa, disain dan animasi disajikan dalam bentuk tabel. Selanjutnya dicari rerata skor tersebut dengan menggunakan rumus n
Vi R
i 1
n
(Sudjana, 2001)
dengan R = rerata hasil penilaian dari para validator Vi = skor hasil penilaian validator ke-i
43
n
= banyak validator Selanjutnya rerata yang didapatkan disesuaikan dengan kriteria
yang ditetapkan. Cara mendapatkan kriteria tersebut adalah sebagai berikut: (1) Rentangan skor mulai dari 0 sampai 4, (2) Kriteria dibagi atas lima tingkatan, (3) Istilah yang digunakan disesuaikan dengan aspek-aspek yang divalidasi, dan (4) Rentangan rerata dibagi menjadi lima kelas interval. Kriteria rentangan rerata antara lain: 1) Bila rerata > 3,20 maka aspek yang dinilai dikategorikan jelas sekali. 2) Bila 2,40 < rerata ≤ 3,20 maka dikategorikan jelas. 3) Bila 1,60 < rerata ≤ 2,40 maka dikategorikan cukup jelas. 4) Bila 0,80 < rerata ≤ 1,60 maka dikategorikan kurang jelas. 5) Bila rerata ≤ 0,80 maka dikategorikan tidak jelas. Kemudian dihitung rerata semua aspek untuk validasi web pembelajaran. Untuk menentukan tingkat kevalidan web pembelajaran digunakan kriteria berikut: 1) Bila rerata > 3,20 maka web dikategorikan sangat valid. 2) Bila 2,40 < rerata ≤ 3,20 maka dikategorikan valid. 3) Bila 1,60 < rerata ≤ 2,40 maka dikategorikan cukup valid. 4) Bila 0,80 < rerata ≤ 1,60 maka dikategorikan kurang valid. 5) Bila rerata ≤ 0,80 maka dikategorikan tidak valid.
44
b. Instrumen Data hasil lembar validasi instrumen yang terkumpul kemudian ditabulasi. Hasil tabulasi tiap instrumen dicari persentasenya dengan menggunakan rumus: Persentase =
jumlah skor jawaban masing masing item 100% jumlah skor ideal item
(Riduwan, 2005)
Berdasarkan hasil persentase, setiap instrumen dikategorikan berdasarkan kategori yang dikemukakan oleh Riduwan (2005) sebagai berikut: Tabel 2. Kategori Validitas Instrumen (%)
Kategori
0< x ≤ 20
Tidak valid
21< x ≤ 40
Kurang valid
41< x ≤ 60
Cukup valid
61< x ≤ 80
Valid
81< x ≤ 100
Sangat valid
2. Angket Data angket motivasi digunakan untuk melihat keefektifan web pembelajaran. Angket diperoleh dengan cara menghitung skor siswa yang menjawab masing-masing item sebagaimana terdapat pada angket. Data tersebut dianalisis dengan teknik persentase yang dinyatakan oleh Riduwan (2005) sebagai berikut:
45
Persentase =
jumlah skor jawaban masing masing item 100% jumlah skor ideal item
Hasil yang diperoleh diinterpretasi dengan menggunakan kriteria berikut: Tabel 3. Kriteria Interpretasi Skor Motivasi Belajar siswa Kriteria Range persentase Sangat rendah 0 < x ≤ 20 Rendah 20 < x ≤ 40 Sedang 40 < x ≤ 60 Tinggi 61 < x ≤ 80 Sangat tinggi 81 < x ≤ 100 Sumber: Riduwan (2005) 3. Wawancara Data hasil wawancara dengan siswa mengenai keefektifan web pembelajaran matematika dianalisis dengan teknik deskriptif. 4. Observasi pelaksanaan pembelajaran matematika berbasis web Hasil observasi kepraktisan pelaksanaan pembelajaran matematika berbasis
web
dipisah-pisahkan
menurut
kelompok
data.
Untuk
menggambarkan data hasil observasi digunakan teknik deskriptif. G. Hasil Validasi Insrumen Instrumen penelitian divalidasi oleh guru matematika SMA, SMK, dan SMP. Daftar nama validator terdapat pada Lampiran 1. a. Hasil validasi instrumen wawancara dengan siswa Hasil validasi instrumen wawancara dengan siswa dapat dilihat pada Lampiran 8. Rekapitulasinya dapat dilihat pada tabel berikut:
46
Tabel 4. Hasil Validasi Instrumen Wawancara dengan Siswa N o 1 2 3 4
Aspek yang Dinilai Keterkaitan indikator dengan tujuan Kesesuaian pertanyaan dengan indikator Kesesuaian antara pertanyaan dengan tujuan Bahasa yang digunakan Total skor Skor maksimum
Skor
%
9 10 10 10 39
81,25
48
Tabel 4 menunjukkan bahwa menurut validator instrumen wawancara dirancang sangat valid (81,25%). Secara umum, penilaian validator terhadap format wawancara dengan siswa sudah dapat digunakan. b. Hasil validasi instrumen angket motivasi siswa Hasil validasi instrumen angket motivasi siswa dapat dilihat pada Lampiran 9. Rekapitulasinya dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 5. Hasil Validasi Instrumen angket motivasi siswa No 1 2 3 4
Aspek yang Dinilai Keterkaitan indikator dengan tujuan Kesesuaian pernyataan dengan indikator Kesesuaian antara pernyataan dengan tujuan Bahasa yang digunakan Total skor Skor maksimum
Skor 9 10 9 10 38
%
79,17
48
Tabel 5 menunjukkan bahwa menurut validator instrumen motivasi belajar siswa valid (79,17%). Salah seorang validator menyarankan untuk halaman 2 pada lembar angket tetap dituliskan halam judul untuk memudahkan siswa mengisi angket. Selain itu, validator
47
menyarankan kata ”trigonometri” diganti dengan ”matematika” dan konsisten dalam menggunakan kata seperti kata ”kamu atau ”anda”. Hasil perbaikan dapat dilihat pada Lampiran 16.