30
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian “Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu” (Sugiyono, 2006: 2). Penelitian yang dilakukan ini mengenai ketercapaian kecakapan hidup (life skill) siswa tingkat tiga program keahlian Teknik Mekanik Otomotif SMK N 7 Baleendah Kab. Bandung pada Mata Diklat Chasis tahun 2008/2009, dalam bentuk jawaban quesioner yang diberikan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Nazir M. (1999: 63) mengemukakan bahwa, metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik deskriptif kualitatif dengan persentase. Arikunto (2003: 210) menyatakan bahwa: Metode deskriptif dengan persentase dimaksudkan untuk mengetahui status sesuatu yang dipersentasekan dan disajikan tetap berupa persentase. Tetapi kadang-kadang sesudah sampai ke persentase lalu ditafsirkan dengan kalimat yang bersifat kualitatif, misalnya baik (76%-100%), cukup (56%-75%), kurang baik (40%-55%), tidak baik (kurang dari 40%). Data kualitatif yang ada sering dikuantifikasikan, diangkakan sekedar untuk mempermudah penggabungan dua atau lebih data variabel, kemudian sesudah terdapat hasil akhir lalu dikualifikasikan kembali.
31
B. Paradigma Penelitian Temuan/Fakta: 44 % dari lulusan bidang keahlian mekanik otomotif SMK N 7 Baleendah tahun 2007-2008 belum mempunyai pekerjaan.
Kesenjangan
Ideal: Keterserapan lulusan dalam periode dua tahun setelah lulus minimal 75% serta yang mampu menciptakan lapangan kerja 5%. (Depdiknas,2003: 3)
KETERCAPAIAN KECAKAPAN HIDUP (LIFE SKILL) SISWA TINGKAT TIGA SMK N 7 BALEENDAH PADA MATA DIKLAT CHASIS
Komponen-komponen life skill Aspek yang diungkap: - Kecakapan hidup personal (self awareness) - Kecakapan hidup berpikir rasional (thinking skill) - Kecakapan sosial (social skill) - Kecakapan akademik (academic skill) - Kecakapan vokasional (vocational skill) Temuan Penelitian
1.Hasil Penelitian 2.Kesimpulan Ket:
Ruang Lingkup Penelitian Gambar 3.1 Paradigma Penelitian
C. Data dan Sumber Data 1. Data Penelitian Menurut Arikunto (2006: 96) dinyatakan bahwa “data adalah segala fakta dan angka yang dapat dijadikan bahan untuk menyusun suatu informasi,
32
sedangkan informasi ialah hasil pengolahan data yang dapat dipakai untuk suatu keperluan”. Oleh karena itu data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah perolehan kecakapan hidup (life skill) hasil pembelajaran siswa tingkat tiga Program Keahlian Teknik Mekanik Otomotif SMK N 7 Baleendah Kab. Bandung pada Mata Diklat Chasis tahun 2008/2009, dalam bentuk jawaban quesioner yang diberikan. 2. Sumber Data Arikunto (2006 : 129) menyatakan, bahwa “sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data dapat diperoleh”. Berdasarkan pendapat tersebut, maka sumber data dalam penelitian ini adalah responden yang memberikan data dan informasi yang dapat menjawab masalah dalam penelitian ini. Supaya dapat mengungkap permasalahan dalam penelitian ini secara lebih jelas dan mendalam, maka penulis melakukan studi kasus di lingkungan SMK N 7 Baleendah Kab. Bandung. Sebagai sumber data utama dalam penelitian ini adalah siswa tingkat tiga SMK N 7 Baleendah Kab. Bandung Program Keahlian Teknik Mekanik Otomotif Tahun Ajaran 2008 / 2009 sebagai responden yang mengisi angket penelitian yang telah diberikan.
D. Populasi dan Sampel Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Menurut Arikunto (2006 : 130) mengemukakan, bahwa “populasi adalah keseluruhan subjek penelitian”. Sesuai dengan pendapat tersebut, maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa tingkat tiga SMK N 7 Baleendah Kab. Bandung Program
33
Keahlian Teknik Mekanik Otomotif Tahun Ajaran 2008 / 2009 dengan jumlah siswa sebanyak 64 orang. Berkaitan dengan hal itu, Arikunto (2006:134) menyatakan bahwa “untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi”. Maka subjek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh populasi yang ada yaitu 64 orang dan untuk uji coba angket 30 orang.
E. Teknik Pengumpulan Data dan Pengolahan Data 1. Teknik Pengumpulan Data Penggunaan teknik penelitian yang tepat dan relevan akan berguna dalam kelancaran mengungkapkan masalah yang sedang diteliti serta tercapai sesuai dengan yang diinginkan. Penulis menggunakan teknik pengumpulan data dalam penelitian ini diantaranya adalah: a. Angket Penulis mengambil angket sebagai teknik pengumpulan data dengan pertimbangan, diantaranya yaitu: -
Angket dapat disebar secara serentak.
-
Pengisian angket tidak terlalu mengganggu aktivitas responden.
-
Dengan teknik angket ini, kehadiran peneliti ditengah-tengah responden tidak terlalu diperlukan sehingga responden dapat dengan leluasa mengemukakan sikap dan pendapatnya secara bebas.
-
Dapat dibuat anonim sehingga responden bebas jujur dan tidak malu-malu menjawab.
34
-
Dapat dibuat terstandar sehingga bagi semua responden dapat diberi pertanyaan yang benar-benar sama.
b. Studi Dokumentasi Studi Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data tertulis yang diperlukan untuk melengkapi data penelitian, yaitu dengan jalan membaca, menelaah, mengkaji berbagai dokumen yang sekiranya berhubungan dengan permasalahan yang sedang diteliti. Hal ini sejalan dengan Arikunto (2006: 231), yang menyatakan bahwa “Dalam melaksanakan suatu studi dokumentasi adalah peneliti mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda, dan sebagainya”. Data yang dikumpulkan melalui dokumentasi yaitu mengenai jumlah siswa yang menjadi populasi, serta beberapa dokumentasi lainnya yang relevan dengan masalah penelitian.
2. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket.yang digunakan untuk mengetahui ketercapaian kecakapan hidup (life skill) siswa tingkat tiga Program Keahlian Teknik Mekanik Otomotif SMK N 7 Baleendah Kab. Bandung pada Mata Diklat Chasis. Angket yang digunakan adalah angket tertutup, dalam arti alternatif jawaban sudah tersedia, di mana responden hanya tinggal memilih jawaban yang telah disediakan. Angket dibuat berdasarkan kisi-kisi yang telah ditetapkan sebelumnya.
35
3. Pengujian Instrumen Penelitian Angket yang digunakan dalam penelitian ini disusun menurut Skala Likert. Sugiyono (2006: 86) mengatakan, bahwa “Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial”. Dengan Skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel, kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pertanyaan atau pernyataan. Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif, seperti pada tabel berikut ini: Tabel 3.1 Skala Jawaban Angket Pada Skala Likert Arah Pernyataan TP J S SL Positif
4
3
2
1
Negatif
1
2
3
4
Sedangkan pertimbangan penulis menggunakan skala Likert adalah sebagai berikut : 1. Menentukan skornya mudah karena tiap jawaban diberi bobot berupa angka yang mudah dijumlahkan. 2. Skala Likert mempunyai reliabilitas tinggi dalam mengurutkan siswa berdasarkan intensitas sikap tertentu. 3. Skala Likert ini sangat luwes dan fleksibel, lebih fleksibel dari teknik pengukuran lainnya.
36
a. Uji Validitas Angket “Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen” (Arikunto, 2006: 168). Perhitungan validitas butir soal diperlukan untuk mengetahui soal tersebut valid atau tidak. Dalam penelitian ini penulis mengadakan pengujian validitas konstruksi dari para ahli (judgment experts) kemudian menguji validitas soal dengan mengunakan rumus korelasi product moment yang dikemukakan oleh Pearson (Arikunto, 2006: 170) dengan memakai angka kasar, rumusnya adalah sebagai berikut:
rxy =
N ⋅ ∑ XY − (∑ X ) ⋅ (∑ Y )
[(N ∑ X
2
)(
− (∑ X ) N ∑ Y 2 − (∑ Y ) 2
2
)]
dimana: rxy
= Koefisien korelasi.
∑X
= Jumlah skor tiap item dari seluruh responden uji coba.
∑Y
= Jumlah skor total seluruh item dari keseluruhan reponden.
N
= Jumlah responden.
Setelah harga koefisien korelasi ( rxy ) diperoleh, substitusikan ke rumus uji ‘t’ yaitu: t = rxy
n−2 1 − rxy
2
(Sudjana, 1996: 377)
Perhitungan selanjutnya validitas akan terbukti jika harga thitumg > ttabel dengan tingkat signifikansi 0,05 dan derajat kebebasan (dk) = n - 2.
37
b. Uji Reliabilitas Angket Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui keajegan atau konsistensi dari suatu intrumen. Suatu instrumen penelitian dikatakan reliabel jika instrumen tersebut dapat menghasilkan hasil yang tetap. Dengan uji reliabilitas ini akan diketahui apakah suatu instrumen memiliki taraf kepercayaan tinggi atau rendah. Uji reliabilitas yang digunakan adalah menghitung reliabilitas dengan menggunakan rumus koefisien alpha, sebagai berikut: 1. Menghitung harga-harga varian tiap item, menggunakan rumus:
α b2 =
∑X
2
(∑ X ) 2
−
N
N
(Arikunto, 2006: 196)
Keterangan:
α b2
= Harga varian tiap item.
∑X
2
= Jumlah kuadrat jawaban responden setiap item.
(∑ X ) 2 = Kuadrat skor seluruh responden dari setiap itemnya. N
= Jumlah responden.
2. Menghitung varian total, menggunakan rumus:
α t2 =
∑Y 2 −
(∑ Y ) 2 N
N
Keterangan:
α t2
∑Y
= Harga varian tiap item. 2
= Jumlah kuadrat skor total.
(Arikunto, 2006: 196)
38
(∑ Y ) 2 = Jumlah kuadrat dari jumlah skor total. N
= Jumlah responden.
3. Menghitung reliabilitas angket, menggunakan rumus: 2 k ∑α b r11 = 1 − α t2 k − 1
(Arikunto, 2006: 197)
Keterangan:
r11
= Reliabilitas angket.
k
= Banyaknya item angket.
∑α α t2
2 b
= Jumlah varian item. = Varian total.
Besar klasifikasi reliabilitas diinterpretasikan untuk menyatakan kriteria reliabilitas. Arikunto(2006: 276) mensyatakan kriteria reliabilitas sebagai berikut: 0.800 ≤ r ≤ 1.00 0.600 ≤ r < 0.800 0.400 ≤ r < 0.600 0.200 ≤ r < 0.400 r < 0.200
: reliabilitas tinggi. : reliabilitas cukup. : reliabilitas agak rendah. : reliabilitas rendah. : reliabilitas sangat rendah.
4. Penyusunan Alat Pengumpul Data Seperti yang telah dijelaskan pada bagian awal, penelitian ini menggunakan teknik angket sebagai alat pokok pengumpul data. Adapun penyusunan alat pengumpul data yang penulis lakukan adalah sebagai berikut: a. Menyusun kisi-kisi. b. Membuat petunjuk pengisian. c. Menyusun rancangan pertanyaan dan pilihan jawaban.
39
d. Tahap uji coba angket. e. Memperbanyak angket yang direvisi sesuai dengan jumlah responden yang telah ditetapkan.
5. Tahap-Tahap Pelaksanaan Penelitian a. Tahap persiapan Penulis mempersiapkan angket yang berhubungan dengan pengumpulan data. b. Tahap pelaksanaan Penulis menyebarkan semua angket pada responden setelah perlengkapan penelitian sudah lengkap yaitu berupa sejumlah angket, dan pada saat yang bersamaan, penulis memberikan keterangan yang berhubungan dengan pengumpulan data. c. Tahap pengumpulan angket Setelah responden selesai mengisi angket, maka angket itu dikumpulkan untuk dilakukan analisis.
6. Prosedur Pengolahan Data Langkah-langkah yang ditempuh dalam pengolahan data sebagai berikut: a. Seleksi Data yang terkumpul yaitu berupa jawaban angket diseleksi dengan maksud mengetahui mana data yang lengkap dan data yang tidak lengkap serta mana data yang dapat diolah dan data yang tidak dapat diolah.
40
b. Tabulasi Tabulasi data sangat berguna dalam mempermudah penghitungan yang biasanya dibuat dalam tabel, sehingga dapat diketahui frekuensi setiap alternative jawaban yang diberikan responden. c. Penafsiran data Maksudnya adalah menafsirkan data mentah hasil dari lapangan agar mempunyai arti dan makna agar dapat menjawab masalah penelitian. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: 1. Membuat tabel yang memuat kolom, nomor pertanyaan, alternatif jawaban, frekuensi jawaban dan persentase. 2. Menjumlah alternatif jawaban untuk mencari frekuensi. 3. Menjumlah
semua
alternatif
jawaban
untuk
mencari
frekuensi
keseluruhan. 4. Mencari persentase untuk mendapatkan gambaran seberapa besar frekuensi tiap jawaban dengan rumus: P=
f x100% N
Keterangan: P
= Persentase jawaban.
f
= Frekuensi jawaban.
N
= Jumlah responden.
( Ali, 1992: 184)
41
7. Teknik Analisis Data Prosedur pengolahan data penelitian ini meliputi langkah-langkah kegiatan; penyeleksian data, pengelompokan, perhitungan asumsi statistik. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah jawaban angket dari responden yang di susun dengan Skala Likert sehingga menghasilkan angka-angka yang mempunyai bobot tertentu, dari angka tersebut penulis akan menyajikan data dalam bentuk persentase yang digunakan sebagai pedoman menyajikan hasil penelitian. Data yang diolah sesuai dengan apa yang dinyatakan oleh Moh. Ali (1992: 184) sebagai berikut: 0% 1%-39% 40%-49% 50% 51%-75% 76%-99% 100%
: ditafsirkan, tidak ada. : ditafsirkan, sebagian kecil. : ditafsirkan, hampir setengahnya. : ditafsirkan, setengahnya. : ditafsirkan, sebagian besar. : ditafsirkan, pada umumnya. : ditafsirkan, seluruhnya
Persentase jawaban yang diperoleh selanjutnya diinterpretasikan melalui interval yang dibuat menjadi lima kriteria yaitu baik sekali, baik, cukup, kurang, dan gagal, dihitung dari persentase maksimum yang didapat yaitu 100%. Data yang diolah sesuai dengan apa yang dinyatakan oleh Suharsimi Arikunto (2006: 245) sebagai berikut: 80%-100% : Baik sekali 66%-79% : Baik 56%-65% : Cukup 40%-55% : Kurang Kurang dari 40% : Gagal
42
ALUR PENELITIAN
Start
Studi Pendahuluan
Perumusan Masalah
Menentukan Tujuan
Penyusunan Instrumen
Uji Coba Instrumen
Populasi dan Sampel
No Yes Instrumen
Pengumpulan Data
Pengolahan Data
Hasil Penelitian
Kesimpulan Stop Gambar 3.2 Alur Penelitian