BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dikembangkan oleh Kemmias dan Taggart (1986), penelitian tindalakn kelas merupakan suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif yang dilakukan oleh guru/peneliti di dalam kelas yang bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran. Pada penelitian tindakan ini, guru sebagai peneliti berupaya menyusun cara-cara yang dapat ditempuh untuk memecahkan masalah yang diangkat dalam penelitian. Dalam Bab III ini akan dibahas mengenai lokasi dan waktu penelitian, subyek penelitian, prosedur penelitian, metode pengumpulan data (instrument penelitian), serta analisis data.
A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1.
Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di SDN Pusakaresmi, Kp. Cimaung RT.01 RW.03 Desa Cimaung Kecamatan Cimaung Kabupaten Bandung. Lokasi Sekolah Dasar yang peneliti laksanakan merupakan salah satu desa perbatasan yang menghubungkan kota Banjaran dengan kota Pangalengan.
2.
Waktu Penelitian Pelaksanaan penelitian ini akan dilakukan pada bulan April 2011. Adapun pelaksanaan penelitian dimulai dengan tahap persiapan 26
27
dilanjutkan
dengan
pelaksanaan
tindakan
dan
diakhiri
dengan
penyusunan laporan hasil penelitian. B. Subjek Penelitian Dalam hal ini yang dijadikan subjek penelitian adalah siswa kelas V. pelaksanaan penelitian ini akan dilaksanakan sesuai dengan jadwal pelajaran yang ada dikelas V. Subjek penelitian pada siswa kelas V yang terdiri dari 18 siswa perempuan dan 12 siswa laki-laki.
C. Prosedur Penelitian Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari beberapa tahap pelaksanaan yang dinamakan dengan siklus. Tiap siklus dilakukan sesuai dengan perubahan yang ingin dicapai. Untuk melihat sampai sejauh mana hasil kemampuan siswa dalam pembelajaran menulis karangan narasi dengan benar sebagai bahan tindakan berikutnya. Prosedur tindakan pertama, sebelum peneliti melakukan tindakan pertama, langkah awal adalah membuat rencana pelaksanaan pembelajaran, setelah rencana disusun matang, barulah pelaksanaan tindakan dilakukan. Selama pelaksanaan berlangsung, peneliti mengamati proses setiap kegiatan dan aktifitas keseluruhan baik siswa maupun guru. Proses pengamatan tindakan dilakukan dengan menggunakan lembar observasi dan catatan lapangan. Setelah mengobservasi langkah selanjutnya adalah melakukan refleksi dari semua kegiatan.
28
1.
Perencanaan Tahap ini berupa menyusun rancangan tindakan, merencanakan pembelajaran
yang akan diterapkan dalam PBM, mengembangkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, menyiapkan instrumen pengumpulan data untuk digunakan dalam tahap pelaksanaan tindakan berupa lembar observasi guru dan aktifitas siswa, lembar wawancara guru dan siswa, catatan lapangan dan lembar penilaian terhadap kemampuan siswa. 2.
Pelaksanaan Merupakan tindakan yang mengacu pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.
tindakan yang dilaksanakan pada siklus 1 tahap 1 adalah menggunakan metode ceramah. Untuk siklus tahap 2 tindakan yang dilaksanakan adalah dengan menggunakan metode inquiri dengan menggunakan media gambar seri. Untuk siklus II-III pembelajaran dilakukan dengan menggunakan gambar seri dengan setting yang berbeda. 3.
Observasi Kegiatan observasi merupakan kegiatan mengamati proses dan hasil dari
suatu tindakan yang dilaksanakan. Kegiatan pengamatan diperlukan untuk pengumpulan data atau informasi tentang proses dan perubahan pembelajaran setelah menggunakan media gambar seri. Kegiatan observasi berulang dari siklus I sampai siklus II. 4.
Refleksi Refleksi merupakan bagian yang sangat penting untuk memahami dan
memberikan makna terhadap proses dan hasil pembelajaran yang terjadi. Yang
29
dilakukan dengan : (a) pada saat memikirkan tindakan yang akan dilakukan, (b) Ketika tindakan sedang dilakukan, (c) setelah tindakan dilakukan, adapun kegiatan yang dilakukan pada saat merefleksi, melakukan analisis, dan mengevaluasi dan mendiskusikan data yang harus diperoleh, penyusunan rencana tindakan yang berhasil diperoleh melalui kegiatan observasi. Analisis, sintesis dan interprestasi terhadap semua informasi yang diperoleh dari tindakan, melakukan evaluasi tindakan yang telah dilakukan tiap siklus, memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai hasil evaluasi untuk digunakan pada siklus berikutnya.
30
ALUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS
Perencanaan
Refleksi
Siklus I
Tindakan
Observasi Perencanaan
Refleksi
Siklus II Observasi Simpulan Akhir
Gambar 1.1 Diadaptasi dari Arikunto, 2006
Tindakan
31
D. Instrumen Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif, salah satu penelitian kualitatif adalah berlatar alami dan adanya sumber data yang berlangsung, oleh sebab itu, kehadiran peneliti di lapangan mutlak diharuskan. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan lembar observasi aktifitas guru, wawancara, catatan lapangan, dan lembar penilaian terhadap kemampuan menulis karangan narasi. 1.
Observasi Observasi, yang merupakan salah satu teknik evaluasi non tes yang biasa
dilakukan kapan saja. “Observasi adalah teknik atau cara untuk mengamati suatu keadaan atau suatu kegiatan (tingkah laku)”.( Katradinata, 1998:34). Observasi merupakan kegiatan mengamati hasil dari suatu tindakan yang dilaksanakan terhadap siswa yang diteliti. Observasi juga sebagai suatu metode pengumpul data mengenai kinerja guru dan aktifitas siswa selama berlangsungnya pembelajaran menulis karangan narasi. 2.
Wawancara Wawancara yaitu suatu teknik pengumpulan data yang digunakan untuk
mendapatkan informasi yang berkenaan dengan pendapat, aspirasi, apersepsi, dan keyakinan dari individu atau responden. Wawancara merupakan suatu proses interaksi dan komunikasi. Wawancara berisi tentang pertanyaan yang diajukan kepada orang yang dianggap dapat memberikan informasi yang diperlukan. Peneliti mengadakan wawancara dengan siswa pada setiap akhir pembelajaran.
32
3.
Catatan Lapangan Catatan lapangan pada dasarnya berisi deskripsi atau paparan tentang latar
kelas dan aktifitas pembelajaran. Terutama catatan tentang interaksi belajar mengajar baik guru dengan siswa maupun siswa dengan siswa. 4.
Instrumen Tes Sebagai evaluasi serta untuk menilai sejauh mana hasil kemampuan menulis
karangan narasi terhadap siswa yang dilakukan peneliti pada tiap siklus. E. Teknik Pengolahan Data Data akan diolah dengan menggunakan teknik analisis kualitatif untuk menunjukan proses dengan memberikan pemaknaan konseptual, yaitu data hasil kemampuan menulis karangan narasi siswa. Data mentah yang dikumpulkan melalui observasi guru dan siswa secara langsung, lembar penilaian kemampuan menulis karangan narasi siswa, catatan lapangan dan wawancara, dideskripsikan dalam bentuk metode data. F. Analisis Data Data yang telah dikumpulkan lalu dianalisis, dengan cara mengatur urutan data, memilih-milih data yang diperlukan dan data yang tidak diperlukan. Kemudian memakai data tersebut yang telah ditafsirkan atau data yang telah diperoleh. Penganalisisan data dilaksanakan dengan menyusun rambu-rambu analisis yang didasarkan pada kriteria dengan indikator, dan kualifikasi. Dalam mengolah data hasil kemampuan menulis karangan narasi digunakan rumus perhitungan persentase sebagai berikut :
33
P =
f
X 100 %
n
Keterangan :
P = Persentase jawaban F = Frekwensi jawaban N = Banyak responden
Tabel 3.1
Rambu-Rambu Analisis Proses Pembentukan Pemahaman Struktur Karangan Narasi Melalui Media Gambar Seri Kualifikasi
Tahap Pembel.
PPTK
PPPP
PPLC
PPAC
Fokus Pemahaman
Prosedur Memahamkan
Kesesuaian tema dalam karangan narasi (KN) dengan : LKS hasil penentuan tema LKS hasil penentuan amanat
Menelaah isi KN Mengidentifikasi tema dalam KN Mengidentifikasi amanat dalam KN Mengidentifikasi judul
Kesesuaian penggarapan pelaku dalam KN dengan : LKS hasil penentuan pelaku LKS hasil penentuan penggarapan watak pelaku (WP)
Mengidentifikasi pelaku dan penggarapan WP dalam KN Mengidentifikasi WP lewat gambaran fisik Mengidentifikasi WP lewat perilaku Mengidentifikasi WP lewat diaog Kesesuaian penggarapan Mengidentifikasi LC latar cerita (LC) dalam dalam KN dan KN dengan : penggarapannya Mengidentifikasi latar LKS hasil penentuan LC. tempat LKS hasil penggarapan Mengidentifikasi latar LC. waktu Mengidentifikasi suasana cerita Kesesuaian penggarapan Mengidentifikasi AC
SB B C
K
34
alur cerita (AC) dalam KN dengan : LKS hasil penentuan AC LKS hasil penggarapan AC. Kesesuaian penggarapan rangkaian cerita (RC) dalam KN dengan LKS hasil penentuan RK. PPRK Kelengkapan dan keruntutan RK. Kesesuaian RK dengan media gambar seri (MGS) Diadaptasi dari Resmini, 1998
dalam KN Penggarapan AC. Ketepatan AC Mengidentifikasi AC melalui gambar seri. Mengidentifikasi bagian awal cerita Mengidentifikasi isi cerita Mengidentifikasi akhir cerita Kesesuaian kalimat dengan (MDS)
Keterangan : PPTK : pembentukan pemahaman tema karangan. PPPP : pembentukan pemahaman pelaku dan penokohan. PPLC : pembentukan pemahaman latar cerita. PPAC : pembentukan pemahaman alur cerita. PPRK : pembentukan pemahaman rangkaian kalimat. SB : sangat baik B : baik C : cukup K : kurang SK : sangat kurang
35
Table 3.2
Rambu-Rambu Analisis Hasil Pembentukan Kemampuan Menulis Karangan Narasi melalui Media Gambar Seri Kualifikasi
Tahap Pembel. Kriteria Indikator Dan Hasil
PKMTK-KMTK HKN
Tepat
Deskriptor
PKMPP-KMPP HKN
Tepat Lengkap
PKMLC-KMLC HKN
Tepat Lengkap
PKMAC-KMAC HKN
Runtut Tepat Lengkap
PKMRK-KMRK HKN
Runtut Tepat Lengkap
SB B C K
Menggambarkan ide sendiri Relevan dengan pilihan tema Relevan dengan pilihan judul Hasil pengembangan amanat Memuat pelaku dan WP yang relevan dengan tema Penggarapan watak lewat gambar seri Penggarapan watak lewat perilaku Penggarapan watak lewat gambaran fisik Menentukan dan menggambarkan LC yang relevan dengan tema Menggambarkan suasana cerita Menggambarkan tempat kejadian Menggambarkan waktu kejadian
Susunan AC yang runtut AC yang relevan dengan tema AC yang relevan dengan MGS Kesesuaian alur cerita.
Memuat awal cerita Memuat isi cerita Memuat akhir cerita Kesesuaian isi karangan dengan (MGS)
Diadaptasi dari Resmini, 1998 Keterangan : PKMTK : pembentukan kemampuan menggarap tema karangan KMTK : kemampuan menggarap tema karangan PKMPP : pembentukan kemampuan menggarap pelaku dan penokohan
36
KMPP PKMLC KMLC PKMRC KMRK HKN WP LC RC SB B C K SK
: : : : : : : : : : : : : :
kemampuan menggarap pelaku dan penokohan pembentukan kemampuan menggarap latar cerita kemampuan menggarap latar cerita pembentukan kemampuan menggarap rangkaian karangan kemampuan menggarap rangkaian karangan hasil karangan narasi watak pelaku latar cerita rangkaian cerita sangat baik baik cukup kurang sangat kurang
Adapun penentuan kualifikasi hasil menulis karangan narasi didasarkan pada munculnya ciri deskriptor kualifikasi sangat baik (SB) jika semua deskriptor 1-4 muncul, kualifikasi baik (B) jika 3 dari 4 deskriptor muncul, kualifikasi cukup (C) jika 2 dari 4 deskriptor muncul, dan kualifikasi kurang (K) jika 1 dari 4 deskriptor muncul. Kriteria yang dijadikan terbentuknya pemahaman dan kemampuan siswa menulis karangan narasi adalah mampu (1) Mampu menggarap tema dan amanat, (2) menggarap pelaku dan perwatakan pelaku, (3) menggarap latar cerita, (4) menggarap alur cerita, (5) rangkaian karangan. Indikator yang digunakan adalah ketepatan dan kelengkapan, serta keruntutan.