46
BAB III METODOLOGI
3.1.Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Penelitian kualitatif deskriptif. Menurut Boghdan dan Taylor, (dikutip dalam Bungin, 2012) penelitian kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa katakata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati. Penelitian deskriptif kualitatif yaitu untuk mendeskripsikan dan menggambarkan fenomenafenomena yang ada, baik bersifat alamiah maupun rekayasa manusia, yang lebih memperhatikan mengenai karakteristik, kualitas, keterkaitan antar kegiatan (Sukmadinata, 2011). Selain itu, Penelitian deskriptif tidak memberikan perlakuan, manipulasi atau pengubahan pada variabel-variabel yang diteliti, melainkan menggambarkan suatu kondisi yang apa adanya. Satu-satunya perlakuan yang diberikan hanyalah penelitian itu sendiri, yang dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Berdasarkan keterangan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa penelitian deskriptif kualitatif yaitu rangkaian kegiatan untuk memperoleh data yang bersifat apa adanya tanpa ada dalam kondisi tertentu yang hasilnya lebih menekankan makna. Dalam penelitian kualitatif ini, data dikumpulkan melalui kuesioner.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
47
3.2.Teknik pengumpulan data 3.2.1. Wawancara Menurut Subagyo (2015), wawancara adalah kegiatan yang dilakukan untuk
mendapatkan
informasi
secara langsung dengan
mengungkapkan
pertanyaan-pertanyaan para responden. Wawancara yang digunakan yaitu wawancara menggunakan pertanyaan terbuka dimana seseorang melakukan wawancara untuk mencapai beberapa tujuan, tujuan utamanya adalah untuk melihat perspektif dari suatu pengalaman melalui pandangan subjek penelitian yaitu melihat bagaimana perspektif guru mengenai wellbeing anak usia 4-6 tahun dalam konteks pendidikan.
3.3.Lokasi dan subjek penelitian 3.3.1. Lokasi Lokasi pengambilan data dan sampel berada di wilayah Jakata Barat kecamatan Kembangan.
3.3.2. Subjek Subjek merupakan guru prasekolah (TK) kecamatan Kembangan Jakarta Barat dengan latar belakang S1 PAUD dan sejenisnya.
3.4.Pengambilan Sampel Objek penelitian sebagai sasaran untuk mendapatkan dan mengumpulkan data disebut populasi (Subagyo, 2015). Dalam penelitian untuk menjangkau
http://digilib.mercubuana.ac.id/
48
keseluruhan dari objek tidak mungkin dilakukan, untuk mengatasinya dipergunakan teknik sampling yaitu prosedur untuk mendapatkan dan mengumpulkan karakteristik yang berada di dalam populasi (Subagyo, 2015). Dapat disimpulkan bahwa bagian dari populasi disebut sampel yang dianggap dapat mewakili populasinya. Dengan demikian pada penelitian ini menggunakan populasi guru wilayah Jakata Barat dengan pengambilan sampel sebanyak 50 orang, menggunakan metode pengambilan sampel probability (teori kemungkinan) dimana setiap subjek dalam populasi memiliki kesempatan yang sama untuk dijadikan sebagai sampel bahwa setiap subjek mampu memberikan informasi/tanggapan atas suatu permasalahan yang diajukan (Subagyo, 2015) dan dipilih secara random (secara acak).
3.5.Alat Pengumpulan data Penelitian ini menggunakan kuesioner pertanyaan terbuka (open ended) untuk mengungkapkan wellbeing anak usia 4-6 tahun dalam konteks pendidikan menurut persepsi guru. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan sebagai berikut: 1. Bagaimana makna wellbeing anak usia 4-6 tahun dalam konteks pendidikan? 2. Apa saja indikator wellbeing anak usia 4-6 tahun dalam konteks pendidikan? 3. Faktor-faktor apa saja yang memengaruhi wellbeing anak usia4-6 tahun dalam konteks pendidikan ?
http://digilib.mercubuana.ac.id/
49
3.6.Analisis data Deskriptif-Kualitatif Gambar 1.3. Analisis Deskriptif-Kualitatif Kesimpulan
Klasifikasi data
Kategorisasi
Data
Kesimpulan Ciri-ciri umum Dalil Hukum Teori
Induktif Analisis
Insturmen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner maka dari itu dilakukannya analisis isi. Dalam penelitian kualitatif proses analisis data bisa dibantu oleh model dan teknik analisis data kualitatif lainnya (Bungin, 2007). Penelitian ini menggunakan analisis Deskripsi-kualitatif dan analisis isi, adalah teknik penelitian untuk membuat infrensi-infrensi yang dapat ditiru, dan sahih data dengan memerhatikan konteksnya. Analisis isi berhubungan dengan komunikasi atau isi komunikasi. Dalam penelitian kualitatif, analisisi isi ditekankan pada bagaimana peneliti melihat keajekan isi komunikasi secara kualitatif, pada bagaimana peneliti memaknai isi komunikasi, membaca simbolsimbol, memaknakan isi interaksi simbolis yang terjadi dalam komunikasi (Bungin, 2007). Analisis isi didahului dengan melakukan coding tehadap istilah-istilah atau penggunaan kata dan kalimat yang relevan, yang paling banyak muncul dalam media komunikasi. Kemudian, dilakukan klasifikasi tehadap coding yang telah
http://digilib.mercubuana.ac.id/
50
dilakukan. Klasifikasi dilakukan dengan melihat sejauh mana satuan makna berhubungan dengan tujuan penelitian. Klasifikasi ini dimaksudkan untuk membangun kategori dari setiap klasifikasi. Kemudian, satuan makna dan kategori dianalisis dan dicari hubungan satu dengan lainnya untuk menemukan makna, arti, tujuan isi komunikasi itu. Hasil analisis ini kemudian dideskripsikan dan induksi analisis dalam bentuk draf laporan penelitian sebagaimana umumnya laporan penelitian (Bungin, 2007).
3.7. Menguji Keabsahan Penelitian Salah satu cara paling penting dan mudah dalam uji keabsahan hasil penelitian adalah
dengan melakukan triangulasi peneliti, metode, teori, dan
sumber data. Dalam penelitian ini dilakukan triangulasi dengan sumber data yaitu membandingkan dan mengecek derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan cara yang berbeda dalam metode kualitatif (Paton, diktip dalam Bungin, 2007) salah satunya dengan membandingkan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang lain seperti rakyat biasa, orang yang berpendidikan menengah atau tinggi, orang berada dan orang pemerintahan (Bunguin, 2007). Penelitian ini membandingkan hasil penelitian dengan hasil wawancara ketua Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak (IGTKI) periode 2016/2021 wilayah Kembangan, Jakarta barat.
http://digilib.mercubuana.ac.id/