BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1
Metode yang Digunakan Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian asosiatif. Penelitian
asosiatif ini dapat mengetahui hubungan antara variabel dan bagaimana tingkat ketergantungan antara variabel independent dengan variabel dependent, Sugiyono (2008:7-11).
Dalam
penelitian
ini
untuk
mengetahui
pengaruh
antara
Ketidakamanan Kerja dan Komitmen Organisasi terhadap Intensi Turnover dengan melakukan survei. Unit analisis yang dituju adalah individu. Serta Time horizon yang digunakan adalah Cross-sectional, yaitu sebuah studi yang dapat dilakukan dengan data yang hanya sekali dikumpulkan mungkin selama periode harian, mingguan, atau bulanan dalam rangka menjawab penelitian, Sekaran (dalam Sarjono,2011). Desain dari penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3.1 berikut :
25
26
Tabel 3.1 Desain Penelitian Desain Penelitian Tujuan Penelitian
Jenis Penelitian
Metode yang digunakan
Unit Analisis
Time Horizon
T-1
Asosiatif
survei
IndividuKaryawan Kontrak PT. Bank DKI
Cross Sectional
T-2
Asosiatif
survei
IndividuKaryawan Kontrak PT. Bank DKI
Cross Sectional
T-3
Asosiatif
survei
IndividuKaryawan Kontrak PT. Bank DKI
Cross Sectional
Keterangan : 1. T – 1 = Untuk mengetahui pengaruh ketidakamanan kerja terhadap intensi turnover karyawan kontrak PT. Bank DKI. 2. T – 2 = Untuk mengetahui pengaruh komitmen organisasi terhadap intensi turnover karyawan kontrak PT. Bank DKI. 3. T – 3 = Untuk mengetahui pengaruh ketidakamanan kerja dan komitmen organisasi terhadap intensi turnover karyawan kontrak PT. Bank DKI.
27
3.2
Operasionalisasi Variabel Penelitian Menurut Riduwan dan Kuncoro (2008:11), operasionalisasi variabel
merupakan penjelasan dari teori variabel, sehingga dapat diamati dan diukur dengan
menentukan
hal-hal
yang
diperlukan
untuk
mencapai
tujuan
tertentu.Variabel adalah karateristik yang dapat diamati dari sesuatu (objek), dan mampu memberikan macam-macam nilai atau beberapa kategori. Ada 3 variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini, yaitu variabel bebas Ketidakamanan Kerja (X1) dan Komitmen Organisasi (X2), dan variabel terikat Intensi Turnover (Y). Skala pengukuran yang dipakai dalam penelitian ini adalah skala ordinal yang kemudian di transformasikan menjadi skala interval. Hal ini dikarenakan peneliti mengumpulkan data dengan menggunakan instrumen penelitian berupa kuesioner yang memiliki alternatif jawaban dalam skala ordinal, padahal peneliti akan menganalisis data dengan statistik parametik. Akibatnya, data dengan skala ordinal tersebut harus ditransfer menjadi skala interval. Skala interval adalah skala yang menunjukkan jarak antara satu data dengan data yang lain dan mempunyai bobot yang sama, Riduwan dan Kuncoro (2008:18). Sedangkan skala ordinal adalah skala yang menyatakan kategori sekaligus peringkat, dimana peringkat tersebut menunjukkan suatu urutan penilaian, Sarjono dan Julianita (2011:3). Menurut
Moeheriono
(2012:34-35)
dalam
menentukan
indikator,
terkadang bisa berbeda-beda tergantung jenis organisasinya. Biasanya dalam praktik, penentuan jumlah indikator tidak selalu pasti berapa jumlahnya. Keberhasilan pencapaian tujuan suatu program kegiatan yang kemungkinan
28
mempunyai lebih dari satu indikator, yaitu tiga,empat atau lima indikator. Berikut akan diuraikan dimensi dan indikator dari masing-masing variabel, beserta, skala, dan model pengukuran dari keempat variabel yang ada:
Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel Penelitian
Variabel
Konsep
Dimensi/ Sub
Variabel
Variabel
Ketidakber-
Konflik peran
Indikator
Skala
Model Skala
Pengukuran
Pengukuran
Ordinal
Skala
diubah
Likert
- Pertentangan
Ketidak-
dayaan
antar tugas- tugas
amanan
untuk
dan tanggung
Kerja
mempertaha
jawab
menjadi Interval nkan - Tuntutan yang kesinambun bertentangan gan yang Ordinal diinginkan
Ketidakjelasan
dalam
peran
- Tugas - Wewenang
diubah
Skala
menjadi
Likert
kondisi kerja - Tanggung jawab
Interval
29
yang Perubahan
- Merger
terancam.
Ordinal
Skala
diubah
Likert
Organisasi - Perampingan
(Greenhalgh dan
- Re-organisasi
Rosenblatt
menjadi Interval
- Teknologi baru
1989 dalam Wening,
- Pergantian
2005)
manajemen Ordinal Locus of
- Internal diubah
Skala
menjadi
Likert
Control - Eksternal
Interval
Komitmen
Identifikasi
Komitmen
Organisasi
keyakinan
Afektif
Ordinal
emiliki
diubah
Skala
seseorang
keterikatan
menjadi
Likert
akan values
emosional
Interval
dan
dengan
tujuan
organisasi,
organisasi
rela menerima etuju dengan
30
dan
tujuan dasar dan
berusaha
nilai organisasi
mencapai tujuan emiliki rasa tersebut keterlibatan serta dalam organisasi memiliki keinginan
Komitmen
Ordinal
-
Skala akut kehilangan
diubah
tetap
senioritas dalam
menjadi
menjadi
organisasi
Interval
kuat
untuk Berkelanjutan
Likert
anggota
-
organisasi
akut kehilangan
tersebut
kesempatan
(Meyer et al.
promosi dalam
1993 dalam
organisasi
Nur Wening 2005).
idak rela kehilangan hubungan persahabatan dengan rekan
31
kerja
Komitmen
Ordinal
-
Skala Normatif
eduli pada apa
diubah
yang dipikirkan
menjadi
orang lain
Interval
Likert
idak ingin mengecewakan majikan hawatir akan dicap buruk oleh rekan kerja Intensi
Kadar
atau Eksternal
Turnover
intensitas
- Pasar tenaga kerja
Ordinal diubah Skala Likert
dari
menjadi
32
keinginan
Interval
untuk keluar dari perusahaan
Institusi
- Kondisi ruang kerja
(Harnoto, 2002)
Ordinal
Skala Likert
diubah
- Upah
menjadi
- Keterampilan
Interval
kerja - Supervisi
Karakteristik
- Masa lalu
Ordinal
Skala
Personal
- Sikap
diubah
Likert
Karyawan
- Intelegensi
menjadi
- Jenis kelamin
Interval
- Minat - Lama bekerja - Reaksi individu
3.3 Jenis dan Sumber Data Penelitian Jenis data yang digunakan adalah data kualitatif yang diperoleh melalui instrumen kuesioner. Peneliti menggunakan 2 macam sumber data yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder. Dimana sumber data primer adalah data
33
yang dikumpulkan secara langsung dari responden, yaitu karyawan kontrak PT. Bank DKI. Sedangkan sumber data sekunder dilakukan dengan melakukan studi literatur, baik melalui buku-buku pendukung, jurnal ilmiah, laporan umum yang dipublikasikan dan informasi dari perusahaan. Pencarian informasi yang berkenaan dengan penelitian ini juga dilakukan dengan menggunakan media internet pada situs dalam dan luar negeri.
Tabel 3.3 Jenis dan Sumber Data Penelitian Data
Sumber data
Jenis data
Profil perusahaan
Sekunder – company
Kualitatif
profile Ketidakamanan Kerja
Primer – kuesioner
Kualitatif
Komitmen Organisasi
Primer – kuesioner
Kualitatif
Intensi Turnover
Primer – kuesioner
Kualitatif
Sumber : Penulis, 2012 3.4 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitianini adalah: 1. Observasi Observasi dilakukan dengan pengamatan secara langsung dan pencatatan mengenai kejadian-kejadian yang diselidiki untuk mendapatkan data. 2. Kuesioner
34
Data
diperoleh
dengan
memberikan
daftar
pertanyaan
kepada
responden.Dan jawaban dari setiap pertanyaan tersebut ditentukan pointnya melalui model skala Likert. 3. Wawancara Dalam teknik wawancara dilakukan dengan pihak PT. Bank DKI untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan, yang berkaitan dengan ketidakamanan kerja, komitmen organisasi dan intensi turnover.
4. Studi pustaka (Library Research) Studi pustaka dimana data yang diperoleh dari fakta-fakta berupa pendapat dan karya para ahli yang didapat dari buku-buku dan jurnal.Selain itu juga adapun data-data pendukung yang didapat melalui internet. 3.5 Teknik Pengambilan Sampel Menurut Riduwan dan Kuncoro (2008:37), populasi adalah keseluruhan dari karakteristik atau unit pengukuran yang menjadi objek penelitian atau populasi merupakan obyek atau subyek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian. Arikunto (2004:117), menyatakan bahwa sampel adalah bagian dari populasi. Sampel penelitian ini adalah sebagian dari populasi yang diambil sebagai sumber data dan dapat diwakili seluruh populasi. Berkaitan pada teknik pengambilan sampel, Arikunto (2004:120) mengemukakan apabila subjek kurang dari 100, maka lebih baik diambil semua.
35
Memperhatikan pernyataan tersebut, karena subjek yang akan dilakukan penelitian hanya 53 orang maka penelitian ini tidak menggunakan pengambilan sampel tetapi merupakan penelitian populasi. 3.6.
Metode Analisis Metode analisis data yang digunakan untuk melakukan penelitian ini
adalah deskriptif analisis dimana data yang diperoleh akan diolah dengan menggunakan SPSS (Statistikal Product and Service Solution) versi 17.0. Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Untuk mengetahui derajat variabel ketidakamanan kerja (X1) dan komitmen organisasi (X2) terhadap intensi turnover (Y) dilakukan penyebaran kuesioner yang bersifat tertutup dan analisis digunakan teknik korelasi yang merupakan dasar dari perhitungan regresi sederhana dan berganda. Teknik analisis yang dipakai adalah korelasi pearson dengan regresi sederhana dan berganda. • Langkah-langkah analisis secara garis besar sebagai berikut : Dalam penelitian ini ada banyak metode analisis yang digunakan. Analisis diawali pada instrumen penelitian, yaitu kuesioner dengan melakukan uji validitas dan realibilitas, setelah itu dilanjutkan dengan uji normalitas data. Kemudian pengolahan data dilanjutkan dengan mentransformasikan data ordinal menjadi interval. Kemudian dari hasil kuesioner tersebut didapatkan data yang akan dianalisis lebih lanjut untuk menjawab tujuan-tujuan penelitian, yaitu dengan analisis
korelasi
pearson
danregresi
berganda
dan
berganda.
Dalam
36
pelaksanaannya, pengolahan data dilakukan dengan bantuan komputer dengan program SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi 17.0. setelah data dikumpulkan, maka dilakukan analisis dengan menggunakan :
Tabel 3.4 Metode Analisis Data Berdasarkan Tujuan Penelitian Metode Analisis Tujuan Penelitian
Jenis Penelitian
Teknik Analisis
T-1
Asosiatif
Regresi Sederhana dan Berganda
T-2
Asosiatif
Regresi Sederhana dan Berganda
T-3
Asosiatif
Regresi Sederhana dan Berganda
3.6.1 Skala Likert Menurut Riduwan dan Kuncoro (2008:20), skala likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok tentang kejadian atau gejala sosial, dimana dalam penelitian gejala sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut
37
sebagai
variabel
penelitian.
Untuk
mengukur
pernyataan
mengenai
Ketidakamanan Kerja (X₁), Komitmen Organisasi (X₂), dan Intensi Turnover (Y), maka setiap jawaban diberi nilai (skor). Dimana dalam pemberian nilai digunakan skala likert, nilai (skor) jawaban, sebagai berikut:
Tabel 3.5 Skala Likert Skor
Penilaian
5
Sangat Setuju
4
Setuju
3
Cukup Setuju
2
Tidak Setuju
1
Sangat Tidak Setuju
Sumber : Riduwan dan Kuncoro (2008:20)
Berdasarkan kategori-kategori tersebut dapat diketahui bobot nilai tertinggi adalah 5 dan bobot nilai terendah adalah 1. Kuesioner ini disebarkan dengan tujuan untuk mengetahui pendapat mengenai Ketidakamanan Kerja, Komitmen Organisasi, dan Intensi Turnover dari PT. Bank DKI. 3.6.2 Uji Validitas dan Reliabilitas Menurut Sekaran (Sarjono dan Julianita, 2011:35), validitas adalah bukti
38
bahwa instrumen, teknik, atau proses yang digunakan untuk mengukur sebuah konsep yang dimaksudkan. Uji validitas bertujuan untuk mengukur valid tidaknya suatu item pernyataan, sedangkan uji reliabilitas bertujuan untuk mengukur konsisten tidaknya jawaban seseorang terhadap item-item pernyataan di dalam sebuah kuesioner. Uji validitas ini dapat dilakukan dengan menghitung korelasi antara masing-masing pernyataan dengan skor total memakai rumus korelasi product moment.
Rumusnya adalah sebagai berikut:
Keterangan: r = Koefisien korelasi X = skor item X Y = skor item Y N = banyaknya sampel dalam penelitian Uji validitas ini dapat dilakukan dengan menggunakan program SPSS 17.0 Langkah-langkah operasional pengujian validitas adalah sebagai berikut: •
Mencari definisi dan rumusan tentang konsep penelitian yang diukur dari literatur yang ditulis para ahli.
39
•
Melakukan uji coba pengukur tersebut pada sejumlah responden. Sangat disarankan agar jumlah responden untuk diuji coba minimal 30 orang. Dengan jumlah minimal 30 orang ini, distributor skor (nilai) akan lebih mendekati kurva normal.
•
Menentukan nilai r tabel dari tabel r, untuk df (degree of freedom) = jumlah responden – 2 atau, dalam penelitian ini df = 53 – 2 = 51. Dan tingkat kesalahan dalam penelitian ini sebesar 5%.
•
Mencari r hitung untuk tiap item (variabel) dapat dilihat pada kolom corrected item-total correlation.
Dasar pengambilan keputusan uji validitas adalah : •
Jika r hitung positif, serta r hitung ≥ r tabel, maka butir atau variabel tersebut valid
•
Jika r hitung positif, serta r hitung< r tabel, maka butir atau variabel tersebut tidak valid
•
Jika r
hitung
≥ r
tabel,
tapi bertanda negatif, maka butir atau variabel tersebut
tidak valid Menurut Sekaran (Sarjono dan Julianita,2011:35), menyatakan bahwa keandalan (reliability) suatu pengukuran tersebut dilakukan tanpa bias (bebas kesalahan-errorfree). Oleh karena itu, menjamin pengukuran tersebut dilakukan yang konsisten lintas waktu dan lintas beragam item dalam instrumen perlu dilakukan. Berikut cara melakukan uji validitas dan uji reliabilitas dengan program SPSS.
40
Dalam penelitian ini, teknik uji reliabilitas yang digunakan adalah Cronbach’s Alpha (α) yang merupakan rata-rata dari semua koefisien belah dua yang dihasilkan dari beberapa cara membelah skala item-item. Koefisien-koefisien tersebut bervariasi dari 0 sampai 1. Nilai sebesar 0,60 atau kurang menyatakan bahwa konsistensi internal reliabilitas tidak memuaskan. Rumus Cronbach’s Alpha (α) dapat digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya merupakan rentangan antara beberapa nilai atau berbentuk skala.
Rumusnya adalah sebagai berikut:
Keterangan : r11
= realibilitas instrument
K
= banyak butir pertanyaan
σt²
= varians total
Σσb² = jumlah varians butir
Uji reliabilitas memiliki dasar pengambilan keputusan sebagai berikut :
41
•
Jika r
alpha
(Cronbach’s Alpha) positif dan r
alpHa
≥ 0,60, maka butir atau
variabel tersebut reliabel •
Jika r
alpha
(Cronbach’s Alpha) positif dan r
alpha<
0,60, maka butir atau
variabel tersebut tidak reliabel •
Jika r alpha ≥ 0,60 tapi bertanda negatif, maka butir atau variabel tersebut tidak reliabel
3.6.3 Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal.Uji normalitas untuk tiap variabel dilakukan dengan melihat titik sebaran data pada gambar grafik Q-Q plot. Data – data dari variabel dapat dikatakan normal, jika sebaran data berada pada garis lurus sebaran titik plot. Menurut Sarjono dan Julianita (2011:64) menyatakan dalam uji normalitas bahwa jika peneliti memiliki responden diatas >50, maka Sig. KolmogorovSmirnov yang dibandingkan dengan Alpha, sedangkan jika peneliti memiliki responden dibawah <50, maka Sig. Shapiro-Wilk yang dibandingkan dengan Alpha untuk menguji normiltas dari data yang diperoleh peneliti. Dasar pengambilan keputusan pada uji normalitas ini adalah sebagai berikut : •
Jika angka signifikansi Uji Kolmogrov-Smirnov Sig ≥ 0,05 maka data berdistribusi normal.
•
Jika angka signifikansi Uji Kolmogrov-Smirnov Sig < 0,05 maka data berdistribusi tidak normal.
42
Angka Sig. atau signifikansi dapat diperoleh dengan perhitungan test of normality atau plot melalui alat bantu SPSS dengan tingkat kepercayaan 95% atau tingkat kesalahan 5%. Selain itu, pada gambar Q-Q Plot terlihat ada garis lurus dari kiri ke kanan atas. Garis itu berasal dari nilai z. jika berdistribusi data normal, maka data akan tersebar di sekeliling garis. 3.6.4 Transformasi Data Ordinal Menjadi Interval Menurut Riduwan dan Kuncoro (2008:30), mentransformasi data ordinal menjadi data interval gunanya untuk memenuhi sebagian dari syarat analisis parametrik yang mana data setidak-tidaknya berskala interval. Teknik transformasi yang paling sederhana dengan menggunakan MSI (Method of Successive Interval). Langkah-langkah transformasi data ordinal ke data interval : a. Pertama perhatikan setiap butir jawaban responden dari angket yang disebarkan; b. Pada setiap butir ditentukan berapa orang yang mendapat skor 1, 2, 3, 4, dan 5 yang disebut sebagai frekuensi; c. Setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya responden dan hasilnya disebut proporsi; d. Tentukan nilai proporsi kumulatif dengan jalan menjumlahkan nilai proporsi secara berurutan perkolom skor; e. Gunakan Tabel Distribusi Normal, hitung nilai Z untuk setiap proporsi kumulatif yang diperoleh; f. Tentukan nilai tinggi densitas untuk setiap nilai Z yang diperoleh (dengan menggunakan tabel Tinggi Densitas);
43
g. Tentukan nilai skala dengan menggunakan rumus:
h. Tentukan nilai transformasi dengan rumus:
3.6.5 Analisis Korelasi Sederhana (Pearson Correlation) Berdasarkan pendapat Riduwan dan Kuncoro (2008:61), Korelasi Pearson Product Moment (PPM) digunakan untuk mengetahui derajat hubungan antara variabel bebas (independent) dengan variabel terikat (dependent) Rumus yang digunakan Korelasi PPM (sederhana):
Korelasi PPM dilambangkan dengan (r) dengan ketentuan nilai r tidak lebih dari harga (-1≤ r ≤ +1). Apabila nilai r = -1 artinya korelasinya negatif sempurna: r = 0 artinya tidak ada korelasi: dan r = 1 berarti korelasinya sangat kuat. Berdasarkan pendapat Riduwan dan Kuncoro (2008:62), arti harga r akan dikonsultasikan dengan tabel nilai interpretasi r sebagai berikut: Tabel 3.6 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r Interval Koefisien
Tingkat Hubungan
0,80 – 1,000
Sangat Kuat
0,60 – 0,799
Kuat
0,40 – 0599
Cukup Kuat
0,20 – 0,399
Rendah
44
0,00 – 0,199
Sangat Rendah
Sumber : Riduwan dan Kuncoro (2008:62)
Besar kecilnya sumbangan variabel X terhadap Y ditentukan dengan rumus koefisien determinan sebagai berikut: KP = r² x 100% Dimana : KP = nilai koefisien determinan R = nilai koefisien korelasi
Berdasarkan pendapat Riduwan dan Kuncoro (2008:62), pengujian signifikansi yang berfungsi apabila peneliti ingin mencari makna generalisasi dari hubungan variabel X terhadap Y, maka hasil korelasi PPM tersebut diuji signifikansi sebagai berikut. Hipotesis: Ho : Tidak ada hubungan signifikan antara variabel X dengan variabel Y Ha : Ada hubungan yang signifikan antara variabel X dengan variabel Y Dasar pengambilan keputusan : •
Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau [0,05 ≤ Sig], maka Ho diterima dan Haditolak, artinya tidak signifikan
•
Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar dari nilai probabilitas Sig atau [0,05 > Sig], maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan.
45
3.6.6 Analisis Regresi Sederhana dan Berganda Menurut Riduan dan Kuncoro (2008:83) regresi adalah suatu proses memperkirakan secara sistematis tentang apa yang paling mungkin terjadi di masa yang akan datang berdasarkan informasi masa lalu dan sekarang yang dimiliki agar kesalahannya dapat diperkecil. Kegunaan regresi dalam penelitian ini salah satunya untuk mempredikseikan variabel terikat (Y) apabila variabel bebas (X) diketahui. Asumsi-asumsi model regresi terpusat pada: • Data yang dianalisis jenis data interval dan rasio • Data yang dipilih secara acak (random) • Data yang dihubungkan berdistribusi normal • Data yang dihubungkan mempunyai pasangan yang sama sesuai dengan subjek yang sama. Analisis regresi sederhana dan berganda di sini akan dianalisis berdasarkan bantuan program SPSS versi 17.0. untuk T-1 dan T-2 digunakan analisis regresi sederhana, yaitu:
Y= a + bX
Keterangan: Y= variabel terikat (dependent variable) X= variabel bebas (independent variable) a= nilai konstanta b= koefisien regresi
46
• Untuk mencari koefisieb b
• Untuk mencari koefisien a
Regresi linier berganda adalah regresi dimana terdapat lebih dari satu variabel bebas. Apabila regresi berganda dilakukan bila jumlah variabel bebasnya minimal dua. Dari teknik analisis regresi berganda, maka akan diketahui apakah ada pengaruh secara bersama-sama antar variabel bebas yang ada terhadap varibel terikat. Sedangkan untuk T-3 menggunakan analisis regresi berganda, yaitu:
Keterangan: Y
= Variabel terikat
X
= Variabel bebas
a
= Kostanta = Koefisien regresi
3.7 Rancangan Uji Hipotesis Berdasarkan penelitian yang telah diuraikan, hipotesis yang diuji dalam penelitian ini adalah : Dasar pengambilan keputusan : Sig > 0,05 : Ho diterima, Ha ditolak
47
Sig < 0,05 : Ho ditolak, Ha diterima Untuk T-1 •
Pengujian secara parsial antara X1 dan Y Hipotesis : Ha : Ada pengaruh yang signifikan antara ketidakamanan kerja terhadap intensi turnover pada karyawan kontrak PT. Bank DKI. Ho : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara ketidakamanan kerja terhadap intensi turnover pada karyawan kontrak PT. Bank DKI.
Untuk T-2 •
Pengujian secara parsial antara X2 dan Y Hipotesis : Ha : Ada pengaruh yang signifikan antara komitmen organisasi terhadap intensi turnover pada karyawan kontrak PT. Bank DKI. Ho : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara komitmen organisasi terhadap intensi turnover pada karyawan kontrak PT. Bank DKI. Untuk T-3
•
Pengujian secara simultan antara X1 dan X2 terhadap Y Hipotesis : Ha : Ada pengaruh yang signifikan antara ketidakamanan kerja dan komitmen organisasi terhadap intensi turnover pada karyawan kontrak PT. Bank DKI.
48
Ho : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara ketidakamanan kerja dan komitmen organisasi terhadap intensi turnover pada karyawan kontrak PT. Bank DKI. 3.8
Rancangan Pemecahan Masalah Setelah data terkumpul melalui data sekunder yang diperolehdari
perusahaan maupun data primer yang dilakukan dengan cara kuesioner dan wawancara kepada pihak PT. Bank DKI, data tersebut kemudian akan digunakan untuk
mengetahui pengaruh
antara
ketiga
variabel
yang diuji,
yaitu:
Ketidakamanan Kerja (X1), Komitmen Organisasi (X2) dan Intensi Turnover (Y) sebagaimana yang telah diuraikan dalam identifikasi masalah. Dalam menganalisis pengaruh tersebut, peneliti menggunakan uji validitas dan reliabilitas, uji normalitas, koefisien korelasi, regresi sederhana dan berganda untuk mengetahui pengaruh yang kuat dari ketidakamanan kerja dan komitmen organisasi terhadap itensi turnover. Jika terbukti benar bahwa ketidakamanan kerja dan komitmen organisasi mempengaruhi intensi turnover, maka PT. Bank DKI harus lebih memperhatikan keamanan kerja dan menciptakan loyalitas karyawan untuk mencegah terjadinya keinginan karyawan untuk keluar dari perusahaan.