BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Objek Penelitian Objek penelitian merupakan satu permasalahan yang dijadikan topik peneliti sebagai penyusunan skripsi. Untuk mendapatkan informasi dan data yang diperlukan untuk penyusunan skripsi ini, maka penulis melakukan penelitian pada tanggal 15 juni 2013 dan memilih PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. Bogasari Flour Mills di wilayah Jakarta Utara sebagai lokasi penelitian. Yang dimana informasi dan data tersebut dapat menjadi akurat dalam masalah insentif material dan Non-material terhadap kinerja karyawan pada divisi produksi. 3.1.1.
Sejarah Singkat Perusahaan
PT.
Bogasari
Fluor
Mills
didirikan
oleh
Soedono
Salim,
Sudwikatmono, Dhuhar Susanto, dan Ibrahim Risjad pada tanggal 7 Agustus 1970. Empat investor ini merupakan orang-orang yang telah lulus seleksi oleh pemerintah untuk mendirikan perusahaan tepung terigu di Indonesia.
Tanggal 29 November 1971 merupakan proses produksi penggilingan gandum pertama kali yang dilakukan PT. Bogasari Fluor Mills melalui
32
33
pabrik yang berlokasi di daerah Jl. Cilincing, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Daerah ini mempunyai area 33 ha dengan kapasitas produksi sebesar 650 ton gandum. Untuk memenuhi tingkat permintaan pasar, pabrik kedua didirikan di daerah Jawa Timur. Surabaya dengan luas 3,3 ha. Sejak Januari 1977, Bogasari melengkapi organisasi dengan divisi tekstil yang memproduksi kantong terigu di Citeureup, Bogor.
Bogasari mengoperasikan pabrik pasta sejak tahun 1991 yang menghasilkan spaghetti dan macaroni. Produk-produk pasta yang dijual dibawah merk Bogasari dan La Fonte itu menjangkau pasar domestik dan mancanegara. Pada tanggal 28 juli 1992, PT. Bogasari Flour Mills berubah menjadi PT. Indosement Tunggal Prakarsa Bogasari Flour Mills, dengan menjadi divisi makanan dari perusahaan semen itu. Seiring dengan kebijakan yang di keluarkan pemerintah mengakibatkan lahirnya banyak industri penggilingan tepung terigu baru, dan melihat pasar yang semakin bersaing, pada 30 Juni 1995 PT. Indosement Tunggal Prakarsa Bogasari Flour Mills pun diakuisisi kembali. Akuisisi dilakukan oleh PT. Indofood Sukses Makmur Tbk, yang kemudian berubah menjadi PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. Bogasari Fluor Mills. Nama inilah yang berlaku sampai dengan saat ini.
Kapasitas penggilingan awal adalah 650 ton gandum per hari dengan dua fasilitas penggilingan yaitu mill A dan B. Tahun pertama, total produksi yang dihasilkan pabrik di Jakarta mencapai 200.000 ton tepung
34
terigu.
Tahun
1973,
Bogasari Jakarta
mengoperasikan
fasilitas
penggilingan baru yaitu mill C, D dan E, kemudian tahun 1978 mulai mengoperasikan mill F dan G, kemudian pada tahun 1983 mulai mengoperasikan mill H, I, dan J, lalu mill K dan L yang beroperasi pada tahun 1992 dan yang terakhir adalah mill M, N, O yang mulai beroperasi pada tahun 1996. Selain menghasilkan tepung terigu, PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. Bogasari Fluor Mills juga menghasilkan produk sampingan. Produk sampingan ini berupa sisa olahan penggilingan gandum. Hasil produk sampingan (by product) tersebut berupa bran, pollard, pellet, dan industrial flour. Bran dan pollard diolah menjadi pellet untuk pakan ternak sedangkan tepung industri pada umumnya dimanfaatkan untuk dibuat lem (perekat) di industri kayu lapis. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa bahan baku (raw material) digunakan seluruhnya baik hasil utama maupun hasil sampingan yang dapat diolah menjadi produk yang bermanfaat.
Pada tanggal 19 September 1999, untuk pertama kalinya PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. Bogasari Fluor Mills mengekspor tepung terigu ke Singapura dengan kiriman sebanyak 860 karung. Tanggal 1 Desember 1996, PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. Bogasari Fluor Mills memperoleh sertifikat ISO 9001 dari SGS internasional (Inggris) dan SUKOFINDO yang terbatas pada manajemen mutu, produksi dan instalasi serta mencakup contact review, control dokument, perchasing, proses control, handling storange, packing and delivery serta internal
35
quality audits (Bogasari, 2005). Dan pada tahun 2007 PT. Indofood Sukses Makmur Tbk.
PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. Bogasari Fluor Mills. Jakarta terletak di Jl. Raya Cilincing no.1, Tanjung Priok, Jakarta Utara 14110. Perusahaan ini meiliki luas lahan kurang lebih 33 ha, yang berbatasan sebelah utara PT. Dok Kojda, PT. Sarpindo dan laut Jawa, sebelah timur Jalan pelabuhan Sarpindo dan PT. Easterm Polyester, sebelah selatan Jalan Raya Cilincing, sebelah barat Kali Kersek dan Depo Pertamina. Lokasi pabrik Bogasari yang dekat dengan laut ini sangat strategis, sehingga dapat membangun dermaga sendiri yang memudahkan proses loading dan unloading, karena setelah loading gandum langsung dapat dimasukkan silo melalui jalur transfer yang telah tersedia. Demikian pula denganproses unloading, pellet dapat langsung dimasukkan ke dalam kapal melalui jalur transfer.
3.1.2.
Lokasi Perusahaan PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. Bogasari Flour Mills Jalan Raya Cilincing No. 1, Tanjung Priok, Jakarta Utara 14110 Nomor Telpon: 021- 43900170-74 Nomor Fax: 021- 43920243
36
3.1.3.
Visi & Misi
Visi Menjadi Total Food Solutions Company
Misi Untuk terus meningkatkan karyawan, proses dan teknologi kami Untuk menghasilkan kualitas tinggi, inovatif, dan terjangkau produk yang disukai oleh pelanggan Untuk memastikan ketersediaan produk-produk kami kepada pelanggan domestik dan internasioanal Untuk memberikan kontribusi pada peningkatan kualitas hidup masyarakat Indonesia dengan penekanan pada gizi
3.1.4.
Struktur Perusahaan SVP Manufacturing dibantu oleh tiga Vice President, yaitu VP Operations, VP Technical Support dan VP Quality and Product Planning and Development. Masing-masing VP memimpin satu divisi, fungsi divisi-divisi tersebut adalah sebagai berikut:
1. Operations Division merupakan bagian yang bertanggung jawab atas operasi penyimpanan di silo, proses milling, dan packing.
37
2. Milling Departement Bertanggung jawab atas kelancaran proses produksi dan menggiling tepung terigu dengan mutu sesuai dengan yang ditetapkan melaksanakan produksi sesuai dengan Rencana Produksi. Bagian ini dipimpin oleh manager dan dibantu oleh deputy head miller dan miller.
3. Flour Silo and Bulk Packing Departement, Bertanggung jawab atas penyimpanan tepung terigu sementara sebelum dipacking dalam silo khusus tepung terigu dan pengemasan tepung terigu dalam bentuk karung maupun curah. melakukan pengemasan produk berdasarkan jenisnya, yaitu tepung regular. Bagian ini dpimpin oleh seorang manager.
4. Blanding Silo and Bulk Packing Departemen, pencampuran tepung terigu menjadi tepung premix maupun tepung – tepung inovasi lainnya. mengemas tepung-tepung tersebut dalam consumer packing (biasanya satu dan dua kilo). Dan melakukan pengemasan produk berdasarkan jenisnya, yaitu tepung ekspor dan spesial. Bagian ini dipimpin oleh seorang manager.
5. Silo Departemen, memasukkan gandum ke dalam wheat silo sesuai dengan jenis dan spesifikasinya dan mengatur proses pengeluaran gandum
menuju
mill
untuk
digiling.
melaksanakan
operasi
penyimpanan gandum dan melakukan transfer gandum sesuai
38
komposisi grist yang diminta pihak mill. Bagian ini dipimpin oleh seorang manager.
6. Technical Support Division untuk pemeliharaan seluruh sarana utama penunjang kelancaran produksi mulai dari pengadaan sumber energy sampai kepada bangunan tempat produksi berlangsung.
7. Maintenace Departement atas perbaikan mesin dan peralatan di tempat produksi.
8. Production Facility Departement pemeliharaan seluruh bangunan yang ada, kebersihan lingkungan pabrik dan pemeliharaan taman, serta pelaksanaan pengendalian hama pada silo dan tempat penyimpanan tepung.
9. Automation Departemen bertanggung jawab atas perawatan dan pemeliharaan seluruh peralatan listrik serta bertugas menjalankan instalasi sederhana.
10. Material Stores Departement bertanggung jawab atas pengadaan instrumen-instrumen alat yang digunakan untuk perbaikan dan pemeliharaan seluruh mesin dan alat produksi penyediaan sarana keperluan produksi seperti suku cadang peralatan, bahan bakar, serta kemasan.
39
11. Quality and Product Planning and Development Division Quality and Product Planning and Development Division bertanggung jawab untuk pengendalian dan kontrol dari produk-produk produksi PT Indofood Sukses Makmur Tbk. Bogasari Flour Mills.
3.2. Desain Penelitian Dalam penelitian ini merupakan suatu teknik atau cara untuk memperoleh, mengumpulkan atau mencatat data, baik data primer maupun data sekunder yang dapat digunakan untuk faktor-faktor yang berhubungan dengan pengaruh insentif material dan insentif Non-material terhadap kinerja karyawan pada divisi produksi pada PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. Bogasari Flour Mills. Sehingga peneliti dapat mengetahui suatu kebenaran atas data yang diperoleh. Penelitian ini bersifat kausal. Penelitian kausal merupakan penelitian untuk mengetahui pengaruh antara satu atau lebih variabel bebas (independent variabel) terhadap variabel terikat (dependent variabel). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar PENGARUH INSENTIF MATERIAL DAN
INSENTIF Non-
MATERIAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN DIVISI PRODUKSI PADA PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk. BOGASARI FLOUR MILLS.
40
3.3. Hipotesis 3.3.1.
Hipotesis Penelitian Menurut Cholid dan Abu Achmad (2008:163) Hipotesis adalah
merupakan jawaban sementara terhadap pertanyaan-pertanyaan yang dikemukakan dalam perumusan masalah. Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah “ diduga adanya PENGARUH INSENTIF MATERIAL DAN INSENTIF Non-MATERIAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN DIVISI PRODUKSI PADA PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk. BOGASARI FLOUR MILLS”. Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah: H1
:Insentif material berpengaruh terhadap kinerja karyawan
Ho1 :Insentif material tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan H2
:Insentif Non-material berpengaruh terhadap kinerja karyawan
Ho2 :Insentif
Non-material
tidak
berpengaruh
terhadap
kinerja
karyawan H3
:Insentif material dan Insentif Non-material berpengaruh terhadap kinerja karyawan
Ho3 : Insentif material dan Insentif Non-material tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan
41
3.4. Variabel Penelitian dan Skala Pengukuran Didalam penelitian tersebut terdapat variabel serta pengukuran variabel. Variabel adalah sesuatu yang memiliki nilai yang bervariasi. Nilai variabel dapat berupa angka atau berupa atribut yang menggunakan ukuran atau skala dalam suatu kisaran nilai. Sedangkan pengukuran adalah sesuatu alat ukur berupa ukuran atau skala dalam suatu kisaran nilai. Setiap variabel memiliki definisi operasional. Definisi operasional variabel adalah konsep-konsep yang berupa kerangka menjadi kata-kata yang menggambarkan perilaku atau gejala yang dapat diamati dan dapat diuji kebenarannya oleh orang lain. Adapun definisi operasional variabel dan skala pengukurannya yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 3.4.1.
Variabel Independent (Variabel Bebas) Insentif Material ( X1 ) Yaitu daya perangsang yang diberikan kepada karyawan berdasarkan prestasi kerjanya, berbentuk uang atau barang. Insentif Non-material ( X2 ) yaitu daya perangsang yang diberikan kepada karyawan yang berbentuk penghargaan, pengukuran berdasarkan prestasi kerjanya.
42
3.4.2.
Variabel Dependent (Variabel Terikat)
Kinerja karyawan ( Y ) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya (Mangkunegara, 2009:67).
3.4.3.
Skala Pengukuran Skala yang digunakan adalah Skala likert. Skala likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.
3.5. Definisi Operasional Variabel Definisi operasional variabel digunakan untuk memberikan gambaran dan juga penjelasan mengenai beberapa variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:
43
Tabel. 3.1. Indikator Variabel Independent (Insentif)
Variabel
Dimensi
Indikator
Skala
1. Bonus Ordinal
Insentif material
2. Kompensasi berupa tunjangan
(X1) 3. Prestasi kerja yang dibayar berdasarkan
INSENTIF
keahlian
(X) 4. Gaji 5. Barang (motor dan mobil) 1. Gelar secara resmi Ordinal
Insentif Nonmaterial (X2)
2. Jasa atau medali 3. Piagam penghargaan 4. Hak
memakai
atribut
jabatan 5. Perlengkapan
khusus
44
ruangan kerja 6. Ucapan
terima
secara formal
kasih maupun
informal Sumber : Veithzal (2004:385) Tabel. 3.2. Indikator Variabel dependent (Kinerja Karyawan)
Variabel
Indikator
Skala
1. Kerjasama Ordinal 2. Tanggung jawab 3. Kedisiplinan
KINERJA KARYAWAN
4. Sikap 5. Kreativitas
(Y) 6. Kejujuran 7. Inisiatif 8. Keandalan 9. Kesetiaan 10. Kepemimpinan
Sumber : Hasibuan (2007:95)
45
3.6. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan penelitian lapangan (field research). Penelitian lapangan adalah penelitian yang dilakukan secara langsung pada perusahaan, pengumpulan data yang dipakai dalam penelitian lapangan ini dengan cara: 1. Angket (Kuesioner) Dalam riset lapangan ini dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner, yaitu dengan memberikan sejumlah pertanyaan (kuesioner) yang akan dilakukan kepada responden yang akan menjadi objek penelitian. Dengan jawaban memilih yang telah disediakan oleh peneliti.
46
Tabel 3.3. Skala Likert JAWABAN
BOBOT NILAI
Sangat Setuju (SS)
5
Setuju (S)
4
Ragu – ragu (R)
3
Tidak Setuju (TS)
2
Sangat Tidak Setuju (STS)
1
3.7. Jenis Data Dalam penelitian ini penulis menggunakan data primer dan data sekunder yaitu : 3.7.1.
Data Primer Yaitu data yang diperoleh dari hasil pengisi kuesioner yang dilakukan peneliti kepada responden.
47
3.7.2.
Data Sekunder Yaitu data yang diperoleh dari dokumen-dokumen yang telah dilakukan
sebelumnya
agar
peneliti
mudah
dalam
melakukan
pengamatan tersebut. 3.8. Populasi dan Sampel 3.8.1.
Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan divisi produksi pada PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk. BOGASARI FLOUR MILLS yaitu sebanyak 720 orang.
3.8.2.
Sampel Sampel penelitian ditentukan berdasarkan simple random (metode probability sampling) yang berarti pengambilan sampel anggota populasi yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi tersebut. Penarikan sampel di skripsi ini didasarkan pada rumus Slovin dalam buku Arikunto (2006:102), yakni:
48
Dimana: n = Jumlah sampel N = Jumlah populasi e = persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir atau diinginkan, misalnya 10%. Dengan demikian besarnya sampel (n) dapat dihitung sebagai berikut:
=
= 87, 804 Orang
Dari hasil perhitungan rumus jumlah sampel dibulatkan keatas menjadi 88 orang.
49
3.9. Metode Analisis Data Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kuantitatif, maksudnya digunakan skala penilaian untuk menyatakan bobot antara hubungan variabel satu dengan variabel lainnya. Untuk dapat mengetahui signifikansi pengaruh antar variabel, maka data diolah dengan menggunakan metode analisis uji validitas, uji reliabilitas, analisis regresi ganda dan diolah menggunakan SPSS versi18.0 for windows. Metode analisis data yang akan digunakan penelitian dalam menganalisis adalah: 1.9.1.
Uji Validitas Uji validitas menunjukkan sejauh mana alat pengukur yang dipergunakan
untuk mengukur apa yang diukur. Uji validitas berguna untuk mengetahui apakah
ada
pernyataan-pernyataan
pada
kuesioner
yang
harus
dibuang/diganti karena dianggap tidak relevan. Item pertanyaan dikatakan valid apabila skor item pertanyaan memiliki korelasi yang positif dan signifikan dengan skor total variabel. Besarnya nilai signifikansi < 0.05 (Ghozali, 2006).
50
1.9.2.
Uji Reliabilitas Uji reliabilitas dilakukan terhadap item pertanyaan yang dinyatakan
valid.Uji ini digunakan untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel (Ghozali, 2006). Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Suatu variabel dikatakan reliabel jika memiliki Cronbach Alpha > 0,60 (Ghozali, 2006). 1.10. Analisis Regresi Berganda Metode analisis regresi dapat dihitung dengan rumus :
Y= a + β1 X1 + β2 X2 + e Dimana : Y
= Variabel Dependen
a
= Konstanta
X1
= Variabel Independen Pertama
X2
= Variabel Independen Kedua
β1 , β2
= Angka atau koefisien regresi yang menunjukan angka peningkatan atau penurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabel independen. Bila β (+) maka terjadi peningkatan dan apabila β (-) maka terjadi penurunan.
e
= Tingkat kesalahan diluar model
51
Model struktural antara variabel dalam penelitian ini dapat dinyatakan dalam model sebagai berikut: Gambar 3.1. Struktur Variabel Independent dan Variabel Dependent
e
Insentif Material ( X1 ) H1 Kinerja karyawan ( Y ) Insentif Non Material ( X2 )
H2
H3
Keterangan: X1, X2
= Variabel Independen
Y
= Variabel Dependen
e
= Tingkat kesalahan diluar model
1.11. Pengujian Hipotesis 1.11.1. Uji Signifikansi Simultan (Uji F) Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independent atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependent atau terikat (Ghozali, 2005). Untuk mengetahui signifikansi variabel secara simultan
52
(keseluruhan) dapat dilihat dari nilai signifikansi dengan ketentuan sebagai berikut: a. Jika signifikansi < 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima (signifikansi) b. Jika signifikansi > 0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak ( tidak signifikansi) 1.11.2. Uji Signifikansi Parsial (Uji t) Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independent secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependent (Ghozali, 2005). Pengujian ini bertujuan untuk menguji pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara terpisah ataupun bersama-sama. Untuk menguji variabel yang berpengaruh antara X1, X2 terhadap Y secara terpisah maupun bersama-sama, maka digunakan uji t. Adapun kriteria pengujian uji t adalah sebagai berikut: c. Jika signifikansi < 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima (signifikansi) d. Jika signifikansi > 0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak ( tidak signifikansi)