BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang akan dilaksanakan adalah observasional analitik menggunakan pendekatan case control yaitu membandingkan antara sekelompok orang terdiagnosis pneumonia (kasus) dengan sekelompok lainnya yang tidak terdiagnosis sedang atau pernah menderita pneumonia (kontrol). Peneliti hanya melakukan pengamatan atau pengukuran terhadap berbagai variabel penelitian menurut keadaan apa adanya dan tidak memberikan intervensi atau manipulasi pada subjek penelitian (Arief, 2008).
B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Surakarta dan di beberapa Posyandu lingkup kecematan Jebres Surakarta. Waktu penelitian berkisar antara Bulan Oktober hingga November 2015.
C. Subjek Penelitian 1. Subjek Kasus Subjek kasus yang digunakan dalam penelitian ini adalah yang memenuhi kriteria-kriteria di bawah ini.
23
24
a. Kriteria Inklusi : 1) Usia anak 6 bulan - 5 tahun. 2) Masih memiliki ibu. 3) Terdiagnosis pneumonia. 4) Bersedia menjadi subjek penelitian (informed consent dilakukan dengan cara heteroanamnesis). b. Kriteria eksklusi : 1) Anak menderita penyakit paru selain pneumonia (asma, kistik fibrosis, dan lain-lain.) 2) Memiliki riwayat kelahiran Berat Badan Lahir Rendah (BBLR). 2. Subjek Kontrol Pengambilan subjek kontrol tidak harus menggunakan populasi yang sama dengan subjek kasus (Taufiqqurahman, 2004). Pada penelitian ini, subjek kontrol diambil di Posyandu Balita di lingkup Kecamatan Jebres. Kriteria subjek kontrol : a. Anak usia 6 bulan – 5 tahun b. Tidak terdiagnosis sedang atau pernah menderita pneumonia. c. Masih memiliki ibu. d. Bersedia menjadi subjek penelitian (informed consent dilakukan dengan cara heteroanamnesis).
25
D. Besar Sampel Rumus besar sampel untuk menguji hipotesis dua proporsi seperti pada penelitian ini menurut Murti (2006) adalah :
Keterangan : n
= ukuran masing-masing sampel dari kedua kelompok sampel
P2
= perkiraan proporsi sakit pada populasi terpapar = 0,15
P1 – P2
= 0,3 (ditetapkan oleh peneliti)
P1
= 0,15 + 0,3 = 0,45
P
= (P1 + P2) / 2 = 0,3
Z1-a/2
= 1,96 ; dengan menggunakan a = 0,05
Z1-b
= 0,84; dengan menggunakan b = 0,20
Catatan : P2 berdasarkan penelitian yang dilakukan Pamungkas tahun 2012
Kemudian setelah dihitung berdasarkan rumus di atas, didapatkan n = 36 pada masing-masing kelompok kasus maupun kontrol. Sehingga ditetapkan bahwa jumlah sampel pada penelitian ini yaitu 36 sampel pada masing-masing kelompok.
26
E. Teknik Sampling Teknik sampling yang digunakan adalah fixed disease sampling dimana sampel diambil berdasarkan status penyakit subjek, sedangkan status paparan subjek bervariasi mengikuti status penyakit subjek yang sudah fixed (Murti, 2006).
27
F. Rancangan Penelitian
Populasi Informed consent Subjek Penelitian Berdasarkan rekam medik Identifikasi Status Pneumonia
Kelompok Kasus Menderita Pneumonia
Kelompok Kontrol Tidak Menderita Pneumonia Kuesioner Pemberian ASI
Kelompok ASI Eksklusif
Kelompok Tidak ASI Eksklusif
Analisis menggunakan uji statistik Chi Square & Odds Ratio
Kelompok ASI Eksklusif
Kelompok Tidak ASI Eksklusif
28
G. Identifikasi Variabel Penelitian 1. Variabel bebas
: pemberian ASI eksklusif
2. Variabel terikat
: pneumonia pada anak
3. Variabel luar a) Terkendali
: umur, riwayat BBLR
b) Tidak terkendali
: jenis kelamin, tingkat pendidikan ibu, status gizi, status imunisasi, kebiasaan anggota keluarga merokok, pemberian kolostrum dan kondisi rumah
H. Definisi Operasional Variabel Penelitian 1. Variabel bebas
: pemberian ASI eksklusif
Pemberian ASI ekslusif adalah bayi yang hanya diberi ASI saja, tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih, dan tanpa tambahan makanan pada seperti pisang, pepaya, bubur susu, biskuit, bubur nasi, dan tim. Pemberian ASI secara eksklusif ini setidaknya selama empat bulan, tetapi bila mungkin sampai enam bulan (Roesli, 2005). Skala pengukuran
: Skala nominal
Hasil pengukuran
: ASI eksklusif dan tidak ASI eksklusif
Alat pengukuran
: Wawancara
2. Variabel terikat
: pneumonia pada anak
Pneumonia pada anak adalah seorang anak yang telah terdiagnosis menderita pneumonia. Manifestasi klinis dalam menegakkan diagnosis
29
antara lain : ada tarikan dinding dada sebelah bawah ke dalam, ada peningkatan frekuensi nafas yaitu umur < 2 bulan ≥ 60 kali,
umur 2 bulan
- 1 tahun ≥ 50 kali, umur 1 tahun - 5 tahun ≥ 40 kali. Skala pengukuran
: Skala nominal
Hasil pengukuran
: Sakit pneumonia (kelompok kasus) dan tidak sakit pneumonia (kelompok kontrol) pneumonia
Alat pengukuran
: Rekam medik
3. Variabel luar a. Variabel luar terkendali : 1) Umur Umur adalah jumlah tahun yang dihitung sejak kelahiran sampai ulang tahun terakhir saat penelitian dilakukan. Umur sampel yang digunakan pada penelitian adalah 6 bulan sampai 5 tahun. 2) Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) Anak dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) mempunyai kekebalan tubuh yang kurang sempurna. Sehingga, Balita dengan BBLR rentan terhadap penyakit infeksi terutama pneumonia dan mempunyai risiko kematian lebih tinggi (Hartati et al, 2002). b. Variabel luar tidak terkendali : 1) Jenis Kelamin Anak laki-laki lebih rentan terkena pneumonia karena diameter saluran pernapasan anak laki-laki lebih kecil dibandingkan dengan
30
anak perempuan atau adanya perbedaan dalam daya tahan tubuh anak laki-laki dan perempuan (Sunyataningkamto, 2004). 2) Status Imunisasi Status imunisasi dapat dilihat dari riwayat pemberian imunisasi yang telah dilakukan. Pemberian imunisasi secara lengkap pada bayi yaitu BCG 1 kali, DPT 3 kali, Polio 4 kali, Hepatitis 3 kali serta campak 1 kali. 3) Status Gizi Balita Status gizi mempengaruhi sistem kekebalan tubuh untuk merespon infeksi. Jika Balita mengalami defisiensi nutrisi, maka akan terjadi penurunan fungsi komplemen, gangguan fungsi granulosit, dan menyebabkan kekurangan mikronutrien yang berperan dalam kekebalan tubuh (Sunyataningkamto, 2004). 4) Tingkat Pendidikan Ibu Tingkat pendidikan ibu adalah jenjang pendidikan formal tertinggi yang pernah ditempuh dan diselesaikan oleh ibu anak yang menjadi subjek penelitian. 5) Kebiasaan Anggota Keluarga Merokok Perokok pasif mempunyai risiko lebih tinggi untuk menderita kanker paru-paru dan penyakit jantung sedangkan pada janin, bayi dan anak-anak akan mempunyai risiko lebih besar menderita kejadian BBLR, bronchitis, pneumonia, infeksi rongga telinga dan asma (Heriyana, 2005).
31
6) Pemberian Kolostrum ASI yang keluar pertama kali (kolostrum) mengandung komponen imunitas yang juga dapat meningkatkan ketahanan anak terhadap pneumonia. 7) Kondisi Rumah Kondisi rumah yang berkaitan dengan kejadian pneumonia antara lain faktor jenis lantai rumah, luas ventilasi, suhu ruangan, tingkat kepadatan hunian, bahan bakar memasak, serta ada tidaknya kebiasaan merokok anggota keluarga.
I. Alat dan Bahan Penelitian Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan antara lain : 1) lembar informed consent atau surat persetujuan 2) lembar wawancara 3) rekam medik subjek penelitian.
J. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data diperoleh dari data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari subjek penelitian/responden (Sugiyono, 2008) dengan cara melakukan wawancara langsung kepada responden penelitian. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan ialah mengenai pemberian ASI eksklusif. Pertanyaan bersifat tertutup sehingga memudahkan responden untuk menjawab pertanyaan tersebut.
32
K. Cara Kerja 1. Peneliti datang ke Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Surakarta untuk meminta izin penelitian, meninjau lokasi dan menentukan sampel. 2. Peneliti melakukan pengambilan data di lapangan yang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. 3. Subjek penelitian diminta menandatangani surat persetujuan (informed
consent)
sebagai
bentuk
kesediaan
mengikuti
penelitian. 4. Peneliti melakukan wawancara dengan responden. 5. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan analisis data yang dipilih.
L. Teknik Analisis Data Statistik Analisis data statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Uji Chi Square dengan program Statistical Program for Social Science (SPSS) versi 16.0 untuk mengetahui hubungan antara dua variabel. 2. Penghitungan Odds Ratio (OR) untuk mengetahui seberapa kuat hubungan pemberian ASI eksklusif dengan kejadian pneumonia. Taraf kepercayaan yang digunakan adalah 95 %
33
atau taraf signifikasi 5%. Nilai OR dihitung dengan menggunakan tabel 2x2 (Murti, 2010).
Uji Chi Square
Keterangan : N
= jumlah sampel
a
= pasien dengan pneumonia dan mendapatkan ASI eksklusif
b
= pasien tidak menderita pneumonia dan mendapatkan ASI eksklusif
c
= pasien dengan pneumonia dan tidak mendapatkan ASI eksklusif
d
= pasien tidak menderita pneumonia dan tidak mendapatkan ASI eksklusif
Apabila ternyata hasil penelitian belum memenuhi syarat untuk dilakukan uji Chi Squre, maka dilakukan uji alternatif untuk tabel 2 x 2 yaitu uji Fisher.
34
Odds Ratio (OR) OR adalah perbandingan antara risiko terjadinya pneumonia dari suatu kelompok yang memperoleh ASI eksklusif dibandingkan kelompok yang tidak memperoleh ASI eksklusif.
Keterangan : OR = Odds Ratio a
= pasien dengan pneumonia dan mendapatkan ASI eksklusif
b
= pasien tidak menderita pneumonia dan mendapatkan ASI eksklusif
c
= pasien dengan pneumonia dan tidak mendapatkan ASI eksklusif
d
= pasien tidak menderita pneumonia dan tidak mendapatkan ASI eksklusif