BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen semu. Menurut Azwar (2000) penelitian eksperimental ini meniru kondisi penelitian eksperimental murni semirip mungkin, akan tetapi tidak semua variabel yang relevan dapat dikendalikan dan dimanipulasi. 3.2 Subjek Penelitian Subjek penelitian diambil dari remaja karang taruna Citra Suara Muda Soka Salatiga dengan hasil Pre-test skala komunikasi interpersonal sedang, rendah, dan sangat rendah yang berjumlah 10 remaja. Dari subyek tersebut dibagi menjadi 2 kelompok secara random, 5 remaja masuk dalam kelompok eksperimen (KE) dan 5 remaja masuk dalam kelompok kontrol (KK). 3.3 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain Pretest-Posttest Control Group Design (dalam Sugiyono, 2010).
25
Adapun desain Pretest-Posttest Control Group Design sebagai berikut:
Group
Pre Test
Treatment
Post Test
Eksperimen
O1
X
O3
Kontrol
O2
-
O4
Keterangan : O1
: kelompok eksperimen
O2
: kelompok kontrol
X
: treatment / perlakuan
O3
: kelompok eksperimen yang sudah diberikan treatment
O4
: kelompok kontrol yang tidak diberikan treatment
Test awal (pre test) dilakukan untuk mengetahui subyek yang menjadi kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Setelah diketahui kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, selanjutnya kelompok eksperimen diberikan perlakuan (treatment). Kemudian kelompok eksperimen dan kelompok kontrol diberikan post test untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan komunikasi interpersonal pada anggota kelompok. 3.4 Variabel Penelitian Arikunto (2002) menyebutkan bahwa variabel adalah objek penelitian yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Terdapat dua jenis variabel
26
dalam penelitian ini yaitu variabel bebas atau independent (X) dan variabel terikat atau dependent (Y). Variabel bebas adalah variabel yang menjadi sebab timbulnya atau perubahan variabel terikat. Sedangkan variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena variabel bebas. Variabel bebas (X) dalam penelitian ini adalah bimbingan kelompok teknik sosiodrama dan variabel terikat (Y) adalah komunikasi interpersonal. 3.5 Definisi Operasional a. Bimbingan kelompok teknik sosiodrama Bimbingan kelompok teknik sosiodrama adalah salah satu teknik dalam layanan bimbingan kelompok yang mendramatisasi suatu peristiwa atau kejadian dalam pergaulan sosial antara dua orang atau lebih. b. Komunikasi Interpersonal Komunikasi interpersonal adalah proses interaksi seseorang dengan orang lain, melalui hubungan tatap muka yang dilakukan oleh dua orang atau lebih dan dalam kegiatan itu terjadi suatu proses psikologis yang bisa merubah sikap, pendapat atau perilaku orang yang sedang melakukan interaksi tersebut. 3.6 Teknik Pengumpulan Data Menurut Arikunto (2002)
metode atau teknik pengumpulan data
adalah cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Teknik
pengumpulan
data
dengan
menyebarkan
skala
komunikasi
27
interpersonal yang diadopsi dari skala komunikasi interpersonal yang disusun oleh Kristiani (2011) yang telah dimodifikasi. Penyusunan skala komunikasi interpersonal berdasarkan teori DeVito (2011) mengenai aspek-aspek komunikasi interpersonal. Skala komunikasi interpersonal ini terdiri dari 18 item favourable dan 15 item unfavourable dengan lima kategori jawaban dan skoring yang sesuai dengan pilihan jawaban. Selain itu juga digunakan pedoman observasi sebagai pengamatan pada saat layanan diberikan. Aspek yang diobservasi antara lain : antusias anggota kelompok, partisipasi anggota kelompok, respon anggota kelompok, kelancaran layanan, serta suasana layanan Tabel 3.1 Kriteria penskoran skala komunikasi interpersonal sebagai berikut : Tabel 3.1 Kriteria penskoran skala komunikasi interpersonal Jawaban
Favourable
Unfavourable
Sangat Setuju
5
1
Setuju
4
2
Kurang Setuju
3
3
Tidak Setuju
2
4
Sangat Tidak Setuju
1
5
28
Tabel 3.2 Kisi-kisi Skala Komunikasi Interpersonal (diadopsi dari Kristiani (2011) yang dimodifikasi) Variabel
Komunikasi
Dimensi
Keterbukaan
Interpersonal
Item
Indikator
Jml
F
U
Keinginan untuk berinteraksi,
1, 3,
2, 4,
keinginan untuk menyampaikan
6, 8,
5, 7
sesuatu kepada orang lain,
9
9
bersedia mengkomunikasikan sesuatu hal dan tidak merahasiakan sesuatu Empati
Dukungan
Kepositifan
Mampu merasakan maupun
10,
11, 7
memahami apa yang dialami oleh
12,
13,
orang lain dan bereaksi secara
14,
16
emosional
15
Bekerja sama, memberi bantuan,
19,
17, 6
memberi semangat dan nasehat
21,
18,
22
20
Menghargai pendapat orang lain,
24,
23, 5
dapat menerima perbedaan, tidak
26
25,
berprasangka buruk
27
29
Kesetaraan
Menerima dan menyetujui
28,
31, 6
pendapat orang lain, usaha untuk
29,
33
memahami perbedaan
30, 32
Jumlah
18
15
33
3.7 Uji Coba Instrument Uji validitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana suatu item dalam suatu angket untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Validitas item digunakan untuk mengukur sahih atau valid tidaknya suatu skala/angket. Menurut Azwar (2000) suatu item dikatakan valid bila item tersebut mampu menjalankan fungsi ukurnya atau memberi hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut. Uji coba instrument di berikan kepada anggota Karang Taruna Citra Suara Muda Salatiga yang dilaksanakan pada 11 Januari 2014. a. Hasil uji validitas Instrument skala komunikasi interpersonal terdiri dari 33 item yang valid dengan item total correlation bergerak pada 0,407-0,935. Hasil tersebut diperoleh berdasarkan kriteria Azwar (2000) dengan patokan > 0,25 dapat dikatakan valid. Pengujian validitas menggunakan statistical Product and Service Solution for Windows (SPSS) versi 1.6. b. Uji Reliabilitas Menurut Suryabrata (2002), Reliabilitas alat ukur menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran dengan alat tersebut dapat dipercaya. Terdapat
30
beberapa standar reliabilitas yang dikemukakan George dan Mallery, yaitu: α > 0.9
: baik sekali (excellent)
0.8 < α < 0.9 : baik (good) 0.7 < α < 0.8 : dapat diterima (acceptable) 0.6 < α < 0.7 : dipertanyakan (questionable) 0.5 < α < 0.6 : jelek (poor) α < 0.5
: ditolak (unacceptable)
Reliabilitas skala komunikasi interpersonal diuji menggunakan statistical Product and Service Solution for Windows (SPSS) versi 1.6. teknik uji reliabilitas yang digunakan adalah alpha cronbach. Reliabilitas skala sikap sebesar 0.979, masuk dalam kategori reliabilitas baik sekali (excellent). Tabel 3.3 Reliabilitas Skala Komunikasi Interpersonal
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items .979
33
3.8 Uji Homogenitas Dalam penelitian eksperimen dibutuhkan jumlah yang sama untuk setiap kelompoknya. Dalam penelitian ini kesamaan antara kedua kelompok dapat dilihat dari hasil skala komunikasi interpersonal. Setelah dilakukan uji beda pada hasil skala komunikasi interpersonal pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kedua
31
kelompok dengan ditunjukkan sig. 0.753 > 0.050, sedangkan mean rank kelompok eksperimen 5.20 dan mean rank kelompok kontrol adalah 5.80. Sehingga penulis dapat melanjutkan penelitian. Hasil uji beda skala komunikasi interpersonal dapat dilihat pada tabel. Selanjutnya kelompok eksperimen diberikan layanan bimbingan kelompok teknik sosiodrama sedang kelompok kontrol tidak diberikan layanan. Tabel 3.4 Uji Homogenitas kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
Ranks
Skor
N
Mean Rank Sum of Ranks
Kelompok kelompok kontrol
kelompok eksperimen Total
5
5.20
26.00
5
5.80
29.00
10
b
Test Statistics
Kelompok Mann-Whitney U
11.000
Wilcoxon W
26.000
Z Asymp. Sig. (2-tailed) Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)]
-.314 .753 .841
a
a. Not corrected for ties. b. Grouping Variable: Skor
32
3.9 Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Mann Whitney dengan bantuan program statistical Product and Service Solution for Windows (SPSS) versi 1.6. yaitu untuk melihat perbedaan nilai tes akhir (post-test) pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Jika hasil post-test kelompok eksperimen lebih tinggi dibanding kelompok kontrol, maka dapat dikatakan bahwa layanan bimbingan kelompok teknik sosiodrama dapat meningkatkan komunikasi interpersonal remaja.
33