BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Menurut Yatim Riyanto (1996, 28-40), penelitian eksperimen merupakan penelitian yang sistematis, logis, dan teliti di dalam melakukan kontrol (dengan melakukan konseling kelompok Rational Emotive Therapy) terhadap kondisi. Dalam pengertian lain, penelitian eksperimen adalah penelitian dengan melakukan percobaan terhadap kelompok eksperimen, kepada setiap kelompok eksperimen dikenakan perlakuan-perlakuan tertentu dengan kondisi-kondisi yang dapat di kontrol. Eksperimen ini adalah meningkatkan self awareness siswa yang memakai sepeda motor. Dalam penelitian eksperimen ini digunakan dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen adalah kelompok yang akan diberi perlakuan. Kelompok kontrol adalah kelompok yang tidak diberi perlakuan sama sekali. Kelompok kontrol diadakan, untuk mengetahui perbedaan yang mungkin tampak antara kedua kelompok dan agar kesimpulan yang diambil menjadi lebih kuat. Baik kelompok eksperimen yang diberi perlakuan maupun kelompok kontrol yang tidak diberi perlakuan keduanya diberi tes awal (pretes) dan tes akhir (posttes). Model yang digunakan dalam penelitian ini digambarkan sebagai berikut: Group :
pretest
Experiment Group
T1( klmpk eks)
Control group
T1( klmpk cntrl)
treatment
posttest
X ( kons. Klmpk RET)
T2 T2
24
Pretes diberikan untuk mengukur mean kedua kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kemudian pada kelompok eksperimen dikenai variabel perlakuan X (konseling kelompok RET) untuk jangka waktu tertentu, dan diberikan posttest untuk mengukur variabel tergantung (self awareness) untuk dan menghitung mean masing-masing kelompok. Pada umumnya, penelitian eksperimental dilakukan dengan menempuh langkah-langkah seperti berikut, yaitu, (1). Melakukan kajian secara induktif yang berkait erat dengan permasalahan yang hendak dipecahkan. (2). Mengidentifikasi dan mendefinisikan masalah. (3). Melakukan studi literatur dan beberapa sumber yang relevan, memformulasikan hipotesis penelitian, menentukan variabel, dan merumuskan definisi operasional dan definisi istilah. (4) Membuat rencana penelitian yang didalamnya mencakup kegiatan: a)Mengidentifikasi variabel luar yang tidak diperlukan, tetapi memungkinkan terjadinya kontaminasi proses eksperimen; b) menentukan cara mengontrol; c) memilih rancangan penelitian yang tepat; d) menentukan populasi, memilih sampel (contoh) yang mewakili serta memilih sejumlah subjek penelitian; e) membagi subjek dalam kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen; f) membuat instrumen, memvalidasi instrumen dan melakukan studi pendahuluan agar diperoleh instrumen yang memenuhi persyaratan untuk mengambil data yang diperlukan; g) mengidentifikasi prosedur pengumpulan data dan menentukan hipotesis. (5) Melaksanakan eksperimen (peneliti memberikan layanan konseling kelompok RET kepada siswa). (6) Mengumpulkan data kasar dan proses eksperimen. (7) Mengorganisasikan dan mendeskripsikan data sesuai dengan variabel yang telah ditentukan. (8) Menganalisis data dan melakukan tes signifikansi dengan teknik statistika yang relevan untuk menentukan tahap signifikasi hasilnya. (9) Menginterpretasikan basil, perumusan kesimpulan, pembahasan, dan pembuatan laporan (Sukardi, 2003).
25
3.2. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilakukan di SMP Nusantara kelas VIII Kec.Tuntang Kab.Semarang. Waktu penelitian dimulai pada tanggal 2 Mei 2011 sampai 15 Juni 2011. 3.3.Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan dua variabel bebas dan terikat. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau variabel yang menjadi sebab timbulnya atau berubahnya variabel terikat. Sedangkan variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas (Arikunto,1998). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah konseling kelompok rational emotif dan variabel terikatnya adalah pendekatan self awareness. 3.4.Subyek Penelitian Dalam penelitian ini peneliti melakukan pemilihan subjek secara acak dari populasi. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah dengan menggunakan Teknik Purposive Sampling. Subyek penelitian ini adalah 12 orang siswa yang kemudian dikelompokkan menjadi dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang masing-masing dari setiap kelompok terdiri atas 6 (enam) orang siswa. Kelompok eksperimen yaitu kelompok yang akan diberi perlakuan berupa konseling kelompok RET dan kelompok kontrol adalah kelompok yang tidak diberi perlakuan (treatment). Bentuk kegiatan untuk meningkatkan self awareness ini adalah melalui konseling kelompok rational emotif.
26
3.5.Definisi Operasional Definisi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Self Awareness Self awreness adalah suatu keadaan dimana seorang individu dalam keadaan sadar,sadar dalam berpikir,berperasaan, emosi, pengindraan dan sadar akan peristiwa yang terjadi pada diri sendiri maupun dilingkungan sekitar. 2. Konseling Kelompok Rational Emotive Konseling kelompok rational emotive adalah suatu layanan bimbingan yang dilaksanakan secara berkelompok yang khas yang harus dipenuhi dipihak konselor dan dipihak konseli serta proses yang menerapkan kebersamaan dan berinteraksi, berpikir dengan akal sehat (rational thinking), berperasaan (emoting) dan berperilaku (acting) yang diharapkan dapat menghasilkan perubahan dalam berperasaan dan berperilaku. 3.6.Instrument Penelitian Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah self awareness scale (skala kesadaran diri). Instrument ini adalah hasil dari adaptasi dari skala MAAS yang disusun oleh Brown dan Ryan (2003). Skala pengukuran ini memiliki 5 (lima) alternative jawaban yaitu sangat setuju (SS), setuju (S), tidak bisa menentukan (TBM), tidak setuju (TS), sangat tidak setuju (STS).
27
3.7.Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data menggunakan skala pengukuran self awareness dalam berkendaraan bermotor dan skala pengukuran ini adalah hasil dari modifikasi skala pengukuran self awareness dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan pembagian item dalam skala pengukuran ini adalah seperti tertera dalam tabel 3.1 berikut ini. Tabel 3.1 Tabel data pembagian item dalam skala self awareness
No
Aspek
No Item favorable anfavorable
Indikator a. Saya akan memilih 1
1.
kendaraan
3
yang
praktis
untuk
berangkat kesekolah. Seperti halnya motor. b. Naik sepeda motor ke sekolah
itu
lebih
Aspek
hemat daripada harus
kepraktisan
naik
bus
atau
angkutan. c. Jika saya mempunyai motor,
saya
berangkat ke sekolah akan tetap naik bus atau angkot. d. Jarak
rumah
saya 28
jauh dari jalan yang dilewati
angkot
ataupun bus, jadi saya akan tetap memakai motor ke sekolah. 2.
Aspek
a. Walaupun saya belum 5
kepatuhan
memilki Surat Izin
pada
Mengemudi
hukum
akan lebih suka naik
8
saya
sepeda motor. b. Walaupun
saya
mempunyai saya
motor, akan
menggunakannya jika sudah memiliki SIM. c. Walaupun orang tua saya melarang agar tidak memakai motor, saya
akan
tetap
memakainya. d. Saya akan melewati jalan yang tidak ada polisinya, contohnya seperti jalan tikus, supaya saya aman dari tilang polisi. e. Saya akan membuat SIM walaupun umur saya belum cukup untuk
memenuhi
syarat dan ketentuan
29
yag berlaku. f. Kerena
saya
mengetahui peraturan
yang
berlaku di Indonesia tentang
peraturan
dan
syarat
mengendarai motor, saya
akan
akan
mematuhi pearaturan dan syarat yang telah ditentukan. g. Di
sekolah
saya,
siswa yang memakai sepeda motor akan dikenai karena
sanksi, itu
sudah
melanggar tata tertib sekolah. h. Di
rumah,
saya
sudah diperbolehkan oleh orang tua saya naik
motor
kemanapun
saya
pergi. i.
Saya akan mematuhi nasehat
orang
tua
saya yang melarang saya
mengendarai
motor. j. Jika pada suatu saat
30
saya ditilang polisi saya akan akan lebih baik berdamai dengan polisi
dengan
memberikannya sejumlah uang. k. Menurut saya, jika saya
mengendarai
sepeda
motor
ke
tempat yang dekatdekat,
itu
tidak
melanggar peraturan yang ditetapkan. akan
l. Guru memberikan pengecualian
bagi
siswa
yang
jarak
rumah
ke
jauh
sekolah
dengan
naik
motor. m. Jika sekolah melarang saya memakai motor ke sekolah saya akan meminta orang tua saya
datang
kesekolah
agar
memberikan izin agar saya dapat memakai motor ke sekolah. 3.
Aspek
a. Saya naik motor agar
afektif
terlihat anak gaul.
2
31
b. Saya
takut
resiko
yang
akan
saya
jika
saya
terima
sekarang sudah naik sepeda motor.
4.
Aspek Harapan
e. Saya ingin sekolah 4 memberikan
sanksi
yang
untuk
berat
2
siswa yang kesekolah memakai
sepeda
motor. f. Jika naik motor itu melanggar peraturan yang
ada,
berharap
saya sekolah
memberikan alternatif
alat
transportasi cepat
yang
ke
sekolah,
misalnya akan
sekolah
menyediakan
bus sekolah. g. Saya ingin sekolah bekerja sama dengan kepolisian
untuk
menangani
siswa
yang
mengendarai
motor ke sekolah. h. Menurut saya, jika ada
perubahan
32
Undang-Undang, pasal tentang syarat untuk
mengendarai
motor harus diubah, supaya akan saya bisa naik
motor
kemanapun
saya
pergi dan saya tidak melanggar UU. i. Saya ingin sekolah akan
memberikan
pengarahan
bagi
semua siswa tentang pelanggaran, bagi
sanksi yang
mengendarai sepeda motor
sekolah
ke
secara rutin. j. Jika di sekolah terlalu banyak
yang
mengendarai dan
motor
pihak
sekolah
bisa
secara
tidak optimal
dalam
menangani fenomena yang ada di sekolah, perlu
sekolah memberikan pengarahan langsung oleh
yang diberikan kepolisian
33
setempat. 5.
Aspek
a. Saya
Intrinsik
mengetahui 1
bahwa
1
tanggung
jawab yang akan saya emban itu berat jika saya memakai sepeda motor. b. Orang orang
tua
adalah
yang
harus
bertanggungjawab jika saya mengalami hal-hal
yang
dinginkan, halnya
tidak seperti
kecelakaan
yang saya alami. Jumlah
11
16
3.8.Teknik Analisis Data Teknis analis data adalah teknik yang bertujuan untuk menyederhanakan data dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan interpretasikan sehingga dapat ditarik kesimpulan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode statistik, dengan dasar pertimbangan bahwa statistik bekerja dengan angka dan bersifat objektif dan universal ( Hadi, 1992). Teknis analisis data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan MannWhitney U dengan menggunakan program SPSS for windows versi 16.0. Dalam penelitian ini data yang diolah dengan menggunakan Mann-Whitney U adalah data
34
pretest dan posttest kelompok eksperimen, data pretest dan posttest kelompok kontrol.
35
Desain penelitian digambarkan dalam skema di bawah ini:
Kelompok eksperimen
pretest
X (tindakan): peneliti memberikan layanan konseling k elompok
posttest
Dengan konseling kelompok rational emotif , self awareness siswa meningkat
Kelompok kontrol
Kondisi awal : self awareness siswa rendah. Siswa belum mengikuti konseling kelompok
pretest
Dalam kelompok kontrol,peneliti tidak melakukan treatment (X)
posttest
Pada kelompok kontrol self awareness siswa tidak meningkat,kelompok ini tidak diberikan konseling kelompok
36