BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Penelitian survei ini bersifat Deskriptif yaitu mengetahui gambaran hasil analisis keberadaan Escherichia coli pada makanan jajanan kue cucur yang dijual oleh pedagang kue di wilayah pasar tradisional Desa Kaliyoso Kecamatan Bongomeme Kabupaten Gorontalo. B. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di wilayah pasar tradisional Desa Kaliyoso Kecamatan Bongomeme Kabupaten Gorontalo. C. Waktu Penelitian Waktu penelitian dilakukan mulai tanggal 23 Mei 2012 D. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek dan subyek yang mempunyai kualitas dan karateristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulan, Populasi yang diteliti dalam penelitian ini adalah semua pedagang kue yang menjual makanan jajanan kue di wilayah pasar tradisional Desa Kaliyoso Kecamatan Bongomeme Kabupaten Gorontalo, sebanyak 14 pedagang kue.
29
E. Sampel Sampel adalah sebagian atau seluruh dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Dalam penelitian ini yang menjadi sampel adalah pedagang kue yang menjual makanan jajanan kue cucur di wilayah pasar tradisional Desa Kaliyoso Kecamatan Bongomeme Kabupaten Gorontalo sebanyak 6 pedagang kue. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah dengan cara purposive sampling, dan untuk pemeriksaan Escherichia coli di ambil 6 kue cucur dari masing-masing pedagang untuk dijadikan sampel. F. Metode Pengumpulan Data 1. Data Primer Data primer yaitu data yang diperoleh dari hasil penelitian berupa data hasil observasi langsung ke lokasi menggunakan lembar observasi dan mengadakan wawancara langsung kepada penjual makanan jajanan kue dan data hasil pemeriksaan laboratorium mengenai keberadaan Escherichia coli pada makanan jajanan kue cucur. 2. Data Sekunder Data
sekunder
diperoleh
dari
studi
kepustakaan
dan
pengumpulan informasi berupa data-data yang relevan dengan penelitian ini.
30
G. Variabel penelitian Variabel penelitian adalah gejala yang digunakan sebagai ciri, sifat atau ukuran yang menjadi fokus penelitian. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat. 1. Variabel Bebas Yang termasuk variabel bebas dalam penulisan penelitian ini adalah hygiene sanitasi yang meliputi keadaan lokasi tempat jualan, kondisi pedagang makanan jajanan, cara penyajian makanan jajanan, dan tingkat pengetahuan pedagang terhadap hygiene sanitasi makanan jajanan. 2. Variabel terikat Sedangkan variabel terikat, atau yang merupakan dampak ataupun akibat yang ditimbulkan adalah keberadaan bakteriologis Escherichia coli pada makanan jajanan kue cucur. H. Prosedur Kerja 1. Pengambilan Sampel dan Pengiriman ke Laboratorium a. Persiapan wadah sampel sebanyak 6 (enam) buah b. Wadah tersebut kemudian di sterilisasi kedalam oven dengan suhu 160º selama 2 jam. c. Masukan kue cucur kedalam wadah sebagai sampel d. Wadah sampel diberi nomor kode dengan menggunakan spidol e. Kemudian semua sampel dimasukan kedalam satu tempat
31
f. Selanjutnya sampel dibawah ke laboratorium, sampel harus sampai dalam waktu tidak lebih dari 2 jam 2. Alat dan Bahan a. Alat-alat yang digunakan : Autoclave, incubator, timbangan, rak tabung, lampu bunsen, tabung reaksi, pipet 10 ml, kawat ose, tabung durham, cawan petri, gelas ukur, gelas kimia, hot plate, vortex, neraca digital, spidol, kapas, dan kulkas. b. Bahan-bahan yang digunakan LB (Lactossa Broth), Media EMBA (Eosine Methylene Blue Agar), Endo Agart, Alcohol 70 %, dan Cairan NaCl 500ml untuk pengenceran. c. Cara Pemeriksaan Laboratorium Pemeriksaan akan dilakukan denganmetode Most Probable Number (MPN) yaitu dengan : 1.
Uji Penduga Media yang digunakan adalah Laktosa Broth (LB). Cara pemeriksaan : a. Siapkan 9 tabung reaksi yang masing-masing berisi media Laktosa Broth sebanyak 10 ml. tabung disusun pada rak tabung reaksi dan diberi tanda b. Masukan tabung durham dalam posisi terbalik kedalam tabung reaksi 32
c. Masukan tabung reaksi yang berisi LB kedalam Autoclave dengan suhu 120ºC selama 15 menit d. Ambil bahan pemeriksaan (sampel yang telah diencerkan) yang telah disiapkan dengan pipet e. Kemudian masukkan kedalam tabung 10ˉ¹ sebanyak 1 ml setelah itu diambil 1 ml untuk di encerkan kedalam tabung 10ˉ² , kemudian di encerkan kembali ke dalam tabung 10ˉ³ sebanyak 1 ml. Pengenceran menggunakan 9 seri tabung yaitu 3 tabung untuk pengenceran 10ˉ¹, dan seterusnya sampai 10ˉ³, setelah itu di ambil masing-masing 1 ml dan diinokulasikan kedalam tabung yang berisi LB dan tabung durham. f. Inkubasikan pada suhu 34ºC-37ºC selama 2x24 jam g. Setelah 1x24 jam diperiksa ada tidaknya pembentukan gas dan tabung durham dengan mencatat semua tabung yang menunjukan peragian laktosa (pembentukan gas), dan bila terbentuk gas pada tabung dilanjutkan dengan uji penguat. h. Apabila uji dalam waktu 1x24 jam tidak membentuk gas, dimasukan kembali ke inkubator pada suhu 37ºC selam 24 jam. Bila terbentuk gas dalam tabung durham maka uji dilanjutkan dengan uji penguat. Bila uji negativ (-), berarti tidak ada bakteri yang dapat meragikan lactose, dan apabila
33
uji positiv (+) berarti ada bakteri yang meragikan lactose, sehingga perlu melakukan uji penguat. 2.
Uji Penguat
Media yang digunakan adalah Media EMBA (Eosine Methylene Blue Agar). Uji ini menegaskan hasil positive dari uji penduga.cara pemeriksaan : a. Tiap-tiap tabung penduga yang positive, digoreskan pada medium EMBA b. Setelah itu cawan petri yang berisi medium EMBA diinkubasikan pada suhu 37ºC selama 24 jam untuk memastikan adanya Escherichia coli c. Setelah itu dilakukan pengamatan, warna hijau metalik menunjukkan bahwa di dalam sampel terdapat bakteri Escherichia coli I. Definisi Operasional 1. Hygiene sanitasi makanan adalah upaya untuk mengendalikan faktor tempat, peralatan, orang, bahan pembuat kue yang dapat atau mungkin dapat menimbulkan gangguan kesehatan atau keracunan. 2. Pedagang kue adalah pedagang yang menjual berbagai jenis kue dan menempati satu tempat tanpa bangunan yang permanen. 3. Kue cucur adalah makanan jajanan tradisional yang diolah dengan alat sederhana dan menggunakan bahan-bahan dasar makanan pokok seperti tepung beras, gula aren, air, dan minyak goreng. 34
4. Penyajian makanan adalah menghidangkan makanan siap santap di tempat yang telah disediakan dengan menggunakan peralatan bersih dan penyaji berpakaian bersih. 5. Pemeriksaan
Escherichia
coli
adalah pemeriksaan keberadaan
Escherichia coli dalam makanan jajanan kue yang merupakan indicator pencemaran dalam makanan jajanan kue tersebut. Memenuhi syarat bakteriologis, jika Escherichia coli dalam makanan tersebut sesuai dengan syarat Kepmenkes RI No. 942/Menkes/SK/VII/2002 yaitu 0 dalam 100 ml sampel. J. Kriteria Objektif Aspek pengukuran yang melihat gambaran hygiene sanitasi pedagang makanan jajanan kue di wilayah pasar tradisional Desa Kaliyoso Kecamatan Bongomeme Kabupaten Gorontalo yang meliputi keadaan lokasi tempat jualan, kondisi pedagang makanan jajanan, cara penyajian makanan jajanan, dan tingkat pengetahuan pedagang tentang hygiene sanitasi makanan jajanan. Jika hasil observasi tidak sesuai dengan
Kepmenkes
RI
No.
942/Menkes/SK/VII/2003
tentang
persyaratan hygiene sanitasi makanan jajanan, tersebut tidak memenuhi syarat kesehatan, standar yang memenuhi syarat kesehatan yaitu >60%. Observasi dilakukan dengan menggunakan lembar observasi berupa pernyataan yang menyajikan 2 (dua) kategori jawaban yaitu “ya” dan “tidak” dengan mengobservasi keadaan lokasi tempat jualan , kondisi pedagang makanan jajanan, cara penyajian makanan jajanan, dan tingkat
35
pengetahuan pedagang terhadap hygiene sanitasi makanan jajanan. Pengukuran akan menggunakan 2 (dua) skor yaitu : 1.
Yang termasuk kategori Ya, skornya = 1 Merupakan kategori yang sesuai dengan ketentuan dari Kepmenkes RI No. 942/Menkes/SK/VII/2003.
2.
Yang termasuk kategori Tidak, skornya = 0 Untuk data hasil pemeriksaan hasil pemeriksaan bakteriologis yang
diperoleh dari pemeriksaan laboratorium di bandingkan dengan Kepmenkes RI No. 942/Menkes/SK/VII/2003 yaitu 0 dalam 100 ml sampel. Apabila terdapat jumlah E. coli lebih dari 0 dari 100 ml, maka dikatakan tidak memenuhi syarat. K. Analisis Data Data yang diperoleh dari hasil observasi hygiene sanitasi pedagang makanan jajanan kue, yang telah diolah akan di analisis secara deskriptif, kemudian disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan di narasikan dengan kepustakaan yang relevan, dan data hasil pemeriksaan laboratorium bakteri Escherichia coli diolah kemudian disajikan dalam bentuk
tabel
dengan
mengacu
942/Menkes/SK/VII/2002.
36
pada
Kepmenkes
RI
No.