BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini berisi penjelasan rancangan, metode, teknik dan jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian, serta penjelasan cara pengambilan sampel, jenis dan sumber data dan analisis-analisis yang digunakan untuk mengolah data. Berikut sistematika penelitian yang digambarkan diagram alir (flow chart). Gambar 3.1 Diagram alir (flow chart) Metode Penelitian
Pengumpulan Data
Desain Penelitian
Scaling, Validitas, Reliabilitas
Pengukuran Variabel / Definisi Operasional
Jenis dan Sumber Data
Uji Normalitas, Korelasi Pearson
Teknik Pengumpulan Data
Pengujian Hipotesis: Regresi
Sampling
Analisa dan Interpretasi Hasil
Sumber: Pengolahan penulis
48
49 3.1. Desain Penelitian Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah kuantitatif. Metode kuantitatif merupakan metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivism, digunakan untuk meneliti pada polupase atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2009). Metode penelitian kuantitatif digunakan dalam penelitian ini karena peneliti ingin mengetahui bagaimana hasil uji hipotesis mengenai hubungan dari pengaruh kontrak psikologis dan komitmen afektif terhadap turnover intention, dan bagaimana faktor usia memediasi kontrak psikologis dan turnover intention lewat sampel sejumlah karyawan PT. XYZ. Jenis penelitian ini bersifat asosiatif. Penelitian asosiatif bertujuan untuk menentukan apakah terdapat hubungan antara dua variabel atau lebih, serta seberapa besar korelasi yang ada diantara variabel yang diteliti (Kuncoro, 2003). Alasan penggunaan penelitian asosiatif ini adalah karena penelitian ini melibatkan tiga variabel, yaitu variabel kontrak psikologis, komitmen afektif dan turnover intention, dan bertujuan untuk menemukan hubungan serta seberapa besar hubungan ketiga variabel tersebut. Ketiga variabel tersebut memerlukan pendekatan etik, dalam arti bahwa peneliti terlebuh dahulu perlu mengumpulkan data dan menetapkan konsep sebagai variabel-variabel yang berhubungan yang berasal dari teori yang sudah ada yang dipilih oleh peneliti. Kemudian variabel tersebut dicari dan ditetapkan dimensi dan indikatornya, lalu dibuat kuesioner, pilihan jawaban dan skor-skornya. Unit analisis yang dituju adalah individu yakni karyawan PT. XYZ. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan melakukan penyebaran kuesioner. Penyebaran kuisioner tersebut menghasilkan sejumlah informasi yang akan menjadi bahan
50
pengolahan data. Informasi yang didapat dari karyawan tersebut dikumpulkan satu kali pada waktu tertentu yakni cross-sectional (Sekaran, 2011). Data yang digunakan berupa data primer diperoleh dari pegawai PT. XYZ, berupa data penilaian kontrak psikologis, komitmen afektif dan turnover intention yang didapat dengan teknik kuesioner atau penyebaran angket serta hasil wawancara dengan staf HRD PT. XYZ. Time horizon yang digunakan yakni cross-sectional, yaitu penelitian yang dilakukan dimana data hanya diambil satu kali, pada suatu periode tertentu, untuk menjawab pertanyaan penelitian atau hipotesis penelitian (Rochaety, 2009). Selain itu juga menggunakan data sekunder, yaitu data dan informasi tentang kontrak psikologis, komitmen afektif dan turnover intention dari dokumentasi data kepegawaian perusahaan, buku, literatur, jurnal. Tabel 3.1 Desain Penelitian
Desain Penelitian Tujuan Penelitian
Jenis Penelitian
Metode Penelitian
Unit Analisis
Time Horizon
T–1
Asosiatif
Kuantitatif
Individu
Crosssectional
T–2
Asosiatif
Kuantitatif
Individu
Crosssectional
Sumber: Pengolahan penulis Keterangan: •
T-1: Untuk mengetahui seberapa signifikan pengaruh psychological contract dan affective commitment terhadap turnover intention di PT. XYZ.
51 •
T-2: Untuk mengetahui apakah Usia dapat dijadikan faktor
yang
mempengaruhi hubungan antara psychological contract dan affective commitment terhadap turnover intention karyawan di PT. XYZ.
3.2. Operasionalisasi Variabel Penelitian Menurut Kountur (2007) operasional variabel merupakan suatu cara menetapkan kegiatan atau tindakan yang perlu dilakukan untuk mengukur variabelvariabel dalam penelitian untuk memberikan informasi yang akan berguna ketika penelitian. Variabel-variabel pada penelitian ini adalah: a. Psychological Contract Psychological contract didefinisikan sebagai keyakinan mengenai syarat dan ketentuan pertukaran kesepakatan secara timbal balik antara individu dan organisasi (Rousseau, dalam Stoner J. S., Gallagher & Stoner C. R., 2011). b. Affective Commitment Affective commitment merupakan keterkaitan emosi karyawan, identifikasi karyawan terhadap dan keterlibatan karyawan dalam organisasi (Meyer & Allen, dalam dalam Anvari, Amin dan Seliman, 2010) c. Turnover Intention Turnover intention adalah niat yang berhubungan dengan perilaku, yang menjelaskan niat individu untuk meninggalkan organisasi (Hellman dalam Davoudi, dkk., 2013).
52
Penelitian ini menggunakan Skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, atau persepsi para karyawan PT. XYZ mengenai derajat psychological contract, affective commitment dan turnover intention. Skala Likert digunakan untuk penelitian ini, karena dengan skala Likert, variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Indikator tersebut kemudian dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pertanyaan atau pernyataan. Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif, yang dapat berupa kata-kata antara lain: sangat penting, penting, cukup penting, tidak penting, hingga sangat tidak penting. Ada tiga variabel yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu psychological contract (X1) dan affective commitment (X2) sebagai variabel bebas (Independent Variable / X), turnover intention (Y) sebagai variabel terikat (Dependent Variable / Y). Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel Penelitian
Variabel
Konsep
Dimensi
Indikator Utama
Ukuran
Variabel Psycholo
Keyakinan
gical
Pengukuran a. Lingkup sempit
Ordinal -
mengenai
b. Jangka pendek
Interval
Contract
syarat dan
a. Stabilitas
(X1)
ketentuan
b. Kesetiaan
pertukaran kesepakatan secara timbal balik
Skala
a. Transaksional
b. Relasional
c. Internal Advancement d. Dukungan Kinerja Dinamis
Skala Likert
53 antara individu dan organisasi (Rousseau dalam Stoner J. S., Gallagher & Stoner C. R., 2011). Affective
Keterkaitan
Commit
emosi
ment
karyawan ,
terghadap
(X2)
identifikasi
organisasi
karyawan terhadap
a. Loyalitas b. Pride
c. Job Involvement
a. Loyal
Ordinal -
b. Bangga
Interval
c. Ikut andil dalam
dan
pengembanga
keterlibatan
n organisasi
karyawan dalam
d. Emotional Attachment
d. Terkait secara emosional
organisasi
dengan
(Meyer &
organisasi
Allen, dalam dalam Anvari,
Skala Likert
54
Amin dan Seliman, 2010) Turnover
Niat
Intention
seseorang
(Y)
untuk meninggalk
a. Kecenderungan
a. Cenderung
individu
berpikir untuk
berpikir untuk
meninggalkan
meninggalkan
organisasi
an
organisasi
perusahaan
b. Kemungkinan
b. Akan mencari
secara
individu
permanen.
mencari
pada
pekerjaan pada
organisasi lain
akan
pekerjaan
organisasi lain c. Kemungkinan
c. Ingin
individu untuk
meninggalkan
meninggalkan
organisasi
organisasi d. Kemungkinan
d. Ingin
individu untuk
meninggalkan
meninggalkan
organisasi
organisasi
dalam
dalam
dekat
waktu
waktu
dekat e. Kemungkinan individu untuk
e. Keinginan meninggalkan
Ordinal Interval
Skala Likert
55 meninggalkan
organisasi bila
organisasi bila
ada
ada
kesempatan
kesempatan
yang
yang
baik.
lebih
lebih
baik. Sumber: Pengolahan penulis
3.2.1 Uji Validitas dan Reliabilitas Validitas adalah tingkat keandalan dan kesahihan alat ukur yang digunakan. Intrumen dikatakan valid berarti menunjukkan alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data tersebut valid atau dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya di ukur (Sugiyono, 2004). Uji validitas akan dilakukan dengan mennyebarkan kuisioner kepada sejumlah sampel terlebih dahulu dari total 95 orang sampel. Hal ini berfungsi untuk mengetahui apakah ada pernyataan-pernyataan pada kuesioner yang harus dibuang atau diganti karena dianggap tidak relevan. Sarjono dan Julianita (2011) mengatakan bahwa reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang mempunyai indikator dari variabel, suatu kuesioner dinyatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Uji reliabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS yang akan memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji statisik Cronbach Alpha. Uji reliabilitas berguna untuk menetapkan apakah instrumen yang dalam hal ini kuesioner dapat digunakan lebih dari satu kali, paling tidak oleh responden yang sama akan menghasilkan data
56
yang konsisten. Dengan kata lain, reliabilitas instrumen mencirikan tingkat konsistensi. Banyak rumus yang dapat digunakan untuk mengukur korelasi diantaranya adalah rumus Cronbach’s Alpha: Rumus Cronbach’s Alpha:
α=
k ∑S2 j 1 − 2 k − 1 S x
Keterangan :
α = koefisien reliabilitas alpha k = jumlah item Sj = varians responden untuk item I Sx = jumlah varians skor total Indikator pengukuran reliabilitas menurut Sekaran (2000) yang membagi tingkatan reliabilitas dengan kriteria sebagai berikut : Jika alpha atau r hitung: 1. 0,8-1,0
= Reliabilitas baik
2. 0,6-0,799
= Reliabilitas diterima
3. kurang dari 0,6
= Reliabilitas kurang baik
Pengukuran validitas dan reliabilitas mutlak dilakukan, karena jika instrumen yang digunakan sudah tidak valid dan reliabel maka dipastikan hasil penelitiannya pun tidak akan valid dan reliabel. Dengan demikian, instrumen yang valid adalah instrumen yang benar-benar tepat untuk mengukur apa yang akan di ukur.
57
3.3. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah: •
Data Primer Data primer adalah data yang berasal langsung dari sumber data yang dikumpulkan
secara
khusus
dan
berhubungan
langsung
dengan
permasalahan yang diteliti (Cooper dan Emory, 1997). Dalam penelitian ini, data primer yang dipergunakan bersumber dari hasil kuesioner yang dibagikan kepada karyawan di PT. XYZ dan berupa wawancara dari pihak-pihak yang berada langsung di perusahaan. •
Data Sekunder Menurut pendapat Umar (1999), menyatakan bahwa data sekunder adalah data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan, baik oleh pengumpul data primer atau pihak lain. Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip (data dokumenter) yang dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan. Data sekunder untuk penelitian ini bersumber dari data turnover pegawai tahun 2011-2012 PT. XYZ untuk melihat tingkat turnover yang terjadi dari tahun ke tahun.
58
Tabel 3.3 Data dan Sumber Data Penelitian
Jenis dan Sumber Data Tujuan Penelitian Jenis Data
Sumber Data
T – 1: Untuk mengetahui seberapa signifikan pengaruh psychological contract dan affective commitment Data primer
Kuisioner
terhadap turnover intention di PT. XYZ. T – 3: Untuk mengetahui apakah Usia dapat dijadikan faktor mempengaruhi
hubungan
yang antara Data primer
psychological contract dan affective Data sekunder commitment
terhadap
Kuesioner Data karyawan
turnover
intention karyawan di PT. XYZ. Sumber: Pengolahan penulis
3.4. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai cara atau teknik, diantaranya
dengan
interview
(wawancara),
kuisioner
(angket),
observasi
(pengamatan), dan gabungan ketiganya (Sugiyono, 2009). Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan gabungan ketiganya: 1.
Kuisioner
59 Teknik angket (kuesioner) merupakan suatu pengumpulan data dengan memberikan atau menyebarkan daftar pertanyaan/pernyataan kepada responden dengan harapan memberikan respons atas daftar pertanyaan tersebut (Umar, 2008). Melalui kuisioner yang telah dijawab, akan diperoleh data berupa jawaban para responden untuk berikutnya diolah dan dianalisis. Kuesioner yang dibagikan pada responden atau karyawan PT. XYZ mencakup sejumlah pertanyaan dan pernyataan yang mengindikasikan kondisi kontrak psikologis, komitmen afektif dan keinginan keluar dari organisasi (intention to leave) dari karyawan PT. XYZ dalam skala likert. Responden harus memberi nilai dari 1-5 (sangat setuju - sangat tidak setuju) pada masing-masing pernyataan dan pertanyaan dalam lembar kuisioner. Pengukuran tiap variabel akan menggunakan skala likert. Skala likert meminta responden menunjukkan tingkat persetujuan atau pendapat terhadap serangkaian pertanyaan dan pernyataan dalam kuesioner. Penggunaaan skala ini bertujuan untuk mengetahui kondisi kontrak psikologis, tingkat komitmen afektif serta sejauh mana keinginan karyawan keluar dari perusahaan, yang berbeda tiap individu. Menyediakan pilihan jawaban dari sangat setuju hingga sangat tidak setuju, karena dalam penelitian ini yang akan diukur adalah bagaimana kondisi hubungan kerja yang dirasakan karyawan. Secara tidak langsung, para karyawan mengutarakan pendapat mereka mengenai hal tersebut melalui penilaian mereka terhadap pernyataan dan pertanyaan dalam kuisioner dengan memilih tingkat kesetujuan, dari sangat setuju sampai sangat tidak setuju.
60
Tabel 3.4 Pengukuran Dalam Skala Likert
Keterangan
Skor
Sangat Setuju
5
Setuju
4
Netral
3
Tidak setuju
2
Sangat tidak setuju
1
Sumber: Pengolahan penulis 2.
Studi Pustaka
Studi pustaka dilakukan dengan menghimpun informasi serta teori yang relevan dengan topik yang diteliti. Informasi dan teori diperoleh dari buku-buku ilmiah, jurnal, artikel, dan paper baik dari internet maupun perpustakaan. Studi pustaka ini bertujuan untuk memperoleh informasi, teori, serta pemahaman mengenai topik penelitian yang menunjang proses analisa serta perumusan kesimpulan penelitian. 3.
Wawancara
Wawancara merupakan satu dari sejumlah teknik pengumpulan data. Pelaksanaannya dapat dilakukan secara langsung berhadapan dengan yang diwawancarai, tetapi dapat juga secara tidak langsung seperti memberikan daftar pertanyaan untuk dijawab pada kesempatan lain (Umar, 2008). Melakukan tanya
61 jawab secara langsung dengan perwakilan dari pihak perusahaan mengenai segala sesuatu yang berkaitan dengan topik pembahasan penelitian yang terjadi dalam perusahaan untuk memahami kondisi perusahaan. 4.
Observasi
Teknik penelitian ini dilakukan dengan melakukan tinjauan langsung ke lapangan untuk mengetahui keadaan objek yang diteliti, yaitu karyawan PT XYZ. 3.5 Teknik Pengambilan Sampel Populasi merupakan wilayah umum yang terdiri atas objek maupun subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya pada akhir penelitian (Sugiyono, 2009). Dalam penelitian ini, maka yang menjadi populasi adalah karyawan di PT. XYZ. Penelitian ini menggunakan sampel dari seluruh karyawan tetap PT. XYZ yang berjumlah 110 orang, sehingga teknik pengambilan sample yang digunakan adalah sensus dari populasi. Dari 110 kuisioner yang disebarkan, 95 kuisioner kembali. Sisanya tidak kembali dikarenakan karyawan-karyawan yang absen, sedang mengambil cuti dan ditugaskan ke luar kota. 95 kuisioner tersebut merupakan hasil pengisian 25 karyawan dalam rentang usia 34-44 tahun (usia dewasa menengah), dan 70 orang karyawan dalam rentang usia 22-33 tahun (usia dewasa awal). Karena penelitian ini mempertimbangkan faktor usia, seluruh karyawan usia dewasa menengah
(25 orang) dijadikan sebagai responden dan berhasil dikumpulkan,
sedangkan karyawan usia dewasa awal yang berhasil dikumpulkan berjumlah 70 karyawan. Dengan begitu, maka jumlah total sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu berjumlah 95.
62
3.4.1 Transformasi Data Ordinal menjadi Data Interval Pada awal penelitian, skala yang digunakan adalah skala ordinal, karena data yang diperoleh dari kuesioner hanya menunjukkan peringkat tanpa disertai jarak atau interval antar peringkatnya. Berikutnya dalam pengolahan akan diubah menjadi data interval dengan transformasi data karena salah satu syarat analisis parametrik ialah menggunakan data berskala interval. Teknik transformasi yang paling sederhana dengan menggunakan MSI (method of successive interval) (Riduwan dan Kuncoro, 2008). Langkah-langkah transformasi data ordinal menjadi interval sebagai berikut: 1. Perhatikan setiap butir jawaban responden dari kuesioner yang disebarkan; 2. Pada setiap butir ditentukan berapa orang yang mendapat skor 1,2,3 dan 4 yang disebut frekuensi; 3. Setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya responden dari hasilnya disebut proporsi; 4. Tentukan nilai proporsi komulatif dengan menjumlahkan nilai proporsi secara berurutan per kolom skor; 5. Gunakan tabel distribusi normal, hitung nilai z untuk setiap proporsi kumulatif yang diperoleh; 6. Tentukan nilai tinggi densitas untuk setiap nilai z untuk setiap proporsi kumulatif yang diperoleh 7. Tentukan nilai skala (NS) dengan menggunakan rumus;
63
8. Tentukan nilai transformasi dengan rumus Y= NS + (1+(NSmin) Sementara, metode transformasi data ordinal menjadi data interval juga dapat dilakukan menggunakan software Microsoft Excel. Metode MSI dengan bantuan Microsoft Excel tersebut memerlukan program tambahan stat97.xla
(Sarwono,
2012). Langkah-langkah mengubah data ordinal menjadi data interval dengan menggunakan Microsoft Excel tersebut adalah: 1. Buka excel 2. Klik file stat97.xla -> klik enable macro 3. Masukkan data yang akan diubah •
Pilih Add In -> Statistics -> Successive Interval
•
Pilih Yes
•
Pada saat kursor di Data Range, blok data yang ada sampai selesai
•
Kemudian pindah ke Cell Output
•
Klik di kolom baru untuk membuat output
•
Tekan Next
•
Pilih Select all
•
Isikan minimum value 1 dan maximum value 9
•
Tekan Next
•
Tekan Finish
64
3.5 Metode Analisis Data yang diperoleh dari kuesioner yang telah diisi para responden akan diuji validitas dan reliabilitasnya terlebih dahulu untuk menguji kesesuaian data yang terrealisasi pada objek penelitian dengan data yang dilaporkan peneliti, dan konsistensi serta stabilitas data. Setelah dinyatakan valid dan reliable, berikutnya data akan dianalisis menggunakan korelasi dan regresi. Penelitian ini menggunakan metode korelasi dan regresi karena dengan korelasi dan regresi dapat menemukan hubungan dan pengaruh antara variabel psychological contract dan affective commitment terhadap turnover intention.Untuk menjawab hipotesis 1 menggunakan metode korelasi terlebih dahulu untuk menguji apakah ada hubungan, baru setelahnya dilakukan uji regresi untuk dapat menjawab pertanyaan hipotesis 1, apakah ada pengaruh antara psychological contract dan affective commitment terhadap turnover intention atau tidak. Setelah hipotesis pertama terjawab, maka dilanjutkan dengan menjawab hipotesis kedua yaitu dengan terlebih dahulu membagi data berdasarkan responden usia 22 – 33 tahun dan usia 34 – 44 tahun. Berdasarkan data responden, 95 sample yang diambil, 70 responden merupakan sample karyawan usia 22 – 33 tahun, sementara 25 responden sisanya merupakan populasi karyawan usia 34 – 44 tahun. Setelah data dibagi, berikutnya dilakukan uji korelasi untuk melihat hubungan lalu dilanjutkan dengan uji regresi untuk melihat ada tidaknya pengaruh. Proses tersebut dilakukan dua kali, berdasarkan data responden berdasarkan usia dewasa awal (22 – 33 tahun) dan usia dewasa menengah (34-44 tahun). Hal ini dilakukan untuk mendapatkan hasil uji pengaruh masing - masing, sehingga dapat lanjut ke tahap berikutnya, yaitu tahap perbandingan antara hasil uji regresi data responden usia dewasa awal dan usia dewasa menengah.
65 Korelasi Pearson merupakan salah satu ukuran korelasi yang digunakan untuk mengukur kekuatan dan arah hubungan linier dari dua veriabel. Dua variabel dikatakan berkorelasi apabila perubahan salah satu variabel diikuti dengan perubahan variabel lainnya, baik dalam arah yang sama ataupun arah yang sebaliknya. Penelitian ini menggunakan metode korelasi Pearson karena sejalan dengan tujuan penelitian yang ingin menemukan hubungan antara variabel independen dan dependen.
Tabel 3.6 Metode Analisis Data Tujuan Penelitian
Jenis Penelitian
Teknik Analisis
T-1
Asosiatif
Pearson Correlation & Regresi
T-2
Asosiatif
Pearson Correlation & Regresi
Sumber: Pengolahan penulis
3.5.1 Uji Normalitas Uji normalitas data bertujuan untuk mendeteksi distribusi data dalam suatu variabel yang akan digunakan dalam penelitian. Data yang baik dan layak untuk membuktikan model-model penelitian tersebut adalah data yang memiliki distribusi normal.
66
Ada bermacam-macam cara untuk mendeteksi normalitas distribusi data, salah satunya menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut: a.
Angka signifikansi Uji Kolmogorov – Smirnov Sig > 0.05, maka data
berdistribusi normal. b.
Angka signifikansi Uji Kolmogorov – Smirnov Sig < 0.05, maka data tidak
berdistribusi normal.
3.5.2 Analisis Korelasi Analisis korelasi merupakan analisis mengenai kuat lemahnya hubungan antar variabel yang diteliti. Untuk mengetahui tingkat hubungan dalam korelasi, dapat dilihat pada tabel interpretasi nilai r.
Table 3.5 Tabel Interpretasi Nilai r Interval Koefisien
Tingkat Hubungan
0,80 – 1,000
Sangat Kuat
0,60 – 0,799
Kuat
0,40 – 0,599
Cukup Kuat
0,20 – 0,399
Lemah
0,00 – 0,199
Sangat Lemah
Sumber: Riduwan (2005) dalam Sarjono dan Julianita (2011)
Selanjutnya, dasar pengambilan keputusan Uji Sig. pada analisis korelasi adalah sebagai berikut: -
Jika nilai Sig. ≥ 0,05 maka H0 diterima, artinya hubungan antar variabel tidak signifikan.
67 -
Jika nilai Sig. ≤ 0,05 maka H0 ditolak, artinya hubungan antar variabel signifikan.
3.6 Rancangan Uji Hipotesis Dengan merujuk pada tujuan-tujuan penelitian, maka dapat disusun rancangan uji hipotesis sebagai berikut: Dasar pengambilan keputusan: Jika Sig ≥ 0.05 maka H0 diterima Jika Sig < 0.05 maka H0 ditolak Hipotesis yang akan diuji berdasarkan tujuan-tujuan penelitian adalah:
Hipotesis T-1 •
H1. Hipotesis pengujian antara X1, X2 dan Y H0: Tidak ada pengaruh yang signifikan antara psychological contract (X1) dan affective commitment (X2) terhadap turnover intention (Y). Ha: Tidak ada pengaruh yang signifikan antara psychological contract (X1) dan affective commitment (X2) terhadap turnover intention (Y).
•
H2. Hipotesis pengujian antara X1, X2 dan Y berdasarkan perbandingan usia dewasa awal dan usia dewasa menengah.
68
H0: Usia tidak dapat dijadikan faktor yang mempengaruhi hubungan
antara
psychological
contract
dan
affective
commitment terhadap turnover intention di PT. XYZ. Ha: Usia dapat dijadikan faktor yang mempengaruhi hubungan
antara
psychological
contract
dan
affective
commitment terhadap turnover intention di PT. XYZ.
3.7 Rancangan Pemecahan Masalah Gambaran besar mengenai proses penelitian ini dirangkum dalam kerangka seperti yang terdapat pada gambar flowchart dibawah ini. Rangkuman secara sistematis dibuat agar masalah yang dikaji dalam penelitian beserta penyelesaiannya dapat dipahami dengan baik.
Gambar 3.2 Rancangan Pemecahan Masalah
Observasi
Kesimpulan dan Saran
Identifikasi Masalah
Analisis Data: Korelasi Pearson
Perumusan Masalah
Uji Validitas, Reabilitas dan Normalitas
Tujuan dan Manfaat Penelitian
Pengumpulan Data: 1. Data Umum perusahaan
Regresi 2. Data Pegawai Perusahaan 3. Data Kuesioner
Sumber: Pengolahan penulis
69
Langkah-langkah pemecahan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Mengawali penelitian dengan melalukan observasi dan wawancara di kantor PT. XYZ. 2. Menentukan latar belakang dari permasalahan yang akan diteliti, menentukan definisi dan pembatasan masalah untuk merumuskan kejadian-kejadian secara sistematis berdasarkan teori yang sudah ada. 3. Menentukan tujuan penelitian dari perumusan masalah. 4. Melakukan pengumpulan data, kemudian mendesain kuesioner dan menyebarkan kuesioner kepada responden yang merupakan karyawan PT. XYZ. 5. Melakukan uji validitas, reabilitas dan normalitas pada setiap variabel penelitian. 6. Melakukan
pengolahan
data
untuk
membuat
rekapitulasi
kuesioner dengan menggunakan analisis regresi berganda dan korelasi Pearson, dan menentukan means dari tiap butir pernyataan untuk mengurutkan faktor-faktor kontrak psikologis, komitmen afektif dan turnover intention. Setelah diketahui bagaimana
hubungan
ketiga
variabel
tersebut,
dianalisis
bagaimana pengaruh variabel yang satu dengan yang lain berdasarkan tujuan penelitian.
70
7. Mengambil kesimpulan dari hasil analisa dan memberikan saran kepada perusahaan mengenai penanggulangan turnover melalui perbaikan kontrak psikologis dan pembangunan komitmen afektif bagi perusahaan. Rancangan pemecahan masalah pada penelitian ini yaitu setelah data berhasil dikumpulkan baik data primer yang didapat dari penyebaran kuesioner dan data sekunder yang didapat dari perusahaan, kemudian data tersebut akan dianalisis mengenai hubungan antara tiga variabel-variabelnya yang diuji dalam hal ini adalah kontrak psikologis (X1), komitmen afektif (X2), dan turnover intention (Y). Dari analisis tersebut, apabila terdapat hubungan yang kuat antara kontrak psikologis dan komitmen afektif terhadap turnover intention, maka perusahaan harus bisa memperbaiki kualitas hubungan kerja antara perusahaan dengan karyawan dengan lebih baik.