BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Komunikasi Pemasaran Dalam setiap kegiatan pemasaran, elemern yang sangat penting untuk diperhatikan adalah komunikasi. Dalam berkomunikasi, kegiatan pemasaran akan berlangsung sedemikian rupa dan dapat mencapai segala sesuatu yang diinginkan salah satunya adalah terjadinyaproses pembelian. Pada tingkat dasar, komunikasi dapat menginformasikan dan membuat konsumen potensial menyadari atas keberadaan produk yang ditawarkan. Komunikasi dapat berusaha membujuk konsumen saat ini dan konsumen potensial agar berkeinginan masuk ke dalam hubungan pertukaran (exchange relationship). Komunikasi juga dapat digunakan sebagai pengingat bagi konsumen mengenai keberadaan produk, yang pada masa lalu pernah dilakukan transaksi pertukaran pada produk ini. Selain itu, peran lain dari komunikasi dalam pemasaran adalah untuk membedakan produk yang ditawarkan oleh suatu perusahaan dengan perusahaan lainnya. Pada tingkatan yang lebih tinggi, peran komunikasi tidak hanya pada pendukung
transaksi
dengan
menginformasikan,
6
http://digilib.mercubuana.ac.id/
membujuk,
7
mengingatkan, dan membedakan produk, tetapi juga menawarkan saran pertukaran itu sendiri.8 Harsono Suwardi menyatakan bahwa dasar dari pemasaran adalah komunikasi dan pemasaran biasa akan begitu powerfull jika dipadukan dengan komunikasi yang efektif dan efisien. Bagaimana menarik konsumen atau khalayak menjadi aware, kenal dan ingin membeli suatu produk atau jasa lewat saluaran komunikasi adalah bukan sesuatu yang mudah.9 Oleh karena hal tersebut penulis merasa harus memberikan beberapa definisi tentang komunikasi. Untuk dapat memahami pengertian komunikasi menurut Harold Laswell adalah dengan menjawab pertanyaan sebagai berikut; “who say what chanel to whom with what effect”. Melalui paradigma Laswell ini, dapat dilihat adanya lima unsur komunikasi yang harus dijawab, yaitu:10 1. Komunikator (communicator, source, sender), sumber komunikasi adalah pelaku utama/ pihak yang mempunyai kebutuhan untuk berkomunikasi atau yang memulai sesuatu komunikasi, bias individu, kelompok, organisasi, maupun suatu Negara sebagai komunikator. 8
Nugroho J. Setiadi. Perilaku Konsumen: Konsep dan Implikasi untuk Strategi dan Penelitian Pemasaran. Jakarta: Prenada Media. 2003. Hal 250 9
Ilham Prisgunanto. Komunikasi Pemasaran: startegi Taktik. Bogor: Ghalia Indonesia. 2006 hal. 7.
10
Onong Uchjana Effendy. Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti. 2003 hal 10.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
8
2. Pesan (message), apa yang akan disampaikan/dikomunikasikan kepada penerima (komunikan), dari sumber (komunikasi) atau isi informasi. Merupakan seperangkat symbol verbal dan non verbal yang mewakili perasaan, nilai, gagasan/ maksud sumber tadi. Ada 3 komponen pesan yaitu makna, symbol untuk menyampaikan makna dan bentuk/ organisasi pesan. 3. Media (Channel, media), wahana/ alat untuk menyamppaikan pesan dari komunikator (sumber) kepada komunikan (penerima) baik secara langsung (tatap muka) maupun tidak langsung (melalui media cetak/ elektronik) 4. Komunikasi (communicant), orang/ kelompok/ organisasi/ suatu Negara
yang menerima
pesan
dari
sumber.
Disebut
tujuan
(destination)/ pendengar (listenr)/ khalayak (audience)/ komunikan/ penafsir/ penyandi balik/ (Decoder). 5. Efek effect, impact, influence), dampak efek yang terjadi pada komunikan (penerima) setelah menerima pesan dari sumber, seperti perubahan sikap, bertambahnya pengetahuan. Proses komunikasi pada hakekatnya adalah proses penyampaian pikiran oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain (komunikan). Pikiran itu bisa merupakan gagasan, informasi dan opini yang muncul dalam benaknya. Komunikasi akan berhasil apabila pikiran disampaikan dengan menggunakan perasaan yang disadari. Sebaliknya komunikasi akan gagal jika sewaktu menyampaikan pikiran, perasaan tidak terkontrol.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
9
Pemasaran menurut Kotler “ A sociental process by whichindividual and group obtains what they need and want through creating offering, and freely exchanging product and service of value with others.”. Sebuah proses social dimana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan penawaran, dan pertukaran produk dan nilai layanan dengan orang lain.11 Kotler juga menyatakan bahwa bauran pemasaran terdiri dari Product, Price, Promotion, dan Place, atau yang biasa dikenal dengan istilah four of Ps, jika dengan aplikasi pemasaran atau disebut dengan Four of Cs, maka Product dengan
Customer Solution , Price dengan Customer Cost, Place
berkaitan dengan Convenience, sedangkan
Promotion berkaitan dengan
Communiccation. Penggabungan kajian pemasaran dan komunikasi akan mengahasilkan kajian “baru” yang disebut marketing communication (komunikasi pemasaran). Marketing Communication adalah aplikasi komunikasi yang bertujuan untuk membantu kegiatan pemasaran sebuah perusahaan. 12 William G. Nickels dalam bukunya Marketing Communication and Promotion, mendefinisikan komunikasi pemasaran sebagai berikut: Proses pertukaran informasi yang dilakukan secara persuasive sehingga proses pemasaran dapat berjalan secara efektif dan efisien.13 Komunikasi pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan
11
PhilipnKotler dan G. Amstrong, Prinsip-prinsip Pemasaran. Jakarta: Erlangga.2008 hal. 8.
12
Jhon E. Kennedy dan R. D. Soemanagara. Marketing Communication:Taktik & Strategi. Jakarta: PT. Bhuana Ilmu Popular. 2009 hal.4. 13
Amir Purba, dkk. Pengantar Ilmu Komunikasi. Medan: Pustaka Bangsa. Press. 2006 hal 126.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
10
informasi, mempengaruhi/ membujuk, dan mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknyaagar bersedia menerima, membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan. Dari beberapa definisi di atas peneliti menyimpulkan komunikasi pemasaran adalah kegiatan komunikasi yang ditujukan untuk membantu kegiatan pemasaran sebuah perusahaan dalam menyampaikan pesan atau informasi menggunakan sejumlah media dan berbagai saluran kepada konsumen dan pelanggan dengan harapan tujuan perusahaan tercapai. 2.1.1. Bauran Pemasaran (Marketing Mix) Dalam melaksanakan kegiatan pemasaran perusahaan mengkombinasikan keempat variable yang sangat mendukung didalam menentukan strategi pemasaran, kombinasi keempat variable itu dikenal dengan istilah Bauran Pemasaran (Marketing Mix) yang terdiri dari Produk, Harga, Promosi dan Tempat. Menurut Eddy Soeryanto Soegoto, Bauran pemasaran (Marketing Mix) adalah strategi gabungan empat (4) elemen kunci pemasaran yaitu produk, harga, distribusi dan promosi yang digunakan untuk memasarkan produk. 14 Menurut Abdullah Amrin, Bauran pemasaran (Marketing Mix) merupakan komponenkomponen yang dimanfaatkan oleh manajemen didalam kegiatan penjualan. Komponen-komponen tersebut terdiri dari produk, harga, promosi dan distribusi.
14
Eddy Soeryanto Soegoto. Menciptakan StrategiKeunggulan Bersaing Perguruan Tinggi.Yogyakarta :Graha Ilmu. 2009 hal 112.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
11
Dari definisi para ahli diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa Bauran Pemasaran (Promotion Mix) adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan oleh pemasraan perusahaan untuk mencapai tujuan pemasaran dalam memenuhi target pasaranya. Bauran Pemasaran (Marketing Mix) memiliki empat variable yang dikenal dengan istilah “4P” (Pruct, Price, Place, Promotion) yang saling berkaitan satu sama lain. 2.1.2. Promosi Suatu perusahaan dalam memasarkan produknya perlu merancang dan menyebarkan informasi tentang kehadirannya, ketersediannya, ciri-ciri produk dan kondisi produknya serta manfaat yang dapat diperoleh para pelanggan/ calon pelanggan atas produk yang ditawarkan oleh perusahaan tersebut. Usaha untuk mengenalkan produk kepada pasar yaitu promotion mix, kegiatan-kegiatan yang mengkombinasikan keunggulan produk dan membujuk konsumen untuk membeli. Usaha yang perlu dilakukan adalah melalui promosi sabagai rangkaian rencana pemasaran secara keseluruhan. Strategi ini pada dasarmya merupakan proses komunikasi yang ditujukan untuk mempengaruhi perilaku konsumen kearah pengambilan keputusan yang positif dalam pembelian bagi perusahaan. Promosi menurut Mc. Charty & Perrealt, “Promosi adalah komunikasi informasi antara penjual dan calon pembeli atau pihak-pihak lain dalam saluran untuk mempengaruhi sikap dan perilaku”.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
12
Tujuan utama dari promosi adalah modifikasi tingkah laku konsumen, menginformasikan, mempengaruhi, dan membujuk serta mengingatkan konsumen sasaran tentang perusahaan dan produk atau jasa yang dijualnya.
15
Secara rinci
dapat dijabarkan sebagai berikut: a.
Menginformasikan Kegiatan promosi ditujukan untuk memberitahukan pasar yang dituju
tentang penawaran dari perusahaan. b.
Membujuk pelanggan sasaran Promosi yang bersifat membujuk umumnya kurang disenangi masyarakat,
namun demikian promosi itu diarahakan untuk mendorong pembelian. c.
Mengingatkan Promosi
yang
bersifat
mengingatkan
dilakukan
terutama
untuk
mempertahankan merek produk dalam masa kedewasaan produk. d.
Modifikasi tingkah laku konsumen Menurut Kotler & Amstrong, mengemukakan bahwa promosi terdiri dari
beberapa elemen diantaranya:
15
Basu Swastha dan Irawan. ManajemenPemasaran modern. Yogyakarta: Liberty. 2005 hal.553.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
13
1. Advertisingmerupakan semua bentuk penyajian dan promosi non personal atas ide, barang, dan jasa yang dilakukan oleh perusahaan sponsor tertentu. 2. Sales Promotionmerupakan elemen berbagai insentif jangka pendek untuk mendorong keinginan, mencoba dan membeli suatu produk atau jasa. 3. Public relation and publicity adalah program untuk mempromosikan dan atau untuk mempertahankan citra perusahaan atau masing-masing produknya. 4. Personal selling adalah penjualan langsung dengan satu calon pembeli atau lebih dengan guna melakukan presentasi, menjawab pertanyaan dan menerima pesan. 5. Direct Marketing merupakan elemen pengguna surat, telepon, fax, email dan alat-alat penghubung non personal lainnya untuk berkomunikasi secara langsung dengan atau mendapatkan tanggapan langsung dari pelanggan dan calon pelanggan tertentu. Masing-masing baurang promosi (marketing mix) tersebut dapat diterapkan dengan memanfaatkan berbagai alat yang tersaji dalam table 2.1 Tabel 2.1 Alat-alat Promosi Personal Selling 1. Presentasipenj ualan 2. Pertemuan
Iklan 1.
Promosi Penjualan Iklan
1. Kontes,
Public Relation
Direct Marketing
1. Kotak pers
1. Catalog 2. Surat
Cetak dan
Permainan,
2. Seminar
Siaran
Undian
3. Laporan tahunan/ 3. Telemarketing
dan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
14
penjualan Contoh/ sample Pasar Malam dan Pameran Dagang
2.
Packaging
– Outer 3.
Packaging
Brosur
dan Buklet 5.
donasi,
2. Premium dan
– Insert 4.
Lotere
Poster dan
Selebaran
sumbangan 4. Sponsor
5. Kios shopping
3. Produk Sample
5. Publikasi
6. Tv
4. Pasar
malam
6. Hubungan
pameran
masyrakat
dan
7. Lobbying
dagang
newspaper
7. Pemberian
perusahaan
kupon
10. Peringatan
Sign 10.
8. Pemotongan rabat/
tawaran
pengembalian
Point-of-
displays
dengan
Audiovisual
11. Berita 12. Aktivitas layanan
9. Pendanaan
Bahan
peristiwa
uang
purchae
11.
7. Radio
9. Majalah
Cetak
Display
marketing
Magazine,
7.
9.
response
8. Media identitas
6. Demonstrasi
Billboard
direct
5. Pameran
Direktori
8.
shopiing
hadiah
6.
Ulang Iklan
4. Electronic
bunga
rendah 10. Hiburan 11. Kelonggaran tukar tambah 12. Trading Stampas
http://digilib.mercubuana.ac.id/
masyarakat
direct response marketing
15
13. Tie-ins 14. Price Pack 15. Free-in-themail-premiums 16. Hadiah
bagi
pelanggan 17. Coba gratis 18. Jaminan Produk 19. Promosi silang 20. Diskon
Menurut
Soemanegara
bauran
komunikasi
pemasaran
(marketing
communication mix) merupakan penggabungan dari lima model komunikasi dalam pemasaran, yaitu : advertising, sales promotion, public relation, personal selling, dan direct marketing. Demikian pula halnya dengan event dan exhition. Keduanya merupakan bagian dari
marketing communication mix yang
dikembangkan oleh bagian sales promotion membutuhkan media promosi seperti flier, banner, poster, catalogue dan corporate profile. Sedangkan pada personal selling, media tersebut juga dibutuhkan khususnya dalam penawaran suatu produk kepada konsumen secara tatap muka.16
16
Ibid. Hal 1-2
http://digilib.mercubuana.ac.id/
16
2.1.3. Event Dalam Komunikasi Pemasaran Sebelum dimulainya era perdagangan bebas mungkin kita sudah sering mendengar kata event, namunkata itu tidak atau belum sepopuler saat ini, saat ini kita sering sekali mendengar orang atau bagian dari perusahaan manapun menyebutkan kata event sebagai saraana memperkenalkan produknya kepada khalayak, baik sebagai penyelenggara acara, peserta acara, maupun sponsor penyelenggara acara-acara sederhana maupun besar yang berpotensi menarik perhatian khalayak. Event termasuk kegiatan komunikasi pemasaran. Komunikasi pemasran adalah aplikasi komunikasi yang bertujuan membantu kegiatan pemasaran dari sebuah perusahaan. Hubungan antara event
dan komunikasi pemasaran
diistilahkan sebagai bauran komunikasi pemasran (marketing communication mix) oleh Kotler, termasuk promosi sebagai bagian dari 4P, dan fungsi promosi ini dilakuan oleh bidang kaian promosi penjualan.17 Komunikasi pemasaran dinyatakan sebagai kegiatan komunikasi yang ditujukan untuk menyampaikan pesan kepada pasar atau khalayak sasaran melalui berbagai saluran (media), dengan harapan komunikasi yang dijalankan dapat mencapai tiga tahap perubahan, yaitu perubahan pengetahuan, perubahan sikap, dan perubahan tindakan. Adapun jenis media yang digunakan adalah folder, poster, baliho, selebaran, televise, radio, majalah, surat kabar, dan lain-lain.
17
Jhon E. Kennedy. Manajemen Event. Jakarta: PT. Bhuana Ilmu Populer. 2009 hal 4
http://digilib.mercubuana.ac.id/
17
Media-media ini digunakan pula untuk menarik perhatian orang agar datang ke tempat event diselenggarakan, diamana juga terjadi beragam komunikasi bermedia, dan komunikasi tatap muka. Dalam komunikasi pemasaran digunakan teknik-teknik komunikasi yang bertujuan untuk memberi persuasi untuk meraih tujuan perusahaan, yaitu terjadinya peningkatan pendapatan atas penggunaan jasa atas pembelian produk yang ditawarkan. Jika sebuah event dilakukan dengan teknik komunikasi ini, perusahaan tentu berharap produknya dapat dikenal dan dipahami fungsi serta kegunaannya. Transakksi bisnis terjadi dalam kegiatan ini karena adanya komunikasi tatap muka, upaya persuasive, dan negoisasi hingga akhirnya mereka yang terlibat dalam proses komunikasi itu dapat mengambil kata sepakat dalam aktivitas mereka. Berbicara dengan orang yang tepat menggunakan pesan serta visual yang tepat adalah poin penting dalam suatu kegiatan, karena pertemuan ini mungkin hanya terjadi dalam satu periode waktu. Keberhasilannya sangat ditentukan oleh pengusaan teknik dan media-media komunikasi yang mendukung upaya-upaya itu.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
18
2.1.4. Special Event Joe Goldblett dalam bukunya Special Event yang dikutip Wahyuni Pudjiastuti (2010), mendefinisikan Ajang khusus sebagai situasi istimewa yang dirayakan dengan rangkaian upacara (perayaan) dan ritual untuk mendapatkan kepuasan atas kebutuhan tertentu. I defined special event as a unique moment in time celebrated with ceremony and ritual to satisfy specific needs (Goldbelt, 2002) Yaverbaum (2000) mengemukakan bahwa ajang khusus adalah media publisitas yang efektif karena dapat membantu dan memasarkan perusahaan dan produk jasa ke public, sangat bersifat promosi, serta mampu mendapatkan publisitas banyak dari pihak media massa. Event diartikan sebagai suatu kurun waktu kegiatan yang dilakukan oleh sebuah organisasi dengan mendatangkan orang-orang ke suatu tempat agar mereka memperoleh informasi atau pengalaman penting serta tujuan lain yang diharapkan oleh penyelenggara.18 Wahyuni Pudjiastuiti dalam bukunya Event Management, mengatakan bahwa sebuah ajang khusus dapat diklasifikasikan berdasarkan besar dan isinya.
18
Jhon E. Kennedy. Loc.cit.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
19
LOCAL EVENT MAJOR EVENT
SIZE
MEGA EVENT EVENT HALLMARK EVENT CULTURE EVENT
CONTENT
SPORT EVENT BUSINESS EVENT
Gambar 2.1. Klasifikasi Khusus Event Bentuk event
sangatlah beragam. Menurut Kotler, dikutip Wahyuni
Pudjiastuti antara lain news conference, seminars, outing, exhibits, contest, and competions, anniversaries, sport, cultural sponsorship. Menurut Joe Goldblatt dikutip
Wahyuni
Pudjiastuti,
selain
komponen
celebration,
education,
marketing,danada beberapa subbidang yang digolongkan berdasarkan tujuan dan kebutuhan khusus. Menurutnya sebuah event
dapat dikatagorikan sebagai
berikut. 1. Civic Event adalah bentuk event yang banayak menuntut kreativitas seperti parade atau iring-iringan. 2. Expositions adalah bentuk event yang diselenggarakan oleh kelompok tertentu dan merupakan ajang khusus yang paling efektif bagi perusahaan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
20
untuk memperkenalkan produknya kepada khalayak. Pameran merupakan salah satu bentuk ajang khusus yang paling banyak dipilih perusahaan trade industry yang bersifat komersial. Suatu perusahaan dapat saja mengadakan pameran sendiri atau tergabung dalampameran yang diselenggarakan pihak lain. Pameran juga bersifat local, nasional, maupun internasional. 3. Fairs and Festivals, bentuk event yang lebih banyak bertujuan memberikan hiburan bagiaudience-nya, baik dalam bentuk kesenian, budaya, permainan, maupun penjualan produk. 4. Hallmark Event, bentuk event yang digelar untuk menandai berbagai hal seperti memberikan tanda seperti telah dibukanya suatu perusahaan, penggantian logo, dan identitas perusahaan, serta kegiatan launching produk baru. 5. Hospitality, bentuk event yang biasanya dilakukan perusahaan perhotelan, dengan tujuan mengadakan ramah tamah dengan berbagai pihak yang berhubungan dengan hotel. 6. Meeting and Conference, bentuk event yanglebih sederhana dibandingkan yang lainnya seperti seminar dan konferensi. 7. Retail Event, bentuk event yang ebrtujuan menarik konsumen untuk langsung membeli produk perusahaan yang ditawarkan di tempat berlangsungnya event. 8. Social Life Cycle Event, bentuk event yang biasanya dirancang dalam bentuk prosesi seperti upacara-upacara adat keagamaan, dan sebagainya. 9. Sport Event, bentuk event yang mempertontonkan pertandingan perlombaan, atau kontes kegiatan olahraga. Bentuk ajang ini sangat potensial menarik
http://digilib.mercubuana.ac.id/
21
pihak sponsor. Khalayak cenderung terbatas, yaitu penggemar jenis olahraga yang dipilih. 10. Touris, bentuk event yang biasanya lebih menonjolkan unsur seni dan budaya yang relative unik dan tidak dijumpai ditempat lain. Selain sepuluh bentuk event yang dipaparkan Joe Goldblett, Wahyuni Pudjiastuti dalam bukunya yang berjudul Special Event, menyebutkan ada sepuluh tambahan event,yaitu:19 1. Roadshow 2. Contest and Competion 3. Permainan 4. Demonstration 5. Debat 6. Launching 7. Media Conference 8. Media Tour 9. Gathering 10. Reunion 2.1.5. Seminar Kesehatan Seminar adalah sebuah pertemuan khusus yang memiliki teknis dan akademis yang tujuannya untuk melakukan studi menyeluruh tentang suatu topik 19
Wahyuni Pudjiastuti, Special Event, Jakarta: PT Elex Media Komputindo. 2010 hal. 110-111.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
22
tertentu dengan pemecahan suatu permasalahan yang memerlukan interaksi di antara para peserta seminar yang dibantu oleh seorang guru besar ataupun cendikiawan. Seminar pada umumnya merupakan suatu bentuk instruksi akademis, baik di lembaga akademis atau ditawarkan oleh sebuah organisasi komersial atau professional, sedangkan yang terlibat dalam sebuah seminar, adalah penyaji, moderator, Key Speaker (pembahas utama), MC, peserta. Dari penjelasan diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa seminar kesehatan adalah sebuah pertemuan khusus yang memiliki teknis dan akademis yang tujuannya untuk melakukan pembahasan tentang sebuah topic tertentu dalam bidang kesehatan dengan pemecahan suatu permasalahan yang memerlukan interaksi di antara para peserta seminar yang dibantu oleh orang yang ahli dalam bidang kesehatan. 2.1.6. Konsep Strategi Special Event Suatu perusahaan dapat mengembangkan strategi untuk mengatasi ancaman eksternal dan merebut peluang yang ada. Proses analisis, perumusan, dan evaluasi strategi-strategi itu disebut perencanaan strategi. Tujuan utama perencanaan strategi adalah agar perusahaan dapat melihat objektif kondisikondisi internal dan eksternal, sehingga perusahaan dapat mengantisipasi perubahan lingkungan eksternal. Jadi perencanaan strategi sangat penting untuk memperoleh keunggulan bersaing dan memiliki produk yang sesuai dengan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
23
keinginan konsumen dengan dukungan yang optimal dari sumber daya yang ada. Untuk memahami konsep perencanaan strategis, perlu memahami pengertian konsep mengenai strategi. ( Freddy Rangkuti, 2003 : 2) Lawrence R. Jauch dan William F. Gleck mendefinisikan strategi sebagai rencana yang disatukan, menyeluruh dan terpadu yang mengaitkan keunggulan strategi
perusahaan
dengan tantangan lingkungan
dan
yang dirancang
untukmemastikan bahwa tujuan utama perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaa yang tepat melalui perusahaan.20 Sedangkan menurut Effendy, strategi pada hakekatnya adalah perencanaan dan manajemen untuk mencapai suatu tujuan. Akan tetapi, untuk mencapai tujuan tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya menunjukan arah saja, melainkan harus mampu menunjukkan bagaimana taktik operasionalnya.21 Dari definisi di atas, maka penulis menyimpulkan bahwa strategi adalah suatu perencanaan yang dilakukan beberapa orang yang dijadikan pedoman atau taktik dalalm tindakan operasional untuk mencapai tujuan tertentu dan dilakukan untuk meminimalisir krisis. Event diartikan sebagai suatu kurun waktu kegiatan yang dilakukan oleh sebuah organisasi dengan mendatangkan orang-orang ke suatu tempat agar 20
Lawrence R. Jauch dan William F. Glueck. Manajemen Strategi dan Kebijaksanaan Perusahaan. Terj. Jakarta: Erlangga, 1999 hal 21.
21
Onong Uchjana Effendy. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: PT Remaja Rosdikarya 2006 hal 32.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
24
mereka memperoleh informasi atau pengalaman penting serta tujuan lain yang diharapkan oleh penyelenggara.22 Ajang khusus (special event) membutuhkan manajemen yang baik agar pelaksanaanya dapat mencapai tujuan yang diharapkan.23 Dengan kata lain special event harus memiliki strategi agar tujuannya dapat tercapai. Menurut Goldblatt, ada lima tahap yang harus dilakukan untuk menghasilkan ajang khusus yang efektif dan efisien, yaitu research, design, planning, coordinating, dan evaluation.24 2.1.6.1 Research Penelitian yang dilakukan dengan baik akan mengurangi resiko kegagalan dalam pelaksanaan Ajang Khusus. Penelitian ini dilakukan untuk menentukan kebutuhan, keinginan dan ekspektasi khalayak sasaran. Riset awal untuk menganalisis situasi yang perlu dilakukan agar dapat diperoleh data dan fakta yang actual sebagai bahan pembuatan perencanaan Ajang Khusus(Special Event). Pada dasarnya setiap metode penelitian dapat diterapkan disini, baik penelitian yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif. Menurut Wahyuni Pudjiastuti dalam bukunya Special Event, penelitian terhadap lingkungan tempat acara akan dilaksanakan perlu dikaji. Baik kondisi
22
Jhon E. Kennedy.loc.cit.
23
Wahyuni Pudjiastuti.op.chit.Hal. xxxvi.
24
Ibid. Hal xxxvii-7
http://digilib.mercubuana.ac.id/
25
internal maupun eksternal. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan analisa SWOT (Strong, weaknss, opportunities, threats) yaitu dengan mengganti kekuatan, kelemahan, kesempatan, dan ancaman terhadap ajang khusus tersebut. Kekuatan dan kelemahan lebih mempresentasikan kondisi internal, sementara kesempatan dan ancaman lebih mempresentasikan kondisi eksternal. Kekuatan yang dimiliki harus dimanfaatkan sebaik mungkin untuk mendukung ajang khusus dan kelemahan perlu di minimalisasi sehingga tidak menjadi kendala bagi kesuksesan sebuah acara. Disisi lain, kesempatan yang ada harus dimanfaatkan seoptimal mungkin dan ancaman yang mungkin terjadi harus diantisipasi sehingga tidak berpotensi menggagalkan acara. Dari analisis SWOT tersebut, pihak manajemen dapat menyususn strateggi dan memberikan rekomendasi untuk menyusun rencana sebuah special event. 2.1.6.2 Design Ajang khusus yang diharapakan berjalan dengan efektif dan efisien, memerlukan kreativitas yang luar biasa dari pelaksanaanya. Kemampuan mereka dalam menciptakan gerakan, suara, permainan warna, cahaya, mendesain area, dan sebagainya diperlukan secara komprenshif dan penuh pertimbangan untuk menciptakan kesan yang mendalam bagi para pengunjung atau tamu undangan. 2.1.6.3Planning Planning
special
event
dilakukan
setelah
analisis
situasi
dilakukanbersamaan dengan designing. Dua kegiatan ini memerlukan waktu yang
http://digilib.mercubuana.ac.id/
26
paling panjang disbanding tahap kegiatan lainnya. Banyak hal yang harus dipertimbangkan pada saat perencanaan sehingga susunan perencanaan sering kali mengalami perubahan, penambahan, atau pengurangan sesuai keteresediaan sumber daya yang ada. Perubahan-perubahan eksternal di luar kemampuan perencanaan juga sering kali berujung pada perubahan. Roger Haywood, dalam bukunya All About Public Relations, yang dikutip oleh Wahyuni Pudjiastuti, mengatakan bahwa dibandingkan dengan kegiatan public relations biasa, ada beberapa factor mendasar yang harus dilakukan dalam merencanakan ajang khusus, antara lain:25 a.
Pemilihan tanggal dan waktu
b.
Penentuan tema
c.
Pembuatan daftar undangan tamu utama (pemegang saham, pelanggan, distributor) media massa, public figure, dan lain-lainnya.
d.
Pemesanan tempat pelaksanaan acara (venue), seperti hotel atau gedung, makan siang atau malam, dan lain-lain.
e.
Media relations mempersiapkan dan memberi kabar kepada para undangan dengan memberikan gambarab umum tentang acara. Melakukan konfirmasi ulang tentang media mana saja yang akan hadir dalam acara tersebut serta mempersiapkan media kit untuk media, seperti news stories, foto, dan materi lainnya.
f. 25
Ramah tamah, mengatur buku tamu, dan mengatur souvenir untuk tamu. Wahyuni Pudjiastuti, op. cit., hal 13-14
http://digilib.mercubuana.ac.id/
27
g.
Melakukan pemeriksaaan fasilitas pada tempat dan lokasi acara, seperti pendinginr uangan, listrik, keamanan dan sebagainya.
h.
Staff briefing.
i.
Konsistensi, pastikan sesuatu berjalan konsisten dengan temaa yang direncanakan, seperti seragam staff, materi presentasi dan sebagainya.
j.
Catering, periksa daftar tamu dan pastikan perencanaan yang baik untuk menjamu para tamu.
k.
Perjalanan konfirmasi pengaturan transpotasi, fasilitas parker, cadangan kendaraan, bantuan kepolisian
l.
Informasi, buatlah pemberitahuan kepada pemerintah daerah setempat serta informasikan kepada public dengan memasang iklan atau poster acara.
m.
Pembiayaan, perhatikan apakah biaya pelaksanaan akhir sesuai dengan yang disetujui sebelumnya. Lakukan perbandingan dengan biaya awal. Jika ada peningkatan biaya segera ajukan kepada manajemen.
n.
Follow up, membagiakan materi presentasi yang cukup dan berkaitan dengan acara kepada media yang tidak datang.
o.
Evaluasi, langsung membuat pertemuan setelah acara berakhir. Analisis kegagalan dan keberhasilan acara. Buat laporan agar acara selanjutnya dapat dilaksanakan dengan lebih baik daripada acara sebelumnya. Philip Lesly menyebut elemen-elemen ajang khusus ini sebagai news
question, yang terdiri dari 5W1H,yaitu what, why, when, where, who, dan how. Eelemen-elemen ini harus diorganisasikan secara terpadu, mulai dari tahap pra
http://digilib.mercubuana.ac.id/
28
event sampai dengan pasca event. Elemen what berhubungan dengan bentuk acara, format acara, dan kesan yang ingin ditampilkan. Elemen why meliputi tujuan dan maksud penyelenggara ajang khusus, elemen why meliputi hal-hal yang berhungan dengan lokasi penyelenggara ajang khusus serta fasilitas pendukung. Elemen who berhubungan dengan khalayak sasaran, pengisi acara, serta siapa saja yang terlibat dan bertanggung jawab. Elemen how berkaitan dengan perencanaan dan pelaksanaan acara. 26 2.1.6.4Coordinating Ajang khusus memerlukan berbagai keahlian agar menjadi acara yang sukses dan kemudahan mampu mengangkat citra perusahaan. Pihak-pihak yang akan terlibat dalam ajang khusus adalahbagian catering, bagian pemasaran, penuulis, bagian hiburan, bagian manajer, bagian grafik, dan bagian dekorasi. Seorang manajer sebuah acara harus mampu mengoordinasi pihak-pihak ini agar dapat bekerja secara simultan dengan satu tujuan yang sama, yaitu menghasilkan acara yang sukses.
2.1.6.5Evaluation Pada dasarnya setiap kegiatan harus dievaluasi untuk melihat tingkat keberhasilan acara yang telah dilakukan. Namun, tahap ini sering kali diabaikan pelaksana. Begitu acara selesai, kegiatan dianggap telah berakhir. Padahal masih ada tahap evaluasi yang harus dilakukan. Evaluasi yang baik akan menghasilkan 26
Ibid, hal 15.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
29
data dan fakta yang sangat berharga, khususnya untuk mendukung kegiatan yang akan dilakukan pada masa yang akan datang. Menurut Pierrzak, dkk., ada tiga jenis evaluasi program, yaitu: 1.
Evaluasi Input adalah evaluasi terhadap elemen-elemen yang terkait dalam
menentukan pelayanan suatu program, termasuk peserta/ klien, staff/SDM, sumber daya program, dan sumber daya penunjang lainnya. 2.
Evaluasi Process adalah evaluasi terhadap elemen-elemen yang terkait
dalalm menentukan pelayanan dan kualitas pemberian pelayana suatu program, termasuk melihat dinamika internal yang terjadi dalam pelaksanaan program 3.
Evaluasi Outcome (dampak) adalah evaluasi terhadap elemen-elemen
yang terkait dalam penentuan dampak/ pengaruh yang dihasilkan layanan program terhadap sasaran secara keseluruhan. 2.2Penjualan Penjualan menurut William G. Nickels, adalah proses dimana sang penjual memuaskan segala kebutuhan dan keinginan pembeli agar dicapai manfaat baik bagi sang penjual maupun sang pembeli yang berkelanjutan dan yang menguntungkan kedua belah pihak. Penjualan menurut Winardi, menyatakan bahwa penjualan adalah hasil yang dicapai sebagai imbalan jasa-jasa yang diselenggarakan yang dilakukannya perniagaan transaksi dunia usaha.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
30
Dari beberapa pengertian penjualan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa penjualan adalah penyerahan barang dan jasa atau aktivitas lainnya dalam periode tertentu dengan membebankan suatu jumlah tertentu kepada langganan atau konsumen.
http://digilib.mercubuana.ac.id/