BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kesegaran jasmani 1. Pengertian Kesegaran melakukan
jasmani
penyesuaian
adalah (adaptasi
kesanggupan
dan
)
pembebanan
terhadap
kemampuan
tubuh
fisik
yang
diberikan kepadanya (dari kerja yang di lakukan sehari- hari ) tanpa menimbulkan kelelahan 2). Kesegaran jasmani dalam arti sempit merupakan satu aspek dari kesegaran keseluruhan manusia, hal ini mencakup tiga segi yaitu: a) Kesegaran statis / medis yaitu kemantapan organ tubuh seperti jantung dan paru, b) Kesegaran dimensi/ fungsional yaitu tingkat efektifitas fungsional dari tubuh manusia sehubungan dengan gerak optimal, c) Kesegaran ketrampilan gerak/ ketrampilan motorik tingkat kemantapan koordinasi dan kekutan dalam penampilan kegiatan. 10) 2. Komponen utama dari kesegaran jasmani. Tubuh
merupakan
mekanisme
kompleks
yang
didisain
bergerak. Bugarnya fisik , berarti jantung, pembuluh darah, paru – paru
untuk dan
otot berfungsi dengan baik. Komponen utama dari kesegaran Jasmani yang berhubungan dengan kesehatan ada 5 yaitu : a. Daya tahan Kardiorespirasi atau kondisi aerobik Adalah kemampuan dari jantung, paru – paru, pembuluh darah dan group otot – otot yang besar untuk melakukan latihan – latihan
yang
keras
dalam jangak waktu lama. Faktor Fisiologis yang mempengaruhi daya tahan kardiovaskuler : 1) Keturunan ( genetik ) : VO2 maks 93,4% di tentukan oleh faktor genetik. 2) Usia : Dari anak – anak sampai umur 20 tahun daya tahan
kardiovaskular
meningkat sampai mencapai maksimal 30 tahun
yang
kemudian menurun pada usia 70 tahun. Hal ini disebabkan penurunan faal organ transport dan utilisasi O2 yang terjadi
karena akibat
bertambahnya usia, tapi penurunan dapat berkurang dengan melakukan olah raga. 3) Jenis Kelamin : Pada umumnya daya tahan kardiovaskular wanita rendah yaitu 15 – 25% dari pada pria yang mencapai 60%
lebih
4) Aktivitas
Fisik : Macam aktifitas fisik mempengaruhi nilai daya tahan kardiovaskulaer. Istirahat di tempat tidur selama 3 minggu
akan
menurunkan daya tahan kardiovaskuler. 2) b. Kekuatan Otot Adalah kemampuan otot – otot untuk menggunakan tenaga maksimal atau mendekati maksimal untuk mengangkat beban. Otot – otot yang kuat dapat
melindungi
persendian
yang
dikelilinginya
dan
melindungi
kemungkinan terjadinya cedera karena aktifitas fisik. Faktor Fisiologis yang mempengaruhi kekuatan otot : 1) Usia : Sampai usia pubertas, kecepatan perkembangan kekuatan
otot
pria sama dengan wanita. Baik pria maupun wanita memcapai
puncak
pada usia kurang 25 tahun, kemudian menurun 65% - 70%
pada
usia 65 tahun. 2) Jenis Kelamin : Perbedaan kekuatan otot pada pria dan wanita ( rata – rata
kekuatan wanita ⅔ dari pria ) disebabkan karena ada
perbedaan otot dalam tubuh. 3) Suhu Otot : Kontraksi otot akan lebih kuat dan lebih cepat bila suhu otot sedikit lebih tinggi dari pada suhu normal.2) c. Daya Tahan otot Adalah kemampuan dari otot – otot kerangka badan untuk menggunakan kekuatan , keahlian, penampilan , kecepatan, bergerak dan tenaga sangat erat kaitannya dengan unsur ini. d. Komposisi Tubuh Adalah persentasi lemak badan dari berat badan tanpa lemak (Otot, tulang rawan, organ – organ vital ). Menjadi gemuk, biasanya dimulai pada masa kanak – kanak, dan ini mempunyai pengaruh pada komponen lain dari kebugaran.
e.
Kelenturan Adalah gerak otot dan persendian tubuh. Kelenturan sangat erat hubungannya dengan kemampuan otot – otot kerangka tubuh secara alamiah dan yang telah dimanfaatkan kondisinya, diregangkan melampaui panjangnya yang normal waktu istirahat.11)
3. Aspek Kesegaran Jasmani a.
Kemampuan tubuh untuk mengeluarkan energi melalui proses tanpa O2 dan dengan O2.
b.
Kesanggupan fungsi saraf otot ( sistem koordinasi yang menentukan tingkat kekuatan otot )
c. 4.
Fungsi Psikologik dalam bentuk motivasi dan teknik 15)
Beberapa faktor dalam Latihan Fisik Kesegaran Jasmani Latihan fisik adalah suatu kegiatan fisik menurut cara dan aturan tertentu yang
mempunyai sasaran meningkatkan efisiensi faal tubuh dan sebagai kesegaran jasmani
hasil akhir dari
6).
Pada pembuatan program latihan harus meliputi : a)
Tipe Latihan Tipe latihan akan memberikan efek pada faal tubuh sesuai dengan hal yang dilakukan. Latihan fisik yan melibatkan sebagian besar otot pada tubuh seperti berlari akan memberikan perubahan pada faal kardiovaskuler, sit up akan meningkatkan otot perut dan sebagainya.
b)
Intensitas latihan. Intensitas latihan menyatakan kerasnya kita melakukan latihan khususnya latihan yang bersifat aerobik.
c)
Frekunsi Latihan Frekuensi latihan adalah jumlah ulangan latihan yang dilakukan dalam jangka waktu 1 minggu. Dari penelitian dapat disimpulkan bahwa latihan paling sedikit tiga hari per minggu
d).
Lama Latihan.
Lama latihan mempunyai hubungan terbalik dengan intensitas, bila intensitas makin tinggi maka lama latihan lebih singkat dan sebaliknya untuk mendapat efek yang baik adalah 60 – 80 % dari kapasitas maksimal aerobik. Takaran lamanya latihan untuk olah raga kesehatan 20 -30 menit dalam zone latihan, lebih lama lebih baik. 6) 5.
Pengukuran Kesegaran Jasmani Pengukuran daya tahan kardiovaskular dan otot dapat
dilaksanakan
di lapangan. Adapun rangakaian tes yang dilaksanakan yaitu: a. Lari 60 meter yang bertujuan untuk mengukur kecepatan b. Gantung angkat tubuh, 60 detik yang bertujuan untuk megukur kekuatan dan ketahanan otot lengan dan otot bahu. c. Baring duduk 60 detik yang bertujuan untuk mengukur kekuatan dan ketahan otot perut. d. Loncat tegak yang betujuan untuk mengukur tenaga eksplosif e. Lari 1200 meter yang bertujuan untuk mengukur daya tahan jantung, peredaran darah dan pernafas Tabel 2.1 Nilai Tes Kesegaran Jasmani Indonsia Untuk Remaja Umur 16 -19 Tahun Untuk Putra Gantung
Baring
Angkat
Duduk 60
Tubuh
detik
< 7. 2”
> 19
7.3” – 8.3”
Loncat
Lari 1200
tegak
Meter
> 41
> 73
< 3’ 14”
5
14 – 18
30 – 40
60 – 72
3’15” – 4’ 25”
4
8.4” – 9.6”
9 – 13
21 – 29
50 – 59
4’ 26” – 5’ 12”
3
9.7” – 11.0”
5–8
10 – 20
39 – 49
5’ 13” – 6’ 33”
2
> 11.0”
<4
<9
< 38
> 6’ 34”
1
Lari 60 M
Sumber : Depdikbud Pusat Kesegaran Jasmani dan Rekreasi 1995 Tabel 2.2 Norma Tes Kesegaran Jasmani Indonesia
Nilai
No
Jumlah Nilai
Klasifikasi
1
22 – 25
Baik Sekali
2
18 – 21
Baik
3
14 – 17
Sedang
4
10 – 13
Kurang
5
5–9
Kurang Sekali
Sumber :Depdikbud Pusat Kesegaran Jasmani dan Rekreasi 1995 6. Faktor – faktor yang mempengaruhi kesegaran Jasmani a.
Genetik Yaitu sifat- sifat yang ada dalam tubuh seseorang berdasar anatomi dan fisiologi. Pada umumnya VO2 maks 93,4% di tentukan oleh
faktor genetik yang hanya di ubah melalui latihan2) b.
Jenis Kelamin Setelah Pubertas, nilai kapasitas aerobik perempuan lebih rendah
15 – 25 % dari laki – laki. Hal ini dikarenakan ketahanan
kardiosrespiratori
berhubungan dengan luas permukaan tubuh, komposisi tubuh kekutan otot, jumlah haemoglobin dan kapasitas
paru. 2
c. Umur Mulai anak – anak sampai sekitar usia 20 tahun daya tahan kardiovaskular meningkat mencapai maksimal pada usia 20 – 30 dan kemudian berbanding terbalik dengan usia, karena pada tahun di peroleh daya tahan 50% dari yang di
tahun
orang yang berusia 70
milikinya pada usia 17 tahun , ini
terjadi karena akibat bertambahnya usia. Keadaan ini sangat berpengaruh terhadap kesegaran jasmani
karena berkurangnya masa otot yang dapat menghasilkan energi . 2)
d. Kesehatan Kesegaran Jasmani dengan kesehatan mempunyai hubungan antara aktfitas fisik dan penyakit. Apabila seseorang jarang melakukan olah raga maka dengan mudahnya dia akan terserang penyakit.1)
e. Aktivitas fisik Setiap pergerakan tubuh akibat aktivitas otot – otot skelet yang mengakibatkan pengeluaran energi. Adapun kemampuan seseorang untuk melakukan kerja fisik yang makin meningkat dengan segala perubahan yang sehat bagi dirinya baik, di tinjau dari segi fisiologis, anatomis maupun psikologis hanya mungkin terwujud melalui latihan yang teratur dan berkelanjutan. 19) f. Kebisaan hidup Faktor yang mempengaruhi kesegaran jasmani adalah seringnya merokok dan minum – minuman yang beralkohol . Kemampuan untuk mengambil oksigen secara maksimal hanya dapat di naikkan antara 10 -12%, tetapi jika merokok
1 bungkus saja sehari akan menurunkan VO2max
sebesar 7 – 10 %.2) g. Gizi Kekurangan protein, kekurangan gizi keseluruhan dan gizi tidak adekuat mengakibatkan daya tahan menurun dan menghambat pertumbuhan karena konsumsi makanan tidak seimbang dengan kebutuhan kalori untuk pertumbuhan dan aktivitasnya.21) 7. Manfaat latihan kesegaran jasmani. Bila kita sering melakukan kesegaran jasmani banyak manfaat
yang
kita dapatkan diantaranya: a) Memperbaiki Fungsi paru b) Menurunkan kolesterol dalam darah berarti akan ada penurunan resiko Penyakit Jantung Koroner ( PJK ) c) Bagi penderita obiesitas dapaty menurunkan berat badan. d) Bagi masyarakat dapat meningkatkan kesegaran jasmani dan rohani. e) Pada sistem otot daya tahan otot orang yang melakukan kesegaran jasmani karena terjadi perbaikan dalam sistem transportasi ke otot f) Dapat menurukan kebiasaan minum alkohol dan merokok.2)
B. Status Gizi
1. Pengertian Status gizi adalah keadaan tubuh dari hasil proses penggunaan makanan di mana proses tersebut meliputi Intake ( masukan ), digestin (dicerna ), absorbtion ( penyerapan ), transport ( angkut ), stroge (cadangan/simpanan ) dan metabolisme .Agar tubuh selalu dapat oksigen
dalam jumlah cukup satu cara yang dikerjakan
menyediakan
adalah
melakukan
aktifitas fisik seperti olah raga secara teratur.1) 2. Faktor – faktor yang mempengaruhi status gizi a.
Faktor langsung Pada umunya para ahli sependapat, bahwa status gizi secara langsung ditentukan oleh asupan makanan dan penyakit, khususnya penyakit infeksi.
b.
Faktor Tidak langsung Berbagai macam faktor yang melatar belakangi kedua faktor
tesebut yaitu
asupan makan dan penyakit.1) 3. Penilaian Status Gizi Status gizi bisa di laksanakan dengan dua metode yaitu secara langsung dan tidak langsung. Metode yang dipakai dalam penilaian status gizi secara langsung meliputi : Antropometri, tanda klinis, biokimia, dan
biofisik.1)
Pengukuran status gizi dalam Antropometri berat badan merupakan salah satu ukuran yang paling banyak di gunakan untuk memberi gambaran pertumbuhan masa jaringan termasuk cairan. Berat badan ini
sangat
mudah
dipengaruhi oleh keadaan yang mendadak seperti terserang
diare dan, konsumsi
makan yang menurun.1) Tinggi badan memberi gambaran pertumbuhan tulang yang sejalan dengan pertambahan usia. Tinggi badan tidak banyak dipengaruhi oleh keadaan yang mendadak . Tinggi badan pada suatu waktu merupakan hasil pertumbuhan secara komulatif semenjak lahir dan memberi gambaran status gizi masa lalu. Sebagai indikator status gizi, berat menurut
tinggi
riwayat badan
memberi gambaran kedaan kini.1,18) Laporan FAO/ WHO/ UNO tahun 1995 menyatakan bahwa
batasan
berat badan normal orang dewasa ditentukan berdasarkan nilai Indek Masa Tubuh
(IMT) merupakan alat yang sederhana untuk memantau yang berkaitan dengan kekurangan / kelebihan berat
status gizi khususnya badan.
Tabel 2.3 Kategori : Ambang Batas IMT untuk Indonesia Kriteria
Kategori
Kurus
IMT
Kekurangan Berat Badan tingkat berat < 17 Kekurangan
Berat
Badan
tingkat
17 – 18,5
ringan Normal
18,5 – 25
Gemuk
Kelebihan Berat Badan tingkat ringan
> 25 – 27
Kelebihan Berat Badan tingkat berat
> 27
Sumber : Supariasa, Bacyar Bakri 2001 4. Kelompok status gizi Status gizi di kelompokkan menjadi 2 yaitu: a.
Status gizi baik yang berarti ada keseimbangan antara energi dan zat – zat dengan penggunaannya.
b.
Status gizi buruk yang terdiri dari keadaan gizi kurang dan gizi lebih.Gizi kurang di bedakan atas 3 kedaan yaitu: 1) Kedaan tanpa cairan dan makanan 2) Kedaan masih mendapat cairan tapi tanpa makan, yang di bagi lagi atas “tanpa makan total” dan kedaaan yang “Tidak cukup makan” 3) Kekurangan zat gizi kurang akan mencerminkan kulitas fisik yang berakibat terhadap rendahnya produktifitas belajar. 21) Status gizi di pengaruhi oleh konsumsi pangan dan kedaan kesehatan tubuh, selanjutnya status gizi akan berpengaruh pada kesegaran jasmani.
5. Pengaruh status gizi terhadap kesegaran jasmani Seorang anak yang mempunyai gizi kurang
dikarenakan adanya
ketidakcukupan zat gizi dalam tubuh sehingga masukan makanan atau intake juga kurang. Kekurangan masukan makanan atau Intake akan menyebabkan anak
tidak mempunyai energi. Padahal energi di butuhkan oleh seorang anak untuk melakukan semua aktifitas fisik seperti berolah raga, dan bila anak tidak mempunyai energi dia akan merasa lesu dan tidak begairah dalam melakukan aktifitas fisik, sehingga bila anak akan melakukan kesegaran jasmani cenderung menurun dan malas untuk melakukan kesegaran jasmani dan ini berpengaruh terhadap kesegaran jasmani anak.16, 21) a.
Secara umum anak yang mempunyai gizi kurang akan mengakibatkan dia akan merasa cepat lelah dan untuk melakukan aktifitas fisik seperti berolah raga cenderung enggan tidak mau.21)
b.
Berat badan yang menurun, kurang bisa bertahan dengan penyakit apabila tidak diimbangi dengan berolah raga secara teratur maka akan dengan mudahnya penyakit masuk ke dalam tubuh.21)
c.
Tubuh terlalu gemuk mengakibatkan kurang lincah dalam bergerak sehingga untuk melakukan aktifitas dan kesegaran jasmani menurun.
d.
Anak yang gizi kurang dan terbiasa minum minuman beralkohol juga berdampak pada kesegaran jasmani dan gizi
yang ada di tubuh karena
alkohol menghambat masuknya zat – zat gizi lain karena soda merangsang peminum untuk minum terus hingga lambung penuh. 16) e.
Kegiatan fisik dan olah raga yang tidak seimbang dengan energi yang di konsumsi dapat mengakibatkan berat badan lebih atau kurang yang dapat meneningkatkan resiko berkembangnya beberapa penyakit kronis seperti penyakit hati, tekanan darah.16)
C. Rokok. Rokok adalah salah satu prodak industri komoditi Intrnasional yang mengandung kurang lebih 1500 bahan kimiawi.Unsur – unsur yang penting adalah dan Karbon monoksida.
Tar,
Nikotin,
6)
1. Pengertian Rokok adalah campuran dari berbagai bahan- bahan cengkeh yang di bungkus dengan kertas sigaret 6). 2. Sejarah.
tembakau,
Pada tahun 600 SM, tanaman tembakau mulai di tanam di Amerika serikat dan pada tahun pertama penduduk Amerika mulai merokok.Sejak abad ke 17 produksi tembakau juga mulai di kembangkan di koloni Inggris. Pada abad ke 17 penggunaan dan penanaman tembakau mulai menbar ke seluruh dunia ke Eropa, India, Persia dan negara – negara lain di Asia seperti Filiphina Indonesia yang terkenal dengan tembakau pembungkus cerutunya ( Deli – Dekblad ) yang berkulitas tinggi dari sumatra. Pada abad ke 19 rokok dibuat dengan mesin yang dapat menghasilkan ribuan batang dalam setiap menit. Hal ini merupakan pokok penting dalam sejarah karena menikmati rokok tidak lagi membawa perlengkapan berat dan besar .20) 3.
Kebisaan Para Perokok. Adapun kebiasaan para perokok yang meliputi : Lama kebisaan merokok, Jumlah
rokok yang di hisap . a). Lama Kebiasaan Merokok. 19) Pada umunya kebiasaan telah di lakukan 10 – 40 tahun. b). Jumlah Rokok yang di hisap.9) Untuk jumlah rokok yang di hisap rata – rata : 1. Perokok Berat Menghabiskan lebih dari 21 batang sehari. 2. Perokok Sedang Menghabiskan 11 -20 batang sehari . 3. Perokok Ringan Menghabiskan sekitar 10 batang sehari 4. Zat yang ada di dalam rokok dan akibat bagi si perokok a) Nikotin Bahan yang dapat mengaktifkan sejumlah hormon di otak, beta – Endopharphin peningkat suasan hati, dan zat nikotinlah yang membuat orang menjadi kecanduan. 6,7). b) Tar adalah gabungan bahan–bahan kimia dan gas yang berbahaya. Tar rokok apabila di hisap akan menempel pada saluran
Bronkial
dalam yang
memasok udara ke dalam paru, dan tar ini
mengerogoti
dan
merusak
jaringan paru c) Karbon Monoksida adalah gas yang berbahaya dan beracun yang terdapat pada asap mobil. Telah di buktikan bahwa orang yang tidak merokok berada di dalam ruangan
yang
penuh
asap
rokok,
berdekatan
dengan
merokok hanya dengan menghisap asap rokok secara teratur telah menyerap sejumlah
nikotin dan tar, oleh sebab itu
orang saja
yang
mereka
meningkatkan
jumlah karbon monoksida di dalam tubuh. Hal ini dapat menyebabkan penyakit jantung dan kanker paru-paru 3) 5 Jenis Perokok Adapun jenis perokok di bagi menjadi: a. Perokok Pasif adalah seseorang yang sebenarnya tidak karena didekatnya ada orang lain yang merokok
merokok namun
maka ia pun terpaksa
menghisap asap rokok dengan segala akibat – akibat yang tidak berbeda dengan perokok aktif. b.
Perokok Aktif adalah seseorang yang secra aktif merokok satu batang atau lebih dalam setiap harinya peling sedikit selama satu tahun 13)
6. Dampak merokok terhadap kesegaran jasmani Asap tembakau terdapat 4% karbon monoksida (Co). Afinitas (tarik menarik ) karbon monoksida pada hemoglobin adalah 200-300 kali lebih kuat dari oksigen, jadi karbon monoksida jauh lebih cepat mengikat hemoglobin dari pada oksigen. Padahal hemoglobin adalah pengangkut oksigen untuk di edarkan ke seluruh tubuh, sehingga dengan adanya ikatan karbon monoksida dengan hemoglobin berarti terjadi hambatan pengangkutan oksigen ke jaringan tubuh yang membutuhkannya.Seperti yang telah kita ketahui semua, bahwa setiap jaringan tubuh kita membutuhkan oksigen secara terus- menerus 8). Suplai Oksigen sebanyak- banyaknya adalah sangat penting untuk daya tahan tubuh. Jika seorang merokok 10-12 batang sehari maka kadar oksigen yang disuplai ke jaringan – jaringan dalam tubuh menurun kurang lebih 15%.
Penurunan kadar oksigen sebanyak itu memang tidak begitu tampak tandatandanya pada waktu beristirahat, tetapi pada waktu pecandu rokok melakukan olah raga akan nampak sekali kerugian terhadap tubuhnya 8) Seorang yang yang merokok tingkat kesegaran jasmaninya lebih rendah dari bukan perokok hal ini terjadi karena suplai oksigen perokok akan berkurang karena haemoglobin akan lebih mudah berkaitan dengan karbon monoksida daripada dengan oksigen sehingga saat melakukan olahraga seorang perokok akan cepat dan terengah – engah untuk memenuhi kebutuhan oksigen bagi deluruh organ tubuh. 14) Oleh karena itu seorang perokok tidak dapat mencapai kemampuan fisik dan kebugaran optimal. Pengaruh buruk dari merokok sedikit banyak dapat diperbaiki bila merokoknya dihentikan.14) Itulah sebabnya mengapa bagi seorang perokok bukan hanya peluan mendapat kanker paru- paru saja yang meningkat sampai 10 kali lipat dari pada yang bukan perokok.Tetapi peluang untuk mendapatkan panyakit lainnya
pun
meningkat 6). Adapun peluang - peluang terkena penyakit yaitu: a. Peluang untuk menderita serangan jantung pun bisa meningkat 20 kali lipat. Pengaruh merokok pada jantung adalah karena adanya Karbon Monoksida yang menghalangi suplai oksigen ke dalam jantung. b. Peluang untuk mendapat pendarahan otak 5,7 kali lebih besar . c. Kanker mulut 7 kali lipat, kanker tenggorokan 5 kali. d. Kanker kandung kencing dan ginjal 2 kali lipat. e. Bahkan peluang untuk mendapatkan sakit maag meningkat 1,5 kali lipat dari pada yang bukan perokok 6) 7. Manfaat dari tidak Merokok Adapun manfaat bagi orang yang tidak merokok : a). Dapat terhindar dari penyakit – penyakit ganas seperti : Kanker paru, kanker mulut, dan saluran pernafasan akibat kadar yang ada dalam tembakau, b) Dapat mengurangi biaya pengeluran hanya untuk membeli barang yang bermafaat
seperti rokok. c) Mengurangi polusi udara yang dibutuhkan setiap orang sehingga mengurangi resiko tersumbatnya saluran pernafasan.3)
D. Kerangka Teori Berdasarkan tinjauan pustaka yang telah ada dipaparkan kemudian dibuat kerangka teori sebagai berikut :
Status Kesehatan
Keadaan Fisik
Kesegaran jasmani
Merokok
- Kebiasaan hidup
- Lama merokok -
Umur
- Jumlah rokok
- Aktifitas - Jenis kelamin
Status Gizi
- Genetik Konsumsi pangan /
Infeksi
Intake Bagan : Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Kesegaran Jasmani Sumber : ( Sumardjuno 2001, Moeloek 1984, Karvitz 2001, Supariasa 2001)
E. Kerangka Konsep Variabel bebas Status Gizi Variabel Terikat Kesegaran Jasmani Merokok - Lama merokok - Jumlah rokok
F. Hipotesa a. Ada hubungan status gizi dengan kesegaran jasmani pada siswa SMA Negeri I Toroh Kecamatam Toroh Kabupaten Grobogan.
b. Ada hubungan lama merokok dengan kesegaran jasmani pada siswa SMA Negeri I Toroh Kecamatan Toroh Kabupaten Grobogan. c. Ada hubungan jumlah rokok yang dihisap dengan kesegaran jasmani pada siswa SMA Negeri I Toroh Kecamatan Toroh Kabupaten Grobogan