Laporan Kerja Praktik
Kwitang Office Park BAB II
TINJAUAN PERUSAHAAN JASA PERENCANAAN KONSTRUKSI
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi, dinyatakan bahwa “jasa konstruksi adalah layanan jasa konsultansi perencanaan pekerjaan konstruksi, layanan jasa pelaksanaan pekerjaan konstruksi, dan layanan jasa konsultansi pengawasan pekerjaan konstruksi”. Terkait laporan ini dan untuk pemahaman aktifitas kerja praktik, maka uraian ini hanya sebatas mengenai konsultan perencana. 2.1
Konsultan Perencana : 2.1.1. Pengertian Konsultan Perencana : 2.1.1.1. Konsultan
Perencana
adalah
suatu
perusahaan
yang
memenuhi
persyaratan untuk melaksanakan tugas konsultansi dalam bidang perencanaan dan perancangan suatu bangunan. (Sumber : Dirjen Cipta Karya; Tentang Pedoman Operasional Pengisian Pelaksanaan Dip.) 2.1.1.2. Konsultan Perencana dalam kegiatannya merupakan suatu badan usaha yang dengan mempergunakan keahliannya dan berdasarkan suatu pemberian tugas mengerjakan perencanaan, perancangan dan atau pengawasan pembangunan di bidang teknik bangunan. (Sumber : Buku IAI ; Pedoman Hubungan Kerja Antara Arsitek dan Pemberi Tugas). 2.1.1.3. Perencana konstruksi adalah penyedia jasa orang perseorangan atau badan
usaha
yang
dinyatakan
ahli
yang
profesional
di
bidang
perencanaan jasa konstruksi yang mampu mewujudkan pekerjaan dalam bentuk dokumen perencanaan bangunan atau bentuk fisik lain; (Sumber : Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 1999 Tentang Jasa Konstruksi ).
2.1.2. Klasifikasi Konsultan Perencana : 2.1.2.1. Konsultan swasta, Badan usaha ini didirikan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan modal sendiri. Atas keuntungan perusahaan tersebut maka dikenakan pajak oleh pemerintah. Pendiri badan tersebut tidaklah mesti seorang ahli teknik melainkan dapat juga seorang awam yang memiliki modal. Dalam hal demikian ini ia menjalin kerja sama dengan beberapa ahli teknik. 2.1.2.2. Konsultan pemerintah, Adalah konsultan perencana milik pemerintah yang didalamnya bergabung beberapa arsitek dan ahli teknik lainnya yang PRIYANTO
4120 811 0040
II. 1
Laporan Kerja Praktik
Kwitang Office Park
ditunjuk oleh pemerintah. Berdasarkan atas pelayanannya, maka konsultan perencana dibedakan atas 2 macam, yaitu : 2.1.2.2.1. Konsultan perencana murni, adalah kegiatannya hanya terbatas pada perencanaan dan perancangan semata. Adapun pelaksanaannya diserahkan kepada pihak yang lain. 2.1.2.2.2. Konsultan perencana campuran Konsultan jenis ini melakukan tugas dwi fungsi yaitu sebagai perencana dan sebagai pelaksana. Atau paling tidak terlibat dalam proses pelaksanaannya 2.2
Deskripsi Proyek 2.2.1. Pengertian Proyek Dalam mengerjakan suatu proyek, terlebih dahulu kita harus mengetahui mengenai pengertian proyek, berikut pengertian proyek menurut : 2.2.1.1. Hira Nahuja adalah, suatu pekerjaan yang unik untuk membangun (konstruksi atau diluar konstruksi) dengan satu tujuan penting yang dibatasi oleh bidang, kualitas, waktu dan biaya. 2.2.1.2. Imam Soeharto, suatu kegiatan sementara yang berlangsung dalam jangka waktu terbatas, dengan alokasi sumber daya tertentu dan dimaksudkan untuk melaksanakan tugas yang sasarannya telah digariskan dengan jelas.
2.2.2. Macam-Macam Proyek Menurut R.D. Achibald (1976) macam proyek adalah sebagai beikut : 2.2.2.1.
Proyek Kapital (Modal) Meliputi : Pembebasan tanah, pembelian material dan peralatan dan konstruksi.
2.2.2.2.
Proyek
Pengembangan
adalah
proyek
dimana
perencana
hanya
mengembangkan proyek yang telah ada. 2.2.2.3.
Proyek Pengembangan dan penelitian.
2.2.2.4.
Proyek Sistem Informasi.Proyek yang berkaitan dengan manajemen perusahan
2.2.3. Pemberi Tugas / Sumber Proyek Ditinjau dari asal proyek, terdapat dua sumber proyek seperti dalam diagram, yaitu :
PRIYANTO
4120 811 0040
II. 2
Laporan Kerja Praktik
Kwitang Office Park
Pemerintah Proses : Perencanaan, Pengawasan dan Pelaksanaan
Pemberi Tugas Swasta
Diagram 1.1 : Diagram Pemberi Tugas / Proyek 2.2.3.1.
Proyek Pemerintah: Syarat resmi untuk menangani projek pemerintah adalah harus berbadan hukum. Hal ini dimaksudkan untuk mengatur agar kontraktor selalu mematuhi segala peraturan yang ditetapkan. Kontraktor yang telah mendaftarkan dirinya ke Departemen Pekerjaan Umum (DPU) berhak mendapatkan projek dari pemerintah maupun dari pihak swasta. Dalam melaksanakan projek pemerintah, kontraktor mendapatkan pengawasan dari dinas jawatan gedung-gedung, konsultan ahli, dan owner. Untuk melaksanakan sebuah projek, harus diawasi oleh BPK (Badan Pengawas Keuangan). Badan ini akan mengadakan proses pemeriksaan guna mengatur keuangan yang berhubungan dengan uang pemerintah.
2.2.3.2.
Proyek Swasta Bila owner berbentuk perusahaan pada umumnya direktur perusahaan mengangkat seorang pemimpin projek tidak jarang perusahaan swasta menggunakan jasa konsultan untuk mengawasi pekerjaan proyek.
2.2.4. Cara Mendapatkan Proyek Secara umum konsultan perencana untuk mendapatkan pekerjaan dari Bouwheer (pemilik proyek) baik swasta maupun pemerintah. Dan berdasarkan Peraturan Pemerintah 29 Tahun 2000 Tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi, proyek didapat dengan cara : 2.2.4.1. Pelelangan umum adalah pelelangan yang dilakukan secara terbuka dengan pengumuman secara luas melalui media massa. 2.2.4.2. Pelelangan terbatas adalah pelelangan untuk pekerjaan tertentu yang diikuti oleh penyedia jasa yang dinyatakan telah lulus prakualifikasi dan
PRIYANTO
4120 811 0040
II. 3
Laporan Kerja Praktik
Kwitang Office Park
jumlahnya diyakini terbatas dengan pengumuman secara luas melalui media massa, 2.2.4.3. Pemilihan langsung adalah pengadaan jasa konstruksi tanpa melalui pelelangan umum atau pelelangan terbatas, yang dilakukan dengan membandingkan sekurang-kurangnya 3 (tiga) penawar dari penyedia jasa dan dapat dilakukan negosiasi. 2.2.4.4. Penunjukan langsung adalah pengadaan jasa konstruksi yang dilakukan tanpa melalui pelelangan umum, pelelangan terbatas, atau pemilihan langsung yang dilakukan hanya terhadap 1 (satu) penyedia jasa dengan cara melakukan negosiasi baik dari segi teknis maupun harga sehingga diperoleh
harga
yang
wajar
dan
secara
teknis
dapat
dipertanggungjawabkan.
Selanjutnya perencana menerima Kerangka Acuan Kerja (TOR) dari pemberi tugas sebagai acuan dan pedoman untuk pekerjaan perencanaan. Setelah menerima TOR, maka konsultan perencana membuat usulan Pra Rencana sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Pra Rencana ini meliputi : a. Konsep perencanaan. b. Design awal (denah, tampak). c. Usulan penawaran biaya (fee) perencanaan. Kemudian usulan design dipresentasikan kepada pemberi tugas, di mana dalam tahap ini konsultan perencana akan mendapatkan koreksi atau langsung disetujui. Apabila belum disetujui, maka konsultan harus mengadakan revisi terhadap pra rencana yang diusulkan. Setelah usulan pra rencana disetujui, maka pemberi tugas memberikan surat perintah (SPK) sebagai dasar konsultan perencana untuk melakukan kerja sepenuhnya.
2.2.5. Pihak-Pihak yang Terlibat di dalam Proyek Suatu proyek merupakan suatu lingkup pekerjaan dan organisasi yang sangat kompleks susunannya terdapat bagian yang masing-masing merupakan ahli dalam bidangnya. Pembagian semacam ini adalah bertujuan untuk menciptakan suatu mekanisme kerja yang teratur dan rapi sehingga pelaksanaan proyek tersebut dapat berlangsung dengan lancar. Adapun pihak yang terlibat dalam pekerjaan ini adalah sebagai berikut : 2.2.5.1. Pemberi Tugas
: Adalah seseorang atau badan hukum, baik itu swasta maupun pemerintah yang mempunyai gagasan untuk
PRIYANTO
4120 811 0040
II. 4
Laporan Kerja Praktik
Kwitang Office Park membuat suatu bangunan serta menyampaikan keinginannya pada seorang ahli bangunan untuk merencanakan apa yang dikehendaki serta besarnya biaya yang diperlukan dalam proyek tersebut.
2.2.5.2. Konsultan Perencana : Adalah seseorang atau badan hukum sebagai pihak yang menerima tugas dari pemilik proyek untuk merencanakan dan memberikan penjelasan yang tertuang dalam bentuk gambar rencana dalam batas yang telah ditentukan baik itu secara teknis maupun administratif. Adapun pihak yang bergabung dalam konsultan perencana ini meliputi bidang keahlian khusus, seperti; Arsitektural, Struktur dan konstruksi, Mekanikal dan elektrikal. 2.2.6. Istilah Umum dan “Project Delivery” 2.2.6.1. Istilah umum di dalam proyek 2.2.6.1.1. Design
as
Building,
merupakan
pengertian
tentang
tatacara
penyelenggaraan proyek dimana proses perencanaan dan proses pelaksanaan konstruksi proyek dilakukan oleh satu pihak tertentu dan diikat secara hukum melalui kontrak dengan Pemberi Tugas. Cara umum, untuk proyek-proyek yang dilaksanakan dengan pola Design and Build, terdapat 2 (pihak) yang mengikatkan diri dengan kontrak kerja yaitu Pihak Pemberi Tugas dan Pihak Pelaksana Pekerjaan. Walaupun demikian, kadangkala
diperlukan
keahlian
lain
yaitu
Konsultan
Pengawas/Manajemen Proyek/Manajemen Konstruksi yang bekerja untuk dan diikat kontrak dengan Pihak Pemberi Tugas. 2.2.6.1.2. Turn Key Project , Proyek yang dilakukan dengan pola Turn-key Project adalah pola pekerjaan dimana masing-masing pihak yang terlibat mengikatkan diri dengan kontrak kerja, tetapi Pihak Pemberi Tugas akan melakukan pembayaran pekerjaan setelah prestasi pekerjaan selesai 100% dan telah disetujui oleh Pemberi Tugas. Dengan kata lain, Pelaksana
Pekerjaan
(Konsultan
Perencana,
Konsultan
Pengawas/Manajemen Konstruksi dan Kontraktor, baik sendiri-sendiri, sekaligus maupun kombinasi dari pihak-pihak tersebut) membiayai dirinya sendiri sampai pekerjaannya selesai 100% dan disetujui oleh Pemberi Tugas. Pada cara ini sangat penting pada saat awal untuk menyepakati PRIYANTO
4120 811 0040
II. 5
Laporan Kerja Praktik
Kwitang Office Park
hal-hal mengenai kualitas bangunan, perkiraan nilai pekerjaan, tatacara pembiayaan dan pembayaran total pada akhir pekerjaan. 2.2.6.1.3. Fast Track, merupakan ‘jalur cepat’, yaitu melaksanakan tahapan-tahapan pekerjaan secara bersamaan agar diperoleh solusi dengan lebih cepat tanpa mengorbankan kualitas hasil pekerjaan. Sebagai contoh pekerjaan fast track ini adalah, tahapan pekerjaan pelaksanaan konstruksi di lapangan sudah dimulai tanpa menunggu tahapan pekerjaan perancangan selesai 100%. Umumnya pada pekerjaan dengan cara fast track adalah pentingnya kesepakatan mengenai hal-hal pokok yang tidak boleh berubah lagi pada tahap pekerjaan selanjutnya.
2.2.6.2. Project Delivery Project delivery merupakan tata cara penyelenggaraan proyek yang meliputi tahapan pekerjaan perencanaan sampai dengan pelaksanaan konstruksi lapangan dan serah terima proyek dari Kontraktor kepada Pemberi Tugas. Secara umum dikenal adanya 3 (tiga) cara penyelenggaraan proyek, yaitu: 2.2.6.2.1. Tradisional. Proses perancangan diselesaikan tuntas baru diadakan lelang pekerjaan untuk Kontraktor. Dalam proses ini juga lazim bahwa shop drawings (gambar detail pekerjaan khusus, misalnya detail profil alumunium) disiapkan oleh Kontraktor pelaksana pekerjaan dan atau pemasok terpilih. 2.2.6.2.2. Design and Build. Kontrak kerja dilakukan terlebih dahulu antara Pemberi Tugas dengan Kontraktor design and build, dan kemudian seluruh perancangan, termasuk gambar kerja, dilakukan oleh Kontraktor tersebut. 2.2.6.2.3. Bridging. Kombinasi antara kedua cara tersebut diatas. Seorang arsitek (kontrak ataupun in-house) menyiapkan konsep rancangan dan atau prarancangan untuk dilelangkan kepada Kontraktor atau Kontraktor design and build. Selanjutnya dokumen pengembangan rancangan sampai dokumen pelaksanaan diselesaikan oleh Kontraktor tersebut. Dalam cara ini diperlukan 2 (dua) fungsi arsitek yang berbeda, yaitu pada tahap awal perancangan, sebagai arsitek perancang, dan pada tahap penyelesaian dokumen perancangan, sebagai architect of record. Walaupun demikian, lazim juga ditemui arsitek kedua menyelesaikan seluruh dokumen perancangan sebelum dilelangkan kepada Kontraktor. Contoh proyek seperti ini adalah, misalnya, Pemberi Tugas memilih arsitek asing untuk PRIYANTO
4120 811 0040
II. 6
Laporan Kerja Praktik
Kwitang Office Park
mengerjakan pra-rancangan dan kemudian menunjuk arsitek lokal untuk meneruskan pekerjaan perancangan sampai selesai.
Ketiga cara tersebut diatas dapat dilakukan dengan proses fast track. Demikian pula halnya dengan tatacara pembayaran; bila disepakati untuk dilakukan dengan turn-key maka pembayaran dilakukan setelah pekerjaan dinyatakan selesai 100%, disetujui Pemberi Tugas dan dilakukan serah terima proyek. Saat ini sejalan dengan makin kompleksnya tata cara membangun dan bertambah rumitnya pola pembiayaan proyek, prinsip-prinsip dasar tersebut diatas menimbulkan variasivariasi baru.
2.3
Tinjauan Khusus PT DEHA DETE 2.3.1. Biodata dan Bidang Usaha Perusahaan Nama Perusahaan : PT. DEHA DETE Nama Studio
: DHDT Architect
Alamat Kantor
: Jl. Gaharu I, No 3, Cipete, Cilandak Barat, Jakarta 12430,
Website
: http://danang.didiharyadi.com/
Bidang Usaha
: Architecture, Interior Architecture, Landscape Architecture, Planning
&
Engineering
Construction
And
Project
Management.
2.3.2. Company profile (Profil Perusahaan) Dalam mendesain PT. DEHA DETE sangat memperhatikan tata krama lingkungan sekitar, baik dari segi fisik dan non fisik. Selalu memberikan ide yang invoatif dan merancang efisiensi biaya yang terencana dengan baik. Desain yang diberikan perusahaan merupakan desain yang di olah dari beberapa pertimbangan yang sangat matang dan tidak tergantung pada desain saja. “Architecture for people” merupakan kata yang sering didengar untuk Architect, tapi yang sering kali architect lupa adalah kata “For people”. Desain bukan saja harus bagus, tapi juga bermanfaat bagi masyarakat dan manusia itu sendiri. Sehingga PT. DEHA DETE selalu memberikan ide desain menarik dengan memadukan Estetika dan fungsi dari gagasan yang di bentuk, dan di olah menjadi suatu mahakarya yang mempunyai nilai tersendiri.
2.3.3. Sejarah Perusahaan
PRIYANTO
4120 811 0040
II. 7
Laporan Kerja Praktik
Kwitang Office Park
DEHA DETE, PT lebih populer disebut DHDT architect awal mula terbentuk pada tahun 2009 an yang merupakan kolaborasi 2 (dua ) arsitek senior Didi Haryadi,IAI dan Danang Triratmoko, IAI. Didi Haryadi, IAI adalah Arsitek lulusan ITB 1985 dengan pengalaman proyekproyek bangunan berskala besar baik lokal maupun international. Beliau cukup lama ( ±15 tahun) bergabung di PT Atelier 6, kemudian Arsitek freelance hampir 10 tahun membantu di banyak konsultan arsitek di Jakarta. Danang Triratmoko, astikek lulusan ITB 1984 dengan pengalaman proyek perencanaan dan manajemen proyek dari skala
rumah tinggal sampai dengan
bangunan bertingkat tinggi. Hampir lebih dari 18 tahun bekerja di perusahaan Konsultan Arsitek Swasta Nasional yang cukup disegani. Jabatan terakhirnya adalah Deputy Director kemudian merangkap sebagai Coorporate Secretary. Dengan
berbekal
pengalaman
manajemen
di
perusahaan
konsultan
perencana sebelumnya, kemudian mendirikan PT. Dhewata Arta Selaras atau yang lebih popular dengan sebutan DAS architect tahun 2002. Permintaan layanan rancang bangun pun dilakukan agar dapat mengontrol hasil akhir disain yang optimal. Selama lebih dari 8 (delapan) tahun DAS architect didirikan sudah banyak proyek yang dikerjakan mulai dari rumah tinggal sampai dengan bangunan kantor, apartment & hotel dan bangunan bertingkat tinggi lainnya. Sampai akhirnya untuk memperluas pasar dan memperkuat team disain pada tahun 2009 DAS architect bersama Didi Haryadi, IAI membentuk PT. Deha Dete.
2.3.4. Surat Pengesahan Perusahaan 2.3.4.1.
Akta Notaris model I, Nomor AHU-67.AH.02.02 yang disahkan oleh Mira Oktaria, SH, MKn, pada tanggal 29 September 2010.
2.3.4.2.
Surat Pengesahan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-30352.AH.01.01 yang disahkan melalui Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia pada tanggal 17 Juni 2011.
2.3.4.3.
Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) Nomor 03.157.238.1-011.000 yang disahkan oleh Departemen Keuangan RI Direktorat Jendral Pajak Kantor Wilayah DJP Jakarta Selatan pada tanggal 14 Juni 2011.
2.3.4.4.
Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP) Menengah, Nomor 0371204/PM/1.824.271 yang disahkan oleh Pemerintah Provinsi Daerah Khusus
PRIYANTO
4120 811 0040
II. 8
Laporan Kerja Praktik
Kwitang Office Park
Ibukota Jakarta, Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengan dan Perdagangan pada tanggal 07 Juli 2011. 2.3.4.5.
Tanda Daftar Perusahaan Perseroan Terbatas Nomor 09.03.1.70.71533 yang disahkan oleh Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengan dan Perdagangan pada tanggal 29 Juli 2011
2.3.5. Struktur Organisasi Perusahaan
Diagram II.2 : Struktur Organisasi
2.3.6. Pengalaman Perusahaan Beberapa proyek terakhir dan yang akan dikerjakan Tahun 2011
Proyek dan Lokasi Apartemen Pancoran Riverside
Keterangan On going
Jl. Pengadegan – Kalibata, JAKARTA
PRIYANTO
4120 811 0040
II. 9
Laporan Kerja Praktik
Kwitang Office Park
D’grand Hills Apartments
On going
Jl. Pasir Impun, BANDUNG
Kwitang Office Park,
Development Design
Jl.Prapatan No.14, Kwitang, Jakarta Pusat. Dengan Tinggi bangunan 9 lantai + basement, dan luas lahan 3350m2. RSIA Budi Kemuliaan Jl. Budi Kemuliaan, JAKARTA
Casablanca Village Jl. Jend. Basuki Rachmat, JAKARTA
Gedung JAKARTA
2000 – 2010
TEMPO
Jl.
Palmerah,
Tahap perencanaan
Bangunan Pusat Kebudayaan Betawi Terletak dibelakang bangunan tua yang menjadi Heritage kelas A di kawasan Jatinegara (bangunan ex Kodam).
Tahap perencanaan Master Plan,
–
Under constructions
Universitas Terbuka, Sumatera Utara,
Medan
Bangunan 2 lantai, gedung kantor perwakilan Universitas Terbuka yang biasa disebut Unit Pelayanan Belajar Jarak Jauh. Luas Bangunan sekitar 1600m2. Universitas Terbuka Sulawesi Tengah
Majene
–
Bangunan 2 lantai, dengan luas sekitar 1600m2.
PRIYANTO
4120 811 0040
II. 10
Laporan Kerja Praktik
Kwitang Office Park
Universitas Terbuka Banda Aceh – NAD
Before Dengan menggunakan nama,DHEWATA 2000 ARTA SELARAS, PT PGN Office Building, Jl. Zainul Arifin Jakarta. Gedung Kantor 12 lantai PT. PGN (Perusahaan Gas Negara) yang dapat menyatukan dan meningkatkan kualitas ruang luar kompleks Kantor Pusat PT. PGN dengan memperhatikan hirarki dan orientasi pada Gedung Dewan Direksi (Gedung A) dan Bangunan Tua (Direktur Utama) sebagai cikal bakal Kantor PT.PGN. Master Plan Perumahan Puri Media Kembangan Jakarta
Master Plan Rumah Sakit Islam Jakarta
PRIYANTO
4120 811 0040
II. 11