BAB II TINJAUAN LITERATUR
2.1
Tinjauan Umum 2.1.1
Perencanaan Perancangan adalah kemampuan untuk membuat beberapa alternatif pemecahan masalah.1 Perancangan adalah spesifikasi umum dan terinci dari pemecahan masalah berbasis komputer yang telah dipilih selama tahap analisis.2
2.1.2
Desain Interior Desain adalah gagasan awal, rancangan, perencanaan pola susunan, kerangka bentuk suatu bangunan, motif bangunan, pola bangunan, corak bangunan.3 Interior adalah bagian dalam gedung atau ruang, tatanan perabot atau hiasan di dalam ruang bagian dalam gedung. Bila diartikan,
desain
interior
adalah
gagasan
awal
yang
diperuntukkan bagi suatu ruangan atau suatu perencanaan dari bagian dalam suatu bangunan sehingga ruangan tersebut memiliki nilai kehidupan (estetika).4
1
Al-Bahra Bin Ladjamudin, Analisis dan Desain Sistem Informasi, 2005, hlm.51 Azhar Susanto, Sistem Informasi Manajemen Konsep dan Pengembangannya, 2004, hlm.331 3 Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2008, hlm.346 4 Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2008, hlm.560 2
http://digilib.mercubuana.ac.id/
10
11
Desain interior berarti suatu sistem atau cara pengaturan ruang dalam yang mampu memenuhi persyaratan kenyamanan, keamanan,
kepuasan
kebutuhan
fisik
dan
spiritual
bagi
penggunanya tanpa mengabaikan faktor estetika.5 Desain Interior adalah merencanakan bagian dalam dari sebuah bangunan.6
2.1.3
Desainer Interior Desainer Interior adalah Perorangan dan atau Badan Usaha yang mempunyai klasifikasi dan bersertifikat keahlian dari HDII (Himpunan
Desainer
Interior
Indonesia),
mempergunakan
keahliannya berdasarkan suatu penugasan desain interior, serta memberikan nasihat atau konsultasi dan atau jasa-jasa lain yang berhubungan dengan desain interior.7 Desainer Interior profesional adalah seseorang yang memiliki kualifikasi profesi berdasarkan pendidikan, pengalaman, dan keahlian yang diakui dalam: 1.
Meneliti, mengamati, mengenal dan secara kreatif dapat memecahkan masalah-masalah yang berhubungan dengan fungsi dan kualitas dari ruang lingkup desain interior.
2.
Menjalankan pelayanan jasa yang berhubungan dengan ruang-ruang interior meliputi penyusunan program ruang, unsur estetika dan pengawasan pelaksanaan di lapangan,
5
Supatandar, 1995, hlm.11 Rahmanu Widayat, Kumpulan Istilah Desain Interior, 2010, hlm.111 7 Himpunan Desainer Interior Indonesia Komisi B, 2006, hlm.2 6
http://digilib.mercubuana.ac.id/
12
analisa desain, perencanaan ruang, dengan menggunakan pengetahuan yang khususnya dalam bidang konstruksi dan interior,
sistem-sistem
bangunan
beserta
komponen-
komponennya, peralatan, peraturan bangunan, dan bahan perlengkapan lainnya. 3.
Mampu dan sanggup mempersiapkan gambar-gambar serta dokumen-dokumen pelaksanaan yang berhubungan dengan desain interior.
4.
Meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat luas dan ruang yang digunakan, perlindungan, kesehatan, dan keselamatan melalui bidang profesinya. Uraian di atas telah memberikan definisi yang cukup jelas
tentang hakekat profesi Desainer Interior di masa kini, sesuai dengan Buku Pedoman Hubungan Kerja antara Desainer Interior dan Pemberi Tugas edisi 2006 yang disusun oleh Komisi B dengan SK No. 019/KUM/SKEP/PPI–2003 sebagai tindak lanjut keputusan Kongres IX HDII 2002 yang menyatakan perlu adanya perubahan dan penyempurnaan Buku Pedoman Hubungan Kerja antara Desainer Interior dan Pemberi Tugas tahun 1987.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
13
2.1.4 Hubungan Antara Pemberi Tugas dan Desainer Interior Hubungan kerja antara Pemberi Tugas dan Desainer Interior mulai berlaku sejak terbitnya Surat Perintah Kerja yang segera ditindaklanjuti dengan perikatan Perjanjian Kerja.8 Hubungan kerja tersebut dapat dilihat dari bagan berikut ini : Owner
Kontraktor
Konsultan Interior
Proyek Diagram 2.1 Hubungan Kerja Antara Pemberi Tugas dan Desainer Interior Sumber : (Himpunan Desainer Interior Indonesia Komisi B, 2006, hlm.12-13)
Keterangan Hubungan kontrak Hubungan konsultasi Hubungan pengawasan Adapun perincian keterangannya adalah sebagai berikut : 1.
Owner, yaitu pemilik proyek atau yang mempunyai gagasan untuk membangun sebuah proyek yang akan dimanfaatkan sendiri atau bersama dan kemudian menugaskan kepada konsultan
ataupun
kontraktor
gagasannya.
8
Himpunan Desainer Interior Indonesia Komisi B, 2006, hlm.12-13
http://digilib.mercubuana.ac.id/
untuk
mewujudkan
14
2.
Konsultan interior, yaitu penasehat ahli atau desainer yang merealisasikan, meneruskan dan menggambarkan keinginan dari pihak owner.
3.
Kontraktor, yaitu pihak yang mengerjakan keinginan pemberi tugas berdasarkan saran, bimbingan serta gambaran dari pihak konsultan.
4.
Proyek, yaitu rencana pekerjaan dengan sasaran khusus.
2.1.5 Tahap Pekerjaan Desain Interior 1.
Sketsa Gagasan atau Desain Konseptual Suatu sketsa dalam skala kecil berupa gagasan yang memberikan gambaran cukup jelas tentang pola atau pembagian
ruang,
bentuk
desain
dan
kemungkinan
pelaksanaan perencanaan. Sketsa tersebut harus dilampirkan atau dilengkapi dengan komentar ataupun keterangan yang diperlukan dalam proses pelaksanaan pengerjaan desain, latar belakang mencakup semua sisi bersama semua data yang berhubungan dengan proyek tersebut. Gambaran tersebut dipakai sebagai dasar untuk bahan diskusi dengan owner untuk mendapat persetujuan. 2.
Pradesain (Prelimenary Design) 1)
Pengumpulan data digunakan untuk mendapatkan kerangka pendekatan masalah sebagai acuan tahap
http://digilib.mercubuana.ac.id/
15
selanjutnya. Data diperoleh antara lain dari survey, wawancara dengan pemakai bangunan dan literatur. Dalam proses pengumpulan data, perlu diperhatikan : Fungsi bangunan yang direncanakan dan fasilitas yang
diperlukan,
karena
akan
menyangkut
kebutuhan ruang teerhadap perabot atau furniturnya. Keadaan site yang bersangkutan, yang meliputi keadaan tanah dan topografi, posisi terhadap jalan atau bangunan lain serta batas garis sepadan dan peraturan daerah Keinginan owner 2)
Data yang diperoleh diolah dan dianalisa atas dasar informasi tentang proyek (Terms Of Requirements / T.O.R) serta membuat daftar pertanyaan tertulis atau kuisioner untuk melengkapi data yang diperlukan dalam melaksanakan pekerjaan desain interior. Setelah itu dibuat alternatif guna mendapat nilai arsitektur tanpa meninggalkan batasan yang ada. Dari beberapa alternatif dipilah salah satu untuk dijadikan dasar rancangan. Setelah data yang diperlukan lengkap, maka tahap
selanjutnya
yaitu
perencanaan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
penyusunan
konsep
16
3)
Membuat program ruang, skematik desain, penjelasan mengenai latar belakang, filosofi konseptual, serta sketsa gagasan.
4)
Perwujudan konsep pradesain seperti bagan organisasi ruang, gambar denah dan peletakan perabot utama, citra ruang yang akan diwujudkan dalam bentuk tiga dimensi, skema warna dan material yang akan dipakai, serta estimasi awal biaya pelaksanaan. Pradesain dimaksudkan sebagai bahan diskusi dan pertimbangan bagi Pemberi Tugas.
5) 3.
Perkiraan Rencana Angggaran Biaya (RAB).
Pengembangan Desain Tahap ini meliputi survey lapangan untuk mengetahui keadaan
yang
sebenarnya
dilapangan.
Jika
perlu,
mengadakan pengukuran dan pemotretan untuk dijadikan file serta data-data yang lebih otentik, yang kemudian dibuat sebagai gambar purna bangunan (as build drawing), jika proyek tersebut adalah proyek renovasi ataupun lanjutan dari proses arsitektur bangunan, maka dirasakan sangat perlu apabila diadakan penyusunan dan penyesuaian kembali datadata yang sudah didapatkan terhadap program ruang, sehingga
pada
nantinya
tidak
terdapat
kejanggalan-
kejanggalan didalam perencanaan yang disebabkan oleh ketidakotentikan data.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
17
Tahapan berikutnya yaitu pembuatan layout kembali sesuai dengan keadaan dilapangan. Dibuat juga alternatifalternatif dan beberapa sketsa-sketsa yang menunjang untuk penawaran pertama kepada klien. Selanjutnya dari hasil ukuran, beberapa gambar dan sketsa desain yang sudah dibuat, maka dapat dihitung rencana anggaran praduga baru yang nantinya akan diperbaharui kembali. Gambar yang telah dihasilkan tersebut kemudian diperbaiki, bisa saja ditambah, ataupun dikurangi sesuai dengan permintaan yang telah didiskusikan kepada klien. Gambar-gambar
tersebut
berupa
rencana
denah
(existing, layout, ceiling, floor), tampak potongan, beberapa gambar furnitur yang ditawarkan, detail pelaksanaan interior maupun beberapa sketsa perspektif. Skema bahan dan warna dibuat untuk mendapatkan persetujuan akhir dari klien atau owner. Gambar yang telah ditawarkan haruslah sudah menunjukkan hal-hal yang terperinci, dan menjadi dasar bagi pelaksana konstruksi fisik, yang diharapkan gambar yang sudah dikerjakan, nantinya sudah tidak lagi menimbulkan pertanyaan-pertanyaan ketika gambar tersebut ditawarkan, baik dari pihak klien ataupun pihak pemborong/kontraktor sebagai pelaksana. Dengan demikian owner dapat mengetahui informasi desain yang telah akurat, sehingga lebih memudahkan apabila
http://digilib.mercubuana.ac.id/
18
nantinya owner memiliki ataupun berkeinginan untuk mengubah bahan ataupun anggaran yang telah disusun. Setelah selesai tahap ini, berarti sudah tidak ada lagi revisi, dan owner benar-benar telah memastikan persetujuannya. 4.
Dokumen Pelelangan / Dokumen Tender Atas dasar pengembangan desain yang telah disetujui, disusun dokumen pelelangan yang mencakup kelengkapan:
Gambar Kerja
Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)
Spesifikasi Teknis
Lingkup dan Volum Pekerjaan (Bill of Quantity / B.Q) Yang dianggap perlu melakukan seleksi pendahuluan
dari calon peminat, menerima penawaran, memberi nasehat kepada owner dalam penentuan kontraktor yang diserahi pekerjaan
dan
menyusun
serta
menyiapkan
kontrak
pelaksana. Dalam pembuatan dokumen lelang atau rencana kerja dan syarat serta rencana biaya yang telah disusun sejelasjelasnya diserahkan kepada kontraktor .Dalam undangundang lelang disebutkan : 1.
Nama instansi yang akan mengadakan lelang
2.
Uraian
singkat
mengenai
dilakukan 3.
Syarat-syarat peserta lelang
http://digilib.mercubuana.ac.id/
pekerjaan
yang
akan
19
4.
Tempat dan waktu untuk memperoleh RKS dan keterangan lain
5.
Tempat dan waktu penjelasan mengenai RKS dan bentuk surat penawaran dan cara penjelasannya.
6.
7.
Syarat adsminitrasi:
Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan
Tangal penyerahan pekerjaan
Syarat-syarat pembayaran
Denda keterlambatan
Besar jaminan pelelangan
Besar jaminan pelaksanaan
Syarat teknis
Jenis
dan
uraian
pekerjaan
yang
harus
dilaksanakan
Jenis dan mutu bahan Dokumen pelelangan harus berbentuk cetakan
yang disetujui Desainer Interior dan Pemberi Tugas. Informasi yang telah dipersiapkan itu kemudian dapat diterbitkan sebagai dokumen pelelangan atau dokumen lelang. 5.
Pelelangan / Tender Desainer Interior membantu Pemberi Tugas dalam mempersiapkan dan menyelenggarakan pelelangan dengan cara:
http://digilib.mercubuana.ac.id/
20
1)
Melakukan prakualifikasi atau kualifikasi pendahuluan dari calon kontraktor yang akan diundang.
2)
Menyiapkan dokumen lelang sesuai jumlah calon kontraktor yang diundang
3)
Memberikan penjelasan teknik dan desain pada rapat penjelasan
aanwijzing,
atau
untuk
persiapan
penawaran calon kontraktor. 4)
Membantu
Pemberi
Tugas
melakukan
evaluasi,
klarifikasi, dan negosiasi terhadap penawaran peserta lelang. 5)
Memberikan rekomendasi calon pemenang lelang kepada Pemberi Tugas. Kemudian
dibuat
undangan
lelang
yang
harus
disampaikan sebelum pengambilan dokumen lelang. Penjelasan pekerjaan dilakukaan secepatnya 4 hari setelah tanggal dokumen lelang diambil atau selambatlambatnya 8 hari sebelum pemasukan surat penawaran. Dalam penjelasan ini kontraktor yang diundang wajib hadir untuk mendengarkan penjelasan dan rencana tentang gambar pelaksanaan, serta syarat pelaksanaan di lapangan. Pada penjelasan ini kontraktor dapat usul pelaksanaan kerja yang lebih efisien dengan tidak mengurangi mutu pekerjaan yang disyaratkan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
21
6.
Pelaksanaan Setelah pemenang tender ditetapkan, maka kontrak pelaksanan
segera
berdasarkan
pedoman
ditetapkan. gambar
Pekerjaan
dilakukan
pelaksanaan
(workshop
drawing) yang telah dibuat. Gambar rancangan pelaksanan dilengkapi dengan detail pelaksanaan yang mudah dipahami oleh semua pihak yang terkait dengan pelaksanaan proyek. Dalam hal ini koordinasi antara drafter, pemeriksa gambar dan estimaser serta pembuat dokumen pelelangan sangat diperlukan. 7.
Pengawasan Berkala Setelah dilakukan penunjukan kontraktor secara resmi oleh Pemberi Tugas, Desainer Interior mulai melakukan tugas pengawasan berkala saat melakukan kunjungan pengawasan berkala ke lokasi proyek, yaitu sbb: 1)
Sebelum pekerjaan pelaksanaan, mengadakan dan memimpin rapat awal koordinasi dengan kontraktor, subkontraktor, pemasok, dan pihak lain yang sangat terkait dalam pelaksanaan dan penyelesaian pekerjaan.
2)
Melakukan pengawasan berkala di lokasi terhadap kuantitas
dan
kualitas
dilaksanakan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
pekerjaan
yang
sedang
22
3)
Memberi bimbingan dalam pelaksanaan pekerjaan bila diperlukan, tetapi tidak berfungsi sebagai konsultan pengawas.
4)
Membuat gambar-gambar penjelasan tambahan yang dianggap perlu untuk lebih bisa dimengerti dan menjelaskan apa yang sudah dinyatakan dalam gambargambar kerja dalam dokumen pelaksanaan.
5)
Dalam pengawasan berkala, Desainer Interior bertindak mewakili Pemberi Tugas yang dilakukan sedikitnya sekali dalam empat minggu dan sebayak-banyaknya seminggu sekali.
2.1.6
Kantor a
Pengertian Kantor Moekijat (1997:3), kantor adalah setiap tempat yang biasanya
dipergunakan
untuk
melaksanakan
pekerjaan
tatausaha. Dengan nama apapun juga tempat tempat tersebut mungkin diberikan. Prajudi Atmosudirdjo (1982:25), kantor adalah unit organisasi yang terdiri atas tempat, staff personnel, dan operasi ketatausahaan, guna membantu pimpinan. Kallaus & Keeling (1991:2), office is function, where interdependent systems of technology, procedures, and
http://digilib.mercubuana.ac.id/
23
people are at work to manage one of the firm’s most vital recosurces information.9 b
Tata Ruang Kantor Menurut Porras dan Peterson, “pemilihan Layout harus menjadi salah satu agenda dari pihak menejemen, karena akan mempengaruhi produktifitas sebuah organisasi”.10 Littlefield
dan Peterson menyatakan”Tata ruang
perkantoran dapat dirumuskan sebagai penyusunan perabotan dan perlengkapan pada luas lantai yang tersedia”.11 George R. Terry menerangkan bahwa “Tata ruang kantor
adalah
penentuan
mengenai
kebutuhan
dan
penggunaan ruang secara terperinci untuk menyiapkan suatu susunan yang praktis dari factor-faktor fisik yang perlu bagi pelaksanaan kerja perkantoran dengan biaya-biaya yang layak”.12 Ida
Nuraida
mengatakan
“Tata
ruang
kantor
adalahpengaturan ruangan kantor serta penyusunan alat-alat dan perabotan kantor pada luas lantai dan ruangan kantor yang tersedia untuk memberikan sarana bagi pekerja”.13
9
Ida Nuraida, Manajemen Administrasi Perkantoran, Kanisius, Yogyakarta, 2008, hlm.1 Badri Munir Sukoco, Manajemen Admistrasi Perkantoran Modern, Erlangga, Jakarta, 2007, hlm.189 11 The Liang Gie, Administrasi Perkantoran,Modern Liberty, Yogyakarta, 2000, hlm.186 12 The Liang Gie, Administrasi Perkantoran,Modern Liberty, Yogyakarta, 2000, hlm.186 13 Ida Nuraida, Manajemen Administrasi Perkantoran, Kanisius, Yogyakarta, 2008, hlm.142 10
http://digilib.mercubuana.ac.id/
24
c
Tujuan Tata Ruang Kantor Berkenaan dengan tujuan tata ruang kantor, Ida Nuraida memberikan rumusan sebagai berikut14: 1.
Menggunakan ruangan yang ada guna dimanfaatkan untuk faedah ekonomis yang besar
2.
Memudahkan pengawasan manajer terhadap para staff yang sedang bekerja.
3.
Memudahkan arus komunikasi dan arus kerja
4.
Memberikan kepuasan dan kenyamanan kerja
5.
Menyediakan pelayanan yang dibutuhkan
pegawai
seperti komputer, telepon, teleks, intercom, faksimili, email dan pelayanannya lainnya seperti penyediaan air minum 6.
Memudahkan setiap gerakan para pegawai dalam penyimpanan arsip
7.
Memberikan rasa aman dan keleluasaan pribadi
8.
Menjauhkan pekerjaan yang menimbulkan bunyi keras, gaduh dan mengganggu pekerjaan yang membutuhkan konsentrasi tinggi
9.
Menciptakan citra dan kesan yang baik bagi para pelanggan dan tamu perusahaan
14
Ida Nuraida, Manajemen Administrasi Perkantoran, Kanisius, Yogyakarta, 2008, hlm.142-143
http://digilib.mercubuana.ac.id/
25
Menurut Liang Gie tujuan tata ruang kantor antara lain15: 1. Pekerjaan dikantor itu dalam proses pelaksanaannya dapat menempuh jarak yang sependek mungkin 2. Rangkaian aktivitas tata usaha dapat mengalir secara lancer 3. Segenap ruang dipergunakan secara efisiensiuntuk keperluan pekerjaan 4. Kesehatan dan kepuasan kerja pegawai dapat terpelihara 5. Pengawasan terhadappekerjaan dapat berlangsung secara memuaskan 6. Pihak
luar
yang
mengunjungi
kantor
yang
bersangkutan mendapat kesan yang baik tentang organisasi itu 7. Susunan tempat kerja dapat dipergunakan untuk berbagai pekerjaan dan mudah diubah sewaktu-waktu diperlukan d
Tata Ruang Kantor yang Efektif Quible menyebutkan ada beberapa factor yang harus diperhatikan dalam penyususnan tata ruang kantor agar lebih efektif dan efisien, antara lain 16:
15 16
The Liang Gie, Administrasi Perkantoran,Modern Liberty, Yogyakarta, 2000, hlm.188-189 Badri Munir Sukoco, Manajemen Admistrasi Perkantoran Modern, Erlangga, Jakarta, 2007
http://digilib.mercubuana.ac.id/
26
1.
Tugas pegawai, jenis tugas dan tingkat otonomi yang dimiliki pegawai akan mempengaruhi penggunaan jenis fasilitas kantor yang dibutuhkan guna pengoptimalan kinerja mereka
2.
Arus kerja, dalam perancangan layout analisi arus kerjayang mengacu pada pergerakan informasi dan tugas sangat diperlukan agar dalam penyelesaian pekerjaan selalu bergerak lurus dan maju
3.
Bagan organisasi, bagan organisasi mengidentifikasi hubungan kerja antar pegawai tersebut sehingga pegawai-pegawai yang memiliki keterkaitan pekerjaan yang erat ditempatkan saling berdekatan
4.
Proyeksi kebutuhan tenaga kerja dimasa dating, menjelaskan berapa luas area yang dibutuhkan jika perusahaan
akan
melakukan
perluasan
atau
pengurangan dimasa akan dating 5.
Jaringan
komunikasi,
semakin
tinggi
frekuensi
hubungan yang dilakukan oleh pegawai maka akan semakin dekat letak ruangannya 6.
Departemen dalam organisasi, banyak perusahaan maupun
instansi
berdasarkan
fungus,
yang
mengelola
terutama
kantornya
departemen
yang
berpengaruh terhadap keputusan penempatan ruang
http://digilib.mercubuana.ac.id/
27
kerja yang biasanya ditetapkan berdasarkan arus kerja diantara mereka 7.
Kantor public dan privat, pengoperasian kantor privat yang mahal, sulitnya mengontrol sejumlah pegawai yang bersifat teknis, sulitnya mengubah layout bila diperlukan,
lenih
suliit
dilakukan
dibandingkan
dikantor terbuka yang tentunya akan menghambat komunikas yang efektif 8.
Kebutuhan
ruang,
pegawai
yang
membutuhkan
peralatan yang banyak dalam melaksanakan tugasnya akan
membutuhkan
ruangan
yang
lebih
besar
dibandingkan yang tidak 9.
Pertimbangan kemanan, perencanaan layout harus dapat membuat pegawai bergerak secara mudah tanpa terhambat dan sebaiknya lorong tempat pegawai bergerak tidak diisi oleh furniture atau peralatan yang dapat menghalangi
10.
Pembiayaan ruang perkantoran, beberapa factor yang merupakan potensi biaya dimasa depan juga harus diperhatikan, seperti layout yang tidak efisien sehingga arus kerja kurang optimal
http://digilib.mercubuana.ac.id/
28
11.
Tinjauan Khusus 2.2.1 Data Perusahaan
Gambar 2.1 Logo Perusahaan Sumber: HRD PT Leng’goa Wood
Nama Perusahaan
: PT. LENG’GOA WOOD
Alamat Perusahaan
: Ruko Tematik Blok-L No.36 Pasar
Modern
-
Gading
Serpong,
Tangerang, Indonesia Alamat Workshop
: Jl. Legok raya KM 7 No.49 Karawaci - Tangerang, Indonesia Telp / Fax (021) 54205173, 55748493. Flash 105
Bentuk Perusahaan
: Perseroan Terbatas
Jasa Profesi
: Kontraktor dan Konsultan Interior dan Furniture
Data-data Perusahaan: 1. Berdiri pada 23 juni 2008 2. Surat Izin Usaha Perdagangan No. 503/1512-BP2T/30/PK X/2011
http://digilib.mercubuana.ac.id/
29
3. Surat Tanda Daftar Perusahaan No. PEM-01018/WPJ.0803/2011 4. Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak
No.
PEM
-
00314/WPJ.08/KP.0803/2011 5. NPWP No. 02.739.838.7-451.000 2.2.2 Profil Perusahaan PT. Leng’goa Wood berdiri sejak tahun 2008. Pada awalnya perusahaan ini bergerak dibidang usaha proses Laminasi dan Trading Furniture yang kemudian berkembang menjadi konsultan dan kontraktor dibidang Desain Interior dan Furniture. Dengan didukung oleh tim arsitektur, desain interior dan desain furniture yang handal, PT. Leng’goa Wood mampu memberikan desain, pelayanan serta hasil kerja yang berkualitas demi menjaga kepercayaan dan kepuasan konsumen. PT. Leng’goa Wood ingin menegaskan keinginannya untuk dapat memadukan keharmonisan disegala bidang, agar tujuannya untuk menghasilkan desain, pelayanan dan hasil kerja yang memuaskan bagi pelanggan dapat tercapai. 2.2.3 Ruang Lingkup Perusahaan Ruang lingkup usaha yang dijalankan PT. Leng’goa Wood ini adalah konsultan dan kontraktor dibidang desain interior, dan furniture. Namun dengan adanya permintaan konsumen akan pekerjaan lain yang berhubungan dengan bidang usaha ini, maka
http://digilib.mercubuana.ac.id/
30
PT. Leng’goa Wood juga menjalin kerjasama dengan mitra usaha tetap, untuk melayani pekerjaan yang mendukung bidang usaha tersebut, misalnya pekerjan sipil, mekanikal, elektrikal, dll. Sehingga perusahaan ini dapat melayani seluruh kebutuhan dan keinginan
konsumen
dibidang
arsitektur,
desain
interior,
pembangunan, pengisian furniture, beserta seluruh fasilitas pendukung lainnya. 2.2.4 Struktur Organisasi Perusahaan KOMISARIS ALFA AGUNG
DIREKTUR UTAMA IRNA FITRISARI
DIREKTUR OPERASIONAL IRLINDY SANOFA
ADMINISTRASI
SECURITY
HRD
PRODUKSI
DRAFTER
ESTIMATOR PROYEK
ADMINISTRASI PROYEK
OFFICE BOY
FINISHING
LOGISTIC
MAINTENANCE
PERAKITAN
LAPANGAN
STAFF
STAFF
STAFF
STAFF
STAFF
Diagram 2.2 Struktur Organisasi PT Leng’goa Wood Sumber: HRD PT Leng’goa Wood
http://digilib.mercubuana.ac.id/
31
2.2.5 Job Description 1.
Komisaris Tugas dan tanggung jawab dari komisaris, meliputi : a.
Pemegang saham terbesar pertama yang berfungsi sebagai pihak legislatif dan bertugas untuk mengawasi kegiatan perusahaan serta merumuskan kebijakan perusahaan dalam segala hal dari dalam kantor
b.
Meminta pertanggung jawaban dari Direktur Utama dalam segala hal yang mengenai perusahaan tersebut
2.
Direktur Utama Tugas dan tanggung jawab dari direktur utama, meliputi : a.
Pemegang saham terbesar kedua yang berfungsi sebagai
pihak
legislatif
dan
bertugas
untuk
mengevaluasi kegiatan perusahaan serta merumuskan kebijakan perusahaan dalam segala hal dari dalam kantor b.
Mengevaluasi dan memberikan persetujuan atas segala rancangan sebelum diserahkan kepada klien
c.
Meminta
pertanggung
jawaban
dari
Direktur
Operasional dalam menjalankan perancangan proyek 3.
Direktur Operasional Tugas dan tanggung jawab dari direktur operasional, meliputi : a.
Pemegang saham terbesar ketiga yang berfungsi sebagai
pihak
legislatif
http://digilib.mercubuana.ac.id/
dan
bertugas
untuk
32
mengevaluasi kegiatan perusahaan serta merumuskan kebijakan perusahaan dalam hal perancangan proyek b.
Mengevaluasi dan memberikan persetujuan atas segala rancangan sebelum diserahkan kepada Direktur Utama
4.
Administrasi Tugas dan tanggung jawab dari Administrasi, meliputi : a.
Bertanggung jawab membuat laporan hasil pembelian bahan material
b.
Mengkoordinir mandor untuk pembayaran gaji para pekerja
c.
Bertanggung jawab atas seluruh keuangan proyek.
d.
Penguasaan lingkup tugas dan tanggung jawab sebagai keuangan
e.
Menyiapkan
form-form
standar
yang
diperlukan
keuangan 5.
Human Resource Depelopment (HRD) Tugas
dan
tanggung
jawab
dari
human
resource
depelopment, meliputi : a.
Menyediakan ketersediaan inventaris kantor (kertas, alat tulis, alat gambar, dan lain-lain)
b. 6.
Mengurusi keperluan surat menyurat direktur utama
Desainer Interior dan Drafter Tugas dan tanggung jawab dari desain interiod dan drafter, meliputi :
http://digilib.mercubuana.ac.id/
33
a.
Mendesain ruang dalam/interior secara kreatif dan inovatif sesuai keinginan klien
7.
b.
Melaksanakan proses-proses perancangan interior
c.
Bertanggung jawab atas rancangannya
Estimator Tugas dan tanggung jawab dari estimator, meliputi : a.
Menyusun RAB (Rincian Anggaran Biaya) untuk setiap proyek
8.
Logistik Tugas dan tanggung jawab dari logistik, meliputi : a.
Penguasaan lingkup tugas dan tanggung jawab sebagai logistik.
b.
Bertanggung jawab terhadap barang-barang/peralatan logistik untuk
pekerjaan di proyek.
c.
Evaluasi pengajuan material.
d.
Mencatat setiap kegiatan di dalam proyek.
e.
Prosedur pengujian/testing peralatan/material.
f.
Menyiapkan
form-form
standar
yang
diperlukan
logistik. g.
Persiapan check list dan defect list untuk pengawasan alat-alat pekerjaan.
h.
Pemeriksaan pengeluaran material/peralatan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
34
2.2.6 Pengalaman Kerja Perusahaan Berikut ini merupakan sebagian proyek yang pernah dikerjakan oleh PT Leng’goa Wood, antara lain : Tahun 2008 1.
Beacukai – Bogor
(Interior dan Furniture)
Tahun 2009 1.
Kator Beacukai BSD – Serpong
(Interior dan Furniture)
2.
Kantor BTPN – Leuwiliang
(Interior dan Furniture)
3.
Kantor Migas – Centriz Plaza
(Interior dan Furniture)
4.
Kantor PDA – Jakarta
(Interior dan Furniture)
5.
Kantor Polda Metro Jaya
(Interior dan Furniture)
6.
Kantor Polres – Jakarta Pusat
(Interior dan Furniture)
7.
Pengadilan – Jakarta
(Interior dan Furniture)
8.
Rumah Sakit Umum – Leuwiliang
(Interior dan Furniture)
9.
Showroom Furniture Ibu Irna
(Interior dan Furniture)
Tahun 2010 1.
Bea & cukai – Jakarta Pusat
(Interior dan Furniture)
2.
Butik Nayra – BTM Mall Bogor
(Interior dan Furniture)
3.
F.O Sisca – Jakarta
(Interior dan Furniture)
4.
Ibu Herdi Rest Area
(Interior dan Furniture)
5.
Kantor Balai Kota – Jakarta
(Interior dan Furniture)
6.
Kantor BPT PEMDA – Bogor
(Interior dan Furniture)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
35
7.
Kantor BUPATI – Bogor
(Interior dan Furniture)
8.
Kantor Pendopo BUPATI – Bogor
(Interior dan Furniture)
9.
Kantor PT. Era Agung Prawira
(Interior dan Furniture)
10.
Kantor SGA
(Interior dan Furniture)
11.
Kantor Pengadilan – Jakarta Timur (Interior dan Furniture)
12.
Kopi Made – Bali
(Interior dan Furniture)
13.
Migas – Jakarta
(Interior dan Furniture)
14.
Puskesmas – Bogor
(Interior dan Furniture)
15.
Rumah Sakit Umum – Cileungsi
(Interior dan Furniture)
Tahun 2011 1.
BBLK
(Interior dan Furniture)
2.
Gedung Hepol Building – Jakarta
(Interior dan Furniture)
3.
Gedung Menteri PU – Jakarta
(Interior dan Furniture)
4.
Gedung Bapenas – Jakarta
(Interior dan Furniture)
5.
Gedung Bupati Papua – Boven Digoel(Interior dan Furniture)
6.
Gedung Dishub Kemang Parung
(Interior dan Furniture)
7.
Gedung Dormitory Taruna
(Interior dan Furniture)
8.
Gedung DPRD – Jakarta Pusat
(Interior dan Furniture)
9.
Gedung Imigrasi Bali
(Interior dan Furniture)
10.
Gedung Kemendag– Jakarta
(Interior dan Furniture)
11.
Gedung SETDA PARTISI – Bogor (Interior dan Furniture)
12.
Kantor Bupati Bogor Tahap 2
(Interior dan Furniture)
13.
Kantor DINKES – Jakarta
(Interior dan Furniture)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
36
14.
Kantor DINKES Bogor
(Interior dan Furniture)
15.
Kantor Era – Jakarta
(Interior dan Furniture)
16.
Kantor LAN
(Interior dan Furniture)
17.
Logo Baru Butik Wood – Jakarta
(Interior dan Furniture)
18.
Pengadilan Negeri Jakarta Timur
(Interior dan Furniture)
19.
PLTU Lampung
(Interior dan Furniture)
20.
SGA – Pasar minggu
(Interior dan Furniture)
21.
RANCO – Jakarta
(Interior dan Furniture)
22.
Rumah Sakit Umum – Cileungsi
(Interior dan Furniture)
23.
Ruko Bona – Jakarta
(Interior dan Furniture)
24.
Apartement Bandung
(Interior dan Furniture)
25.
Apartement Ibu Helda (Metropolis) (Interior dan Furniture)
26.
Apartement Ibu Lala – Jakarta
27.
Rumah Tinggal Adriana – Karawaci (Interior dan Furniture)
28.
Apartement Sudirman – Jakarta
(Interior dan Furniture)
29.
Rumah Tinggal Made
(Interior dan Furniture)
30.
Apartement ibu Yola – Jakarta
(Interior dan Furniture)
31.
Rumah tinggal Triyono – Jakarta
(Interior dan Furniture)
(Interior dan Furniture)
Tahun 2012 1.
Boven digoel – Papua
(Interior dan Furniture)
2.
DEPTAN– Jakarta
(Interior dan Furniture)
3.
Grand Cempaka – Eneste
(Interior dan Furniture)
4.
Kopi Made – Jakarta
(Interior dan Furniture)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
37
5.
Saung Bandung – SGP
(Interior dan Furniture)
6.
Rumah Sakit Umum Cileungsi
(Interior dan Furniture)
7.
Gedung BTPN – Jakarta
(Interior dan Furniture)
8.
IDI Jakarta
(Interior dan Furniture)
9.
Plaza BII – Jakarta
(Interior dan Furniture)
10.
Rumah Tinggal Ibu Yani Palembang (Interior dan Furniture)
11.
Rumah Tinggal Joana– Jakarta
12.
Rumah Tinggal Ibu Evita – Jakarta (Interior dan Furniture)
13.
New Office Lenggoa
(Interior dan Furniture)
14.
Mortar Utama – Jakarta
(Interior dan Furniture)
15.
Cafe D’Light Tomang– Jakarta
(Interior dan Furniture)
16.
Rumah Sakit Pusat Otak Jakarta
(Interior dan Furniture)
17.
Proyek Atmajaya PT. Sigma – Jakarta(Interior dan Furniture)
18.
Rumah Sakit Harapan Kita
(Interior dan Furniture)
19.
Gedung Tegar beriman
(Interior dan Furniture)
20.
DPRD Backdrop – Jakarta
(Interior dan Furniture)
21.
Ruko Arcade Kue Koe – Jakarta
(Interior dan Furniture)
22.
Ruko Mey Salon – Jakarta
(Interior dan Furniture)
23.
Pandaan Yogi – Surabaya
(Interior dan Furniture)
24.
Apartement Sudirman – Jakarta
(Interior dan Furniture)
25.
De Latinos Ibu Evita – Jakarta
(Interior dan Furniture)
26.
Apartement Bandung
(Interior dan Furniture)
27.
Bro Bikers Bengkel Bogor
(Interior dan Furniture)
28.
Rumah Sakit Pusat Otak Jakarta
(Interior dan Furniture)
(Interior dan Furniture)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
38
Tahun 2013 1.
Rumah sakit Otak Jakrta
(Interior dan Furniture)
2.
KEMENKES – Jakarta
(Interior dan Furniture)
3.
DEPKES Kab. Bogor
(Interior dan Furniture)
4.
Gedung Wisma Subiyanto Jakarta
(Interior dan Furniture)
5.
PEMDA Bogor
(Interior dan Furniture)
6.
Kantor PP – Jakarta
(Interior dan Furniture)
7.
Workshop Lenggoa
(Interior dan Furniture)
8.
RSUD Cileungsi
(Interior dan Furniture)
9.
DEPKES – Jakarta
(Interior dan Furniture)
10.
Rumah sakit Otak – Jakarta
(Interior dan Furniture)
11.
RSU Darurat Cileungsi
(Interior dan Furniture)
12.
Kantor SETNEG – Jakarta
(Interior dan Furniture)
13.
Rumah Ibu Nadya Cimanggis
(Interior dan Furniture)
14.
Skyline Paramount
(Interior dan Furniture)
15.
Sigma Graha Artananta – Jakarta
(Interior dan Furniture)
16.
Apartement Bandung
(Interior dan Furniture)
17.
Hotel cipta pancoran – Jakarta
(Interior dan Furniture)
18.
Gedung Binamarga PEMDA Bogor (Interior dan Furniture)
19.
SETNEG – Jakarta
(Interior dan Furniture)
20.
PDA – Jakarta
(Interior dan Furniture)
21.
Akuarium – Jakarta
(Interior dan Furniture)
22.
Pintu PP – Jakarta
(Interior dan Furniture)
23.
PTUN – Jakarta
(Interior dan Furniture)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
39
24.
PDA- paramount Skyline
(Interior dan Furniture)
25.
Mall Cimone
(Interior dan Furniture)
26.
DINKES – Jakarta
(Interior dan Furniture)
27.
Bina Marga – Jakarta
(Interior dan Furniture)
28.
Rumah Ibu Rini – Jakarta
(Interior dan Furniture)
29.
Rumah tinggal Ibu Dewi – Klender (Interior dan Furniture)
30.
Rumah tinggal Ibu Evita – Jakarta
31.
Blue Sky Public Lounge Kualanamu (Interior dan Furniture)
32.
Ruang kantor Blue Sky – Jakarta
(Interior dan Furniture)
33.
Mandiri Lounge
(Interior dan Furniture)
34.
Central Kitchen
(Interior dan Furniture)
35.
Retrofit – SGA – Jakarta
(Interior dan Furniture)
36.
Mall Bale kota
(Interior dan Furniture)
37.
Bandara Sepinggan
(Interior dan Furniture)
38.
Café RS Siloam
(Interior dan Furniture)
39.
Terminal City Check-in Ticketing
(Interior dan Furniture)
40.
Blue sky Lounge Banjarmasin
(Interior dan Furniture)
41.
Bumbu Tjobek – FX Mall Jakarta
(Interior dan Furniture)
42.
DEPKES – Jakarta
(Interior dan Furniture)
43.
Blue Sky Bandara Yogyakarta
(Interior dan Furniture)
(Interior dan Furniture)
Tahun 2014 1.
Lounge Mandiri Medan
(Interior dan Furniture)
2.
Angkasa Pura Solusi
(Interior dan Furniture)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
40
3.
BSL Banjarmasin
(Interior dan Furniture)
4.
BSL Juanda
(Interior dan Furniture)
5.
Public Lounge Mandiri
(Interior dan Furniture)
6.
BSL Palembang
(Interior dan Furniture)
7.
BSL Juanda Surabaya
(Interior dan Furniture)
8.
BSL Juwata Tarakan
(Interior dan Furniture)
9.
BSL Makasar
(Interior dan Furniture)
10.
BSL Terminal 1B Soeta
(Interior dan Furniture)
11.
Public Lounge Medan
(Interior dan Furniture)
12.
BSL Makasar
(Interior dan Furniture)
13.
Mandiri Lounge Kualanamu
(Interior dan Furniture)
14.
Saphire Lounge Kualanamu
(Interior dan Furniture)
15.
BRI Louge Kualanamu
(Interior dan Furniture)
16.
Food Cetera Tarakan
(Interior dan Furniture)
17.
Take Away Coffee Café
(Interior dan Furniture)
18.
Retrovit
(Interior dan Furniture)
19.
Bedroom Dr.Eva
(Interior dan Furniture)
20.
Apartemen Pakubuwono
(Interior dan Furniture)
21.
Retrovit
(Interior dan Furniture)
22.
BSL Yogyakarta
(Interior dan Furniture)
23.
BNI Lounge Medan
(Interior dan Furniture)
24.
RSUD Ciawi
(Interior dan Furniture)
25.
Financial Wealth Lounge Medan
(Interior dan Furniture)
26.
PT PMA Banjarbaru
(Interior dan Furniture)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
41
27.
Stand Booth Mantau
(Interior dan Furniture)
28.
Terminal Palembang
(Interior dan Furniture)
29.
Hotel Tarakan
(Interior dan Furniture)
30.
Lounge Keberangkatan Umroh
(Interior dan Furniture)
31.
Wakil DPD NTT
(Interior dan Furniture)
32.
Stand Booth Korea
(Interior dan Furniture)
33.
Stand Booth Ramen Jepang
(Interior dan Furniture)
2.2.7 Peranan Praktikan Selama Melaksanakan Kerja Praktik Selama melaksanakan Praktik Profesi, praktikan berperan sebagai asisten desain kepala divisi desain di PT Leng’goa Wood sekaligus turut sebagai kelompok tim desain diperusahaan tersebut. Adapun rincian tugas praktikan selama melaksanakan praktik profesi adalah sebagai berikut : 1.
Praktikan membantu kerja kepala divisi desain dan tim desain dalam membuat sebuah rancangan
2.
Praktikan berperan sebagai desainer yang berstatus pegawai magang, oleh karena itu praktikan turut merancang interior dan furniturenya pada setiap proyek yang dilimpahkan oleh praktikan
3.
Praktikan membantu tim desainer untuk membuat gambar kerja dan desain 3 Dimensi bila diperlukan
4.
Praktikan juga diajak untuk turut serta merumuskan ide dan diperbolehkan memberi saran gagasan ide atas sebuah proyek
5.
Praktikan juga merupakan asisten direktur utama yang turut membantu saat mempersiapkan materi presentasi kepada klien
http://digilib.mercubuana.ac.id/
42
6.
Prakikan ikut serta dengan direktur utama saat proses presentasi bila diperlukan, dan mencatat segala hal yang penting.
7.
Praktikan diharuskan mengikuti sistem kerja dan ritme kerja yang berlaku di perusahaan tersebut tanpa menspesialkan diri sebagai mahasiswa yang berstatus magang. Selama menjalani proses kerja praktik, praktikan menyesuaikan
dengan kondisi kerja di PT Leng’goa Wood, dengan perincian waktu operasional kerja adalah sebagai berikut : Hari Kerja
: Senin - Sabtu
Jam Kerja
: Senin – Jumat Sabtu
: Pkl. 08:00 – 17:00 WIB : Pkl. 08.00 – 13.00 WIB
Adapun dispensasi kerja yang diberikan oleh pihak perusahaan kepada praktikan adalah sebagai berikut : 1.
Dipersilakan untuk tidak masuk kerja selama mengikuti jadwal perkuliahan
2.
Berhalangan masuk kerja dikarenakan sakit
3.
Cuti untuk mengikuti ujian
4.
Kejadian tak terduga seperti bencana alam, kecelakaan atau kerusuhan Selama menjalani kerja praktik, praktikan mendapatkan fasilitas
dan perlakuan yang setara seperti pegawai di PT Leng’goa Wood, antara lain : 1.
Ruangan kerja dan kebutuhan ruang seperti kursi dan meja serta lemari untuk menyimpan barang-barang milik pribadi
http://digilib.mercubuana.ac.id/
43
2.
Peralatan dan kebutuhan kantor seperti printer, fotokopi, fax, telepon, dll
3.
Kebutuhan sekunder lain seperti pantry dan segala macam yang ada didalamnya
4.
Ofiice Boy yang siap membantu kebutuhan praktikan selama menjalani kerja praktik
http://digilib.mercubuana.ac.id/