BAB II TINJAUAN LITERATUR 2.1
Tinjauan Umum 2.1.1
Data Perusahaan
Gambar 2.1 Logo Perusahaan Jonas Design dan JBA Sumber : Jonas Design
Nama Perusahaan
:
PT. YANG PRAKARSHA MULIA
Alamat Perusahaan
:
Jl. Kemang Utara No.50 Phone 021-7199629, Fax 021-7199625 Jakarta – Indonesia.
Alamat Workshop
:
Kemang Utara no. 46
Bentuk Perusahaan
:
Perseroan Terbatas
Jasa Profesi
:
Design and Build Interior and Architect.
7
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2.1.2
Profil Perusahaan PT. YANG PRAKARSHA MULIA biasa disebut dengan Jonas Design merupakan Perusahaan Built In Interior Design yang bekerja sama dengan JBA (Jonas Budi Arsitektur), dimana merupakan Perusahaan Konsultan Kantor Arsitektur dan Interior . Jonas Design terbentuk dari tahun 1991 yang dimiliki oleh Jonas Mulia bersama dengan istrinya Syanti Dewi. Sejak awal kelahiran perusahaan ini sudah dibangun bersamaan dengan Galeri dan Rumah Tinggal yang bertempat di Kemang Raya Utara No. 50. Pada tahun 2003 Jonas Design bekerja sama dengan Budhi Dwipa yang merupakan seorang arsitektur, lalu mendirikan perusahaan yang bernama JBA.
2.1.3 Ruang Lingkup Perusahaan Ruang lingkup usaha yang dijalankan Jonas Design ini adalah konsultan dan kontraktor dibidang desain interior, dan furniture. Namun Jonas Design juga menjalin kerjasama dengan mitra usaha tetap, untuk melayani pekerjaan yang mendukung bidang usaha tersebut, misalnya pekerjan sipil, mekanikal, elektrikal, furniture dll. Sehingga perusahaan ini dapat melayani seluruh kebutuhan dan keinginan konsumen dibidang arsitektur, desain interior, pembangunan, pengisian furniture, beserta seluruh fasilitas pendukung lainnya. Berikut merupakan mitra kerjasama tetap dari Jonas Design : Rio Property (properti), Laluce (lampu), Bench (lampu), Galeri Pot (lampu dan poteri) dan Johar Living (properti).
10
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2.1.4 Struktur Organisasi Perusahaan
Gambar 2.2 Struktur Organisasi JBA Sumber : JBA
11
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2.1.5
Job Description 1.
Director of Design Merupakan pimpinan dan orang yang bertanggung jawab dan mengawasi serta memberikan kewajiban atas proyek pendesainan interior maupun eksterior pada perusahaan yang diserahkan pada Project Team. Project Team merupakan kumpulan pendesain yang menjalankan pekerjaan yang diberikan oleh Direktur, masing-masing individual memegang peranan tersendiri.
2.
Managing Director Mengevaluasi dan memberikan persetujuan atas segala rancangan sebelum diserahkan pada klien, dan bertanggung jawab atas pihak arsitektur dan konsultan pada
3.
Financial Controler Bertugas keuangan
pada
untuk
mengatur
kegiatan
proyek
dan
mengevaluasi
perusahaan
serta
memberikan saran pada perusahaan dalam hal perancangan proyek dan memberikan persetujuan atas segala rancangan sebelum diserahkan kepada Direktur. 4.
Secretarial Bertanggung
jawab
membuat
laporan
hasil
pembelian bahan material dan mengkoordinir pembayaran gaji para pekerja dan bertanggung jawab atas seluruh keuangan proyek serta menyiapkan form-form standar yang diperlukan keuangan. Orang ini merupakan tangan kanan dari Financial Controler. 12
http://digilib.mercubuana.ac.id/
5.
Office / Legal and Accounting Merupakan orang yang sama dalam mengurus perkantoran
mauapun
akuntasi
yang
menyediakan
ketersediaan inventaris kantor (kertas, alat tulis, alat gambar, dan lain-lain) dan mengurusi keperluan surat menyurat direktur utama. 6.
Design Partner Dalam hal ini Design Partner merupakan orang yang
berhubungan
langsung
dengan
klien
yang
memberikan saran atau yang biasa disebut konsultan. Design Partner mendesain secara kreatif dan inovatif sesuai keinginan klien dan bertanggung jawab atas rancangannya. 7.
Architect / Designer Merupakan kepala dari team proyek desain dan arsitek yang mengerjakan tugas yang telah diberikan oleh Design Partner dan menjalankan keingin klien pada proyek dan membagi pekerjaannya pada Project Team.
8.
Project Architect / Designer Merupakan tangan kanan dari Architect / Designer dan mambantu pengerjaan desain maupun arsitek dan membaginya pada project team. Orang ini juga yang bertanggung jawab atas Junior Architect / Designer atau yang biasa disebut dengan Mentor.
13
http://digilib.mercubuana.ac.id/
9.
Assistent Project Architect / Designer Merupakan tangan kanan dari Project Architect / Designer dalam melakukan pekerjaan desain maupun arsitek yang telah diberikan.
10.
Junior Project Architect / Designer Merupakan orang yang sedang magang atau baru masuk perusahaan dan bertugas untuk membantu pekerjaan yang diberikan pada team.
2.1.6
Pengalaman Kerja Perusahaan Berikut ini merupakan sebagian proyek yang pernah dikerjakan Jonas Design : Show Unit 1. Citraland the greenlake – Surabaya 2013
2. Citra sun garden – Semarang 3. Green Lake type Kaldera & Phonix 2014 4. Citra Land Bagya City – Medan 2014 5. Amazonite Citra Sun Garden – Semarang 2015 6. Aventurine Citra Sun Garden – Semarang 2015 7. Ammoirre Citra Grand – Semarang 2015 8. Citra Grand Clarbelle – Semarang 2015 9. Saint Morriz – Jakarta 2015 10. Citra Indah – Cibubur 2015 11. Citra Land Beryl – Bali 2015 12. Citra Land Antoinete – Yogyakarta 2015
14
http://digilib.mercubuana.ac.id/
13. Citra Land Eucalyptus – Semarang 2015 14. Citra Land Cornella – Semarang 2015
Interior Design Hotel 1. Hotel CWS – Surabaya 2012 2. Belleza – Jakarta 2007 3. House of Roman – Jakarta 2007 4. Al Hamra Waters – Dubai 2005 5. Hotel Ciputra – Semarang 2005 Residential 1. Citra Land type Amoire – Semarang 2015 2. Cita Sun Garden type Amazonite – Semarang 2014 3. Bagya City type Gioura – Medan 2014 4. Citra Land The Green Garden type Jardin – Surabaya 2013 5. Citra Land The Green Lake type Oasis – Surabaya 2013 6. Cita Sun Garden type Ametrine – Semarang 2013 7. Cita Sun Garden type Aquamarine – Semarang 2013 8. Mrs. Linda Recidence – Tulodong, Jakarta 2011 9. Mr. Herman Recidence – Pondok Indah, Jakarta 2010 10. The Living Water Pejaten –Kemang, Jakarta 2010 11. Mr. Jonas Recidence – Kemang, Jakarta 2008 12. Citra Raya Golf View, Private Residence of Mr. Sutoto Yakobus – Surabaya 2007 13. Neo Virginia – Kota Wisata, Cibubur 2007 14. Mr. Tedja Widjaja Residence – Simprug Golf 2004 15. Villa Pat Mr. Wirjawan’s Family – Mase, Bali 2002 16. Crystal Golf type 9 – Surabaya 2011
15
http://digilib.mercubuana.ac.id/
17. Crystal Golf type 10 – Surabaya 2011 18. Citra Sun type 10 – Semarang 2011 19. Citra Sun type 12 – Semarang 2011 20. Citra Sun type 15 – Semarang 2011 Apartment
1. Presidential Suite St. Moriz – Jakarta 2014 2. Capital Apartment – Jakarta 2008 3. Grand Royal Panghegar – Bandung 2008 4. Show Unit “The Via The Vue” Apartment – Surabaya 2007 5. Grand Royal Panghegar – Bandung 2011 6. Kemang Mansion – Jakarta 2011 7. Permata Hijau – Jakarta 2012 8. Show Unit “Soho” Apartment – Surabaya 2012 9. Show Unit “A01 – AO2” Apartment – Surabaya 2012 Office 1. Enkei Convention Center (Toilet) – Cikarang 2012 2. Marketing Office Ciputra – Semarang 2012 3. Marketing Office Ciputra – Medan 2012 4. Marketing Office Citra Sun – Semarang 2011 5. Enkei Convention Center (Office) – Cikarang 2010 6. Marketing Office Ciputra World – Surabaya 2007 7. Marketing Office “The Via The Vue” – Surabaya 2007 8. Multi Office – Jakarta 2007 9. Marketing Office Citra Raya – Surabaya 2005 10. Main Lobby Graha Rekso – Jakarta 2003 11. Marketing Office Citra Indah – Cibubur 1998
16
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Club House 1. Portechere Club House – Surabaya 2005 2. Ruang Serbaguna Club House – Surabaya 2005 3. Citra Grand Family Club – Cibubur 2004 Cafe
1. Gekko Cafe – Surabaya 2012 2. Pujasera, Mall Ciputra – Grogol 2000 3. Cafe Break, Cempaka Putih – Jakarta 4. Dante Cafe – Surabaya 2006 5. Bakery and Cafe, Daily Bread – Pondok Indah 2005 Mall 1. Interior Mall Ciputra – Semarang 1995 Super Block 1. Ciputra Super Block Jakarta On Hold – Jakarta
Architecthure Gate 1. Gerbang Cirta Raya – Surabaya Residential 1. Pondok Indah – Jakarta 2013 2. The Green Mr. Gunadi Residence – Jakarta 2011 3. Mr. Ronny and Lanny Residence – Jakarta 2011
17
http://digilib.mercubuana.ac.id/
4. Okky Residence – Jakarta 2011 5. Mr. Budi and Lily – Simpruk, Jakarta 2010 6. The Living Water Pejaten – Kemang, Jakarta 2010 7. Mr. Jonas Residence – Kemang, Jakarta 2008 8. Mr. Herman Residence – Pondok Indah, Jakarta 2005 9. Puri Indah – Jakarta 2005 10. Fountain Park Town House – Kebun Jeruk 2005 11. Emeralda type 129 Jaya Property – 2005 12. Mr. Hendra Wibowo Residence – Jakarta 13. Mr. Franky Residence – Lippo Karawaci 2004 14. Mr. Candra Ciputra Residence – pondok Indah, Jakarta 2004 15. Mr. Harun Hajadi Residence – Pondok Indah, Jakarta 2004 16. Mr. Haryanto Residence – Hang Lekir, Jakarta 2004 17. Mr. Tedja Widjaja Residence – Simprug Golf, Jakarta 2004 Villa 1. Villa Cucukan – Bali 2. Villa Pat Mr. Wirjawan Family – Bali 2002 Apartment 1. Kemang Apartment – Jakarta 2005 2. Citra Regency Apartment – Jakarta 1996 3. Permata Hijau Apartment – Jakarta 1992 4. Ritz Apartment – Jakarta Shop Houses 1. Ruko Surabaya – Surabaya 2005 2. Rukan Segitiga Emas – Jakarta 2003
18
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Hotel 1. Hotel Ciputra – Semarang 1995 Office 1. Mega Plaza – Jakarta 1991 Mall 1. Mal Ciputra Seraya – Pekan Baru 2003 2. Mal Citra Grand – Cibubur 2002 Super Block 1. Ciputra Super Block – Jakarta
19
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2.2
Tinjauan Khusus 2.2.1
Peranan Praktekan Selama Melaksanakan Kerja Praktek Selama melaksanakan Praktik Profesi, praktikan berperan sebagai asisten desain kepala divisi desain di sekaligus turut sebagai kelompok tim desain diperusahaan tersebut. Adapun rincian tugas praktikan selama melaksanakan praktek profesi adalah sebagai berikut : 1. Praktekan membantu kerja mentor Project Architect / Designer dan Team desain dalam membuat sebuah rancangan 2. Praktekan berperan sebagai desainer yang berstatus pegawai magang, oleh karena itu praktekan turut merancang interior dan furniturenya pada setiap proyek yang diberikan kepada praktekan 3. Praktekan membantu tim desainer untuk membuat gambar kerja, desain 3 dimensi, konsep desain dan FF and E bila diperlukan. 4. Praktekan juga diajak untuk turut serta merumuskan ide dan diperbolehkan memberi saran gagasan ide atas sebuah proyek 5. Praktekan diharuskan mengikuti sistem kerja dan ritme kerja yang berlaku di perusahaan tersebut tanpa menspesialkan diri sebagai mahasiswa yang berstatus magang. Selama menjalani proses kerja praktek, praktekan menyesuaikan dengan kondisi kerja di perusahaan, dengan perincian waktu operasional kerja adalah sebagai berikut : Hari Kerja: Senin – Jumat Jam Kerja: Senin – Jumat: Pkl. 09:00 – 18:00 WIB
20
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Adapun dispensasi kerja yang diberikan oleh pihak perusahaan kepada praktekan adalah sebagai berikut : 1. Dipersilakan untuk tidak masuk kerja selama mengikuti jadwal perkuliahan 2. Berhalangan masuk kerja dikarenakan sakit 3. Izin untuk mengikuti ujian 4. Kejadian tak terduga seperti bencana alam, kecelakaan atau kerusuhan. Selama menjalani kerja praktek, praktekan mendapatkan fasilitas dan perlakuan yang setara seperti pegawai di Jonas Design, antara lain : 1. Ruangan kerja dan kebutuhan ruang seperti kursi dan meja serta lemari untuk menyimpan barang-barang milik pribadi. 2. Peralatan dan kebutuhan kantor seperti komputer, printer, fotokopi, fax, telepon, dll. 3. Kebutuhan sekunder lain seperti pantry dan segala macam yang ada didalamnya. 4. Ofiice Boy yang siap membantu kebutuhan praktikan selama menjalani kerja praktek. 5. Security yang menjaga kendaraan pribadi diluar kantor. 6. Uang akomodasi dan transportasi per-hari setiap bulannya.
21
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2.2.2
Perancangan Perancangan adalah kemampuan untuk membuat beberapa alternatif pemecahan masalah.1 Perancangan adalah spesifikasi umum dan terinci dari pemecahan masalah berbasis komputer yang telah dipilih selama tahap analisis.2
2.2.3
Desain Interior Desain adalah gagasan awal, rancangan, perencanaan pola susunan, kerangka bentuk suatu bangunan, motif bangunan, pola bangunan, corak bangunan.3 Interior adalah bagian dalam gedung atau ruang, tatanan perabot atau hiasan di dalam ruang bagian dalam gedung. Bila diartikan, desain interior adalah gagasan awal yang diperuntukkan bagi suatu ruangan atau suatu perencanaan dari bagian dalam suatu bangunan sehingga ruangan tersebut memiliki nilai kehidupan (estetika).4 Desain interior berarti suatu sistem atau cara pengaturan ruang dalam yang mampu memenuhi persyaratan kenyamanan, keamanan,
kepuasan
kebutuhan
fisik
dan
spiritual
bagi
penggunanya tanpa mengabaikan faktor estetika5 Desain Interior adalah merencanakan bagian dalam darisebuah bangunan.6
1 Al-Bahra 2 Azhar
Bin Ladjamudin, Analisis dan Desain Sistem Informasi, 2005, hlm.51
Susanto, Sistem Informasi Manajemen Konsep dan Pengembangannya, 2004, hlm.331
3Kamus
Besar Bahasa Indonesia, 2008, hlm.346
4Kamus
Besar Bahasa Indonesia, 2008, hlm.560
5Supatandar, 6 Rahmanu
1995, hlm.11
Widayat, Kumpulan Istilah Desain Interior, 2010, hlm.111
22
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2.2.4
Desainer Interior Desainer Interior adalah Perorangan dan atau Badan Usaha yang mempunyai klasifikasi dan bersertifikat keahlian dari HDII (Himpunan
Desainer
Interior
Indonesia),
mempergunakan
keahliannya berdasarkan suatu penugasan desain interior, serta memberikan nasihat atau konsultasi dan atau jasa-jasa lain yang berhubungan dengan desain interior.7 Desainer Interior profesional adalah seseorang yang memiliki kualifikasi profesi berdasarkan pendidikan, pengalaman, dan keahlian yang diakui dalam: 1. Meneliti, mengamati, mengenal dan secara kreatif dapat memecahkan masalah-masalah yang berhubungan dengan fungsi dan kualitas dari ruang lingkup desain interior. 2. Menjalankan pelayanan jasa yang berhubungan dengan ruangruang interior meliputi penyusunan program ruang, unsur estetika dan pengawasan pelaksanaan di lapangan, analisa desain, perencanaan ruang, dengan menggunakan pengetahuan yang khususnya dalam bidang konstruksi dan interior,sistemsistem bangunan beserta komponen-komponennya, peralatan, peraturan bangunan, dan bahan perlengkapan lainnya. 3. Mampu dan sanggup mempersiapkan gambar-gambar serta dokumen-dokumen pelaksanaan yang berhubungan dengan desain interior. 4. Meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat luas dan ruang yang digunakan, perlindungan, kesehatan, dan keselamatan melalui bidang profesinya.
7Himpunan
Desainer Interior Indonesia Komisi B, 2006, hlm.2
23
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Uraian di atas telah memberikan definisi yang cukup jelas tentang hakekat profesi Desainer Interior di masa kini, sesuai dengan Buku Pedoman Hubungan Kerja antara Desainer Interior dan Pemberi Tugas edisi 2006 yang disusun oleh Komisi B dengan SK No. 019/KUM/SKEP/PPI–2003 sebagai tindak lanjut keputusan Kongres IX HDII 2002 yang menyatakan perlu adanya perubahan dan penyempurnaan Buku Pedoman Hubungan Kerja antara Desainer Interior dan Pemberi Tugas tahun 1987. 2.2.5
Hubungan Antara Pemberi Tugas dan Desainer Interior Hubungan kerja antara Pemberi Tugas dan Desainer Interior mulai berlaku sejak terbitnya Surat Perintah Kerja yang segera ditindaklanjuti dengan perikatan Perjanjian Kerja8. Hubungan kerja tersebut dapat dilihat dari bagan berikut ini : Owner
Kontraktor
Konsultan Interior
Proyek
Hubungan Kontrak Hubungan Pengawasan Hubungan Konsultasi
Diagram 2.1 Hubungan Kerja Antara Pemberi Tugas dan Desainer Interior Sumber : (Himpunan Desainer Interior Indonesia Komisi B, 2006, hlm.12-13)
8Himpunan
Desainer Interior Indonesia Komisi B, 2006, hlm.12-13
24
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Adapun perincian keterangannya adalah sebagai berikut : 1. Owner, yaitu pemilik proyek atau yang mempunyai gagasan untuk membangun sebuah proyek yang akan dimanfaatkan sendiri atau bersama dan kemudian menugaskan kepada konsultan ataupun kontraktor untuk mewujudkan gagasannya. 2. Konsultan interior, yaitu penasehat ahli atau desainer yang merealisasikan, meneruskan dan menggambarkan keinginan dari pihak owner. 3. Kontraktor, yaitu pihak yang mengerjakan keinginan pemberi tugas berdasarkan saran, bimbingan serta gambaran dari pihak konsultan. 4. Proyek, yaitu rencana pekerjaan dengan sasaran khusus.
2.2.6
Tahap Pekerjaan Desain Interior 1. Sketsa Gagasan atau Desain Konseptual Suatu sketsa dalam skala kecil berupa gagasan yang memberikan gambaran cukup jelas tentang pola atau pembagian ruang, bentuk desain dan kemungkinan pelaksanaan perencanaan. Sketsa tersebut harus dilampirkan atau dilengkapi dengan komentar ataupun keterangan yang diperlukan dalam proses pelaksanaan pengerjaan desain, latar belakang mencakup semua sisi bersama semua data yang berhubungan dengan proyek tersebut. Gambaran tersebut dipakai sebagai dasar untuk bahan diskusi dengan owner untuk mendapat persetujuan.
25
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2. Pradesain (Prelimenary Design) 2.1
Pengumpulan data digunakan untuk mendapatkan kerangka pendekatan masalah sebagai acuan tahap selanjutnya. Data diperoleh antara lain dari survey, wawancara dengan pemakai
bangunan
dan
literatur.
Dalam
proses
pengumpulan data, perlu diperhatikan :
Fungsi bangunan yang direncanakan dan fasilitas yang diperlukan,karena akan menyangkut kebutuhan ruang teerhadap perabot atau furniturnya.
Keadaan site yang bersangkutan, yang meliputi keadaan tanah dan topografi, posisi terhadap jalan atau bangunan lain serta batas garis sepadan dan peraturan daerah
2.2
Keinginan owner
Data yang diperoleh diolah dan dianalisa atas dasar informasi tentang proyek (Terms Of Requirements / T.O.R) serta membuat daftar pertanyaan tertulis atau kuisioner untuk
melengkapi
data
yang
diperlukan
dalam
melaksanakan pekerjaan desain interior. Setelah itu dibuat alternatif
guna
mendapat
nilai
arsitektur
tanpa
meninggalkan batasan yang ada. Dari beberapa alternatif dipilah salah satu untuk dijadikan dasar rancangan. Setelah data yang diperlukan lengkap, maka tahap selanjutnyaya itu penyusunan konsep perencanaan. 2.3
Membuat program ruang, skematik desain, penjelasan mengenai latar belakang, filosofi konseptual, serta sketsa gagasan.
26
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2.4
Perwujudan konsep pradesain seperti bagan organisasi ruang, gambar denah dan peletakan perabot utama, citra ruang yang akan diwujudkan dalam bentuk tiga dimensi, skema warna dan material yang akan dipakai, serta estimasi awal biaya pelaksanaan. Pradesain dimaksudkan sebagai bahan diskusi dan pertimbanganbagi Pemberi Tugas.
2.5 3.
Perkiraan Rencana Angggaran Biaya (RAB).
Pengembangan Desain Tahap ini meliputi survey lapangan untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya dilapangan. Jika perlu, mengadakan pengukuran dan pemotretan untuk dijadikan file serta data-data yang lebih otentik, yang kemudian dibuat sebagai gambar sempurna bangunan (as build drawing), jika proyek tersebut adalah proyek renovasi ataupun lanjutan dari proses arsitektur bangunan, maka dirasakan sangat perlu apabila diadakan penyusunan dan penyesuaian kembali data-data yang sudah didapatkan terhadap program ruang, sehingga pada nantinya tidak terdapat kejanggalankejanggalan didalam perencanaan yang disebabkan oleh ketidak otentikan data.
27
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Tahapan berikutnya yaitu pembuatan layout kembali sesuai dengan keadaan dilapangan. Dibuat juga alternatif-alternatif dan beberapa sketsa-sketsa yang menunjang untuk penawaran pertama kepada klien. Selanjutnya dari hasil ukuran, beberapa gambar dan sketsa desain yang sudah dibuat, maka dapat dihitung rencana anggaran praduga baru yang nantinya akan diperbaharui kembali. Gambar yang telah dihasilkan tersebut kemudian diperbaiki, bisa saja ditambah, ataupun dikurangi sesuai dengan permintaan yang telah didiskusikan kepada klien. Gambar-gambar tersebut berupa rencana denah (existing, layout, ceiling, floor), tampak potongan, beberapa gambar furnitur yang ditawarkan, detail pelaksanaan interior maupun beberapa sketsa perspektif. Skema bahan dan warna dibuat untuk mendapatkan persetujuan akhir dari klien atau owner. Gambar yang telah ditawarkan haruslah sudah menunjukkan hal-hal yang terperinci, dan menjadi dasar bagi pelaksana konstruksi fisik, yang diharapkan gambar yang sudah dikerjakan, nantinya sudah tidak lagi menimbulkan pertanyaan-pertanyaan ketika gambar tersebut ditawarkan, baik dari pihak klien ataupun pihak pemborong / kontraktor sebagai pelaksana. Dengan demikian owner dapat mengetahui informasi desain yang telah akurat, sehingga lebih memudahkan apabila nantinya owner memiliki ataupun berkeinginan untuk mengubah bahan ataupun anggaran yang telah disusun. Setelah selesai tahap ini, berarti sudah tidak ada lagi revisi, dan owner benar-benar telah memastikan persetujuannya.
28
http://digilib.mercubuana.ac.id/
4.
Dokumen Pelelangan / Dokumen Tender Atas dasar pengembangan desain yang telah disetujui, disusun dokumen pelelangan yang mencakup kelengkapan:
Gambar Kerja
Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)
Spesifikasi Teknis
Lingkup dan Volum Pekerjaan (Bill of Quantity / B.Q) Yang dianggap perlu melakukan seleksi pendahuluan dari
calon peminat, menerima penawaran, memberi nasehat kepada owner dalam penentuan kontraktor yang diserahi pekerjaan dan menyusun serta menyiapkan kontrak pelaksana. Dalam pembuatan dokumen lelang atau rencana kerja dan syarat serta rencana biaya yang telah disusun sejelas-jelasnya diserahkan kepada kontraktor. Dalam undang-undang lelang disebutkan : 4.1
Nama instansi yang akan mengadakan lelang
4.2
Uraian singkat mengenai pekerjaan yang akan dilakukan
4.3
Syarat-syarat peserta lelang
4.4
Tempat dan waktu untuk memperoleh RKS dan keterangan lain
4.5
Tempat dan waktu penjelasan mengenai RKS dan bentuk surat penawaran dan cara penjelasannya.
29
http://digilib.mercubuana.ac.id/
4.6
4.7
Syarat adsminitrasi:
Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan
Tangal penyerahan pekerjaan
Syarat-syarat pembayaran
Denda keterlambatan
Besar jaminan pelelangan
Besar jaminan pelaksanaan
Syarat teknis
Jenis dan uraian pekerjaan yang harus dilaksanakan
Jenis dan mutu bahan Dokumen pelelangan harus berbentuk cetakan yang
disetujui Desainer Interior dan Pemberi Tugas. Informasi yang telah dipersiapkan itu kemudian dapat diterbitkan sebagai dokumen pelelangan atau dokumen lelang. 5.
Pelelangan / Tender Desainer Interior membantu Pemberi Tugas dalam mempersiapkan dan menyelenggarakan pelelangan dengan cara: 6.1
Melakukan prakualifikasi atau kualifikasi pendahuluan dari calon kontraktor yang akan diundang.
6.2
Menyiapkan dokumen lelang sesuai jumlah calon kontraktor yang diundang
6.3
Memberikan penjelasan teknik dan desain pada rapat penjelasan atau aanwijzing, untuk persiapan penawaran calon kontraktor.
30
http://digilib.mercubuana.ac.id/
6.4
Membantu Pemberi Tugas melakukan evaluasi, klarifikasi, dan negosiasi terhadap penawaran peserta lelang.
6.5
Memberikan rekomendasi calon pemenang lelang kepada Pemberi Tugas. Kemudian dibuat undangan lelang yang harus disampaikan
sebelum
pengambilan
dokumen
lelang.
Penjelasan pekerjaan dilakukaan secepatnya 4 hari setelah tanggal dokumen lelang diambil atau selambat-lambatnya 8 hari
sebelum
pemasukan
surat
penawaran.
Dalam
penjelasan ini kontraktor yang diundang wajib hadir untuk mendengarkan penjelasan dan rencana tentang gambar pelaksanaan, serta syarat pelaksanaan di lapangan. Pada penjelasan ini kontraktor dapat usul pelaksanaan kerja yang lebih efisien dengan tidak mengurangi mutu pekerjaan yang disyaratkan.
7.
Pelaksanaan Setelah pemenang tender ditetapkan, maka kontrak pelaksanan segera ditetapkan. Pekerjaan dilakukan berdasarkan pedoman gambar pelaksanaan (workshop drawing) yang telah dibuat. Gambar rancangan pelaksanan dilengkapi dengan detail pelaksanaan yang mudah dipahami oleh semua pihak yang terkait dengan pelaksanaan proyek. Dalam hal ini koordinasi antara drafter, pemeriksa gambar dan estimaser serta pembuat dokumen pelelangan sangat diperlukan.
31
http://digilib.mercubuana.ac.id/
8.
Pengawasan Berkala Setelah dilakukan penunjukan kontraktor secara resmi oleh Pemberi Tugas, Desainer Interior mulai melakukan tugas pengawasan berkala saat melakukan kunjungan pengawasan berkala ke lokasi proyek, yaitu sbb: 8.1
Sebelum
pekerjaan
pelaksanaan,
mengadakan
dan
memimpin rapat awal koordinasi dengan kontraktor, subkontraktor, pemasok, dan pihak lain yang sangat terkait dalam pelaksanaan dan penyelesaian pekerjaan. 8.2
Melakukan pengawasan berkala di lokasi terhadap kuantitas dan kualitas pekerjaan yang sedang dilaksanakan.
8.3
Memberi bimbingan dalam pelaksanaan pekerjaan bila diperlukan, tetapi tidak berfungsi sebagai konsultan pengawas.
8.4
Membuat gambar-gambar penjelasan tambahan yang dianggap
perlu
untuk
lebih
bisa
dimengerti
dan
menjelaskan apa yang sudah dinyatakan dalam gambargambar kerja dalam dokumen pelaksanaan. 8.5
Dalam pengawasan berkala, Desainer Interior bertindak mewakili Pemberi Tugas yang dilakukan sedikitnya sekali dalam empat minggu dan sebayak-banyaknya seminggu sekali.
32
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2.2.7
Kantor a.
Pengertian Kantor Moekijat (1997:3), kantor adalah setiap tempat yang biasanya dipergunakan untuk melaksanakan pekerjaan tata usaha. Dengan nama apapun juga tempat tempat tersebut mungkin diberikan. Prajudi Atmosudirdjo (1982:25), kantor adalah unit organisasi yang terdiri atas tempat, staff personnel, dan operasi ketatausahaan, guna membantu pimpinan.
b.
Tata Ruang Kantor Menurut Porras dan Peterson, “pemilihan Layout harus menjadi salah satu agenda dari pihak menejemen, karena akan mempengaruhi produktifitas sebuah organisasi”.9 Little field dan Peterson menyatakan ”Tata ruang perkantoran dapat dirumuskan sebagai penyusunan perabotan dan perlengkapan pada luas lantai yang tersedia”.10 George R. Terry menerangkan bahwa “Tata ruang kantor adalah penentuan mengenai kebutuhan dan penggunaan ruang secara terperinci untuk menyiapkan suatu susunan yang praktis dari faktor-faktor fisik yang perlu bagi pelaksanaan kerja perkantoran dengan biaya-biaya yang layak”.11
9Badri
Munir Sukoco, Manajemen Admistrasi Perkantoran Modern, Erlangga, Jakarta, 2007,hlm.189
10The
Liang Gie, Administrasi Perkantoran,Modern Liberty, Yogyakarta, 2000, hlm.186
11The
Liang Gie, Administrasi Perkantoran,Modern Liberty, Yogyakarta, 2000, hlm.186
33
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Ida
Nuraida
mengatakan
“Tata
ruang
kantor
adalahpengaturan ruangan kantor serta penyusunan alat-alat dan perabotan kantor pada luas lantai dan ruangan kantor yang tersedia untuk memberikan sarana bagi pekerja”.12 c.
Tujuan Tata Ruang Kantor Berkenaan dengan tujuan tata ruang kantor, Ida Nuraida memberikan rumusan sebagai berikut13: 1. Menggunakan ruangan yang ada guna dimanfaatkan untuk faedah ekonomis yang besar 2. Memudahkan pengawasan manajer terhadap para staff yang sedang bekerja. 3. Memudahkan arus komunikasi dan arus kerja 4. Memberikan kepuasan dan kenyamanan kerja 5. Menyediakan pelayanan yang dibutuhkanpegawai seperti komputer, telepon, teleks, intercom, faksimili, e-mail dan pelayanannya lainnya seperti penyediaan air minum 6. Memudahkan setiap gerakan para pegawai dalam penyimpanan arsip 7. Memberikan rasa aman dan keleluasaan pribadi 8. Menjauhkan pekerjaan yang menimbulkan bunyi keras, gaduh dan mengganggu pekerjaan yang membutuhkan konsentrasi tinggi 9. Menciptakan citra dan kesan yang baik bagi para pelanggan dan tamu perusahaan
12Ida
Nuraida, Manajemen Administrasi Perkantoran, Kanisius, Yogyakarta, 2008, hlm.142
13Ida
Nuraida, Manajemen Administrasi Perkantoran, Kanisius, Yogyakarta, 2008, hlm.142-143
34
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Menurut Liang Gie tujuan tata ruang kantor antara lain14 : 1. Pekerjaan dikantor itu dalam proses pelaksanaannya dapat menempuh jarak yang sependek mungkin. 2.
Rangkaian aktivitas tata usaha dapat mengalir secara lancar.
3. Segenap ruang dipergunakan secara efisiensi untuk keperluan pekerjaan 4. Kesehatan dan kepuasan kerja pegawai dapat terpelihara. 5. Pengawasan
terhadap
pekerjaan
dapat
berlangsung
secara
memuasakan. 6. Pihak luar yang mengunjungi kantor yang bersangkutan mendapat kesan yang baik tentang organisasi itu. 7. Susunan tempat kerja dapat dipergunakan untuk berbagai pekerjaan dan mudah diubah sewaktu-waktu diperlukan.
14 The
Liang Gie, Administrasi Perkantoran,Modern Liberty, Yogyakarta, 2000, hlm.188-189
35
http://digilib.mercubuana.ac.id/
d.
Tata Ruang Kantor yang Efektif Quible menyebutkan ada beberapa factor yang harus diperhatikan dalam penyususnan tata ruang kantor agar lebih efektif dan efisien, antara lain 15: 1. Tugas pegawai, jenis tugas dan tingkat otonomi yang dimiliki pegawai akan mempengaruhi penggunaan jenis fasilitas kantor yang dibutuhkan guna pengoptimalan kinerja mereka. 2. Arus kerja, dalam perancangan layout analisi arus kerja yang mengacu pada pergerakan informasi dan tugas sangat diperlukan agar dalam penyelesaian pekerjaan selalu bergerak lurus dan maju. 3. Bagan organisasi, bagan organisasi mengidentifikasi hubungan kerja antar pegawai tersebut sehingga pegawai-pegawai yang memiliki keterkaitan pekerjaan yang erat ditempatkan saling berdekatan. 4. Proyeksi kebutuhan tenaga kerja dimasa dating, menjelaskan berapa luas area yang dibutuhkan jika perusahaan akan melakukan perluasan atau pengurangan dimasa akan datang 5. Jaringan komunikasi, semakin tinggi frekuensi hubungan yang dilakukan oleh pegawai maka akan semakin dekat letak ruangannya. 6. Departemen dalam organisasi, banyak perusahaan maupun instansi yang mengelola kantornya berdasarkan fungsi, terutama departemen yang berpengaruh terhadap keputusan penempatan ruang kerja yang biasanya ditetapkan berdasarkan arus kerja diantara mereka.
15Badri
Munir Sukoco, Manajemen Admistrasi Perkantoran Modern, Erlangga, Jakarta, 2007
36
http://digilib.mercubuana.ac.id/
7. Kantor public dan privat, pengoperasian kantor privat yang mahal, sulitnya mengontrol sejumlah pegawai yang bersifat teknis, sulitnya mengubah layout bila diperlukan, lebih sulit dilakukan dibandingkan dikantor terbuka yang tentunya akan menghambat komunikas yang efektif. 8. Kebutuhan ruang, pegawai yang membutuhkan peralatan yang banyak dalam melaksanakan tugasnya akan membutuhkan ruangan yang lebih besar dibandingkan yang tidak. 9. Pertimbangan kemanan, perencanaan layout harus dapat membuat pegawai bergerak secara mudah tanpa terhambat dan sebaiknya lorong tempat pegawai bergerak tidak diisi oleh furniture atau peralatan yang dapat menghalangi. 10. Pembiayaan merupakan
ruang potensi
perkantoran, biaya
beberapa
dimasa
depan
faktor
yang
juga
harus
diperhatikan, seperti layout yang tidak efisien sehingga arus kerja kurang optimal.
37
http://digilib.mercubuana.ac.id/
http://digilib.mercubuana.ac.id/