BAB II SEJARAH ISLAM
Sejarah telah mencatat bahwa semua agama baik agama samawi atau agama wad’i disiarkan dan dikembangkan oleh para pembawanya yang disebut utusan Tuhan dan oleh para pengikutnya. Mereka yakin bahwa kebenaran dari Tuhan itu harus disampaikan kepada umat manusia untuk menjadi pedoman hidup. Para penyebar agama banyak yang menempuh perjalanan jarak jauh dari tempat kelahirannya sendiri demi untuk menyampaika ajarannya. Misalnya Nabi Ibrahim berhijrah dari Babylonia menuju Palestina, Mesir dan Makkah. Nabi Musa pergi dan kembali lagi dari Mesir ke Palestina, Nabi Isa hijrah dari Bait Lahm ke Yerusalem, dan Nabi Muhammad hijrah dari Makkah ke Madinah. Para pemeluk agama menyebarkannya lagi ke tempat-tempat yang lebih jauh secara langsung atau secara beranting (estafet), sehingga agama-agama sekarang telah tersebar ke seluruh pelosok dunia. Diantara agama-agama besar di dunia adalah Yahudi, Nasrani, Islam, Hindu dan Budha, tetapi yang paling luas dan paling banyak pengikutnya ialah Nasrani dan Islam. Hal tersebut tentu berhubungan dengan usaha penyiarannya oleh para pemeluknya. Usaha penyiaran agama pasti menghadapi rintangan, hambatan, gangguan bahkan ancaman yang berat. Itulah sebabnya maka kadang-kadang penyiaran suatu agama berjalan dengan lancar, kadang-kadang tersendat-sendat dan kadangkadang mengalami kemacetan walaupun tidak total.
Universitas Sumatera Utara
Pengembangan dan penyiaran agama Islam termasuk yang paling dinamis dan cepat dibandingkan dengan agama-agama lainnya. 11 Hal itu diukur dengan dengan kurun waktu yang sebanding dan dengan situasi dan kondisi, alat komunikasi dan transportasi yang sepadan. Catatan sejarah telah membuktikan bahwa Islam dalam waktu 23 tahun dari kelahirannya sudah menjadi tuan di negrinya sendiri, yaitu jazirah Arabia. Pada zaman Khalifah Umar bin Khattab, Islam masuk secara potensial di Syam Palestina, Mesir dan Iraq. Pada zaman Usman bin Affan, Islam telah masuk di negri-negri bagian Timur sampai ke Tiongkok dibawa oleh para pedagang zaman dinasti Tang. Kesimpulannya ialah, Islam telah tersebar jauh sampai ke Tiongkok, ke Afrika bagian Utara, ke Asia Kecil dan ke Asia bagian Utara (Lembah Sungai Everat dan Tigris). Sedangkan agama-agama lain memerlukan beberapa abad untuk dapat menyeber ke luar negrinya dalam jarak yang jauh dan daerah yang luas atau untuk menjadi tuan di negrinya sendiri. Pengertian Islam
2.1 Pengertian Islam Kata “Islam” berasal dari kata aslama artinya berserah diri. Ia tidak hanya berarti kedamaian, keselamatan, berserah diri kepada Allah, tetapi juga berarti berbuat kebajikan. Orang-orang yang mengakui agama Islam disebut Muslim (Mahmudunnasir, 2005:3).
11
L. Storddard, Dunia Baru Islam, (The New World of Islam). Dalam Zuhairini, dkk. Sejarah Pendidikan Islam. Jakarta: PT. Bumi Aksara., hal: 127
Universitas Sumatera Utara
Sedangkan defenisi Islam, secara etimologi asal kata dari Aslama, kata dasarnya adalah salima, yang berarti sejahtera. Dari kata ini terjadi kata masdar selamat. Ada juga yang menganggap Islam itu salam yang berarti sejahtera, selamat, damai dan seimbang. Secara istilah, Islam adalah patuh dan berserah diri pada Allah. Dengan patuh dan berserah diri pada Allah akan terwujud kehidupan damai dunia akhirat. 12
2.1.1 Sistem Kepercayaan Ajaran yang utama di dalam Islam adalah beriman kepada Allah Yang Mahakuasa, yang dengan kuat ditegakan oleh Nabi Muhammad SAW sebagai penerima wahyu yaitu berupa Al-Qur’an. Dan karenanya hal itu menjadi dasar bagi semua ajaran Islam. Beriman kepada Allah merupakan ajaran yang paling pokok dan paling mendasar. Hal ini dinyatakan di dalam kalimat yang pertama yaitu ”Tidak ada Tuhan kecuali Allah”. Itulah jalan yang ditempuh semua ajaran Islam. Umat Islam pada pokoknya diwajibkan melaksanakan shalat lima kali setiap hari, dan dalam shalat mereka selalu berkata kepada Tuhan mereka: “Kepada Engkaulah kami menyembah, dan kepada Engkaulah kami minta pertolongan”.
12
Sidi Gazalba, Masyarakat Islam, (Jakarta : Bulan Bintang, 1976) Hlm. 24
Universitas Sumatera Utara
Arti kalimat la ilaha illallah akan sangat membantu di dalam memahami pengaruh yang baik dari idiologi tauhid, yaitu keesaan Allah. Maulana Maududi menerangkan kalimat itu sebagai berikut: Dalam bahasa Arab kata illah berarti “sesuatu yang disembah”, yaitu suatu zat yang karena keagungan dan kekuatannya dianggap tepat untuk disembah, dipuja dengan merendahkan dan menundukan diri. Sesuatu atau zat yang memiliki kekuatan terlalu besar untuk dapat dipahami oleh manusia juga disebut illah. Pengertian Illah mencakup juga pemilikan kekuasaan yang tidak terbatas. Kata illah juga mengandung pengertian kegaiban dan misteri, yaitu kata illah adalah zat yang tak terlihat dan tidak teramati. Kata khuda dalam bahasa Persa, deva dalam bahasa Hindi, dan God dalam bahasa Inggris, kurang lebih mengandung makna yang sama. Bahasa-bahasa lainya di dunia juga
mengandung
makna
dan arti
yang
sama
(baca
dalam
Mahmudunnasir yang diterjemahkan oleh Adang affandi yang berjudul “Islam Konsepsi dan Sejarahnya”, 2005:55-56). Di pihak lain, kata Allah adalah nama diri yang pokok bagi Tuhan. La Illaha Illallah secara harfiah berarti “tidak ada illah selain Zat Yang Tunggal dan Agung yang dikenal dengan nama Allah”. Hal itu berarti bahwa di seluruh alam semesta tidak ada zat yang patut disembah selain Allah, bahwa hanya kepada Dialah kepala-kepala harus ditundukan dalam pengabdian, bahwa hanya Dialah zat yang memiliki segala kekuasaan, bahwa semua makhluk memerlukan karuniaNya, dan bahwa semua makhluk diwajibkan meminta pertolonganNya. Dia tersembunyi
Universitas Sumatera Utara
dari indera kita, dan kecerdasan kita tidak mampu mengamati apa Dia itu. Ajaran yang terpenting dalam Islam adalah ajaran tauhid. Ajaran ini yang menjadi dasar dari segala dasar yaitu pengakuan tentang adanya Tuhan yang Maha Esa. Ajaran yang di bawa Nabi Muhammad wajib di percaya oleh umat Islam. Hubungan manusia dengan manusia, hubungan manusia dengan pencipta, akhir hidup manusia di surga ataupun neraka, semuanya merupakan ajaran dari Islam. Di dalam Islam juga tersimpul nilai ibadat seperti halnya shalat, puasa, zakat, dan haji serta mengenal moral dan akhlak, yang kesemua itu merupakan aspek penting dalam Islam. Mengenai Tauhid, Maulana Maududi telah mengemukakan pendapatnya di dalam bukunya, Towars Understanding Islam, bahwa tauhid adalah konsepsi tertinggi dari ketuhanan, yang untuk mengetahuinya Allah telah mengutus kepada umat manusia nabinabinya disegala zaman. Pengetahuan inilah yang pada zaman permulaan dibawa oleh Adam ke bumi, juga disampaikan kepada Nuh, Ibrahim, Musa, dan Isa. Pengetahuan ini pulalah yang menyebabkan Muhammad diutus kepada umat manusia (ibid). Islam meyakini bahwa Nabi Muhammad merupakan utusan Allah yang terakhir, dan tidak ada nabi-nabi lain sesudahnya. Sebagai bukti akan kepenutupan nabi itu terdapat dalam wahyu terakhir yang diterimanya yang berbunyi;
Universitas Sumatera Utara
“hari ini telah Aku sempurnakan agamamu bagimu, dan telah Aku sempurnakan nikmat-Ku atas kamu, dan telah Aku pilih bagi kamu suatu undang-undang kehidupan – al-Islam.” “Muhammad bukanlah bapak seseorang diatara kamu, tetapi dia adalah rasul Allah dan penutup nabi-nabi.
Ringkasnya Islam memiliki Idiologi-idiologi sebagai berikut: - Islam menekankan kepada kesaan Allah dalam zat-Nya dan sifat-sifatNya. Di dalam Islam sekalipun Nabi Muhammad yang dianggap sebagai manusia paling mulia sepanjang masa, dia tidak lain dari pada manusia biasa pula dan menjadi hamba Tuhan. - Ajaran-ajaran nabi terdahulu telah mencapai kesempurnaannya dalam ajaran-ajaran Nabi Muhammad. - Ajaran Nabi Muhammad itu telah diyakini merupakan ajaran yang terpelihara (keasliannya) untuk petunjuk bagi manusia hingga akhir dunia. - Islam meyakini bahwa Nabi dikirim untuk menjadi pembimbing seluruh umat manusia hingga akhir zaman. - Nabi Muhammad diutus sebagai Nabi terakhir.
2.1.2 Al-Qur’an Sebagai Kitab Suci
Al-Qur'an adalah kitab suci ummat Islam yang diwahyukan Allah kepada Muhammad melalui perantaraan Malaikat Jibril. Secara harfiah Qur'an berarti bacaan. Namun walau terdengar merujuk ke sebuah buku/kitab, ummat Islam merujuk Al-Qur'an sendiri lebih pada kata-
Universitas Sumatera Utara
kata atau kalimat di dalamnya, bukan pada bentuk fisiknya sebagai hasil cetakan.
Umat Islam percaya bahwa Al-Qur'an disampaikan kepada Muhammad melalui malaikat Jibril. Penurunannya sendiri terjadi secara bertahap antara tahun 610 hingga hingga wafatnya beliau 632 M. Walau Al-Qur'an lebih banyak ditransfer melalui hafalan, namun sebagai tambahan banyak pengikut Islam pada masa itu yang menuliskannya pada tulang, batu-batu dan dedaunan.
Umat Islam percaya bahwa Al-Qur'an yang ada saat ini persis sama dengan yang disampaikan kepada Muhammad, kemudian disampaikan lagi kepada pengikutnya, yang kemudian menghapalkan dan menulis isi Al Qur'an tersebut. Secara umum para ulama menyepakati bahwa versi Al-Qur'an yang ada saat ini pertama kali dikompilasi pada masa kekhalifahan Utsman bin Affan (khalifah Islam ke-3) yang berkisar antara 650 hingga 656 M. Utsman bin Affan kemudian mengirimkan duplikat dari versi kompilasi ini ke seluruh penjuru kekuasaan Islam pada masa itu dan memerintahkan agar semua versi selain itu dimusnahkan untuk keseragaman. 13
Al-Qur'an memiliki 114 surah , dan sejumlah 6.236 ayat (terdapat perbedaan tergantung cara menghitung). 14 Hampir semua Muslim menghafal setidaknya beberapa bagian dari keseluruhan Al-Qur'an, 13
Al-Qaththan, Syaikh Manna’ Khalil. Mahabits Fi ‘Ulum Al-Qur’an (Pengantar Studi Ilmu Al-Qur’an), Pustaka Al-Kautsar, 2006, Jakarta. (dalam situs: Wikipedia.org) 14 Nasr, Seyyed Hossein (2007). “Qur’an” Encyclopedia Britannica Online. (http://www.britannica.com/eb/article-)
Universitas Sumatera Utara
mereka yang menghafal keseluruhan Al-Qur'an dikenal sebagai hafiz (jamak:huffaz). Pencapaian ini bukanlah sesuatu yang jarang, dipercayai bahwa saat ini terdapat jutaan penghapal Al-Qur'an diseluruh dunia. Di Indonesia ada lomba Musabaqah Tilawatil Qur'an yaitu lomba membaca Al-Qur'an dengan tartil atau baik dan benar. Yang membacakan disebut Qari (pria) atau Qariah (wanita).
Muslim juga percaya bahwa Al-Qur'an hanya berbahasa Arab. Hasil terjemahan dari Al-Qur'an ke berbagai bahasa tidak merupakan Al-Qur'an itu sendiri. Oleh karena itu terjemahan hanya memiliki kedudukan sebagai komentar terhadap Al-Qur'an ataupun bentuk usaha untuk mencari makna Al-Qur'an, tetapi bukan Al-Qur'an itu sendiri.
Adapun sebagaimana dinyatakan dalam al-Qur'an, umat Islam juga diwajibkan untuk beriman dan meyakini kebenaran kitab suci dan firman-Nya yang diturunkan sebelum al-Qur'an (Zabur, Taurat, Injil dan suhuf para nabi-nabi yang lain) melalui nabi dan rasul terdahulu sebelum Muhammad. 15 Umat Islam juga percaya bahwa selain alQur'an, seluruh firman Allah terdahulu telah mengalami perubahan oleh manusia. Mengacu pada kalimat di atas, maka umat Islam meyakini bahwa al-Qur'an adalah satu-satunya kitab Allah yang benar-benar asli dan sebagai penyempurna kitab-kitab sebelumnya.
Umat Islam meyakini bahwa agama yang dianut oleh seluruh nabi dan rasul utusan Allah sejak masa Adam adalah satu agama yang sama 15
Lihat Qur’an 2:4
Universitas Sumatera Utara
dengan tauhid (satu Tuhan yang sama), dengan demikian tentu saja Ibrahim juga menganut ketauhidan secara hanif (murni) yang menjadikannya seorang muslim. 16 Pandangan ini meletakkan Islam bersama agama Yahudi dan Kristen dalam rumpun agama yang mempercayai Nabi Ibrahim as. Di dalam al-Qur'an, penganut Yahudi dan Kristen sering direferensikan sebagai Ahli Kitab atau orang-orang yang diberi kitab.
2.1.3 Praktek-praktek Islam Islam telah memasukan kewajiban-kewajiban praktis tertentu ke dalam ajaran-ajarannya. Diantaranya yaitu: 1. Shalat Nilai shalat dianggap sebagai alat peningkatan moral dan penyucian batin, seperti yang telah dinyatakan dalam Al-Qur’an. “Bacalah apa yang telah diturunkan kepadamu dari al-kitab, dan dirikanlah shalat, karena itu mencegah perbuatan-perbuatan keji dan munkar, dan mengingati Allah benar-benar merupakan
Waktu-waktu shalat telah ditetapkan, dan terdapat lima shalat yang dianggap wajib. Yaitu Shubuh, Dzuhur, Ashar, Magrib, dan Isya. 2. Puasa
16
Lihat: Qur’an 2:130, dan lihat pula: Surah Yunus 10:72”… dan aku disuruh supaya aku termasuk golongan orang-orang yang berserah diri (Muslim).”
Universitas Sumatera Utara
Puasa di dalam Islam mempunyai tujuan yang sah untuk menahan nafsu-nafsu dengan pantangan untuk waktu yang terbatas dan tertentu dari segala yang memuaskan indera-indera, dan mengarahkan luapan nafsu hewani ke dalam saluran sehat. Puasa ditetapkan bagi mereka yang mampu dan kuat. Bagi orang-orang yang lemah, sakit, yang sedang berpergian, siswa atau mahasiswa yang sibuk menuntut ilmu, tentara yang sedang berjuang, dan kaum wanita yang sedang haid, puasa tidak diizinkan. Namun dalam puasa bulan ramadhan, apabila terdapat puasa-puasa yang tidak terlaksana akibat masalah tersebut diatas wajib
digantikan
ditinggalkannya,
di dan
hari bagi
yang mereka
lain yang
sebanyak
yang
merasa
sukar
melaksanakannya, dapat membayar fidyah. 3. Zakat Menurut hukum Islam, setiap orang harus mengeluarkan sebagian dari hartanya untuk membantu tetangga-tetangganya yang miskin. Bagian ini biasanya 2 ½ persen dari nilai seluruh barang. Akan tetapi, zakat itu harus dikeluarkan hanya apabila kekayaan tersebut mencapai nilai tertentu dan telah dan telah dimiliki seseorang selama satu tahun. 4. Ibadah Haji Kata haji secara harfiah berarti “keinginan seseorang untuk mengunjungi suatu tempat suci”. Oleh Karen itu, kunjungan dari
Universitas Sumatera Utara
berbagai penjuru dunia ke Ka’bah di Mekkah dikenal dengan sebutan haji. Haji wajib dilakukan bagi orang-orang yang sanggup melakukan perjalanan kesana. Kebudayaan Islam menganggap bahwa seni, sebagai nilai tempat bergantungnya seluruh validitas Islam. Karena nilai seni keindahan Al-Qur’an, merupakan Hujjah untuk kebenaran dari Illahi. 17 Dalam konteks pemikiran dan kebudayaan, seni Islam telah diakui sebagai bagian dari aktifitas religius. 18 Contoh saja, bacaan Shalawat Nabi, yang dilantunkan dengan berbagai macam lagu, dimana hal tersebut sudah menjadi kebudayaan religius dalam masyarakat. Oleh karena itu seni dianggap sebagai salah satu pokok dari kebudayaan, yang merupakan salah satu aspek dari agama Islam.
2.2 Sejarah Peradaban Islam di Timur Tengah Sebelum membahas sejarah Islam terlebih dahulu perlu disinggung kondisi sosial bangsa Arab sebelum kedatangan Islam. Hal ini untuk mengetahui latar belakang sosial bangsa Arab ketika Islam datang, sehingga dengan mudah memperbandingkan antara kondisi Arab sebelum dan sesuadah kedatangan Islam.
17 18
Ismail Buah Faruqi, Islam Dan Kebudayaan, (Bandung : Mizan, 1984), hlm. 69 Hamdy Salad, Agama Seni, (Yogyakarta : Adipura, 2000), Hlm. 72
Universitas Sumatera Utara
2.2.1 Zaman Sebelum Kedatangan Islam Sebelum Islam datang wilayah sekitar semenanjung Arabia di latar belakangi oleh dua imperium, Romawi Timur di sebelah Barat dan imperium Persia di sebelah timur. Wilayah utama Romawi Timur sangat luas meliputi Syiria, Palestina, Mesir, Turki, Asia kecil, dan sebagian kecil Eropa. Romawi Timur mengalami puncak kejayaannya setelah masa Konstantin Agung (280-337 M), ketika dipengang oleh Yustinus (483565 M), Di masa ini wilayah terus diperluas; pertanian, perdagangan dan perusahaan maju pesat. Namun karena keinginannya untuk ekspansi , menjadikan imperium ini harus berhadapan dengan imperium Persia, dimana peperangan terus terjadi. Pemerintahan yang kacau, perbudakan tumbuh subur, dan peperangan dengan Persia tidak dapat ia hindari, bahkan ketika Islam datang dan kuat, maka wilayahnya banyak yang masuk ke dalam pemerintahan Islam hingga akhirnya runtuh. Kristen merupakan salah satu agama besar yang dianut oleh masyarakat imperium Romawi. Meskipun mendapat perlawanan dari berbagai
kaisar
Romawi,
namun
masyarakat
Kristen
mulai
menampakan pengaruhnya terhadap Negara yang pada akhirnya agama ini berkembang. Namun, ketika Islam yang baru lahir dan sempat mulain berkembang di romawi, maka Kaisar Konstantin memberikan pengakuan yang sah terhadap agama yang mulai banyak diminati oleh masyarakat dan kemudian dijadikan sebagai agama resmi Negara.
Universitas Sumatera Utara
Sementara itu imperium Persia di bagian timur mulai dikenal pada 226 M dengan kaisar Ardesir sebagai pendirinya. Ia mencoba membangun militer yang kuat, dan melakukan ekspansi wilayah. Shapur Agung memimpin (309-379) Persia paling lama dan berhasil secara gemilang, namun ia terlibat peperangan dengan romawi. Kaisar Parwiz (590) merupakan penguasa terakhir yang sejaman dengan Heraclius di Imperium Bizantine. Kekuasaannya sangat absolute, ia mencintai kekuasaan, kemewahan, kekayaan dan istrinya yang beragama Kristen. Ia pernah merobek surat Nabi Muhammad yang dikirim melalui utusannya dan mengusirnya. Pada masa Yazdigard III (634-652) kekuasaan Persia baru dapat ditaklukan oleh pasukan Muslim Arab. Agama bangsa Persia adalah Zoroaster. Agama ini sangat berpengaruh kepada peradaban dunia dari pada agama-agama kuno lainnya. Ia bukan hanya agama bangsa Persia saja, tetapi juga berpengaruh sebagian ajarannya kepada para pemeluk agama Yahudi dan Nasrani. Namun tidak berpengaruh terhadap kaum Muslim, kecuali sebagian terkecil dari para mu’allaf. Hubungan antara Imperium Romawi (Bezantine) dengan imperium Persia (sasania) adalah hubungan relativitas, peperangan demi peperangan terus terjadi di kedua belah pihak. Hingga pasukan kalum muslimin memasuki wilayah-wilayah di bawah kekuasaan kedua imperium itu dan menggantikan kekuasaan yang ada di sana.
Universitas Sumatera Utara
Kondisi sosial politik internal wilayah Arabia di masa menjelang kedatangan Islam pada dasarnya terpecah-pecah, tidak mengenal kepemimpinan sentral ataupun persatuan. Kepemimpinan politik di sana didasarkan pada suku-suku atau kabilah-kabilah guna mempertahankan diri dari serangan suku-suku yang lain. Ikatan sosial dibuat berdasarkan hubungan darah dan kepentingan mempertahankan diri. 2.2.1.1 Kondisi Sosial-Ekonomi Kondisi alam Arabia gersang dan tandus karena terdiri dari padang pasir dan batu-batuan. Terletak di bagian barat daya Asia. Secara umum iklim di jazirah Arab amat panas, bahkan termasuk yang paling panas dan paling kering di muka bumi. Air merupakan kebutuhan primer yang sulit diperoleh secara melimpah seperti sekarang. Karena itu, pertanian tidak berkembang. Salah satu pencaharian yang mungkin pada saat itu adalah beternak dan berdagang. Gustave Le Bon menulis dalam bukunya The World of Islamic Civilization (1974) bahwa orang-orang Arab pintar berdagang.
Sebelum
orang-orang
Eropa
membuka
jalur
perdagangan keluar, orang-orang Arab telah membuka jalur perdagangan dengan India, Cina, Afrika, dan sebagian Eropa seperti sekarang masuk wilayah Rusia, Swedia dan Denmark. Bahkan setelah Islam menguasai Timur Tengah, perdaganga dikembangkan sampai Coromandel, Malabar, dan Sumatera,
Universitas Sumatera Utara
melalui Cina dan India. Menurut beberapa teori, karena memanfaatkan jalur dan media perdagangan ini. Bahkan, masuknya Islam ke Indonesia diakui banyak kalangan sejarahwan melalui para pedagang Gujarat di India, di samping melalui cara-cara yang lain seperti pengajaran oleh para guru sufi dari Arab secara langsung. 19 2.2.1.2 Kondisi Sosial dan Moral Memang
pada
dasarnya
masyarakat
Arab
memiliki
sejumlah sifat-sifat positif dan kelebihan-kelebihan. Seperti sifat dermawan, pemberani, setia, ramah sederhana, serta cinta kebebesan, ingatannya kuat, dan pandai bersyair. Kehidupan masyarakat Arab berpindah-pindah dari satu ke lain tempat yang dianggap dapat memberikan kemudahan untuk hidup. Kondisi alam seperti ini membuat mereka bersikap sebagai pemberani dan bersikap keras dalam mempertahankan prinsip dan kepercayaan. Masa sebelum lahir Islam disebut jaman jahiliah. Kata jahiliah berasal dari kata jahl, tetapi yang dimaksud disini bukan jahl lawan dari ilm, melainkan lawan dari hilm, yaitu mereka yang pada saat itu dianggap mengalami kemerosotan moral.
19
Lih. Dalam Nurhakim, Muhammad yang berjudul, Sejarah dan Peradaban Islam, (2004:15)
Universitas Sumatera Utara
Struktur masyarakat menempatkan perempuan pada posisi yang rendah, tidak diperbolehkan untuk tampil sebagaimana laki-laki, karenanya mereka tidak mempunyai keterampilanketerampilan dalam sector public seperti memimpin peperangan dan mencari nafkah. Hal ini membuat tradisi menanam anak perempuan yang baru dilahirkan. Struktur masyarakat Arab pra Islam juga mengikuti sistem perbudakan sebagaimana itu telah menjadi tradisi kuat bangsabangsa seluruh dunia saat itu termasuk Yunani yang terkenal sistem perbudakannya itu. Sistem perbudakan berlaku dan berkembang di kalangan bangsa Arab. Mereka dipekerjakan dengan sekehendak majikan, dan diperjual belikan serta ditukar dengan barang sebagai layaknya pedagang melakukan transaksi jual beli secara barter. Selanjutnya, struktur sosial membedakan kelas papan atas dari kaum bangsawan dengan kelas papan bawah dari rakyat jelata. Diantara dua kelas ini terjadi perbedaan yang sangat tajam sehingga melahirkan jarak dan kerawanan sosial. 2.2.1.3 Kondisi Sosial-budaya Salah satu kelebihan bangsa Arab adalah terletak pada bahasanya. Bahasa Arab merupakan salah satu bahasa rumpun yang paling sempurna dan mampu bertahan dari seleksi alam hingga Islam datang, kemudian mengalami perkembangan
Universitas Sumatera Utara
sangat pesat karenanya. Sehingga, Philip K. Hitti dalam bukunya A History of the Arabs memberika penilaian, bahwa keberhasilan penyebaran Islam di antaranya didukung oleh keluasan bahasa Arab, khususnya bahasa Arab Al-Qur’an (Hitti, 1973). 2.2.1.4 Sistem Kepercayaan dan Agama Bangsa Arab pra Islam percaya dan mewarisi mitos-mitos dari nenek moyang yang bertumpu pada sistem kepercayaan watsaniyah (paganisme) 20. Seperti kepercayaan terhadap dewa, hantu, roh jahat, azimat, tuah, dan lain sebagainya, di mana hal ini sering disinyalir oleh Al-Qur’an sebagai kemusyrikan 21 yang amat dilarang dalam Islam. Mayoritas bangsa Arab pra Islam menyembah berhala kecuali para penganut Yahudi dan Nasrani yang jumlahnya kecil. Selain itu mereka menyembah matahari, bintang dan angin. Bahkan terkadang ada yang menyembah batu-batu kecil dan pohon-pohon keramat. Mereka mempunyai berhala-berhala sesembahan, dan yang paling besar lagi terkenal adalah Lata, Mana, ‘Uzza dan Hubal. Disekeliling ka’bah terdapat sekitar
20
Paganisme adalah sebuah kepercayaan/praktik spiritual penyembahan terhadap berhala yang pengikutnya disebut Pagan. Pagan pada zaman kuno percaya bahwa terdapat lebih dari satu dewa dan dewi dan untuk menyembahnya mereka menyembah patung, contoh Mesir Kuno, Yunani Kuno, Romawi Kuno, dan lain-lain.
21
Musyrik menurut syariat Islam adalah perbuatan menyekutukan Allah dengan apa pun, merupakan kebalikan dari ajaran ketauhidan, yang memiliki arti Mengesakan Allah.
Universitas Sumatera Utara
360 berhala yang setiap tahun mereka kunjungi untuk disembah bersamaan dengan diselenggarakan pecan raya Ukadz. Namun demikian, di sisi lain terdapat sejumlah orang dari kalangan Yahudi dan Nasrani yang masih mempertahankan ajaran-ajaran agamanya seperti ajaran tentang ke-Esaan Tuhan (monotheisme).
2.2.2 Masa Awal Kedatangan Islam 2.2.2.1 Nabi Muhammad Nabi Muhammad lahir dari kalangan bangsawan Quraisy. 22 Ayahnya bernama Abdullah ibn al-Muthalib dan ibunya bernama Aminah binti Wahab. Apabila silsilahnya ditarik ke atas beliau samapai kepada Ismail as. Muhammad saw dilahirkan sebagai yatim pada 12 Rabi’ul Awal Tahun Gajah, bertepatan dengan 20 April 571. Ketika berumur 40 tahun dia dianggkat menjadi Rasul dengan turunnya wahyu pertama oleh Allah melalui malaikat Jibril yaitu Surat alAlaq ayat 1-5. Dakwah beliau pertama kali kepada bangsa Quraisy di Makkah adalah mengenalkannya Allah yang Maha Esa (tauhid). 22
Quraisy adalah gelar yang diberikan kepada anak cucu Kinanah ibn Huzaimah ibn Mudrikah. Lihat Hasan Ibrahim, Tarikh al-Islam; (1964:10).
Universitas Sumatera Utara
Allah adalah pencipta alam semesta, pemberi kehidupan dan penentu kematian, pemberi rizki, dll. Selanjutnya, mula-mula misi itu disampaikan kepada keluarga terdekat secara diamdiam, kemudian kepada masyarakat umum secara terangterangan setelah kondisi memungkinkan. Sebahagian kecil masyarakat menerima dakwahnya, seperti Khadijah istri nabi, Abu Bakar, dan Ali, karena mereka mengetahui kebenaran akan kerasulan Muhammad itu melalui Kitab-kitab suci terdahulu. Namun, sebagian banyak diantara mereka menolak dakawah nabi tersebut, karena tauhid yag dibawakannya dianggap sangat bertolak belakang dari kepercayaan dan agama-agama yan selama ini mereka ikuti. Penolakan demi penolakan atas dakwah Muhammad dilakukan oleh kaum Quraisy hingga mereka menyakiti dan menganiaya Muhammad serta orang-orang yag mengikutinya. Beberapa strategi dakwah yang dilakukan Muhammad ialah: Pertama, nabi memperkenalkan tauhid kepada Allah sebagai pondasi kehidupan dalam arti yang menyeluruh. Dalam arti, setelah seseorang beriman kepada Allah, maka sekaligus sikap keimanan tersebut diaplikasikan dalam bentuk kehidupan sehari-hari dan perjuangan membela agama Allah. Maka, doktrin ini yang membuat para sahabat terdekat Muhammad
Universitas Sumatera Utara
bersedia
berjuang
mati-matian
serta
berkorban
untuk
kepentingan dakwah. Kedua, nabi menggunakan strategi pertahapan yang jelas. Dimulai dari dakwah di lingkungan keluarga serta masyarakat sekitar yang mempunyai potensi untuk dapat dipergunakan dalam membantu dakwah. Seperti beliau mengajak Ali putra pamannya, melibatkan Abu Bakar sebagai mertua, mengawini Khadijah yang setia dan kaya, serta Umar pemimpin Quraisy yang sangat disegani. Ketiga, nabi mendayagunakan berbagai macam sumber potensi manusia secara efektif. Sahabat yang mempunyai kekayaan lebih seperti Khadijah, Abu Bakar dan Usman untuk mendanai dakwah. Mereka yang mempunyai pengaruh besar di kalangan Quraisy seperti Umar bin Khattab dan Hamzah yang Muslim, menyiapkan diri untuk menjadi perisai Nabi dari serangan-serangan musuh besarnya. Sebagai para sahabat yang mempunyai kelebihan dalam bidang intelektualitas seperti Ali bin Abi Thalib, Abdullah bin Mas’ud dan Zaid bin Tsabit menjalankan misi dalam pengembangan ilmu-ilmu agama dan lain sebagainya. Selanjutnya setelah Muhammad telah hijrah ke madinah dan menjalankan dakwahnya, telah terjadi beberapa peperangan, diantaranya yaitu:
Universitas Sumatera Utara
Pertama, Perang Badar, terjadi setelah kurang lebih satu tahun Nabi di Madinah. Peperangan terjadi antara Nabi dan kaum
Quraisy
di
Makkah.
Peperangan
ini
akhirnya
dimenangkan oleh pihak Nabi. Kedua, Perang Uhud, terjadi di tahun ke tiga Hijriah antara pasuka nabi dan penduduk mekah, 70 pasukan Muslim gugur, sedangkan penduduk mekah sebanyak 23 jiwa. Ketiga, perang khadaq, Muslim diikuti 3000 pasukan dengan 10.000 pasuka gabungan antara penduduk mekah, sukusuku Badui sekitar Madinah, dan Yahudi dari Bani Nazir di Madinah. Peperangan ini dimenangkan oleh pihak Muslim berkat strategi berupa penggalian parit yang mengelilingi wilayah kota. Keempat, perang Khaibar, yaitu penaklukan tanah khaibar oleh kaum Muslimin dengan 1600 pasukan untuk menyerbu Yahudi di tanah itu secara tiba-tiba. Kelima, perang Mu’tah, terjadi antara pasukan kaum Muslimin dengan pasukan Kristen yang dipimpin oleh Surabhil di Mu’tah perbatasan kekuasaan Romawi saat itu. Dan Nabi memerintahkan Khalid bin Walid untuk
memimpin
penyerangan
hingga
akhirnya
dapat
memenangkan pertempuran. Kelima, penaklukan makkah, terjadi pada 1 januari 630 M. semula Nabi menawarkan kepada penduduk makah untuk
Universitas Sumatera Utara
berdamai, tetapi mereka menolak. Akhirnya Nabi mengirimkan sebanyak 10.000 pasukan dari Madinah yang beliau pimpin sendiri. Nabi Muhammad wafat pada tahun 632, hampir semua suku Arab telah bergabung dan masuk Islam tanpa paksaan. Dan konflik yang sebelumnya terus terjadi di kalangan Arab telah berakhir. 2.2.2.2 Kulafaur-Rasyidin Pengganti
Muhammad
bukan
nabi,
tetapi
harus
mengandalkan pandangan manusia yang ada pada dirinya. Bagaimana mereka akan menjamin kalau umat Islam terus mematuhi perintah-perintah Islam. Empat khalifah pertama yang menggantikan Muhammad adalah sahabat-sahabat terdekat Nabi dan memainkan peran penting di Mekkah dan Madinah. Periode pemerintahan mereka sama formatnya dengan masa Nabi sendiri. Yang menjadi khalifah pertama pada saat itu ialah Abu bakar yang dipilih berdasarkan suara terbanyak. Masa pemerintahannya singkat (632-634) tetapi sangat penting. Terutama dalam berperang melawat riddah (kemurtadan) ketika beberapa suku mencoba melepaskan diri dari umat dan menegaskan lagi kemerdekaan mereka. Pemberontakan terjadi, terutama pada sebahagian besar suku Badui yang tidak terlalu
Universitas Sumatera Utara
tertarik dengan agama Muhammad. Beberapa kepala suku menganggap
perjanjian
mereka
hanya
berlaku
dengan
Muhammad dan tidak dengan penerusnya, sehingga setelah wafatnya, mereka bebas menyerbu suku-suku lain dalam Islam. Abu Bakar memadamkan pemberontakan-pemberontakan dengan kebijaksanaan dan pengampunan. Dia menangani keluhan-keluhan pemberontak dengan baik, sehingga tidak akan ada pembalasan bagi pemberontak yang kembali ke masyarakat. Sebagian terpikat kembali ke Islam. Khalifah yang kedua ialah Umar ibnu Khathab (634-644). Di bawah kepemimpina Umar orang-orang Arab menyerbu Iraq, Syiria, dan Mesir dan mencapai serangkaian kemenangan besar. Mereka mengalahkan pasukan Persia dalam perang Qadisiyyah (637), yang menyebabkan runtuhnya ibukota Persia Sanssanid di Ctesiphon. Segera setelah pasukan mereka terkumpul, orangorang Muslim bisa menduduki Kekaisaran Persia secara keseluruhan. Mereka mengahadapi pertahanan yang lebih kuat di Kekaisaran Byzantium, dan tidak berhasil menaklukan wilayah pusat kekuatan Byzantium di Anatolia. Namun, Muslim menang di Perang Yarmuk (636) di palestina utara, menaklukan Jerusalem pada tahun 638 dan menguasai seluruh Syiria, Palestina, dan Mesir. Pada tahun 641, pasukan Muslim merebut pantai Afrika Utara sampai Cyrenaica. Hanya dua puluh tahun
Universitas Sumatera Utara
setelah perang Badar, orang-orang Arab telah menjadi penakluk kerajaan lain yang lebih lemah. Ekspansi ini terus berlanjut. Satu abad setelah nabi wafat, kerajaan Islam meluas dari Pyrenees sampai Himalaya. Sementara sebelum datangnya Islam, orang Arab adalah kelompok yang dipandag rendah; tetapi hanya dalam waktu yang cukup singkat mereka telah mengalahkan dua kerajaan dunia. Telah sering kita dengar perkataan orang Barat yang menganggap Islam sebagai kepercayaan yang kejam dan militeristik yang dipaksakan pada orang-orang dengan ancaman pedang. Sementara Umar sendiri tidak merasa mendapatkan mandat dari Tuhan untuk menaklukan dunia. Tujuan Umar dan para pejuangnya ialah menginginkan harta rampasan dan melakukan kegiatan yang biasa mereka lakukuan untuk mempertahankan kesatuan Islam. Periode Umar berakhir ketika di ditikam di masjid Madinah oleh seorang tawanan perang Persia yang mempunyai dendam pribadi dengannya (644 M). dan kemudian Utsman ibnu Affan dipilih sebagai khalifah ketiga oleh enam orang sahabat Nabi. Karakternya lebih lemah daripada pendahulu-pendahulunya, tetapi selama enam tahun kepemimpinannya, umat tetap hidup sejahtera. Utsman memerintah dengan baik dan menaklukan daerah baru. Mereka merebut Cyprus dari Byzantium yang
Universitas Sumatera Utara
akhirnya mengusir mereka dari Mediterania timur dan di Afrika Utara pasukan mencapai Tripoli yang sekarang menjadi Libya. Di timur, pasukan Muslim merebut sebagian besar Armenia, menyusup ke Kaukasus dan membangun kekuasaan Muslim sampai di Sungai Oxus di Iran, Heart di Afganistan, dan Sind di anak benua India. Di balik kemengan-kemengan itu, para prajurit merasa tidak puas. Mereka sudah mengalami perubahan besar-besaran. Dalam waktu sekitar sepuluh tahun, mereka telah merubah sistem
ketentaraan
menjadi
tentara
professional.
Ustma
melarang kepada komandan dan keluarga-keluarga kaya Mekah untuk membangun pemukiman pribadi di Negara-negara yang baru ditaklukan, ini membuatnya tidak disenangi. Mereka menuduhnya menganut nepotisme, misalnya ia telah menunjuk Muawiyah, anak lelaki Abu Sufyan musuh lama Muhammad, sebagai gubernur Syiria. Dia adalah seorang Muslim yang taat dan ahli administrasi yang handal. Tetapi, pemilihan itu tamapak salah di mata Muslim Madinah. Para pemimpin keagaamaan, sangat marah saat utsaman bersikeras hanya ada satu versi kitab suci yang boleh digunakan, dan memusnakan variasi-variasi yang banyak. Orang yang tidak puas memihak Ali ibnu Thalib, sepupu Nabi, yang sepertinya tidak menyetujui kebijaksanaan Umar dan Utsman, dia mendukung hak prajurit melawan kekuatan otoritas pusat.
Universitas Sumatera Utara
Pada
tahun
656,
ketidakpuasan
memuncak
dalam
pemberontakan. Sekelompok prajurit Arab dari Fustat pulang ke Madinah untuk menuntut hak mereka dan ketika ditolak, mereka mengepung rumah sederhana Utsman, menyerbu masuk, dan membunuhnya. Para pemberontak mengangkat Ali sebagai Khalifah baru. Ali tumbuh dalam rumah tangga Nabi dan diilhami ide-ide yang dikembangkan Muhammad. Dia adalah prajurit terbaik dan dia menulis surat-surat yang menyemangati para prajuritnya. Walaupun dekat dengan Nabi, kepemimpinannya tidak diterima semua orang. Ali didukung kaum Anshar madinah, dan orangorang Mekkah yang menolak kebangkitan Umayyah. Tetapi pembunuhan Utsman, sebagaimana Ali sendiri, adalah menantu Muhammad dan merupakan orang-orang pertama yang masuk Islam, menjadi peristiwa yang mengejutkan dan menyebabkan perang saudara selama lima tahun, yang dikenal sebagai fitnah, periode ujian. hal itu disebabkan karena Ali tidak menghukum pembunuh Utsman. Ali berada di posisi sulit. Dia sendiri terguncang oleh pembunuhan Utsman yang tidak bisa dimaafkan. Tetapi pendukungnya bersikeras bahwa Utsman memang layak dibunuh karena dia tidak memerintah dengan baik dan tidak sesuai dengan cita-cita Al-Qur’an. Pemerintahan Ali juga tidak diterima di Syiria, sehingga perlawanan di bawah pimpinan
Universitas Sumatera Utara
Muawiyah meningkat di ibukota Damaskus. Utsman adalah keluarganya, dan sebagai pimpinan baru keluarga Umayyah, tugasnya sebagai kepala suku Arab untuk membalas kematian Utsman. Muawiyah terus memperoleh simpatisan, sementara banyak warga Arab yang tetap netral.
Sementara Ali mulai hilang
pendukungnya. Tentara Muawiyyah mengalahkan pertahanan kepemimpinan Ali di Arab, dan pada tahun 661, Ali dibunuh oleh Khawarij 23. Orang-orang yang tetap setia pada tujuan Ali di Kufah mengangkat anaknya, Hasan, sebagai pemimpin, tetapi Hasan kemudia membuat perjanjian dengan Muawiyah dan dengan pertimbangan keuangan, dia mundur dan menyerahkan kekuasaanya kepada Muawiyah, sementara ia tinggal di Madinah tanpa terlibat gerakan politik apapun sampai wafatnya pada tahun 669. 2.2.3 Masa Perkembangan Islam 2.2.3.1 Dinasti Umayah Dalam literatur sejarah, Dinasti Umayah selalu dibedakan menjadi dua: pertama, Dinasti Umayah yang didirikan oleh Muawiyah Ibn Abi Sufyan yang berpusat di Damaskus (Syiria). Fase ini berlangsung sekitar satu abad dan mengubah sistem
23
Khawarij adalah kaum ektremis yang memaksa muslim untuk memperhatikan agamanya
Universitas Sumatera Utara
pemerintahan dari sistem khalifah kepada sistem kerajaan atau monarki 24; dan kedua, Dinasti Umayah di Andalusia (Iberia). a) Peradaban Umayah di Syiria (661- 680) Dinasti Umayah di Syiria (Damaskus) berlangsung selama 91 tahun dengan jumlah khalifah 14 orang. 25 Khalifah yang dipandang memajukan umat Islam adalah Abd al-Malik dan Umar Ibn Abd al-Aziz. Umat Islam ketika itu telah bersentuhan dengan peradaban Persia dan Bizantium. Oleh karena itu, Muawiyah juga bermaksud meniru cara suksesi kepemimpinan yang ada di Persia dan Bizantium, yaitu monarki (kerajaan). Akan tetapi, gelar pemimpin pusat tidak disebut raja, mereka tetap menggunakan khalifah dengan makna konotatif yang diperbaharui. Ekspansi wilayah oleh Bani Umayah dalam rangka memperluas wilayah kekuasaan, dilakukan sebagai lanjutan dari ekspansi yang dilakukan oleh para pemimpin Islam sebelumnya. Muawiyah berhasil menaklukan Tunis, Khurasan sampai ke sungai Oxus dan Afganistan sampai Kabul; dan angkatan laut Muawiyah menyerang Konstantinopel (ibu kota Byzantium). Ekspansi ini kemudian dilanjutkan oleh khalifah Abd al-Malik. Ia berhasil menunduka Balkh, Bukhara, Khawarizm, Fergana,
24 25
Siti Maryam, dkk. (ed), Sejarah Peradaban Islam dari Klasik Hingga Modern, (Yogyakarta: 2003), hal. 79. Ibid.,
Universitas Sumatera Utara
Samarkand, dan bahkan sampai ke India dengan menguasai Balukhistan, Sind, dan daerah Punjab samapai Maltan. 26 Selain itu, Walid Ibn al-Malik adalah khalifah yang berhasil menundukan Maroko dan al-Jazair. Kemudian serangan juga dilanjutkan ke Eropa atas pimpinan Thariq Ibn Jiyad. Tentara Spanyol dapat dikalahkan oleh pasukan Thariq, oleh karena itu, ibu kota spanyol, Kordova, dapat dikuasai. Setelah itu dikuasai pula kota Seville, Elvira, dan Toledo. Pada zaman Umar Ibn Abd al-Aziz, serangan dilakukan ke Prancis yang dipimpin oleh Abd al-Rahman Ibn Abd Allah al-Gafiqi. Di Prancis umat Islam berhasil menundukan Bordeau dan Poitiers, kemudian serangan dilanjutkan untuk menundukan kota Tours. Namun al-Ghafiqi mati terbunuh, akhirnya tentara Islam mundur dan kembali ke Spanyol. 27 Harun
Nasution
menjelaskan
bahwa
keberhasilan
penaklukan yang dilakukan oleh Dinasti Umayah membuat wilayah Dinasti Umayah begitu luas sehingga mencakup Spanyol, Afrika Utara, Syiria, Palestina, Jazirah Arabia, Irak, sebagian Asia Kecil, Persia, Afganistan, India, daerah yang sekarang disebut Pakistan, Purkmenia, Uzbek, dan Kirgis di Asia Tengah. 28
26
Ibid., h. 86-87. Badri Yatim, h. 43-44 28 Harun Nasution, h. 62 27
Universitas Sumatera Utara
b) Umayah di Andalusia Andalusia adalah nama bagi semenanjung Iberia pada zaman kejayaan Umayah. Umat Islam mulai menaklukan semenanjung Iberia pada zaman khalifah al-Walid Ibn Abd al-Malik (86-96 H/705-715). Kemajuan Dinasti Umayah di Andalusia dicapai pada zaman al-Munatshir, pengganti Abd al-Rahman al-Dakhil. Kemajuan Kordova ditandai dengan pembangunan kota satelit yang di dalamnya terdapat gedung-gedung istana megah; istana yang dikelilingi oleh taman di sebelah barat laut Cordova); mesjid jami Kordova (786 M) yang hingga kini masih tegak. Pada abad 9 Masehi, para pelajar Andalusia banyak yang pergi ke Bagdad untuk belajar filsafat. Perkembangan filsafat mendorong
berkembangnya
ilmu
eksakta,
antara
lain
matematika. Ilmu pasti yang dikembangkan orang Arab berpangkal dari buku India, yaitu Sinbad, yang diterjemankan ke dalam bahasa Arab oleh Ibrahim al-Fazari pada tahun 771 M. dengan penerjemahan buku ini, kemudian Nasawi (pakar matematika) memperkenalkan angka-angka India (0,1,2 hingga 9; 29 sehingga angka-angka India di Eropa dikenal dengan Arabic number. Disamping itu, ulama Arab telah menciptakan ilmu
29
Nurcholish Madjid dkk, Ensiklopedia Islam, (Jakarta: PT. Ichtiar Van Hoeve, 1994), h. 269.
Universitas Sumatera Utara
tumbuh-tumbuhan untuk kepentingan pengobatan sehingga melahirkan ilmu apotek dan farmasi. c) Kemunduran Umayah Kemunduran
Umayah
di
Spanyol
ditandai
dengan
perebutan kekuasaan secara internal dinasti. Khalifah seperti Hisyam II (976 M) diangkat menjadi khalifah ketika berusia 10 tahun dianggap tidak pantas sehingga dipecat oleh pemuka Umayah; dan setelah itu perebutan jabatan khalifah terjadi. Selama 22 tahun setelah Hisyam II, terjadi 14 kali pergantian. Sejak saat khalifah di Andalusia di hapuskan untuk selamanya, karena tidak ada lagi orang yang layak untuk menjadi khalifah. Kehancuran Dinasti Umayah dilanjutkan oleh Murabithun, Muwahidin, dan Bani Ahmar. Ketika Spanyol dikendalikan oleh Bani Ahmar yang saling memerangi antara satu dinasti kecil dengan dengan dinasti kecil lainnya. Karena pertentangan internal itu, tentara Kristen dengan mudahnya mengalahkan Islam di Spanyol. Pada tahun 1499 M. Cardinal Ximenez de Cisnores mengunjungi Granada dan diskusi dengan para hakim dan ahli hukum di sana. Hasilnya adalah, pada tahun 1502 M, muslim Granada (spanyol) diberi dua pilihan: masuk Kristen
Universitas Sumatera Utara
atau keluar dari Spanyol. 30 Setelah itu, umat Islam dapat dikatakan tidak adala lagi. 2.2.3.2 Peradaban Islam pada Zaman Dinasti Abasiah (750-1258 M) Awal kekuasaan Dinasti Bani Abbas ditandai dengan pembangkangan yang dilakukan oleh Dinasti Umayah di Andalusia (Spanyol). Dari segi durasi, kekuasaan Dinasti Bani Abbas termasuk lama, yaitu sekitar lima abad. Abu al-Abbas al-Safah (750-754 M) adalah pendiri dinasti Bani Abbas. Pada masa Abu Ja’far al-Manshur (754-775 M) ibu kota dipindakhkan dari Damaskus ke Hasyimiyah, kemudian dipindahkan lagi ke Bagdad. Pada zaman Harun al-Rasyid (786809) bagdad menjadi pusat persentuhan budaya dan ilmu pengetahuan. Ia banyak memanfaatkan kekayaan Negara untuk keperluan sosial: mendirikan rumah sakit, lembaga pendidikan kedokteran dan lembaga pendidikan farmasi. Pada zaman Harun al-Rasyid, umat Islam sudah memiliki 800 dokter. Ia juga mendirikan perpustakaan, tempat penerjemahan, dan penelitian. Pada masa kekhalifahan al-Mutawakkil pada tahun 874 M. telah terdapat ulama seperti Ahmad Ibn Hanbal yang melahirkan karya al-musnad dalam bidang hadis yang masih dapat dibaca hingga saat ini. Studi hadits di zaman ini merupaka studi
30
W. Montgomery Watt dan Pierre Chacia, By way of punishment the Muslims of Granada in 1502 were given the choice of babtism or exile. (dalam Jaih Mubarok, h. 116)
Universitas Sumatera Utara
lanjutan dari zaman Umayah. Ahmad Ibn Hanbal memiliki beberapa murid yang mempelajari dan menekuni hadis; diantara mereka ialah Imam Bukhari yang telah mengumpulkan hadis dari berbagai daerah selama 16 tahun. Karya terbesarnya yang dikenal dengan Shahih al-Bukhari. Ulama bidang hadis yang sejaman dan saling berkomunikasi dengan Imam Bukhari adalah Imam Muslim yang berhasil menyusun hadis dengan judul Shahih Muslim. Pada masa ini juga telah lahir ilmuan-ilmuan besar yang juga melahirkan karya-karya besar. Diantara mereka adalah: - Zakaria al-Razi (865-925) Terkenal dengan Razhes (bahasa Latin). Beliau adalah ahli kedokteran
klinis,
dan
penerus
Ibn
Hayyan
dalam
pengembangan ilmu kimia. Ia melakukan penelitian empiris dengan menggunakan peralatan yang lebih caggih dibanding dengan kegiatan ilmiah sebelumnya. Bukunya merupakan buku manual laboratorium kimia yang pertama. - Al-Farabi (870-950) Dikenal di Barat dengan nama Alpharabius adalah filosof yang juga ahli dalam bidang logika, matematika, dan pengobatan. Dalam bidang fisika, al-Farabi menulis kitab al-Musiqa; kitabkitab yang ditulisnya begitu banyak dan sebagian masih dapat dibaca hingga sekarang ini.
Universitas Sumatera Utara
- Al-Biruni (973-1048) Ia
dijuluki
sebagai
Antropologi). 31
Ahli
Antropologi
Argumentasinya
adalah
pertama karena
(Bapak al-Biruni
merupakan observer patrisipan yang luas tentang masyarakat “asing”
dan
berupaya
mempelajari
naskah primer
dan
pembahasannya. Disamping itu ia juga ahli matematika, astrinomi, dan sejarah. Ia menulis buku Kitab al-Hindi atau Tahqiq al-Hindi (Investigasi atas India) yang kemudian diterjemahkan dalam bahasa Jerman oleh E. Sachau pada tahun 1887. Kemunduran Dinasti Abbasiyah Kemunduran
Bani
Abbas
ditandai
dengan
adanya
pertikaian internal. Sebelum meninggal Harun al-Rasyid telah menyiapkan dua anaknya yang diangkat menjadi putra mahkota untuk menjadi khalifah: al-Amin dan al-Ma’mun. al-Amin diberi hadiah berupa wilayah bagian barat; sedangkan alMa’mun diberi hadiah berupa wilayah bagian timur. Setelah Harun al-Rasyid wafat (809 M), al-Amin putra tertua tidak bersedia membagi wilayahnya dengan al-Ma’mun, hingga terjadi pertempuran dua bersaudara yang akhirnya dimenangkan oleh al-Ma’mun. setelah itu al-Ma’mun berusaha menyatukan kembali wilayah Dinasti Bani Abbas. Untuk keperluan itu ia 31
Akbar S. Ahmed, Citra Muslim: Tinjauan Sejarah dan Sosiologi, (Jakarta: Erlangga, 1992, h. 108-109.
Universitas Sumatera Utara
dikukung oleh Tahir panglima militer. Sebagai imbalan terhadap Tahir di samping berkedudukan sebagai panglima tertinggi tentara Bani Abbas diangkat oleh al-Ma’mun juga sebagai gubernur Khurasan (820-822) dengan janji bahwa jabatan itu dapat diwariskan oleh anak-anaknya. Akhirnya, ketergantungan khalifah pada Tahir sangat tinggi yang membuat khalifah tidak dapat mengendalikan tentara secara langsung. Hingga kemudian Tahir mendirikan dinasti kecil, yang kemudian diikuti oleh berbagai kalangan yang membentuk dinasti-dinasti yang lain seperti dinasti Safari, Smani, Gaznawi, Buwahi, Saljuk, Idrisi, Aghlabi, Thulun, Hamdani, Ikhsyid, murabithun, muwahidun, Fatimiah, Ayubiyah, dan Mamalik. Akhir dari dinasti Bani Abbas yang berkuasa sekitar lima Abad
di
sibukan
oleh
konflik
internal
(mereka
yang
dikendalikan oleh dinasti-dinasti bawahannya) dan menghadapi perang salib dalam beberapa gelombang. Karena perhatian terhadap perang salib yang begitu besar, kedatangan pasukan Mongol ke Bagdad tidak terantisipasi. Mangu membentuk dua pasukan untuk memperluas wilayah: Kubai dan Hulagu. Kubai menaklukan Cina; sedangkan Hulagu menaklukan kerajaan-kerajaan Islam. 32 Pada
32
Hulagu menyerang Islam karena dua faktor: pertama, benci kepada Islam karena informasi dari isterinya yang beragama Kristen; dan kedua, ia sudah berjanji kepada raja Armenia aka menyerahkan Jerussalem kepada tentara salib apabila berhasil menaklukan Islam ketika raja itu berkunjung ke Mongol.
Universitas Sumatera Utara
tahun 1256 H, Hulagu berhadapan dengan pasukan Hasyasyin yang sulit dikalahkan. Ia meminta bantuan kepada khalifah Abasiyah di Baghdad. Akan tetapi, khalifah Baghdad menolak. Tanpa bantuan khalifah Bagdad, Hasyasyin pun akhirnya dapat dikalahkan. Setelah berhasil mengalahkan Hasyasyin, Hulagu meminta agar khalifah menyerah, permintaan itu ditolak. Akhirnya Hulagu menyerang Bagdad (1258 M) hingga Bani Abbas di Bagdad berakhir; dan Hulagu kemudian mendirikan dinasti Ilkhan.
2.3 Masuknya Islam ke Indonesia Azyumardi Azra menginformaskan sejumlah teori tentang datangnya Islam ke Asia Tenggara. Pertama, Pijnappel (sejarawan Universitas Leiden) berpendapat bahwa Islam datang ke Nusantara berasal dari anak Benua India, yaitu Gujarat dan Malabar. Pendapat ini didukung oleh Snouck Hurgronye. Kedua, Moquette, sarjana Belanda lainnya, juga berpendapat bahwa Islam datang ke Nusantara berasal dari Gujarat meskipun juga terdapat beberapa pendapat lain yang mengatakan dari Arab. Siti Maryam dkk. Menginformasikan pendapat tentang waktu datangnya Islam. Pertama, sebagian ahli berpendapat bahwa Islam datang ke Asia Tenggara pada abad pertama hijriah (abad ke-7 M); dan kedua, Islam masuk ke Asia Tenggara pada abad ke-13 M).
Universitas Sumatera Utara
Badri Yatim (1997:193) menginformasikan bahwa Islam disebarkan dan dikembangkan di Asia Tenggara (termasuk Indonesia) dengan tiga tahap: pertama, Islam di pelabuhan-pelabuhan Nusantara; kedua, terbentuknya komunitas-komunitas Islam di beberapa kepulauan Nusantara; dan ketiga, berdirinya kerajaan-kerajaan Islam. Azyumi Azra mengatakan bahwa perkembangan Islam di Asia Tenggara mengalami tiga tahap: pertama, Islam disebarkan oleh para pedagang yang berasal dari Arab, India, dan Persia di sekitar pelabuhan. Pada tahap ini, para ulama yang merangkap sebagai pedagang memiliki peran besar dalam penyebaran agama Islam. Di samping itu, penyebaran Islam tahap pertama ini sangat diwarnai oleh aspek mistik Islam (tasauf). Tidak berarti syariat atau fiqih diabaikan sama sekali. Tahap pertama ini berlangsung hingga Majapahit runtuh (abad 15 M). Kedua, sejak datang dan berkuasanya Belanda di Indonesia, Inggris di semenanjung Malaya, dan Spanyol di Pilipina, sampai abad 19 M; dan tahap liberalisasi kebijakan pemerintahan kolonial, terutama belanda di Indonesia. Pada tahap ini, proses Islamisasi di Asia Tenggara sampai bentuknya seperti sekarang ini. Islamisasi di Asia Tenggara dimulai sejak dunia Islam melakukan hubungan baik dengan kerajaan-kerajaan di Asia Tenggara. Meskipun masih diperdebatkan, I’Tsing yang pernah berkunjung ke Sriwijaya Palembang (671 M) sudah menjalin hubungan dengan khalifah Mu’awiyah Ibn Abi Sufyan (661 M) dan khalifahUmar Ibn Abd al-Aziz (717-720). Selanjutnya ia
Universitas Sumatera Utara
menjelaskan bahwa jalinan hubungan tidak semata menyangkut bidang perdagangan, tetapi juga bidang politik dan diplomatic. K.N. Sofyan Hasan dan Warkum Sumitro (1994) menyederhanakan perdebatan mengenai kedatangan Islam di Nusantara. Menurutnya, sejarawan terbagi menjadi dua kelompok dalam menjelaskan asal-usul Islam di Nusantara (termasuk Indonesia). Pertama, Husin Jayadiningrat dan Cristien Snouck Hurhgronje (ahli hukum dari Belanda) berpendapat bahwa Islam datang ke Nusantara pada abad ke 13 yang dibawa oleh para da’i dan pedagang dari Persia melalui India. Argumentasinya adalah: (a) kerajaan Islam pertama di Indonesia adalah Samudra Pasai di Aceh Utara (Lhoksmawe). Nama Samudra Pasai berasal dari kata Persia; (b) mistik yang diajarkan di Indonesia sama dengan mistik yang dijalankan di Persia; buktinya adalah adanya kesamaan ajaran al-Hallaj dengan Syekh Siti Jenar; dan (c) cara membaca Al-Qur’an di Indonesia sama dengan cara membaca Qur’an di Persia. Kedua, Hamka dan W. P. Goenevelt berpendapat bahwa Islam datang ke Nusantara langsung dari Arab (Mesir) tidak melalui Persia dan India. Alasannya adalah: madzhab Syafi’I; dan madzhab itu berasal dari Mekkah; dan (b) gelar-gelar raja Pasai yang dipakai pada waktu itu adalah gelar rajaraja Pasai yang dipakai pada waktu itu adalah gelar raja-raja Mesir. Pada seminar yang membahas tentang masuknya Islam di Indonesia yang di adakan di Medan pada tahun 1963 dapat diambil kesimpulan: (a) Islam masuk ke Indonesia pada abad ke 7 Masehi langsung dari Arab; (b) daerah
Universitas Sumatera Utara
pertama yang didatangi Islam adalah Pesisir Sumatera dan kerajaan Islam pertama adalah Samudra Pasai; (c) pada awalnya, Islam disebarkan oleh orang Asing yang beragama Islam; pada tahap berikutnya, umat Sialam Indonesia turut aktif dalam penyebaran Islam; (d) mubaligh (penyebar Islam) merangkap sebagai pedagang; (e) Islamisasi dilakuka dengan cara damai; dan (f) kedatangan Islam mendorong lahirnya peradaban bangsa Indonesia.
Pusat-pusat Penyebaran Islam di Indonesia 1. Kerajaan Samudra Pasai Kerajaan Samudra Pasai didirikan oleh Malik al-Saleh setelah mendapat dukungan dari masyarakat dalam mengalahkan raja Rajenra I dari India. 33 Sultan al-Malik al-Saleh (1297 M) adalah raja pertama dari Kerajaan Samudera. Beliau kemudian menikah dengan putri raja Perlak dan memiliki dua anak. Oleh karena itu, dua kerajaan ini kemudian digabung menjadi kerajaan Samudera Pasai (gabungan antara kerajaan Samudera dengan kerajaan Perlak). Kerajaan ini bertahan lama sampai ditundukan oleh Portugis (1521 M). Para pedagang muslim mengislamkan penduduk urban; sedangkan di daerah pedalaman tetap melanjutkan tradisi lama mereka. Cerita tentang
33
Samsul Wahidin dan Abdurrahman, Perkembangan Ringkas Hukum Islam di Indonesia, (Jakarta: CV. Akademika Pressindo, 1984), h. 24
Universitas Sumatera Utara
kerajaan ini terdapat dalam sejumlah literature berdasarkan perjalanan Marco Polo, Ibn Batuthah, dan Fe-Hien (dari China). 2. Malaka Islam berkembang di Malaka sepanjang jalur perdagangan. Pendiri kerajaan Malaka adalah Parameswaran (sekitar 1400 M). Kemudian ia mengganti nama menjadi Muhammad Iskandar Syah setelah menikah dengan saudara perempuan raja Pasai. Pada zaman Muzhaffar Syah (1445-1459 M), Islam disebarkan secara langsung oleh raja (sultan) sehingga mengalami perkembangan pesat dan mampu menguasai perdagangan. Ibu kota kerajaan adalah Johor. Pada tahun 1511 M, Portugis menguasai Malaka, sehingga peran Malaka yang berperan sebagai pusat penyebaran Islam. Ibu kota Malaka dari Johor dipindahkan ke Kepulauan Riau. Aceh kemudian menggantikan peran Malaka sebagai pusat penyebaran Islam dan mempunyai pemerintahan yang kuat. 3. Aceh Sultan Aceh pertama adalah Ali Mugayat. Syah; dan kemudian ia diganti oleh anaknya, Ala’ al-Din (1548-1527 M). kesultanan Aceh berhasil menguasai Aru dan Johor; dan bahkan dengan bantuan dari Turki Usmani (1562 M), Aceh menyerang Portugis di Malaka. 34
34
Siti Maryam dkk, h. 384. Akan tetapi, informasi ini berbeda dengan yang ditulis oleh Tgk. A. K. Jakobi. Menurutnya, Turki Usmani tidak dapat memberikan bantuan (tentara dan materi) ke Aceh karena Turki Usmani ketika itu sedang dilanda konflik dengan tentara Kristen. Lihat Tgk. A. K. Jakobi, Aceh dalam perang
Universitas Sumatera Utara
Puncak kejayaan Aceh adalah pada zaman sultan Iskandar Muda (1608-1637 M). pada masanya, Gayo dan Minangkabau diislamkan. 35 4. Jawa Ma Huan menyatakan bahwa pada tahun 1455-1432 M, komunitas muslim di Jawa dibedakan menjadi tiga komunitas: muslim yang berasal dari Barat, Cina, dan Pribumi. Sejarah Islam di Jawa didasarkan pada nisan makam Malik Ibrahim (1419 M); dan makam nisan putrid Campa (1448 M), istri Prabu Brawijaya, raja Majapahit terakhir yang mendukung pemkaman istrinya dengan cara masuk Islam. Putrid Campa adalah bibi Raden Rahmat dari Ampel Denta yang diangkat oleh raja sebagai imam umat Islam di Majapahit. Raden Rahmat menyebarkan Islam di sepanjang Jawa. Raden Paku, murid Raden Rahmat, mengislamkan penduduk Giri. Di samping itu, Raden Rahmat juga mengirim Syekh Khalifah Husen ke Madura; akhirnya Islam berkembang di Pulau Jawa atas kerjasama antara penguasa local dengan ulama. Kerjasama itu akhirnya melahirkan Demak sebagai kerajaan Islam pertama di Jawa.
Mempertahankan Proklamasi Kemerdekaan 1945-1949 dan Peranan Teuku Hamid Azwar sebagai Pejuang, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1998) h. 25-26. 35 Menurut Thk. A. K. Jakobi, Kerajaan Aceh termasuk salah satu dari lima kerajaan besar yang ada di Dunia Islam pada zamannya. Empat kerajaan lainnya adalah: (1) Kerajaan Islam Turki Usmani di Istanbul (2) Kerajaan Islam Maroko di Afrika Utara; (3) Kerajaan Islam di Isfahan di Timur Tengah; (4) Kerajaan Islam Agra di Anak benua India.
Universitas Sumatera Utara
Raden Fatah adalah raja Demak pertama. Dalam menjalankan pemerintahan, ia dibantu oleh ulama (kemudian dikenal denga Wali Songo). Meski pun gagal, Pati Unus (pengganti Raden Fatah) menyerang Malaka yang dikuasai oleh Portugis (1512-1513). Sultan Trenggono (pengganti Pati Unus) telah berhasil melakukan penyebaran Islam da menaklukan Sunda Kelapa, Majapahit, dan Tuban (sekitar 1527 M). daerah-daerah lain yang ditaklukan adalah Madiun, Blora, Surabaya, Pasuruan, Lamongan, Blitar, dan Kediri. Setelah kerajaan Demak runtuh maka terdapat kerajaan mataram. Pada tahun 1619 ketika Mataram berada dibawah pemerintahan Sultan Agung Praktis seluruh Jawa Timur berada di bawah pemerintahan Islam. Mulai dari sinilah konflik-konflik bersenjata antara Mataram dan VOC mulai terjadi. Di Jawa bagian barat, telah terdapat kerajaan Islam awal abad ke16 M yang didirikan oleh Syarif Hidayat yang lebih dikenal sebagai Sunan Gunung Jati. Kerajaan itu dikenal sebagai Kesultanan Cirebon. Dari Cirebon Sunan Gunung Jati menyebarkan Islam ke daerah-daerah lain di Jawa barat seperti Kawali (Galuh), Majalengka, Kuningan, Sunda Kelapa sampai Banten. Kemudian di teruskan oleh putranya yaitu Hasanuddin meluaskan ajaran Islam sampai Lampung dan
Sumatera Selatan.
Bangsawan Sunda juga banyak yang masuk Islam.
Universitas Sumatera Utara
5. Maluku dan Sulawesi Penyebaran Islam mencapai Maluku mengikuti jalur perdagangan mulai pertengahan akhir abad ke-15. Data-data lokal menunjukan adanya komunitas Muslim justru sejak masa sebelumnya. Raja Ternate ke 12 yaitu Molomateya (1350-1357) telah bersahabat dengan orang Arab untuk membuat kaligrafi pada kapalnya tetapi bukan berarti dia telah memeluk Islam. Raja Tidore telah menggunakan nama Islam, Hasan Shah, tetapi belum ada komunitas muslim yang besar. Raja Zainal Abidin (1486-1500) dianggap sebagai raja pertama yang beragama Islam. Tertekan oleh perdaganga Muslim, raja lebih memilih belajar Islam ke Madrasah Giri. Sekembalinya ke Maluku diajaknya Tuhubahahul untuk ikut membantu menyebarkan Islam di kepulauan Maluku. Upaya Portugis untuk melakukan Kristenisasi terhalang. Kedatangan Portugis tahun 1522 memunculkan persaingan penyebaran agama Islam dengan Kristen tetapi usaha portugis tidak begitu berhasil. Kekuata Islam di wilayah ini didukung oleh kerajaan Gowa dan Tallo yang menjalin hubungan baik dengan Ternate dan Giri di Gresik. Tradisi setempat turut mempercepat menyebarkan Islam. Konflik-konflik internal mulai terjadi seiring camput tangan Portugis dan Belanda. Demak dan Jepara menjadi sekutu kerajaan Hitu melawan kolonisasi Portugis di Ambon.
Universitas Sumatera Utara
6. Kalimantan Islam di Kalimantan hampir sama dengan daerah lain, yaitu banyak berkembang di daerah pesisir. Islam telah ada sejak abad ke-16 yang dianut oleh sebagian masyarakat Banjarmasin. Islam yang berkembang tidak lepas dari usaha yang dilakukan oleh kerajaan Islam di Jawa yaitu Demak sebagai syarat yang harus dipenuhi Banjarmasin untuk mendapatkan bantuan kekuatan melawan musuhnya. Di pantai barat laut yang sekarang masuk ke wilayah Brunei, orangorang spanyol telah menemukan kerajaan Islam ketika mereka mendarat di sana tahun 1521. Kemudian menyebar ke Sukadana di Kalimantan Barat pada tahun 1550 dibawa oleh orang-orang Islam dari Palembang. Tahun 1600 agama Islam telah menjadi agama umum rakyat di sepanjang pesisir setalah raja mereka memperistri putri kerajaan Demak pada tahun 1590. Seorang Syeikh dari Mekah bernama Syamsuddin datang ke Sukadana memberikan penghargaan kepada rajanya berupa Kitab Suci Al-Qur’an, cincin berukir, dan piagam serta pemberian gelar kehormatan sebagai Sultan Muhammad Safiuddin. 36 Suku Idaan di Kalimantan bagian Utara memandang orang Islam sebagai bangsa yang lebih mulia dari mereka sendiri. Suku Dayak sejak tahun 1671 sampai tahun 1764 telah banyak yang beralih memeluk agama Islam. Hal ini tidak terlepas dari masuknya bangsa-bangsa lain dari luar seperti Arab, Bugis, Melayu, Cina yag telah berlangsung sejak abad ke-7.
36
Arnold, The Preaching of, h. 341
Universitas Sumatera Utara
Memang mayoritas Muslim Kalimantan adalah keturunan asingd an bukan penduduk asli. 37 7. Bali, Lombok, Sumbawa Islamisasi di Bali erat hubungannya dengan Jawa. Setelah runtuhnya majapahit oleh Raden Patah, banyak bangsawan Hindu yang melarikan diri ke Bali (1481). Islam yang ada sedikit dan myoritasnya adalah pendatang. Masuknya Islam di Lombok khususnya pada bangsa sasak tidak lepas dari peranan mubaligh bangsa bugis yang telah banyak diislamkan oleh raja Bone. Kemudian bangsa bugis melalui perdagangan dan akibat dari perkawinan maka bangsa bugis yang muslim banyak menetap di Lombok. Beralihnya orang sasak menjadi Islam membuat Lombok terbagi menjadi dua kelompok yang sangat bertentangan yaitu suku sasak dengan Islamnya dan suku Bali yang masih menganut Hindu. Pada abad ke-18 Bali justru mampu menguasai suku Sasak walaupun komunitas suku Sasak lebih besar. Ketidak seimbangan kekuatan menyebabkan Sasak meminta bantuan pada Belanda pada tahun 1894, barulah Islam dapat berkembang.
37
Harapan, Sedjarah Penjiaran, h. 42
Universitas Sumatera Utara