Standar Kompetensi Konsultan/Pendamping Lembaga Pengembangan Bisnis/ Business Development Services-Provider (LPB/BDS-P) Dalam Pengembangan Koperasi Dan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG 1. Seiring dengan ritme perkembangan paradigma perekonomian nasional dan global yang serba cepat, membutuhkan penyikapan yang cerdas dan cepat pula, sementara tingkat wacana dan pemahaman KUMKM yang terbatas tentang perspektif ekonomi (future), maka peran konsultan/pendamping sangatlah dibutuhkan dalam melakukan intermediasi dan fasilitasi jasa konsultan bisnis KUMKM. Dengan Demikian Koperasi dan UMKM mampu mengelola usahanya dan meningkatkan inovasi-kreatifitas seraya melakukan efisiensi dan peningkatan produktifitas, menjadi KUMKM yang profesional, tangguh, mandiri dan berdaya saing. 2. Sesuai dengan kesepakatan GATT, AFTA dan APEC bahwa era perdagangan bebas telah ditetapkan dan berpedoman AFTA tahun 2003 dan APEC mulai dilaksanakan tahun 2020. Era globalisasi dalam lingkungan perdagangan bebas antar negara akan membawa dampak ganda. Pada satu sisi era ini akan membuka kesempatan kerjasama seluas-luasnya antar negara, namun di sisi lain era akan membawa iklim persaingan yang semakin tajam dan ketat. Oleh karena itu, tantangan utama di masa mendatang adalah meningkatkan daya saing dan keunggulan kompetitif bagi semua sektor industri dan jasa yang mengandalkan kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM), teknologi dan manajemen. 3. Berpijak pada fakta tersebut diatas, eksistensi Lembaga Pengembangan Bisnis/Business Development Services-Provider (LPB/BDS-P) sebagai konsultan bisnis KUMKM sangat dibutuhkan dalam memberikan pendampingan bagi pengembangan bisnis KUMKM. Sejalan dengan pemikiran tersebut, Kementerian Koperasi dan UKM memiliki kepentingan strategis untuk merumuskan standar kompetensi kerja LPB/BDS-P yang disesuaikan dengan kemampuan dan kapasitas dalam memberikan Layanan Pengembangan Bisnis kepada KUMKM secara optimal, terukur, tangguh, mandiri dan berdaya saing. 4. Disisi lain peningkatan kemampuan dan kapasitas konsultan/pendamping LPB/BDS-P yang difokuskan pada elemen: pengetahuan (knowledge), ketrampilan (skill) dan sikap (attitud) serta dilandasi Kode Etik Profesi (Code of Conduct) menjadi hal yang penting dan strategis . Hal ini merupakan terobosan yang memberikan nilai tambah dan peningkatan posisi tawar (bargaining position) LPB/BDS-P terhadap pelaku bisnis dan stakeholders lainnya.
1
B. VISI DAN MISI 1. Visi: Terwujudnya standarisasi dan sertifikasi konsultan/pendamping LPB/BDS-P dalam memberikan Layanan Pengembangan Bisnis KUMKM 2. MISI: a. Inventarisasi database konsultan/pendamping LPB/BDS-P. b. Membangun jaringan kerjasama dengan stakeholder dalam penetapan standar dan sertifikasi konsultan/pendamping LPB/BDS-P. c. Menyusun SOP penetapan standar dan sertifikasi konsultan/pendamping LPB/BDS-P. d. Meningkatkan kapasitas dan kapabilitas konsultan/pendamping LPB/BDS-P. yang professional, mandiri dan berdaya saing. C. TUJUAN Terwujudnya standar kompetensi bidang keahlian konsultan/pendamping LPB/BDSP dalam mengembangan bisnis KUMKM yang diakui secara nasional, dengan memenuhi kriteria: 1. Dikembangkan berbasis pada kebutuhan Koperasi dan UMKM, dimaknai dengan eksplorasi data primer dan sekunder secara komprehensif 2. Menggunakan referensi dan rujukan dari standar-standar sejenis yang dipergunakan oleh negara lain atau standar internasional, agar dikemudian hari dapat dilakukan proses saling pengakuan (Mutual Recognition ArrangementMRA) 3. Dilakukan bersama dengan representatif dari dunia asosiasi profesi dan industri/usaha secara institusional, agar memudahkan dalam pencapaian konsensus dan pemberlakuan secara nasional.
2
BAB II PENJELASAN UMUM STANDAR KOMPETENSI A. STANDAR KOMPETENSI 1. Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia yang selanjutnya disebut SKKNI adalah Deskripsi kemampuan yang mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja minimal yang harus dimiliki seseorang untuk menduduki jabatan tertentu yang berlaku secara nasional Dengan dikuasainya standar kompetensi tersebut oleh seseorang, maka yang bersangkutan akan mampu:
a. Mengerjakan suatu tugas atau pekerjaan b. Mengorganisasikan agar pekerjaan tersebut dapat dilaksanakan c. Apa yang harus dilakukan bilamana terjadi sesuatu yang berbeda dengan rencana semula d. Menggunakan kemampuan yang dimilikinya untuk memecahkan masalah atau melaksanakan tugas dengan kondisi yang berbeda. 2. Standar kompetensi kerja sebagaimana dimaksud dalam deskripsi tersebut diatas, diformulasikan dengan menggunakan format Regional Model of Competency Standard (RMCS). Standard RMCS adalah standar kompetensi yang dikembangkan berdasar pada fungsi-fungsi dan tugas-tugas yang ada pada bidang pekerjaan dan bukan berdasar pada jabatan. Dengan kalimat lain model RMCS yang distandarkan kompetensi-kompetensi yang ada pada cakupan bidang pekerjaan dan bukan jabatan atau jabatan yang ada pada bidang pekerjaan yang dimaksud. 3. Dengan adanya standar kompetensi pada bidang atau sektor tertentu, maka standar tersebut akan dapat dipergunakan oleh berbagai pihak sesuai dengan kepentingannya. Berdasar pada fungsi pihak yang berkepentingan, maka kegunaan standar dapat diuraikan sebagai berikut: a. Untuk institusi pendidikan dan pelatihan 1) Memberikan informasi untuk pengembangan program dan kurikulum 2) Sebagai acuan dalam penyelenggaraan pelatihan penilaian, sertifikasi b. Untuk dunia usaha/industri dan penggunaan tenaga kerja 1) 2) 3) 4)
Membantu dalam rekrutmen Membantu penilaian unjuk kerja Dipakai untuk membuat uraian jabatan Untuk mengembangkan program pelatihan yang spesifik berdasar kebutuhan dunia usaha/industri
c. Untuk institusi penyelenggara pengujian dan sertifikasi 1) Sebagai acuan dalam merumuskan paket-paket program sertifikasi sesuai dengan kualifikasi dan levelnya. 2) Sebagai acuan dalam penyelenggaraan pelatihan penilaian dan sertifikasi. B. STRUKTUR BAGAN STANDAR KOMPETENSI. Stuktur Bagan Standar Kompetensi disusun mengakomodir standar model RMCS yang distrukturkan sebagai berikut:
3
BIDANG KEAHLIAN ATAU PEKERJAAN
UNIT-UNIT KOMPETENSI
KUALIFIKASI
KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI KUNCI
ELEMEN-ELEMAT KOMPETENSI
BATASAN VARIABEL
BATASAN VARIABEL
4
C. Format Unit Kompetensi Kode Unit: Terdiri dari berapa huruf dan angka yang disepakati oleh para pengembang dan industri terkait Judul Unit: Merupakan fungsi tugas/pekerjaan suatu unit kompetensi yang mendukung sebagian atau keseluruhan standar kompetensi. Judul unit biasanya menggunakan kalimat aktif yang diawali dengan kata kerja aktif yang dapat terobservasi. Deskripsi Unit Penjelasan singkat tentang unit berkaitan dengan pekerjaan yang akan dilakukan Elemen Kompetensi Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja Merupakan Elemen Kompetensi Pernyataan tentang hasil atau output yang yang dibutuhkan untuk tercapainya diharapkan untuk setiap Elemen Kompetensi unit kompetensi tersebut di atas yang dinyatakan dalam kalimat pasif dan (untuk setiap unit biasanya terdiri terukur. Untuk setiap Elemen Kompetensi dari 3 hingga 5 Elemen Kompetensi sebaiknya mencakup aspek Kompetensi) pengetahuan, keterampilan dan sikap (KSA) Batasan Variabel Menjelaskan konteks unit kompetensi dengan kondisi pekerjaan unit yang akan dilakukan, prosedur atau kebijakan yang harus dipatuhi pada saat melakukan pekerjaan tersbut serta informasi tentang peralatan dan fasilitas yang diperlukan Panduan Penilaian 1. Menjelaskan prosedur penilaian yang harus dilakukan 2. Persyaratan awal diperlukan sebelum menguasai unit yang dimaksud tersebut 3. Informasi tentang pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan terkait dan mendukung tercapainya kompetensi dimaksud 4. Aspek-aspek kritis yang sangat berpengaruh tercapainya kompetensi dimaksud D. KODE UNIT KOMPETENSI Untuk memudahkan keperluan admistratif pelaksanaan standardisasi dan sertifikasi kompetensi, dilakukan kodefikasi unit dengan pengaturan sebagai beikut: Kode Unit: LPB/BDS-P.KUMKM.A.001.01
Versi /tahun penerbitan Nomor urut unit Kompetensi Untuk setiap sub bidang Kelompok Bidang Kompetensi Adalah Kode Klien terdiri dari Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah LPB/BDS-P
5
E. DAFTAR UNIT KOMPETENSI KONSULTAN/PENDAMPING LPB/ BDS-P Daftar unit kompetensi konsultan/pendamping LPB/ BDS-P diaplikasikan dalam melaksanakan kerja Layanan Pengembangan Bisnis KUMKM 1. Kompetensi Umum NO
2.
1 2 3
LPB.KUMKM.A.01.11 LPB.KUMKM.A.02.11 LPB.KUMKM.A.03.11
4
LPB.KUMKM.A.04.11
5
LPB.KUMKM.A.05.11
6
LPB.KUMKM.A.06.11
7 8
LPB.KUMKM.A.07.11 LPB.KUMKM.A.08.11
9
LPB.KUMKM.A.09.11
UNIT KOMPETENSI UMUM Membangun Relasi Sosial Memfasilitasi Pemetaan Potensi Bisnis Menyadarkan Kebutuhan Masyarakat Memfasilitasi Analisis Profile Bisnis Memfasilitasi Perencanaan Bisnis Meningkatkan Aksesibilitas Antar Pemangku Kepentingan Mengembangkan semangat belajar Melakukan Advokasi Bisnis Mengembangkan Profesionalitas Konsultan Bisnis
Kompetensi Inti NO
3.
KODE
KODE
10
LPB.KUMKM.B.10.11
11
LPB.KUMKM.B.11.11
12
LPB.KUMKM.B.12.11
13
LPB.KUMKM.B.13.11
14 15
LPB.KUMKM.B.14.11 LPB.KUMKM.B.15.11
UNIT KOMPETENSI INTI Memberikan Konsultasi Manajemen Lembaga Keuangan Mikro Memberikan Konsultasi Manajemen Koperasi Memberikan Konsultasi Manajemen Usaha Mikro Memberikan Konsultasi Manajemen Usaha Kecil dan Menengah Memberikan Konsultasi Manajemen Korporasi Mengelola Pelatihan
Kompetensi Khusus
NO
KODE
19
LPB.KUMKM.C.16.11
20
LPB.KUMKM.C.17.11
21
LPB.KUMKM.C.18.11
22
LPB.KUMKM.C.19.11
23
LPB.KUMKM.C.20.11
24
LPB.KUMKM.C.21.11
UNIT KOMPETENSI KHUSUS Memberikan Konsultasi Bidang Agribisnis dan Nelayan Memberikan Konsultasi Bidang Pengrajin dan Industri Rumah Tangga Memberikan Konsultasi Bidang Usaha Sektor Informal Memberikan Konsultasi Bidang Pedagang Kecil dan Eceran Memberikan Konsultasi Bidang Handycraft dan Industri Kreatif Memberikan Konsultasi Bidang Usaha Jasa 6
BAB III UNIT KOMPETENSI UMUM DAFTAR UNIT KOMPETENSI KONSULTAN BDS-P DALAM MELAKSANAKAN KERJA LAYANAN PENGEMBANGAN BISNIS [LPB] KOPERASI DAN USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH [KUMKM] NO
KODE
UNIT KOMPETENSI UMUM
1
LPB.KUMKM.A.01.11
Membangun Relasi Sosial
2
LPB.KUMKM.A.02.11
Memfasilitasi Pemetaan Potensi Bisnis
3
LPB.KUMKM.A.03.11
Menyadarkan Kebutuhan Masyarakat
4
LPB.KUMKM.A.04.11
Memfasilitasi Analisis Profil Bisnis
5
LPB.KUMKM.A.05.11
Memfasilitasi Perencanaan Bisnis
6
LPB.KUMKM.A.06.11
Meningkatkan Aksesibilitas Antar Pemangku Kepentingan
7
LPB.KUMKM.A.07.11
Mengembangkan semangat belajar
8
LPB.KUMKM.A.08.11
Melakukan Advokasi Bisnis
9
LPB.KUMKM.A.09.11
Mengembangkan Profesionalitas Konsultan Bisnis
A. KOMPETENSI UMUM I. KODE UNIT II. JUDUL UNIT III. DESKRIPSI UNIT
: : :
LPB.KUMKM.A.01.11 Membangun Relasi Sosial Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja Pemberdaya Masyarakat dalam membangun relasi sosial.
IV. ELEMEN KOMPETENSI
V. KRITERIA UNJUK KERJA
1. Mengidentifikasi penerima manfaat
a. b. c.
Penerima manfaat ditetapkan. Kelompok penerima manfaat dilakukan. Karakteristik penerima manfaat telah diidentifikasi.
2. Melakukan pencairan diri
a.
Kondisi lingkungan sosial penerima manfaat dianalisis. Tokoh potensial dan tokoh-kunci diidentifikasi Komunikasi dengan tokoh-tokoh potensial dan tokoh-kunci dilakukan. Perkenalan dengan penerima manfaat secara formal dan informal dilakukan. Pencairan diri dievaluasi.
b. c. d. e.
7
3. Melakukan komunikasi dialogis yang konvergen
a. b. c. d. e.
4. Memantapkan sosial
relasi
a. b. c. d.
Media-media komunikasi dengan warga masyarakat diidentifikasi. Pelibatan diri dalam percakapan informal dan diskusi-diskusi dilakukan. Masalah dan kebutuhan penerima manfaat dirumuskan. Komunikasi dialogis yang konvergen diupayakan. Efektiivitas komunikasi dialogis yang konvergen dievaluasi. Diskusi-diskusi dan pertemuan informal dijadwalkan. Agenda kegiatan ditetapkan. Diskusi-diskusi dan pertemuan informal diikuti. Kemantaban relasi sosial dievaluasi.
VI. BATASAN VARIABEL 1. Konteks variabel : a. Unit ini berlaku dalam membangun relasi sosial. b. Unit ini berlaku untuk uji kompetensi bagi semua Pemberdaya Masyarakat (fasilitator, supervisor, programmer, koordinator, dan advisor): 1) Pemberdaya Masyarakat mengidentifikasi penerima manfaat Pemberdaya Masyarakat mengidentifikasi pemangku kepentingan. 2) Pemberdaya Masyarakat mengupayakan pencairan diri. 3) Pemberdaya Masyarakat melakukan komunikasi dialogis yang konvergen. 4) Pemberdaya Masyarakat memantabkan relasi sosial. 2. Perlengkapan yang dibutuhkan : a. Media/sarana komunikasi. b. Lainnya. 3. Tugas –tugas yang harus dilakukan : a. Mengidentifikasi penerima manfaat. b. Mengupayakan pencairan diri. c. Melakukan komunikasi dialogis yang konvergen. d. Memantabkan relasi sosial. 4. Peraturan-peraturan yang diperlukan : a. Monografi wilayah. b. Panduan pengembangahn komunikasi dialogis. c. Peraturan terkait. VII. PANDUAN PENILAIAN 1. Penjelasan prosedur penilaian : a. Prosedur penilaian dilakukan melalui tahapan sebagai berikut : 1) Penetapan standar penilaian. 2) Penyusunan kriteria penilaian. 3) Penentuan tempat, waktu dan cara penilaian. 4) Penyiapan alat dan bahan penilaian. 5) Pengujian, penilaian dan penetapan kelulusan. 6) Pelaporan hasil pengujian. b. Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya : 8
2. Kondisi Penilaian: a. Penilaian dilakukan di tempat yang disediakan oleh pengelola TUK (di dalam ruangan dan atau Tempat-kerja). b. Penilaian dilakukan dengan cara: pertanyaan/jawaban tertulis, wawancara, pengamatan kegiatan, telaahan dokumen hasil-kegiatan yang dilakukan. 3. Pengetahuan yang dibutuhkan: a. Sosiologi. b. Anthropogi. c. Komunikasi sosial. 4. Keterampilan yang dibutuhkan : a. Melakukan análisis sosial. b. Menjalin komunikasi yang efektif. 5. Aspek kritis: a. Identifikasi nilai- nilai sosial budata setempat. b. Ketrampilan berkomunikasi. 6. Kompetensi kunci Kompetensi Kunci
Tingkat
Mengumpulkan, menganalisis dan mengorganisasikan informasi Mengkomunikasikan informasi dan ide-ide Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis Memecahkan masalah Menggunakan teknologi
2 1 1 2 1 1 1
No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
I. KODE UNIT II. JUDUL UNIT III. DESKRIPSI UNIT
: LPB.KUMKM.A.02.11 : Memfasilitasi Pemetaan Potensi Bisnis : Unit kompetensi ini mencakup persyaratan yang dibutuhkan konsultan BDS dalam memfasilitasi pemetaan potensi bisnis Koperasi dan UMKM klien.
IV. ELEMEN KOMPETENSI 1. Mengidentifikasi dan menjelaskan konteks peta potensi bisnis
V. KRITERIA UNJUK KERJA a. b. c. d. e.
Konteks dan tujuan pemetaan potensi bisnis didiskusikan dan dikonfirmasikan kepada klien Standar yang akan digunakan dalam asesmen (standar kompetensi kerja) dijelaskan kepada klien Prosedur asesmen diklarifikasi, harapan asesor disepakati oleh klien Informasi disampaikan menggunakan bahasa dan strategi interaktif serta teknik berkomunikasi efektif kepada klien. Membuat perencanaan untuk memperoleh data, alat dan seluruh informasi yang diidentifikasi berdasarkan kegiatan bisnis yang berkembang disekeliling mencakup dimensi persediaan dan 9
kebutuhan f. g. h.
2. Mengumpukan, mengorganisir dan merekam hasil asesmen
a. b.
c.
d. e. f. g.
h. 3. Melakukan analisis peta potensi bisnis
a. b. c. d.
Fasilitas-fasilitas kritis yang harus diketahui dan dilindungi dekat lokasi bisnis diidentifikasi dan dilindungi sesuai ketentuan perusahaan. Aksesibilitas ke lokasi bisnis diidentifikasi agar memudahkan mobilisasi sumber daya. Kerawanan dan hambatan yang dapat mempengaruhi kelancaran bisnis diidentifikasi untuk menentukan antisipasi dini dalam menanggulangi kesulitan bisnis. Bukti bukti yang tertera dalam prosedur asesmen dikumpulkan, menggunakan metode dan alat asesmen. Bukti – bukti yang dikumpulkan di evaluasi: 1) Validitasnya 2) Keasliannya 3) Kecukupannya 4) Kekiniannya 5) Pencapaian yang konsisten sesuai standar yang ditentukan. Bukti – bukti yang dikumpulkan di evaluasi dimensi kompetensinya yaitu: 1) Profil bisnis. 2) Persediaan dan kebutuhan. 3) Daya saing. 4) Tingkat persaingan. Apabila mengalami keraguan, meminta bantuan kepada asesor yang lebih berpengalaman. Keputusan asesmen ditetapkan sesuai kriteria yang tercantum dalam prosedur asesmen. Kerahasiaan hasil asesmen, dijaga dan akses terhadap rekaman asesmen hanya dapat dilakukan oleh klien. Bahasa interaktif maupun dokumen tertulis menggunakan bahasa, strategi maupun teknik penulisan yang tepat agar kegiatan dan hasil asesmen dimengerti oleh klien dan pihak terkait lainnya. Hasil asesmen direkam secara akurat sesuai dengan tata cara pengarsipan. Dilakukan analisis SWOT Tindakan yang akan dilakukan ditentukan berdasarkan analisis SWOT. Posisi bisnis klien ditetapkan dengan tepat. Rancangan strategi jangka panjang dirumuskan dan ditetapkan dengan baik.
VI. BATASAN VARIABEL 1. Konteks variabel: Kompetensi ini pada umumnya dilakukan oleh Business Development Services (BDS) dalam melakukan pendampingan kepada Koperasi dan UMKM klien dalam membuat keputusan bisnis dengan mempertimbangkan peta potensi bisnis dan 10
profil resikonya. Dalam melaksanakan layanan tersebut mempertimbangkan adanya atau merujuk kepada : a. Kode etik profesi konsultan Business Development Services. b. Peraturan/perundangan yang terkait dan berlaku c. Brosur/leaflet peta potensi bisnis, grafik dan chart yang relevan d. Dokumen dan literature lain yang terkait dengan potensi bisnis. 2. Kompetensi yang dipersyaratkan: a. Membuat analisis bisnis b. Membuat analisis SWOT c. Mengoperasikan perangkat komputer dengan sistem operasi standar 3. Konteks spesifik pemetaan potensi bisnis dapat ditetapkan dengan: a. Tujuan pemetaan potensi bisnis seperti: 1) Untuk mengetahui daya saing dan potensi bisnis 2) Untuk mengetahui tingkat persaingan bisnis 3) Untuk membuat rencana dan strategi pengembangan bisnis 4) Untuk memecahkan permasalahan bisnis b. Lokasi pemetaan potensi bisnis seperti: 1) Lokasi sekeliling tempat usaha 2) Lokasi wilayah sasaran usaha 3) Kombinasi dari keduanya c. Jenis Pemetaan potensi bisnis seperti: 1) Jenis bisnis 2) Produk ungglan 3) Kombinasi dari keduanya 4. Metode pemetaan potensi bisnis, Instrumen dan implikasi sumber daya Kompetensi ini dapat dilakukan kepada usaha KUMKM melalui observasi dalam rentang waktu yang mencukupi pada saat yang bersangkutan akan memulai dan atau sedang mengelola bisnis pada kondisi normal. Metode pemetaan potensi bisnis menggunakan: a. Observasi langsung terhadap unjuk kerja, kondisi eksisting dan tingkat persaingan b. Analisa SWOT c. Kaji ulang portofolio d. Atau kombinasi dari metode tersebut di atas dan atau metode lain yang layak digunakan. Instrumen asesmen pemetaan potensi bisnis mencakup: a. Perintah spesifik yang diberikan dalam kerja proyek/klien b. Daftar data dan informasi c. Deskripsi unjuk kerja kompetensi d. Kombinasi dari beberapa instrumen uji. VII. PANDUAN PENILAIAN 1. Aspek Kritis: Kompetensi harus didemonstrasikan berkenaan dengan kemampuan menemukenali dan menganalisis situasi yang berpotensi memerlukan tindakan koreksi. Alasan yang menjadi latar belakang analisis dan penentuan tindakan koreksi harus diakses secara seksama. Unjuk kerja yang konsisten sesuai dengan standar yang dipersyaratkan harus didemonstrasikan dengan melihat pada: 11
a. Kemampuan mengeksplorasi dan menganalisis data dan informasi potensi bisnis klien b. Kemampuan menemukenali profil pengembangan dan resiko bisnis klien berdasar pada data dan informasi yang digali dari klien dan sumber lain c. Kemampuan mempresentasikan hasil analisa pemetaan potensi bisnis d. Kemampuan meyakinkan klien tentang hasil analisa pemetaan potensi bisnis 2. Fokus Pemetaan Potensi Bisnis : Asesmen harus mampu mengukur kemampuan BDS-P dalam menggali data dan informasi potensi dan resiko bisnis serta informasi lainnya didalam membuat peta potensi bisnis 3. Pengetahuan pendukung yang diperlukan: a. Pengetahuan tentang standar kinerja Koperasi dan UMKM serta petunjuk asesmen. b. Pengetahuan tentang legal aspek dan tanggungjawab etika serta persyaratan lain yang relevan. c. Pemahaman prinsip-prinsip asesmen, yang terkait dengan realibitas, validitas, fleksibilitas, keaslian, kecukupan dan konsistensi. d. Pengetahuan tentang pedoman asesmen berdasar pada kualifikasi asesmen dan workplace assessment. e. Keterampilan dalam mengaplikasikan berbagai metode asesmen pemetaan potensi. f. Perencanaan kerja mandiri untuk memprediksi konsekuensi perbaikan berkelanjutan yang harus dilakukan. g. Kemampuan yang dipersyaratkan dalam menggunakan bahasa, literasi, dan numerasi: 1) Membaca dan menginteprestasikan perencanaan asesmen. 2) Memberikan informasi yang tepat dan jelas secara lisan dan tertulis. 3) Menyesuaikan bahasa lisan dan tertulis sesuai dengan sasaran audiensi 4) Menuliskan instrumen uji/asesmen dengan menggunakan bahasa yang mencerminkan bahasa (istilah-istilah dan terminologi) yang dipergunakan pada bidang yang diujikan. 5) Menyiapkan dokumen yang dipersyaratkan dengan menggunakan tata letak dan bahasa yang jelas dan komprehensif. 6) Menghitung dan mengkalkulasi 7) Kemampuan berkomunikasi secara baik dan benar 4. Keterampilan pendukung yang diperlukan: a. Organizing skills b. Presentation skills c. Communication skills (oral, written, listening, body language) d. General business knowledge e. Menggunakan dan memahami kuesioner profil risiko dan alat ukur lain 5. Lingkungan dan bahan pakai pemetaan potensi bisnis mencakup: Waktu, lokasi, personil pembantu, biaya, peralatan, bahan, alat bantu/ OHS, LCD, SOP dari KUMKM
12
6. Kompetensi kunci: No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Kompetensi Kunci Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi. Mengikomunikasikan informasi dan ide. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok Memecahkan masalah Menggunakan ide teknik matematik. Menggunakan teknologi
Level Kinerja 3 3 3 3 3 3 3
I. KODE UNIT : LPB.KUMKM.A.03.11 II. JUDUL UNIT : Menyadarkan Kebutuhan Masyarakat III. DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja Konsultan Bisnis dalam menyadarkan kebutuhan masyarakat V. KRITERIA UNJUK KERJA
IV. ELEMEN KOMPETENSI 1. Melakukan penilaian a. keadaan secara cepat dan partisipasif b. c. d. 2. Menganalis masalah a. dan kebutuhan b. c. 3. Menyadarkan pentingnya perubahan
a. b. c. d.
Rencana kegiatan penilaian dikomunikasikan kepada penerima manfaat dan pemangku kepentingan. Panduan penilaian disiapkan. Pengumpulan dan analisis data dilakukan secara partisipatif. Hasil penilaian keadaan dan kecendrungannya dirumuskan secara partisipatif. Hasil penilaian keadaan dicermati dan dikritisi. Akar masalah dan penyebabnya diidentifikasikan. Kebutuhan untuk mengatasi masalah dirumuskan. Arti penting perubahan dikomunikasikan kepada masyarakat. Respon masyarakat tentang pentingnya perubahan dianalis. Klarifikasi yang diperlukan dilakukan. Penyadaran pentingnya perubahan dievaluasi.
VI. BATASAN VARIABEL 1. Konteks variabel :
a. Unit ini berlaku untuk menyadarkan kebutuhan masyarakat. b. Unit ini berlaku untuk uji kompetensi bagi semua Pemberdaya Masyarakat(fasilitator, supervisor, programmer, koordinator, dan advisor): 13
1) Pemberdaya Masyarakat melakukan penilaian keadaan secara cepat dan Partisipasif. 2) Pemberdaya Masyarakatmenganalisis masalah dan kebutuhan. 3) Pemberdaya Masyarakat menyadarkan pentingnya perubahan. 2. Perlengkapan yang dibutuhkan :
a. b. c. d.
Sarana/perlengkapan diskusi. Media dan sarana/perlengkapan komunikasi. Alat tulis dan computer. Lainnya.
3. Tugas –tugas yang harus dilakukan :
a. Melakukan penilaian keadaan secara cepat dan partisipasif. b. Menganalisis masalah dan kebutuhan. c. Menyadarkan pentingnya perubahan. 4. Peraturan-peraturan yang diperlukan :
a. Panduan penyadaran masyarakat. b. Peraturan terkait. VII. PANDUAN PENILAIAN 1. Penjelasan prosedur penilaian :
a. Prosedur penilaian dilakukan melalui tahapan sebagai berikut : 1) Penetapan standar penilaian. 2) Penyusunan kriteria penilaian. 3) Penentuan tempat, waktu dan cara penilaian. 4) Penyiapan alat dan bahan penilaian. 5) Pengujian, penilaian dan penetapan kelulusan. 6) Pelaporan hasil pengujian. b. Unit Kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya PMD.PP.01.001.01 Membangun Relasi Sosial 2. Kondisi Penilaian:
a. Penilaian dilakukan di tempat yang disediakan oleh pengelola TUK (di dalam ruangan dan atau tempat kerja). b. Penilaian dilakukan dengan cara: pertanyaan/jawaban tertulis, wawancara, pengamatan kegiatan, telaahan dokumenhasil-kegiatan yang dilakukan. 3. Pengetahuan yang dibutuhkan: a. Konsep Manajemen Perubahan. b. Konsep Penyadaran Masyarakat. 4. Keterampilan yang dibutuhkan :
a. Menilai keadaan secara partisipatif. b. Analisis masalah dan kebutuhan. c. Menyadarkan masyarakat. 5. Aspek kritis:
a. Ketepatan analisa situasi. b. Komunikasi yang efektif.
14
6. Kompetensi kunci
Kompetensi Kunci
No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Tingkat
Mengumpulkan, menganalisis dan mengorganisasikan informasi Mengkomunikasikan informasi dan ide-ide Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis Memecahkan masalah Menggunakan teknologi
2 2 1 2 1 1 1
I. KODE UNIT : LPB.KUMKM.A.04.11 II. JUDUL UNIT : Memfasilitasi Analisis Profil Bisnis III. DESKRIPSI UNIT : Kompetensi ini merupakan kemampuan yang didasari atas pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang yang dibutuhkan Konsultan Bisnis dalam memfasilitasi Analisis Profil Bisnis IV. ELEMEN KOMPETENSI 1. Membuat analisis profil bisnis klien
V. KRITERIA UNJUK KERJA a.
b. c.
2. Melakukan konsultasi kepada klien
a.
b.
c.
d.
e.
Data dan Informasi bisnis klien dihimpun berdasarkan sumber yang legal dengan memperhatikan aspek kerahasiaan yang bersangkutan. Prediksi pengembangan bisnis klien diidentifikasi dan didokumentasi. Profil bisnis klien dituangkan kedalam tampilan yang mudah dipergunakan dalam layanan kepada klien. Kebutuhan layanan dari klien tentang pembuatan keputusan bisnis yang mempertimbangkan profil risiko berdasar pada profil bisnis yang dimilikinya Data/informasi dan kebutuhan layanan klien dianalisis dan dievaluasi dengan mempertimbangan seluruh profil risiko bisnis. Kebutuhan layanan dari klien tentang mengelola investasi dan portofolio dieksplor berdasar pada profil keuangan dan profil resiko yang dimilikinya Data/informasi dan kebutuhan layanan klien dianalisis dan dievaluasi dengan mempertimbangan seluruh aspek investasi dan portofolio bisnisnya Alternatif proposal pengelolaan investasi dan portofolio bisnis disampaikan kepada klien untuk dipilih berdasar pada tingkat risiko yang 15
harus dipikul oleh klien 3. Mempresentasikan proposal pengelolaan investasi dan portofolio bisnis untuk klien
4. Mendokumentasikan profil bisnis
a.
b.
a.
b.
c.
Kelebihan dan kekurangan masing-masing alternatif proposal pengelolaan investasi dan portofolio bisnis didiskusikan kepada klien. Proposal pengelolaan investasi dan portofolio bisnis dipilih oleh klien berdasar pada pertimbangan objektif sesuai dengan profil risiko dan rencana pengembangan bisnis klien Keputusan tentang pengelolaan investasi dan portofolio bisnis yang dipilih oleh klien sesudah mempertimbangkan semua aspek diadminstrasikan dengan menggunakan format dan prosedur yang ditetapkan oleh perusahaan atau model lain yang berlaku. Proposal yang telah disepakati diadministrasikan sesuai dengan kebijakan perusahaan atau SOP yang berlaku. Hasil keputusan klien didokumentasikan, dikonsultasikan kepada supervisor atau PIC lainnya untuk keperluan proses lebih lanjut
VI. BATASAN VARIABEL 1. Konteks variabel:
Kompetensi ini pada umumnya dilakukan oleh Business Development Services Provider dalam melakukan pendampingan kepada Koperasi dan UMKM klien dalam membuat profil bisnis dengan mempertimbangkan prospek dan strategi pengembangan bisnis. Dalam melaksanakan layanan tersebut mempertimbangkan adanya atau merujuk kepada : a. Kode etik profesi Business Development Services Provider. b. Peraturan/perundangan yang terkait dan berlaku c. Brosur/leaflet produk jasa layanan bisnis, grafik dan chart yang relevan d. Dokumen dan portofolio bisnis 2. Kompetensi yang dipersyaratkan:
a. Membuat analisis bisnis b. Membuat analisis SWOT c. Mengoperasikan perangkat komputer dengan sistem operasi standar 3. Konteks spesifik analisis profil bisnis dapat ditetapkan dengan:
a. Tujuan analisis profil bisnis seperti: 1) Untuk menyusun blueprint/portofolio bisnis 2) Untuk mengetahui daya saing dan potensi bisnis 3) Untuk membuat rencana dan strategi pengembangan bisnis 4) Untuk memecahkan permasalahan bisnis b. Jenis analisis profil bisnis seperti: 1) Analisis keuangan 2) Analisis pasar dan pemasaran 3) Analisis SDM 4) Analisis manajemen bisnis 16
5) Analisis lainnya sesuai dengan kebutuhan 4. Metode analisis profil bisnis, Instrumen dan implikasi sumber daya
Kompetensi ini dapat dilakukan kepada usaha KUMKM melalui observasi dalam rentang waktu yang mencukupi pada saat yang bersangkutan akan memulai dan atau sedang mengelola bisnis. Metode analisis profil bisnis menggunakan: a. Observasi langsung terhadap unjuk kerja, kondisi eksisting b. Analisa SWOT c. Kaji ulang portofolio d. Kombinasi dari metode tersebut di atas atau metode lain yang sesuai kebutuhan Instrumen analisis profil bisnis mencakup: a. Perintah spesifik yang diberikan oleh kerja proyek/klien b. Daftar data dan informasi c. Deskripsi unjuk kerja kompetensi d. Kombinasi dari beberapa instrumen uji. VII.
PANDUAN PENILAIAN
1. Aspek Kritis:
Kompetensi harus didemonstrasikan berkenaan dengan kemampuan menemukenali dan menganalisis situasi yang berpotensi memerlukan tindakan koreksi. Alasan yang menjadi latar belakang analisis dan penentuan tindakan koreksi harus diakses secara seksama. Unjuk kerja yang konsisten sesuai dengan standar yang dipersyaratkan harus didemonstrasikan dengan melihat pada: a. Kemampuan mengeksplorasi dan menganalisis data dan informasi profil bisnis klien b. Kemampuan menemukenali profil risiko dan prospektus berdasar pada data dan informasi yang digali dari klien c. Kemampuan mempresentasikan hasil analisa profil bisnis klien d. Kemampuan meyakinkan klien tentang hasil analisa profil bisnis 2. Fokus Analisis Profil Bisnis :
Kriteria unjuk kerja kompetensi analisis profil bisnis harus mampu mengukur kemampuan BDS-P dalam menggali data dan informasi bisnis serta informasi lainnya didalam menemukenali portofolio bisnis klien 3. Pengetahuan pendukung yang diperlukan:
a. Pengetahuan tentang standar kinerja Koperasi dan UMKM serta petunjuk asesmen. b. Pengetahuan tentang legal aspek dan tanggungjawab etika serta persyaratan lain yang relevan. c. Pemahaman prinsip-prinsip asesmen, yang terkait dengan realibitas, validitas, fleksibilitas, keaslian, kecukupan dan konsistensi. d. Pengetahuan tentang pedoman asesmen berdasar pada kualifikasi asesmen dan workplace assessment. e. Keterampilan dalam mengaplikasikan berbagai metode asesmen dan analisis. f. Perencanaan kerja mandiri untuk memprediksi konsekuensi perbaikan berkelanjutan yang harus dilakukan. g. Kemampuan yang dipersyaratkan dalam menggunakan bahasa, literasi, dan numerasi: 1) Membaca dan menginteprestasikan perencanaan asesmen. 17
2) Memberikan informasi yang tepat dan jelas secara lisan dan tertulis. 3) Menyesuaikan bahasa lisan dan tertulis sesuai dengan sasaran audiensi 4) Menuliskan instrumen uji/asesmen dengan menggunakan bahasa yang mencerminkan bahasa (istilah-istilah dan terminologi) yang dipergunakan pada bidang yang diujikan. 5) Menyiapkan dokumen yang dipersyaratkan dengan menggunakan tata letak dan bahasa yang jelas dan komprehensif. 6) Menghitung dan mengkalkulasi 7) Kemampuan berkomunikasi secara 4. Keterampilan pendukung yang diperlukan:
a. b. c. d. e.
Organizing skills Presentation skills Communication skills (oral, written, listening, body language) General business knowledge Menggunakan dan memahami kuesioner profil risiko dan alat ukur lain
5. Lingkungan dan bahan pakai analisis profil bisnis mencakup:
Waktu, lokasi, personil pembantu, biaya, peralatan, bahan, alat bantu/ OHS, LCD, SOP dari KUMKM 6. Kompetensi kunci:
No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Kompetensi Kunci Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi Mengkomunikasikan ide dan informasi Merencanakan dan mengatur kegiatan Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok Menggunakan konsep dan teknik matematika Memecahkan persoalan/masalah Menggunakan teknologi
Level 3 3 1 1 3 3 1
I. KODE UNIT : LPB.KUMKM.A.05.11 II. JUDUL UNIT : Memfasilitasi Perencanaan Bisnis III. DESKRIPSI UNIT : Kompetensi ini merupakan kemampuan yang didasari atas pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang yang dibutuhkan Konsultan Bisnis dalam melakukan perencanaan Bisnis IV. ELEMEN KOMPETENSI 1. Merencanakan dan menetapkan Standar Operasional Prosedur layanan konsultasi penjualan.
V. KRITERIA UNJUK KERJA a. Pengetahuan tentang 6 (enam) unsur marketing dalam manajemen. b. Pemahaman analisis SWOT atas produk yang akan dipasarkan.
2. Menganalisis permasalahan a. Pencatatan data penjualan produk selama kurun waktu tertentu penjualan atas produk b. Pengolahan dan analisis data menggunakan yang dikonsultasikan. metode pencatatan dan ceklist yang ditetapkan. 18
3. Mendiagnose karasteristik pasar.
4. Menganalisis cara mening katkan penjualan.
5. Menganalisis rencana penjualan.
6. Menetapkan kebijakan dan meningkatkan tingkat harga penjualan
c. Konsep perbaikan sistim dan cara penjualan didasarkan atas hasil pengolahan, analisis data dan umpan balik kepuasan pelanggan. a. Faktor-faktor lingkungan yang didiagnose antara lain: demografi, kondisi perekonomian, sosial dan budaya dan persaingan. b. Pengetahuan tentang analisis SWOT dan 4 P (Product, Price, Place, Promotion) dan 4C (Customer solution, Cost, Convinience and Communication). c. Data aktual survei pasar yang telah dihimpun sesuai standar yang ditetapkan. a. Data informasi kondisi permintaan dan penawaran atas produk tertentu dianaliais dengan metode permintaan dan penawaran. b. Analisis data dilakukan dengan mempertimbangkan karasteristik pasar.. c. Perubahan dan perkembangan atas peluang serta kendala pasar dianalisis dengan SWOT. a. Data survei pasar serta masalah-masalah rencangan dan implementasi penjualan di dihimpun dan diolah. b. Data olahan rencana penjualan dianalisis berdasar pada SWOT dan 4 P & 4C (Customer, Cost, Convinience and Communication).. c. Data pertumbuhan penduduk setempat dihimpun dan dipakai sebagai pertimbangan untuk menentukan rencana penjualan dengan menggunakan metode EMV (Economics Mean Value) yang dilakukan melalui decision tree. d. Rencana penjualan diaudit dan diverifikasi untuk mementukan produk yang sudah jenuh. a. Data atas klasifikasi produk baru maupun yang telah jenuh dipasaran dihimpun ditetapkan berdasar pada Analisis SWOT. b. Rumusan rencana kebijakan peningkatan tingkat harga dipresentasikan kepada bagian pemasaran untuk memperoleh masukan dan persetujuan. c. Kebijakan dan peningkatan tingkat harga penjualan ditetapkan.
19
VI. BATASAN VARIABEL 1. Konteks variabel: Kompetensi ini pada umumnya dilakukan oleh Business Development Services Provider dalam melakukan pendampngan KUMKM dalam melakukan konsultasi perencanaan dan manajemen penjualan. Dalam melaksanakan layanan tersebut mempertimbangkan adanya atau merujuk kepada : a. Kode etik profesi Business Development Services Provider. b. Peraturan/perundangan yang terkait dan berlaku c. Brosur/leaflet produk, grafik dan chart yang relevan d. Dokumen dan portofolio pasar dan penjualan 2. Kompetensi yang dipersyaratkan a. Membuat analisis pemasaran berdasar pada metode penawaran dan perminaan b. Membuat target pangsa pasar c. Pengalaman riset pasar dan atau lainnya. d. Mengoperasikan komputer dengan Operation Sistem Standar 3. Konteks spesifik perencanaan dan manajemen penjualan dapat ditetapkan dengan: a. Untuk menyusun data base produk b. Untuk mengetahui daya saing dan potensi pasar c. Untuk membuat rencana dan strategi pengembangan pangsa pasar d. Untuk memecahkan permasalahan pemasaran dan penjualan 4. Metode perencanaan dan manajemen penjualan, Instrumen dan implikasi sumber daya Kompetensi ini dapat dilakukan kepada usaha KUMKM melalui observasi dalam rentang waktu yang mencukupi pada saat yang bersangkutan akan memulai dan atau sedang mengelola bisnis. Metode perencanaan dan manajemen penjualan menggunakan: a. Observasi langsung terhadap unjuk kerja b. Analisa SWOT c. 4 P (Product, Price, Place, Promotion) d. 4C (Customer solution, Cost, Convinience and Communication) e. EMV (Economics Mean Value) f. Atau kombinasi dari metode tersebut di atas. Instrumen perencanaan dan manajemen penjualan mencakup: a. Perintah spesifik yang diberikan oleh proyek/klien b. Daftar data dan informasi c. Deskripsi unjuk kerja kompetensi d. Kombinasi dari beberapa instrumen uji. VII. PANDUAN PENILAIAN 1. Aspek Kritis: Kemampuan yang bersangkutan menyelesaikan pekerjaan, dengan mengikuti prosedur yang diberlakukan dengan hasil kerja yang efektif dan efisien. Dengan memenuhi standar 4P dan 4C :
a. Menunjukakan unjuk kerja yang konsisten setiap elemen / sub kompetensi. b. Memenuhi kriteria unjuk kerja yang tercakup pada setiap sub kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik, prosedur-prosedur, informasi dan sumber-sumber daya yang tersedia. 20
c. Menunjukkan pemahaman terhadap pengetahuan dan ketrampilan-ketrampilan pendukung yang disebutkan pada bagian “Pengetahuan Pendukung”, serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan dimaksud 2. Fokus Perencanaan dan Manajemen Penjualan : Kriteria unjuk kerja perencanaan dan manajemen penjualan harus mampu mengukur kemampuan BDS-P dalam menggali data dan informasi produk dan pasar serta informasi lainnya didalam menemukenali portofolio pasar. 3. Pengetahuan pendukung yang diperlukan: a. Pengantar Koperasi dan UMKM b. Pengantar menejemen pemasaran dan penjualan (Sales Representative) c. Pengantar menejemen akutansi biaya dan kalkulasi biaya d. Teknik Analisis Transaksi (ikhtisar rencana penjualan ) e. Teknik analisis prosedur kerja f. Pengantar manajemen statistik g. Teknik analisis pasar h. Teknis analisis pembinaan dan meningkatkan kepuasan pelanggan i. Strategi penjualan dan promosi. j. Teknik analisis kinerja k. Manajemen sistim distribusi dan penjualan 4. Keterampilan pendukung yang diperlukan: a. Menggunakan peralatan dan perlengkapan pengamatan lapangan b. Mengoperasikan komputer c. Menggunakan metode cheklist konsultasi d. Organizing skills e. Presentation skills f. Communication skills (oral, written, listening, body language) g. General business knowledge 5. Lingkungan dan bahan pakai perencanaan dan manajemen penjualan mencakup: Waktu, lokasi, personil pembantu, biaya, peralatan, bahan, alat bantu, SOP dari KUMKM. 6. Kompetensi kunci: No 1 2 3 4 5 6 7
Kompetensi Kunci Dalam Unit ini Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi Merencanakan dan mengorganisir aktifitas-aktifitas Bekerja dengan orang lain dan kelompok Menggunakan ide-ide dan teknik matematika Memecahkan masalah Menggunakan teknologi
Level 2 2 3 2 2 3 1
21
I. KODE UNIT : LPB.KUMKM.A.06.11 II. JUDUL UNIT : Meningkatkan Aksesibilitas antar Pemangku Kepentingan III. DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja Konsultan Bisnis dalam mening-katkan aksesibilitas antar pemangku kepentingan IV. ELEMEN KOMPETENSI
V. KRITERIA UNJUK KERJA
a. Kebutuhan masyarakat diidentifikasi. 1. Mengidentifikasi pemangku kepentingan b. Semua pemangku kepentingan diidentifikasi. c. Semua pemangku kepentingan diinventarisir. 2. Mengidentifikasi media/sarana komunikasi tersedia dan dimanfaatkan
a. Teknik komunikasi antar pemangku kepentingan diidentifikasi. b. Semua media/sarana komunikasi diidentifikasi. yang atau c. Semua media/sarana komunikasi diinventarisir.
3. Mengembangkan media komunikasi baru
a. Media/sarana komunikasi terbaru diidentifikasi. b. Media/sarana komunikasi terbaru yang cocok diidentifikasi. c. Media/sarana komunikasi terbaru paling efisien diidentifilkasi. d. Media/sarana komunikasi terbaru yang cocok dan paling efisien dimanfaatkan. e. Media/sarana komunikasi terbaru yang cocok dan paling efisien dikembangkan.
a. Teknik komunikasi yang efektif dirumuskan. 4. Melakukan komunikasi secara berkala dan b. Media/sarana komunikasi yang diperlu-an disiapkan. berkelanjutan c. Komunikasi berkala dikembangkan. d. Komunikasi berkala dan berkelanjutan dikembangkan. a. Teknik berkomunikasi yang diterapkan 5. Meningkatkan dievaluasi. intensitas (bentuk, media, frekuensi) b. Bentuk, media dan frekuensi komuikasi yang paling efektif dipilih. komunikasi c. Intensitas (bentuk, media, frekuensi) komunikasi ditingkatkan. d. Praktek pengembangan aksesibilitas antar pemangku kepentingan dievaluasi.
VI. BATASAN VARIABEL 1. Konteks variabel : a. Unit ini berlaku untuk meningkatkan aksesibilitas antar pemangkui kepentingan. b. Unit ini berlaku untuk uji kompetensi bagi semua Pemberdaya Masyarakat (fasilitator, supervisor, programmer, koordinator, dan advisor): 22
1) Pemberdaya Masyarakat mengidentifikasi dan menginventarisasi pemangku kepentingan. 2) Pemberdaya Masyarakat mengidentifikasi media/ sarana komunikasi yang tersedia dan atau dimanfaatkan. 3) Pemberdaya Masyarakat mengembangkan media/ komunikasi baru. 4) Pemberdaya Masyarakat melakukan komunikasi secara berkala. 5) Pemberdaya Masyarakat meningkatkan intensitas (bentuk, media, frekuensi) komunikasi. 2. Perlengkapan yang dibutuhkan tidak terbatas pada: a. Media komunikasi. b. Sarana komunikasi. c. Alat tulis. d. Komputer. 3. Tugas-tugas yang harus dilakukan : a. Mengidentifikasi pemangku kepentingan. b. Mengidentifikasi media/sarana komunikasi yang tersedia dan atau dimanfaatkan. c. Mengembangkan media komunikasi baru. d. Melakukan komunikasi secara berkala. e. Meningkatkan intensitas (bentuk, media, frekuensi) komunikasi. 4. Peraturan-peraturan yang diperlukan mencakup tidak terbatas pada : a. Manual (pedoman penggunaan) beragam media komunikasi. b. Manual (pedoman penggunaan) beragam sarana komunikasi. c. Peraturan terkait. VII. PANDUAN PENILAIAN 1. Penjelasan prosedur penilaian : Alat, bahan dan tempat penilaian serta unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya yang diperlukan sebelum menguasai unit kompetensi ini dengan unit unit kompetensi yang terkait. a. Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya : 1) Membangun Relasi Sosial. 2) Membangun jejaring dan kemitraan. 3) Membangun kapasitas kelembagaan masyarakat dan pemerintahan. b. Unit kompetensi terkait, meliputi : 1) Mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya masyarakat. 2) Membangun visi dan kepemimpinan. 3) Membangun modal sosial. 4) Mengelola konflik. 2. Kondisi Penilaian: a. Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi ini terkait dengan meningkatkan aksesibilitas antar pemangku kepentingan. b. Penilaian dilakukan dengan cara: pertanyaan/jawaban tertulis, wawancara, pengamatan hasil kegiatan, telaahan dokumen hasil-kegiatan yang dilakukan. 3. Pengetahuan yang dibutuhkan: a. Dasar-dasar komunikasi. b. Media komunikasi. c. Sarana Komunikasi. 23
d. Jejaring komunikasi (communication network). 4. Keterampilan yang dibutuhkan : a. Mengidentifikasi ragam media komunikasi. b. Menginventarisasi media komunikasi yang tersedia/digunakan. c. Mengidentifikasi ragam sarana komunikasi. d. Menginventarisasi sarana komunikasi yang tersedia/digunakan. e. Memilih media dan sarana komunikasi yang baru. f. Mengembangkan sistim komunikasi yang efektif secara berkala dan berkelanjutan. 5. Aspek kritis: a. Analisis media dan sarana komunikasi yang efektif. b. Pengembangan media dan sarana komunikasi yang efektif. 6. Kompetensi kunci Kompetensi Kunci
No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Tingkat
Mengumpulkan, menganalisis dan mengorganisasikan informasi Mengkomunikasikan informasi dan ide-ide Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis Memecahkan masalah Menggunakan teknologi
1 2 2 2 1 1 1
I. KODE UNIT : LPB.KUMKM.A.07.11 II. JUDUL UNIT : Mengembangkan Semangat Belajar III. DESKRIPSI UNIT : Kompetensi ini merupakan kemampuan yang didasari atas pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang yang dibutuhkan Konsultan Bisnis dalam Mengembangkan semangat belajar IV. ELEMEN KOMPETENSI 1. Mengidentifikasi penerima manfaat
V. KRITERIA UNJUK KERJA a. Lingkup kegiatan konsultasi bisnis diidentifikasi b. Ragam kelompok penerima manfaat konsultasi bisnis diidentifikasi c. Kelompok penerima manfaat fiinventarisir d. Kelompok penerima manfaat didokumentasikan
2. Mengenalkan belajar
manfaat a. b. c. d.
Beragam manfaat belajar diidentifikasi Beragam manfaat belajar diinventarisir Beragam manfaat belajar didokumentasikan Beragam manfaat belajar dikomunikasikan.
3. Mengenalkan konsep belajr
beragam a. b. c. d. e.
Konsep belajar diidentifikasi Beragam kendala proses belajar diidentifikasi Jenis-jenis belajar dikomunikasikan Prinsip-prinsip belajar dikomunikasikan Beragam metoda belajar dikomunikasikan 24
4. Mendorong belajar
semangat
5. Memantapkan semangat belajar
a. b. c. d. e.
Beragam kebutuhan belajar diidentifikasi Beragam kendala proses belajar diidentifikasi Beragam manfaat belajar dikomunikasikan Alternatif mengatasi kendala belajar dikomunikasikan Dorongan untuk belajar dilakukan
a. Kegiatan belajar yang sudah dan belum dilakukan diidentifikasi b. Kegiatan belajar yang sudah dan belum dilakukan diinventarisir c. Kegiatan belajar yang belum dilakukan diupayakan d. Kegiatan berajar yang sudah dilakukan dimantabkan e. Praktek pengembangan aksesibilitas antar pemangku kepentingan dievaluasi.
VI. BATASAN VARIABEL 1. Konteks variabel : a. Unit ini berlaku untuk meningkatkan semangat belajar penerima manfaat. b. Unit ini berlaku untuk uji kompetensi bagi semua Konsultan Bisnis 1) Konsultan Bisnis mengidentifikasi penerima manfaat 2) Konsultan Bisnis mengenalkan manfaat belajar 3) Konsultan Bisnis mengenalkan beragam konsep belajar 4) Konsultan Bisnis mendorong semangat belajar 5) Konsultan Bisnis memantabkan semangat belajar 2. Perlengkapan yang dibutuhkan tidak terbatas pada: a. Media komunikasi. b. Sarana komunikasi. c. Alat tulis. d. Komputer. 3. Tugas-tugas yang harus dilakukan : a. Mengidentifikasi penerima manfaat b. Mengenalkan manfaat belajar c. Mengenalkan beragam konsep belajr d. Mendorong semangat belajar e. Memantabkan semangat belajar 4. Peraturan-peraturan yang diperlukan mencakup tidak terbatas pada : a. Manual (pedoman penggunaan) beragam media belajar. b. Manual (pedoman penggunaan) beragam perlengkapan belajar c. Peraturan terkait. VI. PANDUAN PENILAIAN 1. Penjelasan prosedur penilaian : Alat, bahan dan tempat penilaian serta unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya yang diperlukan sebelum menguasai unit kompetensi ini dengan unit unit kompetensi yang terkait. a. Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya : 1) Membangun Relasi Sosial 2) Memfasilitasi Pemetaan Potensi Bisnis 3) Menyadarkan Kebutuhan Masyarakat 25
4) Memfasilitasi Analisis Profile Bisnis 5) Memfasilitasi Perencanaan Bisnis 6) Meningkatkan Aksesibilitas Antar Pemangku Kepentingan b. Unit kompetensi terkait, meliputi: 1) Membangun Relasi Sosial 2) Memfasilitasi Pemetaan Potensi Bisnis 3) Menyadarkan Kebutuhan Masyarakat 4) Memfasilitasi Analisis Profile Bisnis 5) Memfasilitasi Perencanaan Bisnis 6) Meningkatkan Aksesibilitas Antar Pemangku Kepentingan 2. Kondisi Penilaian: a. Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi ini terkait dengan meningkatkan aksesibilitas antar pemangku kepentingan. b. Penilaian dilakukan dengan cara: pertanyaan/jawaban tertulis, wawancara, pengamatan hasil kegiatan, telaahan dokumen hasil-kegiatan yang dilakukan. 3. Pengetahuan yang dibutuhkan: a. Dasar-dasar komunikasi. b. Media komunikasi. c. Sarana Komunikasi. d. Jejaring komunikasi (communication network). 4. Keterampilan yang dibutuhkan : a. Mengidentifikasi ragam media komunikasi. b. Menginventarisasi media komunikasi yang tersedia/digunakan. c. Mengidentifikasi ragam sarana komunikasi. d. Menginventarisasi sarana komunikasi yang tersedia/digunakan. e. Memilih media dan sarana komunikasi yang baru. f. Mengembangkan sistim komunikasi yang efektif secara berkala berkelanjutan.
dan
5. Aspek kritis: a. Analisis media dan sarana komunikasi yang efektif. b. Pengembangan media dan sarana komunikasi yang efektif. 6. Kompetensi kunci No 1. 2. 3. 4.
Kompetensi Kunci
Tingkat
Mengumpulkan, menganalisis dan mengorganisasikan informasi Mengkomunikasikan informasi dan ide-ide Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok
1 2 2 2
26
I. KODE UNIT : LPB.KUMKM.A.08.11 II. JUDUL UNIT : Melakukan Advokasi Kebijakan Bisnis III. DESKRIPSI UNIT :Kompetensi ini merupakan kemampuan yang didasari atas pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang yang dibutuhkan Konsultan Bisnis dalam memberikan layanan advokasi kebijakan Bisnis. IV. ELEMEN 1. Mengidentifikasi dan
menjelaskan konteks asesmen advokasi kebijakan
2. Mengumpulkan bukti-
bukti
3. Mengorganisir asesmen
V. KRITERIA UNJUK KERJA a. Konteks dan tujuan asesmen didiskusikan dan dikonfirmasikan kepada klien b. Standar yang akan digunakan dalam asesmen (standar kompetensi kerja) dijelaskan kepada klien c. Prosedur asesmen diklarifikasi, harapan asesor maupun asesi disepakati. d. Hal-hal yang menyangkut aspek legal dan tanggung jawab etika yang berkaitan dengan asesmen harus dijelaskan kepada asesi e. Kebutuhan akan penyesuaian yang diperlukan oleh asesi dalam prosedur asesmen ditetapkan f. Informasi disampaikan menggunakan bahasa dan strategi interaktif serta teknik berkomunikasi efektif kepada asesi a. Bahasa verbal dan non verbal disesuaikan dan strategi digunakan untuk menciptakan suasana asesmen yang mendukung pengumpulan bukti bukti b. Bukti bukti yang tertera dalam prosedur asesmen dikumpulkan, menggunakan metode dan alat asesmen. c. Bukti dikumpulkan sesuai penyesuaian yang dibutuhkan, bila dipandang perlu. d. Bukti-bukti yang dikumpulkan direkam sesuai dengan prosedur asesmen advokasi. a. Bukti – bukti yang dikumpulkan di evaluasi: 1) Validitasnya 2) Keasliannya 3) Kecukupannya 4) Kekiniannya 5) Pencapaian yang konsisten sesuai standar yang ditentukan. b. Apabila mengalami keraguan, meminta bantuan kepada asesor yang lebih berpengalaman. c. Keputusan asesmen ditetapkan sesuai kriteria yang tercantum dalam prosedur asesmen. d. Pihak yang berkepentingan diberitahu akan adanya advokasi kebijakan e. Bahasa interaktif maupun dokumen tertulis menggunakan bahasa, strategi maupun teknik penulisan yang tepat agar kegiatan asesmen dimengerti oleh asesi dan personil terkait lainnya. 27
4. Menentukan metode
advokasi
5. Merekam dan
merumusan dan Menyampaikan advokasi kebijakan kepada pihak yang berkepentingan
a. Format advokasi disiapkan b. Model penyelesaian advokasi kekeluargaan/jalur hukum ditawarkan c. Win-win Solution ditawarkan a. Hasil asesmen direkam secara akurat sesuai dengan tata cara pengarsipan. b. Merumuskan materi advokasi yang didukung dengan bukti-bukti yang diperoleh. c. Suasana positif maupun negatif yang dialami pada saat melaksanakan advokasi dilaporkan kepada pihak yang berkepentingan terhadap prosedur advokasi
VI. BATASAN VARIABEL 1. Konteks variabel: Kompetensi ini pada umumnya dilakukan oleh Business Development Services Provider dalam melakukan pendampingan dalam melakukan advokasi kebijakan kepada Koperasi dan UMKM klien. Dalam melaksanakan layanan tersebut mempertimbangkan adanya atau merujuk kepada : a. Kode etik profesi Business Development Services Provider. b. Peraturan/perundangan yang terkait dan berlaku Sistem advokasi kebijakan harus menspesifikasikan/mendeskripsikan: a. Tujuan advokasi b. Persyaratan kompetensi untuk asesor c. Prosedur dan mekanisme dan kaji ulang atau sanggahan d. Evaluasi dan kaji ulang proses asesmen 2. Kompetensi yang dipersyaratkan a. Membuat desain asesmen b. Membuat dan melakukan presentasi 3. Konteks spesifik advokasi kebijakan dapat ditetapkan dengan: a. Prosedur yang tepat mencakup: Prosedur asesmen advokasi kebijakan harus menspesifikasikan: prosedur rekaman, mekanisme kaji ulang dan sanggahan, metode asesmen yang dipergunakan, instruksi dan bahan yang disediakan, instrumen uji, bukti-bukti yang dipersyaratkan, prosedur asesmen yang dapat disesuaikan berdasar pada karakteristik asesi/yang diuji. b. Metode asesmen mencakup: 1) Observasi langsung terhadap unjuk kerja, hasil kerja, dan permasalahan yang di uji 2) Laporan pihak ketiga atau pihak langsung 4. Metode advokasi kebijakan, Instrumen dan implikasi sumber daya Metode advokasi kebijakan menggunakan: a. Observasi langsung terhadap unjuk kerja, hasil kerja, dan permasalahan yang di uji b. Laporan pihak ketiga atau pihak langsung c. Metode lain yang disesuaikan dengan kebuthan pelatihan. 28
VII.
PANDUAN PENILAIAN 1. Aspek Kritis: Kemampuan yang bersangkutan menyelesaikan pekerjaan, dengan mengikuti prosedur yang diberlakukan dengan hasil kerja yang efektif dan efisien. Dengan memenuhi standar sebagai berikut : a. Menunjukakan unjuk kerja yang konsisten pada setiap elemen / sub kompetensi. b. Memenuhi kriteria unjuk kerja yang tercakup pada setiap sub kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik, prosedur-prosedur, informasi dan sumber-sumber daya yang tersedia. c. Menunjukkan pemahaman terhadap pengetahuan dan ketrampilan-ketrampilan pendukung yang disebutkan pada bagian “Pengetahuan Pendukung”, serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan dimaksud Advokasi kebijakan mempersyaratkan bukti-bukti dari hasil berikut ini yang harus dikumpulkan: a. Dokumentasi yang berkaitan dengan tujuan dan persyaratan advokasi yang telah diidentifikasi dan dikonfirmasikan oleh pemangku kepentingan terkait. b. Proposal desain materi advokasi kebijakan c. Dokumentasi prosedur dan mekanisme monitoring
2. Fokus advokasi kebijakan: Kriteria unjuk kerja advokasi kebijakan harus mampu mengukur kemampuan BDS-P dalam melaksanakan layanan advokasi dan kebutuhan serta pelaksanaan. 3. Pengetahuan pendukung yang diperlukan: a. Manajemen bisnis. b. Manajemen administrasi. c. Ilmu Hukum d. Teori Pengambil keputusan. 4. Keterampilan pendukung yang diperlukan: a. Kemampuan membuat perencanaan kerja mandiri dan strategi asesmen dan perumusan materi advokasi. b. Kemampuan berkomunikasi secara tepat berdasar pada keseuaian budaya setempat c. Kemampuan mengaplikasikan peraturan dan kebijakan atau peraturan terkait yang diberlakukan. 5. Lingkungan dan bahan pakai advokasi kebijakan mencakup: Waktu, lokasi, personil pembantu, biaya, peralatan, bahan, alat bantu, SOP dari KUMKM 6. Kompetensi kunci: No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Kompetensi Kunci Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi. Mengikomunikasikan informasi dan ide. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok Memecahkan masalah Menggunakan ide teknik matematik. Menggunakan teknologi
Level Kinerja 3 3 3 3 3 3 3 29
I. KODE UNIT : LPB.KUMKM.A.09.11 II. JUDUL UNIT : Mengembangkan Profesionalitas Konsultan Bisnis III. DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja Pemberdaya Masyarakat dalam Pengembangan Profesionalitas Fasilitator ELEMEN KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA a.
1. Mawas diri
b. c. d. 2. Bertindak integritas
penuh
a. b.
c. 3. Berpihak terhadap potensi masyarakat miskin dan terpinggirkan
a. b. c. d.
4. Mengelola pengetahuan
landasan
a.
b. c. 5. Memelihara profesionalitas
a. b. c. d.
Refleksi terhadap perilaku dan hasilnya dilakukan secara rutin. Keselarasan antara tindakan dengan nilai-nilai pribadi dan profesionalisme dikelola. Perilaku dan gaya pribadi disesuaikan dengan kebutuhan kelompok sasaran. Nilai-nilai pribadi yang berpotensi negatif pada pekerjaan dan klien dihindari. Pendekatan situasi dan sikap positif secara bertanggungjawab dijelaskan. Penjelasan-penjelasan terhadap situasi yang dilihat oleh fasilitator diselidiki dengan pandangan yang berbeda dianalisis. Batas-batasan professional dan etika dikelola Penghargaan terhadap kearifan lokal yang dimiliki masyarakat dilakukan. Dorongan pengembangan kapasitas dan kepercayaan terhadap masyarakat dilakukan Kewaspadaan untuk memperkecil intervensi negatif terhadap masyarakattelah dilakukan Pengelolaan sasaran program yang tidak defensive dan sikap menghakimi dihindari Pengetahuan tentang manajerial, organisasional, sistem dan pembangunan, pengelolaan kelompok, psikologi, dan resolusi konflik ditingkatkan dan dikelola. Pengetahuan dinamika sosial dikuasai. Pengetahuan pembelajaran dan pemikiran dikuasai. Kegiatan belajar dan studi untuk peningkatan kompetensi dilakukan. Upaya mendapatkan informasi baru untuk mengelola profesi dilakukan terus menerus. Refleksi dan pembelajaran diri dipraktekkan secara terencana. Sertifikasi kompetensi diri dikelola.
30
IV. BATASAN VARIABEL 1. Konteks variabel : a. Unit ini berlaku dalam Pengembangan profesionalisme fasilitator. b. Unit ini berlaku untuk uji kompetensi bagi semua Pemberdaya Masyarakat (fasilitator, supervisor, programmer, koordinator, dan advisor): 1) Pemberdaya Masyarakat mawas diri. 2) Pemberdaya Masyarakat bertindak penuh integritas. 3) Pemberdaya Masyarakat percaya terhadap potensi masyarakat miskin dan kelompok terpinggirkan. 4) Pemberdaya Masyarakat mengelola landasan pengetahuan. 5) Pemberdaya Masyarakat memelihara profesionalitas. 2. Perlengkapan yang dibutuhkan : a. Kuesioner/form-form penilaian diri. b. Lembar kerja analisis kekuatan, kelemahan, potensi dan ancaman (SWOT) pribadi. c. Lembar kerja perencanaan belajar mandiri. d. Lembar umpan balik. e. Kuesioner pengembangan kepribadian dan profesi. f. Instrument untuk tes gaya dominan. g. Instrument untuk tes kepribadian. 3. Tugas –tugas yang harus dilakukan : a. Mawas diri. b. Bertindak penuh integritas. c. Berpihak pada potensi masyarakat miskin dan terpinggirkan. d. Mengelola landasan pengetahuan. e. Memelihara profesionalitas. 4. Peraturan-peraturan yang diperlukan : a. Panduan Kode Etik Fasilitator Pemberdayaan Masyarakat. b. Panduan tes psikologi untuk penilaian kepribadian, motivasi dan sikap. c. Panduan refleksi diri. d. Panduan pemberian umpan balik. e. Panduan Pembelajaran Mandiri. f. Peraturan terkait Sertikasi Profesi. V. PANDUAN PENILAIAN 1. Penjelasan prosedur penilaian : a. Prosedur penilaian dilakukan melalui tahapan sebagai berikut : 1) Penetapan standar penilaian. 2) Penyusunan kriteria penilaian. 3) Penentuan tempat, waktu dan cara penilaian. 4) Penyiapan alat dan bahan penilaian. 5) Pengujian, penilaian dan penetapan kelulusan. 6) Pelaporan hasil pengujian. b. Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya : 1) Membangun visi dan misi pribadi. 2) Mengelola waktu. 3) Menemukenali tipe kepribadian. 4) Menemukenali gaya dominan dalam memfasilitasi. 31
5) Menemukenali gaya belajar yang efektif. 6) Menemukenali hambatan-hambatan dalam masyarakat.
proses
pemberdayaan
2. Kondisi Penilaian: a. Penilaian dilakukan di tempat yang disediakan oleh pengelola TUK (di dalam ruangan dan atau Tempat-kerja). b. Penilaian dilakukan dengan cara: pertanyaan/jawaban tertulis, wawancara, simulasi, tes kepribadian, pengamatan kegiatan, telaahan dokumenhasilkegiatan yang dilakukan. 3. Pengetahuan yang dibutuhkan: a. Tipe-tipe kepribadian dan kesesuaian dengan pekerjaan (análisis kepribadian dengan pekerjaan). b. Cara penggunaan lembar penilaian diri. c. Kode Etik Profesi Fasilitator Pemberdayaan Masyarakat. d. Daftar Kompetensi Inti Fasilitator Pemberdayaan Masyarakat. e. Batasan-batasan nilai dalam proses fasilitasi masyarakat. 4. Keterampilan yang dibutuhkan : a. Melakukan proses refleksi pelaksanaan kerja. b. Menganalisis nilai pribadi dan nilai-nilai kelompok dan menindaklanjuti dalam proses fasilitasi. c. Menggunakan alat/instrumen penilaian kompetensi diri. d. Melakukan evaluasi proses pendampingan masyarakat. e. Mencari/mendapatkan umpan balik. f. Menggali sumber-sumber pengetahuan dan informasi pelatihan untuk peningkatan kemampuan metodologi maupun teknis fasilitasi. g. Membangun jejaring dengan asosiasi profesi. h. Membuat rencana pembelajaran pribadi dan mengevaluasi outputnya secara rutin. i. Mengembangkan tindakan-tindakan yang dapat dipertanggungjawabkan. j. Mengeliminir konflik kepentingan selama proses pendampingan. 5. Aspek kritis: a. Kesesuaian nilai-nilai pribadi dan nilai-nilai fasilitator pemberdayaan masyarakat. b. Keberpihakan terhadap masyarakat miskin dan terpinggirkan. c. Pemeliharaan profesionalitas secara rutin melalui belajar mandiri, pelatihan, dan sertifikasi profesi. 6. Kompetensi kunci No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Kompetensi Kunci Mengumpulkan, menganalisis dan mengorganisasikan informasi Mengkomunikasikan informasi dan ide-ide Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis Memecahkan masalah Menggunakan teknologi
Tingkat 3 3 2 3 2 2 1
32
BAB IV UNIT KOMPETENSI INTI DAFTAR UNIT KOMPETENSI KONSULTAN BDS-P DALAM MELAKSANAKAN KERJA LAYANAN PENGEMBANGAN BISNIS [LPB] KOPERASI DAN USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH [KUMKM] NO
KODE
UNIT KOMPETENSI INTI
1
LPB.KUMKM.B.10.11
Memberikan Konsultasi Manajemen Lembaga Keuangan Mikro
2
LPB.KUMKM.B.11.11
Memberikan Konsultasi Manajemen Koperasi
3
LPB.KUMKM.B.12.11
Memberikan Konsultasi Manajemen Usaha Mikro
4
LPB.KUMKM.B.13.11
Memberikan Konsultasi Manajemen Usaha Kecil dan Menengah
5
LPB.KUMKM.B.14.11
Memberikan Konsultasi Manajemen Korporasi
6
LPB.KUMKM.B.15.11
Mengelola Pelatihan
I. KODE UNIT : LPB.KUMKM.B.10.11 II. JUDUL UNIT : Memberikan Konsultasi Manajemen Lembaga Keuangan Mikro III. DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini mencakup persyaratan yang dibutuhkan konsultan BDS dalam memberikan layanan konsultasi manajemen Lembaga Keuangan Mikro (LKM). IV. ELEMEN KOMPETENSI V. KRITERIA UNJUK KERJA 1. Menganalisis tujuan dan prinsip best practices keuangan mikro
a. Tujuan keuangan mikro telah dipahami dengan benar. b. Karakteristik kegiatan ekonomi mikro dikenali dan dapat diidentifikasi. c. Prinsip-prinsip best practices yang diterapkan termasuk inovasi-inovasi baru di bidang keuangan mikro telah dipahami. d. Peranan keuangan mikro dalam pembangunan ekonomi Indonesia dijelaskan dengan baik
2. Menganalisis struktur dan kinerja lembaga keuangan mikro di Indonesia
a. Struktur kelembagaan keuangan mikro di Indonesia telah dipahami. b. Target pasar keuangan mikro ditetapkan dengan tepat. c. Kemampuan mengatasi persaingan berdasarkan kekuatan pasar dapat diukur. a. Peluang bisnis ditetapkan berdasarkan analisis data dan informasi kinerja keuangan mikro di Indonesia. b. Strategi peningkatan kinerja lembaga ditetapkan berdasarkan analisis kekuatan dan kelemahan
3. Menganalisis peluang dan tantangan yang dihadapi untuk meningkatkan kinerja
33
keuangan mikro 4. Menganalisis desain pendirian LKM
a. Menganalisis potensi pendirian Lembaga Keuangan Mikro b. Asesmen peluang dan tantangan pendirian LKM c. Pendampingan pendirian dan operasional LKM d. Mendokumentasikan hasil blueprint pendirian LKM
VI. BATASAN VARIABEL 1. Konteks variabel: Kompetensi ini pada umumnya dilakukan oleh Business Development Services (BDS) dalam melakukan pendampingan kepada pelaku Lembaga Keuangan Mikro dalam membuat keputusan bisnis dengan mempertimbangkan peta potensi bisnis dan profil resikonya. Dalam melaksanakan layanan tersebut mempertimbangkan adanya atau merujuk kepada : a. Kode etik profesi konsultan Business Development Services. b. Peraturan/perundangan yang terkait dan berlaku c. Dokumen dan literatur lain yang terkait dengan potensi bisnis. 2. Kompetensi yang dipersyaratkan c. Memahami manajemen LKM dan Koperasi d. Memahami sistem akuntansi LKM e. Mengoperasikan perangkat komputer dengan sistem operasi standar 3. Konteks spesifik dapat ditetapkan dengan: a. tujuan dan prinsip-prinsip keuangan mikro b. inovasi-inovasi lembaga keuangan mikro dalam negeri dan luar negeri c. peluang dan tantangan lembaga keuangan mikro di Indonesia 4. Metode, Instrumen dan implikasi sumber daya Kompetensi ini dapat dilakukan kepada LKM melalui observasi dalam rentang waktu yang mencukupi pada saat yang bersangkutan akan memulai dan atau sedang mengelola LKM pada kondisi normal. Metode menggunakan: d. Observasi langsung terhadap unjuk kerja, kondisi eksisting dan tingkat persaingan e. Analisa SWOT f. Kaji ulang portofolio g. Atau kombinasi dari metode tersebut di atas dan atau metode lain yang layak digunakan. Instrumen asesmen pemetaan potensi bisnis mencakup: a. Perintah spesifik yang diberikan dalam kerja proyek/klien b. Daftar data dan informasi c. Deskripsi unjuk kerja kompetensi d. Kombinasi dari beberapa instrumen uji.
34
VII. PANDUAN PENILAIAN 1. Aspek Kritis: Kompetensi harus didemonstrasikan berkenaan dengan kemampuan menemukenali dan menganalisis situasi yang berpotensi memerlukan tindakan koreksi. Alasan yang menjadi latar belakang analisis dan penentuan tindakan koreksi harus diakses secara seksama. Unjuk kerja yang konsisten sesuai dengan standar yang dipersyaratkan harus didemonstrasikan dengan melihat pada: a. Kemampuan mengeksplorasi dan menganalisis data dan informasi potensi serta tantangan dan persaingan usaha LKM b. Kemampuan menemukenali profil pengembangan dan resiko bisnis LKM berdasar pada data dan informasi yang digali dari klien dan sumber lain c. Kemampuan mempresentasikan tjuan dan prinsip-prinsip LKM d. Kemampuan menerapkan inovasi baru dalam meningkatkan kinerja usaha LKM e. menganalisis peluang dan tantangan yang dihadapi LKM f. Kemampuan meyakinkan klien tentang hasil analisa pemetaan potensi LKM 2. Fokus Standar Kompetensi : Kriteria unjuk kerja konsultasi manajemen LKM harus mampu mengukur kemampuan BDS-P dalam menggali data dan informasi potensi dan resiko bisnis LKM serta informasi lainnya didalam membuat peta potensi bisnis LKM 3. Pengetahuan pendukung yang diperlukan: a. Manajemen operasional lembaga keuangan mikro. b. Struktur lembaga keuangan mikro Indonesia dan Internasional. c. Pemasaran produk lembaga keuangan mikro. 4. Keterampilan pendukung yang diperlukan: a. Organizing skills b. Presentation skills c. Communication skills (oral, written, listening, body language) d. General business knowledge e. Menggunakan dan memahami kuesioner profil risiko dan alat ukur lain 5. Lingkungan dan bahan pakai pemetaan potensi bisnis mencakup: Waktu, lokasi, personil pembantu, biaya, peralatan, bahan, alat bantu/ OHS, LCD, SOP dari KUMKM 6. Kompetensi kunci: No.
Kompetensi Kunci
Level Kinerja
8.
Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi.
3
9.
Mengkomunikasikan informasi dan ide.
3
10.
Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan.
3
11.
Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok
3
35
12.
Memecahkan masalah
3
13.
Menggunakan ide teknik matematik.
3
14.
Menggunakan teknologi
2
I. KODE UNIT : LPB.KUMKM.B.11.11 II. JUDUL UNIT : Memberikan Konsultasi Manajemen Koperasi III. DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini mencakup persyaratan yang dibutuhkan konsultan BDS dalam memberikan layanan konsultasi manajemen koperasi. IV. ELEMEN KOMPETENSI
V. KRITERIA UNJUK KERJA
1. Menganalisis tujuan dan prinsip best practices koperasi
a. Tujuan koperasi telah dipahami dengan benar. b. Karakteristik kegiatan koperasi dikenali dan dapat diidentifikasi. c. Prinsip-prinsip best practices yang diterapkan termasuk inovasi-inovasi baru di bidang keuangan mikro telah dipahami. d. Peranan koperasi dalam pembangunan ekonomi Indonesia dijelaskan dengan baik
2. Menganalisis struktur dan kinerja koperasi di Indonesia
a. Struktur kelembagaan keuangan koperasi di Indonesia telah dipahami. b. Target pasar koperasi ditetapkan dengan tepat. c. Kemampuan mengatasi persaingan berdasarkan kekuatan pasar dapat diukur.
3. Menganalisis peluang dan tantangan yang dihadapi untuk meningkatkan kinerja
a. Peluang bisnis ditetapkan berdasarkan analisis data dan informasi kinerja koperasi di Indonesia. b. Strategi peningkatan kinerja koperasi ditetapkan berdasarkan analisis kekuatan dan kelemahan keuangan mikro
4. Menganalisis desain pendirian koperasi
a. Menganalisis potensi pendirian koperasi b. Asesmen peluang dan tantangan pendirian koperasi c. Pendampingan pendirian dan operasional koperasi d. Mendokumentasikan hasil blueprint pendirian koperasi
VI. BATASAN VARIABEL 1. Konteks variabel: Kompetensi ini pada umumnya dilakukan oleh Business Development Services (BDS) dalam melakukan pendampingan kepada koperasi dalam membuat keputusan bisnis dengan mempertimbangkan peta potensi bisnis dan profil resikonya. Dalam melaksanakan layanan tersebut mempertimbangkan adanya atau merujuk kepada : 36
a. b. c. d.
Kode etik profesi konsultan Business Development Services. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 Peraturan/perundangan yang terkait dan berlaku Dokumen dan literatur lain yang terkait dengan potensi bisnis.
2. Kompetensi yang dipersyaratkan a. Memahami manajemen Koperasi b. Memahami sistem akuntansi koperasi c. Mengoperasikan perangkat komputer dengan sistem operasi standar 3. Konteks spesifik dapat ditetapkan dengan: a. Tujuan dan prinsip-prinsip keuangan koperasi b. Inovasi-inovasi lembaga keuangan koperasi dalam negeri dan luar negeri c. Peluang dan tantangan lembaga keuangan koperasi di Indonesia 4. Metode, Instrumen dan implikasi sumber daya Kompetensi ini dapat dilakukan kepada koperasi melalui observasi dalam rentang waktu yang mencukupi pada saat yang bersangkutan akan memulai dan atau sedang mengelola koperasi pada kondisi normal. Metode menggunakan: a. Observasi langsung terhadap unjuk kerja, kondisi eksisting dan tingkat persaingan b. Analisa SWOT c. Kaji ulang portofolio d. Atau kombinasi dari metode tersebut di atas dan atau metode lain yang layak digunakan. Instrumen asesmen pemetaan potensi bisnis mencakup: a. Perintah spesifik yang diberikan dalam kerja proyek/klien b. Daftar data dan informasi c. Deskripsi unjuk kerja kompetensi d. Kombinasi dari beberapa instrumen uji. VII.
PANDUAN PENILAIAN
1. Aspek Kritis: Kompetensi harus didemonstrasikan berkenaan dengan kemampuan menemukenali dan menganalisis situasi yang berpotensi memerlukan tindakan koreksi. Alasan yang menjadi latar belakang analisis dan penentuan tindakan koreksi harus diakses secara seksama. Unjuk kerja yang konsisten sesuai dengan standar yang dipersyaratkan harus didemonstrasikan dengan melihat pada: a. Kemampuan mengeksplorasi dan menganalisis data dan informasi potensi serta tantangan dan persaingan usaha koperasi b. Kemampuan menemukenali profil pengembangan dan resiko bisnis koperasi berdasar pada data dan informasi yang digali dari klien dan sumber lain c. Kemampuan mempresentasikan tjuan dan prinsip-prinsip koperasi d. Kemampuan menerapkan inovasi baru dalam meningkatkan kinerja usaha koperasi e. menganalisis peluang dan tantangan yang dihadapi koperasi f. Kemampuan meyakinkan klien tentang hasil analisa pemetaan potensi koperasi
37
2. Fokus Standar Kompetensi : Kriteria unjuk kerja konsultasi manajemen LKM harus mampu mengukur kemampuan BDS-P dalam menggali data dan informasi potensi dan resiko bisnis LKM serta informasi lainnya didalam membuat peta potensi bisnis LKM 3. Pengetahuan pendukung yang diperlukan: a. Manajemen operasional koperasi. b. Struktur lembaga keuangan koperasi Indonesia dan Internasional. c. Pemasaran produk lembaga keuangan koperasi. 4. Keterampilan pendukung yang diperlukan: a. Organizing skills b. Presentation skills c. Communication skills (oral, written, listening, body language) d. General business knowledge e. Menggunakan dan memahami kuesioner profil risiko dan alat ukur lain 5. Lingkungan dan bahan pakai pemetaan potensi bisnis mencakup: Waktu, lokasi, personil pembantu, biaya, peralatan, bahan, alat bantu/ OHS, LCD, SOP dari KUMKM 6. Kompetensi kunci: No.
Kompetensi Kunci
Level Kinerja
1.
Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi.
3
2.
Mengkomunikasikan informasi dan ide.
3
3.
Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan.
3
4.
Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok
3
5.
Memecahkan masalah
3
6.
Menggunakan ide teknik matematik.
3
7.
Menggunakan teknologi
2
I. KODE UNIT : LPB.KUMKM.B.12.11 II. JUDUL UNIT : Memberikan Konsultasi Manajemen Usaha Mikro III. DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini mencakup persyaratan yang dibutuhkan konsultan BDS dalam memberikan layanan konsultasi manajemen usaha mikro. IV. ELEMEN KOMPETENSI
V. KRITERIA UNJUK KERJA
1. Merencanakan pendampingan usaha
a. b. c. d.
Karakteristik pelaku usaha mikro Strategi pendampingan usaha dipilih. Skala prioritas pendampingan ditetapkan. Jadual dan materi pendampingan disusun.
2. Melakukan pendampingan usaha
a. Kunjungan kerja pada pelaku usaha mikro dilaksanakan. 38
b. Peminjam/mitra pembiayaan diberikan konsultasi dan bimbingan. c. Kerjasama antara usaha mikro dengan sumber daya produktif dibangun. d. Hasil pendampingan usaha dievaluasi. 3. Melakukan konsultasi kepada uaha mikro
a. Kebutuhan layanan dari usaha mikro tentang pembuatan keputusan bisnis yang mempertimbangkan profil risiko berdasar pada profil bisnis yang dimilikinya b. Data/informasi dan kebutuhan layanan klien dianalisis dan dievaluasi dengan mempertimbangan seluruh profil risiko bisnis. c. Kebutuhan layanan dari klien tentang mengelola investasi dan portofolio dieksplor berdasar pada profil keuangan dan profil resiko yang dimilikinya d. Data/informasi dan kebutuhan layanan klien dianalisis dan dievaluasi dengan mempertimbangan seluruh aspek investasi dan portofolio bisnisnya e. Alternatif proposal pengelolaan investasi dan portofolio bisnis disampaikan kepada klien untuk dipilih berdasar pada tingkat risiko yang harus dipikul oleh klien
4. Melaporkan hasil kegiatan melakukan pendampingan usaha
a. Format laporan disiapkan. b. Laporan pendampingan dilaporkan.
usaha
dibuat
dan
VI. BATASAN VARIABEL 1. Konteks variabel: Kompetensi ini pada umumnya dilakukan oleh Business Development Services (BDS) dalam melakukan pendampingan kepada pelaku usaha mikro dalam membuat keputusan bisnis dengan mempertimbangkan peta potensi bisnis dan profil resikonya. Dalam melaksanakan layanan tersebut mempertimbangkan adanya atau merujuk kepada : a. Kode etik profesi konsultan Business Development Services. b. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 c. Peraturan/perundangan yang terkait dan berlaku d. Dokumen dan literature lain yang terkait dengan potensi bisnis. 2. Kompetensi yang dipersyaratkan: a. Membuat analisis bisnis usaha mikro b. Membuat analisis SWOT c. Mengoperasikan perangkat komputer dengan sistem operasi standar 3. Konteks spesifik dapat ditetapkan dengan: d. Tujuan seperti: 1) Untuk menyusun blueprint/portofolio usaha mikro 2) Untuk mengetahui daya saing dan potensi bisnis usaha mikro 3) Untuk membuat rencana dan strategi pengembangan bisnis usaha mikro 39
4) Untuk memecahkan permasalahan bisnis e. Jenis analisis seperti: 1) Analisis keuangan usaha mikro 2) Analisis pasar dan pemasaran 3) Analisis SDM 4) Analisis manajemen bisnis usaha mikro 5) Analisis lainnya sesuai dengan kebutuhan 4. Metode, Instrumen dan implikasi sumber daya Kompetensi ini dapat dilakukan kepada pelaku usaha mikro melalui observasi dalam rentang waktu yang mencukupi pada saat yang bersangkutan akan memulai dan atau sedang mengelola bisnis. Metode analisis profil bisnis menggunakan: a. Observasi langsung terhadap unjuk kerja, kondisi eksisting usaha mikro b. Analisa SWOT c. Kaji ulang portofolio usaha mikro d. Kombinasi dari metode tersebut di atas atau metode lain yang sesuai kebutuhan Instrumen analisis profil usaha mikro mencakup: a. Perintah spesifik yang diberikan oleh kerja proyek/klien b. Daftar data dan informasi c. Deskripsi unjuk kerja kompetensi d. Kombinasi dari beberapa instrumen uji. VII.
PANDUAN PENILAIAN 1. Aspek Kritis: Kompetensi harus didemonstrasikan berkenaan dengan kemampuan menemukenali dan menganalisis situasi yang berpotensi memerlukan tindakan koreksi. Alasan yang menjadi latar belakang analisis dan penentuan tindakan koreksi harus diakses secara seksama. Unjuk kerja yang konsisten sesuai dengan standar yang dipersyaratkan harus didemonstrasikan dengan melihat pada: a. Kemampuan mengeksplorasi dan menganalisis data dan informasi profil bisnis usaha mikro b. Kemampuan menemukenali profil risiko dan prospektus berdasar pada data dan informasi yang digali dari usaha mikro klien c. Kemampuan mempresentasikan hasil analisa profil bisnis usaha mikro d. Kemampuan meyakinkan klien tentang hasil analisa profil bisnis usaha mikro
2. Fokus Analisis Profil Bisnis usaha mikro : Kriteria unjuk kerja kompetensi analisis profil bisnis usaha mikro harus mampu mengukur kemampuan BDS-P dalam menggali data dan informasi bisnis serta informasi lainnya didalam menemukenali portofolio bisnis usaha mikro klien 3. Pengetahuan pendukung yang diperlukan: a. Pengetahuan tentang standar kinerja usaha mikro serta petunjuk asesmen. b. Pengetahuan tentang legal aspek dan tanggungjawab etika serta persyaratan lain yang relevan. c. Pemahaman prinsip-prinsip asesmen, yang terkait dengan realibitas, validitas, fleksibilitas, keaslian, kecukupan dan konsistensi. d. Pengetahuan tentang pedoman asesmen berdasar pada kualifikasi asesmen dan workplace assessment. 40
e. Keterampilan dalam mengaplikasikan berbagai metode asesmen dan analisis. f. Perencanaan kerja mandiri untuk memprediksi konsekuensi perbaikan berkelanjutan yang harus dilakukan. g. Kemampuan yang dipersyaratkan dalam menggunakan bahasa, literasi, dan numerasi: 1) Membaca dan menginteprestasikan perencanaan asesmen. 2) Memberikan informasi yang tepat dan jelas secara lisan dan tertulis. 3) Menyesuaikan bahasa lisan dan tertulis sesuai dengan sasaran audiensi 4) Menuliskan instrumen uji/asesmen dengan menggunakan bahasa yang mencerminkan bahasa (istilah-istilah dan terminologi) yang dipergunakan pada bidang yang diujikan. 5) Menyiapkan dokumen yang dipersyaratkan dengan menggunakan tata letak dan bahasa yang jelas dan komprehensif. 6) Menghitung dan mengkalkulasi 7) Kemampuan berkomunikasi secara 4. Keterampilan pendukung yang diperlukan: a. Organizing skills b. Presentation skills c. Communication skills (oral, written, listening, body language) d. General business knowledge e. Menggunakan dan memahami kuesioner profil risiko dan alat ukur lain 5. Lingkungan dan bahan pakai analisis profil bisnis mencakup: Waktu, lokasi, personil pembantu, biaya, peralatan, bahan, alat bantu/ OHS, LCD, SOP dari KUMKM 6. Kompetensi kunci: No.
Kompetensi Kunci
Level
1.
Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi
3
2.
Mengkomunikasikan ide dan informasi
3
3.
Merencanakan dan mengatur kegiatan
1
4.
Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok
1
5.
Menggunakan konsep dan teknik matematika
3
6.
Memecahkan persoalan/masalah
3
7.
Menggunakan teknologi
1
41
I. KODE UNIT : LPB.KUMKM.B.13.11 II. JUDUL UNIT : Memberikan Konsultasi Manajemen Usaha Kecil dan Menengah III. DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini mencakup persyaratan yang dibutuhkan konsultan BDS dalam memberikan layanan konsultasi manajemen usaha kecil dan menengah. IV. ELEMEN KOMPETENSI
V. KRITERIA UNJUK KERJA
1.
Merencanakan pendampingan usaha kecil dan menengah
a. b. c. d.
Karakteristik pelaku usaha kecil dan menengah Strategi pendampingan usaha dipilih. Skala prioritas pendampingan ditetapkan. Jadual dan materi pendampingan disusun.
2.
Melakukan pendampingan usaha kecil dan menengah
a. Kunjungan kerja pada pelaku usaha kecil dan menengah dilaksanakan. b. Peminjam/mitra pembiayaan diberikan konsultasi dan bimbingan. c. Kerjasama antara usaha kecil dan menengah dengan sumber daya produktif dibangun. d. Hasil pendampingan usaha dievaluasi.
3.
Melakukan konsultasi kepada usaha kecil dan menengah
a. Kebutuhan layanan dari usaha kecil dan menengah tentang pembuatan keputusan bisnis yang mempertimbangkan profil risiko berdasar pada profil bisnis yang dimilikinya b. Data/informasi dan kebutuhan layanan klien dianalisis dan dievaluasi dengan mempertimbangan seluruh profil risiko bisnis. c. Kebutuhan layanan dari klien tentang mengelola investasi dan portofolio dieksplor berdasar pada profil keuangan dan profil resiko yang dimilikinya d. Data/informasi dan kebutuhan layanan klien dianalisis dan dievaluasi dengan mempertimbangan seluruh aspek investasi dan portofolio bisnisnya e. Alternatif proposal pengelolaan investasi dan portofolio bisnis disampaikan kepada klien untuk dipilih berdasar pada tingkat risiko yang harus dipikul oleh klien
4.
Melaporkan hasil kegiatan melakukan pendampingan usaha
a. Format laporan disiapkan. b. Laporan pendampingan dilaporkan.
usaha
dibuat
dan
VI. BATASAN VARIABEL 1. Konteks variabel: Kompetensi ini pada umumnya dilakukan oleh Business Development Services (BDS) dalam melakukan pendampingan kepada pelaku usaha kecil dan menengah dalam membuat keputusan bisnis dengan mempertimbangkan peta potensi bisnis dan profil resikonya. Dalam melaksanakan layanan tersebut mempertimbangkan adanya atau merujuk kepada : a. Kode etik profesi konsultan Business Development Services. 42
b. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 c. Peraturan/perundangan yang terkait dan berlaku d. Dokumen dan literature lain yang terkait dengan potensi bisnis. 2. Kompetensi yang dipersyaratkan: a. Membuat analisis bisnis usaha kecil dan menengah b. Membuat analisis SWOT c. Mengoperasikan perangkat komputer dengan sistem operasi standar 3. Konteks spesifik dapat ditetapkan dengan: a. Tujuan seperti: 1) Untuk menyusun blueprint/portofolio usaha kecil dan menengah 2) Untuk mengetahui daya saing dan potensi bisnis usaha kecil dan menengah 3) Untuk membuat rencana dan strategi pengembangan bisnis usaha kecil dan menengah 4) Untuk memecahkan permasalahan bisnis b. Jenis analisis seperti: 1) Analisis keuangan usaha kecil dan menengah 2) Analisis pasar dan pemasaran 3) Analisis SDM 4) Analisis manajemen bisnis usaha kecil dan menengah 5) Analisis lainnya sesuai dengan kebutuhan 4. Metode, Instrumen dan implikasi sumber daya Kompetensi ini dapat dilakukan kepada pelaku usaha kecil dan menengah melalui observasi dalam rentang waktu yang mencukupi pada saat yang bersangkutan akan memulai dan atau sedang mengelola bisnis. Metode analisis profil bisnis menggunakan: a. Observasi langsung terhadap unjuk kerja, kondisi eksisting usaha kecil dan menengah b. Analisa SWOT c. Kaji ulang portofolio usaha kecil dan menengah d. Kombinasi dari metode tersebut di atas atau metode lain yang sesuai kebutuhan Instrumen analisis profil usaha kecil dan menengah mencakup: a. Perintah spesifik yang diberikan oleh kerja proyek/klien b. Daftar data dan informasi c. Deskripsi unjuk kerja kompetensi d. Kombinasi dari beberapa instrumen uji. VII.
PANDUAN PENILAIAN 1. Aspek Kritis: Kompetensi harus didemonstrasikan berkenaan dengan kemampuan menemukenali dan menganalisis situasi yang berpotensi memerlukan tindakan koreksi. Alasan yang menjadi latar belakang analisis dan penentuan tindakan koreksi harus diakses secara seksama. Unjuk kerja yang konsisten sesuai dengan standar yang dipersyaratkan harus didemonstrasikan dengan melihat pada: a. Kemampuan mengeksplorasi dan menganalisis data dan informasi profil bisnis usaha kecil dan menengah 43
b. Kemampuan menemukenali profil risiko dan prospektus berdasar pada data dan informasi yang digali dari usaha kecil dan menengah c. Kemampuan mempresentasikan hasil analisa profil bisnis usaha kecil dan menengah d. Kemampuan meyakinkan klien tentang hasil analisa profil bisnis usaha kecil dan menengah 2. Fokus Analisis Profil Bisnis usaha kecil dan menengah : Kriteria unjuk kerja kompetensi analisis profil bisnis usaha kecil dan menengah harus mampu mengukur kemampuan BDS-P dalam menggali data dan informasi bisnis serta informasi lainnya didalam menemukenali portofolio bisnis usaha kecil dan menengah klien 3. Pengetahuan pendukung yang diperlukan: a. Pengetahuan tentang standar kinerja usaha kecil dan menengah serta petunjuk asesmen. b. Pengetahuan tentang legal aspek dan tanggungjawab etika serta persyaratan lain yang relevan. c. Pemahaman prinsip-prinsip asesmen, yang terkait dengan realibitas, validitas, fleksibilitas, keaslian, kecukupan dan konsistensi. d. Pengetahuan tentang pedoman asesmen berdasar pada kualifikasi asesmen dan workplace assessment. e. Keterampilan dalam mengaplikasikan berbagai metode asesmen dan analisis. f. Perencanaan kerja mandiri untuk memprediksi konsekuensi perbaikan berkelanjutan yang harus dilakukan. g. Kemampuan yang dipersyaratkan dalam menggunakan bahasa, literasi, dan numerasi: 1) Membaca dan menginteprestasikan perencanaan asesmen. 2) Memberikan informasi yang tepat dan jelas secara lisan dan tertulis. 3) Menyesuaikan bahasa lisan dan tertulis sesuai dengan sasaran audiensi 4) Menuliskan instrumen uji/asesmen dengan menggunakan bahasa yang mencerminkan bahasa (istilah-istilah dan terminologi) yang dipergunakan pada bidang yang diujikan. 5) Menyiapkan dokumen yang dipersyaratkan dengan menggunakan tata letak dan bahasa yang jelas dan komprehensif. 6) Menghitung dan mengkalkulasi 7) Kemampuan berkomunikasi secara 4. Keterampilan pendukung yang diperlukan: a. Organizing skills b. Presentation skills c. Communication skills (oral, written, listening, body language) d. General business knowledge e. Menggunakan dan memahami kuesioner profil risiko dan alat ukur lain 5. Lingkungan dan bahan pakai analisis profil bisnis mencakup: Waktu, lokasi, personil pembantu, biaya, peralatan, bahan, alat bantu/ OHS, LCD, SOP dari KUMKM 6. Kompetensi kunci: No.
Kompetensi Kunci
Level
1.
Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi
3 44
2.
Mengkomunikasikan ide dan informasi
3
3.
Merencanakan dan mengatur kegiatan
1
4.
Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok
1
5.
Menggunakan konsep dan teknik matematika
3
6.
Memecahkan persoalan/masalah
3
7.
Menggunakan teknologi
1
I. KODE UNIT : LPB.KUMKM.B.14.11 II. JUDUL UNIT : Memberikan Konsultasi Manajemen Korporasi III. DESKRIPSI UNIT: Unit kompetensi ini mencakup persyaratan yang dibutuhkan konsultan BDS dalam memberikan layanan konsultasi manajemen korporasi. IV. ELEMEN KOMPETENSI
V. KRITERIA UNJUK KERJA
1.
Merencanakan pendampingan korporasi
a. b. c. d.
Karakteristik pelaku usaha korporasi Strategi pendampingan usaha dipilih. Skala prioritas pendampingan ditetapkan. Jadual dan materi pendampingan disusun.
2.
Melakukan pendampingan manajemen korporasi
a. Kunjungan kerja pada pelaku usaha korporasi dilaksanakan. b. Peminjam/mitra pembiayaan diberikan konsultasi dan bimbingan. c. Kerjasama antara korporasi dengan sumber daya produktif dibangun. d. Hasil pendampingan usaha dievaluasi.
3.
Melakukan konsultasi kepada usaha korporasi
a. Kebutuhan layanan dari usaha korporasi tentang pembuatan keputusan bisnis yang mempertimbangkan profil risiko berdasar pada profil bisnis yang dimilikinya b. Data/informasi dan kebutuhan layanan klien dianalisis dan dievaluasi dengan mempertimbangan seluruh profil risiko bisnis. c. Kebutuhan layanan dari klien tentang mengelola investasi dan portofolio dieksplor berdasar pada profil keuangan dan profil resiko yang dimilikinya d. Data/informasi dan kebutuhan layanan klien dianalisis dan dievaluasi dengan mempertimbangan seluruh aspek investasi dan portofolio bisnisnya e. Alternatif proposal pengelolaan investasi dan portofolio bisnis disampaikan kepada klien untuk dipilih berdasar pada tingkat risiko yang harus dipikul oleh klien 45
4.
Melaporkan hasil kegiatan melakukan pendampingan usaha korporasi
a. Format laporan disiapkan. b. Laporan pendampingan dilaporkan.
usaha
dibuat
dan
VI. BATASAN VARIABEL 1. Konteks variabel: Kompetensi ini pada umumnya dilakukan oleh Business Development Services (BDS) dalam melakukan pendampingan kepada pelaku usaha korporasi dalam membuat keputusan bisnis dengan mempertimbangkan peta potensi bisnis dan profil resikonya. Dalam melaksanakan layanan tersebut mempertimbangkan adanya atau merujuk kepada : a. Kode etik profesi konsultan Business Development Services. b. Peraturan/perundangan yang terkait dan berlaku c. Dokumen dan literature lain yang terkait dengan potensi bisnis. 2. Kompetensi yang dipersyaratkan: a. Membuat analisis bisnis usaha korporasi b. Membuat analisis SWOT c. Mengoperasikan perangkat komputer dengan sistem operasi standar 3. Konteks spesifik dapat ditetapkan dengan: a. Tujuan seperti: 1) Untuk menyusun blueprint/portofolio usaha korporasi 2) Untuk mengetahui daya saing dan potensi bisnis usaha korporasi 3) Untuk membuat rencana dan strategi pengembangan bisnis usaha korporasi 4) Untuk memecahkan permasalahan bisnis b. Jenis analisis seperti: 1) Analisis keuangan usaha korporasi 2) Analisis pasar dan pemasaran 3) Analisis SDM 4) Analisis manajemen bisnis usaha korporasi 5) Analisis lainnya sesuai dengan kebutuhan 4. Metode, Instrumen dan implikasi sumber daya Kompetensi ini dapat dilakukan kepada pelaku usaha korporasi melalui observasi dalam rentang waktu yang mencukupi pada saat yang bersangkutan akan memulai dan atau sedang mengelola bisnis. Metode analisis profil bisnis korporasi menggunakan: a. Observasi langsung terhadap unjuk kerja, kondisi eksisting korporasi b. Analisa SWOT c. Kaji ulang portofolio usaha korporasi d. Kombinasi dari metode tersebut di atas atau metode lain yang sesuai kebutuhan Instrumen analisis profil usaha korporasi mencakup: a. Perintah spesifik yang diberikan oleh kerja proyek/klien b. Daftar data dan informasi c. Deskripsi unjuk kerja kompetensi d. Kombinasi dari beberapa instrumen uji. 46
VII.
PANDUAN PENILAIAN
1. Aspek Kritis: Kompetensi harus didemonstrasikan berkenaan dengan kemampuan menemukenali dan menganalisis situasi yang berpotensi memerlukan tindakan koreksi. Alasan yang menjadi latar belakang analisis dan penentuan tindakan koreksi harus diakses secara seksama. Unjuk kerja yang konsisten sesuai dengan standar yang dipersyaratkan harus didemonstrasikan dengan melihat pada: a. Kemampuan mengeksplorasi dan menganalisis data dan informasi profil bisnis korporasi b. Kemampuan menemukenali profil risiko dan prospektus berdasar pada data dan informasi yang digali dari usaha korporasi c. Kemampuan mempresentasikan hasil analisa profil bisnis korporasi d. Kemampuan meyakinkan klien tentang hasil analisa profil bisnis usaha korporasi 2. Fokus Analisis Profil Bisnis usaha korporasi: Kriteria unjuk kerja kompetensi analisis profil bisnis usaha korporasi harus mampu mengukur kemampuan BDS-P dalam menggali data dan informasi bisnis serta informasi lainnya didalam menemukenali portofolio bisnis usaha korporasi klien. 3. Pengetahuan pendukung yang diperlukan: a. Pengetahuan tentang standar kinerja korporasi serta petunjuk asesmen. b. Pengetahuan tentang legal aspek dan tanggungjawab etika serta persyaratan lain yang relevan. c. Pemahaman prinsip-prinsip asesmen, yang terkait dengan realibitas, validitas, fleksibilitas, keaslian, kecukupan dan konsistensi. d. Pengetahuan tentang pedoman asesmen berdasar pada kualifikasi asesmen dan workplace assessment. e. Keterampilan dalam mengaplikasikan berbagai metode asesmen dan analisis. f. Perencanaan kerja mandiri untuk memprediksi konsekuensi perbaikan berkelanjutan yang harus dilakukan. g. Kemampuan yang dipersyaratkan dalam menggunakan bahasa, literasi, dan numerasi: 1) Membaca dan menginteprestasikan perencanaan asesmen. 2) Memberikan informasi yang tepat dan jelas secara lisan dan tertulis. 3) Menyesuaikan bahasa lisan dan tertulis sesuai dengan sasaran audiensi 4) Menuliskan instrumen uji/asesmen dengan menggunakan bahasa yang mencerminkan bahasa (istilah-istilah dan terminologi) yang dipergunakan pada bidang yang diujikan. 5) Menyiapkan dokumen yang dipersyaratkan dengan menggunakan tata letak dan bahasa yang jelas dan komprehensif. 6) Menghitung dan mengkalkulasi 7) Kemampuan berkomunikasi secara 4. Keterampilan pendukung yang diperlukan: a. Organizing skills b. Presentation skills c. Communication skills (oral, written, listening, body language) d. General business knowledge e. Menggunakan dan memahami kuesioner profil risiko dan alat ukur lain 5. Lingkungan dan bahan pakai analisis profil bisnis korporasi mencakup:
47
Waktu, lokasi, personil pembantu, biaya, peralatan, bahan, alat bantu/ OHS, LCD, SOP dari KUMKM 6. Kompetensi kunci: No. Kompetensi Kunci Level 1.
Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi
3
2.
Mengkomunikasikan ide dan informasi
3
3.
Merencanakan dan mengatur kegiatan
1
4.
Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok
1
5.
Menggunakan konsep dan teknik matematika
3
6.
Memecahkan persoalan/masalah
3
7.
Menggunakan teknologi
1
I. KODE UNIT : LPB.KUMKM.B.15.11 II. JUDUL UNIT : Mengelola Pelatihan III. DESKRIPSI UNIT : Kompetensi ini merupakan kemampuan yang didasari atas pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang yang dibutuhkan dalam memberikan layanan KUMKM dalam Mengelola Pelatihan. IV. ELEMEN KOMPETENSI
V. KRITERIA UNJUK KERJA
1
Melakukan asesmen dan menentukan kebutuhan pelatihan atau kursus
a. Klien/Pemangku kepentingan terkait diidentifikasi dan dikonsultasikan untuk menentukan tujuan dan persyaratan pelatihan. b. Proposal pelatihan dirancang sesuai dengan tujuan yang ditetapkan oleh klien/pemangku kepentingan terkait. c. Paket-paket pelatihan yang telah terstandar dan kurikulum yang ada diases dan dipakai sebagai sumber untuk proposal pelatihan d. Berbagai peraturan, lisensi, atau kebijakan pemerintah yang relevan diidentifikasi e. Melakukan asesmen terhadap kebutuhan materi yang sesuai dengan kebutuhan klien/pemangku kepentingan. f. Hasil kegiatan monitoring yang terkait dengan pelatihan dianalisis dan dipakai sebagai sumber daya pelatihan.
2
Mengidentifikasi profil peserta pelatihan
a. Potensi peserta pelatihan diidentifikasi dari berbagai aspek. b. Profil peserta pada saat memasuki pelatihan diuji dengan pre test, untuk menentukan persyaratan bahasa dan literasi yang akan digunakan
48
3
Mengembangkan struktur program pelatihan
4
Menetapkan persyaratan pelatihan dan asesmen
5
6
7
a. Modul pelatihan dalam katagori inti dan pilihan diidentifikasisesuai dengan kebutuhan pelatihan. b. Keterkaitan antara unit kompetensi/modul pelatihan yang teridentifikasi dalam struktur program dengan tujuan pelatihan didokumentasikan c. Persyaratan awal peserta pada saat masuk dan standar kelulusan diidentifikasi dan didokumentasikan d. Persyaratan awal yang harus dimiliki peserta sebelum mengikuti pelatihan(terutama untuk unit kompetensi/modul pelatihan tertentu) diidentifikasi dan didokumentasikan
a. Pengembangan profesionalisme dan persyaratan pelatih dan asesor yang akan dilibatkan dalam pelatihan diidentifikasi dengan personil yang tepat. b. Persyaratan untuk pelatih dan asesor di cek konsistensinya dengan pedoman asesmen dan paket pelatihan yang dipergunakan di masyarakat. c. Sumber daya pelatihan yang sangat dibutuhkan, mbahan dan peralatan serta sumber daya manusia diidentifikasi. Menentukan isi a. Kompetensi yang harus dikuasai oleh peserta kandungan pelatihan pelatihan dan dispesifikasi dengan jelas. b. Entri level kompetensi bagi peserta pelatihan diidentifikasi dan didokumentasikan sesuai dengan standar yang ditetapkan. c. Persyatan untuk pelatihan dan asesmen ditempat kerja diidentifikasi dan didokumentasikan d. Metode asesmen dan bukti-buktri yang tepat diidentifikasi dan didokumentasikan Mengembangkan a. Mekanismen monitoring untuk pelatihan/kursus pengaturan tentang yang sedang berlangsung dinegosiasikan , monitoring disetujui dengan konsultasi dengan pihak yang pelatihan/kursus tepat dan terkait. b. Pengaturan yang memungkinkan dilakukannya evaluasi terhadap hasil pelatihan/kursus dengan indikator unjuk kerja dari standar industri dan perusahaan ditetapkan didokumentasikan Mengidentifikasi jenjang a. Persyaratan awal dan standar luaran dikaitkan karier dan pendidikan dengan kesempatan bekerja dan belajar diidentifikasi sesuai dengan kebutuhan organisasi atau pelanggan b. Masalah artikulasi dengan kualifikasi yang terlalu tinggi diidentifikasi dan diidentifikasi dan dinegosiasikan dengan penanggungjawa pelatihan serta didokumentasikan. 49
VI. BATASAN VARIABEL 1. Konteks variabel: Kompetensi ini pada umumnya dilakukan oleh Business Development Services Provider dalam melakukan layanan dalam melakukan asesmen dan program pelatihan kepada Koperasi dan UMKM klien. Dalam melaksanakan layanan tersebut mempertimbangkan adanya atau merujuk kepada : a. Kode etik profesi Business Development Services Provider. b. Peraturan/perundangan yang terkait dan berlaku 2. Kompetensi yang dipersyaratkan a. Membuat desain asesmen b. Membuat desain pelatihan c. Membuat dan melakukan presentasi d. Mengoperasikan komputer dengan Operation Sistem Standar 3. Konteks spesifik asesmen dan program pelatihan dapat ditetapkan dengan: a. Proposal pelatihan/kursus mencakup: 1) Tujuan dan maksud stakeholder 2) Tujuan pelatihan 3) Identifikasi peserta pelatihan 4) Jenjang karier dan pendidikan 5) Cakupan dan kebutuhan pelatihan. b. Pelatihan dapat mencakup: 1) Sesuai dengan program pelatihan yang: 2) Sesuai dengan sebagian atau keseluruhan kualifikasi 3) Memperoleh pengakuan dengan pendidikan formal 4) Sesuai dengan standare kompetensi KUMKM 5) Memenuhi tujuan dan maksud dari stakeholdres. c. Profil peserta pelatihan: 1) Bakat atau potensi teknis kompetensi peserta pelatihan 2) Tingkat pendidikan dan pengalaman 3) Kemampuan bahasa, literasi dan numerasi d. Tujuan hasil pelatihan: 1) Kualifikasi 2) Unit kompetensi 3) Hasil yang diharapkan dari pelatihan 4) Persyaratan yang memuaskan untuk: 5) Lisensi 6) Keanggotaan asosiasi profesi 7) Kesempatan pendidikan lanjutan 8) Kesempatan kerja. e. Pengaturan monitoring pelaihan mencakup: 1) Panel evaluator eksternal 2) Umpan balik dari peserta pelatihan 3) Survei tanggapan dari industri tentang hasil pelatihan 4) Mekanisme penentua asesmen 5) Melaksanakan kaji ulang internal dan eksternal 6) Sampling dan evaluasi kompetensi 7) Jejaring pelatih dan asesor yang terlibat dalam implementasikan dalam pelatihan. 50
f.
Personil yang tepat dapat mencakup: 1) Personil pendukung Tenaga ahli Supervisor Personil untuk asesmen dan pelatihan Partner yang terlibat bdalam pelatihan Alumni pelatihan 2) Persyaratan pelatihan: Persyaratan untuk memasuki pelatihan Persyaratan yang sebelumnya harus dikuasai Akses kepada tempat kerja Kebutuhan pelatihan mencakup: • Penempatan pekerjaan • Penempatan dilapangan • Akses kepada peralatan khusus dan fasilitas • Kompetensi minimum yang yang diperyaratkan kepada pelatih • Persyaratan asesmen mencakup: • Minimum kompetensi asesor yang dipersyaratkan • Persyaratan asesmen termasuk lokasi, waktu dan akses kepada sumber.
4. Metode Asesmen dan Program Pelatihan, Instrumen dan implikasi sumber daya Metode asesmen dan program pelatihan menggunakan: a. Observasi langsung terhadap unjuk kerja, kondisi dan pengalaman peserta b. In class and out class c. Andragogi d. Workshop e. Simulation f. Metode lain yang disesuaikan dengan kebuthan pelatihan. Instrumen asesmen dan program pelatihan mencakup: a. Perintah spesifik yang diberikan yang terkait hasil dari kerja proyek/klien b. Daftar data dan informasi c. Deskripsi unjuk kerja kompetensi d. Kombinasi dari beberapa instrumen uji. VII.
PANDUAN PENILAIAN 1. Aspek Kritis: Kemampuan yang bersangkutan menyelesaikan pekerjaan, dengan mengikuti prosedur yang diberlakukan dengan hasil kerja yang efektif dan efisien. Dengan memenuhi standar sebagai berikut : a. Menunjukakan unjuk kerja yang konsisten pada setiap elemen / sub kompetensi. b. Memenuhi kriteria unjuk kerja yang tercakup pada setiap sub kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik, prosedur-prosedur, informasi dan sumber-sumber daya yang tersedia. c. Menunjukkan pemahaman terhadap pengetahuan dan ketrampilanketrampilan pendukung yang disebutkan pada bagian “Pengetahuan Pendukung”, serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan dimaksud 51
Asesmen mempersyaratkan bukti-bukti dari hasil berikut ini yang harus dikumpulkan: a. Dokumentasi yang berkaitan dengan tujuan dan persyaratan pelatihan yang telah diidentifikasi dan dikonfirmasikan oleh pemangku kepentingan terkait. b. Proposal pelatihan c. Dokumentasi prosedur dan mekanisme monitoring d. Deskripsi tentang jenjang karier termasuk didalamnya persyaratan kualifikasi pendidikan yang dipersyaratkan Asesmen mempersyaratkan bukti-bukti dari proses yang harus dilakukan: a. Bagaimana para pemangku kepentingan terkait diidentifikasi b. Bagaimana profil peserta diklat diriset c. Bagaimana persyaratan pelatihan dan asesmen diriset d. Bagaimana pengaturan monitoring pelatihan dikembangkan. 2. Fokus asesmen dan program pelatihan : Kriteria unjuk kerja Asesmen dan program pelatihan harus mampu mengukur kemampuan BDS-P dalam melaksanakan layanan asesmen dan kebutuhan serta pelaksanaan pelatihan. 3. Pengetahuan pendukung yang diperlukan: a. Pengetahuan tentang mekanisme untuk mengimplementasikan prinsip-prinsip pelatihan yang relevan. b. Pengetahuan tentang standar kompetensi dan standar unjuk kerja yang relevan dengan proposal pelatihan. c. Pengetahuan tentang persyaratan akreditasi dan lisensi yang berlaku. d. Pengetahuan tentang mekanisme monitoring pelatihan e. Persyaratan tentang hak cipta dan peraturan lain yang sejenis. f. Penguasaan bahasa dan literasi untuk mengumpulkan dan menterjemahkan atau menartikan informasi yang tidak relevan dengan pemangku kepentingan terkait dan personil yang yang bterkait dan tepat. 4. Keterampilan pendukung yang diperlukan: a. Kemampuan membuat perencanaan kerja mandiri dan termasuk didalamnya perkiraan biaya dan identifikasi penyempurnaannya. b. Kemampuan berkomikasi secara tepat berdasar pada keseuaian budaya setempat c. Kemampuan mengaplikasikan peraturan dan kebijakan atau peraturan terkait yang diberlakukan. 5. Lingkungan dan bahan pakai Asesmen dan Program Pelatihan mencakup: Waktu, lokasi, personil pembantu, biaya, peralatan, bahan, alat bantu, SOP dari KUMKM 6. Kompetensi kunci: No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Kompetensi Kunci Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi. Mengkomunikasikan informasi dan ide. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok Memecahkan masalah Menggunakan ide teknik matematik. Menggunakan teknologi
Level Kinerja 3 3 3 3 3 3 3 52
BAB V UNIT KOMPETENSI KHUSUS DAFTAR UNIT KOMPETENSI KONSULTAN BDS-P DALAM MELAKSANAKAN KERJA LAYANAN PENGEMBANGAN BISNIS [LPB] KOPERASI DAN USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH [KUMKM]
No
KODE
1
LPB.KUMKM.C.16.11
2
LPB.KUMKM.C.17.11
3
LPB.KUMKM.C.18.11
4
LPB.KUMKM.C.19.11
5
LPB.KUMKM.C.20.11
6
LPB.KUMKM.C.21.11
UNIT KOMPETENSI KHUSUS Memberikan Konsultasi Bidang Agribisnis dan Nelayan Memberikan Konsultasi Bidang Pengrajin dan Industri Rumah Tangga Memberikan Konsultasi Bidang Usaha Sektor Informal Memberikan Konsultasi Bidang Pedagang Kecil dan Eceran Memberikan Konsultasi Bidang Handycraft dan Industri Kreatif Memberikan Konsultasi Bidang Usaha Jasa
I. KODE UNIT : LPB.KUMKM.C.16.11 II. JUDUL UNIT : Memberikan Konsultasi Bidang Agribisnis dan Nelayan III. DESKRIPSI UNIT : Kompetensi ini merupakan kemampuan yang didasari atas pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang yang dibutuhkan dalam memberikan layanan konsultasi bidang angibisnis dan nelayan. IV. ELEMEN KOMPETENSI 1. Merencanakan dan menetapkan Standar Operasional Prosedur layanan konsultasi bisnis bidang angibisnis dan nelayan
VIII. KRITERIA UNJUK KERJA a. Pengguna jasa konsultasi (user) di inventarisir. b. Informasi tentang jenis-jenis bisnis dan profil angribisnis dan nelayan dikompilasi dan diidentifikasi. c. Kebutuhan terhadap layanan jasa konsultasi diidentifikasi. d. Bahan konsultasi dan data pendukung dirumuskan. e. Jadual kegiatan layanan konsultasi disusun
53
2. Memberikan layanan jasa konsultasi angibisnis dan nelayan
a. Kerangka acuan kerja dipahami dan dievaluasi b. Proposal teknis disusun dan Persyaratan administrasi dilengkapi c. Layanan jasa konsultasi diberikan d. Permasalahan yang dihadapi pengguna jasa konsultasi (user) diagnosis. e. Biaya konsultasi ditetapkan f. Kegiatan konsultansi diadministrasikan g. Keluaran (output) kegiatan konsultansi disusun dan dipresentasikan h. Kegiatan dan biaya konsultansi dievaluasi
3. Memberikan pemahaman tentang karakteristik bisnis bidang agribisnis dan nelayan
a. Pemaparan prinsip-prinsip dasar dan karakteristik bisnis bidang agribisnis dan nelayan b. Peluang dan hambatan serta strategi pengembangan bisnis bidang agribisnis dan nelayan c. Akses pasar dan pemasaran bidang agribisnis dan nelayan mendasar prinsip 4 P dan 4 C
4. Melaporkan hasil kegiatan konsultasi bidang angibisnis dan nelayan
a. Format laporan disiapkan. b. Laporan hasil kegiatan konsultasi bidang angibisnis dan nelayan dibuat dan dilaporkan.
VI. BATASAN VARIABEL 1. Konteks variabel: Kompetensi ini pada umumnya dilakukan oleh Business Development Services Provider dalam melakukan layanan dalam melakukan konsultasi dan fasilitasi bisnis bidang angibisnis dan nelayan. Dalam melaksanakan layanan tersebut mempertimbangkan adanya atau merujuk kepada : d. Kode etik profesi Business Development Services Provider. e. Peraturan/perundangan yang terkait dan berlaku 2. Kompetensi yang dipersyaratkan f. Membuat pemetaan potensi bisnis bidang angibisnis dan nelayan g. Membuat analisis profil bisnis bidang angibisnis dan nelayan h. Mengoperasikan komputer dengan Operation Sistem Standar 3. Konteks spesifik dapat ditetapkan dengan: a. Untuk menyusun SOP konsultasi b. Untuk mengetahui daya saing dan profil bisnis bidang angibisnis dan nelayan c. Untuk membuat rencana dan strategi pengembangan bisnis bidang angibisnis dan nelayan d. Untuk memecahkan permasalahan bisnis bidang angibisnis dan nelayan 4. Metode konsultasi dan fasilitasi bisnis, Instrumen dan implikasi sumber daya Kompetensi ini dapat dilakukan kepada pelaku bisnis bidang angibisnis dan nelayan melalui observasi dalam rentang waktu yang mencukupi pada saat yang bersangkutan akan memulai dan atau sedang mengelola bisnis bidang angibisnis dan nelayan 54
Metode konsultasi dan fasilitasi bisnis menggunakan: a. Observasi langsung terhadap unjuk kerja b. Analisa SWOT c. 4 P (Product, Price, Place, Promotion) d. 4C (Customer solution, Cost, Convinience and Communication) e. EMV (Economics Mean Value) f. Atau kombinasi dari metode tersebut di atas. Instrumen konsultasi dan fasilitasi bisnis mencakup: a. Perintah spesifik yang diberikan oleh proyek/klien b. Daftar data dan informasi c. Deskripsi unjuk kerja kompetensi d. Kombinasi dari beberapa instrumen uji. VII.
PANDUAN PENILAIAN
1. Aspek Kritis: Kemampuan yang bersangkutan menyelesaikan pekerjaan, dengan mengikuti prosedur yang diberlakukan dengan hasil kerja yang efektif dan efisien. Dengan memenuhi standar: a. Menunjukakan unjuk kerja yang konsisten pada setiap elemen / sub kompetensi. b. Memenuhi kriteria unjuk kerja yang tercakup pada setiap sub kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik, prosedur-prosedur, informasi dan sumber-sumber daya yang tersedia. c. Menunjukkan pemahaman terhadap pengetahuan dan ketrampilanketrampilan pendukung yang disebutkan pada bagian “Pengetahuan Pendukung”, serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan dimaksud 2. Fokus konsultasi dan fasilitasi bisnis bidang angibisnis dan nelayan: Kriteria unjuk kerja konsultasi dan fasilitasi bisnis bidang angibisnis dan nelayan harus mampu mengukur kemampuan BDS-P dalam menggali data dan informasi bisnis serta informasi lainnya didalam menemukenali portofolio bisnis bidang angibisnis dan nelayan 3. Pengetahuan pendukung yang diperlukan: a. Manajemen bisnis kontemporer b. Pengantar bisnis angibisnis dan nelayan c. Pengantar menejemen pemasaran dan penjualan (Sales Representative) d. Pengantar menejemen akutansi biaya dan kalkulasi biaya e. Teknik Analisis Transaksi (ichtisar rencana penjualan ) f. Teknik analisis prosedur kerja g. Pengantar manajemen statistik h. Teknik penentuan harga 4. Keterampilan pendukung yang diperlukan: a. Teknik analisis pasar agribisnis dan nelayan b. Teknis analisis pembinaan dan meningkatkan kepuasan pelanggan c. Strategi penjualan dan promosi. d. Teknik analisis kinerja e. Manajemen sistim distribusi dan penjualan
55
5. Lingkungan dan bahan pakai konsultasi dan fasilitasi bisnis mencakup: Waktu, lokasi, personil pembantu, biaya, peralatan, bahan, alat bantu, SOP dari KUMKM 6. Kompetensi kunci: Kompetensi Kunci Dalam Unit ini
No
Level
1
Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi
2
2
Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi
2
3
Merencanakan dan mengorganisir aktifitas-aktifitas
3
4
Bekerja dengan orang lain dan kelompok
2
5
Menggunakan ide-ide dan teknik matematika
2
6
Memecahkan masalah
3
7
Menggunakan teknologi
1
I. KODE UNIT II. JUDUL UNIT
: LPB.KUMKM.C.17.11 : Memberikan Konsultasi Bidang Kerajinan dan Industri Rumah Tangga III. DESKRIPSI UNIT : Kompetensi ini merupakan kemampuan yang didasari atas pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang yang dibutuhkan dalam memberikan layanan konsultasi bidang kerajinan dan industri rumah tangga. IV. ELEMEN KOMPETENSI
IX. KRITERIA UNJUK KERJA
1. Merencanakan dan menetapkan Standart Operasional Prosedur layanan konsultasi bisnis bidang kerajinan dan industri rumah tangga
a. Pengguna jasa konsultasi (user) di inventarisir. b. Informasi tentang jenis-jenis bisnis dan profil kerajinan dan industri rumah tangga dikompilasi dan diidentifikasi. c. Kebutuhan terhadap layanan jasa konsultasi diidentifikasi. d. Bahan konsultasi dan data pendukung dirumuskan. e. Jadual kegiatan layanan konsultasi disusun
56
2. Memberikan layanan jasa konsultasi kerajinan dan industri rumah tangga
a. Kerangka acuan kerja dipahami dan dievaluasi b. Proposal teknis disusun dan Persyaratan administrasi dilengkapi c. Layanan jasa konsultasi diberikan d. Permasalahan yang dihadapi pengguna jasa konsultasi (user) diagnosis. e. Biaya konsultasi ditetapkan f. Kegiatan konsultansi diadministrasikan g. Keluaran (output) kegiatan konsultansi disusun dan dipresentasikan h. Kegiatan dan biaya konsultansi dievaluasi
3. Memberikan pemahaman tentang karakteristik bisnis kerajinan dan industri rumah tangga
a. Pemaparan prinsip-prinsip dasar dan karakteristik bisnis kerajinan dan industri rumah tangga b. Peluang dan hambatan serta strategi pengembangan bisnis kerajinan dan industri rumah tangga c. Akses pasar dan pemasaran kerajinan dan industri rumah tangga mendasar prinsip 4 P dan 4 C a. Format laporan disiapkan. b. Laporan hasil kegiatan konsultasi bidang kerajinan dan industri rumah tangga dibuat dan dilaporkan.
4. Melaporkan hasil kegiatan konsultasi kerajinan dan industri rumah tangga
VI. BATASAN VARIABEL 1. Konteks variabel: Kompetensi ini pada umumnya dilakukan oleh Business Development Services Provider dalam melakukan layanan dalam melakukan konsultasi dan fasilitasi bisnis kerajinan dan industri rumah tangga. Dalam melaksanakan layanan tersebut mempertimbangkan adanya atau merujuk kepada : a. Kode etik profesi Business Development Services Provider. b. Peraturan/perundangan yang terkait dan berlaku 2. Kompetensi yang dipersyaratkan a. Membuat pemetaan potensi bisnis bidang kerajinan dan industri rumah tangga b. Membuat analisis profil bisnis bidang kerajinan dan industri rumah tangga c. Mengoperasikan komputer dengan Operation Sistem Standar 3. Konteks spesifik dapat ditetapkan dengan: 5) Untuk menyusun SOP konsultasi 6) Untuk mengetahui daya saing dan profil bisnis bidang kerajinan dan industri rumah tangga 7) Untuk membuat rencana dan strategi pengembangan bisnis bidang kerajinan dan industri rumah tangga 8) Untuk memecahkan permasalahan bisnis bidang kerajinan dan industri rumah tangga 4. Metode konsultasi dan fasilitasi bisnis, Instrumen dan implikasi sumber daya 57
Kompetensi ini dapat dilakukan kepada pelaku bisnis bidang kerajinan dan industri rumah tangga melalui observasi dalam rentang waktu yang mencukupi pada saat yang bersangkutan akan memulai dan atau sedang mengelola bisnis kerajinan dan industri rumah tangga. Metode konsultasi dan fasilitasi bisnis menggunakan: h. Observasi langsung terhadap unjuk kerja i. Analisa SWOT j. 4 P (Product, Price, Place, Promotion) k. 4C (Customer solution, Cost, Convinience and Communication) l. EMV (Economics Mean Value) m. Atau kombinasi dari metode tersebut di atas. Instrumen konsultasi dan fasilitasi bisnis mencakup: e. Perintah spesifik yang diberikan oleh proyek/klien f. Daftar data dan informasi g. Deskripsi unjuk kerja kompetensi h. Kombinasi dari beberapa instrumen uji. VII.
PANDUAN PENILAIAN 1. Aspek Kritis: Kemampuan yang bersangkutan menyelesaikan pekerjaan, dengan mengikuti prosedur yang diberlakukan dengan hasil kerja yang efektif dan efisien. Dengan memenuhi standar: d. Menunjukakan unjuk kerja yang konsisten pada setiap elemen / sub kompetensi. e. Memenuhi kriteria unjuk kerja yang tercakup pada setiap sub kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik, prosedur-prosedur, informasi dan sumber-sumber daya yang tersedia. f. Menunjukkan pemahaman terhadap pengetahuan dan ketrampilanketrampilan pendukung yang disebutkan pada bagian “Pengetahuan Pendukung”, serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan dimaksud
2. Fokus konsultasi dan fasilitasi kerajinan dan industri rumah tangga: Kriteria unjuk kerja konsultasi dan fasilitasi bisnis bidang kerajinan dan industri rumah tangga harus mampu mengukur kemampuan BDS-P dalam menggali data dan informasi bisnis serta informasi lainnya didalam menemukenali portofolio bisnis kerajinan dan industri rumah tangga 3. Pengetahuan pendukung yang diperlukan: l. Manajemen bisnis kontemporer m. Pengantar bisnis bidang kerajinan dan industri rumah tangga n. Pengantar menejemen pemasaran dan penjualan (Sales Representative) o. Pengantar menejemen akutansi biaya dan kalkulasi biaya p. Teknik Analisis Transaksi (ichtisar rencana penjualan ) q. Teknik analisis prosedur kerja r. Pengantar manajemen statistik s. Teknik penentuan harga 4. Keterampilan pendukung yang diperlukan: a. Teknik analisis pasar kerajinan dan industri rumah tangga b. Teknis analisis pembinaan dan meningkatkan kepuasan pelanggan 58
c. Strategi penjualan dan promosi. d. Teknik analisis kinerja e. Manajemen sistim distribusi dan penjualan 5. Lingkungan dan bahan pakai konsultasi dan fasilitasi bisnis mencakup: Waktu, lokasi, personil pembantu, biaya, peralatan, bahan, alat bantu, SOP dari KUMKM 6. Kompetensi kunci: No
Kompetensi Kunci Dalam Unit ini
Level
1
Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi
2
2
Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi
2
3
Merencanakan dan mengorganisir aktifitas-aktifitas
3
4
Bekerja dengan orang lain dan kelompok
2
5
Menggunakan ide-ide dan teknik matematika
2
6
Memecahkan masalah
3
7
Menggunakan teknologi
1
I. KODE UNIT : LPB.KUMKM.C.18.11 II. JUDUL UNIT : Memberikan Konsultasi Bidang Usaha Sektor Informal III. DESKRIPSI UNIT : Kompetensi ini merupakan kemampuan yang didasari atas pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang yang dibutuhkan dalam memberikan layanan konsultasi bidang usaha sektor informal. IV. ELEMEN KOMPETENSI
X. KRITERIA UNJUK KERJA
1. Merencanakan dan a. Pengguna jasa konsultasi (user) di menetapkan Standart inventarisir. Operasional Prosedur b. Informasi tentang jenis-jenis bisnis dan profil layanan konsultasi bisnis bidang usaha sektor informal dikompilasi dan diidentifikasi. bidang usaha sektor informal c. Kebutuhan terhadap layanan jasa konsultasi diidentifikasi. d. Bahan konsultasi dan data pendukung dirumuskan. e. Jadual kegiatan layanan konsultasi disusun
59
2. Memberikan layanan jasa konsultasi kepada pelaku usaha sektor informal
a. Kerangka acuan kerja dipahami dan dievaluasi b. Proposal teknis disusun dan Persyaratan administrasi dilengkapi c. Layanan jasa konsultasi diberikan d. Permasalahan yang dihadapi pengguna jasa konsultasi (user) diagnosis. e. Biaya konsultasi ditetapkan f. Kegiatan konsultansi diadministrasikan g. Keluaran (output) kegiatan konsultansi disusun dan dipresentasikan h. Kegiatan dan biaya konsultansi dievaluasi
3. Memberikan pemahaman a. Pemaparan prinsip-prinsip dasar dan tentang karakteristik bisnis karakteristik bisnis bidang usaha sektor informal bidang usaha sektor informal b. Peluang dan hambatan serta strategi pengembangan bisnis bidang usaha sektor informal c. Akses pasar dan pemasaran bidang usaha sektor informal mendasar prinsip 4P dan 4C 4. Melaporkan hasil kegiatan konsultasi bidang usaha sektor informal
a. Format laporan disiapkan. b. Laporan hasil kegiatan konsultasi bidang usaha sektor informal dibuat dan dilaporkan.
VI. BATASAN VARIABEL 1. Konteks variabel: Kompetensi ini pada umumnya dilakukan oleh Business Development Services Provider dalam melakukan layanan dalam melakukan konsultasi dan fasilitasi bisnis bidang usaha sektor informal. Dalam melaksanakan layanan tersebut mempertimbangkan adanya atau merujuk kepada : a. Kode etik profesi Business Development Services Provider. b. Peraturan/perundangan yang terkait dan berlaku 2. Kompetensi yang dipersyaratkan a. Membuat pemetaan potensi bisnis bidang usaha sektor informal b. Membuat analisis profil bisnis bidang usaha sektor informal c. Mengoperasikan komputer dengan Operation Sistem Standar 3. Konteks spesifik dapat ditetapkan dengan: a. Untuk menyusun SOP konsultasi b. Untuk mengetahui daya saing dan profil bisnis bidang usaha sektor informal c. Untuk membuat rencana dan strategi pengembangan bisnis bidang usaha sektor informal d. Untuk memecahkan permasalahan bisnis bidang usaha sektor informal 4. Metode konsultasi dan fasilitasi bisnis, Instrumen dan implikasi sumber daya Kompetensi ini dapat dilakukan kepada pelaku usaha sektor informal melalui observasi dalam rentang waktu yang mencukupi pada saat yang bersangkutan akan memulai dan atau sedang mengelola bisnis bidang usaha sektor informal 60
Metode konsultasi dan fasilitasi bisnis menggunakan: a. Observasi langsung terhadap unjuk kerja b. Analisa SWOT c. 4 P (Product, Price, Place, Promotion) d. 4C (Customer solution, Cost, Convinience and Communication) e. EMV (Economics Mean Value) f. Atau kombinasi dari metode tersebut di atas. Instrumen konsultasi dan fasilitasi bisnis mencakup: a. Perintah spesifik yang diberikan oleh proyek/klien b. Daftar data dan informasi c. Deskripsi unjuk kerja kompetensi d. Kombinasi dari beberapa instrumen uji. VII.
PANDUAN PENILAIAN 1. Aspek Kritis: Kemampuan yang bersangkutan menyelesaikan pekerjaan, dengan mengikuti prosedur yang diberlakukan dengan hasil kerja yang efektif dan efisien. Dengan memenuhi standar: a. Menunjukan unjuk kerja yang konsisten pada setiap elemen / sub kompetensi. b. Memenuhi kriteria unjuk kerja yang tercakup pada setiap sub kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik, prosedur-prosedur, informasi dan sumber-sumber daya yang tersedia. c. Menunjukkan pemahaman terhadap pengetahuan dan ketrampilanketrampilan pendukung yang disebutkan pada bagian “Pengetahuan Pendukung”, serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan dimaksud
2. Fokus konsultasi dan fasilitasi bidang usaha sektor informal: Kriteria unjuk kerja konsultasi dan fasilitasi bisnis bidang usaha sektor informal harus mampu mengukur kemampuan BDS-P dalam menggali data dan informasi bisnis serta informasi lainnya didalam menemukenali portofolio bisnis bidang usaha sektor informal 3. Pengetahuan pendukung yang diperlukan: a. Manajemen bisnis kontemporer b. Pengantar bisnis bidang usaha sektor informal c. Pengantar menejemen pemasaran dan penjualan (Sales Representative) d. Pengantar menejemen akutansi biaya dan kalkulasi biaya e. Teknik Analisis Transaksi (ichtisar rencana penjualan ) f. Teknik analisis prosedur kerja g. Pengantar manajemen statistik h. Teknik penentuan harga 4. Keterampilan pendukung yang diperlukan: a. Teknik analisis pasar bidang usaha sektor informal b. Teknik analisis pembinaan dan meningkatkan kepuasan pelanggan c. Strategi penjualan dan promosi. d. Teknik analisis kinerja e. Manajemen sistim distribusi dan penjualan 5. Lingkungan dan bahan pakai konsultasi dan fasilitasi bisnis mencakup: Waktu, lokasi, personil pembantu, biaya, peralatan, bahan, alat bantu, SOP dari KUMKM 61
6. Kompetensi kunci: No
Kompetensi Kunci Dalam Unit ini
Level
1
Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi
2
2
Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi
2
3
Merencanakan dan mengorganisir aktifitas-aktifitas
3
4
Bekerja dengan orang lain dan kelompok
2
5
Menggunakan ide-ide dan teknik matematika
2
6
Memecahkan masalah
3
7
Menggunakan teknologi
1
I. KODE UNIT : LPB.KUMKM.C.19.11 II. JUDUL UNIT : Memberikan Konsultasi Bidang Pedagang Kecil dan Eceran III. DESKRIPSI UNIT : Kompetensi ini merupakan kemampuan yang didasari atas pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang yang dibutuhkan dalam memberikan layanan konsultasi bidang pedagang kecil dan eceran. IV. ELEMEN KOMPETENSI
XI. KRITERIA UNJUK KERJA
1. Merencanakan dan menetapkan Standar Operasional Prosedur layanan konsultasi bisnis bidang pedagang kecil dan eceran
a. Pengguna jasa konsultasi (user) di inventarisir. b. Informasi tentang jenis-jenis bisnis dan profil bidang pedagang kecil dan eceran dikompilasi dan diidentifikasi. c. Kebutuhan terhadap layanan jasa konsultasi diidentifikasi. d. Bahan konsultasi dan data pendukung dirumuskan. e. Jadual kegiatan layanan konsultasi disusun
2. Memberikan layanan jasa konsultasi pedagang kecil dan eceran
a. Kerangka acuan kerja dipahami dan dievaluasi b. Proposal teknis disusun dan Persyaratan administrasi dilengkapi c. Layanan jasa konsultasi diberikan d. Permasalahan yang dihadapi pengguna jasa konsultasi (user) diagnosis. e. Biaya konsultasi ditetapkan f. Kegiatan konsultansi diadministrasikan g. Keluaran (output) kegiatan konsultansi disusun dan dipresentasikan h. Kegiatan dan biaya konsultansi dievaluasi
62
3. Memberikan pemahaman tentang karakteristik bisnis bidang pedagang kecil dan eceran
a. Pemaparan prinsip-prinsip dasar dan karakteristik bisnis bidang pedagang kecil dan eceran b. Peluang dan hambatan serta strategi pengembangan bisnis bidang pedagang kecil dan eceran c. Akses pasar dan pemasaran bidang pedagang kecil dan eceran mendasar prinsip 4P dan 4C
4. Melaporkan hasil kegiatan konsultasi bidang pedagang kecil dan eceran
a. Format laporan disiapkan. b. Laporan hasil kegiatan konsultasi bidang pedagang kecil dan eceran dibuat dan dilaporkan.
VI. BATASAN VARIABEL 1. Konteks variabel: Kompetensi ini pada umumnya dilakukan oleh Business Development Services Provider dalam melakukan layanan dalam melakukan konsultasi dan fasilitasi bisnis bidang pedagang kecil dan eceran. Dalam melaksanakan layanan tersebut mempertimbangkan adanya atau merujuk kepada : a. Kode etik profesi Business Development Services Provider. b. Peraturan/perundangan yang terkait dan berlaku 2. Kompetensi yang dipersyaratkan a. Membuat pemetaan potensi bisnis bidang pedagang kecil dan eceran b. Membuat analisis profil bisnis bidang pedagang kecil dan eceran c. Mengoperasikan komputer dengan Operation Sistem Standar 3. Konteks spesifik dapat ditetapkan dengan: a. Untuk menyusun SOP konsultasi b. Untuk mengetahui daya saing dan profil bisnis bidang pedagang kecil dan eceran c. Untuk membuat rencana dan strategi pengembangan bisnis bidang pedagang kecil dan eceran d. Untuk memecahkan permasalahan bisnis bidang pedagang kecil dan eceran 4. Metode konsultasi dan fasilitasi bisnis, Instrumen dan implikasi sumber daya Kompetensi ini dapat dilakukan kepada bidang pedagang kecil dan eceran melalui observasi dalam rentang waktu yang mencukupi pada saat yang bersangkutan akan memulai dan atau sedang mengelola bisnis bidang bidang pedagang kecil dan eceran Metode konsultasi dan fasilitasi bisnis menggunakan: a. Observasi langsung terhadap unjuk kerja b. Analisa SWOT c. 4 P (Product, Price, Place, Promotion) d. 4C (Customer solution, Cost, Convinience and Communication) e. EMV (Economics Mean Value) f. Atau kombinasi dari metode tersebut di atas. Instrumen konsultasi dan fasilitasi bisnis mencakup: a. Perintah spesifik yang diberikan oleh proyek/klien 63
b. Daftar data dan informasi c. Deskripsi unjuk kerja kompetensi d. Kombinasi dari beberapa instrumen uji. VII.
PANDUAN PENILAIAN
1. Aspek Kritis: Kemampuan yang bersangkutan menyelesaikan pekerjaan, dengan mengikuti prosedur yang diberlakukan dengan hasil kerja yang efektif dan efisien. Dengan memenuhi standar: a. Menunjukan unjuk kerja yang konsisten pada setiap elemen / sub kompetensi. b. Memenuhi kriteria unjuk kerja yang tercakup pada setiap sub kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik, prosedur-prosedur, informasi dan sumber-sumber daya yang tersedia. c. Menunjukkan pemahaman terhadap pengetahuan dan ketrampilanketrampilan pendukung yang disebutkan pada bagian “Pengetahuan Pendukung”, serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan dimaksud 2. Fokus konsultasi dan fasilitasi bidang pedagang kecil dan eceran: Kriteria unjuk kerja konsultasi dan fasilitasi bisnis bidang pedagang kecil dan eceran harus mampu mengukur kemampuan BDS-P dalam menggali data dan informasi bisnis serta informasi lainnya didalam menemukenali portofolio bisnis bidang pedagang kecil dan eceran 3. Pengetahuan pendukung yang diperlukan: a. Manajemen bisnis kontemporer b. Pengantar bidang pedagang kecil dan eceran c. Pengantar menejemen pemasaran dan penjualan (Sales Representative) d. Pengantar menejemen akutansi biaya dan kalkulasi biaya e. Teknik Analisis Transaksi (ichtisar rencana penjualan ) f. Teknik analisis prosedur kerja g. Pengantar manajemen statistik h. Teknik penentuan harga 4. Keterampilan pendukung yang diperlukan: a. Teknik analisis pasar bidang pedagang kecil dan eceran b. Teknik analisis pembinaan dan meningkatkan kepuasan pelanggan c. Strategi penjualan dan promosi. d. Teknik analisis kinerja e. Manajemen sistim distribusi dan penjualan 5. Lingkungan dan bahan pakai konsultasi dan fasilitasi bisnis mencakup: Waktu, lokasi, personil pembantu, biaya, peralatan, bahan, alat bantu, SOP dari KUMKM 6. Kompetensi kunci: No
Kompetensi Kunci Dalam Unit ini
Level
1
Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi
2
2
Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi
2
3
Merencanakan dan mengorganisir aktifitas-aktifitas
3 64
4
Bekerja dengan orang lain dan kelompok
2
5
Menggunakan ide-ide dan teknik matematika
2
6
Memecahkan masalah
3
7
Menggunakan teknologi
1
I. KODE UNIT : LPB.KUMKM.C.20.11 II. JUDUL UNIT : Memberikan Konsultasi Bidang Handycraft-Industri Kreatif III. DESKRIPSI UNIT : Kompetensi ini merupakan kemampuan yang didasari atas pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang yang dibutuhkan dalam memberikan layanan konsultasi bidang handycraft-industri kreatif. IV. ELEMEN KOMPETENSI
XII. KRITERIA UNJUK KERJA
1. Merencanakan dan menetapkan Standart Operasional Prosedur layanan konsultasi bisnis bidang handycraft-industri kreatif
a. Pengguna jasa konsultasi (user) di inventarisir. b. Informasi tentang jenis-jenis bisnis dan profil bidang handycraft-industri kreatif dikompilasi dan diidentifikasi. c. Kebutuhan terhadap layanan jasa konsultasi diidentifikasi. d. Bahan konsultasi dan data pendukung dirumuskan. e. Jadual kegiatan layanan konsultasi disusun
2. Memberikan layanan jasa konsultasi bidang handycraft-industri kreatif
a. Kerangka acuan kerja dipahami dan dievaluasi b. Proposal teknis disusun dan Persyaratan administrasi dilengkapi c. Layanan jasa konsultasi diberikan d. Permasalahan yang dihadapi pengguna jasa konsultasi (user) diagnosis. e. Biaya konsultasi ditetapkan f. Kegiatan konsultansi diadministrasikan g. Keluaran (output) kegiatan konsultansi disusun dan dipresentasikan h. Kegiatan dan biaya konsultansi dievaluasi
3. Memberikan pemahaman tentang karakteristik bisnis bidang handycraft-industri kreatif
a. Pemaparan prinsip-prinsip dasar dan karakteristik bisnis bidang handycraft-industri kreatif b. Peluang dan hambatan serta strategi pengembangan bisnis bidang handycraftindustri kreatif c. Akses pasar dan pemasaran bidang handycraft-industri kreatif mendasar prinsip 4P dan 4C
65
4. Melaporkan hasil kegiatan konsultasi bidang handycraft-industri kreatif
a. Format laporan disiapkan. b. Laporan hasil kegiatan konsultasi bidang handycraft-industri kreatif dibuat dan dilaporkan.
VI. BATASAN VARIABEL 1. Konteks variabel: Kompetensi ini pada umumnya dilakukan oleh Business Development Services Provider dalam melakukan layanan dalam melakukan konsultasi dan fasilitasi bisnis bidang handycraft-industri kreatif. Dalam melaksanakan layanan tersebut mempertimbangkan adanya atau merujuk kepada : a. Kode etik profesi Business Development Services Provider. b. Peraturan/perundangan yang terkait dan berlaku 2. Kompetensi yang dipersyaratkan a. Membuat pemetaan potensi bisnis bidang handycraft-industri kreatif b. Membuat analisis profil bisnis bidang handycraft-industri kreatif c. Mengoperasikan komputer dengan Operation Sistem Standar 3. Konteks spesifik dapat ditetapkan dengan: a. Untuk menyusun SOP konsultasi b. Untuk mengetahui daya saing dan profil bisnis bidang handycraft-industri kreatif Untuk membuat rencana dan strategi pengembangan bisnis bidang handycraft-industri kreatif c. Untuk memecahkan permasalahan bisnis bidang handycraft-industri kreatif 4. Metode konsultasi dan fasilitasi bisnis, Instrumen dan implikasi sumber daya Kompetensi ini dapat dilakukan kepada bidang handycraft-industri kreatif melalui observasi dalam rentang waktu yang mencukupi pada saat yang bersangkutan akan memulai dan atau sedang mengelola bisnis bidang handycraft-industri kreatif Metode konsultasi dan fasilitasi bisnis menggunakan: a. Observasi langsung terhadap unjuk kerja b. Analisa SWOT c. 4 P (Product, Price, Place, Promotion) d. 4C (Customer solution, Cost, Convinience and Communication) e. EMV (Economics Mean Value) f. Atau kombinasi dari metode tersebut di atas. Instrumen konsultasi dan fasilitasi bisnis mencakup: a. Perintah spesifik yang diberikan oleh proyek/klien b. Daftar data dan informasi c. Deskripsi unjuk kerja kompetensi d. Kombinasi dari beberapa instrumen uji. VII.
PANDUAN PENILAIAN 1. Aspek Kritis: Kemampuan yang bersangkutan menyelesaikan pekerjaan, dengan mengikuti prosedur yang diberlakukan dengan hasil kerja yang efektif dan efisien. Dengan memenuhi standar: a. Menunjukan unjuk kerja yang konsisten pada setiap elemen / sub kompetensi. 66
b. Memenuhi kriteria unjuk kerja yang tercakup pada setiap sub kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik, prosedur-prosedur, informasi dan sumber-sumber daya yang tersedia. c. Menunjukkan pemahaman terhadap pengetahuan dan ketrampilanketrampilan pendukung yang disebutkan pada bagian “Pengetahuan Pendukung”, serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan dimaksud 2. Fokus konsultasi dan fasilitasi bidang handycraft-industri kreatif: Kriteria unjuk kerja konsultasi dan fasilitasi bisnis bidang handycraft-industri kreatif harus mampu mengukur kemampuan BDS-P dalam menggali data dan informasi bisnis serta informasi lainnya didalam menemukenali portofolio bisnis bidang handycraft-industri kreatif 3. Pengetahuan pendukung yang diperlukan: a. Manajemen bisnis kontemporer b. Pengantar bisnis handycraft-industri kreatif c. Pengantar menejemen pemasaran dan penjualan (Sales Representative) d. Pengantar menejemen akutansi biaya dan kalkulasi biaya e. Teknik Analisis Transaksi (ichtisar rencana penjualan ) f. Teknik analisis prosedur kerja g. Pengantar manajemen statistik h. Teknik penentuan harga 4. Keterampilan pendukung yang diperlukan: a. Teknik analisis pasar handycraft-industri kreatif b. Teknik analisis pembinaan dan meningkatkan kepuasan pelanggan c. Strategi penjualan dan promosi. d. Teknik analisis kinerja e. Manajemen sistim distribusi dan penjualan 5. Lingkungan dan bahan pakai konsultasi dan fasilitasi bisnis mencakup: Waktu, lokasi, personil pembantu, biaya, peralatan, bahan, alat bantu, SOP dari KUMKM 6. Kompetensi kunci: No
Kompetensi Kunci Dalam Unit ini
Level
1
Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi
2
2
Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi
2
3
Merencanakan dan mengorganisir aktifitas-aktifitas
3
4
Bekerja dengan orang lain dan kelompok
2
5
Menggunakan ide-ide dan teknik matematika
2
6
Memecahkan masalah
3
7
Menggunakan teknologi
1
67
I. KODE UNIT : LPB.KUMKM.C.21.11 II. JUDUL UNIT : Memberikan Konsultasi Bidang Usaha Jasa III. DESKRIPSI UNIT : Kompetensi ini merupakan kemampuan yang didasari atas pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang yang dibutuhkan dalam memberikan layanan konsultasi bidang usaha jasa. IV. ELEMEN KOMPETENSI 1. Merencanakan dan menetapkan Standar Operasional Prosedur layanan konsultasi bisnis bidang usaha jasa
V.
KRITERIA UNJUK KERJA
a. Pengguna jasa konsultasi (user) di inventarisir. b. Informasi tentang jenis-jenis bisnis dan profil bidang usaha jasa dikompilasi dan diidentifikasi. c. Kebutuhan terhadap layanan jasa konsultasi diidentifikasi. d. Bahan konsultasi dan data pendukung dirumuskan. e. Jadual kegiatan layanan konsultasi disusun
2. Memberikan layanan jasa a. Kerangka acuan kerja dipahami dan dievaluasi konsultasi bidang usaha jasa b. Proposal teknis disusun dan Persyaratan administrasi dilengkapi c. Layanan jasa konsultasi diberikan d. Permasalahan yang dihadapi pengguna jasa konsultasi (user) diagnosis. e. Biaya konsultasi ditetapkan f. Kegiatan konsultansi diadministrasikan g. Keluaran (output) kegiatan konsultansi disusun dan dipresentasikan h. Kegiatan dan biaya konsultansi dievaluasi 3. Memberikan pemahaman tentang karakteristik bisnis bidang usaha jasa
a. Pemaparan prinsip-prinsip dasar dan karakteristik bisnis bidang usaha jasa b. Peluang dan hambatan serta strategi pengembangan bisnis bidang usaha jasa c. Akses pasar dan pemasaran bidang usaha jasa mendasar prinsip 4P dan 4C
4. Melaporkan hasil kegiatan a. Format laporan disiapkan. konsultasi bidang usaha jasa b. Laporan hasil kegiatan konsultasi bidang usaha jasa dibuat dan dilaporkan.
VI. BATASAN VARIABEL 1. Konteks variabel: Kompetensi ini pada umumnya dilakukan oleh Business Development Services Provider dalam melakukan layanan dalam melakukan konsultasi dan fasilitasi bisnis bidang usaha jasa. Dalam melaksanakan layanan tersebut mempertimbangkan adanya atau merujuk kepada : a. Kode etik profesi Business Development Services Provider. 68
b. Peraturan/perundangan yang terkait dan berlaku 2. Kompetensi yang dipersyaratkan a. Membuat pemetaan potensi bisnis bidang usaha jasa b. Membuat analisis profil bisnis bidang usaha jasa c. Mengoperasikan komputer dengan Operation Sistem Standar 3. Konteks spesifik dapat ditetapkan dengan: a. Untuk menyusun SOP konsultasi b. Untuk mengetahui daya saing dan profil bisnis bidang usaha jasa c. Untuk membuat rencana dan strategi pengembangan bisnis bidang usaha jasa d. Untuk memecahkan permasalahan bisnis bidang usaha jasa 4. Metode konsultasi dan fasilitasi bisnis, Instrumen dan implikasi sumber daya Kompetensi ini dapat dilakukan kepada bidang usaha jasa melalui observasi dalam rentang waktu yang mencukupi pada saat yang bersangkutan akan memulai dan atau sedang mengelola bisnis bidang usaha jasa Metode konsultasi dan fasilitasi bisnis menggunakan: a. Observasi langsung terhadap unjuk kerja b. Analisa SWOT c. 4 P (Product, Price, Place, Promotion) d. 4C (Customer solution, Cost, Convinience and Communication) e. EMV (Economics Mean Value) f. Atau kombinasi dari metode tersebut di atas. Instrumen konsultasi dan fasilitasi bisnis mencakup: a. Perintah spesifik yang diberikan oleh proyek/klien b. Daftar data dan informasi c. Deskripsi unjuk kerja kompetensi d. Kombinasi dari beberapa instrumen uji. VII.
PANDUAN PENILAIAN 1. Aspek Kritis: Kemampuan yang bersangkutan menyelesaikan pekerjaan, dengan mengikuti prosedur yang diberlakukan dengan hasil kerja yang efektif dan efisien. Dengan memenuhi standar: a. Menunjukan unjuk kerja yang konsisten pada setiap elemen / sub kompetensi. b. Memenuhi kriteria unjuk kerja yang tercakup pada setiap sub kompetensi dengan menggunakan teknik-teknik, prosedur-prosedur, informasi dan sumber-sumber daya yang tersedia. c. Menunjukkan pemahaman terhadap pengetahuan dan ketrampilanketrampilan pendukung yang disebutkan pada bagian “Pengetahuan Pendukung”, serta sikap kerja yang dituntut dari pekerjaan dimaksud
2. Fokus konsultasi dan fasilitasi bidang handycraft-industri kreatif: Kriteria unjuk kerja konsultasi dan fasilitasi bisnis bidang usaha jasa harus mampu mengukur kemampuan BDS-P dalam menggali data dan informasi bisnis serta informasi lainnya didalam menemukenali portofolio bisnis bidang usaha jasa 3. Pengetahuan pendukung yang diperlukan: a. Manajemen bisnis kontemporer b. Pengantar bidang usaha jasa 69
c. d. e. f. g. h.
Pengantar manajemen pemasaran dan penjualan (Sales Representative) Pengantar manajemen akutansi biaya dan kalkulasi biaya Teknik Analisis Transaksi (ichtisar rencana penjualan ) Teknik analisis prosedur kerja Pengantar manajemen statistik Teknik penentuan harga
4. Keterampilan pendukung yang diperlukan: a. Teknik analisis pasar usaha jasa b. Teknik analisis pembinaan dan meningkatkan kepuasan pelanggan c. Strategi penjualan dan promosi. d. Teknik analisis kinerja e. Manajemen sistim distribusi dan penjualan 5. Lingkungan dan bahan pakai konsultasi dan fasilitasi bisnis mencakup: Waktu, lokasi, personil pembantu, biaya, peralatan, bahan, alat bantu, SOP dari KUMKM 6. Kompetensi kunci: No
Kompetensi Kunci Dalam Unit ini
Level
1
Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi
2
2
Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi
2
3
Merencanakan dan mengorganisir aktifitas-aktifitas
3
4
Bekerja dengan orang lain dan kelompok
2
5
Menggunakan ide-ide dan teknik matematika
2
6
Memecahkan masalah
3
7
Menggunakan teknologi
1
70