perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB II LANDASAN TEORI SISTEM Menurut Prajudi Atmosudirdjo ( Tata Sutabri 2012:7) menyatakan bahwa : “suatu sistem terdiri dari atas objek-objek atau unsur-unsur atau komponen-komponen yang berkaitan dan berhubungan satu sama lainnya sedemikian rupa sehingga unsur-unsur tersebut merupakan suatu kesatuan pemrosesan atau pengolahan yang tertentu”. Sedangkan menurut Gordon B. Davis (1997:68) mengatakan : “sebuah sistem terdiri dari bagian-bagian yang saling berkaitan yang beroprasi bersama untuk untuk mencapai beberapa sasaran atau maksud”. Menurut The Liang Gie ( Moekijat 1986 : 4-5) menyatakan sistem diartikan sebagai : “suatu kebulatan dari bagian-bagian atau unsur-unsur yang saling berhubungan menurut suatu pengaturan yang tertib guna mencapai maksud tertentu”. Sehingga dari definisi di atas Sistem dapat diartikan sebagai kumpulan dari bagian-bagian atau hal-hal yang berkaitan satu sama lain sehingga membentuk satu kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu. Model umum sebuah sistem terdiri dari masukan, pengolahan dan keluaran. Sebuah sistem terdiri dari bagian-bagian yang saling berkaitan yang beroprasi bersama untuk mencapai beberapa sasaran atau maksud. Gambar 1 Gambar Model Umum Sebuah Sistem
INPUT
PROSES
OUTPUT
commit to user Gordon B. Davis (1997:69)
4
perpustakaan.uns.ac.id
5 digilib.uns.ac.id
KARAKTERISTIK SISTEM Menurut Tata Sutabri (2012:13), model umum sebuah sistem terdiri dari input, proses, dan output. Hal ini merupakan konsep sebuah sistem yang sangat sederhana mengingat sebuah sistem dapat mempunyai beberapa masukan daan keluaran sekaligus. Selain itu sebuah sistem juga mempunyai karakteristikatau sifat-sifat tertentu, yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut: a) Komponen Sistem (Components) Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang bekerjasama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen tersebut dapat berupa subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat-sifat sistem yaitu menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. b) Batasan Sistem (Boundary) Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem lainnya atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisah-pisahkan. c) Lingkungan Luar Sistem (Environment) Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut dengan lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat menguntungkan dan juga dapat merugikan sistem tersebut,yang demikian luar tersebutharus selalu dijaga dan di pelihara. Kalau tidak maka akan menganggu kelangsungan hidup sistem tersebut. d) Penghubung Sistem (Interface) Media yang menghubungkan sistem dengan subsitem yang lain disebut dengan penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsitem yang lain. to user masukan untuk subsistem yang Keluaran suatu subsistemcommit akan menjadi
perpustakaan.uns.ac.id
6 digilib.uns.ac.id
lain dengan melewati penghubung. Dengan demikian terjadi suatu sistem integrasi yang membentuk satu kesatuan. e) Masukan Sistem (Input) Energi yang dimasukan kedalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (sinyal input) sebagai contoh : dalam suatu unit komputer “program” adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoprasikan komputer. Sementara “data” adalah signal input yang diolah menjadi informasi. f) Keluaran Sistem (Output) Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain. Seperti contoh : sistem informasi, keluaran yang dihasilkan adalah informasi, dimana informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang merupakan input bagi subsitem lainnya. g) Pengolah Sistem (Procces) Suatu sistem yang dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran. Sebagai contoh : sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah transaksi menjadi laporan-laporan yang digunakan oleh pihak manajemen. h) Sasaran Sistem (Objective) Suatu sistem yang memilik tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat determinstik. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran, maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem yang dikatakan berhasil apabila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan. Klasifikasi Sistem menurut Tata Sutabri (2012:15) : a) Sistem abstrak dan sistem fisik Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologia, yaitu suatu sistem commithubungan to user antara manusia dengan Tuhan; yang berupa pemikiran tentang
perpustakaan.uns.ac.id
7 digilib.uns.ac.id
sedangkan sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik, seperti sistem komputer, sistem produksi, sistem penjualan, sistem administrasi personalia, dsb. b) Sistem alamiah dan sistem buatan manusia Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusi, misalnya sistem perputaran bumi, terjadinya siang malam, dan pergantian musim. Sedangkan sistem buatan manusia yang melibatkan hubungan manusi dengan mesin, yang disebut Human Machine System. Sistem informasi berbasis komputer merupakan contohnya, karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia. c) Sistem deterministik dan sistem probabilistik Sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi disebut sistem deterministik. Sistem komputer adalah contoh dari sistem yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program komputer yang dijalankan. Sedangkan sistem yang bersifat probabilistik adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. d) Sistem terbuka dan sistem tertutup Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh oleh lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa ada campur tangan dari pihak luar. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan dipengaruhi oleh lingkungan luarnya, yang menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk subsistem lainnya.
PELAYANAN Menurut Kamus Bahasa Indonesia (1996:571) pengertian Pelayanan adalah 1. Perihal cara atau melayani; 2. Usaha melayani kebutuhan orang lain dengan memperoleh imbalan (uang); 3. Kemudahan yang diberikan sehubungan dengan jual beli barang atau jasa. commit to user
8 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Menurut Gronroos (Ratminto dan Atik Septi Winarsih 2005 : 2) mendefinisikan : “Pelayanan adalah suatu aktivitas atau serangkaian yang bersifat tidak kasat mata (tidak dapat diraba) yang terjadi akibat adanya interaksi antara konsumen dengan karyawan atau hal-hal lain yang disediakan oleh perusahaan pemberi pelayanan yang dimaksudkan untuk memecahkan permasalahan konsumen / pelanggan” Menurut Ivancevich, Lorenzi, Skinner dan Corsby (Ratminto dan Atik Septi Winarsih 2005 : 2) mengungkapkan arti pelayanan adalah : “Pelayanan adalah produk yang tidak kasat mata (tidak dapat diraba) yang melibatkan usaha-usaha manusia dan menggunakan peralatan.” Dari definisi diatas dapat ditarik kesimpulan pengetian Pelayanan secara umum adalah upaya membantu orang lain memenuhi kebutuhan. Keputusan MENPAN Nomor 63 Tahun 2004 membedakan jenis kebutuhan pelayanan manusia dibagi menjadi 3 kelompok (Ratminto dan Atik Septi Winarsih, 2005 : 20), yaitu : a) Pelayanan administratif : pelayanan yang menghasilkan berbagai bentuk dokumen resmi yang dibutuhkan oleh publik, contohnya : KTP, Akta kelahiran, perijinan, dan sebagainya. b) Pelayanan barang, contohnya : jaringan telepon, penyediaan tenaga listrik, air bersih, dan sebagainya. c) Pelayanan jasa : pelayanan yang menghasilkan berbagai bentuk jasa yang dibutuhkan oleh publik, contohnya : pelayanan pendidikan, kesehatan, transportasi, pos, dan sebagainya. Menurut Elhaitammy (Fandy Tjiptono : 1996) service exellence atau pelayanan yang unggul ada 4 unsur, yakni : a) Kecepatan b) Ketepatan c) Keramahan
commit to user
9 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
d) Kenyamanan Apabila hal tersebut dilakukan, maka perusahaan yang bersangkutan akan dapat meraih manfaat besar, terutama berupa kepuasan dan loyalitas pelanggan yang besar.
SISTEM PELAYANAN Berdasarkan kesimpulan diatas, maka yang dimaksud dengan Sistem adalah kumpulan dari bagian-bagian atau hal-hal yang berkaitan satu sama lain sehingga membentuk satu kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu. Sedangkan yang dimaksud dengan Pelayanan adalah upaya membantu orang lain memenuhi kebutuhan. Dari arti diatas disimpulkan juga bahwa arti Sistem Pelayanan adalah kumpulan dari bagian-bagian atau hal-hal yang berkaitan satu sama lain sehingga membentuk satu kesatuan dalam upaya membantu orang lain memenuhi kebutuhan untuk mencapai tujuan tertentu. Sejalan dengan pendapat dari The Liang Gie dalam Moekijat 1986 : 14 dan Gordon B. Davis 1997 : 3 Sistem Pelayanan adalah : “Serangkaian tata cara, pola kerja, dan tata tertib yang menangani sebagai suatu sistem formal yang didalamnya menggunakan perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software) komputer, prosedur pedoman, model manajemen dan keputusan, dan sebuah database dalam kaitannya dengan pelayanan kepada pelanggan serta untuk mendukung fungsi, operasi, manajemen dan pengambilan keputusan dalam suatu organisasi”. Untuk mengukur dan mengetahui penerapan sistem pelayanan yang dimaksud, ada beberapa indikator (Ratminto dan Atik Septi Winarsih 2005 : 273) yaitu : a) Input commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
10 digilib.uns.ac.id
Yang dapat mengukur pada bahan alat sistem prosedur atau orang yang memberikan pelayanan, misalnya jumlah dokter, kelengkapan alat, prosedur tetap, dan lain-lain. Dalam sistem pelayanan pelanggan ini dititik beratkan pada alur pendistribusian informasi pelayanan penjualan (pelanggan baru) dari SPK (Surat Pemesanan Kedaraan) hingga STNK/BPKB jadi dan servis (pelanggan lama). b) Proses Yang dapat mengukur perubahan pada saat pelayanan misalnya kecepatan pelayanan, pelayanana dengan ramah, dan lain-lain. c) Output Yang dapat menjadi tolok ukur pada hasil yang dicapai, misalnya jumlah yang dilayani, jumlah pasien yang dioperasi, kebersihan ruangan. Dalam sistem pelayanan pelanggan dititik beratkan alur pendistribusian informasi pelayanan penjualan (pelanggan baru) dan servis (pelanggan lama) agar pelanggan merasa puas dan perusahaan tetap dipercaya oleh pelanggan. d) Outcome Yang menjadi tolok ukur dan merupakan dampak dari hasil pelayanan, misalnya keluhan pasien yang merasa tidak puas terhadap pelayanan, dan lain-lain. Dalam tugas akhir ini, yang menjadi tolok ukur adalah complain pelanggan, kritik dan saran pelanggan PT. Nasmoco Solo Baru sangat diperlukan. e) Benefit Adalah tolok ukur dari keuntungan yang diperoleh pihak rumah sakit maupun penerima pelayanan atau pasien misalnya biaya pelayanan lebih murah, peningkatan pendapatan rumah sakit. Dalam tugas akhir ini yang menjadi tolok ukur adalah tercapainya target pelayanan dan peningkatan pendapatan perusahaan disertai dengan peningkatan pelayanan kepada pelanggan, baik pelanggan baru maupun pelanggan lama. commit to user f) Impact
perpustakaan.uns.ac.id
11 digilib.uns.ac.id
Adalah tolok ukur dampak pada lingkungan atau masyarakat luas misalnya angka kematian ibu yang menurun, meningkatnya derajat kesehatan masyarakat, meningkatnya kesejahteraan karyawan. Agar pelayanan yang diberikan berkualitas, menurut Gaspersz dan Sampara Lukman (Lijan Poltak Sinambela 2006 : 6) mengemukakan bahwa pada dasarnya kualitas mengacu kepada pengertian pokok : a) Kualitas terdiri atas sejumlah keistimewaan produk, baik keistimewaan langsung, maupun keistemawaan atraktif yang memenuhi keinginan pelanggan dan memberikan kepuasan atas penggunaan produk. b) Kualitas terdiri atas segala sesuatu yang bebas dari kekurangan atau kerusakan. Pelayanan diberikan kepada pihak-pihak yang memerlukan yaitu selain kepada pihak publik pengguna jasa layanan, juga sangat diperlukan baik ditingkat menejemen yang terdiri dari berbagai level dan juga di lingkungan kerja yaitu para petugas / staff organisasi di dalam menentukan langkah-langkah selanjutnya.
PELANGGAN Arti Pelanggan menurut Dharmmesta dan Handoko (1997:12) yaitu : “individu-individu yang melakukan pembelian untuk memenuhi kebutuhan pribadinya atau konsumsi rumah tangganya”. Menurut Fandy Tjiptono (1996 : 38) bahwa pelanggan juga memainkan peranan penting dalam meningkatkan produktivitas. Terlebih lagi apabila ada sebagian aktivitas jasa yang dapat dialihkan kepada pelanggan. Selain itu partisipasi pelanggan juga dapat meningkatkan customization. Menurut Olsen dan Dover (Fandy Tjiptono 1996 : 61) mengungkapkan bahwa harapan pelanggan merupakan keyakinan pelanggan sebelum mencoba commit to user
12 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
atau membeli suatu produk, yang dijadikan standar atau acuan dalam menilai kinerja produk tersebut. Sedangkan menurut Supranto (2001:21) Pelanggan adalah “setiap individu yang menerima suatu jenis barang atau jasa dari beberapa orang lain atau kelompok orang”. Sehingga dari definisi tersebut arti Pelanggan adalah individu yang memenuhi kebutuhannya dengan menerima barang atau jasa dari pihak lain. Menurut Yolanda M. Siagian (2005 : 64) mengungkapkan : “Pelayanan pelanggan juga dapat dispesifikasikan sebagai bagian dari aktivitas penjualan yang dimulai saat order masuk sampai berakhirnya pengiriman barang kepada pelanggan, bahkan dapat berlanjut pada penyediaan peralatan atau perawatan.” Dari definisi diatas, dapat ditarik arti dari Pelayanan Pelanggan secara umum adalah upaya membantu orang lain memenuhi kebutuhan dengan memberikan barang atau jasa. Proses tersebut termasuk catatan permintaan baik secara manual maupun elektronik, pembayaran, pemilihan barang, pengiriman, dan menyediakan, serta memberikan pelayanan kepada pemakai barang, juga mengatur penanganan untuk barang yang dikembalikan pelanggan pada saat komplain. Pelayanan pelanggan bila dilakukan secara efektif dapat menimbulkan perubahan yang signifikan dalam menciptakan permintaan dan mempertahankan kesetiaan pelanggan.
SISTEM PELAYANAN PELANGGAN Dari landasan teori yang telah diuraikan, secara umum dapat diartikan Sistem Pelayanan Pelanggan adalah kumpulan dari bagian-bagian atau hal-hal yang berkaitan satu sama lain sehingga membentuk satu kesatuan sebagai upaya membantu orang lain melalui memenuhi kebutuhan orang lain dengan memberikan barang atau jasa.
commit to user
13 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Sistem pelayanan pelanggan yang dimiliki oleh PT. Nasmoco Bengawan Motor Solo Baru ada 2 model yaitu : Gambar 2 Model Sistem Pelayanan Pelanggan Baru PT. Nasmoco Solo Baru
Input
Pengolah 1
Pengolah 2
Pengolah 3
Output
Proses
Diadaptasi dari Gordon B. Davis (1997 : 72) Gambar 3 Model Sistem Pelayanan Pelanggan Lama PT. Nasmoco Solo Baru Pengolah 1
Input
Pengolah 2
Output
Pengolah 3
Proses Diadaptasi dari Gordon B. Davis (1997 : 69)
B. METODE PENGAMATAN a) Lokasi Pengamatan Lokasi pengamatan dilakukan di PT. Nasmoco Bengawan Motor Solo Baru. Pada perusahaan PT. Nasmoco Bengawan Motor Solo Baru, Sistem Informasi Pelayanan Pelanggan sangat diperlukan untuk menerapkan bagaimana cara mengolah data pelanggan perusahaan tersebut meliputi SPK (Surat Pemesanan Kendaraan) hingga STNK / BPKB jadi dan pelayanan servis. Hal ini mempengaruhi tingkat kualitas pelayanan pelanggan dalam perusahaan tersebut agar pelayanan menjadi efektif dan commit to user efesien.
14 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Dalam hal ini penulis tertarik untuk mengetahui lebih dalam bagaimana sistem informasi pelayanan pelanggan dalam perusahaan tersebut, karena jarang sekali dalam kehidupan sehari-hari di sosialisasikan bagaimana sistem informasi dalam perusahaan tersebut diterapkan untuk melayani pelanggan.
b) Jenis Pengamatan Jenis pengamatan menggunakan metode penelitian kualitatif diskriptif. Penelitian deskriptif dimaksud untuk memberikan uraian mengenai suatu gejala sosial yang di teliti. Dimana pengamatan menggunakan pengamatan yang berpedoman. Walaupun penulis melakukan pengamatan secara langsung, tapi penulis belum berhak menjadi bagian dari perusahaan karena sifatnya hanya mengamati. Sutopo (2006 : 40) menyatakan bahwa “Metode penelitian kualitatif secara umum sering disebut
sebagai
pendekatan
kualitatif
deskriptif.
Jadi
dalam
mengembangkan pemahaman, penelitian kualitatif cenderung tidak memotong halaman ceritera dan data lainnya dengan simbol-simbol angka. Peneliti berusaha menganalisis data dengan semua kekayaan wataknya yang penuh dengan nuansa, sedekat mungkin dengan bentuk aslinya seperti padawaktu dicatat.” Lincoln dan Guba (Sutopo 2006 : 40) mengemukakan bahwa sifat kualitatif untuk menghadapi realitas yang jamak dan multiperspektif. Sifat penelitian semacam ini mampu memperlihatkan secara langsung hubungan transaksi antar peneliti dengan yang diteliti, yang memudahkan pencarian kedalaman makna. Sifat semacam ini lebih peka dan dapat disesuaikan dengan pengkajian bentuk pengaruh dan pola nilai-nilai yang mungkin dihadapi peneliti Selain bertujuan menggambarkan secara cermat karakteristik dari suatu gejala atau masalah, metode kualitatif deskriptif bertujuan menyampaikan fakta-fakta secara jelas dari pertanyaan-pertanyaan dan commit to user
15 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
mengungkapkan bagaimana hal itu terjadi, sehingga metode ini lebih mendalam dan lebih luas. c) Penentuan Sampel dan Sumber Data Dalam pengambilan sampel, penulis menggunakan purposive sampling. Dalam penelititan kualitatif, cuplikan yang di ambil lebih bersifat selektif. Peneliti mendasarkan pada landasan kaitan teori yang digunakan, keingintahuan pribadi, karakteristik empiris yang dihadapi, dsb. Sumber data yang digunakan disini tidak mewakili informasinya, karena pengambilan cuplikan didasarkan atas berbagai pertimbangan tertentu, maka pengertian nya sejajar dengan teknik cuplikan yang dikenal dengan purposive sampling. Patton dalam buku H.B Sutopo (2006:64) memaparkan bahwa kecenderungan
peneliti
untuk
memilih
mengetahui informasi dan masalahnya
informan
yang
dianggap
secara mendalam dan dapat
dipercaya untuk menjadi sumber data yang mantap. Bahkan dalam pelaksanaan pengumpulan data sesuai dengan sifat penelitian yang lentur dan terbuka, pilihan informan dan jumlahnya dapat berkembang sesuai dengan kebutuhan dan kemantapan peneliti dalam memperoleh data. Penentuan sampel dan Sumber data yang diperoleh di PT. Nasmoco Bengawan Motor Solo Baru : a. Narasumber (Informan) : Narasumber merupakan sumber data manusia yang sangat penting. Tidak hanya memberikan tanggapan yang diminta, tetapi juga memiliki arah dan selera dalam menyajikan informasi yang dimiliki. Karena metode kualitatif deskriptif lebih tepat disebut informan daripada responden. Sumber-sumber data informan diperoleh melalui : a) GA b) CRC c) Marketing (Sales Counter dan Sales Lapangan) commit :to user d) Staff Administrasi
16 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
a. Admin Sales 1 dan 2 b. Admin Support c. Admin Keuangan / F & I e) Service Advisor f) Billing b. Peristiwa, aktivitas, dan perilaku Data atau informais juga dapat dikumpulkan dari peristiwa, aktivitas, dan perilaku sebagai sumber data yang berkaitan dengan sasaran. Dari pengamatan pada peristiwa atau aktivitas, peneliti bisa mengetahui proses bagaimana sesuatu terjadi secara lebih pasti karena menyaksikannya sendiri secara langsung. c. Dokumen Dokumen merupakan suatu data yang tertulis dan tersimpan sesuai dengan peristiwa dan aktivitas yang terjadi, selain data yang tertulis dokumen juga harus memiliki beberapa jenis untuk membedakan dokumen satu dengan dokumen lain. Diharapkan dokumen yang disimpan maupun ditulis untuk dipahami jenis dan fungsi dokumen. Dokumen yang mendukung dalam Tugas Akhir ini : a) Dokumen-dokumen tentang sistem informasi pelayanan pelanggan terutama di PT. Nasmoco Bengawan Motor Solo Baru. b) Dokumen-dokumen yang menunjang dalam tugas akhir ini. d) Teknik pengumpulan Data a. Wawancara Wawancara adalah proses komunikasi interaksi antara 2 pihak, setidaknya satu dari mereka memiliki tujuan yang telah ditetapkan dan serius, yang melibatkan bertanya dan menjawab pertanyaanya (Charles J. Stewart 2012 : 11). Tujuan
utama
melakukan wawancara adalah untuk bisa to user dalam suatu konteks mengenai menyajikan kontruksi commit saat sekarang
17 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
para pribadi, peristiwa, aktivitas, organisasi, perasaan, motivasi, tanggapan atau persepsi, tingkat dan bentuk keterlibatan, dan sebagainya, untuk merekontruksi beragam hal seperti itu sebagai bagian dari pengalaman masa lampau, memproyeksikan hal-hal itu yang dikaitkan dengan harapan yang bisa terjadi di masa yang akan datang (Sutopo 2006:68). b. Observasi Penulis
menggunakan
observasi
langsung
dengan
mengamati kejadian-kejadian atau peristiwa-peristiwa yang terjadi pada sistem informasi pelayanan pelanggan di PT. Nasmoco Bengawan Motor Solo Baru. Teknik observasi di gunakan untuk menggali data dari sumber data yang berupa peristiwa, tempat, atau lokasi, dan benda serta rekaman gambar. Observasi dapat dilakukan secara langsung secara maupun tidak langsung ( H.B.Sutopo, 2006 :75) c. Dokumentasi Dokumentasi dilakukan dengan teknik pengumpulan data dengan jalan membaca dan mempelajari brosur-brosur, peralatanperalatan, laporan dengan, dan literatur lain yang berhubungan dengan materi pengamatan ini, sebab dalam pengolahan data penulis banyak menggunakan dokumentasi yang ada. Yang ada hubungannya dengan penulisan tugas akhir ini.
e) Teknik Analisis Data Dalam teknik analisis penulis menggunakan model analisis intraktif yaitu data yang dikumpulkan di analisa melalui tiga tahap yaitu pengumpulan data, penyajian data dan menarik kesimpulan. H. B Sutopo (2006 : 114-116) mengungkapkan ada tiga komponen utama dalam prosesanalisis yang harus benar-benardipahami oleh peneliti, komponen tersebut: a. Reduksi Data
commit to user
18 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Reduksi
data
adalah
proses
seleksi
pemfokusan,
penyederhanaan dan abstraksi data kasar dari catatan yang ada dilapangan sehingga kesimpulan akhir dapat diperoleh. Reduksi data tidak pernah terpisah dari analisis. Proses reduksi data berlangsung sebelum pelaksanaan pengumpulan data, yang berarti reduksi data sudah berlangsung sejak peneliti mengambil keputusa tentang kerangka kerja. Pada saat pengumpulan data berlangsung, reduksi data dapat berupa tingkat, coding, memusatkan tema, dan menentukan batas-batas permasalahan. Proses reduksi berlangsung sampai penelititan ini berakhir. b. Sajian data Sajian data adalah suatu rakitan organisasi informasi, deskripsi dalam bentuk narasi yang memungkinkan simpulan penelitian dapat di lakukan. Sajian data ini merupakan rakitan kalimat yang disusun secara logis dan sistematis sehingga apabila di baca mudah dipahami, sehingga memungkinkan peneliti untuk berbuat sesuatu pada analisis maupun tindakan lain yang berdasarkan pemahamanya tersebut. c. Penarikan Simpulan dan Verifikasi Dari awal pengumpulan data, peneliti harus sudah memahami apa arti dari berbagai hal yang di temui dengan melakukan pencatatan peraturan-peraturan, pola-pola, pertanyaanpertanyaan, konfigurasi yang mungkin, arahan sebab akibat, dan berbagai proposisi. Simpulan perlu diverifikasikan agar cukup mantap dan benar- benar bisa dipertanggungjawabkan. Oleh karena itu perlu dilakukan aktivitas pengulangan untuk tujuan pemantapan, penelusuran data kembali dengan cepat, mungkin sebagai akibat kedua yang timbul pada peneliti pada waktu menulis sajian data commitsebentar to user pada catatan lapangan. Verifikasi dengan melihat kembali
19 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
juga dapat berupa kegiatan yang dilakukan dengan lebih mengembangkan apa yang disebut konsensus antar subjektif. Verifikasi bahkan juga dapat dilakukan dengan usaha yang lebih luas yaitu dangan melakukan replikasi dalam aturan data yang lain. Pada dasarnya makna data harus diuji validisitasnya supaya simpulan penelitian menjadi lebih bisa di percaya. Untuk lebih jelas proses analisa data intraktif dapat dilihat pada gambar : Gambar 4 Gambar Analisa Data Interaktif
Pengumpulan Data (1)
(2)
Penyajian Data
Reduksi Data
(3)
Kesimpulan-kesimpulan Gambaran / Verifikasi
Sumber : H.B. Sutopo (2006:120) Reduksi dan sajian data ini harus di susun pada waktu pengamatan sudah mendapatkan unit data dari sejumlah unit yang di perlukan dalam pengamatan. Pada waktu pengumpulan data sudah berakhir, pengamat mulai melakukan usaha untuk menarik kesimpulan dan verifikasinya berdasarkan semua hal yang terdapat dalam reduksi maupun sajian datanya. Bila simpulan di rasa kurang mantap karena kurangnya rumusan dalam reduksi maupun sajian datanya, maka pengamat wajib kembali melakukan kegiatan pengumpulan commit to user data yang sudah terfokus untuk
20 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
mencari pendukung simpulan yang ada dan juga bagi pendalaman data. Dalam keadan ini tampak bahwa penelitian kualitatif prosesnya berlangsung dalam siklus.
Biasanya,
sebelum
pengamat
mengakhiri
proses
pelaksanaan
pengamatannya dan menyusun laporan, kegiatan pendalaman data ke lapangan studinya di lakukan untuk menjamin mantapnya hasil akhir pengamatan. Namun semuanya itu sangat tergantung dari mantapnya keyakinan pengamat terhadap apa yang telah di perolehnya selama dalam perjalanan pelaksanaan pengamatannya.
commit to user