BAB II LANDASAN TEORI
2.1. Pengertian makanan dalam kemasan Secara umum makanan dalam kemasan dikenal masyaraka tsebagai makanan siap saji, tapi pengertian makanan dalam kemasan disini lebih khusus lagi yaitu makanan siap saji yang terbuat daribubuk bergizi dan sereal. Yaitu yang dapat di gunakan sebagai pengganti makanan utama karena mengandung nila gizi yang cukup untuk tubuh. Bis ajuga makanan tersebut di sebut health food karena bukan sebatas makan biasa tetapi juga bisamenjaga kesehatan tubuh dengan pada orang yang pola makan nya kurang teratur.
Gambar 2.1 Makanan Dalam Kemasan Untuk produk makana yang ini bisa sebagai sarapan yang sangat baik apa bila kesibukan dipagi hari tidak sempat untuk memasak makanan. Pada masyarakat perkotaan sudah terbiasa dengan makanan pengganti makanan pokok yang dibutuhkan oleh tubuh. Sehingga perlu adanya pengawasan dalam pembuatan makanan dalam kemasan baik dari kebersihan makanan itu sendiri dan dari kebersihan alat yang digunakan dalam pengemasan nya.
5
2.2 Penahan 2.2.1 Pengertian Penahan Penahan adalah suatu part pada mesin packing sms seri SVC 100 yang berfungsi sebagai penahan material produksi supaya tidak tumpah. Disamping itu fungsi lain nya sekaligus sebagai penjaga berat timbangan material produksi setiap 1 pcs nya.
Penahan pada dasarnya digolongkan menjadi 2 yaitu : a. Penahan selongsong Jenis penahan ini menggunakan material teflon PTFE yang di bolehkan untuk jenis material dalam proses manufaktur makanan.
b. Penahan Valve Jenis penahan ini terbuatdari material stainless stell yang bentuknya lebih sederhana , hanya berbentuk lempengan saja sebesar lobang volumetric nya yang berdiameter 70 mm.
2.2.2 Penahan selongsong Material produksi yang masuk. Didalam proses akhir masuknya material produksi ,setiap volumetric terdapat satu penahan yang berputar pada landasan piringan yang akan mengarah kelubang jatuhnya material produksi kedalam bungkus kemasan. Pada saat ini material selongsong tersebut mengunakan teflon PTFE . Keuntungan menggunakan selongsong ini adalah meminimalkan material produksi makan yang terbuang akibat proses produksi. Dalam dunia usaha bahan yang terbuang didalam proses produksi harus dibuat sesedikit mungkin agar pengusaha tidak terlalu banyak kehilangan modal dalam proses produksi yang diakibatkan terbuang nya material produksi secara sia sia.
6
Teknik Mesin UniversitasMercuBuana
Gambar 2.2 Penahan selongsong dari bahan Teflon
Penahan
Gambar 2.3 Penahan pada mesin sms SVC 100
2.2.3 Penahan valve Proses ini sama seperti pada proses penahan teflon , tetapi posisi penahan nya berada di bawah landasan piringan sehingga hanya berbentuk lempengan saja sebesar lubang piringannya yaitu diameter 50 mm. Pada penahan ini kurang efisien karena disamping kecepatan mesin yang lebih lambat dan juga banyak material produksi yang terbuang karena kebocoran pada sela – sela penahan nya. 7
Teknik Mesin UniversitasMercuBuana
Model penahan ini digunakan pada mesin yang kecepatan nya pelan saja yaitu speed yang di gunakan pada mesin adalah 40 pcs/menit. Penahan ini digunakan di mesin yang memproduksi bahan makanan dengan 3 percampuran material makanan dalam 1 kemasan nya.
Gamabar 2.4 Penahan valve
Karena tidak bisa di gunakan dengan keinginan hasil produksi yang meningkat, maka jenis penahan ini hanya digunakan pada mesin sms seri SVC 102 yang kecepatan produksi nya lebih pelan dari mesin sms svc 100.
8
Teknik Mesin UniversitasMercuBuana
Gambar 2.5 MesinseriSVC 102
Penahan
Gambar 2.6 Penahan Valve
2.3 Jenis penahan berdasarkan penggunaan dalam mesin pengemas Jenis penahan digolongkan menjadi 2, yaitu berdasarkan bahan dan berdasarkan bentuk nya. A. Berdasarkan bahan Berdasarkan penggunaan nya secaragaris besar Penahan dibedakan menjadi 2 macam. Pengelompokan penahan ini berdasarkan pada media yang akan dikemas yaitu : 9
Teknik Mesin UniversitasMercuBuana
1. Penahan Selongsong berbahan Teflon ptfe
Gambar 2.7 Bahan selongsong teflon ptfe
Media yang dikemas oleh penahan ini adalah dua material bahan makanan yang dijadikan dalam satu kemasan. 2. Penahan valve berbahan stainless steel Media yang dikemas oleh penahan ini adalah tiga atau empat material bahan makanan yang dijadikan dalam satu kemasan.
Gambar 2.8 Penahan valve stainless sus 304 10
Teknik Mesin UniversitasMercuBuana
Gambar 2.9 Aplikasi bahan stainless sus 304
Bahan stailess stell ini merupakan jenis sus 304 yang sesuai dengan stainless untuk mesin yang meproduksi makanan. B. Berdasarkan Bentuknya Jenis penahan berdasarkan bentuknya ada dua macam, yaitu : 1. Berbentukselongsong Pada penahan bentuk ini langsung berhubungan dengan bahan makanan yang akan masuk dalamk emasan. Penahan ini terbua tdari teflon PTFE ( Polytetra Tetra Fluoro Ethylene) dimana teflon ini telah disetujui dalam penggunaan food-safe bahan makanan dalam proses aplikasi. Pada penahan ini terdapat keausan akibat gesekan.
Gambar 2.10Penahan selongsong dari bahan Teflon 11
Teknik Mesin UniversitasMercuBuana
2. Berbentuk katup (Valve) Jenis penahan ini sebagai komponen yang di gunakan pada mesin yang mencampur bahan tiga ata uempat material makanan, dan penahan bentuk ini memiliki keterbatasan dalam kecepatan putaran.
Gambar 2.11 Penahan berbentuk valve
Pada penahan ini kecepatan mesin kurang maksimal karena apabila dijalankan lebih cepat matrial makanan yang akan dikemas lebih banyak yang tumpah. Oleh karena itu penahan dengan bentuk seperti ini sedikit dalam penggunaan nya, hanya di pakai dimesin yang mengemas material makanan dalam tiga atau empat percampuran material makanan dalam satu kemasan.
2.4 Proses Pengemasan Dalam mesin SVC 100 Tahapan-tahapan dalam mesin pengemas makanan ini adalah, dilihat di bagan alir proses, dengan penjelasan sebagai berikut: •
Tahap 1 Proses penempatan material bahan makanan yang akan dikemas ini di letakkan pada baron yang terletak di paling atas mesin. 12
Teknik Mesin UniversitasMercuBuana
•
Tahap 2 Proses penimbangan yang terjadi diputaran piringan dimana material bahan makanan itu ditimbang dengan melalui volumetric dan selongsong yang lansung jatuh menuju kemasan atau sering disebut dengan cellophane.
•
Tahap 3 Pada tahapan ini material bahan makanan yang sedang di timbang beratnya ,akan diteruskan kebagian corong , ketika material bahan makanan masuk kedalam corong maka dengan bersamaan dengan pengepresan sisi vertical pada cellophane dengan suhu ideal 140 ° C
•
Tahap 4 Tahap ini ketika cellophane terjadi pengepresan vertical maka dengan bersamana pula terja dipengepresan horizontal yang menahan material bahan makanan di sisi bawah kemasan, sekaligus berakhirnya system pengemasan tersebut.
13
Teknik Mesin UniversitasMercuBuana
Baron Home rotary
Volumetric Penahanselongsong
Corong
Heater horizontal
Gambar 2.12 Diagram Proses pengemasan
2.5 Food grade 2.5.1 Pengertian Food grade Food Grade Pakcaging atau Pengemas Food Grade adalah alat pengemas yang tidak akan mentransfer zat berbahaya atau beracun kedalam makanan ketika kemasan tersebut bersentuhan langsung dengan makanan atau minuman tersebut. Jika anda adalah pengusaha yang bergerak dalam produksi makanan atau minuman dan Anda tidak yakin apakah jenis kemasan yang anda pakai termasuk jenis food grade atau bukan, Anda dapat menghubungi produsen pengemas tersebut atau menanyakan nya ke BPOM RI (Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik
Indonesia ). Ketika menanyakan 14
Teknik Mesin UniversitasMercuBuana
pastikan untuk menentukan karakteristik dari makanan yang akan Anda simpan misalnya basah, kering, asam kuat atau alkali, alcohol atau kandungan lemak yang tinggi. Sebuah pengemas dikatakan telah memenuhi syarat untuk salah satu jenis makanan di atas belum tentu aman untuk jeni smakanan yang lain. 2.5.2 Apakah semua Pengemas harus memenuhi standard Food Grade? Untuk menjawab pertanyaan diatas marilah kita tinjau terlebih dahulu apa fungsi dari sebuah pengemas. Fungsi utama dari kemasan / wadah penyimpanan makanana dalah untuk: 1. Melindungi isi nya dari pengaruh lingkungan luar seperti kelembaban, oksigen, panas atau dingin, cahaya, serangga dan mungkin juga tikus. 2. Menjaga stabilitas mikrobiologi. Pengemas harus tidak memungkinkan mikro organism seperti jamur dan bakteri dari luar wadah untuk masuk kedalam dan bersentuhan dengan isinya. Hal ini sangat penting untuk makanan basah seperti sayuran kaleng, buah-buahan dan daging olahan dll. 3. Menjaga kondisi makanan terhadap suhu dan tekanan. Hal ini diperlukan jika isi kemasan harus dipasteurisasi atau disterilkan, baik sebelum atau segera setelah pengemasan. 4. Mencegah kerusakan selama penanganan dan pengiriman. Dari uraian tersebut diatas terlihat ada 2 poin penting dari fungsi alat pengemas yaitu: Nomor 1 sampai 3 adalah sebagai inner packaging yaitu alat kemasan yang langsung bersentuhan dengan makanan atau minuman yang dikemas. Biasanya digunakan untuk kemasan per biji atau per satuan kecil seperti kemasan coklat, kemasan kue dsb. Sedangkan nomor 4 sebagai alat kemasan transport / distribusi yang melindungi dan menjaga kerusakan produk yang dikemas selama penanganan dan pengiriman.
Dari kedua point tersebut yang harus memenuhi syarat sebagai pengemas food grade adalah inner packaging sedang kan untuk outer packaging seperti Corrugated Carton 15
Teknik Mesin UniversitasMercuBuana
Box tidak haru smemenuhi standard food grade karena tidak bersentuhan langsung dengan makanan atau minuman tetapi lebih berfungsi sebagai kemasan transport atau distribusi. Dalam material yang boleh bersentuhan langsung dengan makanan sudah ditentukan atau diperbolehkan teflon yang berjenis PTFE. Tetapi apa bila dalam proses produksi makanan tersebut teflon tersebut ikut terkikis atau ada keausan bahkan part teflon diganti dikarenakan habis dalamk eausan proses produksinya ,maka itu sudah menjadi lain perijinannya, karena ada material lain yang masuk dalam pengemasam makanan selain bahan makanan itu sendiri yaitu kikisan teflon yang bersentuhan langsung dengan makanan.
16
Teknik Mesin UniversitasMercuBuana