BAB II LANDASAN TEORI
2.1.
Pengertian Laporan Keuangan Pengertian Laporan Keuangan menurut Kasmir (2012:7), “laporan
yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode tertentu”. Sedangkan Laporan Keuangan menurut PSAK 2015 “laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas”. Berdasarkan definisi keduanya diatas dapat disimpulkan bahwa laporan
keuangan
untuk
perusahaan
merupakan
suatu
informasi
yang
menggambarkan kondisi keuangan suatu perusahaan, dan lebih jauh informasi tersebut dapat dijadikan sebgai gambaran kinerja keuangan perusahaan tersebut.
2.2
Pengertian Sistem Pengertian sistem
menurut Azhar Susanto (2013:22), “sistem
adalah kumpulan dari subsistem, bagian, atau komponen apapun baik fisik ataupun nonfisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu”. Jadi secara garis besar sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan yang mempunyai dua atau lebih komponen yang saling terkait dan berinteraksi,
12 http://digilib.mercubuana.ac.id/z
13
sistem itu sendiri terdiri dari subsistem yang lebih kecil yang mendukung sistem yang lebih besar, setiap subsistem didesain untuk mencapai tujuan organisasi.
2.3
Pengertian Sistem Akuntansi Pengertian Sistem Akuntansi menurut Mulyadi (2016:3) adalah
“organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan”. Dari definisi sistem akuntansi tersebut unsur sistem akuntansi pokok adalah formulir, catatan yang terdiri dari jurnal, buku besar, dan buku pembantu serta laporan. Pengembangan sistem akuntansi menurut Mulyadi (2016:5)
memiliki tujuan
umum yaitu : a. Untuk menyediakan informasi bagi pengelolaan kegiatan usaha baru b. Untuk memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh sistem yang sudah ada, baik mengenai mutu, ketepatan penyajian, maupun struktur informasinya c. Untuk memperbaiki pengendalian akuntansi dan pengecekan intern, yaitu untuk memperbaiki tingkat keandalan informasi akuntansi dan untuk menyediakan catatan lengkap mengenai pertanggungjawaban dan perlindungan kekayaan perusahaan Sistem Akuntansi tidak hanya digunakan untuk mencatat transaksi keuangan yang telah terjadi saja, namun memiliki peran yang besar dalam melaksanakan bisnis perusahaan. Dalam bisnis perusahaan tertentu, sistem
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
14
akuntansi merupakan alat yang digunakan untuk melaksanakan bisnis utama perusahaan.
2.4.
Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Sistem Informasi Akuntansi menurut Marshall B.Romney (2016)
adalah “kecerdasan alat penyedia informasi dari bahasa tersebut”. Meurut Marshall B.Romney (2016) Akuntansi adalah “proses identifikasi, pengumpulan, dan penyimpanan data serta proses pengembangan, pengukuran, dan komunikasi informasi”. Berdasarkan definisi tersebut akuntansi adalah sistem informasi akuntansi karena SIA mengumpulkan, mencatat, menyimpan, dan memproses akuntansi dan data lain untuk menghasilkan informasi bagi pembuat keputusan. Enam komponen Sistem Informasi Akuntansi meurut Marshall B.Romney (2016) terdiri dari : a. Orang yang menggunakan sistem b.
Prosedur
dan
instruksi
yang
digunakan
untuk
mengumpulkan,
memproses, dan menyimpan data c. Data mengenai organisasi dan aktivitas bisnisnya d. Perangkat lunak yang digunakan untuk mengolah data e. Infrastruktur teknologi informasi, meliputi computer, perangkat peripheral, dan perangkat jaringan komunikasi yang digunakan dalam Sistem Informasi Akuntansi
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
15
f. Pengendalian internal dan pengukuran keamanan yang menyimpan data Sistem Informasi Akuntansi. Enam komponen menurut Marshall B.Romney (2016) tersebut memungkinkan Sistem Informasi Akuntansi untuk memenuhi tiga fungsi bisnis penting sebgai berikut : a. Mengumpulkan data dan menyimpan data mengenai aktivitas, sumber daya, dan personel organisasi. Organisasi memiliki sejumlah proses bisnis, seperti melakukan penjualan atau membeli bahan baku, yang sering diulang. b. Mengubah
data
merencanakan,
menjadi
informasi
mengeksekusi,
sehingga
mengendalikan,
manajemen dan
dapat
mengevaluasi
aktivitas, sumber daya, dan personel. c. Memberikan pengendalian yang memadai untuk mengamankan asset dan data organisasi.
Oleh karena itu data akuntansi berasal dari Sistem Informasi Akuntansi, pengetahuan dan kemampuan mengenai Sistem Informasi Akuntansi sangat penting untuk kesuksesan karir seorang akuntan. Berinteraksi dengan Sistem Informasi Akuntansi adalah salah satu aktivitas terpenting yang dilakukan akuntan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
16
2.5.
Pengertian Kas Menurut Rudianto (2012:188) pengertian kas adalah “suatu alat
pertukaran yang dimiliki perusahaan dan siap digunakan dalam transaksi perusahaan, setiap saat diinginkan”. Sedangkan menurut Soemarso (2013:320) pengertian kas adalah “komponen aktiva yang paling aktif dan sangat memengaruhi transaksi yang telah terjadi”. Jadi dapat disimpulkan kas merupakan harta yang paling likuid dan merupakan media pertukaran standar dan dasar bagi pengukuran akuntansu untuk semua pos lainnya. Kas umumnya diklarifikasikan sebagai harta lancar, kas terdiri atas uang logam, uang kertas dan dana yang tersedia dalam rekening di bank. Kas berfungsi sebagai alat ukur dan juga sebagai alat pengukur harta dan kewajiban dinyatakan dalam bentuk nilai kas dalam laporan keuangan.
2.6
Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas Penerimaan kas menurut Marshall B.Romney (2016:379) perusahaan
berasal dari dua sumber utama yaitu : penerimaan kas dari penjualan tunai dan penerimaan kas dari penagihan piutang. Penjualan tunai dilaksanakan oleh perusahaan dengan cara mewajibkan pembeli melakukan pembayaran harga barang terlebih dahulu sebelum barang diserahkan oleh perusahaan penjual kepada pembeli. Setelah uang diterima oleh perusahaan, barang kemudian diserahkan kepada pembeli dan transaksi penjualan tunai kemudia dicatat oleh perusahaan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
17
Berdasarkan sistem pengendalian internal yang baik, sistem penerimaan kas dari penjualan tunai menurut Marshall B.Romney (2016:393) mengharuskan : 1. Penerimaan kas dalam bentuk tunai harus segera disetorkan ke bank seluruhnya dengan cara melibatkan pihak lain selain kasir untuk melakukan internal check 2. Penerimaan kas dari penjualan tunai dilakukan melalui transaksi kartu kredit, yang melibatkan pihak bank penerbit kartu kredit dalam pencatatan transaksi penerimaan kas. Penerimaan kas suatu perusahaan manufaktur biasanya berasal dari pelunasan piutang dari debitur, karena sebagaian besar produk perusahaan tersebut dijual melalui penjualan secara kredit. Menurut Marshall B.Romney (2016:403) sistem penerimaan kas dari piutang harus menjamin diterimanya kas dari debitur oleh perusahaan, bukan oleh karyawan yang tidak berhak menerimannya. Untuk menjamin penerimaan kas oleh perusahaan, sistem penerimaan kas dari piutang mengharuskan : 1. Debitur melakukan pembayaran dengan cek atau dengan cara pemindahbukuan melalu rekening bank (giro bilyet). Jika perusahaan hanya menerima kas dalam bentuk cek dari debitur, yang ceknya atas nama perusahaan (bukan atas unjuk), akan menjamin kas yang diterima oleh perusahaan masuk kerekening giro bank perusahaan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
18
Pemindah bukuan juga akan memberikan jaminan penerimaan kas masuk ke rekening giro bank perusahaan. 2. Kas yang diterima dalam bentuk cek dari debitur harus segera disetor ke bank dalam jumlah penuh.
2.6.1. Fungsi yang terkait Fungsi yang terkait menurut Marshall B.Romney (2016:385) dalam penerimaan kas dari penjualan tunai adalah : a. Fungsi penjualan Fungsi ini bertanggung jawab untuk menerima order dari pembeli, mengisi faktur penjualan tunai, dan menyerahkan faktur tersebut kepada pembeli untuk kepentingan pembayaran harga barang ke fungsi kas. b. Fungsi kas Fungsi ini bertanggung jawab atas penerimaan kas dari pembeli. c. Fungsi gudang Fungsi ini bertanggung jawab untuk menyiapkan barang yang dipesan oleh pembeli, serta menyerahkan barang tersebut ke fungsi pengiriman. d. Fungsi pengiriman Fungsi ini bertanggung jawab untuk membungkus barang dan menyerahkan barang yang telah dibayar harganya kepada pembeli.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
19
e. Fungsi akuntansi Fungsi ini betanggung jawab sebagai pencatat transaksi penjualan dan penerimaan kas dan pembuatan laporan penjualan.
Sedangkan
fungsi
yang
terkait
menurut
Marshall
B.Romney (2016:407) dalam penerimaan kas dari piutang adalah : a. Fungsi secretariat Fungsi secretariat bertanggung jawab dalam penerimaan cek dan surat pemberitahuan melalui pos dari para debitur perusahaan. Fungsi secretariat berfungsi untuk membuat daftar surat pemberitahuan atas dasar surat pemberitahuan yang diterima bersama cek dari para debitur. b. Fungsi penagihan Bertanggung jawab untuk melakukan penagihan kepada para debitur perusahaan berdasarkan piutang yang ditagih yang dibut oleh fungsi akuntansi. c. Fungsi kas Bertanggung jawab atas penerimaan cek dari fungsi secretariat (jika penerimaan kas dari piutang dilaksanakan melalui pos) atau dari fungsi penagihan (jika penerimaan kas dari piutang dilaksanakan melalui penagihan perusahaan). Fungsi kas juga untuk menyetorkan kas yang diterima dari berbagai fungsi tersebut segera ke bank dalam jumlah penuh.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
20
d. Fungsi akuntansi Bertanggung jawab dalam pencatatan penerimaan kas dari piutang ke dalam jurnal penerimaan kas dan berkurangnya piutang kedalam kartu piutang. e. Fungsi pemeriksa intern Bertanggung jawab dalam melaksanakan penghitungan kas yang ada ditangan fungsi kas secara periodik. Disamping itu fungsi pemeriksa intern bertanggung jawab dalam melakukan rekonsiliasi bank, untuk mengecek ketelitian catatan kas yang diselenggarakan oleh fungsi akuntansi.
2.6.2. Dokumen yang digunakan Menurut
Marshall
B.Romney
(2016:386)
dokumen
yang
digunakan dalam sistem penerimaan kas dari penjualan tunai adalah : a. Faktur penjualan tunai Faktur penjualan tunai diisi oleh fungsi penjualan yang berfungsi sebagai pengantar pembayaran oleh pembeli kepada fungsi kas dan sebagai dokumen sumber untuk pencatatan transaksi penjualan kea lam jurnal penjualan. b. Pita Register Kas Pita register kas ini merupakan bukti penerimaan kas yang dikeluarkan oleh fungsi kas dan merupakan dokumen
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
21
pendukung faktur penjualan tunai yang dicatat dalam jurnal penjualan. c. Credit Card Sales Slip Dokumen ini dicetak oleh credit card center bank yang menerbitkan kartu kredit dan diserahkan kepada perusahaan. Dokumen ini diisi oleh fungsi kas dan berfungsi sebagai alat untuk menagih uang tunai dari bank yang mengeluarkan kartu kredit, untuk transaksi penjualan yang telah dilakukan kepada pemegang kartu kredit. d. Bill of Lading Dokumen ini merupakan bukti penyerahan barang dari perusahaan penjulan barang kepada perusahaan angkutan umum. Dokumen ini digunakan oleh fungsi pengiriman dalam penjualan COD yang penyerahan barangnya dilakukan oleh perusahaan angkutan umum. e. Faktur Penjualan COD Dokumen ini digunakan untuk merekam penjualan COD. Faktur penjualan COD digunakan oleh perusahaan untuk menagih kas yang harus dibayar oleh pelanggan pada saat penyerahan barang yang dipesan oleh pelanggan. f. Bukti Setor Bank Dokumen ini dibuat oleh fungsi kas sebagai bukti penyetor kas ke bank. Bukti setor bank diserahkan oleh fungsi kas kepada
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
22
fungsi akuntansi, dan dipakai oleh fungsi akuntansi sebagai dokumen sumber untuk pencatatan transaksi penerimaan kas dari penjual tunai ke dalam jurnal penerimaan kas. g. Rekap Beban Pokok Penjualan Dokumen ini digunakan oleh fungsi akuntansi sebagai dokumen pendukung pembuatan bukti memorial untuk mencatat harga pokok produksi yang dijual. Sedangkan dokumen yang digunakan dalam sistem penerimaan kas dari piutang menurut Marshall B.Romney (2016:407) adalah : a. Surat pemberitahuan Digunakan sebagai dokumen sumber dalam pencatatan berkurangnya piutang didalam kartu piutang. Surat pemberitahuan biasanya berupa tembusan bukti kas keluar. b. Daftar surat pemberitahuan Daftar surat pemberitahuan dikirimkan ke fungsi kas untuk kepentingan pembuatan bukti setor bank dan dipakai oleh fungsi akuntansi sebagai dokumen pendukung
bukti
setor
bank
dalam
pencatatan
penerimaan kas ke dalam jurnal penerimaan kas.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
23
c. Bukti Setor Bank Bukti setor bank diserahkan oleh fungsi kas kepada fungsi akuntansi, dan dipakai oleh fungsi akuntansi sebagai dokumen sumber setor pencatatan transaksi penerimaan
kas
dari
piutang
ke
dalam
jurnal
penerimaan kas. d. Kuitansi Sebagai tanda penerimaan kas ini dibuat dalam sistem perbankan yang tidak mengembalikan cancelled check kepada check issuer. Jika cancelled check dikembalikan kepada check issuer kuitansi sebgai tanda penerimaan kas digantikan fungsinya oleh cancelled check.
2.6.3. Catatan Akuntansi yang Digunakan Menurut Marshall B.Romney (2016:391) catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem penerimaan kas dari penjualan tunai adalah : a. Jurnal Penjualan Digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat dan meringkas data penjualan. b. Jurnal Penerimaan Kas Digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat penerimaan kas dari berbagai sumber, di antaranya dari penjualan tunai.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
24
c. Jurnal Umum Digunakan oleh fungsi akuntasi untuk mencatat harga pokok produk yang dijual. d. Kartu Persediaan Digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat berkurangnya harga pokok produk yang dijual dan untuk mengawasi mutasi dan persediaan barang yang disimpan di gudang. e. Kartu Gudang Digunakan oleh fungsi gudang untuk mencatat mutasi dan persediaan barang, dalam transaksi penjualan tunai digunakan untuk mencatat berkurangnya kuitansi produk yang dijual.
2.6.4. Pengendalian Internal Penerimaan Kas Menurut
Marshall
B.Romney
(2016:393)
Unsur
pengendalian internal dalam sistem penerimaan kas dari penjualan tunai yaitu : 1. Organisasi a. Fungsi Penjualan harus terpisah dari Fungsi Kas Fungsi penjualan yang merupakan dungsi operasi harus dipisahkan dari fungsi kas yang merupakan fungsi penyimpanan,
pemisahan
ini
mengakibatkan
setiap
penerimaan kas dari penjualan tunai dilaksanakan oleh dua fungsi yang saling mengecek.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
25
b. Fungsi Kas harus terpisah dari Fungsi Akuntansi Untuk menjaga asset perusahaan dan menjamin ketelitian dan keandalan data akuntansi. Dengan kata lain, suatu sistem yang menggabungkan fungsi akuntansi dengan kedua fungsi pokok yang lain, fungsi operasi dan fungsi penyimpanan akan membuka kesempatan bagi karyawan perusahaan untuk melakukan kecurangan dengan mengubah catatan akuntansi untuk menutupi kecurangan yang dilakukannya. c. Transaksi Penjualan Tunai harus dilaksanakan oleh Fungsi Penjualan, Fungsi Kas, Fungsi Pengiriman, dan Fungsi Akuntansi Dengan dilaksanakannya setiap transaksi penjualan tunai oleh berbagai fungsi tersebut akan tercipta adanya pengecekan intern pekerjaan setiap fungsi tersebut oleh fungsi lainnya. 2. Sistem Otorisasi dan prosedur Pencatatan a. Penerimaan Order dari Pembeli Diotorisasi oleh Fungsi Penjualan dengan Menggunakan Formulir Faktur penjualan tunai harus diotorisasi oleh fungsi penjualan agar menjadi dokumen yang sahih, yang dapat dipakai sebagai dasar fungsi penerimaan kas untuk menerima kas dari pembeli, dan menjadi perintah bagi
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
26
fungsi pengiriman untuk menyerahkan barang kepada pembeli stelah harga barang dibayar oleh pembeli tersebut. b. Penerimaan Kas Diotorisasi oleh Fungsi Penerimaan Kas dengan cara Membubuhkan Cap “Lunas” pada Faktur Penjualan Tunai dan Penempelan Pita Register Kas pada Faktur Sebagai bukti bahwa fungsi penerimaan kas dari pembeli, dengan cap “Lunas” dan pita register kas tersebut dokumen faktur penjualan tunai dapat memberikan otorisasi bagi fungsi pengiriman untuk menyerahkan barang kepada pembeli. c. Penjualan dengan Kartu Kredit Bank didahului dengan Permintaan Otorisasi dari Bank Penerbit Masalah yang dihadapi dalam penjualan dengan kartu kredit dari bank adalah penentuan bonafiditas pemegang kartu kredit.
Dengan alat
merchant
terhindar
dari
kemungkinan ketidak bonafitan pemegang kartu kredit. Jika bukan sistem online yang digunakan perusahaan, untuk menghindari pemegang kartu kredit yang tidak bonafit. Bagian Kasa harus meneliti apakah nama pemeang kartu kredit tercantum alam daftar hitam yang diterbitkan oleh bank penerbit kartu kredit.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
27
d. Penyerahan Barang Diotorisasi oleh Fungsi Pengiriman dengan cara Membubuhkan Cap “Sudah Diserahkan” pada Faktur Penjualan Tunai Dengan bukti ini akuntansi telah memperoleh bukti yang sahih untuk mencatat adanya transaksi penjualan tunai dengan mendebit akun kas dan mngekredit akun hasil penjulan. e. Pencatatan kedalam Catatan Akuntansi harus didasarkan atas Dokumen Sumber yang Dilampiri dengan Dokumen Pendukung yang lengkap Kesahihan
dokumen
sumber
dibuktikan
dengan
dilampirinya dokumen pendukung yang lengkap,
yang
telah diotorisasi oleh pejabat yang berwenang. f. Pencatatan ke dalam Catatan Akuntansi harus dilakukan oleh
Karyawan
yang
diberi
wewenang
untuk
melaksanakannya Dengan cara ini maka tanggung jawab atas pengubahan catatan akutansi dapat dibebankan karyawan, sehingga tidak ada satu pun perubahan data yang dicantumkan dalam catatan akuntansi yang tidak dipertanggung jawabkan. Pencatatan ke dalam kartu persediaan diotorisasi oleh Bagian
Kartu
Persediaan
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
dan
Biaya
dengan
cara
28
membubuhkan tanda tangan pada dokumen sumber (faktur penjualan tunai). 3. Praktik yang Sehat a. Faktur Penjualan Tunai Bernomr Urut Tercetak dan Pemakaiannya
Dipertanggungjawabkan
oleh
Fungsi
Penjualan Untuk mengawasi semua transaksi keuangan yang terjadi dalam perusahaan dapat dilakukan dengan mengawasi penggunaan formulir yang digunakan sebagai media untuk otorisasi terjadinya terjadinya transaksi tersebut. Untuk menciptakan praktik yang sehat formulir penting yang digunakan dalam perusahaan harus bernomor urut tercetak dan
penggunaan
nomor
urut
tersebbut
dipertanggungjawabkan oleh yang memiliki wewenang untuk menggunakan formulir tersebut. b. Jumlah Kas yang Diterima dari Penjualan Tunai Disetor seluruhnya ke Bank pada hari yang sama dengan transaksi penjualan tunai atau hari kerja berikutnya Jurnal
kas
perusahaan
dapat
dicek
ketelitian
dan
keandalannya dengan catatan akuntansi bank dengan cara melakukan rekonsiliasi catatan kas perusahaan dengan rekening koran bank.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
29
c. Perhitungan Saldo Kas yang ada di Tangan Fungsi Kas secara Periodik dan secara Mendadak oleh Fungsi Pemeriksa Intern Dalam perhitungan fisik kas ini dilakukan pencocokan antara jumlah kas hasil hitungan dengan jumlah kas yang seharusnya ada menurut faktur penjualan tunai dan bukti penerimaan kas yang lain (misalnya bukti kas masuk).
Sedangkan menurut Marshall B.Romney (2016:409) unsur pengendalian internal dalam sistem penerimaan kas dari piutang adalah : 1. Organisasi a. Fungsi Akuntansi Harus Terpisah dari Fungsi Penagihan dan Fungsi Penerimaan Kas Untuk menciptakan internal check fungsi penagihan yang bertanggungjawab untuk menagih dan menerima cek atau uang tunai dari debitur harus dipisahkan dari fungsi penerimaan kas yang bertanggung jawab melakukan endorsement cek dan menyetorkan cek dan uang tunai hasil penagihan ke rekening giro perusahaan di bank. b. Fungsi Penerimaan Kas harus Terpisah dari Fungsi Akuntansi Untuk menghindari kemungkinan penggunaan catatan akuntansi untuk menutupi kecurangan yang dilakukan
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
30
karyawan. Jika fungsi akuntansi digabungkan dengan fungsi penerimaan kas, timbul kemungkinan fungsi penerimaan kas menggunkan kas yang diterima dari debitur untuk kepentingan sendiri dan menutupi kecurangan tersebut. 2. Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan a. Debitur diminta untuk melakukan Pembayaran dalam Bentuk Cek atas Nama atau dengan cara Pemindahbukuan (Giro Bilyet) Untuk menghindari penerimaan kas dari debitur jatuh ke tangan pribadi karyawan, perusahaan mewajibkan para debiturnya
untuk
melakukan
pembayaran
dengan
menggunakan cek atas nama perusahaan atau dengan menggunakan giro bilyet untuk pemindahbukuan. b. Fungsi Penagihan melakukan Penagihan hanya atas Dasar Daftar Piutang yang harus Ditagih yang Dibuat oleh Fungsi Akuntansi Fungsi penagihan hanya melakukan penagihan atas dasar daftar piutang yang telah jatuh tempo yang dibuat oleh fungsi
akuntansi.
Fungsi
penagihan
tidak
mungkin
melakukan penagihan piutang dari debitur, kemudian menggunakan
uang
hasil penagihan
tersebut
kepentingan pribadinya untuk jangka waktu tertentu.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
untuk
31
c. Pengkreditan
Akun
Pembantu
Piutang
oleh
Fungsi
Akuntansi (Bagian Piutang) harus Didasarkan atas Surat Pemberitahuan yang Berasal dari Debitur Dokumen sumber yang dipakai sebagai dasar yang andal untuk mengurangi piutang adalah surat pemberitahuann yang diterima dari debitur bersamaan dengan cek. 3. Praktik yang Sehat a. Hasil Perhitungan Kas Direkam dalam Berita Acara Perhitungan Kas dan Disetor Penuh ke Bank Secara periodik fungsi pemeriksaan intern melakukan penghitungan kas dan hasil penghitungan tersebut direkam dalam
suatu
dokumen
yang
disebut
berita
acara
penghitungan kas. Selesai dihitung, kas tersebut segera disetor ke bank dalam jumlah penuh. b. Para Penagih dan Kasir harus Diasuransikan Untuk
mengadapi
kemungkinan
kecurangan
yang
dilakukan oleh karyawan Bagian Kasa dan penagih, karyawan yang langsung berhubungan dengan uang perusahan ini perlu diasuransikan, sehingga jika karyawan yang diserahi tanggung jawab menjaga uang tersebut melakukan kecurangan, asuransi akan menanggung resiko kerugian yang timbul.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
32
c. Kas dalam Perjalanan (Baik yang ada ditangan Bagian Kasa maupun
di
tangan
Penagih
Perusahaan)
harus
Diasuransikan. Untuk melindungi asset perusahaan yang berupa uang yang dibawa oleh penagih dan untuk melindungi asset kas yang ada di tangan Bagian Kasa, perusahan dapat menutup asuransi cash in safe.
2.6.5. Prosedur Penerimaan Kas Menurut Marshall B.Romney (2016:392) prosedur yang membentuk sistem penerimaan kas dari penjualan tunai adalah sebagai berikut : a. Prosedur Order Penjualan Untuk memungkinkan pembeli melakukan pembayaran harga barang ke fungsi kas dan untuk memungkinkan fungsi gudang dan fungsi pengiriman menyiapkan barang yan akan diserahkan kepada pembeli. b. Prosedur Penerimaan Kas Fungsi kas menerima pembayaran harga barang dari pembeli dan memberikan tanda pembayaran kepada pembeli untuk memungkinkan pembeli tersebut melakukan pengambilan barang yang dibelinya dari fungsi pengiriman.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
33
c. Prosedur Penyerahan Barang Fungsi pengiriman menyerahkan barang kepada pembeli d. Prosedur Pencatatan Penjualan Tunai Fungsi akuntansi melakukan pencatatan transaksi penjualan tunai dalam jurnal penjualan dan jurnal penerimaan kas, mencatat berkurangnya persediaan barang yang dijual dalam kartu persediaan e. Prosedur Penyetoran Kas ke Bank Sistem Pengendalian internal terhadap kas mengharuskan penyetoran dengan segera ke bank semua kas yang diterima pada suatu hari. Dala prosedur ini fungsi kas menyetorkan kas yang diterima dari penjualan tunai ke bank dalam jumlah penuh. f. Prosedur Pencatatan Penerimaan Kas Fungsi akuntansi mencatat penerimaan kas kedalam jurnal penerimaan kas berdasarkan bukti setor bank yang diterima dari bank melalu fungsi kas. g. Prosedur Pencatatan Beban Pokok Penjualan Fungsi akuntansi membuat rekapitulasi beban pokok penjualan berdasarkan data yang dicatat dalam kartu persediaan. Berdasarkan rekapitulasi beban pokok penjualan ini, fungsi akuntansi membuat bukti memorial sebagai dokumen sumber
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
34
untuk pencatatan beban pokok penjualan ke dalam jurnal umum.
Sedangkan menurut Marshall B.Romney (2016:410) sistem penerimaan kas dari piutang melalui pos dengan prosedur berikut ini : a. Bagian penagihan mengirim faktur penjualan kredit kepada debitur pada saat transaksi penjualan kredit terjadi b. Debitur mengirim cek atas nama yang dilampiri surat pemberitahun melalui pos c. Bagian secretariat menerima cek atas nama dan surat pemberitahuan dari debitur d. Bagian secretariat menyerahkan cek kepada bagian kasa e. Bagian secretariat menyerahkan syrat pemberitahuan kepada bagian piutang untuk kepentingan posting ke dalam kartu piutang f. Bagian kasa mengirim kuitansi kepada debitur sebagai tanda terima pembayaran dari debitur g. Bagian kasa menyetorkan cek ke bank, seterlah cek atas cek tersebut dilakukan endorsement oleh pejabat yang berwenang h. Bank perusahaan melakukan clearing atas cek tersebut ke bank debitur
http://digilib.mercubuana.ac.id/z