BAB II LANDASAN TEORI 2.1.
Sistem Pendataan Hewan Dengan RFID Menurut kamus besar bahasa indonesia (2017:1) “Pendataan adalah
kegiatan mencatat dan memasukkan data kedalam catatan”. Data yang dimasukkan dapat bermacam-macam bentuk seperti data text, gambar, video dan sebagainya. Kegiatan ini biasanya dilakukan juga oleh para pemilik peternakan untuk
mengetahui
jumlah
hewan
ternaknya,
serta
mengetahui
grafik
perkembangan pada tiap-tiap hewan ternaknya. RFID (Radio Frequency Identification) atau Identifikasi Frekuensi Radio adalah sebuah metode identifikasi dengan menggunakan sarana yang disebut label RFID atau transponder untuk menyimpan dan mengambil data jarak jauh. Label RFID adalah sebuah benda yang bisa dipasang atau dimasukkan di dalam sebuah produk, hewan atau bahkan manusia dengan tujuan untuk identifikasi menggunakan gelombang radio. Label RFID berisi informasi yang disimpan secara elektronik dan dapat dibaca hingga beberapa meter jauhnya. Sistem informasi pendataan hewan dengan RFID merupakan sebuah sistem informasi yang berisikan modul-modul pendataan terhadap hewan-hewan tenak. Sistem ini mendata hewan berdasar kode identifikasi yang terdapat di dalam setiap label RFID. Berdasar label-label RFID tersebut diberikanlah informasi-informasi tambahan yang berhubungan dengan tiap-tiap hewan ternak tersebut seperti, data lengkap hewan ternak, data kesehatan, data konsumsi, grafik perkembangan dan lain sebagainya. 2.2.
Penelitian Terkait Sebagai bahan pertimbangan dalam penulisan tugas akhir ini, maka
dicantumkan pula beberapa penelitian terkait yang telah dilakukan oleh peneliti lain. Penelitian yang dilakukan oleh David Wahyu Kuncoro, Bambang Eka Purnama, Indah Uly Wardati 2015, dengan judul Sistem Kasir Dan Pendataan Stok Barang Pada Tata Distro Pacitan. Penelitian ini menggunakan bahasa pemrograman php dengan perangkat lunak yaitu Adobe Dreamwever CS6 dan
6 http://digilib.mercubuana.ac.id/z
7
database berupa MySQL. Penelitian ini menjelaskan bagaimana melakukan pendataan terhadap stok barang pada Tata Distro Pacitan. Penelitian lain dilakukan oleh Apriyanto 2016, dengan judul Kajian Penerimaan Sistem Pendataan Ulang Peserta Program Pensiun: Studi Kasus Pada Dana Pensiun PLN. Penelitian ini menggunakan bahasa pemrograman php dengan perangkat lunak yaitu Adobe Dreamweaver dan database berupa MySQL. Penelitian ini menjelaskan bagaimana pengelolaan dana pensiun yang tiap tahun diberikan kepada pensiunan PLN. Sample data dilakukan terhadap 150 responden. Sedangkan penelitian saat ini menjelaskan bagaimana sistem pendataan hewan ternak dapat berpengaruh terhadap proses pendataan dan monitoring perkembangan hewan ternak kambing. 2.3.
Metode Pengembangan Waterfall
Gambar 2.1. Metode Pengembangan Waterfall (Alan Dennis : 2012) Sementara itu, Alan Dennis (2012 : 51) “Dikatakan sebagai Metode Pengembangan Waterfall karena bergerak maju dari fase ke fase dalam cara yang sama seperti air terjun. Walaupun mungkin untuk berjalan mundur seperti dalam SDLC (misalnya, dari desain kembali ke analisis) tetapi itu sangatlah sulit (bayangkan jika kita sebagai salmon mencoba untuk berenang melawan arus air terjun”.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
8
Metode Waterfall disebut juga dengan Classic Life Cycle. Metode ini membutuhkan
pendekatan
dalam
pengembangan
perangkat
lunak
dan
mengumpulkan kebutuhan secara lengkap yang diantaranya, Requirements Analysis and Definition, System and Software Design, Implementation and Unit Testing, Integration and System Testing dan Operation and Maintenance. 1. Requirements Analysis and Definition Mengumpulkan kebutuhan secara
lengkap
kemudian dianalisis dan
didefinisikan kebutuhan yang harus dipenuhi oleh program yang akan dibangun. Fase ini harus dikerjakan secara lengkap untuk bisa menghasilkan desain yang lengkap. 2. System and Software Design Desain dikerjakan setelah kebutuhan selesai dikumpulkan kedalam representasi software yang dapat diukur kualitasnya sebelum mulai coding. Hasil dari desain ini didokumentasikan dan menjadi bagian dari konfigurasi software. 3. Implementation and Unit Testing Desain program diterjemahkan kedalam kode – kode dengan menggunakan bahasa program yang sudah ditentukan. Program yang dibangun langsung diuji secara unit. 4. Integration and System Testing Penyatuan unit – unit program kemudian diuji secara keseluruhan (system testing). Jaminan bahwa semua pernyataan atau statements sudah dites dan lingkungan external menjamin bahwa definisi input akan menghasilkan output yang diinginkan. 5. Operation and Maintenance Mengoperasikan program dilingkungannya dan melakukan pemeliharaan, seperti penyesuaian atau perubahan karena adaptasi dengan situasi sebenarnya.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
9
2.4.
Metode Pengujian Sistem
2.4.1. Metode Black Box Menurut Nidhra dan Dondeti (2012:1), black box testing juga disebut functional testing, sebuah teknik pengujian fungsional yang merancang test case berdasarkan informasi dari spesifikasi Menurut Alan Dennis (2012 : 454) “Metode Pengujian Black Box menyinggung uji coba yang dilakukan pada interface software. Walaupun didesain untuk menemukan kesalahan, uji coba black
box digunakan untuk
mendemonstrasikan
fungsi
software
yang
dioperasikan; apakah input diterima dengan benar, dan ouput yang dihasilkan benar; apakah integritas informasi eksternal terpelihara. Uji coba black box memeriksa beberapa aspek sistem, tetapi memeriksa sedikit mengenai struktur logikal internal”. Black box testing adalah pengujian yang dilakukan hanya mengamati hasil eksekusi melalui data uji dan memeriksa fungsional dari perangkat lunak, mengevaluasi hanya dari tampilan luarnya (interfacenya), (fungsionalitasnya) tanpa mengetahui apa sesungguhnya yang terjadi dalam proses detilnya (hanya mengetahui input dan output). Sehingga, dengan menggunakan metode pengujian Black Box, akan diperoleh : 1. Dapat memilih subset test secara efektif dan efisien 2. Dapat menemukan cacat 3. Memaksimalkan testing investment 2.5.
UML (Unified Modelling Language) Menurut Ariadi Nugroho (2010 : 6) ”UML (Unified Modeling Language)
adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma (berorientasi objek).” Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami. Menurut Verdi Yasin (2012 : 194) “UML (Unified Modelling Language) adalah sebuah bahasa yang telah menjadi standar dalam industry untuk visualisasi,
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
10
merancang dan mendokumentasikan sistem piranti lunak, UML menawarkan sebuah standar untuk merancang model sebuah sistem”. Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa UML adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar untuk menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis Objek (Object Oriented programming). 2.5.1. Use Case Diagram Menurut Verdi Yasin (2012 : 269) “Use Case Diagram adalah gambar dari beberapa atau seluruh actor dan use case dengan tujuan mengenali interaksi mereka dalam satuan sistem. Use Case Diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem, yang ditekankan adalah apa yang diperbuat sistem dan bukan bagaimana”. Sedangkan menurut Alan Dennis (2012 : 517) “Diagram use case adalah diagram fungsional yang berfungsi untuk memahsmi fungsi dari sistem pada tingkat yang tinggi dengan cara mengumpulkan dan mendefinisikan sistem itu sendiri yaitu apa yang pengguna dapat lakukan dan bagaimana sistem harus merespon pengguna (actions).” Use case diagram secara grafis menggambarkan interaksi antara sistem, sistem eksternal dan pengguna. Dengan kata lain use case diagram secara grafis mendeskripsikan siapa yang akan menggunakan sistem dan dalam cara apa pengguna (user) mengharapkan interaksi dengan sistem itu. Use case secara naratif digunakan untuk secara tekstual menggambarkan sekuensi langkahlangkah dari setiap interaksi.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
11
Tabel 2.1 Simbol – Simbol Use Case Diagram (Alan Dennis : 2012)
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
12
Gambar 2.1. Contoh Use Case Diagram (Alan Dennis : 2012) 2.5.2. Activity Diagram (Diagram Aktivitas) Menurut Verdi Yasin (2012 : 201) “Activity Diagram adalah teknik untuk mendeskripsikan logika prosedural, proses bisnis dan aliran kerja dalam banyak kasus. Diagram aktifitas mempunyai peran seperti halnya flowchart, akan tetapi perbedaanya dengan flowchart adalah diagram aktifitas yang bisa mendukung perilaku paralel, sedangkan flowchart tidak bisa.” Sedangkan menurut Alan Dennis (2009 : 159) “Activity diagram digunakan untuk memodelkan segala sesuatu dari alur kerja bisnis tingkat tinggi yang melibatkan banyak kasus penggunaan yang berbeda, dengan rincian kasus penggunaan individu, semua jalan sampai ke rincian spesifik dari metode individual. Activity diagram menggambarkan aktivitas primer dan hubungan antara kegiatan proses.” Oleh karena itu activity diagram tidak menggambarkan behaviour internal sebuah sistem (dan interaksi antar subsistem) secara eksak, tetapi lebih menggambarkan proses-proses dan jalur-jalur aktivitas dari level atas secara umum. Menggambarkan proses bisnis dan urutan aktivitas dalam sebuah proses. Dipakai pada business modeling untuk memperlihatkan urutan aktifitas proses bisnis.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
13
Tabel 2.2 Simbol – Simbol Activity Diagram (Alan Dennis : 2012)
Gambar 2.2. Contoh Penggambaran Activity Diagram (Alan Dennis : 2012)
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
14
2.5.3. Sequence Diagram Menurut Alan Dennis (2012) “Diagram Sequence merupakan urutan model dinamis yang menggambarkan contoh class yang berpartisipasi dalam use case dan pesan yang lewat di antara mereka dari waktu ke waktu.” Komponen utama sequence diagram terdiri atas objek yang ditulis dengan kotak segi empat yang bernama. Message diwakili oleh garis dengan tanda panah dan waktu yang ditunjukkan dengan progress vertical. Tabel 2.3 Simbol – Simbol Sequence Diagram (Alan Dennis : 2012) No
Gambar
1
Nama
Fungsi
Object
Objek merupakan instance dari sebuah class dan dituliskan
Object1
tersusun secara horizontal.
Actor
2
Aktor juga dapat berkomunikasi dengan objek, maka aktor juga dapat diurutkan sebagai kolom.
Lifeline
3
Lifeline mengartikan keberadaan sebuah objek dalam basis waktu.
Activation
4
Activation dinotasikan sebagai sebuah kotak segi panjang yang digambar pada sebuah lifeline, mengindikasikan sebuah obyek yang akan melakukan sebuah aktifitas
Message
5
Message dilakukan dengan anak panah horizontal antara
Message
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
15
activation message mengindikasikan komunikasi antara objek
Gambar 2.3. Contoh Penggambaran Sequence Diagram (Alan Dennis : 2012) 2.5.4. Class Diagram Menurut Alan Dennis (2012 : 521) “Class Diagram adalah model statis yang menunjukkan kelas dan hubungan antara kelas yang tetap konstan dalam sistem dari waktu ke waktu. Diagram kelas menggambarkan kelas, yang terdiri dari atribut, behavior dan state dengan hubungan antara kelas”. Class diagram adalah diagam yang digunakan untuk menampilkan beberapa kelas serta paket-paket yang ada dalam sistem/perangkat lunak yang sedang kita gunakan. Class diagram memberi kita gambaran (diagram statis) tentang sistem / perangkat lunak dan relas-relasi yang ada didalamnya.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
16
Tabel 2.4 Simbol – Simbol Class Diagram (Alan Dennis : 2012)
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
17
Gambar 2.4. Contoh Penggambaran Class Diagram (Alan Dennis : 2012) 2.6.
Pengertian Basis Data (Database) Menurut John Satzinger (2012 : 373) “Database adalah koleksi terpadu dari
data yang tersimpan secara terpusat yang menyimpan informasi tentang puluhan bahkan ratusan kelas yang dikelola dan dikendalikan”. Menurut Alan Dennis (2012 : 409) “Database adalah kumpulan kelompok informasi yang berhubungan satu sama lain dalam beberapa cara.” Basis data merupakan kumpulan data yang saling berhubungan satu dengan yang lain dan tersimpan diluar komputer serta digunakan perangkat lunak (software) tertentu untuk memanipulasinya.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
18
Sedangkan sistem basis data adalah untuk suatu sistem penyusunan dan pengolahan record – record dengan menggunakan komputer dengan tujuan untuk menyimpan atau merekam serta melihat data operasional lengkap pada sebuah organisasi atau perusahaan, sehingga mampu menyediakan informasi optimal yang diperlukan untuk kepentingan proses pengambilan keputusan. 2.6.1. Database Management System Menurut John Satzinger (2012 : 373) “DBMS (database management system) adalah komponen perangkat lunak sistem yang umumnya dibeli dan diinstal secara terpisah dari komponen perangkat lunak sistem lainnya (misal Microsoft SQL Server, Oracle, MySQL)”. Menurut Alan Dennis (2012 : 406) “DBMS (database management system) adalah perangkat lunak yang menciptakan dan memanipulasi database.” Oleh sebab itu, perancangan basis data merupakan proses menciptakan perancangan untuk basis data yang akan mendukung operasi dan tujuan perusahaan. Sebelum kita membuat basis data terlebih dahulu dilakukan perancangan. Proses perancangan ini bersifat konseptual. Kita belum menentukan DBMS apa yang akan kita gunakan untuk mengimplementasikan rancangan basis data yang dibuat. Tujuan perancangan basis data adakah mendapatkan skema basis data yang meminimalisasi terjadinya redudansi dan publikasi data serta menjaga integritas data. Fasilitas yang disediakan oleh DBMS adalah :
Dapat mendefinisikan basis data dengan menggunakan Data Definition Language (DDL). DDL dapat memberi fasilitas kepada pengguna untuk menspesifikasikan tipe data, struktur dan batasan aturan mengenai data yang bisa disimpan kedalam basis data.
Dapat mengontrol akses ke basis data, yaitu mencegah pengguna tanpa otoritas, sistem integrasi untuk memelihara konsistensi penyimpanan data, sistem control untuk memperbolehkan pengguna untuk akses, sistem control untuk pengembalian data yang bisa mengendalikan data ke keadaaan semula apabila ada kegagalan software atau hardware.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
19
2.7.
Platform
2.7.1. Personal Home Page (PHP) Menurut Sibero (2012 : 49) “PHP adalah pemograman (interpreter) adalah proses penerjemahan baris sumber menjadi kode mesin yang dimengerti komputer secara langsung pada saat baris kode dijalankan”. Berdasarkan pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa PHP adalah bahasa pemrograman yang digunakan secara luas untuk penanganan pembuatan dan pengembangan sebuah situs web dan bisa digunakan bersamaan dengan HTML. PHP adalah salah satu bahasa Server-side yang didesain khusus untuk aplikasi web. PHP dapat disisipkan diantara bahasa HTML dan karena bahasa Server side, maka bahasa PHP akan dieksekusi di server, sehingga yang dikirimkan ke browser adalah “hasil jadi” dalam bentuk HTML, dan kode PHP anda tidak akan terlihat. Versi pertama digunakan pada awal tahun 1995 dan dikenal dengan nama Personal Home Page Tools didalamnya terkandung sebuah parser engine (mesin pengurai) yang sangat disederhanakan, yang hanya mampu mengolah macro khusus dan beberapa utilitas yang sering digunakan pada pembuatan homepage, serta buku tamu, pencacah dan hal semacamnya, parser tersebut ditulis ulang pada tahun 1995 dan dinamakan PHP/FI version 2. FI (Form Interpreter) sendiri berasal dari kode lain yang juga ditulis oleh rasmus, yang menterjemahkan HTML dari data. ia menggabungkan Personal Homepage Tool dengan form interpreter dan menambahkan dukungan terhadap server
database
yang
menggunakan
format
mysql,
sehingga
lahirlah
PHP/FI.PHP/FI tumbuh dengan pesat hingga sekarang. Sebagai bahasa skrip yang bersifat server side PHP memiliki beberapa keunggulan antara lain : 1. Tidak diperlukan kompabilitas browser atau harus menggunakan browser tertentu karena serverlah yang akan mengerjakan skrip PHP tersebut. 2. Freeware artinya dapat didistribusikan dengan bebas.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
20
3. Memiliki kemampuan koneksi keberbagai macam database seperti: MySQL, PostgreSQL, Oracle, dBase, Sybase dan banyak lagi.
2.7.2. Java Script Menurut Sibero (2012:150) javascript adalah suatu bahasa pemograman yang dikembangkan untuk dapat berjalan pada web browser. Javascript memiliki peran untuk memberikan kemampuan tambahan terhadap bahasa pemrograman HTML dengan mengizinkan pengeksekusian perintah-perintah dari sisi user, dengan kata lain javascript adalah bahasa pemrograman dari sisi client-side. Javascript diperkenalkan pertama kali oleh Brendan Eich yang bekerja di Netscape pada tahun 1995. Pada awalnya bahasa ini dinamakan “LiveScript” yang berfungsi sebagai bahasa sederhana untuk browser Netscape Navigator 2. Kemudian sejalan giatnya kerjasama antara Netscape dan Sun pada masa itu, maka Netscape memberikan nama “Javascript” kepada bahasa tersebut pada tanggal 4 desember 1995. 2.7.3. Cascading Style Sheet Menurut Saputra dan Agustin (2012:5) Cascanding Style Sheet adalah suatu bahasa pemprograman web yang digunakan untuk mengendalikan dan membangun berbagai komponen dalam web sehingga tampilan web akan lebih rapi, terstruktur, dan seragam. CSS memperkenalkan template yang berupa style untuk membuat dan mempermudah penulisan dari halaman-halaman yang dirancang. Hal ini sangat penting karena halaman yang menggunakan CSS dapat dibaca secara bolak balik dan isinya dapat dilihat oleh pengunjung dari manapun. CSS mampu menciptakan halaman yang tampak sama pada resolusi layar dari pengunjung yang berbeda tanpa memerlukan suatu tabel. 2.7.4. MySQL Menurut Sibero (2013:97) MySQL atau dibaca My Sekuel adalah suatu Relational Database Management System yaitu aplikasi sistem yang menjalankan fungsi pengolahan data. MySQL sendiri pertama kali diciptakan dan juga dikembangkan pada tahun 1979, oleh seorang programmer bernama Michael Widenius yang berasal dari Swedia. Pada awalnya, MySQL dibuat dengan nama UNIREG, yang merupakan suatu sistem pengolahan database sederhana. Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
21
MySQL adalah suatu software atau program yang digunakan untuk membuat sebuah database yang bersifat open source. Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa MySQL adalah suatu software atau program yang digunakan untuk membuat sebuah database yang bersifat open source”. MySQL adalah perangkat lunak Relational Database Management System (RDBMS) yang didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GPL (General Public License). Dimana setiap orang bebas untuk menggunakannya, tapi tidak boleh dijadikan produk turunan yang bersifat Closed Source atau komersial. MySQL sebenarnya merupakan turunan salah satu konsep utama dalam database sejak lama, yaitu SQL (Structur Query Language). SQL adalah sebuah konsep pengoperasian database, terutama untuk pemilihan atau seleksi dan pemasukan data, yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan mudah secara otomatis. MySQL dikembangkan sekitar tahun 1994 oleh sebuah perusahaan pengembang software dan konsultan database bernama MySQL AB yang bertempat di Swedia. Waktu itu perusahaan tersebut masih bernama TcX Data Konsult AB, dan tujuan awal dikembangkannya MySQL adalah untuk mengembangkan aplikasi berbasis web pada client. Awalnya Micheal Widenius “Monty”, pengembang satu-satunya TcX, memiliki sebuah aplikasi UNIREG dan rutin ISAM buatannya sendiri dan sedang mencari antarmuka SQL yang cocok untuk diimplementasikan kedalamnya. Mula-mula Monty memakai miniSQL (mSQL) pada percobaannya itu, tetapi mSQL dirasa kurang sesuai, karena terlalu lambat dalam pemrosesan query data. Akhirnya Monty menghubungi David Hughes, pembuat mSQL yang sedang merilis versi kedua dari mSQL. Kemudian Monty mencoba membuat sendiri mesin SQL yang memiliki antarmuka mirip dengan SQL, tetapi dengan kemampuan yang lebih sesuai, dan lahirlah MySQL. Keandalan suatu sistem database (DBMS) dapat diketahui dari cara kerja Optimizer-nya dalam melakukan proses perintah-perintah SQL, yang dibuat oleh user maupun program-program aplikasinya. Sebagai database server, MySQL dapat dikatakan lebih unggul dibanding database server lainnya dalam query data.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
22
Hal ini terbykti untuk query yang dilakukan oleh single user, kecepatan query MySQL bisa sepuluh kali lipat lebih cepat dari PostgreSQL dan Lima kali lebih cepat dibanding Interbase. 2.8. Peralatan Pembantu 2.8.1 Radio Frequency Identification (RFID) Menurut Rainer, R. K. & Cegielski, C. G. (2013) Radio frequency identification (RFID) adalah sebuah teknologi yang menggunakan komunikasi via gelombang elektromagnetik untuk merubah data antara terminal dengan suatu objek seperti produk barang, hewan, ataupun manusia dengan tujuan untuk identifikasi dan penelusuran jejak melalui penggunaan suatu piranti yang bernama RFID tag. RFID tag dapat bersifat aktif atau pasif. RFID tag yang pasif tidak memiliki power supply sendiri, sehingga harganya pun lebih murah dibandingkan dengan tag yang aktif. Dengan hanya berbekal induksi listrik yang ada pada antena yang disebabkan oleh adanya pemindaian frekuensi radio yang masuk, sudah cukup untuk memberi kekuatan yang cukup bagi RFID tag untuk mengirimkan
respon
balik.
Dengan
tidak
adanya power supply pada
RFID tag yang pasif maka akan menyebabkan semakin kecilnya ukuran dari RFID tag yang mungkin dibuat, bahkan lebih tipis daripada selembar kertas dengan jarak jangkauan yang berbeda mulai dari 10 mm sampai dengan 6 meter. RFID tag yang aktif memiliki power supply sendiri dan memiliki jarak jangkauan yang lebih jauh. Memori yang dimilikinya juga lebih besar sehingga bisa menampung berbagai macam informasi di dalamnya. RFID tag yang banyak beredar sekarang adalah RFID tag yang sifatnya pasif. Suatu sistem RFID dapat terdiri dari beberapa komponen, seperti tag, tag reader, tagprogramming station, circulation reader, sorting equipment, dan tongkat inventory tag. Kegunaan dari sistem RFID ini adalah untuk mengirimkan data dari tag yang kemudian dibaca oleh RFID reader dan kemudian diproses oleh aplikasi computer. Data yang dipancarkan dan dikirimkan tadi bisa berisi beragam informasi, seperti ID, informasi lokasi atau informasi lainnya. Dalam suatu sistem RFID sederhana, suatu object dilengkapi dengan tag yang berisi microchipyang ditanamkan di dalamnya yang berisi sebuah kode produk yang
sifatnya
unik.
Sebaliknya, interrogator,
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
suatu
antena
yang
23
berisi transceiver dan decoder, memancarkan sinyal yang bisa mengaktifkan RFID tag sehingga dia dapat membaca dan menulis data ke dalamnya. Ketika suatu RFID tag melewati suatu zone elektromagnetis, maka dia akan mendeteksi sinyal aktivasi yang dipancarkan oleh si reader. Reader akan men-decode data yang ada pada tag dan kemudian data tadi akan diproses oleh komputer. Kita ambil contoh sekarang misalnya buku-buku yang ada di perpustakaan. Pintu security bisa mendeteksi buku-buku yang sudah dipinjam atau belum. Ketika
seorang user mengembalikan
buku, security bit
yang
ada
pada
RFID tag buku tersebut akan di-reset dan record-nya secara otomatis akan diupdate. RFID tag seringkali dianggap sebagai pengganti dari barcode. Ini disebabkan karena RFID memiliki berbagai macam keuntungan dibandingkan dengan penggunaan barcode.
RFID
mungkin
tidak
akan
seluruhnya
mengganti
teknologi barcode, dikarenakan faktor harga, tetapi dalam beberapa kasus nantinya penggunaan RFID akan sangat berguna. Keunikan yang dimilikinya adalah bisa dilacak dari suatu lokasi ke lokasi yang lainnya. Hal ini dapat membantu perusahaan untuk melawan aksi pencurian dan bentuk-bentuk product loss yang lainnya. RFID juga sudah diajukan untuk penggunaan pada point-ofsale yang menggantikan kasir dengan suatu mesin otomatis tanpa harus melakukan barcode scanning. Hal ini tetapi harus dibarengi dengan turunnya harga RFID tag agar bisa digunakan secara luas di masyarakat.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z