BAB II LANDASAN TEORI
2.1
Pengertian Kas Setiap perusahaan memiliki alat tukar transaksi yang berlaku resmi di masing-masing negara perusahaan tersebut. Tanpa memiliki alat tukar transaksi, perusahaan tidak dapat beroperasi untuk menjalankan usahanya sampai tujuan perusahaan tersebut tercapai karena kas juga merupakan alat pembayaran yang dimiliki perusahaan dan siap digunakan kapapun didalam setiap transaksi perusahaan. Definisi atau pengertian Kas menurut Keiso (2015:342), yaitu: kas yaitu aktiva yang paling liquid, merupakan media pertukaran standar dan dasar pengukuran serta akuntansi untuk semua pospos lainya. Pada umumnya kas diklasifikasikan sebagai akiva lancar. Kas terdiri dari uang logam, uang kertas, dan dana yang tersedia pada deposito di bank. Instrumen yang dapat dinegosiasikan seperti pos wesel (money order), cek yang disahkan (certified check), cek kasir (cashier check), cek pribadi, dan wesel bank (bank draft) juga dipandang sebagai kas. Sedangkan definisi kas menurut PSAK No 2 (2015:2.2), “Kas terdiri atas saldo kas (cash on hand) dan rekening giro (demand deposits)”.
12
http://digilib.mercubuana.ac.id/
13
2.1.1. Jenis-Jenis Kas Jenis-jenis kas ada dua macam yaitu : 1.
Setara Kas Menurut PSAK No 2 (2015:2.2) menjelaskan bahwa : Setara kas adalah investasi yang sifatnya sangat liquid, berjangka pendek, yang dengan cepat dapat dikonversikan menjadi kas dalam jumlah yang dapat ditentukan dan memiliki risiko perubahan nilai yang tidak signifikan.
2.
Kas Kecil Menurut Samryn (2015:35) menjelaskan pengertian kas kecil yaitu : “kas kecil sebagai salah satu alat kontrol kas, perusahaan sering membentuk dana kas kecil yang digunakan untuk memenuhi pembayaran – pemaybaran dalam jumlah kecil”.
2.2
Pengertian Kas Kecil Penyimpanan kas perusahaan biasanya di bank karena kas akan lebih aman tetapi perusahaan juga menyediakan kas kecil. Hery (2015:195) menjelaskan pengertian kas kecil, Pada umunya pengendalian internal atas pengeluaran kas akan lebih efektif ketika pembayan dilakukan dengan menggunakan cek atau transfer lewat rekeing bank, dari pada dengan melibatkan uang kas secara langsung, pengecualian dibuat untuk
http://digilib.mercubuana.ac.id/
14
pengeluaran-pengeluaran tertentu yang jumlahnya relatif kecil, dimana pengeluaran-pengeluaran ini dapat dibiayai langsung dengan menggunakan dana kas kecil. Akan menjadi sangat tidak praktis apabila perusahaan menggunakan cek atau transfer lewat rekening bank hanya untuk membayar pengeluaran-pengeluaran yang jumlahnya relatif kecil seperti misalnya untuk membeli perangko, vas bunga, alas meja tamu yang ada di front office, membayar langganan koran (secara harian), ongkos transport untuk menjenguk salah seorang karyawan yang sedang sakit, dan lain sebagainya. 2.2.1. Pembentukan Dana Kas Kecil Menurut
Tjahjono
dan
Sulastiningsih
(2009:6)
Pembentukan kas kecil dimulai dengan memperkirakan jumlah kas kecil selama satu periode tertentu misalnya periode mingguan, 10 hari, atau bulanan. Pada saat pembentukan, pemegang dana kas kecil akan menerima dana yang telah disetujui dalam bentuk cek. Cek kemudian diuangkan dan disimpan oleh pemegang dana kas kecil. Jurnal yang di buat pada saat pembentukan dana kas kecil adalah :
Tanggal
Keterangan
Debet
Kas kecil
Rp xxx
Kas
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Kredit
Rp xxx
15
2.2.2. Pengeluaran Dana Kas Kecil Menurut
Tjahjono
dan
Sulastiningsih
(2009:6),
menjelaskan pada saat pengeluaran dana kas kecil tidak diperlukan catatan jurnal. Pada saat bagian/pegawai tertentu membutuhkan dana kas kecil, pemegang kas kecil akan membuat Bukti Pengeluaran Kas Kecil (BPKK) yang ditanda tangani oleh pemegang kas kecil dan pegawai yang memerlukan dana kas kecil.
2.2.3. Pengisian Kembali Kas Kecil Menurut Tjahjono dan Sulastiningsih (2009:6), Pada saat pengisian kembali, pemegang kas kecil akan menyerahkan bukti pengeluaran kas kecil yang telah dibuat dilampiri dengan bukti asli dari luar. Bagian kas kecil akan menerima dana sejumlah pengeluaran bukti pengeluaran kas kecil tersebut yang telah dilaporkan dalam bentuk cek. Catatan jurnal yang dibuat pada saat pengisian kembali dana kas kecil adalah : Tanggal
Keterangan
Debet
Biaya-baya
Rp xxx
Kas
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Kredit
Rp xxx
16
2.2.4. Metode Pencatatan Kas Kecil Menurut Efraim (2012:109), metode pencatatan kas kecil ada dua pencatatan yaitu : 1. Sistem Dana Tetap (Imprest Fund Sytem) Berdasarkan Sistem ini, akun dana kas kecil jumlahnya selalu tetap. Oleh karena itu, pendebitan rekening kas kecil cukup dilakukan sekali, yaitu saat kas kecil dibentuk, kecuali kebijakan manajemen menetapkan untuk mengubah jumlah kas kecil. Pencatatan pengisian dana kas kecil dilakukan dengan mendebit rekening (dana) kas kecil, dan mengkredit rekening kas (bank). Penggunaan dana kas kecil dicatat bersamaan dengan pengisian kembali dana kas kecil yang telah digunakan. Pengawasan terhadap dana kas kecil dilakukan dengan cara pengumpulan
semua
bukti-bukti
pengeluaran.
Bukti-bukti
pengeluaran yang dikumpulkan menjadi dasar untuk mencatat pengisian kembali dana kas kecil. Berdasarkan metode ini, jumlah kas kecil tidak berubah, sehingga rekening kas kecil tidak terpengaruh. pencatatan pengisian kembali kas kecil dilakukan dengan mendebet bermacam-macam akun beban, dan mengkredit rekening kas. Pencatatan diperlukan dalam sistem dana tetap ada tiga tahap, yaitu saat pembentukan, saat penggunaan, saat pengisian kembali dana kas kecil.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
17
2. Sistem Dana Tidak Tetap (System fluctuation) Sistem dana tidak tetap ini menyatakan bahwa jumlah nominal kas kecil tidak ditetapkan seperti sistem dana tetap, artinya jumlah kas kecil yang dibentuk dapat berbeda dengan dari jumlah awal yang pernah dibentuk sebelumnya. Pada saat kas kecil dibentuk, pencatatan dilakukan dengan mendebet rekening kas kecil dan mengkredit rekening kas. Oleh karena itu, jumlah kas kecil yang dibentuk dapat berubah-ubah. Jika pada akhir periode akuntansi tidak dilakukan pengisian kembali, jurnal penyesuain tidak perlu dibuat. Contoh : PT. A pada tanggal 1 Desember 2007 membentuk dana kas kecil sebesar Rp 500.000,- Transaksi-transaksi yang terjadi selama
bulan Januari 2007 adalah sebagai berikut (dalam
rupiah):
a.
3 Desember 07
Dibayar biaya angkut Rp 80.000,-
b.
9 Desember 07
Dibayar rekening listrik Rp 150.000,-
c.
15 Desember 07 Dibayar rekening telepon Rp 200.000,-
d.
20 Desember 07 Pengisian kembali dana kas kecil Rp 430.000,-
e.
25 Desember 07 Dibayar langganan surat kabar Rp 25.000,-
http://digilib.mercubuana.ac.id/
18
f.
28 Desember 07 Dibayar
biaya
rapat
pertemuan
Rp
150.000,31 Desember 07 Pengisian kembali dana kas kecil Rp
g.
175.000,-
Transaksi-transaksi diatas dapat dijurnal dalam kas kecil dengan metode imprest sebagai berikut : Tanggal
Keterangan
Debet
1 Desember
Dana kas kecil
Rp 500.000,-
Kas 20 Desember
Rp 500.000,-
Biaya angkut
Rp 80.000,-
Biaya listrik
Rp 150.000,-
Biaya telepon
Rp 200.000,-
Kas 31 Desember
Kredit
Rp 430.000
Surat kabar
Rp 25.000,-
Biaya rapat & pertemuan
Rp 150.000,-
Kas
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Rp 175.000,-
19
Apabila akhir periode (31 Desember) dilakukan pengisian ulang kembali dana kas kecil, dengan menggunakan metode imprest maka jurnalnya adalah : Tanggal
Keterangan
Debet
31 Desember
Surat kabar
Rp 25.000,-
Biaya rapat & pertemuan
Rp 150.000,-
Kas
Kredit
Rp 175.000,-
Tapi jika akhir periode tidak dilakukan pengisian kembali dana kas kecil tinggal Rp 70.000,- karena yang Rp 430.000,sudah dikeluarkan untuk membayar biaya-biaya dan pengeluaran tersebut belum dicatat sehingga dengan metode imprest perlu dibuat jurnal penyesuaian sebagai berikut :
Tanggal
Keterangan
Debet
31 Desember
Surat kabar
Rp 25.000,-
Biaya rapat & pertemuan
Rp 150.000,-
Kas
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Kredit
Rp 175.000,-
20
Sehingga pada awal tahun berikutnya (3 januari
2008)
perlu dibuat jurnal balik agar saldo kas kecil kembali seperti semula dan pengisian kembali kas kecil berikutnya dapat dicatat dengan cara yang sama seperti jurnal pengisian kembali sebelumnya. dengan metode imprest jurnal balik yang dibuat tanggal 3 Januari 2008 adalah sebagai berikut : Tanggal
Keterangan
Debet
3 Januari
Kas kecil
Rp 175.000,-
Kredit
Surat kabar
Rp 25.000,-
Biaya rapat & pertemuan
Rp 125.000-
Apabila perusahaan memutuskan untuk menaikkan saldo kas saldo kas kecil, misalnya Rp 500.000,- dinilai terlalu kecil sehingga diputuskan untuk menambah Rp 200.000,- , dengan metode imprest maka jurnalnya adalah :
Tanggal
Keterangan
Debet
Kas kecil
Rp 200.000,-
kas
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Kredit
Rp 200.000
21
Sebalikanya
apabila
perusahaan
memutuskan
untuk
menurunkan saldo kas kecil, misalnya saldo kas kecil diturunkan jumlahnya dari Rp 500.000,- menjadi Rp 400.000,- , dengan metode imprest maka jurnalnya adalah : Tanggal
keterangan
Debet
Kas
Rp 100.000,Kas kecil
Kredit
Rp 100.000
Sedangkan transaksi-transaksi yang terjadi menurut sistem fluctuation sebagai berikut : Tanggal
Keterangan
Debet
1 Desember 07
Dana kas kecil
Rp 500.000,-
Kas 3 Dessember 07
Biaya angkut
Rp 500.000,Rp 80.000,-
Kas kecil 9 Desember
Biaya listrik
Rp 80.000,Rp 150.000,-
Kas kecil 15 Desember 07
Biaya telepon
Rp 150.000,Rp 200.000,-
Kas kecil 20 Desember 07
Kas kecil
Kredit
Rp 200.000,Rp 430.000,-
Kas
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Rp 430.000,-
22
25 Desember 07
Surat kabar
Rp 25.000,-
Kas kecil 28 Desember 07
Rp 25.000,-
Biaya rapat & Rp 150.000,pertemuan Kas kecil
31 Desember 07
Kas kecil
Rp 150.000,Rp 175.000,-
Kas
Rp 175.000,-
Apabila akhir periode (31 Desember) pengisian dana kas kecil dilakukan kembali, maka dengan menggunakan metode fluctuation akan dijurnal sebagai berikut : Tanggal
Keterangan
Debet
31 Desember
Kas kecil
Rp 175.000,-
Kas
Kredit
Rp 175.000,-
Tetapi apabila akhir periode tidak dilakukan pengisian dana kas kecil kembali, maka tidak perlu dibuat jurnal penyesuaian seperti dalam metode imprest.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
23
http://digilib.mercubuana.ac.id/