BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Motivasi 2.1.1 Pengertian Kata motivasi berasal dari bahasa latin yaitu movere, yang berarti bergerak (move). Motivasi menjelaskan apa yang membuat orang melakukan sesuatu, membuat mereka tetap melakukannya,dan membantu mereka dalam menyelesaikan tugas-tugas. Hal ini berarti bahwa konsep motivasi digunakan untuk menjelaskan keinginan berperilaku, arah perilaku (pilihan), intensitas perilaku (usaha berkelanjutan), dan penyelesaian atau prestasi yang sesungguhnya (Pintrich, 2003 : 2). Menurut Santrock, motivasi adalah proses yang memberi semangat, arah, dan kegigihan perilaku. Artinya perilaku yang memiliki motivasi adalah perilaku yang penuh energy, terarah, dan bertahan lama (Santrock, 2007). Dalam kegiatan belajar, maka motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai (Sardiman, 2008 :84 ). Motivasi dapat diartikan sebagai kekuatan (energi) seseorang yang dapat menimbulkan tingkat persistensi dalam melakukan sesuatu kegiatan baik yang bersumber dari dalam diri individu itu sendiri ( motivasi intrinsik ) maupun dari luar individu (motivasi ekstrinsik ). Seberapa kuat motivasi yang dimiliki individu akan banyak menentukan terhadap kualitas perilaku yang ditampilkannya, baik dalam konteks belajar, bekerja, maupun dalam kehidupan lainnya. Kajian tentang motivasi telah sejak lama memiliki daya tarik tersendiri bagi kalangan pendidik dan peneliti, terutama dikaitkan dengan kepentingan upaya pencapaian prestasi seseorang.
Motivasi adalah fokus yang melatar belakangi individu untuk berbuat dalam mencapai tujuan tertentu.Pada dasarnya motivasi adalah suatu kemauan dan keinginan yang berasal dari dalam diri seseorang. Tanpa kemauan dan keinginan seseorang tidak akan melakukan sesuatu, sehingga tujuan tidak akan dapat diraihnya. Demikian juga dalam pembelajaran, setiap siswa akan melaksanakan tugas pembelajaran dari guru dengan baik apabila mereka mempunyai suatu keinginan dan kemauan untuk melaksanakan tugas dan pekerjaan tersebut. Dorongan kemauan dan keinginan inilah yang sangat menentukan semangat belajar siswa. Motivasi merupakan dasar dasar untuk melaksanakan suatu kegiatan yang dalam usahanya akan mendapatkan pengalaman dan kemampuan. Adapun pengalaman dan kemampuan tersebut akanmenghasilkan kinerja yang akan berfungsi sebagai motivator. Dengan adanya motivasi sehingga harapan individu ataupun kelompok akan dapat memacu serta memberikan peluang agar dapat menunjukan potensi dan kemampuan yang dimilikinya. 2.1.2 Teori Motivasi Memahami tentang motivasi, kita akan bertemu dengan beberapa teori tentang motivasi antara lain: a. Teori Abraham H. Maslow ( Teori Kebutuhan ) Teori motivasi yang dikembangkan oleh Abraham H. Maslow (Sondang Siagian 1995:146-158) pada intinya berkisar pada pendapat bahwa manusia mempunyai lima tingkat atau hierarki kebutuhan, yaitu :
Ke lima Kebutuhan Aktualisasi Diri Ke empat Kebutuhan Penghargaan Ke tiga Kebutuhan Afliasi / Akseptasi Ke dua Kebutuhan Rasa Aman Pertama Kebutuhan Fisiologis
Gambar 2.1 Hierarki kebutuhan Abraham H. Maslow Keterangan gambar 2.1: 1) Kebutuhan fisiologikal (physiological needs), kebutuhan untuk menunjang kehidupan manusia. Menurut maslow apabila kebutuhan fisiologikal belum terpenuhi secukupnya maka kebutuhan lain akan memotovasi manusia, seperti: rasa lapar, haus,istirahat. 2) Kebutuhan rasa aman (safety needs), tidak dalam arti fisik semata, akan tetapi juga mental, psikologikal dan intelektual. Kebutuhan bebas dari bahaya fisik dan rasa takut akan kehilangan pekerjaan, harta benda da kebutuhan jaminan social. 3) Kebutuhanakan kasih sayang (Love needs), kebutuhan untuk bergaul dengan orang lain dan untuk diterima sebagai bagian dari orang lain. 4) Kebutuhanakan harga diri (esteem needs), yang pada umumnya tercermin dalam berbagai simbol-simbol status. Kebutuhan untuk dihargai dan berharga bagi orang lain, kebutuhan ini menghasilkan kepuasa seperti kuasa, prestos, keyakinan akan diri sendiri. 5) Aktualisasi diri (self actualization), dalam arti tersedianya kesempatan bagi seseorang untuk mengembangkan potensi yang terdapat dalam dirinya sehingga berubah menjadi kemampuan nyata. Kebutuhan yang menjadi orang yang dicitacitakan dan di rasakan mampu mewujudkannya memaksimalkan potensi dan mencapai sesuatu yang didambakan. Kebutuhan-kebutuhan yang disebut pertama (fisiologis) dan kedua (keamanan) kadangkadang diklasifikasikan dengan cara lain, misalnya dengan menggolongkannya sebagai kebutuhan primer, sedangkan yang lainnya dikenal pula dengan klasifikasi kebutuhan sekunder. Terlepas dari cara membuat klasifikasi kebutuhan manusia itu, yang jelas adalah bahwa sifat, jenis dan intensitas kebutuhan manusia berbeda satu orang dengan yang lainnya karena manusia merupakan individu yang unik. Juga jelas bahwa kebutuhan manusia itu tidak hanya bersifat materi, akan tetapi bersifat pskologikal, mental, intelektual dan bahkan juga spiritual. Menarik pula untuk dicatat bahwa dengan makin banyaknya organisasi yang tumbuh dan berkembang di masyarakat dan makin mendalamnya pemahaman tentang unsur manusia dalam kehidupan organisasional, teori “klasik” Maslow semakin dipergunakan, bahkan dikatakan mengalami “koreksi”. Penyempurnaan atau “koreksi” tersebut terutama diarahkan pada konsep “hierarki kebutuhan “ yang dikemukakan oleh Maslow. Istilah “hierarki” dapat
diartikan sebagai tingkatan.Atau secara analogi berarti anak tangga.Logikanya ialah bahwa menaiki suatu tangga berarti dimulai dengan anak tangga yang pertama, kedua, ketiga dan seterusnya. Jika konsep tersebut diaplikasikan pada pemuasan kebutuhan masnusia, berarti seseorang tidak akan berusaha memuaskan kebutuhan tingkat kedua, dalam hal ini keamanansebelum kebutuhan tingkat pertama yaitu sandang, pangan, dan papan terpenuhi; yang ketiga tidak akan diusahakan pemuasan sebelum seseorang merasa aman, demikian pula seterusnya. Berangkat dari kenyataan bahwa pemahaman tentang berbagai kebutuhan manusia makin mendalam penyempurnaan dan “koreksi” dirasakan bukan hanya tepat, akan tetapi juga memang diperlukan karena pengalaman menunjukkan bahwa usaha pemuasan berbagai kebutuhan manusia berlangsung secara simultan. Artinya, sambil memuaskan kebutuhan fisik, seseorang pada waktu yang bersamaan ingin menikmati rasa aman, merasa dihargai, memerlukan teman serta ingin berkembang. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa lebih tepat apabila berbagai kebutuhan manusia digolongkan sebagai rangkaian dan bukan sebagai hierarki. Dalam hubungan ini, perlu ditekankan bahwa:
1) Kebutuhan yang suatu saat sudah terpenuhi sangat mungkin akan timbul lagi di waktu yang akan datang. 2) Pemuasaan berbagai kebutuhan tertentu, terutama kebutuhan fisik, bisa bergeser dari pendekatan kuantitatif menjadi pendekatan kualitatif dalam pemuasannya. 3) Berbagai kebutuhan tersebut tidak akan mencapai “titik jenuh” dalam arti tibanya suatu kondisi dalam mana seseorang tidak lagi dapat berbuat sesuatu dalam pemenuhan kebutuhan itu. Kendati pemikiran Maslow tentang teori kebutuhan ini tampak lebih bersifat teoritis, namun telah memberikan fundasi dan mengilhami bagi pengembangan teori-teori motivasi yang berorientasi pada kebutuhan berikutnya yang lebih bersifat aplikatif.
b. Teori David Mc Clelland Menurut Mc. Clelland( Siagian 1995:167-170) timbulnya tingkah laku karena dipengaruhi
olehkebutuhan-kebutuhanyang
ada
dalam
diri
manusia.Dalam
konsepnyamengenai motivasi terdapat tiga kebutuhan pokok yang mendorong tingkahlaku : 1. Kebutuhan berprestasi (need achievement) Tercermin pada orang-orang yang dengan kebutuhan tinggi untuk berprestasi, memiliki keinginan besar untuk berhasil dan juga memiliki rasa kuatir akan kegagalan, lebih suka bertanggung jawab secara pribadi untuk menyelesaikan pekerjaan, menentukan tujuanyang wajar dengan memperhitungkan resikonya, menyukai umpan balik yang spesifik dan segera atas prestasi mereka serta melakukan segala sesuatu kreatif dan inovatif. 2. Kebutuhan berfaliasi (need for affiliation) Kebutuhan ini ditujukan dengan adanya untuk memperoleh kesenangan dan kasih sayang dan cenderung menghindari dari kekecewaan karena ditolak oleh suatu kelompok social, secara individu, mereka cenderung berusaha membina hubungan social yang menyenangkan, rasa intim dan pengertian, siap menghibur dan membantu orang lain yang berada dalam kesusahan serta menyukai berinteraksi, bersahabat dengan orang lain. 3. Kebutuhan kekuasaan (need of power)
Kebutuhan ini tercermein pada orang-orang yang memiliki kebutuhan tinggi untuk berkuasa, menaruh perhatian besar untukdapat mempengaruhi orang lain. Orang seperti ini umumnya mencari posisi pemimpin, penuh daya, keras kepala dan sangat menuntut serta senang mengajar dan berbicara di depan umum, mencoba membantu orang lain walaupun tidak diminta, mencoba menguasai orang lain denagn mengatur orang lain terkesan padanya serta selalu menjaga reputasi dan kedudukannya. Teori motivasi berprestasi dari Mc Clellanddalam (Siagian, 1995 : 167-170) ini merupakan teori yang sangat penting,karena motivasi berprestasi dapat diajari
mencapai sukses di dalam dunia pendidikan. Ketiga unsur kebutuhan tersebut sangat berpengaruh untuk dapat mewujudkan dan mendorong para siswa untuk belajar lebih efektif dan efisien, dimana kebutuhan berprestasi tersebut dapat dikembangkan melebihi karakteristik sebagai berikut :
1. Suka mengambil resiko yang layak sebagai fungsi ketrampilan berkesempatan, menyukai tantangan dan menginginkan tanggung jawab pribadi bagi hasil yang dicapainya. 2. Mempunyai kecenderungan untuk menetapkan tujuan prestasi yang layak dan menghadapi resiko yang sudah diperhitungkan. 3. Mempunyai kebutuhan yang sangat kuat akan umpan balik tentang apa yang telah dikerjakan. 4. Mempunyai ketrampilan dalam perencaaan jangka panjang da memiliki kemampuan-kemampuan organisasi.
Nampak dalam teori motivasi Mc. Clelland bahwa kebutuhan antar individu sangat bervariasi, antara satu dengan yang lain mempunyai kebutuhan yang berbeda. Ada yang didorong untuk mencapai prestasi, afliasi, dan kekuasaan. 2.1.3 Fungsi Motivasi Menurut Sardiman ( 2008 : 85 ) bahwa motivasi selain berfungsi sebagai pendorong usaha da pencapaian juga berfungsi sebagai berikut :
1. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi. 2. Menentukan arah perbuatan, yakni kea rah tujuan yang telah dicapai.
3. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan mana yang akan dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan dengan menyisihkan perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut. Motivasi merupakan suatu usaha yang disadari untuk menggerakkan, mengarahkan, dan menjaga tingkah laku seseorang agar dapat terdorong bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil dan tujuan tertentu.Setiap motivasi itu berkaitan dengan suatu tujuan atau ciri – ciri.Makin berharga tujuan itu bagi yang bersangkutan, semakin kuat pula motivasinya.Jadi motivasi itu sangat berguna bagi tindakan atau perbuatan seseorang. A. Jenis Motivasi Menurut Sardiman (2008:89) ada berbagai jenis motivasi, yaitu : 1. Motivasi Intrinsik adalah motif-motif yang aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Indikator di dalam motivasi intrinsik ini adalah adanya kemauan, kesenangan dan keuletan. 2.
Motivasi Ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena adanya perangsang dari luar. Oleh karena itu motivasi ekstrinsik dapat juga dikatakan sebagai bentuk motivasi yang di dalamnya aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan dorongan dari luar yang tidak secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar. Indikator di dalam motivasi ekstrinsik adalah ajakan dari orang lain, paksaan ekstrinsik.
dan lingkungan yang sangat berperan penting di dalam motivasi
B. Ciri-Ciri Motivasi Teori tentang motivasi, perlu dikemukakan adanya beberapa ciri-ciri motivasi.Menurut (Sardiman 2006:83) motivasi yang ada pada diri setiap orang itu memiliki ciri-ciri sebagai berikut: a. Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus menerus dalam waktu yang lama, tidak berhenti sebelum selesai) b. Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa). Tidak memerlukan dorongan dari luar untuk berprestasi sebaik mungkin (tidak cepat puas dengan prestasi yang telah dicapai) c. Lebih senang bekerja mandiri d. Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin (hal-hal yang bersifat mekanis, berulang-ulang begitu saja) e. Dapat mempertahankan pendapatnya (kalau sudah yakin akan sesuatu) f. Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini itu g. Senang mencari dan memecahkan masalah-masalah Apabila seseorang memiliki cirri-ciri motivasi, berarti seseorang itu memilikimotivasi yang
cukup
kuat.
Ciri-ciri
motivasi
itu
akan
sangat
penting
dalam
kegiatan
pembelajaran.Berdasarkan penelitian tersebut yang dimaksud dengan Motivasi mahasiswa dalam memanfaatkan internet sebagai media dalam menyelesaikan tugas kuliah pada penelitian ini adalah segala sesuatu yang ada di sekitar lingkungan kegiatan belajar yang secara fungsional dapat digunakan dalam mengoptimalisasikan dalam penyelesaian tugas kuliah.Optimalisasi dalam menyelesaikan tugas kuliah ini dapat di lihat dari proses berua interaksi mahasiswa dengan berbagai macam sumber yang dapat merangsang mahasiswa dalam penyelesaian tugas kuliah.
2.1.4
Media Dalam Pembelajaran Media pembelajaran secara umum adalah alat bantu proses belajar mengajar. Segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan atau ketrampilan pebelajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar. Menurut Oemar Hamalik (1994 : 23), media pembelajaran merupakan alat, metode, dan teknik yang digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi dan interaksi antar guru dan siswa dalam proses pendidikan dan pengajaran di sekolah. Menurut Asnawir dan Basyiruddin dalam bukunya yang berjudul Media Pembelajaran, media pembelajaran adalah suatu yang bersifat menyalurkan pesan dan dapat mendorong terjadinya proses belajar pada dirinya. Berdasarkan definisi para ahli dapat di simpulkan bahwa media pembelajaran adalah wadah dari pesan yang oleh sumber atau prnalurnya ingin di teruskan yaitu penerima pesan tersebut.
Bahwa materi yang ingin di sampaikan adalah pesan
pembelajarannya serta tujuan yang ingin di capai adalah terjadinya proses belajar dalam menyelesaikan tugas kuliah. Menurut Bovee dalam Ouda Teda Ena (2001:2) Media adalah sebuah alat yang mempunyai fungsi menyampaikan pesan (Bovee, 1997). Media pembelajaran adalahsebuah alat yang berfungsi dan digunakan untuk menyampaikan pesan pembelajaran. Pembelajaran adalah proses komunikasi antara pembelajar, pengajar, dan bahan ajar. Banyak batasan atau pengertian yan dikemukakan para ahli tentang media, diantaranya adalah Asosiasi Teknologi dan
Komunikasi
Pendidikan
(Asosociation
of
Education
and
Communication Technology (AECT).Secara umum dapat dikatakan bahwa substansi dari media pembelajaran adalah bentuk saluran, yang digunakan untuk menyalurkan pesan,
informasi atau bahan pelajaran kepada penerima pesan atau pembelajar dapat pula dikatakan bahwa media pembelajaran adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan dalam lingkungan pembelajar yang dapat merangsang pembelajar untuk belajar. a. Tujuan dan Manfaat Media Pembelajaran A. Tujuan Media Pembelajaran Tujuan media pembelajaran sebagai alat bantu pembelajaran, adalah sebagai berikut: a. mempermudah proses pembelajaran di kelas b. meningkatkan efisiensi proses pembelajaran c. menjaga relevansi antara materi pelajaran dengan tujuan belajar 2.1.5 Fungsi Media Pembelajaran Media Pembelajaran menurutLivie dan Lentz dalam Arsyad (2010:8) berfungsi untuk merangsang pembelajaran dengan: (a) (b) (c) (d) (e) (f) (g)
Menghadirkan obyek sebenarnya dan obyek yang langkah Membuat duplikasi dari obyek yang sebenarnya Membuat konsep abstrak ke konsep konkret Memberi kesamaan persepsi Mengatasi hambatran waktu, tempat, jumlah, dan jarak Menyajikan ulang informasi secara konsisten Memberi suasana yang belajar yang tidak tertekan, santai, danmenarik.
Selain itu, Livie dan Lentz dalam Arsyad (2010:8) mengemukakan 4 fungsi media pembelajaran yaitu: 1. Fungsi atensi berarti media visual merupakan inti, menarik dan mengrahkan perhatian pembelajar akan berkosentrasi pada isis pelajaran 2. Fungsi afektif maksudnya media visual dapat dilihat dari tingkat kenikmaran pembelajar ketika belajar membaca teks bergambar. 3. Fungsi kognitif yaitu mengungkapkan bahwa lambang visual mempelancar pencapaian tujuan dalam memahami dan mendengar informasi 4. Fungsi kompensatoris yaitu media visual memberikan konteks untuk memahami teks dan membantu pembelajr yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya kembali.
Empat fungsi visual tersebut, dapat dikatakan bahwa belajar dari pesan visual memerlukan keterampilan tersendiri.teknik afektif adalah tehnik untuk memahami tehnik pesan visual. yang terbagi dari beberapa fase seperti dibawah ini: 1. Fase diffrensiasi. yaitu dimana pembelajar mula-mula mengamati, mengidentifikasi dan menganalisis 2. Fase integrasi yaitu di mana mempelajar menempatkan unsure-unsur visual secara serempak, menghubungkan pesan-pesan visual kepada pengalaman pengalamannya. 3. Kesimpulan, yaitu dari pengalaman visualisai untuk kemudian menciptakan konseptualisasi baru dari apa yang mereka pelajari sebelumnya. Hasil penelitian Edmund Faison, dkk dalam Nana Sudjana dan Ahmad Rivai (2007:12) tentang pennggunaan gambar visual dalam pembelajaran disimpulkan: 1. Terdapat beberapa hasil penelitian bahwa untuk memperoleh hasil belajar bagi pembelajar secara maksimal yaitu: a. b. c. d.
Gambar-gambar yang digunakan harus jelas Gambar harus familiar dgn pembelajar Gambar yang digunakan ukurannya cukup besar Terdapat bukti, gambar-gambar berwarna lebih menarik minat pembelajar. e. Hasil penelitian Mabel Rudisill. gambar-ganbar yang disukai anak-anak adalah gambar-gambar berwarna yang menumbuhkan impresi atau kesan realistik. Berdasarkan uraian tersebut yang dimaksud dengan media pada penelitian yaitu secara umum dapat dikatakan bahwa substansi dari media pembelajaran adalah bentuk saluran, yang digunakan untuk menyalurkan pesan, informasi atau bahan pelajaran kepada penerima pesan atau pembelajar dapat pula dikatakan
bahwa media
pembelajaran adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan dalam lingkungan pembelajar yang dapat merangsang pembelajar untuk belajar.
2.1.6 Pemanfaatan Internet Dalam Pembelajaran A. Pemanfaatan Internet dalam pembelajaran Teknologi internet hadir sebagai sumber pembelajaran yang multifungsi, yang memungkinkan mahasiswa melakukan komunikasi dengan sumber ilmu secara lebih luas bila dibandingkan dengan hanya menngunakan sumber-sumber pembelajaran lain secara visual.Teknologi internet menunjang pelajar yang mengalami keterbatasan ruang dan waktu untuk tetap dapat menikmati pendidikan.Mahasiswa dapat berperan sebagai seorang peneliti, menjadi seorang analis, tidak hanya berperan sebagai konsumen informasi saja. Mereka menganalisis informasi yang relevan dengan tujuan pembelajaran, mahasiswa dan dosen tidak perlu hadir secara fisik dikelas karena siswa dapat mempelajari bahan ajar dan mengerjakan tugas-tugas pembelajaran serta ujian dengan cara mengakses jaringan computer yang telah ditetapkan secara online. Berikut adalah beberapa manfaat internet dalam pembelajaran: 1. Arus informasi pendidikan mengalir setiap waktu tanpa ada batasan waktu dan tempat 2. Kemudahan mendapatkan sumber pembelajaran yang lengkap 3. Aktifitas pembelajaran meningkat 4. Daya tamping meningkat 5. Adanya standarisasi pembelajaran 6. Meningkatkan baik kuantitas maupun kualitas pendidikan Berdasarkan uraian tersebut, dapat dikatakan bahwa internet bukanlah pengganti system pendidikan.Kehadiran internet lebih bersifat suplementer atau pelengkap saja. Metode konvensional seperti visual tetap diperlukan, hanya saja dapat di ubah dalam bentuk lain. ( http://re-searchengines.com/mangkoes6-04.html) B. Kelamahan dan Kelebihan pemanfaatan internet Definisi internet menurut Mc Micllan (2001:146) adalah “a series of interconnected computers that are able to talk to each other by virtue of shared language or protocol”.
Internet (International Network) menurut Budi Sutedjo (2002: 52) adalah sebuah jaringan komputer yang sangat besar yang terdiri dari jaringan-jaringan kecil yang saling terhubung yang menjangkau seluruh dunia. Lebih lanjut dijelaskan bahwa internet merupakan suatu jaringan komunikasi tanpa batas yang melibatkan jutaan komputer pribadi yang tersebar di seluruh dunia. Secara Teknis, internet merupakan dua komputer atau lebih yang saling berhubungan membentuk jaringan komputer hingga meliputi jutaan komputer di seluruh dunia yang saling berinterikasi dan bertukar informasi. Sedangkan dari segi ilmu pengetahuan, internet merupakan sebuah perpustakaan besar yang didalamnya terdapat jutaan bahkan milyaran informasi atau data dalam bentuk media elektronik. Berbagai keunggulan menurut menurut Budi Sutedjo (2002: 52) yang dapat diperoleh dalam internet sebagai sarana pendukung kebutuhan masyarakat, khususnya dalam riset dan bisnis. Keunggulan tersebut antara lain : 1. Konektivitas dan jangkauan global, Dalam internet jaringan yang terjalin bersifat global tanpa mengenal ruang, waktu, dan birokrasi, dimana akses data dan informasi melampaui batas-batas negara dan protokoler.Misalnya anda membutuhkan referensi dan sumber informasi untuk kebutuhan riset, maka akan dijumpai berbagai sumber dan informasi dalam internet secara global tanpa harus mendatangi sumber dan informasi tersebut. 2. Akses 24 jam Akses di internet tidak dibatasi dengan waktu, karena dimana pun dan kapan pun dunia maya (akses internet) tidak pernah terlelap tidur. Perbedaan zone waktu dan ruang tidak dikenal dalam menjelajah internet. Misalnya anda akses internet malam hari di Indonesia, maka di belahan dunia lain (misalnya Afrika dan Amerika) sedang giat-giatnya bekerja, demikian juga sebaliknya.
3. Kecepatan Kecepatan untuk mendapatkan informasi dan berkomunikasi di internet menjadi salah satu pertimbangan pengguna dalam menggunakan internet. Pencarian informasi dengan internet jauh lebih cepat dibandingkan dengan pencarian secara manual. Anda tinggal klik pada salah satu icon dan tunggu beberapa saat, maka informasi tersebut sudah anda dapatkan. 4. Interaktivitas dan fleksibilitas Dalam dunia internet komunikasi dengan pengguna di belahan dunia, dapat anda lakukan tanpa batas ruang dan waktu. Komunikasi yang anda lakukan dapat secara interaktif, misalnya dengan fasilitas chatting. Di samping itu anda dapat mengikuti informasi perkembangan terbaru, misalnya dalam bisnis secara fleksibel dan dapat dikomunikasikan dengan pengguna lain. Di samping keunggulan seperti tersebut di atas, internet juga mempunyai kelemahan. Kelemahan tersebut tergantung dari sudut pandang setiap pengguna dan bersifat relatif. Kelemahan tersebut antara lain : 5. Ancaman virus Salah satu masalah dalam dunia internet adalah ancaman virus yang selalu berkembang seiring perkembangan dunia komputer maupun perkembangan internet itu sendiri. Berbagai virus telah berkembang dan penyebarannya pun bervariatif, khususnya menyebar lewat jaringan global internet, baik lewat e-mail maupun file-file yang di download. 6. Ketergantungan pada jaringan telepon, satelit dan Internet Service Provider Fasilitas jaringan telepon, bahkan satelit serta ISP menjadi sangat berpengaruh terhadap biaya pemakaian internet. Apabila anda akses internet dial-up, maka kenaikan tarif pulsa telepon dan ISP menjadi pengaruh yang cukup kuat terhadap akses internet.
2.1.7 Penelitian Terdahulu
Penelitian yang dilakukan oleh Agustin (162007008) dengan judul Motivasi Dalam Memanfaatkan Internet Sebagai Sumber Belajar Siswa kelas X Di SMA Negeri 3 Salatiga Semester Ganjil Tahun 2011/2012, dalam penelitian nya si peneliti menjelaskan bahwa salah satu peyebab dari sering atau tidaknya siswa dalam memanfaatkan internet sebagai sumber belajar adalah motivasi.
Rumusan masalah penelitian adalah: mengidentifikasi faktor-faktor apa saja yang memotivasi siswa dalam memanfaatkan internet sebagai sumber belajar.
Tujuan penelitian adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang memotivasi siswa dalam memanfaatkan internet sebagai sumber belajar di SMA Negeri 3 Salatiga.
Metode penelitian adalah dengan menggunakan metode deskriptif kuantitatif.Dengan mengambil sampel sebesar 100 responden.Data yang di kumpulkan dengan menggunakan instrumen berupa angket atau kuesioner.
Berdasarkan hasil penelitian, di peroleh kesimpulan bahwa besarnya faktor intrinsik kemauan yang ada pada pada diri siswa sudah sangat memotivasi siswa dalam memanfaatkan inerternet sebagai sumber belajar. Hasil analisis faktor ekstrinsik fasilitas sekolah (40%) dan kedekatan lokasi internet sekolah dengan presentasi (43%) juga sangat memotivasi siswa dalam memanfaatkan internet sebagai sumber belajar. Sedangkan hasil analisis untuk faktor ekstrinsik ajakan dan suruhan menunjukkan bahwa faktor ajakan padaguru lebih lebih kecil dari pada faktor suruhan guru.Ini berarti guru sering menuruh siswa mencari tugas-tugas sekolah di internet sehingga siswa sangat termotivasi dalam memanfaatkan internet sebagai sumber belajar.Untukanalisis prioritas siswa pada mata pelajaran pada mata pelajaran Akuntansi merupakan mata pelajaran yang tidak sering memanfaatkan internet sebagai sumber
belajar.sedangkan mata pelajaran yang sering memanfaatkan internet sebagai sumber belajar adalah mata pelajaran TIK.
Kesimpulan pada penelitian ini adalah ada dua faktor yng mendukung siswadalam memanfaatkan internet secara ekstrinsik dan intrinsik.
2.1.8 Kerangka Dasar Penelitian Berkaitan dengan motivasi siswa dalam pemanfaatan internet terdapat factor-faktor intrinsik dan ektrinsik yang muncul pada pemanfaatan internet dalam pembelajaran, karena setiap dalam pemanfaatan internet terdapat factor-faktor yang dapat memotivasi diri mahasiswa.Pemanfaatan internet dalam pembelajaran memiliki dampak yang positif bagi mahasiswa dalam meningkatkan sumber pembelajaran di UKSW. A. Motivasi Mahasiswa Motivasi mahasiswa dalam pemanfaatan internet sebagai sumber belajar dalam penelitian ini adalah segala sesuatu yang ada di sekitar lingkungan kegiatan belajar yang secata fungsional dapat digunakan untuk membantu optimaliasi hasil belajar. Optimalisasi hasil belajar ini dapat dilihat dari proses berupa interaksi mahasiswa dengan berbagai macam sumber yang dapat merangsang siswa untuk belajar dan mempercepat pemahaman dan penguasaan. Motivasi mahasiswa timbul karena adanya ketekunan, keuletan, kesenangan, dan faktor lingkungan yng dapat memotivasi mahasiswa dalam pemanfaatan internet sebagai sumber pembelajaran. B. Faktor-faktor dalam pemanfaatan internet sebagai sumber informasi dalam menyelesaikan tugas Faktor-faktor yang memotivasi mahasiswa dalam pemanfaatan internet, maksudnya adalah untuk mengidentifikasi apakah faktor intrinsik maupun ektrinsik dalam penelitian ini dapat memotivasi mahasiswa dalam pemanfaatan internet secara
maksimal. Pemanfaatan internet sangat bermanfaat bagi mahasiswa karena setiap saat kita bisa melihat sumber-sumber pembelajaran yang akurat dalam manyelesaikan tugas, terbaru dan luas, Faktor intrinsik dalam penelitian ini adalah faktor yang timbul dari diri kita sendiri seperti keuletan, kemauan, dan kesenangan untuk memnfaatkan internet dalam pembelajaran. Sedangkan faktor ektrinsik adalah faktor yang timbul dari luar seperti adanya ajakan orang lain dalam pemanfaatan internet, adanya suruhan, dan faktor lingkungan. 2.1.9 Model Hipotetis Model hipotitis merupakan gambaran dari variabel-variabel penelitian. Di dalam Penelitian akan di jelaskan variabel dependen dan independen.Adapun pemanfaatan internet sebagai media informasi dalam menyelesaikan tugas kuliah di sebut variabel independen dengan notasi X, faktor intrinsik X₁ dan faktor ekstrinsik X₂.Sedangkan yang di sebut sebagai variabel dependen atau variabel tidak bebas adalah motivasi mahasiswa dalam memanfaatkan internet dalam menyelesaikan tugas kuliah kuliah di beri notasi Y. Berdasarkan uraian tersebut dapat di gambarkan model hipotetis penelitian sebagai berikut: ( X₁)
XX
(Y)
(X₂)
Gambar 2.2Pengaruh Motivasi Intrinsik dan Ekstrinsik dalam pemanfaatan internet sebagai sumber informasi dalam menyelesaikan tugas.
Keterangan: X1
= Motivasi intrinsik
X₂
= Motivasi ekstrisik
Y
= Pemanfaatan internet = pengaruh variabel X terhadap Y
2.1.10 Definisi Operasional Definisi operasional di gunakan dalam menjelaskan variabel dalam penelitian tentang Pemanfaatan Internet Sebagai Media Dan Motivasi Belajar Mahasiswa Pendidikan Ekonomi Di Universitas Kristen Satya Wacana Dalam Menyelesaikan Tugas Kuliah.Menurut Arikunto (2002;99) variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Dalam penelitian ini variabel yang di gunakan adalah sebagai berikut. 1.
Motivasi intrinsik Motivasi Intrinsik adalah motif-motif yang aktif atau berfungsinya tidak perlu
dirangsang dari luar karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu.Indikator motivasi intrinsik adalah kemauan, kesenangan, dan keuletan.Tingkat motivasi intrinsik di katagorikan menjadi : -
Tinggi
: jika mahasiswa pendidikan ekonomi dalam menyelesaikan tugas kuliah
di pengaruhi yaitu, kemauan, keuletan dan kesenangandi beri skor 3 -
Sedang
: jika mahasiswa pendidikan ekonomi dalam menyelesaikan tugas kuliah
di pengaruhi yaitu, kemauan, keuletan di beri skor 2. -
Rendah
:jika mahasiswa pendidikan ekonomi dalam menyelesaikan tugas kuliah
di pengaruhi yaitu, kemauan di beri skor 1
2. Motivasi ekstrinsik Motivasi Ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena adanya perangsang dari luar.Oleh karena itu motivasi ekstrinsik dapat juga dikatakan sebagai bentuk motivasi yang di dalamnya aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan dorongan dari luar yang tidak secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar. -
Tinggi
: jika ajakan orang lain, suruhan, dan lingkungan sangat mempengaruhi
mahasiswa dalam memanfaatkan internet di dalam menyelesaikan tugas kuliah di beri skor 3. -
Sedang
: jika ajakan orang lain, dan suruhan mempengaruhi mahasiswa dalam
memanfaatkan internet di dalam menyelesaikan tugas kuliah di beri skor 2. -
Rendah
: jika ajakan orang lain, suruhan dan lingkungan tidak mempengaruhi
mahasiswa dalam memanfaatkan internet sebagai di dalam menyelesaikan tugas kuliah di beri skor 1. -
Berkaitan dengan motivasi mahasiswa dalam pemanfaatan internet terdapat motivasiintrinsik (kemauan, kesenangan dankeuletan) dan motivasi ektrinsik (ajakan orang tua, suruhan, dan lingkungan) yang muncul pada pemanfaatan internet dalam menyelesaikan tugas kuliah,Berdasarkan keterangan tersebut di peroleh perhitungan sebagai berikut:
-
Tinggi : jika pengaruhmotivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik dalam memanfaatkan internet sangat mempengaruhi mahasiswa pendidikan ekonomi dalam menyelesaikan tugas kuliah
-
Sedang : jika pengaruh motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik dalam memanfaatkan internet cuku mempengaruhi mahasiswa pendidikan ekonomi dalam menyelesaikan tugas kuliah.
-
Rendah :jika pengaruh motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik dalam memanfaatkan internet tidak mempengaruhi mahasiswa pendidikan ekonomi dalam menyelesaikan tugas kuliah.
Dengan demikian kriteria perhitungannya adalah: 𝟑+𝟑
-
Tinggi:
-
Sedang:
-
Rendah:
𝟔
𝐱𝟏𝟎𝟎% = 𝟏𝟎𝟎%
𝟐+𝟐 𝟔
𝐱𝟏𝟎𝟎% = 𝟔𝟔, 𝟔𝟔%
𝟏+𝟏 𝟔
𝐱𝟏𝟎𝟎% = 𝟑𝟑, 𝟑𝟑%
2.1.11 Skala Pengukuran Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang di gunakansebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur,sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif (Sugiono,2011;92). Motivasi Intrinsik dalam penelitian ini memakai skala ordinal. Menurut Riduwan (2010;9) skala ordinal adalah sekala yang di dasarkan pada rangking yang di urutkan dari jenjang yang lebih tinggi sampe jenjang terendahatau sebalikknya. Motivasi ekstrinsik memakai skala interval. Menurut Riduwan (2010;9) Skala interval adalah skala yang menunjukkan satu data dengan data yang lainmempunyai bobot yang sama.
Tabel 2.1 Daftar Skala Pengukuran Skala Pengukuran
Variabel
No
Notasi Ordinal
Interval
Ratio
Nominal 1.
Motivasi Intrinsik
X₁
v
2.
Motivasi ekstrinsik
X₂
v
3.
pemanfaatan internet
Y
V
2.1.12 Hipotesis Penelitian Menurut Sugiyono (2011;64), hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan. Dengan mengacu pada rumusan masalah dan kerangka pemikiran yang telah di buat, peneliti merumuskan sebagai berikut:
Hipotesis kerja 1: Pemanfaatan internet sebagai media dan motivasi belajar mahasiswa pendidikan ekonomi di Universitas Kristen Satya Wacana dalam menyelesaikan tugas kuliah
atau
(0,66%),artinya mahasiswa pendidikan ekonomi di Universitas Kristen Satya Wacana dalam menggunakan internet sebagai media belajar adalah sedang. Hipotesis Statistik H₀=0,66 H₁≠0,66 Hiotesis kerja 2: Ada pengaruh positif signifikan antara pemanfaatan internet sebagai media dengan motivasi belajar mahasiswa pendidikan ekonomi di Universitas Kristen Satya Wacana dalam menyelesaikan tugas kuliah, artinya semakin tinggi dorongan untuk memanfaatkan internet sebagai media, makin tinggi motivasi belajar mahasiswa. Hipotesis Statistik H₀ : β₁ = 0 H₀ : β₂ ≠ 0