BAB II
LANDASAN TEORI
2.1
Konsep Dasar Monitoring dan Pelayanan Terpadu
2.1.1
Pengertian Monitoring Definisi dan konsep dasar monitoring merupakan fungsi manajemen yang
dilakukan sedang berlangsung apabila dilakukan oleh pimpinan maka mengandung fungsi lain : Penelusuran pelaksanaan kegiatan dan keluarannya, pelaporan identifikasi masalah – masalah pengelolaan dan pelaksanaan. Monitoring adalah proses pengumpulan dan analisis informasi berdasarkan indikator yang ditetapkan secara sistematis dan kontinu tentang kegiatan/ program sehingga dapat dilakukan tindakan koreksi untuk penyempurnaan program/ kegiatan itu selanjutnya. (Hikmat, Dr. Harry. 2010) Monitoring akan memberikan informasi tentang status dan kecenderungan bahwa pengukuran dan evaluasi yang diselesaikan berulang dari waktu ke waktu, pemantauan umumnya dilakukan untuk tujuan tertentu, untuk memeriksa terhadap proses berikut objek atau untuk mengevaluasi kondisi atau kemajuan menuju tujuan hasil manajemen atas efek tindakan dari beberapa jenis antara lain tindakan untuk mempertahankan manajemen yang sedang berjalan. Tujuan umum dari monitoring diantara : 1.
Mengkaji apakah kegiatan- kegiatan yang dilaksanakan telah sesuai dengan rencana.
2.
Mengidentifikasi masalah yang timbul agar langsung dapat diatasi
3.
Melakukan penilaian apakah pola kerja dan manajemen yang digunakan sudah tepat untuk mencapai tujuan kegiatan
4.
Mengetahui kaitan antara kegiatan dengan tujuan untuk memperoleh ukuran kemajuan.
7 http://digilib.mercubuana.ac.id/
8
5.
Menyesuaikan kegiatan dengan lingkungan yang berubah, tanpa menyimpang dari tujuan.
2.1.2
Pengertian Pelayanan Terpadu Menurut Undang – Undang No. 25 Tahun 2009, Pelayanan publik adalah
segala bentuk kegiatan dalam rangka pengaturan, pembinaan, bimbingan, penyediaan fasilitas, jasa dan lainnya yang dilaksanakan oleh aparatur pemerintah sebagai upaya pemenuhan kebutuhan kepada masyarakat sesuai ketentuan perundang – undangan yang berlaku. 2.2
Konsep Dasar Sistem
2.2.1
Pengertian Sistem Pengertian dan definisi sistem pada berbagai bidang berbeda-beda, meskipun istilah sistem yang digunakan beragam, semua sistem pada bidang-bidang
tersebut mempunyai persyaratan umum, yaitu sistem memiliki elemen, lingkungan, interaksi antar elemen, dan lingkungan yang paling penting adalah sistem harus memiliki tujuan yang akan dicapai. Berdasarkan persyaratan ini, sistem dapat didefinisikan sebagai seperangkat elemen yang digabungkan satu dengan lainnya untuk suatu tujuan bersama. Kumpulan elemen terdiri dari manusia, mesin, prosedur, dokumen, data atau elemen lain yang
terorganisir dari elemen-elemen tersebut. Elemen sistem disamping
berhubungan satu sama lain, juga berhubungan dengan lingkunganya untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Terdapat beberapa definisi sistem yaitu : “ Sistem adalah jaringan kerja dari prosedur – prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama – sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu”. (Andri Kristanto : 2008 ) “ Konsep umum sistem adalah sekelompok komponen yang saling berhubungan, bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama dengan menerima input serta menghasilkan output dalam proses transfromasi yang teratur”. (Indrajani : 2011)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
9
2.2.2
Karakteristik Sistem Berikut adalah karakteristik sistem yang dapat membedakan sistem yang satu
dengan sistem yang lainnya yaitu : a.
Batasan Sistem (Boundary), adalah penggambaran dari suatu elemen atau unsur mana yang termasuk di dalam dan mana yang termasuk di luar sistem.
b.
Lingkungan (Environment), adalah segala sesuatu yang ada di luar sistem yang mempengaruhi kerja sistem.
c.
Masukan (Input), adalah sumber daya (data, bahan baku, energi dll) yang dimasukkan ke dalam sistem
d.
Keluaran (Output), adalah hasil dari sumber daya yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna.
e.
Pengolah (Process), suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan mengubah masukkan menjadi keluaran.
f.
Sasaran (Objective), suatu sistem mempunyai suatu tujuan (goal) atau sasaran (objective).
g.
Komponen (Components) terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi dan bekerjasama membentuk satu kesatuan.
h.
Penghubung sistem (Interface) adalah media yang menghubungkan sistem dengan subsistem yang lain. Penghubung ini memungkinkan sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lain.
2.2.3
Klasifikasi Sistem a. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik. Sistem abstrak (abstract system) adalah sistem yang berisi gagasan atau konsep, misalnya sistem teologi yang berisi gagasan tentang hubungan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
10
manusia dan tuhan. Sedangkan sistem fisik (physical system) adalah sistem yang secara fisik dapat dilihat, misalnya sistem komputer, sistem sekolah, sistem akuntansi dan sistem transportasi. b. Sistem Deterministik dan Sistem Probabilistik. Sistem deterministik (deterministic system) adalah suatu sistem yang operasinya dapat diprediksi secara tepat, misalnya sistem komputer. Sedangkan sistem probabilistik (probabilistic system) adalah sistem yang tak dapat diramal dengan pasti karena mengandung unsur probabilitas, misalnya sistem arisan dan sistem sediaan, kebutuhan rata-rata dan waktu untuk memulihkan jumlah sediaan dapat ditentukan tetapi nilai yang tepat sesaat tidak dapat ditentukan dengan pasti. c. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka. Sistem tertutup (closed system) adalah sistem yang tidak bertukar materi, informasi, atau energi dengan lingkungan, dengan kata lain sistem ini tidak berinteraksi dan tidak dipengaruhi oleh lingkungan, misalnya reaksi kimia dalam tabung yang terisolasi. Sedangkan sistem terbuka (open system) adalah sistem yang berhubungan dengan lingkungan dan dipengaruhi oleh lingkungan, misalnya sistem perusahaan dagang. d. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia. Sistem Alamiah (natural system) adalah sistem yang terjadi karena alam, misalnya sistem tata surya. Sedangkan sistem buatan manusia (human made system) adalah sistem yang dibuat oleh manusia,misalnya sistem komputer.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
11
e. Sistem Sederhana dan Sistem Kompleks. Berdasarkan tingkat kerumitannya, sistem dibedakan menjadi sistem sederhana (misalnya sepeda) dan sistem kompleks (misalnya otak manusia). 2.3
Konsep Sistem Informasi
2.3.1
Sistem Informasi Sistem informasi merupakan kombinasi yang terorganisir dari manusia,
hardware,
software,
jaringan
komunikasi
dan
sumber
daya
data
untuk
mengumpulkan, memasukkan, dan memproses data dan menyimpannya, mengelola, mengontrol dan melaporkannya sehingga dapat mendukung perusahaan atau organisasi untuk mencapai tujuan. (O'Brien : 2006) Dapat didefinisikan juga bahwa sistem informasi adalah suatu sistem yang terdiri dari beberapa subsistem atau komponen hardware, software, brainware, data dan prosedur untuk menjalankan input, proses, output, penyimpanan, dan pengontrolan yang mengubah sumber data menjadi informasi. Terdapat tiga alasan mendasar untuk semua aplikasi bisnis dalam menggunakan sistem informasi, peran utama sistem informasi dalam aplikasi bisnis tersebut menurut O’Brien adalah: (O'Brien : 2006) 1. Mendukung proses dan operasi bisnis. 2. Mendukung pengambilan keputusan. Sistem informasi membantu para manajer dan pelaku bisnis untuk membuat keputusan yang lebih baik. 3. Mendukung berbagai strategi untuk keunggulan kompetitif. Mendapatkan kelebihan strategis atas para pesaing melalui penggunaan sistem informasi. 2.3.2
Metode Perancangan Sistem Metode Perancangan Sistem menggunakan waterfall sering disebut juga
disebut model sekuensial linier (sequential linear), model ini menyediakan pendekatan alur hidup perangkat lunak secara terurut mulai dari analasis, desain,
http://digilib.mercubuana.ac.id/
12
pengkodean, pengujian dan tahap pendukung. Berikut adalah gambar model air terjun : System Engineering Requirement Analysis Design Coding Testing Maintenance
Gambar 2.1 Model Waterfall (Roger S.Pressman : 2010) Berikut penjelasan dari tahap-tahap yang dilakukan : 1)
System Engineering Permodelan ini diawali dengan mencari kebutuhan dari keseluruhan sistem yang akan diaplikasikan ke dalam bentuk software.
2)
Requirements Analysis Proses pencarian kebutuhan diintensifkan dan difokuskan pada software. Untuk mengetahui sifat dari program yang akan dibuat, maka para software engineer harus mengerti tentang domain informasi dari software, misalnya fungsi yang dibutuhkan, user interface, dsb
3)
Design Desain harus dapat mengimplementasikan kebutuhan-kebutuhan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
13
4)
Coding Desain tadi harus diubah bentuknya menjadi bentuk yang dapat dimengerti oleh mesin, yaitu ke dalam bahasa pemrograman melalui proses coding. Tahap ini merupakan implementasi dari tahap design yang secara teknis nantinya dikerjakan oleh programmer.
5)
Testing Semua fungsi-fungsi software harus diujicobakan, agar software bebas dari error, dan hasilnya harus benar-benar sesuai dengan kebutuhan yang sudah didefinisikan sebelumnya.
6)
Maintenance Pemeliharaan suatu software sangat diperlukan termasuk di dalamnya adalah pengembangan, karena software yang dibuat tidak selamanya hanya seperti itu.
Kelemahan dari model waterfall adalah : Perlu kesabaran pengguna hingga proses selesai secara keseluruhan Blocking state -> tim proyek harus menunggu tim lain menyelesaikan tugasnya yang saling ketergantungan 2.4
Konsep Dasar Pengujian Perangkat Lunak Pengujian perangkat lunak menurut Pressman adalah elemen kritis dari
jaminan kualitas perangkat lunak dan mempresentasikan kajian pokok dari spesifikasi, desain dan pengkodean. Selain itu, pengujian juga dapat diartikan sebagai sebuah proses eksekusi suatu program dengan maksud menemukan kesalahan. (Pressman : 2010) Strategi dalam pengujian perangkat lunak menyediakan petunjuk yang menjelaskan langkah-langkah yang harus dilakukan sebagai bagian dari pengujian, kapan langkah-langkah ini direncanakan dan kemudian dilakukan, dan berapa banyak
http://digilib.mercubuana.ac.id/
14
usaha, waktu, serta sumber daya yang akan diperlukan dalam pengujian tersebut. Strategi pengujian perangkat lunak selalu menyertakan perencanaan pengujian, perancangan
kasus
pengujian,
pelaksanaan
pengujian,
dan
evaluasi
serta
pengumpulan data hasil pengujian. 2.5
Analisis dan Perancangan Berorientasi Obyek dengan Unified Modeling Language. Analisis berorientasi objek (OOA) adalah proses menganalisis tugas, untuk
mengembangkan sebuah model konseptual yang kemudian dapat digunakan untuk menyelesaikan tugas. Sebuah model OOA yang mempunyai ciri khas khusus akan menjelaskan perangkat lunak komputer yang dapat digunakan untuk memenuhi keperluan pengguna berdasarkan kriteria yang telah ditentukan. Selama fase analisis pemecahan masalah, analis mungkin mempertimbangkan pernyataan-persyaratan tertulis, dokumen visi formal atau wawancara dengan pihak yang berkepentingan. 2.5.1
Konsep Dasar Analisis dan Perancangan Berorientasi Obyek Menurut Dennis, analisis sistem mendeskripsikan apa yang harus dilakukan
oleh sistem untuk memenuhi kebutuhan informasi pengguna. Analisis sistem akan menjawab pertanyaan siapa yang akan menggunakan sistem, apa yang akan dikerjakan oleh sistem, dan dimana serta kapan sistem tersebut akan digunakan. Sedangkan perancangan sistem menentukan bagaimana sistem akan memenuhi tujuan tersebut, dalam hal ini: perangkat keras, perangkat lunak, infrastruktur jaringan; antarmuka pengguna, formulir dan laporan; serta program-program khusus, database, dan file yang akan dibutuhkan. (Dennis : 2009) Konsep object oriented atau berorientasi obyek memfokuskan pada penciptaan class yang merupakan blueprint dari suatu objek. Konsep ini membagi perangkat lunak menjadi beberapa objek yang saling berinteraksi antara satu dengan lainnya. Beberapa definisi yang berkaitan dengan konsep object oriented adalah: (Pressman : 2012)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
15
1. Class dan Objek. Class dapat diartikan deskripsi secara umum (template, pattern, atau blueprint) yang menggambarkan sekumpulan objek yang serupa. Objek dapat berupa objek fisik seperti meja atau pelanggan maupun objek konseptual seperti text input area atau file. 2. Atribut, Method dan Message. Atribut adalah sesuatu yang melekat pada objek yang mendeskripsikan sifat class atau objek. Sebuah objek mengenkapsulasi data (direpresentasikan sebagai kumpulan atribut) dan algoritma yang memproses data tersebut. Algoritma ini disebut operasi, method, atau service. Setiap operasi yang dienkapsulasi oleh sebuah objek memberikan representasi salah satu behavior dari objek tersebut. 3. Suatu objek berinteraksi dengan objek lainnya melalui message. Sebuah objek diminta untuk melakukan salah satu operasinya dengan mengirimkannya sebuah message. Objek penerima merespon message tersebut dengan memilih operasi yang mengimplementasikan nama message, mengeksekusi operasi, dan kemudian mengembalikan kontrol kepada objek yang memanggil. 4. Enkapsulasi. Sebuah class mengenkapsulasi data dan operasi yang memproses data tersebut. Data (atribut) yang menggambarkan class ditutup oleh operasi yang memanipulasi data tersebut. Untuk mengakses nilai atribut class harus melalui sebuah operasi. Konsep enkapsulasi ini mendukung information hiding. Detail implementasi internal dari data dan prosedur disembunyikan dari dunia luar. Hal ini mengurangi efek samping ketika terjadi perubahan dalam class. 5. Inheritance. Inheritance merupakan pewarisan sifat dari sebuah class ke class yang baru. Subclass Y merupakan pewaris dari superclass X, maka subclass Y mewarisi semua atribut dan operasi yang dimiliki oleh superclass X. Hal ini mendukung konsep reuse. Pada setiap level hirarki class, atribut dan operasi baru dapat ditambahkan ke class yang telah diwarisi dari level yang lebih tinggi dalam hirarki. Pada inheritance juga memungkinkan terjadinya overriding. Overriding terjadi ketika atribut dan operasi yang diwarisi, dimodifikasi untuk kebutuhan spesifik dari class yang baru.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
16
6. Polimorfisme. Polimorfisme mengijinkan sejumlah operasi yang berbeda untuk mempunyai nama yang sama. Hal ini membuat objek saling terpisah dari objek lainnya dan membuat setiap objek lebih independen. 2.5.2
Unified Modeling Language. Menurut Dennis, Unified Modeling Language (UML) merupakan bahasa
standar untuk visualisasi, spesifikasi, konstruksi dan pendokumentasian dari artifak dari sebuah software, dan dapat digunakan untuk semua tahapan dalam proses pengembangan sistem mulai dari analisis, perancangan, sampai implementasi. (Dennis : 2009) UML menyediakan beberapa notasi dan diagram standar yang dapat digunakan sebagai alat komunikasi bagi para pengembang sistem dalam proses analisis dan desain sistem. Diagram dalam UML didefinisikan sebagai informasi dalam berbagai bentuk yang digunakan atau dihasilkan dalam proses pengembangan software. Berdasarkan perspektif dalam proses analisis dan perancangan berorientasi obyek dengan UML, terdapat beberapa diagram utama dalam UML yang dapat digunakan, yaitu: a. Proses Analisis 1. Use Case Diagram Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Use Case juga menggambarkan interaksi yang terjadi dalam sistem, interaksi itu antara sistem di dalam dengan sistem di luar dan user atau actor, yang memberi gambaran user atau actor yang berhubungan dengan sistem dan hal-hal yang berhubungan dengan user di dalam sistem. (Dennis : 2009)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
17
Tabel 2.1 Elemen-elemen Use Case Diagram (Dennis : 2009) Nama Elemen Actor
Fungsi
Notasi
Menggambarkan orang atau sistem yang berhubungan dengan sistem dan dengan subyek di luarnya, diletakkan di luar pembatas subyek, dan dapat diasosiasikan dengan actor
Actor/Role
lain dengan menggunakan specialization atau superclass association. Use Case
Mewakili sebuah bagian dari fungsionalitas sistem
dan
ditempatkan
dalam
system Use Case
boundary.
Subject
Menggambarkan lingkup subyek.
Subject
boundary Assocation
Menggambarkan
hubungan
antara
Relationship
dengan use case.
Include
Menggambarkan hubungan ke dalam sistem.
relationship
Arah panah dari base use case ke included use <
>
actor *
case. Extend
Menggambarkan hubungan dengan pilihan
relationship
optional. Arah panah dari extension use case <<extend>> ke base use case.
Generalization
Menggambarkan hubungan dalam sistem,
Relationship
antara satu use case dengan use case lain.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
*
18
Pengelolaan Musik Digital
convert music file to new format
download music file & save to library
User capture streaming music & save to library
organize the library
burn a list of songs to CD
load a list of songs to iPod
Gambar 2.2 Contoh Use Case Diagram (Roger S.Pressman : 2010) 2. Activity Diagram Activity
Diagram
merupakan
model
analisis
yang digunakan
atau
menggambarkan sebuah proses aktivitas. Diagram ini dapat dipakai untuk berbagai model proses. Beberapa kegunaan dari activity diagram antara lain: (Dennis : 2009) a. Memodelkan suatu proses atau operasi. b. Untuk menggambarkan sebuah fungsi sistem. c. Dalam
sebuah
operasi
yang
spesifik,
diagram
menggambarkan logika dari sebuah proses atau operasi.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
ini
dipakai
untuk
19
Tabel 2.2 Elemen-elemen Activity Diagram (Dennis : 2009) Nama Elemen Action
Fungsi
Notasi
Menggambarkan aksi atau aktivitas dari suatu proses.
Activity
Menggambarkan koneksi dalam sebuah aliran proses.
Object Node
Mewakili
objek
yang
terhubungdengan
kumpulan object flow.
Control Flow
Action
Activity
Class Name
Menunjukkan aliran sebuah objek dari satu aktivitas atau aksi ke aktivitas atau aksi lainnya.
Initial Node
Menggambarkan proses mulai berjalan atau start.
Final-Activity
Untuk menghentikan semua proses kontrol
Node
atau aliran objek pada sebuah aktivitas atau aksi.
Final-Flow Node
Untuk menghentikan control flow atau object flow tertentu.
Desicion Node
Ini digunakan untuk menggambarkan suatu kondisi untuk mengambil keputusan.
Merge Node
Untuk menyatukan kembali decision path yang dibuat dengan menggunakan decision node.
Fork Node
Untuk memisahkanatau membagi menjadi sepasang aksi atauaktivitas yang berjalan bersamaan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Decision Criteria
Decision Criteria
20
Nama Elemen Join Node
Fungsi Untuk
menyatukan
Notasi
kembali
kumpulan
aktivitas yang berjalan secara paralel atau bersamaan menjadi satu aktivitas atau aksi. Swimlane
Untuk membagi sebuah activity diagram menjadi kolom guna menempatkan aktivitas
swimli swiml
atau aksi tertentu pada individu atau objek
ne1
ine2
yang bertanggung jawab untuk melaksanakan aktivitas atau aksi tersebut.
Petugas Perpustakaan
Anggota Perpustakaan / Anggota
Mencari Pustaka
*
Login
Menampilkan menu
Mengelola Pustaka
Mengelola Peminjaman
Mengelola Anggota
*
*
*
*
*
Gambar 2.3 Contoh Activity Diagram (Rosa A.S-M.Shalahuddin : 2011)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
21
3. Sequence Diagram Sequence diagram menggambarkan objek yang ada dalam use case dan message yang berjalan dalam suatu use case. Diagram ini juga menggambarkan objek dan relasinya termasuk kronologi (urutan) perubahan secara logis setelah menerima sebuah message. (Dennis : 2009) Tabel 2.3 Elemen-elemen Sequence Diagram (Dennis : 2009) Nama Elemen Actor
Fungsi Merupakan
orang
Notasi
atau
sistem
yang
memiliki hubungan dengan sistem dan berada di luar ke sistem, hubungan dalam sequence
ini
diperlihatkan
dengan
Actor/Role
mengirim atau menerima message. Object
Simbol ini juga diletakkan di atas, dan hubungan diperlihatkan
dalam dengan
sequence mengirim
juga atau
Object : Class Name
menerima message. Lifeline
Menandakan hidup dari objek dalam sequence.
Execution
Menandakan sebuah objek yang sedang
Occurrence
mengirim atau menerima message.
Message
Untuk menyampaikan informasi dari satu message() objek ke objek lain. return value
Frame
Menandai konteks dari sequence diagram.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
22
Petugas Perpustakaan
data anggota
main : Main
Mengelolla Anggota
memasuikkan anggota
Anggota
Koneksi Basis Data
create
create
membuka koneksi
eksekusi query update
tutupkoneksi
destroy
Gambar 2.4 Contoh Sequence Diagram (Rosa A.S-M.Shalahuddin : 2011)
b. Proses Perancangan 1. Class Diagram Class diagram menggambarkan sejumlah class dan hubungan antar class tersebut di dalam sistem. Selama perancangan, class diagram digunakan untuk meng-capture struktur class yang membangun arsitektur sistem. Dua elemen utama dari class diagram adalah class dan relationship. (Dennis : 2009)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
23
Tabel 2.4 Elemen-elemen Class Diagram (Dennis : 2009) Nama
Fungsi
Notasi
Elemen Class
Menunjukkansekumpulan object yang serupa. Notasi class terdiri atas 3 bagian, yaitu nama, atribut,
dan
digunakan
operasi. sebagai
Nama
suatu
pengenal.
class Atribut
Class 1 -attribute1 +operation1()
merupakan informasi yang dimiliki oleh suatu class, sedangkan operasi merupakan tingkah laku yang didefinisikan suatu class. Attribute
Menunjukkansifat
yang
menggambarkan
keadaan suatuobjek.Dapat berasal dari atribut lain,
ditunjukkan
olehmenempatkan
attribute name /derived attribute
garis
name
miring sebelum nama atribut itu. Operation
Menunjukkan operasi atau tindakan yang operation name () dilakukan oleh suatu class.
Association
Menunjukkan relationship antara beberapa class atau atau dirinya sendiri.
AssociatedWith 0..*
1
Generalization Menunjukkan relationship generalisasi atau spesialisasi dari beberapa class.
Aggregation
Menunjukkan relationship “bagian dari” atau keseluruhan.
Composition
Menunjukkanrelationshipbagian
0..* IsPartOf 1 fisikantara
beberapa classatau sebuah classdan dirinya sendiri.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
1..* IsPartOf 1
24
Login ++Validasilogin() ++Logout()
1
MengelolaPustaka 1
1
++CaripustakaById() ++CaripustakaByJudul() ++CaripustakaByJenis() ++Ubahpustaka() ++Hapuspustaka()
1
1
MengelolaAnggota ++CariAnggotaById() ++CariAnggotaByNama() ++InputAnggota() ++UbahAnggota() ++HapusAnggota()
1..*
Pustaka -ID -Judul -Tahun -Pengarang -Jenis +SetId() +GetIDl() +SetJudul() +GetJudul() +SetTahun() +GetTahun() +SetPengarang() +GetPengarang() +SetJenis() +GetJenis()
1
Anggota -ID -Nama -Telepon +SetId() +GetIDl() +SetNama() +GetNama() +SetTelp() +GetTelp()
1..*
Gambar 2.5 Contoh Class Diagram (Rosa A.S-M.Shalahuddin : 2011) 2. Deployment Diagram Deployment Diagramdigunakan untuk mewakili hubungan antara komponen hardware yang digunakan dalam infrastruktur fisik sistem informasi. Deployment Diagram juga dapat digunakan untuk mewakili komponen perangkat lunak dan bagaimana komponen tersebut ditempatkan di atas arsitektur fisik atau infrastruktur sistem informasi. (Dennis : 2009) Tabel 2.5 Elemen-elemen Deployment Diagram (Dennis : 2009) Nama Elemen Node
Fungsi Menunjukkan komputer
sumber client,
atauperangkat
Notasi daya
komputasi:
server,
jaringan,
jaringan.
Dapat
diberi
stereotype berupa label pada node yang diwakili,
misalnya:
perangkat,
client
workstation, server aplikasi, perangkat mobile
http://digilib.mercubuana.ac.id/
<<stereotype>> Node Name
25
Nama Elemen
Fungsi
Notasi
Spesifikasi dari software atau database. Dapat
Artifact
diberi
berupa
stereotype
label
pada
jenisArtifact yang diwakili, misalnya:source
<<stereotype>> Artifact Name
file, database table, executable file.
Node
with
a Menggambarkan
sebuah
Artifact
yang
deployed
ditempatkan pada node fisik. Mendukung
artifact
pemodelan distribusi perangkat lunak melalui
<<stereotype>> Node Name <<stereotype>> Artifact Name
jaringan.
Communication Merupakan suatu hubungan antara dua node. Memungkinkan node untuk bertukar pesan.
path
Dapat diberi stereotype berupa label pada jenis << komunikasi yang diwakili, misalnya: lan, stereotype>> internet, serial, paralel.
Tujuan penggunaan berbagai jenis diagram UML tersebut adalah: 1) UML menunjukan semua spesifikasi analisis, perancangan dan implementasi yang penting dan dibuat pada saat pengembangan sistem. Diagram yang berbeda-beda tersebut dapat menyatakan tingkatan yang berbeda dalam proses rekayasa. 2) Model UML dapat dikoneksikan secara langsung pada bahasa pemograman visual. Maksudnya membangun model yang dapat di-mapping ke bahasa pemograman atau tabel pada database relational atau penyimpanan tetap pada database berorientasi object.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
26
3) Dengan diagram diharapkan dapat membuat model sistem yang semakin mendekati realitas. 4) UML menunjukkan dokumentasi dari arsitektur sistem dan detail dari sistem yang dibangun. 2.6
LAMP (Linux, Apache, Mysql dan PHP) Teknologi yang digunakan berdasarkan analisa sistem dan kebutuhan dari unit
Layanan Terpadu maka diputuskan menggunakan teknologi LAMP (Linux, Apache, Mysql and PHP ) yang merupakan teknologi open source yang terkenal saat ini baik dalam tingkat sekuriti ataupun kestabilan. Untuk lebih lengkap dijelaskan sebagai berikut : 1) Linux : merupakan sistem operasi (OS) yang free dan dapat di upgrade sesuai kebutuhan karena merupakan salah satu open source sehingga banyak di kembangkan oleh pengguna. 2) Apache web server : merupakan server untuk website yang selama ini sudah banyak dikenal sebagai server yang cukup handal dalam merespon kebutuhan dibidanng website. 3) Database MySql : database yg mempuyai tingkat keamanan yang handal dan dapat menyimpan data yang banyak dengan sedikit kemungkinan terjadinya kegagalan. 4) PHP merupakan singkatan dari PHP Hypertext Prepocessor adalah suatu bahasa yang bersifat server side yang didesain khusus untuk aplikasi web. PHP dapat disisipkan diantara bahasa Hyper Text Markup Language (HTML). PHP merupakan server side programming sehingga yang dikirimkan ke browser adalah “hasil jadi” dalam berntuk HTML, dan kode PHP tidak terlihat lagi. 5) Selain PHP language, terdapat java script yang dapat digunakan untuk memberikan efek pada tampilan disuatu website.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
27
2.6.1
Cara kerja Apache web Server Akhir-akhir ini, hampir setiap lembaga mempunyai website yang digunakan
sebagai sarana informasi yang up-to-date. Untuk dapat menghasilkan fasilitas tersebut, harus menyimpan dokumen web di web server agar dapat dibuka dari client. Hal ini sering disebut dengan hosting. Untuk dapat membangun webserver dibutuhkan software sebagai web server, sofware ini sangat banyak sekali namun untuk platform Linux, web server yang terkenal handal adalah Apache. Apache merupakan salah satu Open Source program yang digunakan sebagai web server. Web client dan Web server berkomunikasi menggunakan protokol HTTP (HyperText Transfer Protocol). Web client adalah komputer yang tergabung dalam jaringan atau internet yang meminta informasi. Untuk dapat mengakses web server, web client menggunakan aplikasi yang disebut Web browser. Web server adalah komputer yang tergabung dalam jaringan atau internet yang memberikan informasi. HTTP (HyperText Transfer Protocol) adalah protokol yang dipergunakan untuk mentransfer dokumen dalam World Wide Web (WWW). Protokol ini adalah protokol ringan, tidak berstatus dan generik yang dapat dipergunakan berbagai macam tipe dokumen.
Gambar 2.6 Cara Kerja Apache Webserver(http://apache.org) 2.6.2
Cara Kerja PHP Model kerja HTML diawali dengan permintaan suatu halaman web oleh
browser. Berdasarkan Uniform Resource Locator (URL) atau disebut dengan alamat Internet, browser mendapatkan alamat dari web server, mengidentifikasi halaman yang dikehendaki, dan menyampaikan segala informasi yang dibutuhkan oleh web
http://digilib.mercubuana.ac.id/
28
server. Informasi yang disampaikan ke web server antara lain adalah nama browser, versi, dan sistem operasinya. Selanjutnya, web server akan mencarikan berkas yang diminta dan memberikan isinya ke browser. Browser yang mendapatkan isinya segera melakukan proses penerjemahan
kode HTML dan menampilkan ke layar pemakai.
Jika yang diminta adalah sebuah halama PHP, maka prinsipnya serupa dengan kode HTML. Hanya saja, ketika berkas PHP yang diminta didapatkan oleh web server, isinya segera dikirimkan ke mesin PHP dan mesin inilah yang memproses dan memberikan hasilnya (berupa kode HTML) ke web server. Selanjutnya, web server menyampaikan ke klien. Untuk memperjelas lihat gambar dibawah ini.
Gambar 2.7 Cara Kerja Php 2.6.3
SQL Structured Query Language Structured Query language adalah bahasa yang digunakan untuk mengakses
ataupun menyusun sebuah database. SQL merupakan bahsa standar dalam manajemen basis data. Dan hampir semua server basis data menggunakan SQL sebagai bahasa pemrogramanya, dalam pengembangan sistem ini menggunakan database MYSQL.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
29
2.6.4
Alur Kerja Pengembangan Alur kerja umum untuk pengembangan aplikasi web sistem informasi
monitoring ini dengan menggunakan bahasa pemprograman PHP: 1. Melakukan diskusi dari pihak balai pelayanan terpadu untuk menginventaris kebutuhan menu yang diperlukan atau biasa di sebut peta situs (sitemap). 2. Membuat sebuah desain website sesuai kebutuhan dari sistem ini dengan mencoba mengakomodasi kebutuhan menu sesuai dengan peta situs dengan menggunakan program adobe, dan kemudian melakukan slicing (pemotongan) sehingga dapat di buat sebuah tampilan yang ringan dan interaktif. 3. Membuat fungsi untuk koneksi kedalam database, dan fungsi untuk menampilkan, merubah ataupun memasukan data kedalam database. 4. Membuat
desain
untuk
halaman
admin
disesuaikan
dengan
flowchartkebutuhan sistem. 5. Membuat halaman admin yang dapat digunakan untuk melakukan perubahan pada halaman website, dimana pada halaman ini terdapat proses input (memasukan), edit (merubah) dan delete(menghapus) data pada database. 6. Membuat prototipe untuk melakukan proses input, edit dan delete dan view pada sistem ini. 7. Mengimplementasikan aksi dari keseluruhan proses terkait. 8. Mengkonfigurasi aksi yang diperlukan filter didalam proses yang ada. 9. Memilih data dan view yang dapat di-cache dan menerapkan teknik caching yang sesuai. 10. Terakhir, optimasi dan deployment. 2.7 2.7.1
Pengujian Perangkat Lunak Teknik Pengujian Perangkat Lunak Menurut Pressman, setiap produk rekayasa perangkat lunak dapat diuji dalam
salah satu kategori pengujian berikut: (Pressman : 2012)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
30
1. Pengujian kotak hitam (black-box testing). Dengan mengetahui fungsi yang telah ditentukan, sehingga pengujian dilakukan untuk mencari kesalahan dalam setiap fungsi. Black-box testing dirancang untuk memvalidasi persyaratan fungsional tanpa perlu mengetahui kerja internal dari sebuah program. Teknik pengujian black-box testing berfokus pada ranah informasi dari perangkat lunak, menghasilkan test case dengan cara mempartisi ranah masukan dan keluaran dari sebuah program dengan cara mencakup pengujian yang menyeluruh. 2. Pengujian kotak putih (white-box testing). Dengan mengetahui cara kerja internal suatu produk, pengujian dilakukan untuk memastikan bahwa operasioperasi internal telah dilakukan sesuai dengan spesifikasi dan semua komponen internal telah dieskusi. White-box testing berfokus pada struktur kendali program. 2.7.2
Teknik Pengujian dengan Software Teknik pengujian ini dilakukan dengan menggunakan free software yang
banyak terdapat di internet. Dimana pada pengujian ini dilakukan simulasi untuk melihat bug atau hole (celah) yang terdapat pada aplikasi dan server. Pengujian ini dapat dilakukan pada saat aplikasi sudah di install atau dipasang pada server milik Unit Layanan, dimana server tersebut ditempatkan di penyedia jasa internet , sehingga aplikasi dapat dibuka oleh pengunjung yang mempunyai kepentingan dibidang jasa kesehatan. 1. Pengujian server. Dengan melihat apakah pada server yang dimiliki oleh Unit Layanan Terpadu mempunyai celah untuk data dimasuki oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. 2. Pengujian script (bahasa pemrograman). Dengan melakukan simulai atau uji coba untuk melihat keamanan pada bahasa pemrograman yang digunakan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/