BAB II
LANDASAN TEORI
2.1
Definisi pelelangan
2.1.1
Pelelangan Lelang adalah menawarkan (menjual) barang di hadapan orang banyak untuk
mendapatkan harga penawaran yang terbaik (tertinggi) yang didahului dengan pengumuman lelang. Jadi, dalam lelang yaitu suatu upaya untuk mendapatkan nilai (harga) tertinggi dari barang yang ditawarkan langsung kepada peserta lelang dan penilaian harga barang jual berdasarkan nilai tertinggi dari harga yang ditawarkan. Bila tidak ada penawaran berikutnya yang melebihi dari nilai penawaran sebelumnya maka penawaran sebelumnya dianggap memiliki nilai penawaran tertinggi, sehingga nilai penawaran tersebut yang menjadi pemenang lelang. Pelaksanaan lelang yaitu sebelum melaksanakan pelelangan pelelang harus membuat pengumuman lelang yang dipublikasikan secara luas atau umum. Pengumuman lelang dimaksud berisi tentang waktu pelaksanaan lelang, data fisik objek barang yang akan dilelang dan tata cara atau metode tentang pelelangan. Selain itu biasanya terdapat limit harga barang yang akan dilelang. Peminat lelang sebelumnya dapat melihat bentuk fisik barang yang akan dilelangkan pada waktu yang telah ditetapkan oleh pelelang. Hal tersebut agar peminat dapat menentukan harga yang cocok untuk barang yang dilelangnya. Bila tertarik dengan barang yang dilelangkan peminat dapat melakukan pendaftaran sebagai peserta lelang dengan persyaratan yang telah ada. Kelebihan lelang itu yaitu transaksi melalui lelang adalah terjaminnya aspek hukum barang, para pihak dan transaksi yang dilakukan sebab dari sisi legalitas setiap aset yang akan dilelang harus melalui proses pengecekan ke instasi yang terkait hal tersebut dilakukan untuk memberikan kepastian untuk calonpembeli karena barang yang dilelang termasuk barang yang legal dan aman. [Dwi Sunar, 2010]
2.2
Definisi Tender
2.2.1
Tender Tender adalah pekerjaan yang ditawarkan dengan cara lelang terbuka kepada orang
perseorangan atau badan usaha yang dianggap memiliki kemampuan melakukan kegiatan pengadaan barang/jasa yang ditawarkan pihak pengguna barang/jasa. Dalam sistem lelang tender ini penawaran tidak berdasarkan
pada harga penawaran tertinggi, tetapi banyak
krateria penilaian, salah satunya harga yang sama dengan atau dibawah harga penawaran. [Dwi Sunar, 2010] Sistem pengadaan barang/jasa melalui tiga tahapan yaitu persiapan, pelaksanaan pelelangan/pemilihan, dan penyusunan/pelaksanaan kontrak. Pada tahap persiapan, proses lelang dapat melalui : 1. Prakualifikasi, yaitu proses penilaian kompetensi dan kemampuan usaha serta pemenuhan persyaratan tertentu lainnya dari penyedia barang/jasa sebelum memasukkan penawaran. 2. Pascakualifikasi, yaitu proses penilaian kopetensi dan kemampuan usaha serta pemenuhan persyaratan tertentu lainnya dari penyedia barang/jasa setelah memasukkan penawaran. [Dwi Sunar, 2010] 2.2.2
Penunjukkan Pemenang Lelang PPK menerbitkan SPPB (Surat Penunjukkan penyedia Barang) kepada pemenang
pengadaan sebagai pelaksana pengadaan selambat-lambatnya enam hari kerja setelah pengumuman pemenang jika tidak ada sanggahan , atau satu hari kerja setelah jawaban tingkat pertama atas semua sanggahan disampaikan. Penyedia barang yang ditunjuk berkewajiban untuk menerima penunjukkan tersebut. Jika penyedia barang yang ditunjuk mengundurkan diri dengan alasan yang dapat diterima secara objektif dari panitia, maka suratjaminan penawarannya dicairkan dan disetorkan kepada kas negara/daerah. Jika alasan pengunduran diri tidak dapat diterima, maka selain pencairan surat jaminan penewaran, penyediaan barang terkaitakan di daftar hitamkan selama dua tahun. Jika penyedia barang yang ditunjuk mengundurkan diri, maka calon pemenang pengadaan urutan kedua yang masa penawaran dan perpanjangannya masih berlaku ditunjuk
untuk melaksanakan pengadaan. Jika calon pemenang pengadaan urutan kedua tidak bersedia, maka sanksi yang diatur diatas dikenakan kepada yang bersangkutan. Ketentuan mengenai penggantian penunjukkan dan sanksi tersebut diatas berlaku sampai kepada calon pemenang pengadaan urutan ketiga, dengan tembahan jika yang bersangkutan mengundurkan diri, pelelangan dinyatakan gagal dan dilaksanakan pelelangan ulang. [Dwi Sunar, 2010] 2.2.3
Pelelangan Gagal dan Pelelangan Ulang Terjadi pelelangan gagal jika : a) Penyediaan barang yang tercantum dalam daftar calon peserta pengadaan kurang dari tiga; b) Penawaran yang masuk kurang dari tiga; c) Tidak da penawaran yang memenuhi persyaratan dokumen pemilihan; d) Semua penawaran d atas pagu dana yang tersedia; e) Sanggahan dari peserta pengadaan atas kesalahan prosedur yang tercantum dalam dokumen pemilihan ternyata benar; f) Sanggahan dari peserta pengadaan atas terjadinya KKN oleh calon pemenang pengadaan urutan 1, 2, dan 3 ternyata benar; g) Calon pemenang pengadaan urutan 1, 2, dan 3 mengundurkan diri dan tidak bersedia ditunjuk; h) Pelaksanaan pelelangan tidak sesuai dengan ketentuan dokumen pemilihan atau prosedur yang berlaku; i) Pengaduan masyarakat atas terjadinya KKN dalam pelaksanaan lelang ternyata benar. Jika pelelangan dinyatakan gagal, maka PPK akan memerintahkan pelelangan ulang dengan memperhatikan ketentuan : 1. Jika pelelangan ulang pesertanya kurang dari tiga, maka : a) Proses pelelangan dilanjutkan dengan metode pemilihan langsung jika peserta pengadaan yang memenuhi syarat hanya dua ; atau b) Proses pelelangan dilanjutkan dengan metode penunjukan langsung jika peserta pengadaan yang memenuhi syarat satu. 2. Jika dalam pelaksanaan lelang ulang terjadi KKN , maka PPK wajib menghentikan proses pengadaan. [Dwi Sunar, 2010]
2.2.4
Evaluasi Penawaran Pada tahap awal evaluasi, panitia dapat menentukan apakah akan melakukan evaluasi
terhadap semua penawaran atau hanya terdapat sekurang kurangnya 3 penawaran terendah setelah koreksi aritmatik. Jika evaluasi dilakukan terhadap semua penawaran, maka panitia dapat langsung melakukan evaluasi administrasi dan melakukan koreksi aritmatik pada awal evaluasi harga penawaran. [Dwi Sunar, 2010] 2.3
Hak Tanah
2.3.1
Hak-Hak Atas Tanah Hak atas tanah adalah hak yang memberi wewenang kepada pemegangnya untuk
mempergunakan dan/atau mengambil manfaat dari tanah yang menjadi haknya. [Jayadi Setiabudi, 2013] Hak atas tanah yang diatur dalam UUPA adalah : 1. Hak milik, 2. Hak guna usaha, 3. Hak guna-bangunan, 4. Hak pakai, 5. Hak sewa, 6. Hak membuka tanah, 7. Hak memungut hasil hutan, 8. Hak-hak lain yang tidak termasuk dalam hak-hak tersebut diatas yang akan ditetapkan dengan undang-undang yang sifatnya sementara sebagai yang disebutkan dalam pasal 53 UUPA. 1. Hak Milik Pengertian hak milik adalah hak turun temurun, terkuat dan terpenuh yang dapat dipunyai orang atas tanah. [Jayadi Setiabudi, 2013] Terjadinya hak milik atas tanah melalui beberapa cara yaitu : Terjadi karena menurut hukum adat. Terjadi karena penetapan pemerintah, menurut cara dan syarat-syarat yang ditetapkan.
Terjadi karena ketentuan undang-undang. Karakteristik hak milik yaitu : Hak yang paling kuat diantara hak-hak atas tanah yang lain, yang dipertahankan terhadap gangguan pihak lain. Dapat dialihkan pada ahli waris, bersifat turun temurun. Juga dapat dialihkan dengan proses jual beli, tukar-menukar, hibah, dan lain-lain. Bisa dijadikan jaminan utang. Bisa diwakafkan. Hak milik dapat dilepaskan menjadi milik negara oleh pemiliknya secara sukarela. Hak milik dapat hilang atau hapus oleh beberapa hal berikut : Tanahnya jatuh kepada negara, a) Karenapencabutan hak berdasarkan pasal 18; b) Karena penyerahan dengan sukarela oleh pemiliknya c) Karena diterlantarkan, d) Karena ketentuan pasal 21 ayat (3)dan pasal 26 ayat (2) tentang ketentuan pemilikan tanah warga negara asing dalam UUPA. Tanahnya musnah 2. Hak Guna Usaha (HGU) HGU yaitu sebagai hak untuk mengusahakan tanah yang dikuasai langsung oleh Negara, dalam jangka waktu tertentu, guna perusahaan pertanian, perikanan, atau peternakan. Hak guna usaha diberikan atas tanah yang luasnya paling sedikit 5 hektar. Hak guna usaha diberikan untuk waktu paling lama 25 tahun. [Jayadi Setiabudi, 2013] Faktor yang menyebabkan HGU dapat beralih atau dialihkan karena : 1. Jual beli 2. Tukar menukar 3. Penyertaan dalam modal 4. Hibah 5. Pewarisan Yang berhak memperoleh HGU yaitu :
Warga Negara Indonesia (WNI)
Badan hukum yang didirikan menurut hukum indonesia dan berkedudukan di Indonesia.
3.Hak Guna Bangunan(HGB) HGB yaitu hak untuk mendirikan dan mempunyai bangunan-bangunan atas tanah yang bukan miliknya sendiri, dengan jangka waktu paling lama 30 tahun. [Jayadi Setiabudi, 2013] Pihak yang dapat memperoleh HGB yaitu :
Warga Negara Indonesia
Badan hukum yang didirikan menurut hukum Indonesia dan berkedudukan di Indonesia. Tanah yang diberikan dengan Hak Guna Bangunan adalah :
Tanah Negara
Tanah Hak Pengelolaan
Tanah Hak Milik
4. Hak Pakai Hak pakai adalah hak untuk menggunakan dan/atau memungut haril dari tanah yang dikuasai langsung oleh negara atau tanah milik orang lain, yang memberi wewenang dan kewajiban yang ditentukan dalam keputusan pemberiannya oleh pejabat yangberwenang memberikannya atau dalam perjanjian dengan pemilik tanahnya, yang bukan perjanjian sewamenyewa atau perjanjian pengolahan tanah, segala sesuatu asal tidak bertentangan dengan jiwa dan ketentuan-ketentuan Undang-undang. [Jayadi Setiabudi, 2013] 5. Hak Sewa Hak sewa merupakan hak pakai yang mempinyai sifat-sifat khusus dan diatur tersendiri. [Jayadi Setiabudi, 2013].
6. Hak Membuka Tanah Dan Memungut Hasil Hutan Hak membuka tanah. dan memungut hasil hutan adalah hak-hak dalam hukum adat yang menyangkut tanah. [Jayadi Setiabudi, 2013]. 7. Hak Ulayat Pasal 1 peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 5 Tahun 1999 Tentang Pedoman Penyelesaian Masalah Hak Ulayat Masyarakat Hukum Adat memberikan definisi kepada Hak Ulayat sebagai : “Kewenangan yang menurut hukum adat dipunyai oleh masyarakat hukumadat tertentu atas wilayah tertentu yang merupakan lingkungan para warganya untuk mengambil manfaat dari sumber daya alam, termasuk tanah, dalam wilayah tersebut, bagi kelangsungan hidup dan kehidupannya, yang timbul dari hubungan secara lahiriah dan batiniah turun temurun dan tidak terputus antara masyarakat hukum adat tersebut dengan wilayah yang bersangkutan.” Sedangkan yang dimaksut dengan Tanah Ulayat yaitu bidang tanah yang diatasnya terdapat hak ulayat dari suatu masyarakat hukum adat tertentu. [Jayadi Setiabudi, 2013] 8. Hak-Hak Lain
Hak Guna Air, Pemeliharaan dan Penangkapan Ikan Hak guna air ialah hak memperoleh air untuk keperluan tertentu dan/atau mengalirkan
air di atas tanah orang lain. Hak Guna Air dan Pemeliharaan dan Penangkapan Ikan adalah mengenai air yang tidak berada di atas tanah miliknya sendiri
Hak Guna Ruang Angkasa Hak guna ruang angkasa memberikan wewenang untuk mempergunakan tenaga dan
unsur-unsur dalam ruang angkasa guna usaha-usaha memelihara dan memperkembangkan kesuburan bumi, air serta kekayaan alam yang terkandung didalamnya dan hal-hal lain yang bersangkutan dengan itu.
Hak-Hak Tanah Untuk Keperluan Suci dan Sosial Hak milik tanah badan-badan keagamaan dan sosialsepanjang dipergunakan untuk
usaha dalam bidang keagamaan dan sosial, diakui dan dilindungi. Hak Pengelolaan
Hak pengelolaan adalah hak menguasai dari negara yang kewenangannya sebagian dilimpahkan kepada pemegangnya. Hak pengelolaan diberikan kepada : 1. Instansi Pemerintah termasuk Pemerintah Daerah; 2. Badan Usaha Milik Negara; 3. Badan Usaha Milik Daerah; 4. PT.Persero; 5. Badan Otorita; 6. Badan-badan hukum Pemerintah lainnya yang ditunjuk pemerintah.
[Jayadi
Setiabudi, 2013]. 2.4
Subjek Objek Pajak
2.4.1
Subjek dan Objek Pajak Yang menjadi objek pajak adalah perolehan hak atas tanah dan atau bangunan.
Perolehan atas tanah daan atau bangunan meliputi : [Jayadi Setiabudi, 2013]. a) Pemindahan hak karena : 1.
Jual beli
2.
Tukar menukar
3.
Hibah
4.
Hibah wasiat
5.
Waris
6.
Pemasukan dalam perseroan atau badan hukum lainnya
7.
Pemisahan hak yang mengakibatkan peralihan
8.
Penunjukkan pembeli dan lelang
9.
Pelaksanaan putusan hakim yang mempunyai kekuatan hukum tetap
10. Penggabungan usaha 11. Peleburan usaha 12. Pemekaran usaha 13. Hadiah b) Pemberian hak baru karena ; 1. Kelanjutan pelepasan hak 2. Diluar pelepasan hak
c) Hak atas tanah meliputi :
2.4.2
1.
Hak milik
2.
Hak guna usaha
3.
Hak guna bangunan
4.
Hak pakai
5.
Hak milik atas satuan rumah susun
6.
Hak pengelolaan
Tarif Pajak, Dasar Pengenaan dan Cara Penghitungan Pajak Tarif pajak ditetapkan sebesar 5% (lima persen). Dasar pengenaan pajak adalah Nilai
perolehan Objek Pajak. Nilai Perolehan Objek Pajak dalam hal : Jual beli adalah harga transaksi Tukar menukaradalah nilai pasar Hibah adalah nilai pasar Hibah wasiat adalah nilai pasar Waris adalah nilai pasar Pemasukan dalam perseroan atau badn hukum lainnya adalah nilai pasar Pemisahan hak yang mengakibatkan peralihan adalah nilai pasar Peralihan hak karena pelaksanaan putusan hakim yang mempunyai kekuatan hukum tetap adalah nilai pasar Pemberian hak baru atas tanah sebagai kelanjutan dari pelepasan hak adalah nilai pasar Penggabungan usaha adalah nilai pasar Peleburan usaha adalah nilai pasar Pemekaran usaha adalah nilai pasar Hadiah adalah nilai pasar Penunjukan pembeli dalam lelang adalah harga transaksi yang tercantum adalah Risalah Lelang. Apabila Nilai Perolehan Objek Pajak tidak diketahui atau lebih rendah dari pada Nilai Jual Objek Pajak yang digunakan dalam pengenaan Pajak Bumi dan Bangunan pada tahun terjadinya perolehan, dasar pengenaan pajak yang dipakai adalah Nilai Jual Objek Pajak Bumi dan Bangunan. Apabila Nilai Objek Pajak Bumi dan Bangunan belum ditetapkan,
Menteri dapat menetapkan besarnya Nilai Jual Objek Pajak Bumi dan Bangunan. [Jayadi Setiabudi, 2013]. 2.4.3
Sertifikat Hak Atas Tanah Sertifikat adalah surat tanda bukti hak-hak atas tanah yang diatur dalam UUPA, hak
pengelolaan, tanah wakaf, hak milik atas satuan rumah susun dan hak tanggungan yang masing-masing sudah dibukukan dalam buku tanah yang bersangkutan. Data fisik adalah keterangan mengenai letak,batas dan luas bidang tanah dan satuan rumah susun yang didaftar,termasuk keterangan mengenai adanya bangunan atau bagian bangunan di atasnya. Sedangkan data yuridis yaitu keterangan mengenai status hukum bidang tanah dan satuan rumah susun yang didaftar, pemegang haknya dan hak pihak lain serta beban-beban lain yang membebaninya. Berdasarkan jenis hak-hak atas tanah yang ditetapkan dalam UUPA, maka dikenal juga jenis-jenis sertifikat hak atas tanah seperti Sertifikat Hak Milik (SHM), Sertifikat Hak Guna Usaha (SHGU), Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB), dan Sertifikat Hak atas Satuan Rumah Susun (SHSRS). [Jayadi Setiabudi, 2013]. 2.4.4
Perebitan Sertifikat Sertifikat diterbitkan untuk kepentingan pemegang hak yang bersangkutan sesuai
dengan data fisik dan data yuridis yang telah didaftar dalam buku tanah. Sertifikat hanya boleh diserahkan kepada pihak yang namanya tercantum dalam buku tanah yang bersangkutan sebagai pemegang hak atau kepada pihak lain yang dikuasakan olehnya. [Jayadi Setiabudi, 2013]. 2.4.5
Penerbitan sertifikat pengganti Atas permohonan pemegang hak diterbitkan sertifikat baru sebagai pengganti
sertifikat yang rusak , hilang, masih menggunakan blanko sertifikat yang tidak digunakan lagi, atau yang tidakdiserahkan kepada pembeli lelang dalamsuatu lelang eksekusi. Permohonan sertifikat pengganti hanya dapat diajukan oleh pihak yang namanya tercantum sebagai pemegang hak dalam buku tanah yang bersangkutan atau pihak lain yang merupakan penerima hak berdasarkan akta PPAT atau kutipan risalah lelang, akta, atau kuasanya. Dalam
hal penggantian sertifikatkarena rusak atau pembaharuan blanko sertifikat, sertifikat yang lama ditahan dan dimusnahkan. [Jayadi Setiabudi, 2013]. 2.5
Konsep Dasar Sistem
2.5.1
Pengertian Sistem Dalam bidang sistem informasi, sistem diartikan sebagai sekelompok komponen yang
saling berhubungan, bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama dengan menerima input serta menghasilkan output dalam proses transformasi yang teratur. Apabila suatu komponen tidak memberikan kontribusi terhadap sistem untuk mencapai tujuan, tentu saja komponen tersebut bukan bagian dari system [Tata Sutabri, 2012]. 2.5.2 Karakteristik Sistem Model umum sebuah sistem adalah input, proses, danoutput. Hal ini merupakan sebuah konsep sistem yang sangat sederhana sebab sebuah sistem dapat mempunyai beberapa masukan dan keluaran. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut [Tata Sutabri, 2012] : a. Komponen Sistem (Components) Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk sub-sistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. b. Batasan Sistem (Boundary) Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. c. Lingkungan Luar Sistem (Environtment) Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem.Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. d. Penghubung Sistem (Interface)
Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan. e. Masukan Sistem (Input) Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Contoh, di dalam suatu unit sistem
komputer,
“program”
adalah
maintenance
input
yang
digunakan
untuk
mengoperasikan komputernya dan “data” adalah signal input untuk diolah menjadi informasi. f. Keluaran Sistem (Output) Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini bisa merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. g. Pengolah Sistem (Proses) Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan megubah masukan manjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen. h. Sasaran Sistem (Objective) Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic.Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya.Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan. 2.5.3
Klasifikasi Sistem Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen
lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi yang ada di dalam sistem tersebut. Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, di antaranya [Tata Sutabri, 2012] : 1. Sistem abstrak dan sistem fisik Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fiisik.Sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik.
2. Sistem alamiah dan sistem buatan manusia Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melaui proses alam, tidak dibuat oleh manusia. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine sistem. 3. Sistem determinasi dan sistem probabilistik Sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi disebut sistem deterministic.Sedangkan sistem bersifat probabilistik adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilistic. 4. Sistem terbuka dan sistem tertutup Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh oleh lingkungan luarnya.Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan dipengaruhi oleh lingkungan luarnya. 2.6
Konsep Dasar Informasi
2.6.1
Pengertian Informasi Informasi
adalah
data
yang
telah
diklasifikasi
atau
diinterpretasi
untuk
digunakandalam proses pengambilan keputusan. Sistem pengolahan informasi mengolah data menjadi informasi atau tepatnya mengolah data dari bentuk tak berguna menjadi berguna bagi penerimanya. [Tata Sutabri, 2012]. 2.6.2
Nilai dan Kualitas Informasi Menurut Tata Sutabri nilai informasi ditentukan oleh 2 hal, yaitu manfaat dan biaya
untuk mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaat lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Nilai informasi ini didasarkan atas 10 sifat, yaitu [Tata Sutabri, 2012] : 1. Mudah diperoleh Sifat ini menunjukan informasi diperoleh dengan mudah dan cepat. 2. Luas dan lengkap Sifat ini menunjukan lengkapnya isi informasi.Sifat ini sangat kabur, karena itu sulit mengukurnya.
3. Ketelitian Sifat ini menunjukkan minimnya kesalahan dalam informasi.Dalam hubungannya dengan volume data yang besar biasamya teradi 2 kesalahan, yakni kesalahan pencatatan dan kesalahan perhitungan. 4. Kecocokan Sifat ini menunjukan seberapa baik keluaran informasi dalam hubungan dengan permintaan para pemakai. 5. Ketepatan Waktu Sifat ini menunjukan tak ada keterlambatan jika ada yang sedang ingin mendapatkan informsai. 6. Kejelasan Sifat ini menunjukan keluaran informasi yang bebas dari istilah-istilah yang tidak jelas. 7. Keluwesan Sifat ini berhubungan dengan dapat disesuaikannya keluaran informasi tidak hanya dengan beberapa keputusan, tetapi juga dengan beberapa pengambil keputusan. 8. Dapat dibuktikan Sifat ini menunjukan kemampuan beberapa pemakai informasi untuk menguji keluaran informasi dan sampai pada kesimpulan yang sama. 9. Tidak ada prasangka Sifat ini berhubungan dengan tidak adanya keinginan untuk mengubah informasi guna mendapatkan kesimpulan yang tealh dipertimbangkan sebelumnya. 10. Dapat diukur Sifat ini menunjukan hakikat informasi yang dihasilkan dari sistem informasi formal. Kualitas suatu informasi tergantung dari 3 hal yaitu: 1. Akurat 2. Tepat waktu
3. Relevan
Gambar 2. 1 Pilar Kualitas Informasi a.
Relevan Mengukur seberapa jauh tingkat relevansi informasi tersebut terhadap kenyataan kejadian masa lalu, hari ini dan yang akan datang.
b.
Akurat Suatu Informasi dapat dikatakan berkualitas jika seluruh kebutuhan informasi tersebut telah tersampaikan.
c.
Tepat Waktu Berbagai proses dapat diselesaikan dengan tepat waktu, laporan-laporan yang dibutuhkan dapat disampaikan tepat waktu.
2.7
Konsep Dasar Sistem Informasi
2.7.1
Definisi Sistem Informasi Definisi sistem informasi menurutTata Sutabri menjelaskan sistem informasi adalah: Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan
kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang
bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan laporan-laporan yang diperlukan oleh pihak luar tertentu. [Tata Sutabri, 2012] 2.7.2 Komponen Sistem Informasi Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan (building block), yang terdiri dari blok masukan, blok model, blok keluaran, blok teknologi, blok basis data, dan blok kendali. Sebagai suatu sistem, keenam blok tersebut saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasaran. [Tata Sutabri, 2012:39] 1. Blok Masukan Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi. Input disini termasuk meode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar. 2. Blok Model Blok ini terdiri kombinasi prosedur, logika dan model matematika yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan. 3. Blok Keluaran Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkat manajemen serta semua pemakai sistem. 4. Blok Teknologi Teknologi merupakan kotak alat (tool-box) dalam sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan sekaligus mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sitem secara keseluruhan. 5. Blok Database Database merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. 6. Blok Kendali
Pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah atau pun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi. 2.7.3 Definisi Waterfall Metode waterfall merupakan metode yang sering digunakan oleh penganalisa sistem pada umumnya. Menurut [Sommerville, 2010:65], model ini sering disebut dengan “Software Life Cycle” atau model Waterfall. Model ini melakukan pendekatan secara sistematis dan urut mulai dari sistem engineering,lalu menuju ketahap analys, design,coding, testing, integretion & system testing, dan maintenance. Disebut dengan waterfall karena tahap demi tahap yang dilalui harus menunggu selesainya tahap sebelumnya dan berjalan berurutan. Metode Waterfall, metode ini juga disebut dengan classic life cycle. Fase model Waterfall yaitu sistem engineering, analisis kebutuhansoftware,design,coding, testing, maintenance.
Gambar 2. 2 Model Waterfall[Sommerville, 2010:65] Pada skema waterfall terdapat beberapa tahapan-tahapan yang dimana dari tiap-tiap tahapan terdapat penjelasan sebagai berikut : 1. Sistem Engineering Karena software merupakan bagian terbesar dari sistem, maka pekerjaan dimulai dengan cara menerapkan kebutuhan semua elemen sistem dan mengalokasikan sebagian kebutuhan tersebut ke software. Pandangan terhadap sistem adalah penting, terutama pada saat software harus berhubungan dengan elemen lain, seperti hardware, software, dan database.
2. Analisis kebutuhan software Suatu proses pengumpulan kebutuhan software untuk mengerti sifat-sifat program yang dibentuk softwareengineering, atau analis harus mengerti fungsi software yang diinginkan, performance dan interface terhadap elemen lainnya. Hasil dari analisis ini didokumentasikan dan di review atau dibahas atau ditinjau bersama-sama customer. 3. Design Proses desain menterjemahkan kebutuhan ke dalam representasi software yang dapat diukur kualitasnya sebelum mulai coding.Hasil dari desain ini didokumentasikan dan menjadi bagian dari konfigurasi software. 4. Coding Bentuk rancangan diubah menjadi suatu bahasa pemrograman yang dapat dimengerti oleh mesin komputer. 5. Testing Segera sesudah objek program dihasilkan, pengetesan program dimulai. Proses testing difokuskan pada logika internal software. Jaminan bahwa semua pernyataan atau statements sudah dites dan lingkungan external menjamin bahwa definisi input akan menghasilkan output yang diinginkan. 6. Maintenance Software yang sudah dikirim ke customer data berubah karena software mengalami error atau software harus diadaptasi untuk menyesuaikan dengan lingkungan external, misalnya adanya sistem operasi baru atau peripheral baru. 2.8
Metodologi Pengujian Pengujian perangkat lunak adalah proses menjalankan dan mengevaluasi sebuah
perangkat lunak secara manual maupun otomatis untuk mencari kesalahan dan menguji apakah perangkat lunak sudah memenuhi kualitas persyaratan atau belum dan juga untuk menentukan perbedaan antara hasil yang diharapkan dengan hasil yang sebenarnya. [Soetam Rizky, 2011]
2.8.1 Metode Black Box “Black Box Testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya. Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah “kotak hitam” yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenai proses testing di bagian luar”[Soetam Rizky, 2011:264]. Beberapa keuntungan yang diperoleh dari jenis testing ini antara lain: 1. Anggota tim tester tidak harus dari seseorang yang memiliki kemampuan teknis di bidang pemrograman. 2. Kesalahan dari perangkat lunak ataupun bug seringkali ditemukan oleh komponen tester yang berasal dari pengguna. 3. Hasil dari black box testing dapat memperjelas kontradiksi ataupun keracunan yang mungkin timbul dari eksekusi sebuah perangkat lunak. 4. Proses testing dapat dilakukan lebih cepat dibandingkan white box testing. 5. Beberapa teknik testing yang tergolong dalam tipe ini antara lain :
Equivalence Partitioning Pada teknik ini, tia inputan data dikelompokan ke dalam grup tertentu, yang
kemudian dibandingkan outputnya.
Boundary Value Analysis Merupakan teknik yang sangat umun digunakan pada saat awal sebuah perangkat
lunak selesai dikerjakan.Pada teknik ini, dilakukan inputan yang melebihi dari batasan sebuah data, jika perangkat lunak berhasil mengatasi inputan yang salah, maka dapat dikatakan teknik ini telah selesai dilakukan.
Cause Effect Graph Dalam teknik ini, dilakukan proses testing yang menghubungkan sebab dari
sebuah inputan dan akibatnya pada output yang dihasilkan.
Random Data Selection Teknik berusaha melakukan proses inputan data yang menggunakan nilai acak.
Dari hasil inputan tersebut kemudian dibuat sebuah tabel yang menyatakan validitas dari output yang dihasilkan.
Feature Test Pada teknik ini dilakukan proses testing terhadap spesifikasi dari perangkat lunak
yang telah selesai dikerjakan. 2.8.2
Metode White Box “White Box Testing adalah jenis testing yang lebih berkonsentrasi terhadap “isi” dari
perangkat lunak itu sendiri. Jenis lebih banyak berkonsentrasi kepada sourcecode dari perangkat lunak yang dibuat” [Soetam Rizky, 2011:264]. Prinsip dari keluaran tipe testing ini adalah : 1. Menjamin bahwa semua alur program yang indenpenden (dalam bentuk modeul, form, prosedur, class dan lainnya) telah dites minimal datu kali. 2. Telah melakukan testing terhadap semua jenis percabangan dengan nilai true dan false. 3. Telah melakukan testing terhadap semua jenis perulangan dengan kondisi normal dan kondisi yang dianggap melampaui batas perulangan (umumnya kondisi yang melampaui batas harus diatasi oleh prosedur tertentu). 4. Telah melakukan testing terhadap struktur data internal (seperti variabel) agar terjaga validitasnya. Beberapa teknik yang terdapat dalam jenis white box testingadalah : 1. Decision (branch) coverage Testing ini terfokus pada hasil dari setiap skenario yang dijalankan terhadap bagian perangkat lunak yang mengandung percabangan (if..then..else). 2. Condition Coverage Teknik ini mirip dengan teknik yang pertama, tetapi dijalankan terhadap percabangan yang dianggap kompleks atau percabangan majemuk. Hal ini biasanya dilakukan jika dalam sebuah perangkat lunak memiliki banyak kondisi yang dijalankan dalam satu proses sekaligus. 3. Path Analysis Merupakan teknik testing yang berusaha menjalankan kondisi yang ada dalam perangkat lunak serta berusaha mengoreksi apakah kondisi yang dijalankan telah sesuai dengan alur diagram yang terdapat dalam proses perancangan. 4. Execution Time
Pada teknik ini, perangkat lunak berusaha dijalankan kemudian dilakukan pengukuran waktu pada input masukan hingga output dikeluarkan. Waktu eksekusi yang dihasilkan kemudian dijadikan bahan evaluasi dan analisa lebih lanjut untuk melihat apakah perangkat lunak telah berjalan sesuai dengan kondisi yang dimaksudkan oleh tester. 5. Algorithm Analysis Teknik ini jarang dilakukan jika perangkat lunak yang dibuat berjenis sistem informasi.Sebab teknik ini membutuhkan kemampuan matematis yang cukup tinggi dari para tester, karena di dalamnya berusaha melakukan analisa terhadap algoritma yang diimplementasikan pada perangkat lunak tersebut. 2.9
UML (Unified Modelling Language)
2.9.1
Pengenalan UML Pada perkembangan teknologi perangkat lunak, diperlukan adanya bahasa yang
digunakan untuk memodelkan perangkat lunak yang akan dibuat dan perlu adanya standarisasi agar orang di berbagai negara dapat mengerti pemodelan perangkat lunak. Banyak orang yang telah membuat bahasa pemodelan pembangunan perangkat lunak sesuai dengan teknologi pemrograman yang berkembang pada saat itu, misalnya yang sempat berkembang dan digunakan oleh banyak pihak adalah Data Flow Diagram (DFD) untuk memodelkan perangkat lunak yang menggunakan pemrograman prosedural atau struktural. Pada perkembangan teknik pemrograman berorientasi objek, muncullah sebuah standarisasi bahasa pemodelan untuk pembangunan perangkat lunak yang dibangun dengan menggunkan teknik pemrograman berorientasi objek, yaitu Unified Modeling Language (UML). Pada UML 2.3 terdiri dari 13 macam diagram yang dikelompokkan dalam 3 kategori. Pembagian kategori dan macam-macam diagram tersebut dapat dilihat pada gambar dibawah :
Gambar 2. 3 Diagram UML [Alan Denis, 2010] Berikut ini penjelasan singkat dari pembagian kategori tersebut.
Structure
diagrams
yaitu
kumpulan
diagram
yang
digunakan
untuk
menggambarkan suatu struktur statis dari sistem yang dimodelkan.
Behaviour yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk menggambarkan kelakuan sistem atau rangkaian perubahan yang terjadi pada sebuah sistem.
Interaction diagrams yaitu kumpulan diagram yang digunakan utuk menggambarkan interaksi sistem dengan sistem lain maupun interaksi antar subsistem pada suatu system
2.9.2 Diagram-Diagram UML Unified Modeling Language (UML) terdiri dari 13 jenis diagram resmi seperti pada Tabel 2.1 [Martin Fowler, 2010] Tabel 2. 1 Jenis-jenis Diagram UML [Martin Fowler, 2010:17]
Diagram
Kegunaan
1
Activity
Behavior prosedural dan pararel
2
Class
Class, fitur, dan hubungan-hubungan
3
Communication
Interaksi antar objek; penekanan pada jalur
4
Component
Struktur dan koneksi komponen
5
Composite
Dekomposisi runtime sebuah class
structure 6
Deployment
Pemindahan artifak ke node
7
Interaction
Campuran sequence dan activity
overview
diagram
Object
Contoh konfigurasi dari contoh-
8
contoh 9
Package
Struktur hirarki compile-time
10
Sequence
Interaksi antar objek; penekanan pada sequence
11
State machine
Bagaimana even mengubah objek selama aktif
12
Timing
Interaksi antar objek; penekanan pada timing
13
Use Case
Bagaimana Pengguna berinteraksi dengan sebuah system
2.9.3
Analisa Berorientasi Objek Analisa dan perancangan berorientasi obyek merumuskan dan menyelesaikan masalah serta menghasilkan suatu hipotesa atau diagnosa (solusi), memodelkannya dengan pendekatan obyek. [Andi Kristanto, 2010] Dalam tahap ini kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam menganalisa sistem sebagai berikut :
Menganalisa sistem yang ada dan mempelajari apa yang dikerjakan oleh
sistem
yang ada. Menspesifikasikan sistem yaitu menspesifikasikan masukan yang database yang ada, proses yang dilakukan dan keluaran yang
digunakan
dihasilkan.
Pendekatan-pendekatan yang digunakan dalam analisa berorientasi obyek adalah sebagai berikut : a. Pendekatan top down yaitu memecahkan masalah ke dalam bagian-bagian terkecil atau perlevel sehingga mudah untuk diselesaikan. b. Pendekatan modul yaitu membagi sistem ke dalam modul-modul yang dapat beroperasi tanpa ketergantungan. c. Penggunaan alat-alat bantu dalam bentuk grafik dan teks sehingga mudah
untuk
mengerti serta dapat dikoreksi apabila terjadi perubahan. Pendekatan dalam analisa berorientasi obyek dilengkapi dengan alat-alat dan teknik-teknik yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem, sehingga hasil akhir dari sistem yang dikembangkan akan didapatkan sistem yang dapat terdefinisi dengan baik dan jelas. Adapun alat bantu yang digunakan dalam analisa berorientasi obyek dapat dilihat pada tabel 2.2.
Tabel 2. 2 Tipe Diagram UML. [Andi Kristanto, 2010] Nama No.
1.
Kegunaan
Diagram Diagram
Dapat sangat membantu bila
Use Case
kita sedang meyusun kebutuhan sistem,
mengkomunikasikan
rancangan dengan klien, dan merancang test khusus untuk semua desain yang ada pada sistem. 2.
Diagram
Digunakan untuk memodelkan
Aktifitas
alur kerja sebuah proses bisnis dan urutan aktifitas pada suatu proses.
3.
Diagram
Digunakan
untuk
Sequence
menggambarkan pada sebuah slenario.
4.
Class
Digunakan
untuk
Diagram
menggambarkan struktur dan deskripsi class, package, dan objek beserta hubungan satu sama lain seperti containment, pewarisan, asosiasi, dan lainlain.
2.10
Use Case Diagram “A use case is a formal way of representing the way in which a business system interacts with its environment. It illustrates the activities performed by the users of the system. As such, use-case modeling is often thought of as an external or functional view of a business process in that it shows how the users view the process, rather than the internal mechanisms by which the process and supporting systems operate. Like activity diagrams, use cases can document the current system (i.e., as-is system) or the new system being developed (i.e., to-be system).” [Alan Dennis, 2012] Sebuah use case adalah cara formal mewakili cara di mana sistem bisnis berinteraksi dengan lingkungannya. Ini menggambarkan kegiatan yang dilakukan oleh para pengguna sistem. Sebagai seperti, pemodelan use case sering dianggap sebagai
pandangan eksternal atau fungsional bisnis proses dalam bahwa hal itu menunjukkan bagaimana pengguna melihat proses, bukan mekanisme internal dimana proses dan sistem pendukung beroperasi. Seperti diagram aktivitas , penggunaan kasus dapat mendokumentasikan sistem saat ini (yaitu, as-adalah sistem ) atau sistem baru yang dikembangkan.[Alan Dennis, 2012] Ada dua hal utama pada use case yaitu pendefinisian apa yang disebut aktor dan use case
Aktor merupakan orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem informasi yang akan dibuat di luar sisstem informasi yang akan dibuat itu sendiri, jadi walaupun simbol dari aktor adalah gambar orang, tapi aktor belum tentu merupakan orang.
Use case merupakan fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai unit-unit yang saling bertukar pesan antar unit atau aktor.
System
Use Case
actor
actor
Gambar 2. 4 Use Case Model, [Alan Dennis, 2012]
Tabel 2. 3 Simbol Use Case, [Alan Dennis, 2012] Simbol
Nama Simbol
Keterangan
Acto
“a person or system that derives benefit
r/Ro
from and is external to the subject.”
le Seseorang atau sesuatu yang berinteraksi dengan sistem. Use
“Represents a major piece of
Case
system functionality.”
Menggambarkan seseorang
akan
bagaimana menggunakan
sistem. Subj
“Represents the scope of the
ect
subject, e.g., a system or an individual business process”.
Merupakan
lingkup
subjek
,
misalnya , sistem atau individu proses bisnis Asso
“Links an actor with the use case(s) with
ciati
which it interacts.”
on Rela tions
Untuk
mendokumentasikan
aliran-aliran
logika dalam setiap Use Case.
hip Exte
“Represents the extension of the
nds
use case to include optional behavior.” Memungkinkan suatu Use Case memiliki
kemungkinan
memperluas fungsionalitas yang disediakan oleh use case lainnya
Incl
“Represents
ude
functionality
the of
inclusion one
use
of
case
the within
another.” Include memungkinkan Use Case untuk menggunakan fungsional yang di sediakan oleh Use Case lainnya Gen
“Represents a specialized use case to a
erali
more generalized one.”
sasi
Digunakan untuk memperlihatkan bahwa beberapa
aktor
atau
usecase
sesuatu yang bersifat umum.
memiliki
Catat Booking
<
>
Resepsionis
<>
Batalkan Booking <>
Tampilkan Booking Staff
Transfer Meja
<>
<>
Catat Kedatangan
Pelayan
Catat yg Langsung Datang
Gambar 2. 5 Contoh Ringkasan Use Case Sistem Restoran, [Alan Dennis, 2012] 2.11
Activity Diagram Diagram aktivitas atau activity diagram menggambarkan workflow (aliran kerja) atau
aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis atau menu yang ada pada perangkat lunak. Yang perlu diperhatikan disini adalah bahwa diagram aktivitas menggambarkan aktivitas sistem bukan apa yang dilakukan aktor, jadi aktivitas yang dapat dilakukan oleh sistem. Diagram aktivitas juga banyak digunakan untuk mendefinisikan hal-hal berikut:
Rancangan proses bisnis dimana setiap urutan aktivitas yang digambarkan merupakan proses bisnis sistem yang didefinisikan
Urutan atau pengelompokan tampilan dari sistem / user interface dimana setiap aktivitas dianggap memiliki sebuah rancangan antarmuka tampilan
Rancangan pengujian dimana setiap aktivitas dianggap memerlukan sebuah pengujian yang perlu didefinisikan kasus ujinya
Rancangan menu yang akan ditampilkan pada perangkat lunak (Denis, 2010)
2.11.1 Simbol – Simbol Activity Diagram Berikut ini adalah simbol-simbol yang sering digunakan pada saat pembuatan activity diagram.
Tabel 2. 4 Simbol-simbol yang sering dipakai pada activity diagram Simbol
Nama
Keterangan
Simbol Initial
merupakan tanda awal
Node
dari sebuah aktivitas.
Final-
merupakan
Activity
berakhirnya
Node
aktivitas.
Activity
merupakan
tanda sebuah
sebuah
gambaran
aktivitas
yang terjadi. Decision
Pilihan
untuk
Node
pengambilan keputusan
Merge
membawa
Node
jalur
kembali keputusan
bersama yang berbeda yang dibuat dengan
menggunakan keputusan simpul
Swi
Swimlane
memisahkan
ml
organisasi bisnis yang
an
bertanggung
jawab
terhadap aktifitas yang terjadi. Control
Menunjukkan
Flow
eksekusi
Object
Menunjukkan
Flow
objek
dari
urutan
aliran satu
kegiatan
(atau
tindakan)
untuk
kegiatan tindakan).
lain
(atau
Pelanggan
Bgn.Penjualan
Bgn.Pengiriman
Buat Surat Jalan
Siapkan Barang
Berikan Surat Jalan dan Barang
Terima Surat Jalan dan Barang
Terima Surat Jalan dan Barang
Kirim Surat Jalan dan Barang
Memeriksa Barang [ Rusak ] Membuat Retur
Terima Retur
[ Baik ]
Gambar 2. 6 Contoh Activity Diagram Pengiriman Barang dan Proses Pengembalian Barang, [Denis, 2010]
2.12
Sequence Diagram Menurut [Pressman, 2010:78], sequence diagram adalah sebuah diagram interaksi
yang menekankan waktu pengiriman untuk sebuah pesan. Komponen utama sequence diagram terdiri atas obyek yang dituliskan dengan kotak segiempat bernama Message diwakili oleh garis dengan tanda panah dan waktu yang ditunjukkan dengan progress vertikal.
Tabel 2. 5 Simbol-simbol yang sering dipakai pada sequence diagram Simbol N
Nama
Kegunaan
Simbol
o. Object 1
Object, merupakan
instance
dari
sebuah class dan dituliskan tersusun
secara
horizontal. Actor 2
Actor,
yang
digunakan untuk menggambarkan pelaku
atau
pengguna dalam use case. Pelaku ini
meliputi
manusia
atau
sistem komputer atau
subsistem
lain
yang
memiliki metode untuk melakukan sesuatu. Lifeline 3
Lifeline, digunakan untuk mempresentasika n
sebuah
dari
individu
dalam
interaksi
dan
hanya
sebuah
etentitas interaksi. 4
Activati
Activation
on
dinotasikan sebagai
sebuah
kotak segi empat
yang
digambar
pada
sebuah
lifeline. Ditujukan untuk melakukan identifikasi sebuah
obyek
yang
akan
melakukan sebuah aksi. Message 5
Message
,
Digambarkan dengan
anak
panah horizontal antara Activation. Message
yang
mengidentifikasi kan
sebuah
komunikasi antara object.
Tampilan Login
Proses Login
Database
Menu Utama
Admin Tampilan Login
Masukan username & password Validasi
Login
Gambar 2. 7 ContohSequence Diagram Login Admin, [Pressman, 2010:78]
2.13
Class Diagram Diagram kelas atau class diagram menggambarkan struktur sistem dari segi
pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem. Kelas memiliki apa yang disebut atribut dan metode atau operasi (Denis, 2010). Kelas-kelas yang ada padanstruktur sistem harus dapat melakukan fungsi-fungsi sesuai dengan kebutuhan sistem sehingga pembuat perangkat lunak atau programmer dapat membuat kelas-kelas di dalam program perangkat lunak sesuai dengan perancangan diagram kelas. Susunan struktur kelas yang baik pada diagram kelas sebaknya memiliki jenis-jenis kelas berikut: 1. Kelas main Kelas yang memiliki fungsi awal dieksekusi ketika sistem dijalankan. 2. Kelas yang menangani tampilan sistem (view) Kelas yang mendefinisikan dan mengatur tampilan kepemakai.
3. Kelas yang diambil dari pendefinisian use case (controller) Kelas yang menangani fungsi-fungsi yang harus ada diambil dari pendefinisian use case, kelas ini biasanya disebut dengan kelas proses yang menangani proses bisnis pada perangkat lunak. 4. Kelas yang diambil dari pendefinisian data (model) Kelas yang digunakan untuk memegang atau membungkus data menjadi sebuah kesatuan yang diambil maupun akan disimpan ke basis data. Semua tabel yang dibuat di basis data dapat dijadikan kelas, namun untuk tabel dari hasil relasi atau atribut mutivalue pada ERD dapat dijadikan kelas tersendiri dapat juga tidak asalkan pengaksesannya dapat dipertanggu ngjawabkan atau tetap ada di dalam perancangan (Denis, 2010). Tabel 2. 6 Simbol Class Diagram(Denis, 2010) Simbol Kelas
Deskripsi Kelas pada struktur system
nama_kelas +atribut +operasi() Antarmuka / interface
Sama dengan konsep interface dalam pemrogrman berorientasi objek
nama_interface Asosiasi / association
Relasi antar kelas dengan makna umum, asosiasi biasanya juga disertai dengan multiplicity.
Asosiasi berarah / directed
Relasi antar kelas
association
dengan makna kelas yang satu digunakan oleh kelas yang lain, asosiasi biasanya juga disertai dengan multiplicity.
Generalisasi
Relasi antar kelas dengan makna generalisasi-spesialisasi (umum khusus)
Kebergantungan /
Relasi antar kelas
dependency
dengan makna Kebergantungan antar kelas
Agregasi / aggregation
Relasi antar kelas dengan makna semuabagian (whole-part)
Gambar 2. 8 Contoh class diagram penjualan, [Denis, 2010]
2.14
Basis Data (Database) Sebuah sistem basis data dapat memiliki beberapa basis data.Setiap basis data dapat
berisi sejumlah objek basis data (seperti tabel, indeks dan lain-lain.Di samping berisi data, setiap basis data juga menyimpan definisi struktur (baik untuk basis data maupun objekobjeknya secara rinci). [Fathansyah, 2012] 2.15.1 Perangkat Lunak Pendukung 2.15.1 PHP (Personal Home Page) PHP diperkenalkan pada tahun 1994 sebagai sebuah kumpulan scriptfreeware yang berbasis Perl dan dikenal sebagai “Personal Home Page” tools.Pembuatnya bernama Rasmus Lerdorf.Ternyata paket
tersebut
banyak mengundang minat
para developer dan
profesional.Pada tahun 1995, sebuah milis dibuat untuk menyediakan tempat diskusi termasuk memberikan feedback, perbaikan bug dan ide-ide kode script tersebut. Terdorong untuk mengembangkan paket aslinya dengan fitur-fitur tambahan, Lerdorf mengeluarkan PHP-F1 (atau PHP2 pada tahun 1995). Versi ini sudah memiliki kemampuan untuk mengambil informasi yang dikirim dari form web dan mengubahnya menjadi variabel yang dapat digunakan. Hal yang penting dari fungsi ini adalah bahwa kita bisa menangkap
dan mengolah variabel tadi sehingga memungkinkan pengembangan aplikasi web yang interaktif dan lebih kompleks. Kira-kira pada waktu yang sama, PHP berubah dari kerajaan satu orang menjadi pekerjaan kelompok yang terdiri dari 7 orang developer utama. Mereka memperbaiki syntax dan menambahkan fungsi dan metode tambahan, serta kemampuan bagi programer PHP lain untuk meningkatkan kemampuan bahasa PHP tersebut dengan modul-mudul plug in. Dengan dirilisnya versi 3 pada tahun 1998, PHP akhirnya tumbuh dengan sendirinya.Seperti C dan Perl, PHP adalah bahasa pemrograman terstruktur dengan variabel, fungsi, dan kelas.Kemiripan PHP dengan bahasa-bahasa tersebut mendorong para programer yang berpengalaman untuk pindah ke PHP dan kemudahan penggunaanya secara cepat menumbuhkan pengguna-pengguna baru. Pada versi PHP3 ini, PHP juga sudah memiliki dukungan terhadap berbagai macam database antara lain MySQL, mSQL, ODBC, Oracle, dan Sybase. Selain itu, PHP versi ini juga sudah bisa bekerja dengan gambar, file, FTP, XML, dan teknologi lainnya. Versi PHP4 dibangun kembali dengan prosesor utama yang lebih kuat, mesin PHP baru (mungkin anda lebih kenal dengan istilah Zend) menawarkan perbaikan kecepatan yang signifikan dibandingkan versi-versi PHP sebelumnya. PHP4 juga mendukung pengguna session (cara yang lebih mudah untuk bekerja dengan cookies), serta berbagai perbaikan tambahan kecil lainnya. Hingga saat ini, PHP masih bersifat gratis dan merupakan pelopor dalam gerakan open source.Namun demikian, tidak seperti kebanyakan proyek-proyek open source lainnya, PHP semakin menjadi penting karena semakin banyak organisasi dan bisnis yang menggunakan PHP. Bagi developer profesional, salah satu hal yang paling menarik adalah diluncurkannya Zend Encoder, yang memungkinkan kode sumber PHP di enkripsi.Encorder tersebut memang tidak gratis, tetapi menjanjikan kemungkinan untuk penjualan script-script PHP. [Adhi Prasetio,2012]
2.15.2 MYSQL (Structured Query language) “MYSQL” adalah sistem manajemen database. Database sendiri merupakan struktur penyimpanan data. Untuk menambah, mengakses, dan memproses data yang disimpan dalam sebuah database komputer, diperlukan sistem manajemen database seperti MYSQL server. Selain itu MYSQL dapat dikatakan sebagai basis data terhubung (RDBMS). Database terhubung menyimpan data pada tabel – tabel terpisah. Hal ini akan menambah kecepatan dan fleksibilitas. MYSQL pertama kali dirintis oleh seorang programmer database bernama Michael Widenius. MYSQL adalah perangkat lunak database yang dapat digunakan baik sebagai client maupun server. [Andrea Adelheid , Khairil Nst, 2012 : 97]
Gambar 2. 9 MySQL [Andrea Adelheid , Khairil Nst, 2012 : 98]
2.15.3 Macromedia Dreamweaver Dreamweaver merupakan perangkat lunak yang ditujukan untuk membuat suatu situs web.Versi terbaru dari Dreamweaver adalah Dreamweaver CS4. Versi baru ini memiliki performa lebih baik dan memiliki tampilan yang memudahkan anda untuk membuat dan mengelola halaman web, termasuk diantaranya dalam hubungannya dengan bahasa pemrograman PHP dan database MySQL. [Madcoms, 2010].
Gambar 2. 10 Contoh Interface Macromedia Dreamweaver, [Madcoms, 2010]
2.15.4 Internet Internet adalah singkatan dari Interconnected Network.Internet merupakan sebuah sistem komunikasi yang mampu menghubungkan jaringan-jaringan komputer di seluruh dunia. Berbagai jenis komputer dengan spesifikasi yang berbeda-beda dapat saling berkomunikasi melalui internet.Beberapa bentuk jaringan yang berbeda-beda dapat saling bertukar informasi dan data melalui internet menggunakan seperangkat aturan yang disebut protokol TCP/IP. Untuk membedakan setiap komputer atau jaringan yang terhubung ke internet maka digunakan sebuah identitas tertentu yang disebut alamat IP (IP Address).Alamat IP merupakan kombinasi angka-angka yang menunjukan identitas sebuah komputer atau jaringan di internet. Contoh alamat IP: 202.155.2.111. [Arief Ramadhan, 2010]
2.15.5 XAMPP XAMPP Adalah perangkat yang menggabungkan tiga aplikasi ke dalam satu paket, yaitu Apache, MySQL, Dan PHP MyAdmin. Dengan XAMPP pekerjaan Anda akan sangat dimudahkan, karena dapat menginstalasi dan mengkonfigurasi ketiga aplikasi tadi secara sekaligus dan otomatis. XAMPP telah mengalami perkembangan dari waktu ke waktu.Versi yang terbaru adalah revisi dari edisi sebelumnya, sehingga lebih baik dan lebih lengkap.Aplikasi utama dalam paket Xampp setidaknya terdiri atas web server Apache, MySQL, FileZilla, Mercury, Tomcat.[Bunafit Nugroh, 2010]
Gambar 2. 11 Control Panel XAMPP, [Bunafit Nugroh, 2010]