BAB II LANDASAN TEORI
2.1
Pengertian Absensi[10] Absensi adalah pola kebiasaan ketidakhadiran dari tugas atau kewajiban.
Secara tradisional, ketidakhadiran telah dilihat sebagai indikator kinerja individu yang malas, serta pelanggaran kontrak implisit antara karyawan dan majikan, melainkan dilihat sebagai masalah manajemen, dan dibingkai dalam hal ekonomi atau kuasi-ekonomi. Beasiswa lebih baru berusaha untuk memahami ketidakhadiran sebagai indikator psikologis, penyesuaian medis, atau sosial untuk bekerja. Sering tidak adanya dari tempat kerja mungkin menunjukkan moral yang buruk atau sindrom malas masuk. Namun, banyak perusahaan telah menerapkan kebijakan tidak ada yang tidak membeda-bedakan absen untuk penyakit asli dan tidak adanya alasan yang tidak tepat. Salah satu kebijakan tersebut adalah perhitungan faktor, yang hanya membutuhkan jumlah dan frekuensi absen ke rekening, bukan jenis ketiadaan. Akibatnya, banyak karyawan merasa wajib masuk kerja saat sakit, dan menularkan penyakit menular ke rekan kerja mereka. Hal ini menyebabkan ketidakhadiran yang lebih besar dan penurunan produktivitas antara pekerja lain yang mencoba untuk bekerja saat sakit. Angkatan kerja sering alasan ketidakhadiran disebabkan oleh alasan medis jika pekerja memasok catatan dokter atau bentuk lain dokumentasi. Kadang-kadang, orang memilih untuk tidak masuk kerja dan tidak menelepon di muka, yang dapat menemukan bisnis tidak profesional dan tidak pengertian. Ini disebut "tidak memanggil" atau "tidak menunjukkan". Menurut Nelson & Cepat (2008) orang yang tidak puas dengan pekerjaan mereka sreing tidak hadir. Model psikologis yang membahas ini adalah "penarikan model", yang menganggap ketidakhadiran yang mewakili penarikan individu dari kondisi kerja yang tidak memuaskan. Ini menemukan dukungan empiris dalam hubungan yang negatif antara
6
7
ketidakhadiran dan kepuasan kerja, terutama kepuasan dengan pekerjaan itu sendiri. Medis berbasis pemahaman tentang ketidakhadiran mencari dukungan dalam penelitian yang menghubungkan absensi dengan merokok, minum masalah, nyeri pinggang, dan migrain Absen berasal penyebab medis masih sering, setidaknya sebagian, sukarela.. Batas antara sebab-akibat psikologis dan medis adalah kabur, mengingat bahwa ada link positif antara kedua stres kerja dan depresi dan ketidakhadiran. kecenderungan depresif mungkin terletak di belakang beberapa dari tidak adanya berasal kesehatan fisik yang buruk, seperti dengan adopsi dari sebuah "budaya disetujui sakit peran ". Ini menempatkan kata sifat "penyakit" sebelum "ketiadaan" kata, dan membawa beban pembuktian lebih dari biasanya ditawarkan. Bukti menunjukkan bahwa tidak adanya secara umum dilihat sebagai "perilaku kerja agak menyimpang". Misalnya, orang cenderung memegang stereotip negatif absen, di bawah melaporkan ketidakhadiran mereka sendiri, dan percaya kehadiran mereka sendiri adalah lebih baik dari rekan-rekan mereka. Atribusi negatif tentang tidak adanya kemudian membawa sekitar tiga hasil: perilaku terbuka untuk kontrol sosial, peka terhadap konteks sosial, dan merupakan sumber potensi konflik di tempat kerja. Thomas menunjukkan bahwa ada cenderung tingkat stres yang lebih tinggi dengan orang yang bekerja dengan atau berinteraksi dengan seorang narsisis, yang pada gilirannya meningkatkan omset ketidakhadiran dan staf. 2.1.1 Aturan Absensi di Pusat Survei Geologi Bandung Berdasarkan petikan Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor : 1 Tahun 2004, tentang ketentuan hari dan jam kerja instansi pemerintah di lingkungan pemerintah provinsi Jawa Barat yaitu: Hari dan Jam Kerja Pasal 2 1. Hari kerja instansi pemerintah di lingkungan pemerintah daerah ditetapkan 5 (lima) hari kerja yaitu mulai hari Senin sampai dengan Jum’at dengan jumlah Jam Kerja Efektif selama 37,5 jam per minggu di luar istirahat dan Olahraga.
8
2. Jumlah jam kerja efektif sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) pasal ini dipergunakan untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi kedinasan lain diluar kedinasan.
Pasal 3 1. Jam kerja pada hari kerja sebagaimana dimaksud pada pasal 2 ayat (1) keputusan ini dimulai pada pukul 07.30 sampai dengan pukul 16.00 WIB dengan ketentuan sebagai berikut: a. Senin sampai dengan Kamis : Masuk kerja
: pukul 07.30 WIB
Istirahat
: pukul 12.00 – 12.45 WIB
Pulang Kerja : pukul 16.00 WIB b. Jum’at : Masuk kerja
: pukul 07.30 WIB
Olahraga
: pukul 07.30 – 08.30 WIB
Istirahat
: pukul 11.30 – 12.30 WIB
Pulang Kerja : pukul 16.00 WIB 2.2
Konsep dasar informasi Seringkali terdapat istilah data dan informasi secara bersamaan dengan
maksud yang sama. Padahal data dan informasi merupakan dua hal yang berbeda, walaupun keduanya berkaitan erat dengan fakta. Beberapa definisi informasi diantaranya : "Informasi adalah pernyataan atau bentuk-bentuk berguna yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan bisnis."[5] "Informasi adalah data yang diletakan dalam konteks yang lebih berarti dan berguna, yang dikomunikasikan kepada penerima untuk digunakan dalam pembuatan keputusan."[6] "Informasi adalah data yang sudah diolah kedalam suatu bentuk yang berguna bagi penerimanya dan nyata atau berupa nilai yang dapat dipahami dalam keputusan sekarang atau masa depan."[7]
9
Sumber informasi adalah data. Data merupakan bentuk yang masih mentah dan belum dapat bercerita banyak, sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui suatu model sehingga menghasilkan informasi.data dapat berupa simbolsimbol seperti huruf-huruf atau alphabet, angka-angka, bentuk-bentuk suara, sinyal-sinyal, gambar-gambar, dan sebagainya.[8] Hubungan data dan informasi didefinisikan sebagai bahan baku dan produk jadi. Data sebagai bahan baku, diolah melalui suatu proses tranformasi atau pengolahan data menjadi informasi. Atau dapat dikatakan bahwa informasi merupakan keluaran-keluaran (output) dari proses tranformasi. Dimana data berfungsi sebagai masukan-masukannya (input). Jika ditinjau sebagai suatu sistem, maka sistem informasi akan menerima masukan-masukan yang berupa data dan instruksi, mengolah data sesuai dengan instruksi-instruksi, dan mengeluarkan hasilnya berupa informasi-informasi. Fungsi pengolahan data menjadi informasi seringkali memerlukan data yang telah dikumpulkan dan diolah sebelumnya. Oleh karena itu pada model sistem informasi perlu ditambahkan alat penyimpanan sehingga kegiatan pengolahan mempunyai data, baik yang baru maupun yang telah disimpan sebelumnya. Model sistem informasi tersebut ditunjukkan dalam gambar 2.1.
Gambar 2.1 Transformasi data menjadi informasi. [1]
Dari definisi-definisi diatas dapat kita simpulkan bahwa informasi adalah : 1. Data yang sudah diolah. 2. Menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerima. 3. Menggambarkan suatu kegiatan-kegiatan dan kesatuan yang nyata. 4. Digunakan untuk mengambil keputusan.
10
Atau dengan kata lain informasi merupakan hasil pemrosesan yang berasal dari data dasar menjadi sesuatu yang lebih bernilai informasi atau kesimpulan, argumentasi atau sebagai dasar untuk pengambilan keputusan.
2.3
Kualitas Informasi
Kualitas informasi dapat diukur dari tiga hal, yaitu[6] : 1. Akurat artinya suatu informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan atau menyesatkan serta jelas mencerminkan maksudnya. 2. Tepat waktu, artinya informasi yang datang kepada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan punya nilainya lagi. Informasi mempunyai landasan keputusan. Keterlambatan informasi dapat berakibat fatal bagi suatu organisasi atau pemakainya. 3. Relevan, artinya suatu informasi tersebut harus mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi untuk tiap orang berbeda-beda tergantung pada penggunanya. Suatu informasi dikatakan bernilai jika manfaatnya lebih dari pada biaya untuk mendapatkannya, ini berarti nilai informasi di tentukan oleh dua hal, yaitu manfaat dan biaya. Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi hal ketidakpastian didalam proses pengambilan keputusan tentang suatu keadaan. Akan tetapi perlu perhatikan bahwa informasi yang digunakan didalam suatu informasi pada umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan. Sehingga tidak memungkinkan dan sulit untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada suatu masalah yang tertentu dengan biaya untuk memperolehnya. Sebagian informasi tidak dapat persis ditaksir keuntungannya dengan suatu nilai uang. Tetapi dapat ditaksir dengan nilai efektifnya.
2.4
Nilai Informasi Nilai informasi (value of information) ditentukan dari dua hal yaitu manfaat
dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Namun kenyataannya, sebagian
11
besar informasi tidak dapat persis ditaksir keuntungannya dengan suatu nilai uang tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya [6].
2.5
Metodologi Pengembangan Sistem Untuk mengembangkan suatu sistem informasi, kebanyakan perusahaan
menggunakan suatu metodologi yang disebut metodologi pengembangan sistem. Yang dimaksud dengan metodologi ini adalah suatu proses standar yang diikuti oleh organisasi untuk melaksanakan seluruh langkah yang diperlukan untuk menganalisa, merancang, mengimpelmentasikan, dan memelihara sistem.[6] Seperti yang berlaku pada kebanyakan proses, pengembangan sistem informasi juga memiliki daur hidup atau secara lebih umum dinamakan SDLC (System Development Life Cycle) atau daur hidup pengembangan sistem. SDLC merupakan metodologi klasik yang digunakan untuk mengembangkan, memelihara, dan menggunakan sistem informasi. Metodologi ini mencakup sejumlah fase atau tahapan. Model Waterfall dalam SDLC diperlihatkan pada Gambar berikut:
12
Tujuan : Pemahaman awal situasi bisnis Hasil : Permintaan formal untuk mengembangkan sistem informasi untuk menyelesaikan permasalahan bisnis
Identifikasi Proyek & Seleksi
Tujuan : Untuk menentukan spesifikasi kebutuhan dan bagaimana sistem dapat membantu menyelesaikan permasalahan Hasil : Permintaan tertulis untuk pembuatan sistem atau mengembangkan yang sudah ada
Inisiasi Proyek & Perencanaan
Tujuan : Menganalisis suatu bisnis untuk menspesifikasi dan menstrukturkan kebutuhan pengguna dan menseleksi fitur sistem yang lain. Hasil : Spesifikasi fungsional sistem
Analisis
Tujuan : Mendapatkan dan menstrukturkan kebutuhan sistem secara keseluruhan Hasil : Spesifikasi rinci data, laporan, tampilan, dan aturan pemrosesan
Perancangan Logika
Perancangan Fisik
Tujuan : Mengembangkan spesifikasi teknologi Hasil : Struktur program & basis data, perancangan struktur fisik
Implementasi
Pemeliharaan
Tujuan : Menulis program, membuat basis data, menginstal dan menguji sistem Hasil : Program dan dokumentasi
Tujuan : Memantau kegunaan/fungsi sistem Hasil : Audit sistem secara periodik
Gambar 2.2. Gambar SDLC .[8]
13
2.6
Konsep Basis Data Basis data terdiri atas dua kata yaitu "basis" dan "data". "Basis" kurang lebih
dapat diartikan sebagai markas atau gudang, tempat bersarang/berkumpul. Sedangkan kata "data" adalah representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia (pegawai, siswa, pembeli, pelanggan), barang, hewan, peristiwa, konsep, keadaan, dan sebagainya dan direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi, atau kombinasinya [8]. Basis data sendiri dapat didefinisikan dalam sejumlah sudut pandang seperti : 1. Himpunan
kelompok
data
(arsip)
yang
saling
berhubungan
yang
diorganisasikan sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat dan mudah. 2. Kumpulan data yang saling berhubungan, yang disimpan secara bersama sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (redundancy) yang tidak perlu, untuk memenuhi berbagai kebutuhan. 3. kumpulan file/tabel/arsip yang saling berhubungan yang disimpan dalam media penyimpanan elektronik. Basis data dan lemari arsip sesungguhnya memiliki prinsip kerja dan tujuan yang sama. Prinsip utamanya adalah pengaturan data/arsip dan tujuan utamanya adalah kemudahan dan kecepatan dalam pengambilan kembali data/arsip. Lebih lanjutnya, basis data merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan dalam perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk
memanipulasinya.
Data
perlu
disimpan didalam basis
data
untuk
diorganisasikan sedemikian rupa supaya informasi yang dilakukan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya. Basis data diakses atau dimainpulasi dengan menggunakan perangkat lunak paket yang disebut Sistem Manajemen Basis Data (Database Management System / DBMS).
14
2.7
Basis Data Relasional Abstraksi data merupakan tingkatan dalam melihat data sebuah sistem basis
data. Tujuannya adalah untuk menyederhanakan interaksi pengguna dengan sistem. Abstraksi data terbagi dalam tiga level [5], yaitu : 1. Level fisik (Physical Level) merupakan level terendah dalam abstraksi data, yang menunjukan bagaimana suatu data akan disimpan. Pada level ini kata berurusan dengan data sebagai teks, angka atau dapat melihatnya sebagai himpunan bit data. 2. Level Logic/Konseptual (Conceptual Level) merupakan level yang lebih tinggi dari level fisik, yang menggambarkan data apa yang sebenarnya (secara fungsional) disimpan dalam basis data dan hubungannya dengan data yang lain. 3. Level Penampakan (View Level) merupakan level tertinggi dari abstraksi data, yang menunjukan sebagian dari basis data. Data yang diperlihatkan dapat mewakili relasi antar tabel. Model data didefinisikan sebagai kumpulan perangkat-perangkat konseptual untuk menggambarkan data, hubungan data, semantic (makna) data, dan batasan kekonsistenan data. Model data entity-relationship adalah model data yang didasarkan pada persepsi terhadap sebuah dunia nyata yang di dalamnaya terdapat sekumpulan objek dasar dan relasi antara objek-objek tersebut. Pada model entity-relationship data diterjemahkan dengan memanfaatkan sejumlah perangkat konseptual menjadi sebuah diagram data yang disebut sebagai Entity-Relationship Diagram (E-R Diagram). Empat hal mendasar dalam model E-R, yaitu :
1. Himpunan Entitas Sebuah entitas adalah suatu atau sebuah objek didunia nyata yang dapat dibedakan dari objek-objek lain. Himpunan entitas adalah sekumpulan entitas yang mempunyai tipe sama dan memiliki atibut-atribut yang sama. Sebuah entitas direpresentasikan oleh atribut-atributnya.
15
2. Atribut Atribut adalah penjelasan atau gambaran sifat yang dimiliki oleh setiap anggota dari himpunan entitas. Tiap atribut yang dimiliki oleh sebuah himpunan entitas ditunjukan dengan adanya informasi yang sama disimpan dalam basis data pada setiap entitas anggota himpunan entitas tersebut. 3. Himpunan Relasi Relasi menunjukan adanya hubungan antara sejumlah entitas yang berasal dari himpunan entitas yang berbeda. Himpunan relasi merupakan kumpulan semua relasi diantara entitas-entitas yang terdapat pada entitas-entitas himpunan tersebut. 4. Kardinalitas Pemetaan Kardinalitas pemetaan menunjukan jumlah maksimum entitas yang dapat berelasi dengan entitas pada himpunan entitas yang lain. Key adalah suatu gabungan beberapa atribut yang dapat membedakan sebuah entitas dengan entitas yang lain. Beberapa macam key antara lain : a. Superkey merupakan suatu atau lebih atribut (kumpulan atribut) yang dapat membedakan sebuah entitas di dalam sebuah himpunan entitas. b. Candidate key adalah superkey yang tidak mengandung superkey lainnya, yang merupakan subset dari superkey pertama. c. Primary key adalah atribut yang dapat digunakan untuk membedakan sebuah entitas dalam sebuah himpunan entitas. Struktur logis sebuah basis data dapat diekspresikan secara grafis dengan menggunakan sebuah E-R Diagram. Sebuah basis data relasional terdiri dari sekumpulan tabel yang masing-masing tabel memiliki sebuah nama yang unik. Setiap tabel selalu terdiri atas baris data (row record) dan kolom data (column/field). Sistem manajemen basis data adalah sekumpulan file yang saling berhubungan dan sekumpulan program yang memungkinkan pengguna mengakses dan memodifikasi file-file tersebut. Fungsi utama sistem basis data adalah menyediakan abstraksi data bagi pengguna tanpa perlu ditunjukkan bagaimana data tersebut disimpan dan dijaga.
16
2.8
Data Flow Diagram Model
analisis
harus
dapat
mencapai
tiga
sasaran
utama,
yaitu
menggambarkan apa yang dibutuhkan oleh pelanggan, membangun dasar bagi pembuatan disain perangkat lunak, membatasi serangkaian persyaratan yang dpat divalidasi begitu perangkat lunak dibangun. Diagram aliran data merupakan model dari sistem untuk menggambarkan pembagian sistem ke modul yang lebih kecil. Salah satu keuntungan menggunakan diagram aliran data adalah memudahkan pemakai atau user yang kurang menguasai bidang komputer untuk mengerti sistem yang akan dikerjakan. Elemen dasar dari data flow diagram adalah [8]: a. Entitas Luar (External Entity) Sesuatu yang berada diluar sistem, tetapi ia memberikan data kedalam sistem atau memberikan data dari sistem, disimbolkan dengan suatu kotak notasi. External Entity tidak termasuk bagian dari sistem. Bila sistem informasi dirancang untuk satu bagian maka bagian lain yang masih terkait menjadi external entity. b. Arus Data (Data Flow) Arus data merupakan tempat mengalirnya informasi dan digambarkan dengan garis yang menghubungkan komponen dari sistem. Arus data ditunjukan dengan arah panah dan garis diberi nama atas arus data yang mengalir. Arus data ini mengalir diantara proses, data store dan menunjukan arus data dari data yang berupa masukan untuk sistem atau hasil proses sistem. c. Proses (Process) Proses merupakan apa yang dikerjakan oleh sistem. Proses dapat mengolah data atau aliran data masuk menjadi aliran data keluar. Proses berfungsi mentransformasikan satu atau beberapa data keluaran sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan. Setiap proses memiliki satu atau beberapa masukan serta menghasilkan satu atau beberapa data keluaran. Proses sering juga disebut bubble.
17
d. Simpanan Data (Data Store) Simpanan data merupakan tempat penyimpanan data yang ada dalam sistem. Data store dapat disimbolkan dengan dua garis sejajar atau dua garis dengan salah satu sisi samping terbuka. Proses dapat mengambil data dari atau memberikan data ke simpanan data (database). 2.8.1 Diagram Konteks Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari sustu proses dan menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram konteks merupakan level tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input ke sistem atau output dari sistem. Ia akan memberi gambaran tentang keeluruhan sistem. Sistem dibatasi oleh boundary (dapat digambarkan dengan garis putus). Dalam diagram konteks hanya ada satu proses. Tidak boleh ada store dalam diagram konteks. 2.8.2 Diagram Nol/Zero (Ovetview Diagram) Diagram nol adalah diagram yang menggambarkan proses dari dataflow diagram. Diagram nol memberikan pandangan secara menyeluruh mengenai sistem yang ditangani, menunjukkan tentang fungsi-fungsi utama atau proses yang ada, aliran
data,
dan
eksternal
entity.
Pada
level
ini
sudah
dimungkinkan
adanya/digambarkannya level selanjutnya, simbol ‘*’ atau ‘P’ (functional primitive) dapat ditambahkan pada akhir nomor proses. Keseimbangan input dan output (balancing) antara diagram nol dengan diagram konteks harus terpelihara. 2.8.3 Diagram Rinci (Level Diagram) Diagram rinci adalah diagram yang menguraikan proses apa yang ada dalam diagram zero atau diagram level diatasnya. 2.8.4
Penomoran Level pada DFD
Didalam satu level seyogyanya tidak terdapat lebih dari 7 buah proses dan maksimal 9, bila lebih maka harus dilakukan dekomposisi.
18
Tabel 2.1. Tabel Penomoran Level Pada DFD Nama Level
Nama Diagram
Nomor Process
0
Context
1
Diagram 0
1.0, 2.0, 3.0,…
2
Diagram 1.0
1.1, 1.2, 1.3,…
2
Diagram 2.0
2.1, 2.2, 2.3,…
2
Diagram 3.0
3.1, 3.2, 3.3,…
3
Diagram 1.1
1.1.1, 1.1.2,…
3
Diagram 1.2
1.2.1, 1.2.2,…
3
Diagram 1.3
1.3.1, 1.3.2,…
dst
….
….
Perangkat lunak dapat dikategorikan kedalam 3 bagian, yaitu[8]: Perangkat lunak sistem operasi (Operating System) Perangkat lunak bahasa (Language software) Perangkat lunak aplikasi (Aplication Software)
2.9
Software Sistem Software sistem merupakan background program yang memungkinkan
software aplikasi dapat berfungsi pada peralatan hardware sistem computer. Software sistem dapat dibedakan menjadi 3 bagian, yaitu: a. Operating System, adalah kumpulan utama dari program yang mengatur aktivitas sistem komputer. Contoh : Windows 9x, Machintosh system software, MS-DOS, UNIX, dan Penpoint. b. Language Translator, adalah suatu program sistem yang berfungsi untuk mengkonversikan program aplikasi kedalam bahasa mesin. Contoh : LanguageTranslator pada COBOL, PASCAL, BASIC, C language. c. Utility Programs, adalah suatu program yang menjelaskan atau memperluas kegunaan dari sistem operasi suatu sistem komputer. Contoh : Backup utilities, Spooling utilities dan data compression utilities.
19
2.10
Perangkat Implementasi Sistem 2.10.1 Sekilas VB (Visual Basic) Visual Basic telah melalui sejumlah versi dan jauh berbeda dengan produk
aslinya. Pada setiap versi baru Visual Basic ditingkatkan untuk memasukan teknologi pengembang perangkat-lunak.
Perangkat lunak Microsoft diuntungkan dari
penekanan perusahaan pada integrasi produk mereka yang juga telah ditingkatkan dengan setiap rilis terbarunya. Visual Basic 1.0 dirilis pada pertengahan tahun 1991. Perangkat lunak ini dikembangkan dari QuickBasic yang berbasis DOS, bahasa pemograman BASIC versi Microsoft. Visual Basic dirancang untuk kemudahan penggunaan dan untuk memungkinkan programmer generasi baru membuat aplikasi untuk sistem operasi windows. Visual Basic 2.0 dirilis pada tahun 1992 dan memasukan tipe data varian, konstanta True dan False, serta variabel obyek. Variabel obyek menempatkan Visual Basic satu langkah didepan dalam orientasi obyek dengan menyediakan kemampuan untuk mendeklarasikan dan merujuk obyek. Pada tahun 1993 Visual Basic 3.0 dirilis dan memasukan kontrol data standar. Versi Visual Basic ini disertai dengan mesin database Jet versi 1.1. Jet dipakai untuk konektivitas database melalui DAO (Data Access Objects) atau kontrol data. Visual Basic 4.0 diluncurkan pada tahun 1995 dan menjadi sebuah revisi yang menentukan. Perangkat lunak ini mengakomodasi kecanggihan pengembangan perangkat lunak dengan memasukan teknologi OLE dan kemampuan membuat objek . Versi ini juga mendukung kontrol kustom 32-bit yang disebut OCX. Pada tahun 1997 Visual Basic 5.0 dirilis. Perangkat lunak ini mendukung standar COM Microsoft dan memungkinkan pembuatan kontrol ActiveX. Versi ini mejadi sebuah terobosan nyata karena sekarang para pengembang bisa membuat kontrol dan DLL mereka sendiri menggunakan Visual Basic, yang sebelumnya tidak mungkin. Visual Basic 6.0 dirilis pada tahun 1998. Karena kebutuhan para pengembang, versi ini memuat metode baru yang telah ditingkatkan untuk berinteraksi dengan server dan sejumlah wizard baru.
20
Beberapa kemampuan atau manfaat dari Visual Basic di antaranya seperti : a. Untuk membuat program aplikasi berbasis Windows. b. Untuk membuat objek-objek pembantu program seperti kontrol ActiveX, file Help, aplikasi Internet, dan pembuatan aplikasi multimedia. c. Menguji program (debugging) dan menghasilkan program akhir berakhiran EXE yang bersifat executable, atau dapat langsung dijalankan.
Beberapa dukungan yang diberikan oleh Microsoft Visual Basic adalah : a. Visual Basic memungkinkan programnya untuk mengembangkan antar muka pemakai secara mudah dan tepat. b. Visual Basic merupakan produk pengembangan dari bahasa basic, sebuah bahasa yang sangat populer terutama dalam lingkungan akademis, meskipun lingkungan pengembangan yang sepenuhnya grafis dan bahasa pemrograman dari Visual Basic dengan intepreter basic awal, keluwesan dan kesederhanaan basic yang semula tetap, sampai batas-batas tertentu. c. Visual Basic mampu menghasilkan file EXE yang berdiri sendiri, kecuali jika aplikasi yang dibuat memerlukan pengaksesan terhadap basis data yang di maksud dengan berdiri sendiri adalah file yang sudah dikompilasi tersebut tidak lagi memerlukan dinamic link libraries (DLL). d. Visual Basic menyediakan banyak objek kontrol yang berhubungan dengan pemrograman basis data, sehingga dapat mempermudah dan mempersingkat pemrograman itu sendiri. Berikut ini merupakan langkah-langkah pembuatan program dengan Microsoft Visual Basic adalah : a. Membuat tampilan antarmuka program. Pada tahap awal, tampilan tidak perlu dibuat sempurna, karena tampilan ini dapat diubah-ubah pada tahap akhir pembuatan program. b. Membuat kode program. kode Visual Basic akan diletakkan pada kontrol atau form yang akan menggunakan kode tersebut. Kode menjadi milik sebuah kontrol atau form akan dijalankan jika terdapat kejadian terhadap kontrol atau
21
form tersebut. Misalnya ketika sebuah tombol dan aplikasi ini ditekan, maka dikirim pesan kejadian penekanan tombol dan aplikasi akan memberikan tanggapan dengan memanggil subrutin penekanan tombol yang akan menyebabkan jalannya kode-kode yang terdapat pada subrutin tersebut. c. Mengkompilasikan program. Tahap akhir dari pembuatan program adalah mengkompilasikan program sehingga menjadi program yang berdiri sendiri dan dapat dijalankan dalam lingkungan windows. d. Package Wizard yaitu untuk memudahkan pendistribusian aplikasi yang telah dibuat, sehingga aplikasi dapat dengan mudah diinstal di komputer yang berbeda
2.10.2 Microsoft Access 2003 Pada Micorosft Access terdapat tempat utama yang dipergunakan untuk bekerja yaitu Database Window. Database Window terdiri dari beberapa bagian yaitu a. Tables, adalah kumpulan data, merupakan komponen utama dari suatu database. b. Queries, digunakan untuk mengatur data mana saja yang terdapat pada suatu tables yang akan ditampilkan. c. Forms, digunakan untuk mengatur tampilan data di layar monitor. d. Reports, digunakan untuk mengatur tampilan data yang akan dicetak dengan printer. e. Macros, merupakan fasilitas untuk mengotomasikan sekaligus menghemat waktu yang diperlukan dalam pembuatan aplikasi database. f. Modules, berguna dalam pembangunan aplikasi database tingkat lanjut.
Pada microsoft access telah tersedia berbagai cara yang dapat digunakan untuk pembuatan tabel. Salah satu pilihannya adalah dengan menggunakan Design View. Modus Design View akan menampilkan nama field (Field Name), jenis datanya
22
(Data Type), serta sebuah kolom keterangan (Description) yang merupakan kolom opsional (boleh tidak diisi). Access menyediakan berbagai pilihan jenis data, meliputi Text, Memo, Number, Date/Time, Currency, AutoNumber, Yes/No, OLE Object, Hyperlinks, dan Lookup Wizard. Bagian bawah dari Design View menampilkan properti bagi setiap field. Komponen-komponen properties hampir sama untuk berbagai jenis data, kecuali : a. Ukuran field (Field Size), hanya berlaku untuk jenis data Text dan Number, sementara maknanya pun berbeda pada keduanya. b. Letak Desimal (Decimal Places), hanya berlaku untuk Number dan Currency.