4
BAB II LANDASAN TEORI 2.1
Pengertian Sistem Sistem adalah ‘suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling
berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyalesaikan suatu sasaran tertentu’. (Jerry Fistz,1981; hal 1) Sistem adalah ‘kumpulan dari elemen-elemen yang saling berkaitan dan bertanggung jawab memproses masukan (input) sehingga menghasilkan keluaran (output)’. (Mahyuzir Tafri,1984; hal 1) Sistem adalah suatu system di dalam suaru organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian,mendukung operasi, bersifat managerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan lapora-laporan yang diperlukan. (Robert A.Leith,1983; hal 11) 2.2
Pengertian Sistem penjualan System penjualan adalah system pengaturan pada transaksi penjualan yang
dibuat guna mengetahui jumlah barang / produk yang dijual. Tujuan penjualan adalah untuk menciptakan permintaan akan produk tertentu dan mengusahakan untuk mencari pembeli-pembeli kepada siapa produk-produk tersebut dapat dijual dengan harga yang memuaskan semua pihak penjual. (Winardi, 1980; hal 17) Pada sebuah perekonomian industrial moderen, penjualan secara efektif berjalan selaras dengan produksi secara besar-besaran. Hal tersebut memungkinkan para produsen menjadi output mereka, mempertahankan dan memperluas skala produksi
mereka
dan
dengan
keuntungan dalam bidang produksi.
demikian
mencapai
keuntungan-keuntungan-
5
2.3
Sekilas Mengenai Visual Basic Sejarah Visual basic diawali dari pengembangan bahasa BASIC (Beginners
All Purposes Syimbolic Intruction Code) yaitu bahasa yang sering digunakan pada tahun 1960. Kemudian pada tahun 1991 diperkenalkan Visual Basic untuk DOS dan Windows lalu pada tahun 1993 diliris Visual Basic 3.0, kemudian berkembang ke Visual Basic 4.0 pada tahun 1995, ini merupakan aplikasi yang didukung pada aplikasi 32 bit. Dan sekarang yang seiring kita gunakan ialah Visual Basic versi 6.0 yang diliris pada akhir tahun 1998. Pada Umumnya Visual basic terdiri dari tiga edisi yaitu : 1. Standard Edition merupakan produk dasar 2.
Professianal Edition berupa tambahan Microsoft Jet data access engine
(database) dan pembuatan server OLE autimation. 3.
Enterprice Edition adalah edisi client-server dalam jaringan dn MS
SOUCE SAFE. 2.3.1
.Pemrograman Windows GUI (Graphical User Interface) Interaksi antara pengguana aplikasi dengan aplikasi dilakukan melalui antar
muka yang disebut sebagai Graphical User Interface, yaitu antara muka grafik yang memudahkan pemakainya untuk bernavigasi dengan menggunakan elemen user interface seperti Button, list, input, citra (image), sound, komponen Activex dan lainnya. 2.3.2
Pemrograman Berorientasi Obyek (OOP) Orientasi obyek merupakan metode pemrograman modern yang lebih
menguntungkan dari pada metode konvesional biasa. Salah satu keuntungan OOP adalah Reusability (kemampuan untuk digunakan kembali), yaitu memakai komponen – komponen yang sudah pernah dibuat, baik dibuat sendiri maupun dibuat oleh pihak lainnya, untuk kemudian mengintegrasikan komponan ini dalam aplikasi yang baru.
6
2.4
Visual Basic IDE (Interactive Development Environment) Sebelum masuk kedalam analisa masalah dan pembahasan, penulis terlebih dahulu menjelaskan tentang komponen utama Visual Basic seperti yang tercantum pada gambar di bawah ini. A.
Kotak dialog new project : Pilihan untuk jenis aplikasi yang akan digunakan
Gambar 2.1 Kotak Dialog New Project
7
B.
Start-up screen
Merupakan tampilan pertama pada visual basic 6.0
Gambar 2.2 Start-up Screen C.
Main windows Jendela utama yang terdiri dari baris menu toolbar dan title
Gambar 2.3 Main Windows D. Toolbox Kumpulan dari objek yang digunakan untuk membuat user interface serta control bagi program aplikasi.
8
Gambar 2.4 Toolbox E.
Project Explorer Menampilkan
daftar
form dan modul proyek. Dan merupakan
kumpulan
dari
modul form, modul class, modul standar, file sumber yang
membentuk
suatu
aplikasi
Gambar 2.5 Project Explorer F.
Properties Windows Berisi daftar struktur setting properties yang digunakan pada sebuah objek
terpilih. Kotak drop-down pada bagian atas jendela berisikan semua objek yang aktif. Ada dua cara tab tampilan : aplhabetic (menurut abjad) dan categorized (urutan berdasarkan kelompok). Dibagian bawah kotak terdapat properti dari objek terpilih
9
Gambar 2.6 Properties Window G.
Form Layout Secara visual memberikan tampilan atas form yang telah dibuat. Berguna
untuk menempatkan komponen secara baik.
Gambar 2.7 Form Layout 2.5
Mengenal Control Tabel 2.1 Kontrol Visual Basic 6.0
Gambar Kontrol
Nama Kontrol
Fungsi
Picture box
Untuk menampilkan file gambar.
Label
Menampilkan tes tetapi pemakai tidak
Data
dapat berinteraksi dengannya Menampilkan gambar bmp,gip,jpg,wmf
:
10
OLE
(Object Memungkinkan pemakai menempelkan
linking
and suatu
embedding)
object
dari
aplikasi
yang
mendukung OLE ke aplikasi Visual
Basic. Vertikal scoroll Menampilkan balok gulung vertical bar Image
Menampilkan gambar.
Check box
Memberikan perintah pilihan benar atau
Shape
salah Membuat lingkaran, elips, dan kotak
Command
pada form. Memberikan sebuah perintah ketika
button Line
digunakan. Membuat garis lurus pada form
Directory
list Menampilkan
daftar
directory
pada
box
drive terpilih.
Drive list box
Menampilkan daftar drive
List box
Menampilkan daftar item yang dapat
Option Button
dipilih salah satu oleh pemakai Memberikan grup pilihan. Pemakai hanya dapat memilih satu option pada
Horizontal
grup pilihan Menampilkan balok gulung horizontal
scroll bar Timer
Untuk mengeksekusi waktu kejadian pada rutin program termasuk selang waktu
11
Frame
Mengidentifikasi
sebuah
grup
pengontrolan
Combo box
Unit control kombinasi antara texs box dengan list control
2.6
Konsep Database Database adalah kumpulan file-file yang mempunyai kaitan antara suatu file
dengan
file
yang
lain
sehingga
membentuk
satu
bangunan
data
untuk
menginformasikan suatu perusahaan instalasi dalam batasan tertentu. Suatu database secara luas dapat diartikan sebagai kumpulan data yang disusun dalam urutan tertentu. Hampir semua operasi dalam komputer berhubungan dengan pengolahan data dan sebagian besar program yang berhubungan dengan operasi data dipastikan menggunakan database sebagai tempat penyimpanan dan pengolahan data. Dalam melakukan operasi pengolahan data, aplikasi dan tempat penyimpanan data menjadi hal yang sangt vital. Visual Basic 6.0 sebagi RAD tool ini sangat diandalkan oleh para developer untuk membangun, mendesain software secara cepat dan berhubungan dengan database. 2.7
Flow Of Document (FOD)
FOD adalah diagram yang menggambarkan aliran dokumen dan pengolahan data pada dokumen tersebut dalam suatu system (Yogianto HM,1990 ;hal : 795). Simbolsimbol yang digunakan dalam pembuatan Flow of Document ini adalah sebagai berikut : 1. Dokumen dilambangkan dengan :
12
2. Proses dilambangkan dengan : 3. Proses komputerisasi dilambangkan dengan : 4. Arsip dilambangkan dengan : 5. Arus data dilambangkan dengan :
2.8
Data Flow Diagram (DFD) DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu system yang telah ada
atau system baru yang akan dikembangkan scara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan. DFD merupakan alat yang digunakan pada metode logika pertimbangan system yang tersruktur. DFD merupaka alat yang cukup efektif untuk proses pengembangan system karena dapat menggambarkan arus data dalam system dengan struktur yang jelas. DFD juga merupakan dokumentasi yang baik. DFD adalah suatu modeling tool yang memungkinkan system analis menggambarkan suatu system sebagai suatu network proses dan fungsi yang dihubungkan satu sama lain oleh penghubung yang disebut data Flow/alur data (Jogianto.HM, hal 700) 2.8.1
Levelisasi Data Flow Diagram Penggambaran Data Flow Diagram berdasarkan keterperincian proses terjadi
didalam sistem yang disebut level/tingkat dari Data Flow Diagram. Tingkatan-tingkatan dari Data Flow Diagram sebagai berikut : 1. Diagram konteks
13
Diagram konteks merupakan diagram yang paling atas suatu diagram konteks selalu mengandung satu proses saja proses ini mewakili proses dari seluruh system. Diagram
konteks
ini
menggambarkan
hubungan
input/output
(masukan/keluaran) antara system dunia luarnya (kesatuan luas). 2. Diagram zero Diagram ini merupakan penjabaran dari diagram konteks yang disebut diagram zero. Tiap-tiap proses pada diagram ini akan digambarkan lebih rinci lagi yang disebut diagram level 1 dan begitu seterusnya sampai proses tidak dapat digambarkan lagi. 3. Diagram Primitive/ Detail Diagram ini merupakan diagam paling bawah yang tidak dapat diuraikan lagi, karena diagram ini sudah merupakan diagram terinci dan detail yang maksimum terdiri dari beberapa level. 2.8.2
Pada pembuatan Data Flow Diagram (DFD) terdapat beberapa syarat yaitu: 1. Memilih komponen – komponen seperti a.Proses (Process). b.Alur Data (Data Flow). c.Penyimpanan Data (Data Store). d.Terminator (External Entity). 2. Berilah nomor untuk proses. 3. Buatlah Data Flow Diagram seindah mungkin. 4. Hindarilah Data Flow Diagram yang rumit. 5. Konsisten secara internal dalam kelompok Data Flow Diagram yang lain.
Pembuatan DFD dibutuhkan 4 komponen, diantaranya yaitu:
14
1. Alur Data Alur data direpsentasikan oleh anak panah untuk menunjukan keluar dari atau masuk ke suatu proses diman laur data ini merupakan perpindahan data/informasi dari suatu bagian kebagian lainnya dari suatu sistem.
Gambar 2.8 Simbol alur data
2. Proses Proses menggambarkan bagian dari sistem yang mentransformasikan input ke output, atau dapat dikatan bahwa proses menggambarkan transformasi input ke dalam output. Proses ini direpsentasikan dengan lingkaran. Pemberian nama pada proses ini menggunakan suatu kata tunggal, atau anak kalimat atau kalimat sederhana.
Gambar 2.9 Simbol Proses 3. Terminator Terminator sering dikenal sebagai entry atau external entry atau sumber atau tujuan data yang direpsentasikan dengan bujur sangkar. Yang merupakan bagian alur dari pada sistem.
Gambar 2.10 Simbol Terminator
15
4. Data Store/penyimpanan Penyimpanan data digunakan sebagai sarana untuk mengumpulkan data, penyimpanan bagian data ini direpsentasikan dengan dua garis yang parallel.
Atau
Gambar 2.11 Simbol Data Store 2.9 Enitity Relantionship Diagram (ERD) ERD adalah suatu jaringan network yang menggunakan susunan data yang akan disimpan secara abstrak. ERD digunakan untuk menunjukan entitas objek data dan hubungan yang terjadi antara satu atau lebih entry untuk menentukan filed-filed dari proses normalisasi dalam perancangan database. ERD adalah kesatuan bentuk logika yang dipakai untuk analisa dan design database ERD menggambarkan arti dari aspek data. Didalam pembuatan ERD perlu diperhatikan penentuan sesuatu konsep apakah merupakan suatu entity, atribut, atau relationship. Komponen ERD yang sering digunakan dalam merancang sistem diantaranya adalah: 1. Entity Suatu kompulan objek atau sesuatu yang dapat dibedakan atau didefinisikan secara unik. Entity disimbolkan dengan persegi panjang.
Gambar 2.12 Simbol Entity 2. Relationship (Relasi)
16
Relasi adalah hubungan yang terjadi antara satu entity atau lebih. Setiap relasi mempunyai derajat relationship dari cardinatiy.
Gambar 2.13 Simbol Relasi 2.1
Derajat relationship
Menjelaskan jumlah entity yang berpartisipasi dalam relationship. a.
Unary Degree / derajat satu : bila satu entity mempunyai relasi ke diriny sendiri.
Gambar 2.14 Unary degree b.
Binary degree / derajat dua : bila satu relasi menghubungkan dua entity yang
berbeda.
Gambar 2.15 Binary degree c. Ternary Degree/ derajat tiga : bila satu relasi menghubungkan tiga entity yang berbeda.
17
Gambar 2.16 Ternary Degree
3. Atribut Atribut adalah elemen data menunjukan ciri entitas atau karakteristik dari entitas. Atribut identik dengan field. Nilai atribut adalah suatu data actual atau informasi tertentu yang disimpan pada tiap atribut didalam suatu entity atau relationship. Ada dua jenis atribut, yaitu: a. Identifier (key atribut) Digunakan untuk menentukan suatu jenis entity secara unik. b. Deskription Digunakan untuk mendeskripsikan karakteristik dari suatu entity yang tidak
unik.
Atau Gambar 2.17 Simbol Atribut c. Ruler (Garis Penghubung) Garis penghubung merupakan garis yang menghubungkan antara entitas dengan relasi maupun antara relasi dengan himpunan atributnya.
Gambar 2.18 Garis Penghubung 4.
Cardinality
Menjelaskan batasan keterhubungan satu entiy dengan entity lainnya.
18
a. One to one = 1: 1 Menjelaskan sebuah bentuk relasi antara entitas dengan jumlah 1 ke entitas banyak dengan jumlah yang sama. Contohnya : Pegawai memiliki kendaraan. b. One to Many = 1: M Entity pertama boleh banyak berhubungan dengan entity kedua tetapi entity kedua berhubungan dengan satu entity pertama atau sebaliknya. Dengan kata lain bentuk relasi dari suatu entitas dengan jumlah satu ke entitas lain dengan banyak alternatif tujuan(entitas dengan jumlah dari satu). Contohnya : Pegawai bekerja di departemen. c. Many to one M : 1 Mendefinisakan hubungan antara entitas dengan jumlah lebih dari satu menuju entitas dengan jumlah tunggal. Contonya : d. Many to many = M : M Mendefinisakan permasalahan yang agak kompleks, yaitu hubungan antara entitas dengan jumlah yang tidak tunggal menuju ke suatu entitas yang mempunyai entitas yang mempunyai entitas jamak. Contohnya : Pegawai bekerja diproyek 2.9.1
Normalisasi Normalisasi adalah proses pengelompokan data elemen menjadi table yang
menunjukan ententy dan relasinya (Hartono,18). Pada proses normalisasi selalu diuji pada beberapa kondisi apakah ada kesulitan pada saat menambah, menghapus, mengubah dan membaca pada suatu database. Bila ada kesulitan pada pengujian tersebut maka relasi tersebut dipecahkan pada beberapa table lagi atau dengan kata lain perancangan berjumlah menambah database yang optimal. Pada proses normalisasi perlu dikenal dulu devinisi dr tahap normalisasi. Adapun tahap-tahap tersebut adalah : 1. Bentuk tidak normal (unnormalized form) Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkam tidak ada keharusan mengikuti suaru format tertentu, dapat saja data tidak rangkap atau terduplikasi data dikumpulkan apa adnya sesuai dengan kedatangannya. 2. First normal form (1NF)
19
Adalah memisahkan item data yang berulang. Bentuk normal kesatu mempunyai cirri yaitru tiap data dibentuk dalam flat file (file data/rata), data terbentuk dalam satu demi satu record dan nilai dari filed berupa “atomic value”. Tidak ada set atribut yang berulang-ulang atau atribut bernilai ganda (multi value). Tiap filed hanya satu pengertian, bukan merupakn kumpulan data yang mempunyai arti mendua, hanya satu arti saja dan juga bukanlah pecahan kata sehingga artinya lain. 3. Second normal form (2NF) Bentuk formal kedua mempunyai syarat yaitu bentuk data yang telah memenuhi criteria bentuk normal satu. Atribut bukan kunci haruslah bergantung secara fungsi pada kunci utama/primary key, sehingga untuk membentuk normal kedua haruslah sudah ditentukan kunci-kunci filed. Kunci filed haruslah unik dan dapat mewakili atribut lain yang menjadi anggotanya. 4. Third normal form (3NF) Untuk menjadi normal ketiga maka relasi haruslah dalam bentuk normal kedua dan semua atribut buakan primer tidak punya hubungan yang transitif. Dengan kata lain, tiap atribut bukan kunci haruslah bergantung hanya pada primary key secara menyeluruh.