BAB II LANDASAN TEORI
II.1 Sistem Akuntansi Informasi merupakan suatu kebutuhan bagi suatu perusahaan, terutama informasi
keuangan,
sangat
dibutuhkan
oleh
bermacam
pihak
yang
berkepentingan. Informasi dari suatu perusahaan biasanya dapat dilihat dari sistem akuntansi yang dibuat oleh perusahaan tersebut. Sistem akuntansi merupakan metode dan prosedur untuk mencatat dan melaporkan informasi keuangan yang disediakan bagi perusahaan atau suatu organisasi bisnis. Sistem akuntansi diterapkan dalam perusahaan besar sangat kompleks. Kompleksitas sistem tersebut disebabkan oleh kekhususan dari sistem yang didesain untuk suatu organisasi bisnis sebagai akibat dari adanya perbedaan kebutuhan akan informasi oleh manajer, bentuk dan jalan transaksi laporan keuangan. Adapun definisi mengenai sistem dan prosedur sebagai berikut :
II.1.1 Pengertian Sistem Akuntansi Setiap perusahaan terdiri dari beberapa sistem untuk mencapai tujuan perusahaan tersebut. Dalam suatu sistem masih terdiri dari berbagai unsur yang merupakan subsistem yang lebih kecil yang membentuk sistem tersebut. Setiap sistem merupakan bagian dari sistem yang lebih besar dan terdiri dari berbagai sistem yang lebih kecil. Sistem memberikan banyak manfaat untuk mencapai
3
4
suatu tujuan perusaahan yaitu sistem berusaha menemukan struktur unsur yang membentuk sistem tersebut dan mengidentifikasikan proses berkerjanya setiap unsur yang membentuk sistem tersebut. Ada beberapa beberapa pengertian sistem, meliputi pengertian sistem menurut Mulyadi (2008:5) “ Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan”. Pengertian sistem menurut Hall (2007:6)
yang diterjemahkan oleh
Fitriasaris “Sistem adalah kelompak dua atau lebih komponen atau subsistem yang saling berhubungan yang berfungsi dengan tujuan yang sama”. Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan, prosedur-prosedur yang saling berhubungan satu dengan lainnya, serta dibuat dengan pola yang menyeluruh yang berfungsi dengan tujuan yang sama yaitu bentuk pelaksanaan kegiatan utama perusahaan. Sedangkan pengertian Akuntansi menurut Belkaoui (2006:50) “Akuntansi adalah Suatu seni pencatatan pengklasifikasikan dan pengikhtisaran dalam cara yang signifikan dan satuan mata uang, transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian yang paling tidak sebagai diantaranya, memiliki sifat keuangan dan selanjutnya menginterpretasikan hasilnya”. Akuntansi menurut Kieso (2007:4) yang diterjemahkan oleh handikad wasilah “Akuntansi adalah suatu sistem informasi yang mengidentifikasi, mencatat, dan mengkomunikasikan peristiwa-peristiwa ekonomi dari suatu organisasi kepada para pengguna yang berkepentingan”. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan, suatu sistem informasi yang memiliki seni pencatatan, pengklasifikasian dan pengikhtisaran dengan cara yang signifikan, untuk mengkomunikasikan peristiwa-peristiwa ekonomi yang memiliki sifat keuangan, dari suatu organisasi kepada para pengguna yang berkepentingan.
5
Setelah diuraikan definisi dari sistem dan akuntansi berikut ini
adalah
definisi sistem akuntansi dari beberapa ahli. Pengertian sistem menurut Fess (2005:234) yang diterjemahkan oleh hendrawan “ Sistem akuntansi adalah metode
dan
prosedur
untuk
mengumpulkan,
mengklasifikasikan,
mengikhtisarkan, dan melaporkan informasi operasi dan keuangan sebuah perusahaan”. Pengertian sistem akuntansi menurut Mulyadi (2008:3) : “Sistem akuntansi
adalah
organisasi
formulir,
catatan,
dan
laporan
yang
dikoordinasi rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan”. Dari definisi tersebut dapat disimpulkan sistem akuntansi adalah kumpulan sumber daya (seperti : manusia, formulir, catatan, dan laporan) yang dikoordinasi untuk mengubah data atau mengelola data kegiatan perusahaan menjadi informasi keuangan
dalam
bentuk
laporan
yang
dibutuhkan
yang
kemudian
dikomunikasikan kepada manajemen guna mengambil keputusan dalam pengelolaan perusahaan serta untuk memberi informasi kepada pihak-pihak lain yang berkepentingan. II.1.2 Tujuan Sistem Akuntansi Sistem akuntansi bertujuan untuk mengubah data dan mengelola data kegiatan perusahaan menjadi informasi keuangan dalam bentuk laporan yang dibutuhkan yang kemudian dikomunikasikan kepada manajemen guna mengambil keputusan dalam pengelolaan perusahaan serta untuk memberikan informasi kepada pihakpihak lainnya
6
II.2 Koperasi Pada umumnya sebuah perusahaan didirikan oleh orang-orang yang memiliki modal yang cukup untuk memulai usaha. Berbeda dengan koperasi yang biasanya didirikan oleh sekumpulan orang dengan modal yang lemah. Karena itu, koperasi selalu terdapat unsur sosial sekaligus unsur ekonomi.
Bagi Masyarakat Indonesia, Koperasi sudah tidak asing lagi, karena kita sudah merasakan jasa Koperasi dalam rangka keluar dari kesulitan hutang lintah darat.
II.2.1 Pengertian Koperasi
Secara harfiah Koperasi yang berasal dari bahasa Inggris Coperation terdiri dari dua suku kata : Co yang berarti bersama sedangkan Operation = bekerja, jadi koperasi berarti bekerja sama, sehingga setiap bentuk kerja sama dapat disebut koperasi. Berikut adalah pengertian koperasi menurut para ahli :
Pengertian koperasi menurut Joesron (2005:4) “Koperasi adalah suatu lembaga yang dirancang untuk memberikan pelayanan bagi anggotanya yang sekaligus merupakan pemilik”. Pengertian koperasi menurut Undang-undang No.25/1992“Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatanya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas azas kekeluargaan ”. Pengertian koperasi menurut Rudianto (2006:1) : “Secara umum koperasi dipahami sebagai perkumpulan orang yang secara sukarela mempersatukan diri untuk memperjuangkan peningkatan kesejahteraan ekonomi mereka, melalui pembentukan sebuah badan usaha yang dikelola secara demokratis”.
7
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan, yaitu suatu badan/lembaga usaha yang beranggotakan orang-seorang untuk memperbaiki nasib penghidupan ekonomi dalam bentuk kerja sama yang bersifat sukarela yang berdasarkan asas kekeluargaan. II.2.2 Koperasi Simpan Pinjam Di Indonesia banyak sekali usaha yang bergerak di bidang simpan pinjam, sebagai contoh yaitu perbankan dan koperasi. Dari kedua contoh tersebut terdapat banyak perbedaan sesuai dengan peraturan-peraturan yang mengatur masingmasing usaha. Koperasi yang kegiatan usahanya menyimpan dan memberi pinjaman disebut Koperasi Simpan Pinjam. Adanya beberapa pengertian koperasi simpan pinjam menurut Burhanuddin (2010:14) “Koperasi Simpan Pinjam adalah koperasi yang didirikan guna memberikan kesempatan kepada para anggotanya untuk memperoleh pinjaman atas dasar kebaikan”. Koperasi Simpan Pinjam menurut Rudianto (2006:76):“Koperasi Simpan Pinjam adalah Koperasi yang kegiatannya untuk menghimpun dana dan menyalurkan melalui kegiatan simpan pinjam dari dan untuk anggota koperasi yang bersangkutan, calon anggota koperasi yang bersangkutan, koperasi lain dan atau anggotanya. Pada dasarnya Koperasi Simpan Pinjam (KSP) menjalankan fungsi yang hampir sama dengan bank, yaitu menjalankan penggalian dana masyarakat dan menyalurkan kembali dan bentuk kredit pada masyarakat yang membutuhkan. Yang membedakan adalah bahwa koperasi dimiliki bersama oleh anggotanya dengan hak dan kedudukan yang sama. Sedangkan bank dimiliki oleh sejumlah orang/badan sebagai pemegang saham, pengendalian dana dari masyarakat luas,
8
namun hanya menyalurkan dana yang terhimpun kepada masyarakat yang mampu memenuhi persyaratan teknis bank. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan, suatu kegiatan penyimpanan dan penyediaan dana dari dan untuk anggota koperasi, calon anggota koperasi, dan koperasi lain berdasarkan kesepakatan simpan menyimpan dan pinjam meminjam atas dasar kebaikan. II.2.3 Jenis – Jenis Simpanan Pada Koperasi Pada setiap koperasi mempunyai simpanan-simpanan yang dijadikan sebagai ekuitas pada koperasi tersebut yang salah satunya dari simpanan anggota. Jenis-jenis simpanan pada koperasi antara lain : 1) Simpanan Pokok Simpanan pokok adalah sejumlah uang yang sama banyaknya dan atau sama nilainya yang wajib dibayarkan anggota koperasi pada saat masuk menjadi anggota. Simpanan Pokok tidak dapat diambil kembali selama yang bersangkutan menjadi anggota (PSAK.No27:17). 2) Simpanan Wajib Simpanan Wajib adalah sejumlah simpanan tertentu yang tidak harus sama yang wajib dibayar oleh anggota kepada koperasi pada saat masuk menjadi anggota. Simpanan wajib tidak dapat diambil kembali selama yang bersangkutan masih menjadi anggota (PSAK No.27.2002:27.7).
9
3) Simpanan Sukarela Simpanan Sukarela adalah jumlah tertentu yang diserahkan oleh anggota koperasi atas kehendak anggota koperasi sendiri (Panji Anoraga dan Ninik Widiyanti,1997:83). Sejumlah uang simpanan pada koperasi ditentukan oleh masing-masing koperasi. Antara koperasi satu dengan koperasi lain tentu berbeda dalam menentukan beberapa jumlah uang wajib yang dibayarkan anggotanya. Tetapi jumlah simpanan pokok yang wajib dibayarkan oleh setiap anggota dalam suatu koperasi yang sama mempunyai jumlah yang sama antara anggota satu dengan lainnya. II.2.4 Kegiatan Usaha Koperasi Pada dasarnya tujuan koperasi adalah untuk memberikan kesejahteraan dan manfaat bagi anggotanya.
Di sekitar kita terdapat begitu banyak dengan
berbagai kegiatannya, diantaranya yaitu : 1. Koperasi Produsen Koperasi produsen beranggotakan orang-orang yang melakukan kegiatan produksi (produsen). Tujuannya adalah memberikan keuntungan yang besar bagi anggotanya dengan cara menekan biaya produksi serendah rendahnya dan menjual produk dengan harga setinggi-tingginya. Untuk itu pelayanan yang digunakan oleh anggota adalah pengadaan bahan baku dan pemasaran produksi anggotanya.
10
2.
Koperasi Konsumen Koperasi konsumen beranggotakan orang-orang yang melakukan kegiatan konsumsi. Tujuannya adalah memberikan keuntungan yang sebesarbesarnya bagi anggotanya dengan cara mengadakan barang dan jasa yang murah dan berkualitas. Contohnya koperasi simpan pinjam, Koperasi Bimas Kementrian Pertanian (konsumsi)
Berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.27 Tahun 1999 (Revisi 1998) mengenai Akuntansi Perkoperasian, koperasi digolongkan ke dalam 4(empat) jenis berdasarkan kepentingan anggota dan usaha utama koperasi yaitu : 1. Koperasi Konsumen, koperasi konsumen adalah koperasi yang anggotanya para konsumen akhir barang dan jasa utama melakukan pembelian bersama. Kedudukan anggota sebagai pelanggan adalah pemilik barang atau jasa dari anggota. 2. Koperasi Produksi, perlu dibedakan antara pengertian koperasi produsen dengan koperasi produksi. Koperasi produsen akan berubah menjadi koperasi pemasaran dan atau koperasi pengadaan. Sedangkan koperasi produksi mempunyai pengertian sebagai koperasi dimana anggotanya berstatus sebagai pekerja koperasi (Hanel :1989) Tugas koperasi adalah penyelenggaraan kegiatan-kegiatan ekonomi dalam upaya menciptakan lapangan pekerjaan bagi para anggotanya. Kedudukan anggotanya selain sebagai pemilik adalah sebagai pekerja pada koperasinya.
11
3. Koperasi Simpan Pinjam, koperasi yang kegiatan atau usaha utamanya menyediakan jasa penyimpanan dan peminjaman untuk anggotanya. Dengan kata lain tugasnya menyelenggarakan pelayanan tabungan dan sekaligus memberikan kredit pada anggotanya. Melalui pelayanan tabungan dan pinjaman dari koperasi, maka anggota mendapatkan pelayanan-pelayanan keuangan yang lebih baik dan lebih menguntungkan. Kedudukan anggota selain sebagai pemilik adalah sebagai nasabah. 4. Koperasi Pemasaran / Koperasi Produsen, Koperasi Produsen adalah koperasi yang anggotanya tidak memiliki rumah tangga usaha atau perusahaan sendiri-sendiri tetapi kerja sama dalam wadah koperasi untuk menghasilkan dan memasarkan barang atau jasa dan kegiatan utamanya menyediakan, mengoperasikan atau mengolah sarana produksi bersama. Dapat disimpulkan bahwa tugas koperasi produsen adalah memasarkan barang atau jasa yang dihasilkan oleh anggota agar usaha anggota dapat berkembang menjadi lebih baik. Kedudukan anggota adalah sebagai pemasok barang atau jasa kepada koperasinya.
Usaha dan jenis koperasi menurut PSAK No.27 (Revesi 1998) adalah koperasi dapat melakukan usaha-usaha sebagaimana badan usaha lain, seperti di sektor perdagangan, industri manufaktur, jasa keuangan dan pembiayaan, jasa asuransi, jasa transportasi, jasa profesi dan jasa lainnya. Perlakuan akuntansi koperasi ini mengacu pada PSAK yang mengatur perlakuan dalam setiap sektor indusri tersebut.
12
Berdasarkan kesimpulan diatas koperasi dapat digolongkan dalam beberapa jenis, namun berdasarkan kepentingan anggota dan usaha utama koperasi, koperasi digolongkan ke dalam 4(empat) jenis, yakni Koperasi Konsumsi, Koperasi Produsen, Koperasi Simpan Pinjam, dan Koperasi Pemasaran. II.3 Manfaat Simpan Pinjam Bagi Koperasi Di dalam kegiatan simpan pinjam yang dilakukan oleh koperasi selama ini menguntungkan bagi kedua belah pihak yaitu antara koperasi dan anggotanya. Semua kegiatan awalnya dari simpan dulu baru pinjam akan terus mengalir dalm proses ini mampu memuaskan anggota. Selama Koperasi Simpan Pinjam (KSP) dapat memuaskan kebutuhan maka anggota tingkat parsitipasi mereka akan tetap tinggi. Setidaknya, manfaat keunggulan Koperasi Simpan Pinjam (KSP) minimal sama dengan diberikan pesaing non koperasi. Untuk itu, teori “harmonisasi” yaitu menseimbangkan kepentingan para stakeholders dan teori “konflik yaitu mengoptimalkan sumber daya internal dan eksternal demi kepentingan KSP perlu diterapkan di Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Koperasi Simpan Pinjam (KSP) menarik uang administrasi setiap bulan sejumlah sekian persen dari uang pinjaman sehingga dapat menambah jumlah modal kerja koperasi untuk menambah jumlah keseluruhan modal simpan pinjam meskipun pada akhir tahun akan dibagikan kepada anggotanya sebagai Sisa Hasil Usaha (SHU). Sekilas lintas Koperasi Simpan Pinjam (KSP) ini nampak seperti usaha gotong royong yang meringankan para beban anggota, menolong mereka
13
dari jeratan lindah darat dan menguntungkan mereka sendiri, karena Sisa Hasil Usaha (SHU) dari Koperasi Simpan Pinjam (KSP) tersebut mereka terima setiap akhir tahun. Apabila ada orang yang meninjam uang dari Koperasi Simpan Pinjam (KSP), meskipun jumlahnya hanya setengah dari uang simpanannya sendiri, dia tetap dianggap sebagai peminjam yang diharuskan membayar uang administrasi. Uang yang disimpan Koperasi Simpan Pinjam (KSP), baik simpanan pokok, maupun simpanan wajib, tidak diambil sewaktu-waktu diperlukan oleh si penyimpan. Koperasi Simpan Pinjam (KSP) pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) tidak hanya diperhitungkan dengan uang simpanannya, melainkan dengan keseringan meminjam uang dari Koperasi Simpan Pinjam (KSP) tersebut. II.4 Sistem Akuntansi Simpan Pinjam Pada Koperasi Setiap koperasi pasti memiliki suatu sistem untuk mengatur kegiatannya, dalam sistem akuntansi simpan pinjam pada koperasi terbagi menjadi 2(dua) yaitu, sistem akuntansi simpanan dan sistem akuntansi pinjaman sebagai berikut : II.4.1 Sistem Akuntansi Simpanan Pada Koperasi Dalam menjalankan sistem akuntasi simpanan pada koperasi diperlukan fungsi yang terkait, dokumen yang bersangkutan dan prosedur yang harus dilakukan.
14
II.4.1.1 Fungsi yang terkait Fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi simpanan pada koperasi antara lain sebagai berikut : 1) Fungsi Simpan Pinjam Fungsi simpan pinjam bertanggung jawab untuk menerima surat order (buku keanggotaan) dari penyimpanan, mengedit order (buku keanggotaan) dari penyimpanan untuk menambah informasi yang belum ada pada surat order tersebut, meminta otorisasi, menentukan tanggal transaksi 2) Fungsi Keuangan Fungsi keuangan dalam transaksi simpanan bertangguung jawab untuk meneliti status pelanggan dan memberikan otorisasi penyimpanan pada anggota. 3) Fungsi Kasir Fungsi kasir bertanggung jawab untuk memberikan bukti setoran kepada anggota yang akan melakukan simpanan, menerima pembayaran, dan membuat laporan transaksi harian. Setiap fungsi di atas mempunyai tugas dan tanggung jawab yang berbeda. Tetapi dalam melakukan kegiatan simpanan antara fungsi yang satu dengan lainnya sangat berkaitan.
15
II.4.1.2 Dokumen yang digunakan Proses simpanan koperasi pada umumnya menggunakan dokumen lengkap sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Dokumen-dokumen yang dibutuhkan dalam penerimaan simpanan pada koperasi yaitu : 1) Kartu Tanda Anggota (KTA) Kartu tanda anggota sebagai identitas diri sebagai anggota dari suatu organisasi yang berguna sebagai tanda pengenal dan gunakan untuk syarat menyimpan uang dan meminjam uang. 2) Bukti Setoran Bukti kas masuk dibuat pada waktu anggota melakukan simpanan sebagai bikti setoran. Bukti kas masuk dibuat minimal 1 rangkap untuk pihak kasir dan bagi anggota hanya dicatat dalam buku anggotanya. 3) Buku Anggota Buku anggota digunakan pada saat anggota melakukan simpanan dengan jumlah nominal yang telah disepakati. Buku anggota ini harus dibawa setiap anggota pada saat melakukan transaksi simpanan. Dokumen tersebut diatas sangat diperlukan pada saat proses penyimpaan dilakukan dengan tujuan untuk bukti atas transaksi yang terjadi. II.4.1.3 Prosedur sistem akuntansi simpanan pada koperasi
16
Apabila anggota koperasi akan melakukan simpanan, anggota harus melewati beberapa tahap dan memenuhi dokumen yang dibutuhkan dalam proses penyimpanan tersebut. Prosedur sistem akuntansi simpanan pada kopesasi kegiatan meliputi : 1) Fungsi Simpan Pinjam a. Fungsi simpan pinjam menerima KTA, Buku Anggota (BA) dan Bukti setoran 2 lembar yang telah diisi oleh anggota dan menyatakan kebenarannya serta mengisi buku anggota. b. Kemudian diberikan ke fungsi keuangan untuk diproses lebih lanjut. 2) Fungsi Keuangan a. Menerima KTA, Buku Anggota (BA) dan bukti setor 2 lembar diberikan ke kasir. b. Input dan di simpan ke database. c. KTA, Buku Anggota (BA) dan bukti setor 2 lembar diberikan ke kasir. 3) Fungsi Kasir a. Kasir menerima KTA, Buku Anggota (BA) dan bukti setor 2 lembar b. Otorisasi KTA, Buku Anggota (BA) dan bukti setor 2 lembar kemudian di input dan di simpan ke database. c. Distribusi dokumen meliputi Bukti setor lembar 1 diarsipkan oleh kasir. Bukti setor lembar 2, Buku Anggota (BA) dan KTA di kembalikan ke anggota. Semua proses-proses yang telah diuraikan diatas harus dilewati secara berurutan dan teliti agar proses penyimpanan dapat sesuai dengan prosedur
17
yang ada. Apabila dilakukan sesuai dengan prosedur maka akan mempermudah kedua belah pihak yaitu koperasi dan anggota.
BAGIAN ALIR DOKUMEN SISTEM AKUNTANSI SIMPANAN PADA KOPERASI Fungsi Simpan Pinjam
Fungsi Keuangan
Mulai
1
Menerima bukti setoran KTA dan buku anggota yang melakukan simpanan, mengisi buku anggota dan menerima uang simpanan
2 Bukti Setoran 1 Buku Anggota Kartu Tanda Anggota
Diinput dan disimpan ke dalam database
2 Bukti Setoran 1
2
Kartu Tanda Anggota
Bukti Setoran 1 Buku Anggota Kartu Tanda Anggota
1
2
18
Fungsi Kasir
2
2 Bukti Setoran 1 Buku Anggota Kartu Tanda Anggota
Diinput dan disimpan ke dalam database
2 Bukti Setoran 1 Buku Anggota Kartu Tanda Anggota
Di kembalikan kepada anggota
N
Selesai
19
II.4.2 Sistem Akuntansi Pinjaman Pada Koperasi Dalam menjalankan sistem akuntansi pinjaman pada koperasi diperlukan fungsi yang terkait, dokumen yang bersangkutan dan prosedur yang harus dilakukan. II.4.2.1 Fungsi yang terkait Fungsi yang berkaitan dalam sistem akuntansi pinjaman pada koperasi antara lain : 1) Fungsi Simpan Pinjam Fungsi ini bertanggung jawab untuk menerima surat order dari pinjaman, mengedit order dari pinjaman untuk menambah informasi yang belum ada pada surat order tersebut, meminta otorisasi, menentukan tanggal transaksi dan memeriksa ketersediaan dana. 2) Fungsi Keuangan Fungsi ini bertanggung jawab untuk memberikan dana pinjaman dan membuat laporan keuangan. 3) Fungsi Pengurus Fungsi ini hanya bertanggung jawab untuk menandatangani Berita Acara (BA). 4) Fungsi Kasir
20
Fungsi ini bertanggung jawab untuk menerima sejumlah uang pinjaman dan membuat bukti kas keluar dan transaksi pinjaman serta memberikan uang pinjaman ke anggota yang telah memenuhi syarat. Setiap fungsi pinjaman mempunyai tugas dan tanggung jawab yang berbeda. Tetapi dalam melakukan kegiatan pinjaman antara fungsi satu dengan lainnya saling berhubungan. II.4.1.2 Dokumen yang digunakan Dalam proses pinjaman pada koperasi yang ada umumnya menggunakan dokumen sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Dokumen yang dibutuhkan dalam pemberian pinjaman koperasi yaitu : 1) Surat pemohonan untuk pinjam uang (SPPU) beserta lampirannya : a. Surat pernyataan (SP) Surat pernyataan pinjam jaminan berguna sebagai bukti atas penyerahan jaminan. b. Surat kuasa menjual barang jaminan (SKJJ) Surat kuasa jaminan ini memberikan wewenang oleh pemohon pinjaman kepada koperasi untuk menjual jaminan yang telah diserahkan kepada koperasi apabila peminjam tidak dapat melunasi pinjaman dengan waktu yang telah ditentukan sesuai dengan kesepakatan dua belah pihak. c. Buku Anggota Pemohon pinjaman harus mempunyai buku anggota yang pada waktu melakukan transaksi pinjaman dan angsuran harus dibawa untuk diisi oleh koperasi. d. ST/BPKB
21
ST/BPKB berguna sebagai jaminan atas pinjam uang. Jaminan tersebut diserahkan ke koperasi pada saat pinjaman sudah diterima oleh peminjam.
e.
Kartu Tanda Anggota (KTA) Kartu tanda anggota sebagai identitas diri sebagai anggota dari suatu organisasi yang berguna sebagai tanda pengenal dan gunakan untuk syarat menyimpan uang dan meminjam uang.
2) Surat Perjanjian Pinjam Uang (SPJPU) Surat yang digunakan dalam perjanjian atas pinjam uang dengan kesepakatan kedua belah pihak. Biasanya dibuat 3 rangkap yaitu lembar 1 untuk fungsi akuntansi, lembar 2 untuk peminjam, dan lembar 3 untuk kasir sebagai arsip. 3) Berita Acara (BA) Hasil keputusan setelah diperiksa oleh unit kemudian dirapatkan oleh tim simpan pinjam. 4) Bukti Kas Keluar (BKK) Bukti kas keluar dibuat oleh unit simpan pinjam pada saat terjadi transaksi kas keluar. Bukti Kas Keluar dibuat 2 rangkap yaitu, rangkap 1 untuk fungsi akuntansi dan rangkap 2 untuk peminjam.
II.4.2.3 Prosedur sistem akuntansi pinjaman pada koperasi Anggota koperasi yang akan melakukan pinjaman wajib memenuhi syarat yang telah ditetapkan oleh koperasi dan melewati proses peminjaman.Prosedur sistem akuntansi pinjaman pada koperasi kegiatannya meliputi :
22
1) Fungsi Simpan Pinjam a. Menerima surat pemohon pinjaman uang berserta lampirannya (Surat Pemohonan Pinjam Uang (SPPU), BPKB/Surat Tanah(ST), Surat Kuasa Jual Jaminan (SKJJ), Surat Pernyataan (SP), Kartu Tanda Anggota (KTA), Buku Anggota) yang telah diisi oleh anggota yang mengajukan pinjaman kemudian diberikan ke fungsi keuangan. b. Membuat Surat Perjanjian Pinjam Uang (SPJPU) 2 Lembar yang selanjutnya diberikan ke fungsi kasir. 2) Fungsi Keuangan a. Menerima Surat Pemohonan Pinjam Uang (SPPU) beserta lampirannya (Surat Pemohonan Pinjam Uang (SPPU), BPKB/Surat Tanah(ST), Surat Kuasa Jual Jaminan (SKJJ), Surat Pernyataan (SP), Kartu Tanda Anggota (KTA), Buku Anggota) Fungsi simpan pinjam untuk dilakukan verifikasi kemudian dirapatkan oleh Tim Simpan Pinjam serta dibuat Berita Acara evaluasi. b. BPKB/Surat Tanah(ST) diarsipkan oleh fungsi keuangan. Surat Pemohonan Pinjam Uang (SPPU), Surat Kuasa Jual Jaminan (SKJJ), Surat Pernyataan (SP), Kartu Tanda Anggota (KTA), Buku Anggota, Berita Acara(BA). c. Menerima kembali Surat Pemohonan Pinjam Uang (SPPU), Surat Kuasa Jual Jaminan (SKJJ), Surat Pernyataan (SP), Kartu Tanda Anggota (KTA), Buku Anggota, Berita Acara(BA). d. Distributor dokumen meliputi Surat Pemohonan Pinjam Uang (SPPU), Surat Kuasa Jual Jaminan (SKJJ), Surat Pernyataan (SP), dan Berita Acara (BA)
23
diarsipkan oleh fungsi keuangan. Kartu Tanda Anggota (KTA) dan Buku Anggota dikembalikan ke anggota. e. Melakukan pencairan pinjaman dan diberikan ke kasir.
3) Pengurus Pengurus menandatangani Berita Acara (BA) yang selanjutnya diberikan ke fungsi keuangan.
4) Fungsi Kasir a. Kasir menerima sejumlah uang pinjaman dari fungsi keuangan. b. Menerima surat perjanjian pinjam uang (SPJPU) dari fungsi simpan pinjam. c. Meminta tanda tangan pemohon pinjaman dan membuat Bukti Kas Keluar(BKK) 2 lembar. d. Surat Perjanjian Pinjam Uang (SPJPU) lembar 1 dan Bukti Kas Keluar (BKK) Lembar 2 diarsipkan kepada fungsi akuntansi. Surat Perjanjian Pinjam Uang (SPJPU) lembar 2 diberikan ke Peminjam dan lembar 3 Surat Pinjam Uang (SPPU) disimpan oleh kasir untuk diarsipkan. Prosedur diatas dilaksanakan sesuai tahap yang ditentukan, akan lebih mempermudah proses pemberian pinjaman yang akan dilakukan oleh anggota. Anggota wajib menaati semua prosedur yang ada apabila mengharapkan pinjaman yang diajukan akan disetujui oleh pihak koperasi.
24
BAGIAN ALIR DOKUMEN SISTEM AKUNTANSI PINJAMAN PADA KOPERASI Fungsi Simpan Pinjam
5
Mulai
Menerima Surat Pemohonan berserta lampiran yang telah diisi oleh peminjam ST/BPKB SKJJ SP SPPU Buku Anggota KTA 1
Membuat SPJPU
SPJPU 6
1
2
Catatan : SPPU
: Surat Pemohonan Pinjam Uang
SP
: Surat Pernyataan
SKJJ
: Surat Kuasa Jual Jaminan
KTA
: Kartu Tanda Anggota
BA
: Bertita Acara
BKK
: Bukti Kas Keluar
25
Fungsi Keuangan 1
3
ST/BPKB SKJJ SP SPPU
BA SKJJ SP
N
SPPU
Buku Anggota
Buku Anggota KTA
KTA
Diberikan kpd Anggota
Diperiksa oleh unit verifikasi kemudian dirapatkan oleh tim simpan pinjam
N
Pencarian Pinjaman
Membuat Berita
Acara Evaluasi BA SKJJ SP SPPU Buku Anggota KTA 2 Catatan :
SPPU
: Surat Pemohonan Pinjam Uang
SP
: Surat Pernyataan
SKJJ
: Surat Kuasa Jual Jaminan
KTA
: Kartu Tanda Anggota
BA
: Bertita Acara
4
26
Fungsi Pengurus 2
BA SKJJ SP SPPU Buku Anggota
Fungsi Kasir 6
4
2
Menerima sejumlah uang pinjaman
SPJPU
KTA
1
Meminta tanda tangan pemohonan
Menandatangani berita acara
Membuat bukti kas keluar
2
3 2 SPPU
1 2
BKK
1
Di berikan ke peminjam dan memberikan sejumlah uang ke peminjam setelah memenuhi persyaratan yang berlaku
Diberikan ke bagian akuntansi
N
Selesai
Catatan : SPPU
: Surat Pemohonan Pinjam Uang
SP
: Surat Pernyataan
SKJJ
: Surat Kuasa Jual Jaminan
KTA
: Kartu Tanda Anggota
BA BKK
: Bertita Acara : Bukti Kas Keluar
27
II.4.3 Sistem Pencatatan Dalam Simpan Pinjam Adapun dalam pencatatan simpan pinjam, jurnal yang dibutuhkan yaitu sebagai berikut: 1) Pada saat simpan (Penyimpanan) a. Simpanan Pokok ( D ) Kas (K)
xxx
Simpanan Pokok Anggota
xxx
b. Simpanan Wajib ( D ) Kas (K)
xxx
Simpanan Wajib Anggota
xxx
c. Simpanan Sukarela ( D ) Kas (K)
xxx
Simpanan Sukarela Anggota
xxx
2) Pada saat Pinjam (Pinjaman) Secara umum terdapat 2 metode akuntansi berkaitan dengan pinjaman yang terjadi pada koperasi yaitu : a. Accrual basis accounting (akuntansi berdasarkan akrual) adalah suatu metode pengakuan pendapatan dan pengakuan biaya pada saat terjadinya transaksi.
28
Berikut ini ayat jurnal ada koperasi memberikan pinjaman kepada salah satu anggotanya : (D)
Piutang Anggota
xxx
(K)
Kas
xxx
(K)
Pendapatan Bunga
xxx
b. Cash basis accounting ( akuntansi berdasarkan kas ) adalah suatu metode pengakuan pendapatan pada saat kas diterima koperasi da pengakuan biaya pada kas dikeluarkan untuk membayar biaya tersebut. Berikut ini ayat jurnal pada saat koperasi memberikan pinjaman kepada salah satu anggota : (D) (C)
Piutang Anggota Kas
xxx xxx