BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Teori Umum 2.1.1 Teori Komunikasi Sejarah tentang Komunikasi akan dijelaskan secara singkat sebelum membagi definisi komunikasi menurut para ahli. Komunikasi muncul beberapa abad sebelum masehi sebagai kebutuhan manusia sebagai makhluk sosial makhluk yang membutuhkan interaksi antara sesamanya. Seseorang akan mengetahui potensi yang dimilikinya bila ia berkumpul bersama lingkungan sosialnya. Ketika satu manusia bertemu dengan manusia lainnya dalam suatu komunitas atau tempat umum akan terjadi interaksi sosial. Satu hal yang paling penting dalam interaksi ini adalah komunikasi. Sukses tidaknya komunikasi tersebut akan berpengaruh pada interaksi sosial yang terbentuk. Inti dari komunikasi itu sendiri adalah untuk menyampaikan idea tau pesan secara verbal atau lisan bahkan kadang menggunakan gestur atau isyarat tubuh serta tulisan. Teori komunikasi merupakan teori yang mendukung penelitian ini dan telah didefinisikan menurut para ahli yang beberapa diantaranya akan dijelaskan berikut ini: •
Bovee: komunikasi adalah suatu proses pengiriman dan penerimaan pesan.
•
Harold Laswell: Komunikasi adalah gambaran mengenai siapa, mengatakan apa, melalui media apa, kepada siapa, dan apa efeknya
23
24
•
Karfried Knap: Komunikasi merupakan interaksi antar pribadi yang menggunakan sistem simbol linguistik, seperti sistem simbol verbal (kata-kata) dan non verbal. Sistem ini dapat disosialisasikan secara langsung / tatap muka atau melalui media lain (tulisan, oral, dan visual). Demikianlah definisi komunikasi menurut beberapa ahli. Teori komunikasi dapat disimpulkan berdasarkan dari definisi-definisi yang telah
dikemukakan oleh para ahli di paragraf sebelumnya. Berdasarakan definisi-definisi para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa komunikasi secara umum adalah interaksi antar pribadi yang menggunakan sistem simbol linguistik, seperti sistem simbol verbal (kata-kata) dan non verbal. Sistem ini dapat disosialisasikan secara langsung / tatap muka atau melalui media lain (tulisan, oral, dan visual). 2.1.2 Komunikasi Massa Teori komunikasi massa merupakan bagian dari teori komunikasi. Komunikasi massa berasal dari istilah bahasa Inggris, mass communication, sebagai kependekan dari mass media communication. Artinya, komunikasi yang menggunakan media massa atau komunikasi yang mass mediated. Istilah mass communication atau communications diartikan sebagai salurannya, yaitu media massa (mass media) sebagai kependekan dari media of mass communication. Massa mengandung pengertian orang banyak, mereka tidak harus berada di lokasi tertentu yang sama, mereka dapat tersebar atau terpencar di berbagai lokasi, yang dalam waktu yang sama atau hampir bersamaan dapat memperoleh pesan-pesan komunikasi yang sama. Berlo (dalam Wiryanto, 2005) mengartikan massa sebagai meliputi semua orang yang menjadi sasaran alat-
25
alat komunikasi massa atau orang-orang pada ujung lain dari saluran. Jadi sasaran dari komunikasi massa adalah masyarakat. Komunikasi massa memiliki beberapa elemen sebagai berikut: 1) Komunikator Ciri komunikasi massa yang pertama adalah komunikatornya. Bahwa komunikasi massa itu melibatkan lembaga (organisasi profesional) dan komunikatornya bergerak dalam organisasi yang kompleks. Komunikator di sini meliputi jaringan, stasiun lokal, direktur, dan staf teknis yang berkaitan dengan proses penyiaran. Jadi, komunikator merupakan gabungan dari berbagai individu dalam sebuah lembaga media massa. Ada beberapa karakteristik yang dimiliki oleh komunikator dalam komunikasi massa. Hiebert, Ungurait, dan Bohn (HUB) seperti dikutip dalam (Nurudin, 2007: 97), mengemukakan setidak-tidaknya lima karakteristik: (1) daya saing (competitiveness); (2) ukuran dan kompleksitas (size and complexity); industrialisasi (industrialization); (4) spesialisasi (specialization); dan perwakilan (representation). Media massa harus memiliki daya saing, hal ini berkaitan dengan peran komunikator dan teknologi pendukung, hingga mampu mencapai kepuasan khalayak. Daya saing ditumbuhkan dari kebijakan yang dikeluarkan komunikator.
2) Isi Masing-masing media mempunyai kebijakan sendiri dalam pengelolaan isinya. Isi media setidak-tidaknya dapat dibagi ke dalam lima kategori yakni: (1) berita dan informasi; (2) analisis dan interpretasi; (3) pendidikan dan sosialisasi; (4) hubungan masyarakat dan persuasi; (5) iklan dan bentuk penjualan lain; dan (6) hiburan.
26
Isi media ditujukan untuk orang banyak (massa) bukan kepada sekelompok orang tertentu. Oleh karenanya, isi pesan komunikasi massa bersifat umum.
3) Khalayak (Audience) Khalayak (audience) di dalam komunikasi massa bersifat anonim dan heterogen. Anonim maksudnya khalayak tidak mengenal antara satu dengan lainnya, karena komunikasinya menggunakan media dan tidak tatap muka. Heterogen, bahwa khalayak di dalam komunikasi massa terdiri dari berbagai lapisan masyarakat yang berbeda, yang dapat dikelompokkan berdasarkan faktor, usia, jenis kelamin, pekerjaan, latar belakang budaya, agama, dan tingkat ekonomi.
4) Umpan Balik Di dalam komunikasi massa umpan balik biasanya terjadi tidak secara langsung. Artinya, antara komunikator dengan komunikan dalam komunikasi massa tidak terjadi kontak langsung yang memungkinkan mereka mengadakan reaksi langsung satu sama lain.
5) Gangguan Gangguan di dalam saluran komunikasi massa biasanya selalu ada. Termasuk gambar tidak jelas di pesawat televisi. Kenyataanya semakin kompleks teknologi yang digunakan masyarakat, semakin besar peluang munculnya gangguan.
27
6) Gatekeeper Gatekeeper dimaksud sebagai penapis informasi, palang pintu, atau penjaga gawang. Berfungsi sebagai pemberi izin bagi tersebarnya sebuah berita. Gatekeeper sebagai individu atau kelompok individu yang memantau arus informasi dalam sebuah saluran komunikasi massa.
7) Pengatur Ada pola hubungan yang saling terkait antara media massa dengan pihak lain. Pihak lain yang dimaksud adalah pemerintah dan masyarakat. Hubungan ini biasanya selalu tidak berjalan harmonis sebab masing-masing pihak berbeda tuntutan dan saling menguasai satu sama lain. Hal ini pulalah mengapa hubungan ketiganya bisa disebut sebagai hubungan trikotomi, yakni hubungan yang tidak serasi antara ketiganya.
8) Filter Filter sebagai saringan, atau potensi penerimaan di dalam diri khalayak terhadap apa yang diinformasikan di dalam media massa atau sebagai kerangka berfikir audience dalam menerima pesan. Tentu berbeda antara satu dengan yang lain, karena khalayak bukan hanya satu akan tetapi massa, dengan pengalaman dan penangkapan yang berbeda pula.
Komunikasi massa memiliki beberapa teori dan teori yang digunakan pada penelitian ini adalah teori uses and gratification yang menjelaskan bahwa pengguna media bereperan aktif dalam memilih dan menggunakan media untuk memenuhi kebutuhannya. Pada penelitian ini program radio merupakan sebuah bentuk komunikasi massa karena radio yang menyiarkan program radio merupakan media massa yang dapat menyampaikan pesan
28
kepada massa atau orang banyak. Program radio itu sendiri merupakan sebuah pesan yang disampaikan oleh radio yang berperan sebagai media massa kepada pendengarnya yang merupakan massa karena pendengar program itu adalah orang banyak. 2.1.3 Media Massa Media massa merupakan media penyampaian pesan dalam komunikasi massa yang dapat menyampaikan pesan kepada banyak orang. Karena itu media massa berperan penting dalam proses komunikasi massa sehingga sehingga perlu dibahas dalam bab ini. Pengertian media massa adalah alat-alat dalam komunikasi yang bisa menyebarkan pesan secara serempak, cepat kepada audience yang luas dan heterogen. Kelebihan media massa dibanding dengan jenis komunikasi lain adalah ia bisa mengatasi hambatan ruang dan waktu. Bahkan media massa mampu menyebarkan pesan hampir seketika pada waktu yang tak terbatas (Nurudin, 2007). Media massa memberikan informasi tentang perubahan, bagaimana hal itu bekerja dan hasil yang dicapai atau yang akan dicapai. Fungsi utama media massa adalah untuk memberikan informasi pada kepentingan yang menyebarluas dan mengiklankan produk. Ciri khas dari media massa yaitu tidak ditujukan pada kontak perseorangan, mudah didapatkan, isi merupakan hal umum dan merupakan komunikasi satu arah. Peran utama yang diharapkan dihubungkan dengan perubahan adalah sebagai pengetahuan pertama. Media massa merupakan jenis sumber informasi yang disenangi oleh petani pada tahap kesadaran dan minat dalam proses adopsi inovasi (Fauziahardiyani, 2009).
29
Media massa memiliki berbagai jenis diantaranya adalah: •
Media Massa Cetak (Printed Media) yaitu media massa yang dicetak dalam lembaran kertas. Yang termasuk media cetak diantaranya adalah: koran atau surat kabar, tabloid, majalah, brosur, pamflet
•
Media Massa Elektronik (Electronic Media). Jenis media massa yang isinya disebarluaskan melalui suara atau gambar dan suara dengan menggunakan teknologi elektro, seperti radio, televisi, dan film.
•
Media Online (Online Media, Cybermedia), yakni media massa yang dapat kita temukan di internet (situs web)
Salah satu jenis media massa adalah radio karena radio dapat menyampaikan pesan, gagasan atau ide kepada orang banyak. Dalam penelitian ini radio berperan sebagai media massa yang menyampaikan pesan kepada pendengarnya sehingga perlu dijelaskan gambaran tentang radio dari sejarah, pengertian dan perkembangannya.
2.1.4 Radio
Sejarah radio dimulai Pada awal tahun 1890-an seorang Itali bernama Guglielmo Maconi menciptakan inovasi-inovasi atas dasar peralatan yang diciptakan oleh Hertz. Marconi telah berhasil meningkatkan jarak pancaran gelombang elektromagnet dan mengisinya dengan informasi. Sehingga peralatan transmitter dan receiver ciptaan Marconi tersebut mampu memindahkan informasi dari satu tempat ke tempat lain tanpa kawat, inilah awal dari komunikasi radio. Pada tahun 1901, radio temuan Marconi mengirim sinyal kode menyebrangi Samudra Atlantik dari Inggris ke Newfoundland. Selama satu dekade hingga 1912, ia mematenkan
30
sejumlah temuan untuk menyempurnakan sistem radio yang diciptakannya. Pada tahun 1909 ia mendapat Nobel bidang fisika. Dunia inovasi radio mencatat nama Guglielmo Marconi, sebagai penemu radio pertama. Pada tahun 1918, Edwin H Amstrong dari Universitas Kolombia mengembangkan alat penerima gelombang radio, yang biasa disebut Super heterodyne circuit. Pada 1933 Amstrong memperkenalkan sistem radio FM (frequency modulation), yang memberi penerimaan jernih meskipun ada badai dan menawarkan ketepatan suara yang tinggi yang sebelumnya belum ada.
Pengertian radio adalah transmisi sinyal melalui ruang bebas oleh modulasi gelombang elektromagnetik dengan frekuensi di bawah cahaya tampak orang-orang dari [1]. Radiasi elektromagnetik perjalanan dengan cara osilasi medan elektromagnetik yang melewati udara dan ruang vakum. Informasi dibawa oleh perubahan sistematis (modulasi) beberapa properti dari gelombang radiasi, seperti amplitudo, frekuensi, fase, atau lebar pulsa. Ketika gelombang radio melewati sebuah konduktor listrik, medan osilasi menginduksi arus bolak-balik dalam konduktor. Hal ini dapat dideteksi dan diubah menjadi sinyal suara atau lainnya yang membawa informasi.
Penerapan teknologi dari station radio terus berkembang, Radio memang salalu bisa mengikuti perkembangan teknologi, Radio bahkan di akui sebagai cikal bakalnya perkembangan teknologi seperti telepon dan smart phone yang sekarang ini kita pergunakan.Radio bahkan sudah ada sejak tahu 1901, salah satu yang menggunakannya konon adalah angkatan laut jepang yang di tugaskan memata-matai Rusia pada Perang Tsushima. penggunaan radio pada masa itu adalah sebuah teknologi canggih, dan tentu tidak di gunakan untuk sarana hiburan saat ini.Beberapa tahun kemudian radio sebagai sarana informasi dan hiburan mulai popular di era
31
tahun 1920,beberapa satasion radio di amerika mulai di bangun, dan pesawat penerima sudah banyak pula di miliki oleh masyarakat umum.
Pada mulanya radio menggunakan sinyal amplitudo modulasi atau disingkat AM yakni gelombang elektromagnetik yang di pancarkan melalui station radio kemudian meradiasi pesawat penerima radio, perubahan/naik dan turun Amplitudo atau lebih sering modulasi di pergunakan untuk mengirim signal secara analog, yang kemudian modulasi amplitudo tersebut di konversi menjadi gelombang suara dengan menggunakan pesawat radio dan speaker.
Pada penemuan selanjutnya di temukanlah radio dengan Frekuensi modulasi, sebagai lanjutan dari penggunaan Gelombang Electromagnetik dalam pancaran radio, frekuensi modulasi menggunakan perubahan kerapatan dan kerenggangan gelombang (frekuensi) yang di modulasikan untuk mengirimkan suara.Frekuensi Modulasi ini memiliki kelebihan yakni suara yang di hasilkan lebih jernih dan stereo, namun juga memiliki kelemahan berupa pendeknya jangkauan pancaran radio, radio jenis ini kemudian di sebut dengan radio FM yang merupakan singkatan dari Frekuensi Modulasi.
Penggunaan Teknologi paling mutahir yang di gunakan untuk siaran radio adalah Radio Online. Radio online memiliki perbedaan yang sangat jauh dengan kedua radio di atas, Radio Online adalah yang di pancarkan dengan menggunakan teknologi berbasis digital, yang di kirimkan melalui Media media pengirim data seperti Satelite dan jaringan kabel. Suara dan Musik dari station radio akan di konversi menjadi bilangan biner, yang membentuk kode-kode yang nantinya kode tersebut bisa di konversi kembali ke dalam bentuk suara yang bisa kita dengar. proses perubahan dari suara dan musik yang tadinya berbentuk analog menjadi bentuk
32
digital sering di sebut dengan istilah “digitalisasi”. proses ini selalu terjadi pada semua perangkat yang menggunakan media di gital, seperti Kamera Digital, Recorder Digital dan lain sebagainya.
2.1.5 Program Radio
Radio memiliki program- program yang merupakan produk dari radio itu sendiri. Program sendiri berasal dari kata bahasa inggris yaitu “programme” yang artinya rencana atau acara. Program radio adalah sesuatu yang disiarkan oleh stasiun radio untuk menarik pendengarnya agar pendengarnya mendengarkan siaran radio tersebut. Agar pendengar mendengarkan siaran sebuah stasiun radio maka program radio yang disiarkan harus memenuhi kebutuhan pendengarnya sehingga ada berbagai faktor yang harus diperhatikan dalam membuat program radio agar sesuai dengan harapan pendengarnya.
Pembagian program radio bisa didasarkan atas proses produksinya dan pembagian waktu siarannya. Berdasarkan proses produksinya program radio dapat diproduksi secara taping atau direkam terlebih dahulu setelah itu biasanya mengalami proses editing lalu disiarkan. Lalu program radio ada yang diproduksi secara live atau siaran langsung jadi saat siaran dilakukan di studio saat itu juga langsung disiarkan. Berdasarkan pembagian waktunya ini berhubungan dengan target pendengarnya, ini dapat dibagi menjadi 4 bagian waktu. Pertama pada pagi hari sekitar pukul 06.00 sampai 10.00 biasanya sebagai hiburan untuk yang sedang beraktifitas di pagi hari, pada siang hari sekitar pukul 12.00 sampai 15.00 biasanya target pendengarnya untuk masyarakat yang tidak bekerja seperti ibu rumah tangga karena itu informasinya biasanya berupa soft news seperti kuliner, kesehatan atau gaya hidup. Pada petang sekitar pukul 16.00 sampai 18.00 program radio dirancang untuk menemani masyarakat sehabis pulang kerja untuk menemani mereka yang menempuh perjalanan sehabis pulang kerja. Terakhir waktu malam
33
mulai pukul 19.00 sampai pukul 23.00 merupakan waktu terbaik (prime time). Pada periode waktu ini siaran radio akan diterima dengan sebaik-baiknya karena para pendengar umunya sedang beristirahat di rumah setelah bekerja. Karena itu pada periode waktu ini program radio biasanya menyiarkan top program nya dan biasanya acara yang memiliki segmentasi khusus juga disiarkan pada periode waktu ini.
Strategi program radio ditentukan berdasarkan format siarannya. Setiap stasiun radio sangat penting untuk menentukan format siaran, sebelum memulai kegiatan penyiaran. Proses penentuan format dimulai dari penentuan visi dan misi yang ingin dicapai, pemahaman tentang pendengar yang dituju, melalui riset ilmiah untuk mengetahui apa kebutuhan dan bagaimana perilaku sosiologis-psikologis pendengar. Dari sini ditentukan format siaran apa yang relevan, beserta implementasinya pada wilayah program dan pemasaran. Tujuan penentuan format siaran adalah untuk memenuhi sasaran khalayak secara spesifik, dan untuk kesiapan berkompetisi dengan media lainnya di suatau lokasi siaran. format siaran dapat ditentukan dari berbagai aspek, misalnya aspek demografis audien, seperti kelompok umur, jenis kelamin, profesi hingga geografi. Setiap stasiun radio siaran harus memiliki posisi pasar yang jelas untuk meraih pendengar sebanyaknya melalui programnya. Program dirancang untuk memenuhi minat dan keinginan pendengar yang menjadi sasarannya. suatu radio siaran harus memiliki format, segmentasi, dan positioning yang jelas dan fokus.
Genre program radio adalah penggolongan program radio berdasaakan isi programnya. Jenis-jenis genre program radio diantaranya adalah news atau berita yang terdiri dari hard news atau berita yang harus segera disampaikan, soft news yaitu berita yang bisa disampaikan kapan saja. Lalu ada reportase yaitu berita dari hasil liputan jurnalis yang kemudian disiarkan. Dan
34
program lainnya selain berita yaitu program hiburan diantaranya ada air magazine yaitu program yang menyajikan berbagai informasi dan terdiri dari beberapa rubrik, feature yaitu program yang membahas suatu topik atau bidang secara mendalam, drama radio yaitu program yang memiliki alur cerita yang disampaikan dalam bentuk suara sehingga dapat memainkan imajinasi pendengarnya, talk show sebuah program yang mengundang narasumber dan berbincang-bincang dengan narasumber mengenai suatu topik atau permasalahan. Program talk show ini juga termasuk news jika dari pengemasan programnya bertujuan untuk memberikan informasi kepada masyarakat. Lalu ada program musik yang isi programnya menyajikan apapun tentang musik seperti informasi tentang musik, tangga lagu, atau request lagu dari pendengar. Program musik juga bisa menjadi music magazine jika dibagi ke beberapa rubric atau music feature jika membahas suatu hal atau permasalahan seputar musik secara mendalam.
2.1.6 Program Musik Radio RRI Pro 2 FM Bogor
Pogram radio yang akan diteliti pada skripsi ini adalah sebuah program radio ber-genre musik dengan judul “Rocka Rolla” di radio PRO 2 FM RRI stasiun Bogor yang disiarkan setiap hari senin pukul 22.00 sampai 00.00. alasan pemilihan waktu tersebut adalah pada periode waktu tersebut adalah waktu prime time saat banyak masyarakat yang mendengarkan radio saat pendengar sedang beristirahat setelah melakukan pekerjaan atau aktifitas dari pagi sampai sore dan diharapkan pendengar akan mendengarkan program ini sambil beristirahat dan menyiapkan sesuatu unutk besok kembali beraktifitas. Program ini adalah sebuah program musik yang kontennya terdiri dari informasi dan musik dengan perbandingan antara informasi dengan musik adalah 1:2. Program ini juga melayani permintaan lagu dari pendengar yang dikirim melalui sms dan terkadang mengundang narasumber untuk diwawancara. Program ini memiliki segmentasi
35
khusus bagi pendengarnya yaitu penggemar musik rock dengan karakteristik pendengar dewasa muda dengan umur 18 sampai 35 tahun, pendidikan minimal SMA, jenis kelamin pria dan wanita dan berdomisili di kota dan kabupaten bogor. Konten program ini berisi informasi seputar dunia musik rock dan memutar lagu-lagu rock klasik sampai modern. Dengan adanya program ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan para penggemar musik rock yang sulit mencari informasi seputar dunia musik rock dan karya-karya para musisi rock seperti video klip atau penampilan para musisi rock di media-media berskala nasional seperti televisi yang cenderung menyajikan musik-musik yang sedang mencari tren saat ini.
2.2 Teori Khusus
2.2.1 Tingkat Kepuasan
Kepuasan adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja atau hasil yang dirasakan dengan harapannya (J.Supranto, 2007). Jadi tingkat kepuasan merupakan fungsi dari perbedaan antara kinerja yang dirasakan dengan harapan. Pembagian tingkat kepuasan dapat didasarkan atas hasil kinerja yang dirasakan oleh pelanggan apabila kinerja dibawah harapan, maka pelanggan akan kecewa. Bila kinerja sesuai dengan harapan maka pelanggan akan puas. Sedangkan bila kinerja melebihi harapan, pelanggan akan sangat puas. Penjelasan tentang tingkat kepuasan tersebut yang akan diaplikasikan dalam penelitian ini yang akan meneliti tingkat kepuasan pendengar sebuah program radio. Tingkat kepuasan pendengar radio dapat dirasakan setelah pendengar mendengarkan program radio tersebut. maka tingkat kepuasan yang akan dirasakan pendengar program radio dapat dibagi menjadi tidak puas
36
jika program radio yang telah didengarkan dibawah harapan pendengar, puas jika program radio tersebut sesuai dengan harapan pendengar dan sangat puas jika program radio tersebut melebihi harapan pendengar. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kepuasan pendengar terhadap sebuah program radio diantaranya adalah konten, pengemasan, durasi dan cara penyiar membawakan program radio tersebut. Mengambil refrensi dari penelitian tentang tingkat kepuasan pendengar yang dilakukan oleh seorang mahasiswa Brawijaya Malang dalam skripsinya yang berjudul analisa kepuasan pendengar terhadap kualitas siaran radio Kalimaya Bhaskara FM (studi pada mahasiswa universitas Brawijaya malang) mengungkapkan bahwa tingkat kepuasan adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja aktual produk yang dirasakan saat dan setelah pemakaian dimana alternatif yang dipilih sekurang-kurangnya memberikan hasil (outcome) sama atau melampui harapan pelanggan. Oleh karena itu untuk mencapai kepuasan pendengar seorang produser program radio hendaknya melakukan survey kepada pendengarnya tentang apa harapan pendengar terhadap sebuah program dan kemudian memasukkan aspek-aspek yang diharapkan pendengar ke program tersebut agar program sesuai dengan harapan pendengar dan diusahakan agar melebihi harapan pendengar sehingga menghasilkan kepuasan bagi pendengar.
2.2.2 Teori Uses and Gratification Teori uses and gratification (kegunaan dan kepuasan) ini dikenalkan oleh Hebert Blumer dan Elihu Katz pada tahun 1974 dalam bukunya The Uses on Mass Communications: Current Perspective on Gratification Research. Teori uses and gratifications menurut Blumer dan Katz ini mengatakan bahwa pengguna media berperan aktif untuk memilih dan menggunakan media tersebut. Jadi pengguna media adalah pihak yang aktif dalam proses komunikasi. Pengguna
37
media berusaha untuk mencari sumber media yang paling baik untuk memenuhi kebutuhannya. Artinya, teori uses and gratifications mengasumsikan bahwa pengguna media mempunyai pilihan alternatif untuk memuaskan kebutuhannya. Audience aktif untuk menentukan media mana yang harus dipilih untuk memuaskan kebutuhannya2. Teori Uses and Gratifications lebih menekankan pada pendekatan manusiawi dalam melihat media massa. Artinya, manusia itu mempunyai otonomi, wewenang untuk memperlakukan media. Menurut pendapat teori ini, konsumen media mempunyai kebebasan untuk memutuskan bagaimana dan lewat media mana mereka menggunakan media dan bagaimana media itu akan berdampak pada dirinya. Pada penelitian ini penerapan teori uses and gratifications dapat dilihat dari apakah program Rocka Rolla dapat dipilih oleh pendengar radio RRI PRO 2 FM untuk memenuhi kebutuhannya. Lalu apa yang dicari pendengar dari program ini untuk memenuhi kebutuhannya. Lalu karakteristik pendengar seperti apa yang kebutuhannya terpenuhi setelah mendengarkan program ini. Dan apa hubungan antara konten program, gaya penyiar membawakan program serta durasi program terhadap kepuasan pendengar.
2. Nurudin. M.Si, 2007, Pengantar Komunikasi Massa (hal 192), Jakarta, Rajawali Pers.
38
2.3 Kerangka Pemikiran
Variabel X: Program Rocka Rolla 1. 2. 3. 4. 5.
Informasi Request Lagu Gaya bicara penyiar Penguasaan penyiar terhadap materi 6. Durasi program keseluruhan 7. Durasi antara lagu dan informasi
Variabel Y: Tingkat Kepuasan Pendengar 1. Opini Pendengar 2. Keinginan Pendengar
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran