BAB I PENDAHULUAN
Keberadaan Tri Dharma di dalam sebuah Perguruan Tinggi laksana “motor” yang menggerakkan mekanisme kerja yang mengarahkan perguruan tersebut kepada tujuan yang dikehendaki sehingga eksistensinya diakui. Terlebih lagi Dharma kedua yang berhubungan dengan penelitian yang merupakan tindak lanjut dari Dharma pembelajaran teoritis yang diperoleh mahasiswa di bangku perkuliahan. Dharma penelitian ini dapat dijadikan medan realisasi teoriteori dan sekaligus menjadi motivator bagi mahasiswa untuk mengadakan terobosan-terobosan baru yang menjadi ciri Insan Universiter. Dengan demikian, peran mahasiswa sebagai agent of change bagi masyarakatnya, baik mikro maupun makro, menjadi nyata. Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung sebagai Lembaga Pendidikan Tinggi terlibat langsung dalam membina intelektual mahasiswanya, baik secara teoritis maupun tindak lanjutnya berupa penelitian lapangan, terutama di Fakultas Ushuluddin dan lebih spesifik lagi Jurusan Tafsir Hadits yang menjadi tulang punggungnya. Upaya realisasi di dalam pembinaan ini adalah berupa program Praktek.
1
BAB II LANDASAN DAN PELAKSANAAN
A. DASAR, TUJUAN, DAN STATUS 1. Dasar a. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional; b. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 1999, tentang Pendidikan Tinggi; c. Peraturan Presiden RI Nomor 57 Tahun 2005, tentang Perubahan IAIN Bandung menjadi UIN SGD Bandung; d. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 045/U/2002 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi; e. Keputusan Menteri Agama RI Nomor 353 Tahun 2004 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum PTAI; f. Keputusan Rektor UIN SGD Bandung, Nomor 16 Tahun 2004 tentang Kurikulum Berbasis Kompetensi; g. Peraturan Menteri Agama RI Nomor 6 Tahun 2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja UIN SGD Bandung, Jo.KMA No. 32 Tahun 2007; h. Keputusan Rektor UIN SGD Bandung, Nomor 30 Tahun 2007 tentang Pedoman Akademik UIN SGD Bandung; i. Keputusan Menteri Agama RI, Nomor 39 Tahun 2010 tentan Statuta UIN SGD Bandung; j. Keputusan Rektor UIN SGD Bandung, Nomor: Un.5/II.2/Kp.07.6/046/2011, tentang Pengangkatan Dekan-dekan di lingkungan UIN SGD Bandung; k. Keputusan Rektor UIN SGD Bandung, Nomor: Un.5/I.1/PP.00.9/001/2012, tentang Kalender Akademik UIN SGD Bandung Tahun 2012.
2
2. Tujuan a. Memberikan bimbingan membaca do'a dan menulis AIQur'an dan kitab-kitab berbahasa Arab, dengan baik dan benar. b. Membina dan mengembangkan akhlaq karimah dan mu'amalab, baik di dalam maupun di luar kampus, dalam rangka memantapkan kehidupan beragarna dan bennasyarakat. 3. Status a. Praktikum ini merupakan kegiatan ko-kurikuler yang mengikat untuk menjadi persyaratan dalarn mengikuti kegiatan akademik seperti ujian komprehensif dan munaqosah. b. Praktikum ini diwajibkan bagi mahasiswa aktif Program S-1 yang sudah lunas membayar SPP tahun akademik 2012/2013, Semester I untuk Praktek Ibadah, Semester III untuk Praktek Tilawah, dan Semester V Praktek Profesi. B. JENIS, URUTAN, FREKUENSI, WAKTU, DAN TEMPAT KEGIATAN PRAKTEK TILAWAH 1. Jenis Kegiatan a. Qiro'atul Qur'an, meliputi: 1) TaJwid 2) Makhraj b. Tahfidz AI-Qur'an Juz 1 dan 30 1) Melatih mahasiswa untuk terampil mempergunakan Kitab Tafsir, Mu`jam, Fathul Rahman, Kitab Jami'alShaghir dan Jami`al-Kabir. 2) Melatih mahasiswa menterjemahkan/mentafsirkan ayat atau hadits yang terdapat pada point 3. 2. Urutan/Frekuensi Kegiatan Praktek Tilawah dilaksanakan sebanyak 12 kali perternuan (@ 2 jam).
3
3. Waktu dan Tempat Kegiatan a. Waktu pelaksanaan Praktik dimulai tanggal 1 Oktober sampai dengan 21 Desember 2012; b. Kegiatan di dalam Kampus atau tempat lain di luar Kampus yang disepakati oleh peserta praktik dan dosen pembimbing. C. PETUNJUK TEKNIS 1. Dosen pembimbing/Instruktur a. Pelaksanaan Praktikum dibimbing oleh Dosen pembimbing. b. Pembimbing bertugas memberikan pengarahan, petunjuk teknis, serta memberikan penilaian dan mentoring seluruh kegiatan praktikum. c. Diadakan pembagian kelompok seperlunya. d. Bagi Dosen yang tidak melaksanakan bimbingan dengan tepat waktu, maka surat keputusan melaksanakan tugasnya akan digantikan oleh pembimbing yang lain. 2. Mahasiswa Praktikan a. Mengisi daftar hadir yang telah disedlakan. b. Melaporkan/memberitahukan bila berhalangan hadir dengan menunjukkan alasan yangiclas. c. Melaksanakan tugas-tugas sesuai dengan jenis praktikum yang ditentukan. Alat perlengkapan yang tidak tersedia pada panitia penyelenggara hendaknya dipersiapkan oleh para praktikan. D. EVALUASI 1. Dosen Pembimbing/Instruktur a. Praktikum ini dapat diukur keberhasilannya, melalui kegiatan evaluasi dengan mengkaji, menelaah, dan menilai berbagai indikator yang mendukung terhadap rumusan yang telah ditentukan. b. Evaluasi ditujukan kepada para mahasiswa praktikan baik selama berlangsung maupun setelah praktikum itu dilaksanakan.
4
c. Penilaian Praktikum meliputi: 1) Penguasaan Pengetahuan Materi-materi Praktikurn. 2) Kemampuan dan keterampilan dalam memperagakan bentuk-bentuk ubudiyah dan tilawah. 3) Perubahan tingkah laku dan sikap. 4) Kehadiran dalam setiap praktik. 2. Indek Prestasi Untuk memberikan penilaian dalam praktikum ini digunakan standar LULUS atau TIDAK LULUS, dan diberikan kepada jurusan masing-masing, paling lambat tanggal 28 Desember 2012. E. PEMBIAYAAN 1. Biaya praktikum di bebankan pada DIPA UIN Sunan Gunung Djati Bandung tahun anggaran 2012. 2. Biaya tersebut digunakan untuk a. Biaya persiapan. b. Biaya pelaksanaan c. Biaya Evaluasi. 3. Honor Praktek diberikan kepada pembimbing apabila nilai praktek sudah masuk kepada jurusan F. KETENTUAN UMUM Hal-hal yang belum diatur dalam pedoman ini akan diatur kemudian.
5
LAMPIRAN: BAHAN PRAKTEK TILAWAH 1 MAKHARIJUL HURUF (TEMPAT-TEMPAT KELUAR HURUF HIJA'IYYAH) A. Pengertian Makharijul Huruf Makhraj menurut pengertian bahasa adalah tempat keluarnya huruf. Adapun arti makhraj menurut pengertian tajwid adalah tempat keluarnya huruf dan tempat yang membedakan antara satu huruf dengan yang lainnya. Jumlah huruf hija’iyyah ada 29, yaitu:
Menurut pendapat yang paling populer dan terpilih, jumlah makhraj huruf ada 19, yaitu:
6
Gambar Tempat Keluarnya Huruf Hija’iyyah (Makhraj)
7
B. Macam-Macam Makharijul Huruf 1. Makhraj pertama adalah makhraj jauf (rongga mulut), yaitu ruang kosong pada bagian dalam mulut dan kerongkongan. Dari makhraj ini keluar tiga huruf madd (panjang) yaitu alif mati yang didahului
آ
ْاُو
baris fathah( ), wawu ( ) mati didahului oleh baris dhammah, dan huruf ya’ (
ا ) ِْيmati didahului oleh baris bawah.
Di antara contoh-contohnya adalah sebagai berikut:
آ
a. Alif Mati ( )
ﻳ َ ﺎ أَﻳَـﱡﻬﺎ،ﻗَﺎل َ ،إِﻳﱠﺎك َ ، إِ ﻧﱠﺎ،ََ ﻣﺎﻻ b. Wawu mati (اُو ْ) ﺗَﺼْﻮﻣﻮَن ُُْ ، ﻗَﺎﻟُْﻮا، ْﻛُﻮﻧ ْـُﻮا،َﻮﻣﻮا ْْﻗُـ c. Ya mati (ِي ْ )ا َﺣﻴﻢ ٌْ ِر، ﻳ ُ ﺮِﻳ ُْﺪ،ْﺖ ََُﻣﻮاﻗِ ﻴ، ﻗَِﻴْﻞ،ِ َﻋﻴْﺴﻰ 2. Makhraj kedua adalah aqsh al-halqi (pangkal kerongkongan), yakni kerongkongan yang bersambung dengan dada. Dari makhraj ini
أ
ﻫ
keluar dua huruf, yaitu hamzah ( )dan ha ( ). Di antara contoh-contohnya adalah sebagai berikut:
، َﺷِْﻬًﻴﺪا، َﻫﺬَا،ُﻠَﻬﺎ َ أُﻛ، إِ ﻧـُْﱠﻬﻢ،َرﺗـَْﻬﻢ ُ َﻧْﺬ ْ أَأ َﻛﺒـﺮ َُْ اﻟﻠﱠﻪ ُ أ 3. Makhraj ketiga adalah wasth al-halqi (pertengahan kerongkongan).
ع
ح
Dari makhraj ini keluar dua huruf, yaitu `ain ( ) dan ha ( ). Di antara contoh-contohnya adalah sebagai berikut:
،ً َ ْﺣَﺴﺮة،ﻨِﻬِﻢ ْ ُ ﺑِﺄَْﻋﻴ،ﻌِﲔ ُ ْ اﻟَْﻤ،َْﻋُﻨـﻬﻢ 8
ُ َْﺸﺮﻩ َ ﳏ،ُﳏِﻴْﻄًﺎ 4. Makhraj keempat adalah adn al-halqi (ujung kerongongan), yakni yang paling dekat bersambung dengan mulut. Dari makhraj ini
غ
خ
keluar dua huruf, yaitu ghain ( ) dan kha ( ). Di antara contoh-contohnya adalah sebagai berikut:
، َُْﺧﻴُـْﺮﻫﻢ،ً أَﻏْﻼَﻻ، ِ ْﻣﻦ ﻏِﻞﱟ،َْﻏﻴُـﺮﻫﻢ اَﺧﺒ َ ُﺎر ْ ،اَﺧﻴَـﺮﻫﺎ ُِْ 5. Makhraj kelima adalah aqsh al-lisan (pangkal lidah), yakni pangkal lidah yang bersambung dengan kerongkongan dan sejajar dengan
ق
langit-langit atas. Dari ini keluar satu huruf yaitu qhaf ( ). Di antara contoh-contohnya adalah sebagai berikut:
ْ ا ِ َﻗـْﺮا، ﻳـ َْ ْﻌﻘُﻮُب،ُ ﻣﺘِ ْﱠﻘ َﲔ،ُ َﱠﻣﻘﺮﺑـ ُْﻮَن،ﻗَﺎﺗَﻞ َ 6. Makhraj keenam adalah juga aqsh al-lisan (pangkal lidah) yakni sedikit lebih bawah dari makhraj huruf qaf tetap sejajar dengan
ك
langit-langit atas. Dari makhraj ini keluar satu huruf, yaitu kaf ( ). Di antara contoh-contohnya adalah sebagai berikut:
َﻛﺒـﺮ َُْ أ،ُ ﻛُْﻦ ﻓـَﻴ َ ْﻜُﻮن، ﻟَ ْﻜُﻢ،ﺘَﺎب ِ ِﰲ اﻟ ِْﻜ،إِﻳﱠﺎك َ 7. Makhraj ketujuh adalah juga wasth al-lisan (pertengahan lidah) sejajar dengan langit-langit atas. Dari makhraj ini keluar tiga huruf
ج
yaitu jim ( ), syin (
)شdan ya’ ( )يyang bukan huruf madd.
Di antara contoh-contohnya adalah sebagai berikut:
َْﻬﺮوَن َُْ ﳚ،ْج ﻳ َ ﺄُْﺟُﻮ، ِ َﺟﻬًﺎرا،ﺎﺣﺪ َ ج َ ْﻣﻦ َﺟ َﺳُﻬﺪ َْ أ،َ ْﻣﻌْﺸُﻮٌق،ٌ ِﺷَﻘﺎوِة،ْﻄَﺎن ِ ش َِﻣﻦ اﻟﺸﱠﻴ 9
ﻳ َ ﺎ أَﻳَـﱡﻬﺎ، ﲔ ُ ﻧَـُ ﺒـﱢ،ﻳﱠﺎي َ ِي ا 8. Makhraj kedelapan adalah ihda hafatai al-lisan (salah satu dari dua pinggir lidah) sejajar dengan geraham atas. Dari ini keluar satu huruf, yaitu dhadh (
)ض.
Di antara contoh-contohnya adalah sebagai berikut:
ﺗَﻀَﺤ ْﻜُﻮَن ْ ،َ واﻟﻀَﱡﺤﻰ، َِﺿًﺮارا،َُﺾ َ َوﻻ ﳛ ﱡ 9. Makhraj kesembilan adalah ma baina hafatai al-lisan (ujung dua pinggir lidah) sejajar dengan daging gigi-gigi atas. Dari makhraj ini
ل
keluar satu huruf, yaitu lam ( ). Di antara contoh-contohnya adalah sebagai berikut:
إِﺑ ْ ﻠِ ﻴُْﺲ،ﻠﱢﲔ َ ﻟِ ُﻠْﻤَﺼ، ٌ َﻓـَﻮﻳ ْﻞ 10. Makhraj kesepuluh adalah tharf al-lisan (pinggir lidah) sejajar dengan daging gigi-gigi atas sedikit di bawah makhraj huruf lam. Dari makhraj ini keluar satu huruf yaitu, nun muzhar (nun yang dibaca
ن
idzhar) ( ). Di antara contoh-contohnya adalah sebagai berikut:
ِ ْﻣُﻨـْﻬﻢ،ـُﺆُﻣﻦ ِْ اَﻧ،إِ ﻧﱠﺎ أَﻧـْﺰﻟْﻨَﺎ 11. Makhraj kesebelas adalah tharf al-lisan (pinggir lidah) bersama
ر
punggung lidah. Dari makhraj tharfullisan ini keluar huruf ra ( ). Di antara contoh-contohnya adalah sebagai berikut:
ْﲪ ﻨَﺎ َْ إِر،ﺎل ٌ َرِﺟ،ِ اﻟﺮْﱠﲪﻦ،ون َ ُ ﻳـ َُ ﺮاء 12. Makhraj keduabelas adalah zhahru ra’si al-lisan (punggung kepala lidah) dan pangkal dua gigi seri/gigi depan sebelah atas. Dari makhraj ini keluar tiga huruf, yaitu tha (
10
)ط, dal ( )دdan ta ()ت.
Di antara contoh-contohnya adalah sebagai berikut:
ﻳـ َ ْﺘـ ْﻠُﻮَن، ﻳـ َ ْﺘـُﻮﺑـ ُْﻮَن،َِ واﻟﺘـْﱢﲔ،ُ ﻣﺘـْﱠﻘُﻮَن،ُت ﺗَ ْﻜُﻮن ﻳـ َْﻌﺒ ُ ُْﺪوَن،ِ ِﰲ اﻟﺪﱢﻳ ْ ﻦ،َ َرﺷًﺪا،ِد ِﰲ اﻟﺪﱠار ﻃَﻮﰉ َ ْ ،ُ ﻣﺘَﻄَﻬﱢﺮِﻳ َْﻦ،ط ﻃَﺎﻟُْﻮَت 13. Makhraj ketigabelas adalah tharf al-lisan (ujung lidah) bersama bagian atas gigi depan sebelah bawah dengan tetap menjaga sedikit jarak (furjah) antara keduanya (lidah dan gigi). Dari makhraj ini keluar tiga huruf, yaitu shad (
)ص, sin ( )سdan zai ()ز.
Di antara contoh-contohnya adalah sebagai berikut:
ًَزُﻣﺮا،َ ٌِْوزﻳـﺮ،ﱠاق ٌ َ رز،ز َزﺑـ ًُْﻮرا ُ ُﺳَﻔَﻬﺎء، اﻟَْﻤِﺴُﻴْﺢ، ِﰲ اﻟَ َْﻤﺴِﺎء، ً س ََﺳﻮاء إِﺻﱪ ُْوا ِ ْ ،ٌ َِﺻﺮاط،ُص اﻟﺼﱠﻼَة 14. Makhraj keempatbelas adalah tharf al-lisan (ujung lidah) bersama ujung gigi seri sebelah atas. Dari makhraj ini keluar tiga huruf, yaitu zha (
)ظ, dzal ( )ذdan tsa ()ث.
Di antara contoh-contohnya adalah sebagai berikut:
ُ َ َﻣﺜـْﻮاﻩ، ُ ﺛـُﻠَﺜَﺎء،ٌ ﺛَِْﻘﻴـﻠَﺔ،ٌث ﺛَﻼَ ﺛَﺔ ﻗَﺎل َ ا ِ ْذ، ْ ﱢﻳﱢﱵ ِ ذَر،ٌ َِذراع،ِ َِﻣﻦ اﻟﺬﱠﻛَﺮ، ٌ ذ ذَﻟِﻴْﻞ ْﻠِﻤﻮَن ُْ ﻳ َ ﻈ، ُ ا ِ ﻻﱠ ِﻇﻠﱠﻪ،ﻇَﺎﻟِﻤﻮَن ُْظ 15. Makhraj kelimabelas adalah dua perut bibir sebelah luar. Dari
م
makhraj ini keluar huruf mim ( ).
11
Di antara contoh-contohnya adalah sebagai berikut:
ُ ﻣﺘِ ْﱠﻘ َﲔ، ِ ْﻣﻦِﻣﺜْﻠِِﻪ،ﺎﻋُﻮن َ اﻟَْﻤ،ﻮن َ ُ َ وََْﳝﻨـﻌ 16. Makhraj keenambelas dua perut bibir sebelah dalam. Dari makhraj ini keluar huruf satu huruf, yaitu ba (
)ب
Di antara contoh-contohnya adalah sebagai berikut:
أَﺑ َْﺼ ِﺎرِْﻫﻢ، َزﺑـ ًُْﺮرأ، َﺑِﺮﱢ ِْﻢ، اَﻟَْﺒـﻘَﺮة،ﺎب ٌ َﺑ 17. Makhraj ketujuhbelas adalah bibir bawah dengan ujung gigi atas. Dari makhraj ini keluar huruf fa (
)ف.
Di antara contoh-contohnya adalah sebagai berikut:
ﻓُﺘِﺤْﺖ َ َ و،ٌﻛِﻔﺎﻳ َ ﺔ َ ،ﻓَﺼﻞﱢ َ 18. Makhraj kedelapanbelas adalah antara dua bibir. Dari makhraj ini
و
keluar huruf waw ( ). Di antara contoh-contohnya adalah sebagai berikut:
ﻟْ ََﻮﻻ، ﻗَﻮِيﱞ،ٌ ﻟ ََﻮﱠاﻣﺔ،ََوواﻋَْﺪﻧَﺎ 19. Makhraj ketujuhbelas adalah khaisyum (lubang hidung yang bersambung ke dalam rongga mulut). Dari makhraj ini keluar huruf yang bersifat sengau/dengung, yaitu nun dan mim yang bertasydid, nun dan mim yang dibaca idgham serta nun dan mim yang dibaca ikhfa’. Di antara contoh-contohnya adalah sebagai berikut:
ُﻛﻨﱠﺎ، ﻟَﻤﱠﺎ،إِ ﻧﱠﺎ
12
NO. 1.
Ringkasan Huruf Hija'iyyah dan Makhrajnya HURUF MAKHRAJ alif mati yang dijauf (rongga mulut), yaitu dahului baris ruang kosong pada bagian dalam mulut dan kerongkongfathah ( ) an
آ
ْاُو
wawu ( ) mati didahului oleh baris dhammah
ِي ْ ) اmati dida-
ya’ (
hului oleh baris bawah 2.
أ
hamzah ( )
ه `ain ()ع ha ()ح ghain ( )غdan kha ()خ
aqsh al-halqi (pangkal kerongkongan), yakni kerongkongan yang bersambung dengan dada
ha ( )
3.
4.
5.
6.
7.
ق
qhaf ( )
ك
kaf ( )
ج
wasth al-halqi (pertengahan kerongkongan)
adn al-halqi (ujung kerongkongan), yakni yang paling dekat bersambung dengan mulut aqsh al-lisan (pangkal lidah), yakni pangkal lidah yang bersambung dengan kerongkongan dan sejajar dengan langit-langit atas aqsh al-lisan (pangkal lidah) yakni sedikit lebih bawah dari makhraj huruf qaf tetap sejajar dengan langit-langit atas wasth al-lisan (pertengahan lidah) sejajar dengan langitlangit atas
jim ( )
13
)ش ya’ ( )يyang bukan syin (
huruf madd 8.
9.
10.
)ض
ihda hafatai al-lisan (salah satu dari dua pinggir lidah) sejajar dengan geraham atas
dhadh (
ل
Lam ( )
ma baina hafatai al-lisan (ujung dua pinggir lidah) sejajar dengan daging gigi-gigi atas
Nun muzhar (nun yang
tharf al-lisan (pinggir lidah) sejajar dengan daging gigi-gigi atas sedikit di bawah makhraj huruf lam
ن
dibaca idzhar) ( ) 11.
12.
13.
14.
ر
tharf al-lisan (pinggir lidah) sejajar dengan daging gigi-gigi atas sedikit di bawah makhraj huruf lam
ra ( )
ط dal ()د ta ()ت shad ()ص sin ()س zai ()ز tha ( )
zhahru ra’si al-lisan (punggung kepala lidah) dan pangkal dua gigi seri/gigi depan sebelah atas tharf al-lisan (ujung lidah) bersama bagian atas gigi depan sebelah bawah dengan tetap menjaga sedikit jarak (furjah) antara keduanya (lidah dan gigi)
ظ dzal ()ذ
tharf al-lisan (ujung lidah) bersama ujung gigi seri sebelah atas.
zha ( )
)ث
tsa (
14
15. 16. 17. 18. 19.
م fa ()ف Ba ()ب
dua perut bibir sebelah luar
mim ( )
bibir bawah dengan ujung gigi atas dua perut bibir sebelah dalam
و
antara dua bibir
waw ( ) nun dan mim yang bertasydid nun dan mim yang dibaca idgham nun dan mim yang dibaca ikhfa’
15
khaisyum (lubang hidung yang bersambung ke dalam rongga mulut)
2 ALIF LAM QAMARIYYAH DAN SYAMSIYYAH Cara membaca alif lam (
)الterbagi kepada dua bagian. Pertama,
Qamariyyah. Kedua, Syamsiyyah. A. Alif Lam Qamariyyah Yang dimaksud dengan alif lam Qamariyyah adalah alif lam (
)ال
yang bertemu dengan salah huruf qamariyyah yang berjumlah 14, yaitu:
Huruf-huruf qamariyyah terkumpul dalam kalimat:
ﱠﻚَ َوﺧ ْﻒ َِْﻋَﻘﻴْﻤﺔ َ ْﻎ َﺣﺠ ِ اَﺑ (abghi hajjaka wa khaf `aqiimah) Cara membaca alif lam (
)ال
yang bertemu dengan salah huruf
qamariyyah adalah izhar, yakni dijelaskan. Berikut ini adalah contohcontohnya: 1. Alif lam (
)الyang bertemu dengan huruf hamzah اَﻷَْﺑـﺘـﺮ ْ ْ dibaca: al-abtar
2. Alif lam (
)الyang bertemu dengan huruf ba ()ب ْْﺒـﻴـﱢﻨَﺔ اََﻟdibaca: al-bayyinah
16
)الyang bertemu dengan huruf ghain ()غ ْﻐَﺎﺷﻴ َ ْﺔ ِ اَ ﻟdibaca: al-ghaasyiyah 4. Alif lam ( )الyang bertemu dengan huruf ha ()ح 3. Alif lam (
ُﻄَﻤﺔ ْ َ اَﳊ ْ dibaca: al-huthamah 5. Alif lam ( )الyang bertemu dengan huruf jim ()ج َﺤﻴﻢ ُِْ اَﳉ ْ dibaca: al-jahiim 6. Alif lam ( )الyang bertemu dengan huruf kaf ()ك اَ ﻟْ ْﻜَﻮﺛـَْﺮ dibaca: al-kautsar 7. Alif lam ( )الyang bertemu dengan huruf waw ()و اََﻟ ْْﻮَﺳﻮ ْاس dibaca: al-waswaas 8. Alif lam ( )الyang bertemu dengan huruf kha ()خ ﱠﺎس ْ اَﳋَْ ﻨ dibaca: al-khannaas 9. Alif lam ( )الyang bertemu dengan huruf fa ()ف ُ ْﻔﻴْﻞِاَ ﻟdibaca: al-fiil
)الyang bertemu dengan huruf `ain ()ع ْﻌ ُ ﻘَْﺪ اَ ﻟdibaca: al-`uqad 11. Alif lam ( )الyang bertemu dengan huruf qaf ()ق 10. Alif lam (
17
اَ ﻟَْﻘ َﺎرِْﻋﺔ dibaca: al-qaari`ah
12. Alif lam (
)الyang bertemu dengan huruf ya ()ي ُ ﻴْﻢِ ﺘdibaca: َ اَ ﻟْﻴal-yatiim
)الyang bertemu dengan huruf mim ()م ِﲔ ُ ْﻤﺴ ْﻜ ْ ِ اَ ﻟ dibaca: al-miskiin 14. Alif lam ( )الyang bertemu dengan huruf ha ()ه اَﳍ َُﺪى ْ dibaca: al-hudaa 13. Alif lam (
B. Alif Lam Syamsiyyah Yang dimaksud dengan alif lam Syamsiyyah adalah alif lam ( yang bertemu dengan huruf-huruf selain syamsiyyah, yaitu:
Huruf-huruf syamsiyyah terkumpul dalam syair:
.َﲪًْ ﺎ ﺗـَْﻔُﺰ ِﺿ ْﻒ ذَا َﻧِﻌٍﻢ ﺻﻞ ر ِْ ِﺐ ﰒُﱠ ْﻃ Thib tsumma shil rahman tafuz dhif dza ni`am
18
)ال
Cara membaca alif lam (
)ال
yang bertemu dengan salah huruf
syamsiyyah adalah idgham, atau mentasydidkan syamsiyyah. Berikut ini adalah contoh-contohnya:
)الyang bertemu dengan huruf tha' ()ط اَﻟﻄﱠﺎرِق dibaca: ath-thaariq 2. Alif lam ( )الyang bertemu dengan huruf tsa ()ث ﺜﱠﺎﻗِﺐ اَﻟdibaca: ats-tsaaqib 3. Alif lam ( )الyang bertemu dengan huruf shad ()ص ﱠﻴﻒ ُ اَﻟﺼ dibaca: ash-shaif 4. Alif lam ( )الyang bertemu dengan huruf ra ()ر ﱠاق ُ اَﻟﺮز ﱠ dibaca: ar-razzaaq 5. Alif lam ( )الyang bertemu dengan huruf ta ()ت اَﻟﺘﱠﻜﺎَﺛـُْﺮ dibaca: at-takaatsur 1. Alif lam (
)الyang bertemu dengan huruf dhad ()ض ﻀ َﺤﻰ اَﻟ ﱡ dibaca: adh-dhuha 7. Alif lam ( )الyang bertemu dengan huruf dza ()ذ َى اَﻟﺬﱢﻛْﺮ dibaca: adz-dzikraa 8. Alif lam ( )الyang bertemu dengan huruf nun ()ن ﱠﺎس ُ اَﻟﻨ dibaca: an-naasu 6. Alif lam (
19
pada
huruf
)الyang bertemu dengan huruf dal ()د ﺪﱢﻳ ُْﻦ اَﻟdibaca: ad-diin 10. Alif lam ( )الyang bertemu dengan huruf sin ()س 9. Alif lam (
ﺎﺋِﻞ ْ اَﻟﺴ ﱠ dibaca: as-saa'il
)الyang bertemu dengan huruf zha ()ظ اَﻟﻈﱠﺎﻫﺮ ِْ dibaca: azh-zhaahir 12. Alif lam ( )الyang bertemu dengan huruf za ()ز ُﻮن ِاَﻟﺰْﻳـﺘـ ْﱠ dibaca: az-zaituun 13. Alif lam ( )الyang bertemu dengan huruf syin ()ش ُ اَﻟﺸَﱢﻔﺎء dibaca: asy-syifaa' 14. Alif lam ( )الyang bertemu dengan huruf lam ()ل ُ اَﻟﻠﱠﻴْﻞ dibaca: al-lail 11. Alif lam (
20
3 HUKUM BACAAN NUN SUKUN DAN TANWIN
Nun sukum adalah huruf
ن
ْن
yang diberi tanda sukun ( ). Tanwin
adalah tanda harakat rangkap. Suara an ditandai dengan fathatain (dua harakat fathah):
◌ٍ- . dhammah): ◌ٌkasrah):
ً_ . Suara in
ditandai dengan kasratain (dua harakat
Suara un ditandai dengan dhamatain (dua harakat
ْن
Ada lima hukum bacaan nun sukun ( ) dan tanwin (
ٌ◌ٍ ً ), yaitu
izhar, idgham bighunnah, idgham bila ghunnah. Iqlab, dan ikhfa. 1. Izhar Secara pengertian bahasa, izhar artinya "menjelaskan", sedangkan menurut pengertian istilah Ilmu Tajwid, izhar artinya membacakan NUN MATI atau TANWIN dengan jelas, tidak boleh berdengung sedikit pun, apabila bertemu dengan salah satu huruf yang enam berikut ini:
( ءhamzah), ( ﻫha besar), ( حha kecil), `( عain), ( غghain), dan ( خkha) Bacaan izhar dinamai pula dengan izhar halqi karena makhraj keenam huruf di atas dari halaq (kerongkongan). Di antara contoh-contoh nun mati dibaca izhar adalah sebagai berikut: 1. Nun sukun bertemu hamzah:
َ ْﻣﻦ أَﻋْﻄَﻰ dibaca: man a`tha َ ْﻣﻦ ََآﻣﻦ dibaca: man aamana 21
2. Nun sukun bertemu ha besar:
ﻳـ َ َْﻨـﻬﻰ dibaca: yanhaa إِن َُﻫﻮ ْ dibaca: in huwa 3. Nun sukun bertemu ha kecil:
ﻨَﺔ ٍ ِ ْﻣﻦ َ َﺣﺴ dibaca: min hasanatin ْﺤﺘـُﻮَن ْ ِﻳـ َ ﻨ dibaca: yanhituun 4. Nun sukun bertemu `ain:
ِ ْﻣﻦ ِﻋﻠٍْﻢ dibaca: min `ilmin ْﻌِﻖ ُ ﻨ َ ﻳـdibaca: yan`iqu 5. Nun sukun bertemu ghain:
ِ ْﻣﻦ ْﻏَﲑ ِْﻛُﻢ dibaca: min ghairikum ْﻐِﻀﻮَن ُْ ﻓَﺴﻴـﻨ َُ dibaca: fasayunghiduun 6. Nun sukun bertemu kha:
ِ ْﻣﻦ َْﺧﺮٍدَل dibaca: min khardalin ُ َ واﻟُْﻤﻨَْﺨﻨِﻘَﺔ dibaca: walmunkhaniqah Di antara contoh tanwin dibaca izhar adalah sebagai berikut: 1. Tanwin bertemu hamzah:
َ ُْرﺳﻮٌل أَِﻣٌْﲔ dibaca: rasuulun amiin ٌ َاب أَﻟِﻴْﻢ ٌ َﺬ ﻋdibaca: `adzaabun aliim 2. Tanwin bertemu ha besar:
ﺳﻼَمٌ َِﻫﻲَ dibaca: salaamun hiya ْﻗـٍَﻮم َﻫٍﺎد dibaca: qawmin haad 22
3. Tanwin bertemu ha kecil:
ٌ َ ْﻋٌِﺰﻳـﺰ َﺣِﻜﻴْﻢ dibaca: `aziizun hakiim أًَْﺟﺮا َ َﺣﺴﻨًﺎ dibaca: ajran hasanaa 4. Tanwin bertemu `ain:
ََﺳﻮاء ٌ َﻋْﻠَﻴْﻬِﻢ dibaca: sawaa`un `alaihim َﲰٌِْﻴﻊَﻋﻠٌِْﻴﻢ dibaca: samii`un `aliim 5. Tanwin bertemu ghain:
ْﻆ ٍَاب ﻏَﻠِ ﻴ ٍ ﻋَﺬ dibaca: `adzaabin ghaliizh َ ْﻋٌِﺰﻳـﺰ ﻏَْﻔٌُﻮر dibaca: `aziizun ghafuur 6. Tanwin bertemu kha:
ْﻒ َﺧ ْﺒٌِﻴـﺮ ٌ ﻟ َِﻄﻴ dibaca: lathiifun khabiir ٌﺎﺷﻌﺔ َِ ﺌِﺬ َﺧ ٍ ﻳـ ََْﻮﻣ dibaca: yawma'idzin khaasyi`ah 2. Idgham bi ghunnah Igham artinya memasukkan, sedangkan bi ghunnah artinya dengan mendengung. Hukum bacaan idgham bi ghunnah ialah bila NUN SUKUN atau TANWIN bertemu dengan salah satu huruf empat berikut ini:
( يya), ( نnun), ( مmim), dan ( وwaw) Huruf-huruf itu dihimpun dalam kata
ﻳـ َ ُﻨْْﻤﻮ
Cara membacanya, NUN SUKUN atau TANWIN dimasukkan menjadi satu dengan huruf sesudahnya atau ditasydidkan dan disertai dengung. Di antara contoh nun sukun dibaca idgham bi ghunnah adalah sebagai berikut:
23
1. Nun sukun bertemu ya:
ﻓَﻤﻦ ﻳـ ََْﻌْﻤﻞ ْ َ dibaca: famayya`mal ﻟَْﻦ ﻳـ َ ﻘَِْﺪر dibaca: layyaqdira 2. Nun sukun bertemu nun:
ِﻣﻦ ﻧﱡﻄٍَْﻔﺔ dibaca: min-nuthfah ﻟَﻦ نّّ◌َ◌دُْﺧَﻠُﻬﺎ dibaca: lan-nadkhuluhaa 3. Nun sukun bertemu mim:
ِﻣﻦ ﻣﱠﺎرٍِج dibaca: mim-maarij ٍﱠﻌِﲔ ْ ِﻣﻦ ﻣ dibaca: mim-ma`iin 4. Nun sukun bertemu wawu
ﱠاق ٍ ِﻣﻦ و dibaca: miw-waaq ِﻛُﻢ ْ ِﻣﻦ وْﱡﺟﺪ dibaca: miw-wujdikum Di antara contoh tanwin dibaca idgham bi ghunnah adalah sebagai berikut: 1. Tanwin bertemu ya:
ﺌِﺬ ٍ ﻮﻩٌ ﻳ َ َﻮﻣُﺟ ْ ُوdibaca: wujuuhuy-yauma`idzin ﻳﱠﺼُﺪر ْ ﺌِﺬ ٍ ﻳ َ َﻮﻣ dibaca: yawma`idziy-yashdur 2. Tanwin bertemu nun:
ْﺾ ﻧـ ًﱠﻔْﻌﺎ ٍ ﻟَِ ﺒـﻌ dibaca: li ba`dhin-naf`aa ِﺣﻄﱠﺔٌ ﻧـِْﱠﻐْﻔﺮ dibaca: hiththatun-naghfir 3. Tanwin bertemu mim:
ُﺳٍﺮر ْﻣﱠﻮُْﺿﻮ ٍﻧَﺔ
dibaca: sururim-mawdhuunah
24
َْﻀٍﻮد ُْ ِﺳْﺪٍر ﳐ
dibaca: sidrim-makhdhuus
4. Tanwin bertemu wawu
َﺴﺎﻗًﺎ َﲪًِْﻴﻤﺎ وﱠﻏﱠ dibaca: hamiimaw-waghassaaqaa ﺰاء ً وﱢﻓَﺎﻗًﺎََﺟdibaca: jazaa'aw-wifaaqaa 3. Idgham bi ghunnah Igham artinya memasukkan, sedangkan bila ghunnah artinya tanpa mendengung. Hukum bacaan idgham bila ghunnah ialah bila NUN SUKUN atau TANWIN bertemu dengan salah satu huruf dua berikut ini:
( لlam) dan ( رra) Cara membacanya, NUN SUKUN atau TANWIN dimasukkan menjadi satu dengan huruf sesudahnya atau ditasydidkan, tetapi tidak disertai dengung. Di antara contoh nun sukun dibaca idgham bila ghunnah adalah sebagai berikut: 1. Nun sukun bertemu la:
ُ َن ّلّ◌َ ْ◌م ﻳـ َ ﺮﻩ أdibaca: al-lam yarah أن ْﻟﱠﻦ ﻳـ َ ﻘَِْﺪر dibaca: al-lay yaqdira 2. Nun sukun bertemu ra:
ِﻣﻦ ﱠرﱠ ِْﻢ dibaca: mir-rabbihim ﱢزْق ٍ ِﻣﻦ ر dibaca: mir-rizqin Di antara contoh tanwin dibaca idgham bila ghunnah adalah sebagai berikut:
25
1. Tanwin bertemu lam:
ٌَْﺧﻴـﺮ ﻟﱠ ْﻜُﻢ dibaca: khairul-lakum ْﻞ ٌ ﻟﱢﻜﱢُﻞوﻳdibaca: َ waylul-likulli 2. Tanwim bertemu ra:
ٍﱠاﺿﻴ َ ﺔ ِ ْﺸﺔ ر ٍَﻋﻴِ dibaca: `iisyatir-raadhiyah َﲦََﺮةٍ رﱢزْﻗًﺎ dibaca: tsamaratir-rizqaa 4. Iqlab Makna Iqlab secara bahasa adalah “perubahan”, sedangkan secara istilah adalah perubahan bunyi NUN SUKUN atau TANWIN ketika menghadapi huruf ba (
)بmenjadi bunyi “M”.
Di antara contoh nun sukun dibaca iqlab adalah sebagai berikut:
ِ ْﻣﻦ ﺑـ َِْﻌﺪ dibaca: mim-ba`dhi أ َْن ﺑـ ُْﻮرَِك dibaca: am-buurika Di antara contoh tanwin dibaca iqlab adalah sebagai berikut:
ﻨِْ ﻴﺌًﺎ ِﲟ َﺎَﻫdibaca: hanii'am-bimaa ات ِ َﻋﻠٌِْﻴﻢ ِﺑِﺬ dibaca: `aliimum-bi dzaati 5. Ikhfa' Ikhfa' artinya menyamarkan. Hukum bacaan disebut ikhfa' apabilan NUN SUKUN atau TANWIN bertemu salah satu huruf ikhfa yang 15 yaitu:
26
Huruf-huruf di atas terkumpul dalam kalimat
Cara membacanya ialah suara NUN atau TANWIN masih tetap terdengar, tetapi samar antara izhar dan idgham. Di antara contoh nun sukun dibaca ikhfa' adalah sebagai berikut: 1. Nun sukun bertemu shad
َﺐ ْﻓَﺎﻧْﺼ dibaca: fannshab 2. Nun sukun bertemu dzal
َﻧْﺬَرﺗُ ْﻜُﻢ ْ ﻓَﺄ dibaca: fa-anyngdzartukum 3. Nun sukun bertemu tsa
ُﻠَﺖ ْ َ ْﻣﻦ ﺛـَﻘ dibaca: manyngtsaqulat 4. Nun sukun bertemu kaf
َﺎن َ إِن ﻛ ْ dibaca: ing-kaana 5. Nun sukun bertemu jim
ْع ٍِ ْﻣﻦ ُﺟﻮ
dibaca: miny-juu`in
6. Nun sukun bertemu syin
ِ ْﻣﻦ َﺷﱢﺮ dibaca: minyng-syarri 27
7. Nun sukun bertemu qaf
َﺾ َ أَﻧـْﻘ
dibaca: angqadha
8. Nun sukun bertemu sin
ِ ْﻣﻦ ِﺳ ْﺠﱢﻴٍﻞ
dibaca: minyngsijjil
9. Nun sukun bertemu dal
ﱠﺎﻫﺎ ََ ْﻣﻦدَﺳ
dibaca: manndassaahaa
10. Nun sukun bertemu tha
َﻖ ٍ ْﻋَﻦ ﻃَﺒ dibaca: `annthabaq 11. Nun sukun bertemu zay
أَﻧـْﺰﻟْﻨَﺎ dibaca: angzalnaa 12. Nun sukun bertemu fa
ﱢﲔ َ ُْ ْﻣﻨـﻔَﻜ
dibaca: mumfakkiina
13. Nun sukun bertemu ta
ْﺘُﻢ ْ وﻻَ اَﻧـَ dibaca: wa laa anntum 14. Nun sukun bertemu dhadh
ض ٍ ْﻀﻮ َُْ ﻣﻨ
dibaca: manndhud
15. Nun sukun bertemu zha
ْﻈُﺮوَن ُْ اَﻓَﻼَ ﻳـ َ ﻨ dibaca: afalaa yandhuruuna Di antara contoh tanwin dibaca ikhfa' adalah sebagai berikut: 1. Tanwin bertemu shad
َﺻﻔﺎ َﺻﻔﺎ
dibaca: shaffanshaffaa
2. Tanwin bertemu dzal
ِي ْ ﻳـ ًَْﻮﻣﺎ ذ dibaca: yaumandzii 3. Tanwin bertemu tsa
28
ﻄَﺎﻋﺎ ﰒَﱠ أِ َْﻣﲔ ً ُ ﻣ dibaca: muthaa'antsamma amiin 4. Tanwin bertemu kaf
ْﻋَﻬًﺪا ﻛَﻼ
dibaca: `ahdang kallaa
5. Tanwin bertemu jim
ْع ٍِ ْﻣﻦ ُﺟﻮ
dibaca: miny-juu`in
6. Tanwin bertemu syin
ِ ْﻣﻦ َﺷﱢﺮ dibaca: minyng-syarri 7. Tanwin bertemu qaf
ﻗَﺎل َ َِﺧﻔﻴ ﺎ dibaca: khafiyyang qaala 8. Tanwin bertemu sin
َﺸﺮا َﺳﻮِﻳ ﺎ ًَ ﺑ dibaca: basyaran sawiyyaa 9. Tanwin bertemu dal
دَﻛﺎ دَﻛﺎ
dibaca: dakkanndakkaa
10. Tanwin bertemu tha
ْﻞ ٌ ﻃَﻮِﻳ ٌْﻞ َﺣﺒdibaca: hablunnthawiil 11. Tanwin bertemu zay
ﺌِﺬ ْزُرﻗًﺎ ٍ ﻳِﻮﻣ َْ dibaca: yawma'idin zurqaa 12. Tanwin bertemu fa
ٌ ﻓَﺼﻞ ْ َْﻘَﻮٌل ﻟdibaca: laqawlum fashl 13. Tanwin bertemu ta
ﺗَﺴﻌﻰ َْ ٌ َﺣﻴﱠﺔ dibaca: hayyatunntas`aa 14. Tanwin bertemu dhadh
ْﺊ َﺿ ٍﺎر ٍَﺷﻴ
dibaca: syai`inndhaarin
15. Tanwin bertemu zha
29
َﻋَﻤٍﻞ ﻇُﻠٍْﻢ
dibaca: `amaling zhulmin
30
4 HUKUM BACAAN QALQALAH DA WAQAF
A. Hukum Bacaan Qalqalah Qalqalah artinya goncangan atau pantulan suara dengan tiba-tiba sehingga terdengar suara membalik atau terdengar getaran suara. Huruf-huruf qalqalah ada 5 yaitu:
( قqaf), ( طtha'), ( بba), ( جjim), dan ( دdal) Huruf-huruf di ats terkumpul dalam ungkapan:
.ﻗَﻄ ُْﺐ َ ٍﺟﺪ Hukum bacaan qalqalah terbagi ke dalam dua bagian, yaitu qalqalah shughra dan qalqalah kubra. 1. Qalqalah Shughra Shughra artinya lebih kecil. Hukum bacaan disebut qalqalah shugra apabila salah satu huruf qalqalah berharokat sukun asli, bukan karena waqaf. Cara membacanya harus bergoncang dan berbunyi membalik. Di antara contohnya adalah sebagai berikut:
اﻟَْﻔُْﻘﺮ، ُ ﺘُﻞﻘ ْ َق ﻳـ ﻳ َﻄْ َ ُﻤْﺤﻮَن،ط ﻟَﻴ َﻄْﻐَﻰ ِﺑِﺎﻟﺼﱪ ْﱠ، ب ِ ْﻣﻦﻞَْﻗـُﺒ ﺤْﺪوَن ُ َ َْﳚ،ج اَﱂَْ ﳒَْ َْﻌﻞ ﻋُﻮا ْ َ واْد،د ﻳَْﺪ ُﻓَﻊ Contoh dalam ayat: Q.S. al-Baqarah, ayat 154
ات ٌ اﻟﻠﱠﻪ ْأََﻣﻮ ِ ﺒِﻴﻞ ِ ﺘَﻞُ ُ ِﰲ َﺳ ﻟِﻤﻦ ﻳـْﻘ ْ َ ق َ َوﻻ ُﺗـَﻘﻮﻟُﻮا 31
اﻹ َﻧْﺴ َﺎن ﻟَﻴ َﻄْﻐَﻰ ِْ َﻼ إِ ﱠن ط ﻛﱠ Q.S. al-Baqarah, ayat 25 ُﻞـﺒ ب ﻗَﺎﻟُﻮا َﻫﺬَا اﻟﱠﺬِي ُ ِرﻗزـْﻨَ ﺎ ِ ْﻣﻦ َْﻗ Q.S. al-Fushsilat, ayat 15 ون َ ﺤﺪ ُ َ َﻛَﺎﻧُﻮا ﺑِﺂﻳ َ ﺎﺗِ ﻨَﺎ َْﳚ ج و Q.S. al-`Alaq, ayat 6
Q.S. al-
ُﻮن َ َﺼــﻔ ِ اﻟﺴــﻴﱢﺌَﺔَ ﳓَْ ـُـﻦ أَْﻋﻠَ ـُـﻢِﲟـَـﺎ ﻳ َﺣﺴـُـﻦ ﱠ َ ْـﺎﻟﱠﱵ ِﻫـَـﻲ أ ِ د ﻓَاـْدـﻊ ﺑِ ـ Mukminun, ayat 96
2. Qalqalah Shughra Kubra artinya lebih kecil. Hukum bacaan disebut qalqalah kubra apabila salah satu huruf qalqalah berharokat sukun karena waqaf (berhenti). Cara membacanya harus lebih bergoncang daripada qalqalah shughra. Di antara contohnya adalah sebagai berikut:
.َب اﻟَْﻔﻠَِﻖ ق ﺑِﺮﱢ اﺋِﻬِﻢ ُﳏِْ ﻴ ٌﻂ ْ ط ِ ْﻣﻦ َوﱠر .ب إِذَاَ وﻗََﺐ .ذَات اﻟُْْﺒِـجﺮو ِ ج .د ا ِ ذَا َ َﺣﺴَﺪ Contoh dalam ayat:
(1)َب اﻟَْﻔﻠَِﻖ ق ْﻗُﻞ أَﻋُﻮذُ ﺑِﺮﱢ Q.S. al-Buruj, ayat 20 (20)ﻂ ٌ اﺋِﻬِﻢ ُﳏِ ﻴ ْ ط َ واﻟﻠﱠﻪ ُ ِ ْﻣﻦََور Q.S. Al-Falaq, ayat 1
(3)َﺎﺳٍﻖ إِذَاَ وﻗََﺐ ِ ب َ ِوْﻣﻦ َﺷﱢﺮ ﻏ Q.S. al-Buruj, ayat 1 (1)ج ِ ذَات اﻟُْﺒـﺮو ِ اﻟﺴﱠﻤِﺎء َ ج َو
Q.S. Al-Falaq, ayat 3
32
Q.S. Al-Falaq, ayat 5
(5)ﺎﺳﺪ إِذَا َ َﺣﺴَﺪ ٍ ِ د َ ِوْﻣﻦ َﺷﱢﺮ َﺣ
B. Waqaf 1. Macam-Macam Waqaf Makna waqf secara bahasa adalah “perhentian”, sedangkan secara istilah adalah “menghentikan bacaan al-Qur'an”. Secara umum, waqaf di dalam al-Qur'an dibagi menjadi empat bagian: 1.
ِﺿـَِـﻄﺮارِي ْ ( اIdhthiraarii).
Artinya terpaksa, yaitu dilakukan
qari’ karena kehabisan nafas, batuk, lupa, dan sebagainya. Dalam kasus seperti ini, ia boleh berhenti pada kata apa pun yang ia kehendaki, tetapi wajib baginya memulai membaca lagi dari kata tersebut jika dibenarkan (tidak merusak makna kalimat). Contoh:
َﻋﻠَﻰdalam ayat َُﻢ ْ ِﺸَﺎوةٌَ وﳍ ََْﻌِﻬِﻢَ َوﻋﻠَﻰ أَﺑ َْﺼ ِﺎرِْﻫﻢ ﻏ ْ َﺧ َﺘَﻢ اﻟﻠﱠﻪ ُ َﻋﻠَﻰ ﻗـُﻠُﻮ ِِْﻢَ َوﻋﻠَﻰ ﲰ (7)َاب ِﻋَﻈٌﻴﻢ ٌ ﻋَﺬ
"Terpaksa" waqaf pada kata
Q.S. Al-Baqarah, ayat 7 Maka, wajiblah memulainya kembali dari kata 2.
َﻋﻠَﻰ
( ِْﺧِﻄﺒ َ ـﺎرِيIkhtibaarii), ا artinya berhenti diuji, yakni
ketika
qari’ diuji untuk menerangkan al-maqthuu` (kata terpotong), seperti
ْاَﻳـ َﻨَﻤﺎ.
َ ﻣـﺎ- اَﻳ َْﻦdan al-maushuul (kata bersambung), seperti
Contoh: Waqaf pada kata
ْاﺑـَْﲏ 33
َﻖ ﺑِﺎﳊ ﱢ ْ َ واﺗْﻞ ُ َﻋْﻠَﻴْﻬِﻢ ﻧـَﺒ َ ﺄَ ْاﺑـَْءﲏ َ َادم Q.S. al-Ma'idah, ayat 27 3.
ا ِ ﻧْﺘِﻈَ ــﺎرِي
(Intizhaarii),
berhenti
pada
kata
yang
diperselisihkan oleh para ulama qira'at antara boleh atau tidaknya. Maka, untuk mengambil perhatian di antara kedua pendapat yang berlainan itu, disengaja waqaf di sana, kemudian dimulai kembali dari tempat yang sebelumnya. Dengan demikian, kedua pendapat itu terpakai semua. Contoh: Waqaf pada kata
ُاﳊ َِﺠَﺎرة ْ َو
dalam ayat:
ﻗُﻮدﻫﺎ اﻟﻨﱠ ُﺎس َُ اﻟﱠﱵَ و ِ ِن ﱂَْ ﺗـََﻔْﻌﻠُﻮاَ وﻟَْﻦ ﺗـََﻔْﻌﻠُﻮا ﻓَﺎﺗـُﱠﻘﻮا اﻟﻨَﱠﺎر ْﻓَﺈ (24)ﱠت ﻟِ ْﻠﻜَﺎﻓِ ﺮَِﻳﻦ ْ اﳊ َِﺠَﺎرةُ )ج ﺻﻠﻰ( أُِﻋﺪ ْ َو Q.S. al-Baqarah, ayat 24 Ada dua pendapat tentang hukum waqaf pada kata
ُاﳊ َِﺠَـﺎرة ْ و.َAda
yang mengatakan boleh, ada pula yang mengatakan tidak boleh. Oleh karena, setelah kata itu terdapat dua tanda waqaf. Untuk menghargai kedua pendapat di atas, maka sengaja waqap dahulu pada kata
اﻟﻠﱵ. 4.
ُاﳊ َِﺠَـﺎرة ْ و,َlalu mengulangi kembali pembacaan dari lafaz
( ِْﺧﺘِ ﻴــﺎَرِيIktiyaarii), ا artinya
berhenti yang dipilih. Inilah
waqaf yang sengaja atau dipilih, bukan karena sebab-sebab tertentu sebagaimana pada poin 1 dan 2. Contoh: Waqaf pada kata
اﻟَْﻌﺎﻟَِﻤَﲔ
pada ayat
34
(2) َب اﻟَْﻌﺎﻟَِﻤَﲔ اﳊَْﻤُﺪ ﻟِ ِﻠﱠﻪ رﱢ ْ Q.S. al-Fatihah, ayat 2 Waqaf ikhtiyaarii terbagi pula kepada empat macam, yaitu: a.
(ﺗَ ـﺎمTaam),
artinya berhenti pada ungkapan yang susunan
kalimatnya sempurna, makna dan lafazhnya tidak berkaitan dengan kalimat sesudahnya. Biasanya terjadi pada akhir ayat yang uraian yang dikandungnya telah selesai. Contoh: Waqaf pada lafaz
اﻟﺮﱠﺣ ِﻴﻢ ِ
(Q.S. al-Fatihah, ayat 1) atau waqaf pada lafaz
اﻟﺪﱢﻳ ِﻦ
pada ayat
(Q.S. al-Fatihah, ayat 4) b.
Kâfî, artinya berhenti pada ungkapan yang sempurna kalimatnya, tetapi maknanya masih berkaitan dengan kalimat sesudahnya, sedangkan lafazhnya tidak. Contoh: Waqaf pada lafaz
ﻨُﻮن َ ِﻳ ُﻮﻗ
Pada ayat
(4)ﻨُﻮن َ ِﺑِﺎﻵَِﺧﺮةِ ُْﻫﻢ ﻳ ُﻮﻗ ْ َو (Q.S. Al-Baqarah, ayat 4) atau waqaf pada lafaz
اﻟﻈﱠﺎﻟِﻤَﲔ ِ 35
pada ayat
ﻓَﺄَزﱠَﳍ َُﻤﺎ3( 5)اﻟﻈﱠﺎﻟِﻤَﲔ ِ ﱠﺠﺮةَ ﻓـَﺘَ ﻜُﻮﻧَﺎ َِﻣﻦ َ َ َوﻻ ﺗْـََﻘﺮﺑ َ ﺎ َ ِﻫﺬﻩِ اﻟﺸ َﺟَﳑﻬﱠﺎﻤﺎﻛَﺎﻧَﺎ ﻓِ ِﻴﻪَ وﻗـُ ﻠْﻨَﺎ ْاﻫﺒِﻄُﻮا ﺑـ َْﻌُﻀ ْﻜُﻢ ُْﻄَﺎن َْﻋَﻨـﻬﺎ ﻓَﺄ َْﺧَِﺮ ُ اﻟﺸﱠﻴ (36)ٍإِﱃ ِﺣﲔ َ ٌضُ ْﻣَﺴﺘـﻘﱞَﺮََوﻣﺘَﺎع ِ اﻷَر ْ ْ ْﺾ ُﻋَﺪﱞوَ وﻟَ ْﻜُﻢ ِﰲ ٍ ﻟَِ ﺒـﻌ c.
(Q.S. Al-Baqarah, ayat 35, 36) Hasan, artinya berhenti pada ungkapan yang susunan kalimatnya sempurna, tetapi makna dan lafazhnya masih berkaitan dengan kalimat sesudahnya. Contoh: Waqaf pada lafaz
اﻟَْﻌﺎﻟَِﻤَﲔ
Pada ayat
(3)اﻟﺮﱠﺣ ِﻴﻢ ِ (اﻟﺮﱠﲪَْ ِﻦ2)َب اﻟَْﻌﺎﻟَِﻤَﲔ اﳊَْﻤُﺪ ﻟِ ِﻠﱠﻪ رﱢ ْ (Q.S. Al-Fatihah, ayat 2, 3) Ayat ketiga menjadi sifat ayat kedua. Jadi ayat ketiga masih ada sangkut pautnya dengan ayat kedua. Atau waqaf pada lafaz
ُ ْﺧﺴٍﺮ
Pada ayat
ﺎت ِ َ ﱠﺎﳊ ِ اﻟﱠﺬَﻳﻦ ء َ َاﻣﻨُ ﻮاَ وِﻋَﻤﻠُﻮا اﻟﺼ ِ (إِﻻ 2) اﻹ َﻧْﺴ َﺎن ﻟَِﻔﻲ ُ ْﺧﺴٍﺮ ﱠ ِْ إِ ﱠن (3)ِﱠﱪ ْاﺻﻮا ﺑِﺎﻟﺼ َْ َﻖَ َوﺗـَﻮ ﺑِﺎﳊ ﱢ ْ اﺻﻮا َْ َ َوﺗـَﻮ (Q.S. al-`Ashr, ayat 2—3) Kandungan ayat 3 merupakan pengecualian terhadap kandungan ayat 2. Jadi, ayat 3 masih ada sangkut pautnya dengan ayat 2. d. Qabiih, artinya berhenti pada ungkapan yang susunan kalimatnya tidak sempurna, karena makna dan lafazhnya masih berkaitan dengan kalimat sesudahnya. Contoh: Waqaf pada lafaz
ﺑِﺴِﻢ ْ 36
pada ayat
1)اﻟﺮﱠﺣ ِﻴﻢ ِ اﻟﻠﱠﻪ اﻟﺮﱠﲪَْ ِﻦ ِ ﺑِﺴِﻢ ْ
(
(Q.S. Al-Fatihah, ayat 1) Atau waqaf pada lafaz
ﻠﱢﲔ َ ﻟِ ُﻠْﻤَﺼ
pada ayat
(5)ﻮن َ (اﻟﱠﺬَﻳﻦُْﻫﻢ ْﻋَﻦ َﺻَﻼ ِِْﻢ َﺳُﺎﻫ ِ
4)ﻠﱢﲔ َ َﻓـَﻮﻳ ْﻞ ٌ ﻟِ ُﻠْﻤَﺼ
(Q.S. AL-Ma`un, ayat 4—5) Terjemahan ayat di atas adalah: Maka kecelakaanlah bagi orangorang yang shalat (4) (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya (5).
Jika berhenti pada lafaz
ـﻠﱢﲔ َ ﻟِ ُﻠْﻤَﺼ,
maka seolah-olah
orang-orang yang shalat dinilai celaka. Padahal yang celaka adalah orang shalat tetapi lalai terhadap shalatnya. 2. Tanda-Tanda Waqaf Di dalam Ilmu Tajwid dikenal beberapa tanda waqaf, sebagaimana terlihat dalam tabel berikut ini: TANDA
MAKSUD ARTI
م
ﻻَزِم ْ ﻗَﻒ ْ َو
Harus berhenti
ط
ْﻠَﻖ ْ ﻗَﻒُ ﻣﻄ ْ َو
Waqaf muthlaq
ج
ﺎﺋِﺰ ْ ﻗَﻒ َﺟ ْ َو
Boleh berhenti atau tidak
ز
َُﻮﱠز ْ ﻗَﻒ ﳎ ْ َو
Boleh berhenti
ص
Boleh berhenti
ﱠﺺ ْ َﻒَُﻣﺮﺧ ْ َوﻗ
37
Berheti lebih utama
ﻗﻒ ﻗﻠﻰ
اﻟﻮﻗﻒ اوﻟﻰ
ﺻﻠﻰ
اﻟﻮﺻﻞ اوﱃ
Tidak berhenti lebih utama
ق
ﻋﻠﻴﻪ اﻟﻮﻗﻒ:ﻗﻴﻞ
Dikatakan: di sini boleh berhenti
ﻻ
ﻻ وﻗﻒ ﻓﻴﻪ
Tidak boleh berhenti
ك
ﻛﺬﻟﻚ ﻣﻄﺎﺑﻖ ﻋﻠﻰ
Demikianlah: seperti waqaf sebelumnya
ﻣﺎ ﻗﺒﻠﻪ Berhenti pada salah satunya, jangan pada dua-duanya
1.
م
Tanda waqaf lazim, artinya harus berhenti. Contoh:
(Q.S. Al-Maa'idah, ayat 73) Bacaan harus berhenti pada lafaz
ﺛ ََﻼﺛٍَـﺔkarena di sana ada tanda
waqaf laazim. 2.
ﻻ
Tanda `adamul waqfi, artinya tidak boleh berhenti di sana.
Contoh:
38
(Q.S. Al-Maa'idah, ayat 53) Bacaan tidak boleh waqaf pada lafaz
أَﳝَْﺎ ِِْﻢkarena di sana ada tanda
`adamul waqfi. 3.
طTanda waqaf muthlaq, artinya berhenti sempurna, atau lebih baik
berhenti. Contoh:
4) ﺎﻟِﻚ ﻳـ َِْﻮم اﻟﺪﱢﻳ ِﻦ ط ِ َﻣ
(
(Q.S. AL-Fatihah, ayat 40 Bacaan sebaiknya waqaf pada lafaz
اﻟﺪﱢﻳ ِﻦkarena di sana ada tanda
waqaf muthlaq. 4.
ج
Tanda waqaf jaiz, artinya boleh berhenti dan boleh pula terus.
Contoh:
(Q.S. Al-Taubah, ayat 73) Bacaan boleh berhenti pada lafaz
َﻋﻠَْ ــﻴْﻬِﻢ
boleh pula diteruskan
karena di sana ada tanda waqaf jaiz. 5.
ز
Tanda waqaf mujawwaz, artinya boleh berhenti, tetapi disambung
lebih baik.
39
Contoh:
ﱠﻒ َْﻋُﻨـُﻬﻢ ُ ﻓَﻼ َُﳜ ﻔ َ ِﺑِﺎﻵ َِﺧﺮة ْ َاﳊَ ﻴ َ ﺎةَ اﻟ ﱡﺪﻧـْﻴﺎ ْ اﺷُﺘـﺮوا َْ اﻟﱠﺬَﻳﻦ ِ َﺌِﻚ َ أُوﻟ ون َ ْﺼﺮ ََُابَ َوﻻ ُْﻫﻢ ﻳـ ُ ﻨ ُ اﻟَْﻌﺬ (Q.S. AL-Baqarah, ayat 85) 6.
صtanda waqaf murakhkhash, artinya boleh berhenti jika dipandang
perlu atau darurat. Contoh:
اﻟﺴﱠﻤِﺎء َ َل َِﻣﻦ َﺑِﻨًَ َ وأَ ﻧـْﺰ اﻟﺴﱠﻤﺎء َ ﺎء َ اﻷَر َض ﻓَِ ﺮ ًاﺷﺎَ و ْ ْ اﻟﱠﺬِي َََﺟﻌﻞ ﻟَ ُﻜُﻢ ْﺘُﻢ ْ َﻧْﺪًاداَ وأَﻧـ َ ﻓَﻼ ﲡََْﻌﻠُﻮا ﻟِ ِﻠﱠﻪ أ َ ات رِزْﻗًﺎ ﻟَ ْﻜُﻢ ِ َج ِﺑِﻪَِﻣﻦ اﻟﺜََﱠﻤﺮ َ ﻣﺎء ً ﻓَ ﺄ َْﺧَﺮ ﻮن َ ْﺗـَﻌُﻠَﻤ (Q.S. AL-Baqarah, ayat 22) 7.
ﻗــﻒ
tanda waqaf aula, artinya berhenti lebih utama, tetapi
disambung juga boleh. Contoh:
(Q.S. Al-Syura, ayat 17) 8. tanda waqaf mu`anaqah, artinya berhenti pada salah satu tanda. Contoh:
(Q.S. Al-Baqarah, ayat 2)
40
9.
ﻻ
tanda waqaf la waqfa fihi, artinya tidak boleh berhenti kecuali
pada akhir ayat. Contoh:
(Q.S. Al-Taubah, ayat 79) 10.
ق
qila `alaih al-waqfu, artinya dikatakan di sini boleh berhenti.
Contoh:
(Q.S. Al-Baqarah, ayat 29) 11.
ﺻﻠﻰtanda al-washlu aula, artinya disambung lebih utama. Contoh:
(Q.S. Al-Ma'idah, ayat 27) 12.
ﻗﻠﻰtanda al-waqfu aula, artinya berhenti lebih utama. Contoh:
(Q.S. AL-Baqarah, ayat 205)
41
13.
ك
kadzalik muthabik `ala ma qablahu, artinya sesuai dengan tanda
waqaf sebelumnya. 3. Cara Mewaqafkan Intinya, cara mewaqafkan lafazh dalam Al-Qur'an adalah dengan memberi harakat sukun pada huruf terakhirnya. Berikut ini adalah uraiannya: 1. Lafazh yang huruf akhirnya berharakat fathah, kasrah, dhammah, dhammatain, dan kasratain, bila diwaqafkan, maka hendaklah furuf akhirnya diberi harakat sukun: Contoh:
َُﻫﻮ َِﻫﻲ ُﺳﻞ َ ُر-ُﺳِﻞ ُر- ُ ُﺳﻞ ُر ُﺘُﺐ ٍ ُﺘُﺐ –ﻛ ٌ ﻛ 2.
ُْﻫﻮ dibaca ِْﻫﻲ dibaca ُﺳﻞ ُْر dibaca ُﺘُﺐ ْ ﻛ dibaca
Lafazh-lafazh yang huruf akhirnya berharakat dhammatain, kasratain, dhammah, fathah, dan kasrah, tetapi sebelum huruf akhirnya ada huruf yang mati, bila diwaqafkan, maka hendaklah furuf akhirnya diberi harakat sukun: Contoh:
ﻳـ ََْﻌﻤْﻠُﻮَن ْﺐ َْﺐ –اَ ﻟْﻐَﻴ ِ اَ ﻟْﻐَﻴ-ْﺐ ُاَ ﻟْﻐَﻴ اََﻟْﻴـﻮم ُ – اََﻟْﻴَـﻮم – اََﻟْﻴِـﻮم ٍَﺧ ْﺒٌِﻴـﺮ –َﺧ ْﺒِﲑ َﺣﻴِﻢ َْﺣﻴﻢ – اَ ﻟ ِْﺮ َْاَ ﻟ ِْﺮ
dibaca
ﻳـ ََْﻌﻤْﻠُﻮْن
ْﺐ ْاَ ﻟْﻐَﻴ dibaca اََﻟْﻴـْﻮم dibaca ﺒِْﻴـﺮ ْ َﺧ dibaca َﺣﻴﻢ ْْاَ ﻟ ِْﺮ dibaca
42
3.
Lafazh-lafazh yang huruf akhirnya berharakat fathatain, bila diwaqafkan, maka hendaklah membuang satu harakat dari fathatain, dan alif yang berada di sana menjadi penggantinya. Contoh:
َﺣًِْﻜﻴﻤﺎ ً ﺑِﻨَﺎء
َﺣَِْﻜﻴﻤﺎ dibaca ﺑِﻨَﺎء َ ا dibaca
Lafazh yang huruf akhirnya berbentuk ya (
)ي, dan
berharakat
fathatain, jika diwaqafkan, juga sama dengan cara di atas. Contoh:
ُ ًﻫﺪى ُ َﻣﺴﻤﻰ 4.
ُ َﻫﺪى dibaca ﱠﻰ ُ َﻣﺴﻤ dibaca
ة
Lafazh yang huruf akhirnya ta marbuthah ( ), jika diwaqafkan,
( ْهh). Contoh: َﺳٍَﺎﻋﺔ-ً َﺳَﺎﻋﺔ-ٌ َﺳﺎﻋﺔ-َ َﺳَﺎﻋﺔ- َﺳَِﺎﻋﺔ-َُﺳَﺎﻋﺔ dibaca
َْﺔ ٍَﲪ ر-ًَﲪَْﺔ ر-ٌَﲪَْﺔ ر 5.
dibaca
َْﻪ َْﲪ ر
Lafazh yang huruf akhirnya
ُه
atau
dibaca
ِه
َﺳَْﺎﻋﻪ
waqafnya dengan
memberinya harakan sukun. Contoh:
ُ اﷲ ُ َ ُْرﺳﻮﻟَﻪ-ُْرﺳﻮﻟ ِِﻪ-َُ َ ُْرﺳﻮﻟُﻪ 6.
ْ اﷲ dibaca رﺳﻮﻟَْﻪ ُْ َ dibaca
Waqaf isyarah/waqaf raum ialah mewaqafkan lafazh yang huruf akhirnya hidup dan huruf sebelumnya berharakat sukun. Disebut waqaf isyarah karena membacanya hanya dengan isyarat bahwa di sana ada huruf yang diberi harakat sukun (dimatikan) sekedar terdengar oleh yang membaca dan orang yang dekat. Contoh:
ض ِ ِﰲ ْاﻻَْر
dibaca
ض ْ ِﰲ ْاﻻَْر 43
ﻟَْﻴـﻠَﺔُ اﻟْﻘَْﺪِر 7.
َﺪر ْْﻟَْﻴـﻠَﺔُ اﻟْﻘ
Lafazh yang huruf akhirnya bertasydid, waqafnya dengan mensukunkan huruf akhirnya, tetapi tasydid tetap dibaca. Contoh:
ِِﻦ ﱠ ﻨَﻦ ﻟَﻴ ُْﺴَﺠ ﱠ 8.
dibaca
Lafazh
ِِﻦ ّْ dibaca ﻨَﻦ ّْ ﻟَﻴ ُْﺴَﺠ dibaca
yang
huruf
akhirnya
mensukunkannya. Contoh:
ﻳﱠﺎي َ ِا َﺧﻄَﺎﻳ َ َﺎي
dibaca dibaca
ﻳﱠﺎي ْ ِا َﺧﻄَﺎﻳ َ ْﺎي
44
ya
(
)ي
waqafnya
dengan
5 HUKUM BACAAN MIM SUKUN, LAM, DAN RA'
ْم
A. Hukum Bacaan Mim Sukun ( ) Ada tiga hukum bacaan mim sukun, yaitu: Izhar Syafawi
)إﻇﻬــﺎر ﺷــﻔﻮي, Ikhfa' Syafawi ()إﺧﻔــﺎء ﺷــﻔﻮي, Mutamatsilain ()إذﻏــﺎم ﻣﺘﻤــﺎﺛﻠﲔ. Berikut ini adalah (
dan Idgam uraian lebih
lanjutnya. 1. Izhar Syafawi (
)إﻇﻬﺎر ﺷﻔﻮي
Izhar artinya jelas, sedangkan syafawi berasal dari kata syafatun yang artinya "bibir". Hum bacaan mim sukum dibaca izhar syafawi apabila mim sukun berhadapan dengan salah satu huruf hija'iyyah
م
selain mim ( ) dan ba' (
)ب. Cara membacanya adalah MIM disuarakan
dengan terang dan jelas di bibir serta mulut tertutup, dan harus
و
diperjelas lagi apabila berhadapan dengan wawu ( ) dan fa (
)ف.
Berikut ini adalah contoh-contohnya:
ء
a. Mim sukun bertemu hamzah ( )
=
َﻠَﻬﻢ أٌَْﺟﺮ ُْ ﻓـ
falahum
ajrun
)ت c. Mim sukun bertemu tsa' ()ث b. Mim sukun bertemu ta' (
= =
ْﻒ َ أَﱂَْ َﺗـَﺮﻛَﻴ alam tara kaifa ُ وَﻛﱢﻞ ﺑِ ْﻜُﻢ ﰒُﱠ wukkila bikum
tsumma
ج
d. Mim sukun bertemu jim ( ) =
45
ﱠﺎت ٌ َُﻢ َﺟﻨ ْ ﳍ lahum jannaatun
ح
ﺎﻓِﻈ َﲔ ْ ِ َﻋْﻠَﻴْﻬِﻢ َﺣ `alaihim
خ
ُِْﻫﻢ َُْﺧﻴـﺮ اﻟَْﱪِﻳﱠﺔ hum khairul
e. Mim sukun bertemu ha' ( ) = haafizhiina f. Mim sukun bertemu kha' ( ) = bariyyati g. Mim sukun bertemu dal ( )
د
=
ﻓَﺪﻣَﺪم َْ
ذ
=
َْﺔ ٍَﲪ َ رﺑﱡ ْﻜُﻢ ْذُو ر rabbukum dzuu
h. Mim sukun bertemu dzal ( )
fadamdama
rahmatin
ر Mim sukun bertemu zai ()ز
i. Mim sukun bertemu ra' ( ) j.
َﻓِﻬِﻢ ْرِﺣﻠَﺔ ْ إِﻳ َْﻼ iilaafihim rihlata = َ ﱠﻤﺎء اﻟﺴ َ زﻳـﱠﻨَﺎَأَْمam zayyanas =
samaa'
ْﻓـَﻮﻗَ ْﻜُﻢ ًَْﺳﺒـﻌﺎ = )س fauqakum sab`an Mim sukun bertemu syin (ِﻳﱠﺔ = )ش ِ ُْﻫﻢ َﺷﱡﺮ اﻟَْﱪ hum syarrul
k. Mim sukun bertemu sin ( l.
bariyyati
ﻗِﲔ =)ص َ ْ ْﺘُﻢ َﺻِﺎد ْ إِن ﻛُﻨ ْ in kuntum
m. Mim sukun bertemu shad ( shaadiqiina
)ض = ﻀﻮا ُْ َ وْأَﻣ wa amdhuu Mim sukun bertemu tha' (ﻃَﻌٌﺎم = )ط َ َُﻢ ْ ﳍ lahum tha`aamum Mim sukun bertemu zha' ()ظ = ﱠﻮء ِاﻟﺴ ْ ﻇَﻦ ْﺘُﻢ ﱠ ْ ﻇََﻨـﻨ
n. Mim sukun bertemu Dhad ( o. p.
zhannantum zhannas syau'i q. Mim sukun bertemu `ain
( )
ع
=
إِن ُْﻫﻢَﻋْﻠََﻴـﻬﺎ ْ
غ
=
َ ﻣﺎؤُْﻛُﻢ ًْﻏَﻮرا
in hum
`alaihaa r. Mim sukun bertemu ghin
( )
ghauran
46
maa'ukum
)ف ()ق
s. Mim sukun bertemu fa'
(
t. Mim sukun bertemu qaf
َُﻢ ﻓَِْﻴـﻬﺎ ْ ﳍ lahum fiihaa = َﻫﻢ ﻗَﺎﻟُْﻮا َُْ رأ ra'aahum =
qaaluu u. Mim sukun bertemu kaf
( )
ك
=
( )
ل
=
ن
=
إِ ﻧـُْﱠﻬﻢﻛَﺎﻧ ْـُﻮا innahum
kaanuu v. Mim sukun bertemu lam
ََُﻢ ﻻ ْ َﻓَﻤﺎ ﳍ famaa lahum
laa w. Mim sukun bertemu nun
( )
و
x. Mim sukun bertemu wawu ( )
َْﻌﻞ َْأَﱂَْ ﳒ alam naj`al =َِﻢَ وﻻ َﻋْﻠَﻴْﻬ `alaihim wa
laa y. Mim sukun bertemu ha' z. Mim sukun bertemu ya'
)ه ()ي (
ْأَﻣِﻬُﻠْْﻬﻢ amhilhum = ﻠَﻢ ْ ﱂَْ ﻳـ َْﻌ ﻣﺎmaa َ lam =
ya`lam
)إﺧﻔﺎء ﺷﻔﻮي
2. Ikhfa' Syafawi (
Ikhfa' artinya "samar", sedangkan syafawi berasal dari kata syafatun yang artinya "bibir". Hukum bacaan mim sukum dibaca ikhfa' syafawi apabila mim sukun berhadapan dengan bab (
)ب. Cara membacanya
harus disuarakan samar di bibir dan didengungkan. Contoh:
ٍِِﺠَﺎرة َْﺗـَِْﺮﻣﻴْﻬِﻢ ﲝ إِ ﱠنَ رﺑُْـﱠﻬﻢ ِِْﻢ َاب ٍ ﱢﺮﻫﻢ َﺑِﻌﺬ ُْﻓـَﺒ َ ْﺸ
tarmiihimmbihijaaratin inna rabbahummbihim fa basysyirhummbi `adaabin
47
ِﺑِﺎﻟﺴَِﺎﻫﺮة ﻓَﺈِذَا ُْﻫﻢ ﱠ ْﺘُﻢ ِﺑِﻪ ْ ﻛُﻨ
faidaahummbissaahirati kuntummbihi
)إذﻏﺎم ﻣﺘﻤﺎﺛﻠﻴﻦ
3. Idgam Mutamatsilain (
Igham artinya memasukkan, sedangkan mutamatsilain artinya dua huruf yang sama. Mim Sukun dibaca idgham mutamitsalain apabila
م
bertemu dengan mim ( ).
Cara
membacanya
adalah
menyuarakan mim rangkap atau ditasydidkan. Contohnya:
ْع ٍأَﻃََْﻌُﻤْﻬﻢِ ْﻣﻦ ُﺟﻮ ٌْﺻﺪة َ ََﻋْﻠَﻴْﻬِﻢُ ﻣﺆ إِ ﻧـُْﱠﻬﻢَْﻣﺒـﻌ ُْﻮﺛـُْﻮَن ـُﻠُﻮِِْﻢَ ﻣﺎ ﻛَﺎﻧ ْـُﻮا ْ َﻋﻠَﻰ ﻗ إِ ْﻟَﻴ ْﻜُﻢُْﻣَﺮﺳْﻠُﻮَن
ath`amahummin juu`in `alaihimmu'shadatun innahummab`uutsuuna `alaa quluubihimmaa kaanuu ilaikummursaluuna
ر
B. Hukum Bacaan Ra' ( ) Hukum membaca ra' ada tiga macam, yaitu tafkhim (tebal), tarqiq (tipis), tafkhim/tarqiq (boleh tebal dan boleh tipis). Berikut ini adalah uraiannya: 1. Tafkhim/Tebal (
)ﺗﻔﺨﻴﻢ
Ra' harus dibaca tebal apabila:
48
◌َ ) atau fathatain ( ◌ً ), atau dhammah ( ◌ُ), atau dhammatain ( ◌ٌ ) a. Berharakat fathah (
Contoh:
ﱠﺎس َ ْﺖ اﻟﻨ َ َ رأَﻳ ًَﺧﺒـﺮا ُ ِرزﻗـْﻨَﺎ ﻏَْﻔٌُﻮر
ra'aitannaasa khabaran ruziqnaa ghafuurun
ْر
◌َ
b. Ra' sukun ( ) sedangkan huruf sebelumnya berharakat fathah ( ) atau dhammah (
◌ُ ).
Contoh:
َ و ْاﳓَْﺮ ْﺗـَِْﺮﻣﻴْﻬِﻢ
wanhar tarmiihim
ْزُرُْﰎ ََوﻣﺎ ْأ ُِرﺳ ْﻠُﻮا
zurtum wamaa ursiluu
ْر
◌ِ
c. Ra' sukun ( ) sedangkan huruf sebelumnya berharakat kasrah ( ) `aridhah (kasrah yang bukan ashliyyah), yaitu seperti kasrah yang berada pada hamzah hamzah fi`il amar, yang dinamai pula dengan hamzah washal, karena apabila bacaannya disambung, hamzah itu hilang. Contoh:
49
ْﺟﻌ ُْﻮا إِر ِ ﻓَﺎرُْﻮا ِﺟْﻌ ْإِرﻓـَﻌ ُْﻮا
irji`uu
disambung
farji`uu irfa`uu
َ ْوارﻓـَﻌ ُْﻮا ْﲪَُْﻮا إِر ْﲪَُْﻮا ﻓَﺎر ْﻛَﻌ ُْﻮا إِر ْﻛَﻌ ُْﻮا َ وار
disambung
warfa`uu irhamuu
disambung
farhamuu irka`uu
disambung
warka`uu
)ﺗﺮﻗﻴﻖ
2. Tarqiq/Tipis (
Ra' dibaca tarqiq (tipis) apabila: a.
◌ِ
Ra' berharakat kasrah ( ) Contoh:
ِﱘ ٌْﻛَﺮ ﲡَْﺮِْي ﻟَِْﻔﻲ ُ ْﺧﺴٍﺮ
kariim tajrii lafii khusrin
ﺑِﻀﺮ ُﱟ b.
bidhurrin
ْر
Ra' sukun ( ) sedangkan huruf sebelumnya berharakat kasrah (
◌ِ ) ashliyyah. 50
Contoh:
ﻓِْ ْﺮﻋَﻮَن ﱢﺮﻫﻢ ُْﻓـَﺒ َ ْﺸ ﻓَ َﻜْﺒـﱢﺮ َﻧْﺬر ِْ ﻓَﺄ c.
fir'auna fabasysyirhum fakabbir fa 'andzir
Ra' hidup yang didahului huruf ya' mati (
) ْي.
Contoh:
ﻗَﺪﻳـﺮ ٌِْ َﺧ ْﺒٌِﻴـﺮ ٌَْﺧﻴـﺮ ْﻃًَﻴـﺮا ِْﻏَﲑ 3. Tafkhim/Tebal (
qadiirun khabiirun khairun thairan ghairi
)ﺗﻔﺨـﻴﻢ-Tarqiq/Tipis ( – )ﺗﺮﻗﻴـﻖBoleh Tebal dan
Tipis Ra' boleh dibaca tafjkhim (tebal) boleh juga dibaca tarqiq (tipis)
ْر asalah satu huruf isti'la ( )إﺳﺘﻌﻼءyang berjumlah tujuh, yaitu:
apabila berharakat sukun ( ) sedangkan huruf sebelumnya adalah
51
خ
)ص, dhadh ()ض, ghain ()غ, tha' ()ط, qaf ()ق, dan zha' () ظ
kha' ( ), shad (
Huruf-huruf terkumpul dalam kalimat:
ﻗِﻆ ْ ُﺺ َﺿﻐٍْﻂ ﺧﱠ Contoh:
ْﺻِﺎد ﻟَﺒِﺎﻟِْﻤَﺮ ﻃَﺎس ٌ ﻗِْ ﺮ ٌﻓِْ ﺮﻗَﺔ ض ٌ ِْﻋﺮ
labilmirshaad qirthaasun firqatun `irdhun
C. Hukum Bacaan Lam Hukum bacaan lam ada dua, yaitu takhim (tebal) dan tarqiq (tipis). Berikut ini adalah uraiannya: 1. Tafkhim/Tebal (
)ﺗﻔﺨﻴﻢ )اﷲharus dibaca tebal fathah (◌َ ) atau dhammah
Lam yang terdapat pada lafadz jalalah ( bila didahului huruf yang berharakat dhammah (
◌ُ ). Cara membacanya adalah mengangkat semua lidah
dan mengangkatnya ke langit-langit atas sambil menekankan suara yang cukup kuat. Contoh:
52
ُ َﺷﻬَِﺪ اﷲ َِ ُْرﺳﻮُل اﷲ ِﻧَﺼﺮ اﷲ ُْ ِﺘَﺎب اﷲ ُ ِﻛ ِﻧ ُْـُﻮر اﷲ 2. Tarqiq/Tipis (
syahidallahu rasuulullahi nashrullahi kitaabullahi nuurullahi
)ﺗﺮﻗﻴﻖ
Lam yang terdapat pada lafadz jalalah (
ِ)
bila didahului huruf yang berharakat kasrah ( . Contoh:
ِﺑِﺴِﻢ اﷲ ْ ِِدﻳ ْ ِﻦ اﷲ َِ ُْرﺳِﻮل اﷲ ِﺘَﺎب اﷲ ِ ِﻛ ِـُﻮر اﷲ ِ ْﻧ
bismillahi diinillahi rasuulillah kitaabillahi nuurillahi
53
)اﷲ
harus dibaca tipis
6 HUKUM BACAAN MADD ()ﻣﺪ A. Pengertian Madd dan Macam-Macam Hurufnya Secara bahasa, madd artinya "panjang" atau "lanjut", sedangkan menurit istilah Ahli Tajwid adalah "memanjangkan suara bacaan menurut aturan-aturannya tertentu ketika membaca Al-Qur'an." Macam-macam huruf madd ada tiga, yaitu:
ا
1. Alif ( ) sukun, sebelumnya berharakat fathah (
◌َ
).
Contoh:
ََ ﻣـﺎﻻ
maalaa
)يsukun, sebelumnya berharakat kasrah (◌ِ ). Contoh: ِ َﻋﻴْﺴﻰ
2. Ya' (
`iisaa
و Contoh: ﻗ ْـُﻮﻟُْﻮا quuluu
3. Wawwu ( ) sukun, sebelumnya berharakat dhammah (
◌ُ ).
B. Macam-Macam Madd Madd terbagi kepada dua macam, madd ashli ( madd thabi`i (
)ﻣـﺪ ﻃﺒﻴﻌـﻲ
dan madd far`i (
)ﻣـﺪ أﺻـﻠﻲ
atau
)ﻣـﺪ ﻓﺮﻋـﻲ. Berikut ini
adalah uraiannya: 1. Madd Ashli (
)ﻣﺪ أﺻﻠﻲ
Madd artinya panjang, sedangkan ashli artinya biasa. Hukum bacaan disebut madd ashli atau madd thabi`i apabila huruf yang dipanjangkan bunyinya berupa: a.
Huruf berharakat dhammah (
ْو
wawu sukun ( ). Contoh:
54
◌ُ
) dan sesudahnya terdapat
إِذَُْْﻫﺒـﻮا ْﺟﻌ ُْﻮا إِر ِ ﺠْﺪوَن ُ ُﻳ َْﺴ b.
idzhabuu irji`uu yasjuduuna
Huruf berharakat kasrah (
◌ِ
) dan sesudahnya terdapat ya'
) ْي. Contoh: ِﰲ ْ ِْﺟِﻴَﺪﻫﺎ fii jiidihaa َﺣﻴﻢ ٌِْر rahiimun َﻈﻴﻢ ٌِْﻋ `azhiimun Huruf berharakat fathah ( ◌َ ) dan sesudahnya terdapat alif ()ا اط َ اﻟﺼﱢﺮ َ ash-shiraatha ﻗَﺎل َ qaala ﺎل ٌ َﻣ maalun sukun (
c.
)ﻣﺪ ﻓﺮﻋﻲ
2. Madd Far`i (
Madd artinya panjang, sedangkan far`i artinya panjang. Ialah madd yang lebih dari hukum aslinya, karena sesudahnya ada huruf
ء
(hamzah)atau sukun pada waktu waqaf (berhenti). Madd far`I terbagi kepada 15 macam, yaitu: a. Madd Wajib Muttashil Yaitu apabila ada madd thabi`i bertemu dengan hamzah dalam satu kata. Cara membacanya wajib dipanjangkan sampai
55
2 ½ atau 5 harakat, atau dua kali panjang madd thabi`i. Contoh:
َ َﺟﺂء b.
jaaaaa'a
Madd Ja'iz Munfashil Yaitu apabila ada madd thabi`i bertemu dengan hamzah di lain kata. Cara membacanya boleh dipanjangkan sampai 2 ½ atau 5 harakat seperti madd wajib muttashil, boleh pula seperti madd thabi`i. Contoh:
َ ِوﺟَﻴﺊ c.
wa jiiiii'a atau wa jii'a
Madd Lazim Mutsaqqal Kilmi Yaitu apabila ada madd thabi`i bertemu dengan hamzah di lain kata. Cara membacanya boleh dipanjangkan sampai 2 ½ atau 5 harakat seperti madd wajib muttashil, boleh pula seperti madd thabi`i. Contoh:
َ ِوﺟَﻴﺊ
wa jiiiii'a atau wa jii'a
d. Madd Lazim Mutsaqqal Kilmi Lazim artinya pasti, mutsaqqal artinya diberatkan, kilmi artinya kata, yakni apabila madd thabi`i berhadapan dengan huruf yang ber-tasydid dalam satu kata. Membacanya harus dipanjangkan sebanyak 3 alif, atau 6 harakat. Contoh:
ﱠﺎﻟﱢﲔ َ ْ وﻻَ اﻟﻀَ wa laa al-dhaaaaaaliin. e.
Madd Lazim Mukhaffaf Kilmi Lazim artinya pasti, mukhaffaf artinya diringankan, kilmi artinya kata, yakni apabila madd thabi`i berhadapan dengan huruf yang berharakat sukun dalam satu kata. Membacanya harus dipanjangkan sebanyak 3 alif, atau 6 harakat. Contoh:
ْاﻵ َن f.
al-'aaaaaana
Madd layyin Layyin artinya lunak, yakni apabila salah satu huruf madd, dan
ْي
ْو
, didahului huruf berharakat fathah. Membacanya
56
dengan lunak dan lemas dan tidak boleh dipanjangkan. Contoh:
ْﺲ ٍ ﻗَـُﺮﻳ quraisyin) ف ُ اﳋَْْﻮ g.
al-khaufu
Madd `Aridh Li Al-Sukun Aridh li al-sukûn artinya tiba-tiba ada sukun, yakni apabila madd thabi`i atau madd layyin berhadapan dengan waqaf (tempat berhenti). Membacanya ada tiga cara: a. Dibaca panjang sampai 3 alif, enam harakat. b. Dibaca panjang sampai 2 alif, empat harakat. c. Dibaca panjang sampai 1 alif, dua harakat. Contoh:
َﻜْـﺮوَن َُﺗـﺘـﻔﱠ
tatafakkaruuuuuun, atau tatafakkaruuuun,
atau tatafakkaruun h. Madd Shilah Qashirah Shilah artinya hubungan, qashirah artinya pendek, yakni apabila ada
( هha dhamir/kata ganti orang ketiga) terletak setelah huruf
berharakat. Cara membacanya dipanjangkan sampai 1 alif, atau dua harakat. Contoh:
َﻟِﺮِﺑﱢﻪ i.
lirabbihii
Madd Shilah Thawilah Thawilah artinya panjang, yakni apabila madd shilah qashirah bertemu dengan
( ءhamzah). Cara membacanya sampai 2 ½ (5
harakat) atau 1 alif (2 harakat). Contoh:
ُ أَ ﱠنَ ﻣﺎﻟَــﻪ ُ أ َْﺧﻠَ ـَـﺪﻩ
anna maalahuuuuu akhladah atau anna
maalahuu akhladah
57
j.
Madd `Iwadh Iwadh artinya pengganti, yakni apabila ada fathatain pada huruf akhir yang di-waqaf-kan, atau disebut madd pengganti tanwin sehingga tanwin-nya tidak berbunyi lagi. Membacanya dipanjangkan 1 alif (2 harakat). Contoh:
أَﻓـْﻮًاﺟﺎ k.
afwaajaa
Madd Badal
( ءhamzah) bertemu dengan huruf madd ( )و ا يberharakat sukun, lalu ( ءhamzah) Badal artinya perubahan, yakni pabila ada
itu diganti dengan alif, wawu, atau ya’. Membacanya dipanjangkan 1 alif (2 harakat). Contoh:
َآﺧُﺬ l.
aakhadzu
asalnya
أَأَْﺧُﺬ/a’khadzu
Madd Lazim Harfi mukhaffaf Harfi artinya huruf, yakni apabila pada permulaan surat alQur'an terdapat salah satu atau lebih huruf yang lima ini:
حي
ط ه ر. Membacanya dipanjangkan 1 alif (2 harakat). Contoh: ﻃﻪ thaahaa m. Madd Lazim Harfi Mutsaqqal Yakni, apabila pada permulaan surat al-Qur'an terdapat salah satu atau lebih huruf yang delapan ini:
نقصعسلك
م. Dan sesudah madd terdapat suara huruf mati yang di-idhgamkan atau di-tasydid-kan. Contoh:
ن Nuun
58
n. Madd Lazim Mutsabba` Mutsabba` artinya dikenyangkan. Madd ini seperti madd no. 12, hanya saja sesudah madd tidak terdapat suara huruf mati yang di-idhgam-kan atau di-tasydid-kan. Membacanya dipanjangkan 3 alif (6 harakat). Contoh:
ص shaaaaaad o. Madd Tamkin Tamkin artinya penepatan, yakni apabila ada ya` sukun ( didahului
dengan
ya’
ber-tasydid
(
)ّي.
) ْي
Membacanya
dipanjangkan 1 alif (2 harakat). Contoh:
ﱢﲔ َ ْاﻟﻨﱠﻴِ ﻴـ annabiyyiin p. Madd Farq Farq artinya membedakan atau pembedaan, yakni
( ءhamzah)
bertemu dengan huruf al-syamsiyyah. Cara membacanya harus dipanjangkan untuk membedakan antara pertanyaan atau bukan. Contoh:
ُ ْﻗُﻞ آﻟﻠّﻪ qul aalaahu
59
RUJUKAN
Sairuddin dan A. Robith, Tuntunan Ilmu Tajwid Praktis, In dah Surabaya, 1997. Sjafe`i, A. Mas`ud, Pelajaran Tajwid, Putra Jaya, Bandung Tekan, Ustaz Ismail, Tajwid, Pustaka AL-Hasna Baru, Jakarta, 2004.
60
LAMPIRAN: TEKS AL-QURAN MUSHAF UTSMANI JUZ XXX
اﻟﻨﺒﺄ:ﺳﻮرة 61
62
63
64
اﻟﻨﺎزﻋﺎت:ﺳﻮرة 65
66
67
ﻋﺒﺲ:ﺳﻮرة 68
69
اﻟﺘﻜﻮﻳﺮ:ﺳﻮرة 70
71
اﻻﻧﻔﻄﺎر:ﺳﻮرة 72
73
اﳌﻄﻔﻔﲔ:ﺳﻮرة 74
75
76
اﻻﻧﺸﻘﺎق:ﺳﻮرة 77
اﻟﱪوج:ﺳﻮرة 78
79
اﻟﻄﺎرق:ﺳﻮرة 80
اﻷﻋﻠﻰ:ﺳﻮرة 81
اﻟﻐﺎﺷﻴﺔ:ﺳﻮرة 82
83
اﻟﻔﺠﺮ:ﺳﻮرة 84
85
86
اﻟﺒﻠﺪ:ﺳﻮرة 87
88
اﻟﺸﻤﺲ:ﺳﻮرة 89
اﻟﻠﻴﻞ:ﺳﻮرة 90
91
اﻟﻀﺤﻰ:ﺳﻮرة
اﻟﺸﺮح:ﺳﻮرة
92
93
اﻟﺘﲔ:ﺳﻮرة
اﻟﻌﻠﻖ:ﺳﻮرة 94
اﻟﻘﺪر:ﺳﻮرة 95
96
اﻟﺒﻴﻨﺔ:ﺳﻮرة 97
اﻟﺰﻟﺰﻟﺔ:ﺳﻮرة 98
اﻟﻌﺎدﻳﺎت:ﺳﻮرة
99
اﻟﻘﺎرﻋﺔ:ﺳﻮرة
اﻟﺘﻜﺎﺛﺮ:ﺳﻮرة
100
اﻟﻌﺼﺮ:ﺳﻮرة
اﳍﻤﺰة:ﺳﻮرة
101
102
اﻟﻔﻴﻞ:ﺳﻮرة
ﻗﺮﻳﺶ:ﺳﻮرة
اﳌﺎﻋﻮن:ﺳﻮرة 103
اﻟﻜﻮﺛﺮ:ﺳﻮرة
اﻟﻜﺎﻓﺮون:ﺳﻮرة 104
اﻟﻨﺼﺮ:ﺳﻮرة
اﳌﺴﺪ:ﺳﻮرة
اﻹﺧﻼص:ﺳﻮرة 105
106
اﻟﻔﻠﻖ:ﺳﻮرة
اﻟﻨﺎس:ﺳﻮرة
107