BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Kota dalam perjalanannya selalu tumbuh dan berkembang, dan salah satu penyebab
terjadinya pertumbuhan dan perkembangan kota adalah adanya pertumbuhan ekonomi. Dengan adanya pertumbuhan ekonomi, suatu kota atau negara cenderung untuk tumbuh, ukurannya bertambah dan strukturnya berubah (Alonso dalam Wijayanti, 1998). Unsur yang terkait dengan pertumbuhan kota lainnya adalah unsur penduduk. Seiring berkembangnya beragam aktifitas perkotaan, memicu pertumbuhan penduduk sebagai sarana pelaksananya. Di kota– kota besar laju pertumbuhan penduduk rata–rata sebesar 5,36% pertahun (Soedjito, 1996), oleh karena itu faktor penduduk menjadi salah satu kontribusi terbesar bagi terbentuknya aktivitas perkotaan. Untuk menampung aktivitas penduduk membutuhkan lahan yang tidak sedikit, hingga pada akhirnya terjadi persaingan lahan kota yang luasannya terbatas. Terdapat berbagai macam aktivitas yang menjadi ciri perkotaan, antara lain permukiman, perkantoran, perdagangan, industri, pariwisata, dan lain-lain. Dalam perkembangannya tiap aktivitas tersebut memiliki karakteristik yang berbeda-beda, sehingga mempengaruhi pemilihan ruang dan lokasi aktivitasnya. Perkembangan kota akan selalu dihubungkan dengan penggunaan lahan perkotaan, dimana terdapat tiga sistem kunci yang mempengaruhi, yaitu sistem aktifitas, sistem pengembangan, dan sistem lingkungan (Chapin dan Kaiser, 1979). Sistem aktivitas kota adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan manusia dan lembaga yang menjadi wadah bagi kegiatan manusia, dengan kata lain sistem
Universitas Sumatera Utara
aktivitas merupakan perwujudan dari kegiatan penduduk kota yang kemudian akan membentuk suatu penggunaan lahan tertentu. Siklus aktivitas perubahan guna lahan terutama (permukiman), apabila tumbuh di tempat–tempat strategis seperti industri, pelabuhan, pariwisata dan perdagangan. Sehubungan dengan unsur lahan, aktivitas ini diukur oleh dua faktor yaitu kemampuan keuangan untuk membeli lahan, dan karakteristik lahan yang dapat menunjang aktivitas tersebut. Bila dua hal tersebut bertemu dengan penawaran lahan di suatu tempat maka dimungkinkan terjadinya perubahan guna lahan mengakibatkan kesemrautan peruntukan lahan. Karena masalah perubahan guna lahan maka perlu adanya syarat-syarat dan kriteria tata guna lahan, yang dapat mengendalikan penyebab perubahan guna lahan serta perlunya “Kajian Tata Guna Lahan di Kelurahan Bagan Deli”. Kondisi eksistingnya sekarang dapat dilihat terjadi perubahan guna lahan yang dulunya pemukiman, saat ini mulai di dominasi guna lahan industri dan pergudangan, pelabuhan, pariwisata, dan perdagangan/jasa. Karenakan mata pencaharian penduduk mayoritas berbasis buruh pabrik, supir, pedagang dan nelayan (sektor informal). Akumulasi dari kegiatan industri dan pergudangan, pelabuhan, pariwisata, dan perdagangan menyebabkan lahan permukiman terpinggirkan. Perkembangan jumlah penduduk makin bertambah dan terjadi migrasi penduduk menuju kawasan perdagangan. Kajian tata guna lahan di Kelurahan Bagan Deli yang menyebabkan berkurangnya lahan untuk pemukiman penduduk bisa menimbulkan masalah baru berakibat aktivitas kerawanan sosial. Dengan berkurangnya lahan pemukiman, penduduk akan mencari lahan-lahan yang seharusnya tidak dibangun permukiman yang pada akhirnya menimbulkan kantong-kantong pemukiman kumuh.
Universitas Sumatera Utara
Perubahan guna lahan dari pemukiman menjadi lahan industri dan pergudangan, pelabuhan, pariwisata dan perdagangan yang berorientasi ekonomi berlangsung di Kelurahan Bagan Deli. Hal ini ditunjukkan dengan terjadinya penetrasi (penerobosan fungsi baru ke dalam suatu fungsi yang homogen) kegiatan tersebut terdapat pada kawasan permukiman di kawasan sekitar jalan tol yang kemudian diikuti dengan dengan penetrasi kegiatan lainnya seperti: jasa pelayanan, dan perkantoran. Melihat kecenderungannya hingga saat ini, perubahan guna lahan yang terjadi tersebut telah mengalami perkembangan dari gejala penetrasi kegiatan pemukiman menjadi gejala invasi (penyerbuan guna lahan baru yang lebih besar dari tahap penetrasi) kegiatan pemukiman, meskipun belum mencapai gejala dominasi guna lahan baru. Dilihat dari sisi positifnya selain bisa mengurangi beban pusat kota (dalam menampung aktivitas), banyak perubahan guna lahan yang menguntungkan dari segi pengembangan kota dan peningkatan pendapatan daerah (Winarso dalam Safariah, 1999). Sedangkan dari sisi dampak negatifnya, perubahan guna lahan seringkali menimbulkan konflik antar pihak yang berkepentingan, yaitu antara investor, masyarakat dan pemerintah. Masyarakat umum adalah yang paling sering menderita dampak negatif suatu perubahan guna lahan. Seperti kemacetan lalu lintas, berkurangnya kenyamanan dan privasi (Zulkaidi, 1991). Dinamika pembangunan kota dapat juga diilustrasikan dalam sebaran sarana dan prasarana kota yang dikaitkan dengan distribusi penduduk dan pemukiman. Pola penyebaran tersebut juga mempengaruhi perkembangan kota yang selalu ditandai oleh perkembangan perubahan guna lahan sesuai dengan sifatnya yang dinamis, sehingga menggambarkan kondisi sosial ekonomi penduduk kawasan itu sendiri. Berkembangnya tata guna lahan
Universitas Sumatera Utara
merupakan hal yang wajar bagi suatu kawasan, tetapi perkembangan tersebut harus disertai dengan manajemen guna lahan yang mempertimbangkan berbagai macam aspek kehidupan agar terwujud keserasian tata guna lahan dengan penduduknya. Artinya tata guna lahan yang diwujudkan memberikan pengaruh positif terhadap penduduk dan lingkungannya.
1.2
Perumusan Masalah Sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Medan (RTRW 2010-2030), fungsi
tata guna lahan pada Kelurahan Bagan Deli merupakan fungsi untuk permukiman, baik permukiman kepadatan sedang dan permukiman kepadatan tinggi, serta didominasi oleh Ruang terbuka Hijau. Namun dengan terjadinya penetrasi/invasi fungsi industri, pada akhirnya terjadi perubahan tata guna lahan. Dengan latar belakang mata pencaharian penduduk yang pada awalnya di dominasi oleh nelayan, kemudian mengalami perubahan juga menjadi pekerja-pekerja industri. Akibat penetrasi/invasi fungsi industri tersebut, guna lahan untuk permukiman, menjadi semakin menyempit, sementara penduduk tetap tidak pindah dari kawasan mereka yang sudah tergusur tersebut. Hal diperparah dengan migrasi penduduk akibat pertumbuhan lapangan pekerjaan baru sebagai pekerja industri, semakin membuat kacau permukiman yang ada, dan terjadi perubahan tata guna lahan yang signifikan. 1.3
Pertanyaan Penelitian Permasalahan tersebut di atas menimbulkan pertanyaan yang menjadi dasar dari
penelitian ini, antara lain: 1. Bagaimana kesesuaian tata guna lahan dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Medan di Kelurahan Bagan Deli
Universitas Sumatera Utara
2. Bagaimana perubahan tata guna lahan di Kelurahan Bagan Deli. 3. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi perubahan tata guna lahan di Kelurahan Bagan Deli. 1.4
Batasan Masalah Dalam penelitian ini, kajian yang akan dilakukan adalah perubahan tata guna lahan
terkait dengan syarat-syarat dan kriteria tata guna lahan serta faktor-faktor yang mempengaruhi perubahannya pada studi kasus Kelurahan Bagan Deli. Terdapat beberapa jenis tata guna di Kelurahan Bagan Deli seperti perindustrian, transportasi, permukiman, pariwisata, perkantoran dan kawasan lindung namun dalam penelitian ini akan dibatasi pada 3 fungsi yang ada di Kelurahan Bagan Deli, antara lain industri,
pelabuhan, dan
permukiman. 1.5
Tujuan Penelitian Dari latar belakang dan permasalah diatas, maka didapat tujuan dari penelitian berupa: 1. Mengkaji tata guna lahan sekarang/existing sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Medan di Kelurahan Bagan Deli 2. Mengidentifikasi perubahan tata guna lahan di Kelurahan Bagan Deli. 3. Mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan tata guna lahan di Kelurahan Bagan Deli.
1.6
Manfaat Penelitian
Universitas Sumatera Utara
Penelitian kajian tata guna lahan ini diharapkan dapat bermanfaat berbagai pihak antara lain masyarakat Kelurahan Bagan Deli, Pemerintah Kota Medan, Swasta, serta para stakeholder yang mempunyai kepentingan di Kelurahan Bagan Deli. 1.7
Kerangka Berfikir Secara garis besar kerangka pemikiran penelitian kajian tata guna lahan dapat dilihat
pada Gambar 1.1.
Universitas Sumatera Utara
Kebijakan dan Kajian Teoritis: - Kajian Tata Guna Lahan - Kriteria Tata Guna Lahan - Literatur Pemukiman
“Kajian Tata Guna Lahan“ Kelurahan Bagan Deli
-
Tujuan : Mengkaji Tata Guna Lahan di Kel. Bagan Deli sesuai RTRWK Medan Perubahan Tata Guna Lahan yang terjadi Faktor-faktor yang mempengaruhi Perubahan Tata Guna Lahan tsb.
Wilayah perencanaan: Kelurahan Bagan Deli
1. 2.
Hasil Analisis Dan Pembahasan: Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan Tata Guna Lahan Arahan penanganan dan pengaturan Tata Guna Lahan yang baik
Pengumpulan data: 1. Data primer (Observasi lapangan) 2. Data sekunder
Identifikasi Masalah Studi Penelitian: 1. Perubahan Tata Guna Lahan 2. Adanya kesemrautan Tata Guna Lahan
Rumusan permasalahan: Mengkaji Tata Guna Lahan dan pemenuhan syarat dan kriteria Tata Guna Lahan dari berbagai aspek guna lahan lainnya
Metode Deskriptif
Kesimpulan Dan Saran
Gambar 1.1 Kerangka Berpikir
Universitas Sumatera Utara