BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasar modal memiliki peran penting dalam kegiatan ekonomi, terutama di negara yang menganut sistem ekonomi pasar. Pasar modal menjadi salah satu sumber kemajuan ekonomi karena dapat menjadi sumber dan alternatif bagi perusahaan disamping bank. Salah satu sumber dana perusahaan berasal dari modal saham yang ditanamkan oleh para investor, maka secara otomatis modal saham merupakan bagian dari laporan manajemen perusahaan kepada para pemegang saham atau investor. (http://jurnalskri8psi.blogspot.com/2010/04/pengaruh-roe-dan-epsterhadapharga.html) Sektor pertambangan merupakan salah satu sektor yang cukup bergairah saat ini. Kinerja sektor ini tahun 2009 cukup bagus. Hal itu berpengaruh pada harga-harga saham dari emiten sektor pertambangan. Indeks saham di sektor pertambangan selama tahun 2009 menunjukkan kenaikan. Indeks saham sektor pertambangan selama 2009 bahkan melebihi indeks saham di sektor pertanian. Hal ini menimbulkan harapan bahwa sektor pertambangan akan terus membaik di masa mendatang. Sepanjang 2009 sektor pertambangan mencatat pertumbuhan cukup tinggi. Dari pertumbuhan 0,7 persen pada 2008, sektor ini berhasil
mencatat pertumbuhan 4,4 persen pada 2009. Peningkatan yang signifikan ini menunjukkan bahwa sektor pertambangan berkembang cukup pesat. Pertumbuhan sektor pertambangan yang cukup pesat ini tidak terlepas dari dukungan harga-harga komoditas pertambangan di pasar internasional, yang meningkat selama tahun 2009. Harga tembaga, misalnya, dari rata-rata 3.221 dollar AS per ton pada Januari 2009 naik menjadi 6.986 dollar AS per ton pada Desember 2009. Harga aluminium naik dari rata-rata 1.413 dollar AS per ton pada Januari 2009 menjadi 2.181 dollar AS per ton pada Desember 2009. Walaupun permintaan komoditas pertambangan dari negara-negara lain cenderung melemah saat krisis global akhir 2008, laju pertumbuhan nilai ekspor komoditas di sektor pertambangan (selain minyak dan gas bumi) ternyata meningkat signifikan sejak akhir 2008. Dari pertumbuhan negatif, minus 5,9 persen pada Juli 2008, laju pertumbuhan nilai ekspor komoditas di sektor pertambangan mulai membaik pada Agustus 2008. Semenjak itu, laju pertumbuhan nilai ekspornya terus menunjukkan kecenderungan meningkat hingga mencapai 32,1 persen pada Desember 2009. Nilai ekspor komoditas sektor pertambangan yang mencatat pertumbuhan positif ini sangat bagus dibandingkan dengan pertumbuhan nilai ekspor komoditas di beberapa sektor lain, seperti industri dan pertanian. Nilai ekspor di sektor industri, misalnya, mencatat pertumbuhan negatif sejak Maret 2009. Bahkan, pada Desember 2009, laju pertumbuhan nilai ekspornya minus 16,9 persen. Hal ini dapat dilihat dari naiknya komposisi nilai ekspor sektor pertambangan terhadap nilai total ekspor, dari sekitar 9 persen pada Januari 2008 menjadi sekitar 17 persen pada Desember 2009.
(http://kesehatan.kompas.com/read/2010/07/05/03470546/Prospek.Sektor.Pertamb angan.Masih.Cerah). Tetapi pada tahun 2010, indeks saham sektor pertambangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) turun 2,21 persen atau terkoreksi paling dalam di antara indeks saham sektor lainnya. Penurunan indeks saham sektor tambang itu di antaranya dikontribusi pelemahan harga saham PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) yang terkoreksi Rp2.550 atau 6,48 persen ke level Rp36.750, dan PT Bukit Asam Tbk (PTBA) terpangkas Rp450 (2,48 persen) ke posisi Rp17.650. http://bisnis.news.viva.co.id/news/read/175011-saham-tambang-ramai-aksi-ambiluntung
Tabel 1.1 Data perkembangan Harga Saham Sektor Pertambangan 2007-2011 (dalam rupiah) NO EMITEN 1 PT. Aneka Tambang Tbk. 2 PT. ATPK Resources Tbk. PT. Bukit Asam (persero) 3 Tbk. 4 PT. Bumi Resources Tbk. PT. Gas Negara (Persero) 5 Tbk. PT. International Nickel 6 Indonesia Tbk. PT. Exploitasi Energi 7 Indonesia Tbk. 8 PT. Timah (Persero) Tbk. 9 PT. Sugih Energy Tbk. 10 PT. Indo Tambangraya
KODE ANTM ATPK
2007 4475 1230
2008 1090 210
2009 2200 225
2010 2450 187
2011 1620 166
PTBA BUMI
12000 6000
6900 910
17250 2425
22950 3025
17350 2175
PGAS
15350
2650
3900
4425
3175
INCO
96250
1930
3650
4875
3200
CNKO TINS SUGI ITMG
210 28700 150 18900
50 1080 225 10500
60 2000 215 31800
154 2750 157 50750
123 1670 157 38650
Megah Tbk. PT. Perdana Karya Perkasa 11 Tbk. PT. Citatah Industri Marmer 12 Tbk. PT. Medco Energi 13 International Tbk. RATA-RATA MAX MIN
PKPK
800
335
310
174
182
CTTH
87
50
68
72
71
MEDC
5150 14483.2 96250 87
1870 2139.62 10500 50
2450 5116.54 31800 60
3375 7337.08 50750 72
2425 5454.46 38650 71
Sumber : Indonesia Capital Market Directory (ICMD) Dari hasil perkembangan harga saham sektor pertambangan dari periode 2007-2011 : 1. PT Aneka Tambang Persero Tbk harga saham pada tahun 2007 ke 2008 mengalami penurunan sebesar 75,6% tetapi pada tahun 2009 harga saham PT Aneka Tambang mengalami peningkatan kembali hamper 100%, pada tahun 2010 juga PT Aneka Tambang mengalami peningkatan sebesar 11,36%, dan pada tahun 2011 PT aneka Tambang mengalami penurunan kembali sebesar 33,9% hal ini dipengaruhi dengan adanya krisis global dunia. 2. PT ATPK Resources Tbk harga saham pada tahun 2007 ke tahun 2008 mengalami penurunan yang sangat drastis sebesar 82,9%, dan dari tahun 2008 ke 2009 PT ATPK juga mengalami penurunan 7,14%, pada tahun 2010 PT ATPK mengalami penurunan sebesar 20.3% dan tahun 2011 PT ATPK juga mengalami penurunan kembali sebesar 11,23%. 3. PT Bukit Asam (persero) Tbk harga saham pada tahun 2007 ke 2008 mengalami penurunan sebesar 42,5%, pada tahun 2009 dan 2010 PT
Bukit Asam mengalami peningkatan kembali sebesar di atas 100%, tetapi pada tahun 2011 PT Bukit Asam mengalami penurunan kembali sebesar 24,4%. 4. PT Bumi Resources Tbk harga saham pada tahun 2007 ke 2008 mengalami penurunan sebesar 84,8%, pada tahun 2009PT Bumi Resources mengalami peningkatan kembali sebesar 62,5%, pada tahun 2010 juga harga saham PT Bumi Resources mengalami peningkatan sebesar 24,7% dan pada tahun 2011 harga saham PT Bumi Resource mengalami penurunan kembali sebesar 28,1 % 5. PT Perusahaan Gas negara (Persero) Tbk harga saham dari tahun ke tahun mengalami penurunan terus-menerus. 6. PT. International Nickel Indonesia Tbk harga saham pada tahun 2007 ke 2008 mengalami penurunan yang sangat drastis yaitu sebesar 97,99% tetapi pada tahun 2009 PT. International Nickel Indonesia Tbk mengalami peningkatan sebesar 98.12% dan begitu juga pada tahun 2010 perusahaan ini masih mengalami peningkatan yaitu sebesar 33.56%. tetapi pada tahun 2011 PT. International Nickel Indonesia Tbk mengalami penurunan kembali sebesar 34.36%. 7. PT. Exploitasi Energi Indonesia Tbk pada tahun 2007 ke 2008 mengalami penurunan sebesar 76.19%, tetapi dari tahun 2009 sampai 2011 PT. Exploitasi Energi Indonesia Tbk mengalami peningkatan harga saham.
8. PT. Timah (Persero) Tbk pada tahun 2007 ke 2008 mengalami penurunan yang sangat drastis yaitu sebesar 96.24%, sedangkan pada tahun 2008 ke 2010 PT. Timah (Persero) Tbk mengalami peningkatan harga saham, dan pada tahun 2011 perusahaan ini mengalami penurunan kembali sebesar 39,27%. 9. PT. Sugih Energy Tbk pada tahun 2007 ke tahun 2008 mengalami peningkatan sebesar 50% dan pada tahun 2009 ke 2010 PT. Sugih Energy Tbk mengalami penurunan sebesar 26,97% begitu pula pada tahun 2010 ke tahun 2011 pengalami penurunan kembali sebesar 35,67%. 10. Harga saham PT. Indo Tambangraya Megah Tbk dari tahun 2007 ke tahun 2008 mengalami penururan sebesar 44,44%, dan dari 2008 sampai ke 2010 harga sahamnya mengalami peningkatan kembali, tetapi di tahun 2011 harga saham PT. Indo Tambangraya Megah Tbk mengalami penurunan kembali sebesar 23,84%. 11. Harga saham PT. Perdana Karya Perkasa Tbk dari tahun 2007 sampai 2010 mengalami penururan yang sangat drastic, tetapi pada tahun 2011 harga saham PT. Perdana Karya Perkasa Tbk mengalami peningkatan yaitu sebesar 4,59%. 12. Harga saham PT. Citatah Industri Marmer Tbk dari tahun 2007 ke tahun 2008 mengalami penurunan sebesar 42,53% tetapi dari tahun 2008 sampai tahun 2010 mengalami peningkatan. Dan pada tahun
2011 harga saham PT. Citatah Industri Marmer Tbk mengalami penurunan kembali sebesar 1,39% 13. Harga saham PT. Medco Energi International Tbk dari tahun 2007 ke tahun 2008 mengalami mengalami penurunan sebesar 63.69%. dan dari tahun 2008 ke tahun 2010 PT. Medco Energi International Tbk mengalami peningkatan, tetapi pada tahun 2011 harga saham mengalami penurunan kembali sebesar 28,45%. Sebelum melakukan suatu investasi, para investor perlu mengetahui dan memilih saham-saham mana yang dapat memberikan keuntungan paling optimal bagi dana yang diinvestasikan. Dalam kegiatan analisis dan memilih saham, para investor memerlukan informasi-informasi yang relevan dan memadai melalui laporan keuangan perusahaan. Informasi yang terdapat pada laporan keuangan sangat berguna bagi pihak-pihak yang mempunyai kepentingan di perusahaan tersebut, contohnya manajemen sebagai pihak intern perusahaan menggunakan laporan keuangan sebagai dasar pengukuran kinerja perusahaan. Bagi pihak ekstern, seperti investor menggunakan laporan keuangan untuk membantu kegiatan investasi di pasar modal. Pasar modal merupakan wahana bagi pihak yang memerlukan dana (borrower) dengan pihak yang kelebihan dana (Lender). Pihak yang kelebihan dana menyediakan dana tanpa harus terlibat langsung dalam kepemilikan aktiva riil yang diperlukan untuk investasi tersebut. Untuk menanamkan modalnya, seseorang harus benar-benar mempelajari maupun mengetahui berbagai hal mengenai kondisi perusahaan sebelum menentukan investasinya.
Harga saham mencerminkan juga nilai dari suatu perusahaan. Jika perusahaan mencapai prestasi yang baik, maka saham perusahaan tersebut akan banyak diminati oleh para investor. Prestasi baik yang dicapai perusahan dapat dilihat di dalam laporan keuangan yang dipublikasikan oleh perusahaan (emiten). Emiten berkewajiban untuk mempublikasikan laporan keuangan pada periode tertentu. Laporan keuangan ini sangat berguna bagi investor untuk membantu dalam pengambilan keputusan investasi, Tinggi rendahnya minat seorang investor dalam melakukan investasi saham dipengaruhi oleh kualitas dari nilai saham di pasar modal. Menurut Djazuli (2006:51) tinggi rendahnya nilai saham tercermin pada kinerja keuangan suatu perusahaan. Sebagai alat untuk memperoleh informasi dan sebagai bahan pertimbangan keputusan dalam investasi, salah satunya menggunakan laporan keuangan perusahaan. Penilaian terhadap investasi saham dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti dengan menggunakan analisis teknikal maupun fundamental. Menurut Halim (2003: 17-25), terdapat berbagai model analisis terhadap harga saham yaitu analisis fundamental menyatakan bahwa saham memiliki nilai intrinsik tertentu (nilai yang seharusnya). Analisis fundamental membandingkan nilai intrinsik suatu saham dengan harga pasarnya guna menentukan apakah harga pasar saham mencerminkan nilai intrinsiknya atau belum. Perusahaan mempunyai berbagai macam usaha dalam menarik jumlah investor dan meninggalkan harga sahamnya, salah satunya yaitu dengan mengevaluasi faktor-faktor yang sangat berpengaruh terhadap peningkatan harga saham suatu perusahaan. Menurut Gitosudarmo dan Basri (2002 : 13) harga
saham dipasar adalah merupakan perhatian utama dari perhatian manajer keuangan untuk memberikan kemakmuran kepada para pemegang saham atau pemilik perusahaan. Dan untuk mengukur tingkat keberhasilan perusahaan dalam aktivitas investasi terdapat suatu analisi yaitu analisis terhadap rasio profitabilitas. Menurut Brigham dan Houtson (2002 : 107) profitabilitas adalah hasil akhir dari sejumlah kebijaksanaan dan keputusan yag dilakukan oleh perusahaan dalam hal menunjukan kombinasi efek dari likuiditas, manajemen aktiva, dan utang pada hasil operasi. Rasio profitabilitas antara lain adalah margin laba atas penjualan, kemampuan dasar untuk menghasilkan laba, tingkat pengembalian total aktiva/investasi (Return On Investment/ROI) dan tingkat pengembalian atas ekuitas (ROE). Menurut Plewa, Jr dan T.Frieddlob (1993 : 3) sekitar 85 persen dari semua perusahaan menghitung ROI dari berbagai segmen bisnis sebagai bagian dari proses
penilaian
kinerja.
Para
manajer
menyakini
ROI,
karena
ROI
memperhatikan baik-baik besaran investasi maaupun kegiatan yang menghasilkan labanya. Kemampuan manajer dalam mengelola asset dalam investasi yang akan menghasilkan laba bagi perusahaan mempunyai peran penting terhadap kinerja perusahaan untuk meningkatkan keuntungan. Sehingga rasio ROI dapat dijadikan indikator dalam menilai kinerja perusahaan dalam hal ini untuk menilai pengaruh terhadap nilai perusahaan yang tercermin pada harga saham. Investor turut berkepentingan terhadap tingkat ROI dalam berinvestasi karena dengan melihat rasio ROI maka akan terlihat kinerja perusahaan. Apabila kinerja perusahaan baik dan menghasilkan laba bersih yang tinggi atas penggunaan total asset perusahaan
secara optimal, maka dapat mempengaruhi nilai dari perusahaan. Kasmir (2011:202) menyatakan bahwa ROI adalah rasio yang menunjukkan hasil (return) atas jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan. ROI juga merupakan suatu ukuran tentang efektivitas manajemen dalam mengelola investasinya. Selain kebijakan mengenai kegiatan investasinya, harga saham juga dapat dipengaruhi oleh usaha perusahaan dalam meningkatkan laba per lembar saham perusahaan. Menurut Harahap (2005 : 304) Earning per Share adalah rasio antara pendapatan setelah pajak dengan jumlah lembar saham yang beredar. Pada umumnya manajemen perusahaan, pemegang saham biasa dan calon pemegang saham sangat tertarik dengan EPS yang besar, karena hal ini merupakan salah satu indikator keberhasilan perusahaan. Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang faktor – faktor yang dapat mempengaruhi harga saham. Faktor tersebut adalah ROI dan EPS. Maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul : “Pengaruh Return On Investment (ROI) dan Earning Per Share (EPS) Terhadap Harga Saham pada Sektor Pertambangan yang terdaftar di BEI periode 2007-2011”.
1.2 Identifikasi Masalah Maksimalisasi nilai perusahaan dapat dilihat dari harga saham yang terus mengalami peningkatan karena kinerja perusahaan yang semakin meningkat juga, perusahaan dalam meningkatkan harga sahamnya dipengaruhi oleh tingkat profitabilitas yaitu Return On Investment (ROI) dan Earning Per Share (EPS). Berdasarkan uraian latar belakang di atas, dapat diidentifikasikan permasalahan sebagai berikut : 1. Bagaimana kondisi ROI, EPS, dan harga saham sektor pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2007-2011? 2. Bagaimana pengaruh ROI, EPS terhadap harga saham sektor pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2007-2011 secara simultan dalam dimensi tempat dan dimensi waktu? 1.3 Maksud dan Tujuan penelitian Maksud dari penelitian ini ialah untuk memperoleh data serta informasi yang diperlukan untuk memecahkan permasalahan dalam penelitian dan penyusunan skripsi yang merupakan salah satu syarat yang perlu dipenuhi oleh penulis dalam memperoleh gelar sarjana Ekonomi Fakultas Bisnis dan Manajemen di Universitas Widyatama bandung. Adapun tujuan dilakukan penelitian ini adalah : 1. Mengetahui kondisi ROI, EPS, dan sektor pertambangan selama periode 2007-2011.
2. Mengetahui pengaruh ROI, EPS terhadap harga saham sektor pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2007-2011 secara simultan dalam dimensi tempat dan dimensi waktu. 1.4 Kegunaan Penelitian Hasil penelitian yang diperoleh diharapkan dapat membawa manfaat diantaranya :
1. Investor Penelitian berharap dapat digunakan sebagai bahan referensi atau pertimbangan, khususnya bagi individual investor yang tertarik untuk berinvestasi agar mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap harga saham dan tepat dalm melakukan investasi. 2. Penulis Penulis dapat mengadakan perbandingan antara teori yang telah didapatkan dengan kenyataan yang ada di lapangan serta sejauh mana teori tersebut dapat diaplikasikan. 3. Sivitas Akademik Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi kontribusi dalam pengembangan kajian manajemen keuangan. Penulis juga berharap penelitian ini dapat menjadi referensi bagi penelitian-penelitian lebih lanjut.
1.5 Kerangka pemikiran Pasar modal memiliki peran penting dalam kegiatan ekonomi, terutama di negara yang menganut sistem ekonomi pasar. Menurut Gitman (2003:25) Pasar modal adalah sebuah pasar yang mana para penyedia dana dan pihak yang membutuhkan pendanaan jangka panjang memungkinkan untuk melakukan suatu transaksi. Dalam pasar modal investor akin memilih investasi yang baik atau menguntungkan untuk investor itu sendiri. Investasi adalah suatu kegiatan menanamkan modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa yang akan datang. Menurut Ahmad (2004:3) bahwa Investasi adalah menempatkan uang atau dana dengan harapan untuk memperoleh tambahan keuntungan tertentu atas uang atau dana tersebut. Menurut Husnan (2005:279) saham menunjukkan bukti kepemilikan atas suatu perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas(PT). Pemilik saham suatu perusahaan disebut sebagai pemegang saham, merupakan pemilik perusahaan. Untuk melakukan analisis dan memilih saham terdapat dua pendekatan dasar, yaitu analisis fundamental dan analisis teknikal. Menurut Husnan (2005:307) analisis fundamental memperkirakan harga saham di masa yang akan datang dengan mengestimasikan nilai faktor-faktor fundamental yang mempengaruhi harga saham di masa yang akan datang dan menerapkan hubungan variabelvariabel tersebut sehingga diperoleh taksiran harga saham. Dan analisis teknikal menurut Husnan (2005:341) adalah harga saham mencerminkan informasi yang
relevan, bahwa informasi tersebut ditunjukkan oleh perubahan harga di waktu yang lalu, dan karenanya perubahan harga saham akan mempunyai pola tertentu, dan pola tersebut akan berulang. Kasmir (20111:202) menyatakan bahawa Return On Investment (ROI) merupakan rasio yang menunjukkan hasil (return) atas jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan. ROI juga merupakan suatu ukuran tentang efektifitas manajemen dalam mengelola investasinya. Harga saham juga dapat dipengaruhi oleh usaha perusahaan dalam meningkatkan laba per lembar saham perusahaan. Menurut Gitman (2005 : 15) Earning per Share adalah rasio keuangan yang memperlihatkan jumlah pendapatan atas saham biasa yang beredar, dimana membandingkan pendapatan yang tersedia bagi para pemegang saham biasa dengan jumlah saham yang beredar. Perusahaan mempunyai berbagai macam usaha dalam menarik jumlah investor dan meninggalkan harga sahamnya, salah satunya yaitu dengan mengevaluasi faktor-faktor yang sangat berpengaruh terhadap peningkatan harga saham suatu perusahaan. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Rosyid (2009) bagi investor tentang earning per share (EPS) dan return on investment (ROI) menjadi kebutuhan yang sangat mendasar
dalam kebutuhan dalam pengambilan keputusan Informasi
tersebut dapat mengurangi ketidakpastian dan resiko yang mungkin terjadi, sehingga keputusan yang diambil diharapkan akan sesuai dengan tujuan yang diinginkan.
Menurut Priatinah dan Adhe Kusuma (2012) dalam jurnalnya yang berjudul Pengaruh Return On Investment (ROI), Earning Per Share (EPS), dan Dividen Per Share (DPS) terhadap Harga saham Perusahaan pertambangan periode 2008-2010, bahwa ROI, EPS, da DPS secara parsial dan simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham. Menurut Nurmalasari (2013) dalam jurnalnya yang berjudul Analisis Pengaruh Rasio Profitabilitas terhadap Harga Saham Emiten LQ45 Tahun 20052008, menunjukkan bahwa variable Return On Asset (ROA) dan Earning Per Share (EPS) memiliki berpengaruh terhadap harga saham secara parsial dengan tingkat sig (0,000 dan 0,004) sedangkan rasio keuangan yang lainnya tidak berpengaruh untuk rasio keuangan yang terdiri dari NPM, ROE, ROI, dan EPS berpengaruh secara bersama-sama terhadap harga saham pada tahun 2005-2008.
GAMBAR 1.1 BAGAN KERANGKA PEMIKIRAN
Pasar Modal
Investasi
Saham
Analisis Fundamental
Analisis Teknikal
Analisis Rasio
ROI(X1
EPS(X2)
)
Harga Saham (Y)
Keterangan : diteliti tidak diteliti
TABEL 1.2 PENELITIAN TERDAHULU No
Peneliti
Topik/Judul
Hasil
1
Abdul
Pengaruh ROI ROI dan EPS berpengaruh terhadap
Rosyid
dan
EPS harga
saham
sehingga
menjadi
terhadap Harga kebutuhan yang sangat mendasar dalam (2009)
saham
pada kebutuhan
PT.
Astra untuk mengurangi ketidakpastian dan
Internasional,
pengambilan
keputusan
resiko yang mungkin terjadi.
Tbk 2
Denies
Pengaruh ROI, Berdasarkan
hasil
penelitian
Priatinah
EPS dan DPS menunjukkan bahwa ROI, EPS dan DPS
dan
terhadap harga secara parsial dan simultan berpengaruh
Prabandaru Adhe
saham
positif dan signifikan terhadap harga
perusahaan
saham.
Kusuma
pertambangan
(2012)
yang terdaftar di bursa efek Indonesia (BEI)
2008-
2010 3
Hj. Henny
Analisis
Dari hasil analisis data yang telah
Septiana
Pengaruh
dilakukan
ternyata
variable-variabel
Amalia
Earning
Per yang meliputi EPS, ROI, dan DER
Share, Return secara
bersama-sama
terbukti
(2011) On Investment, mempunyai pengaruh yang signifikan dan
debt terhadap harga saham.
Equity
Ratio
Terhadap Harga
Saham
Perusahaan Farmasi
di
Bursa
Efek
Indonesia 4
Indah
Analisis
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Nurmalasari pengaruh rasio variable profitabilitas
ROA
dan
EPS
memiliki
pengaruh terhadap harga saham secara
(2013) terhadap Harga parsial dengan tingkat sig (0,000 dan Saham emiten 0,004). Sedangkan rasio keuangan yang LQ45
yang lainnya tidak berpengaruh untuk rasio
terdaftar bursa
di keuangan yang terdiri dari NPM, ROE, Efek ROI, dan EPS berpengaruh secara
Indonesia
bersama-sama terhadap harga saham
2005-2008
pada tahun 2005-2008.
5
Kennedy, Ruhul Fitrios, dan Mela Fajarini
Pengaruh
hasil
Return
penelitian
dapat
disimpulkan
On bahwa variabel Return on Investment,
Investment,
arus kas operasi dan Economic Value
Arus
Kas Added secara simultan berpengaruh
Operasi
dan signifikan terhadap Rate of Return
Economic
perusahaan manufaktur. Hasil penelitian
(2009) Value
Added juga menunjukkan bahwa dari tiga
Terhadap Rate variabel yang diasumsikan berpengaruh Of
Return terhadap Rate of Return, hanya dua
Saham
variabel yang berpengaruh signtfikan
Perusahaan
yaitu arus kas operasi dan Economic
Manufaktur
Value
Added.
Sedangkan
variabel
yang Terdaftar Return on Investment tidak terdapat di Bursa Efek pengaruh signifikan terhadap Rate of Indonesia
Return perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta.
6
Alfitriady
Pengaruh
Hasil penelitian menyatakan bahwa
EVA,
ROE, ROA, ROS tidak memiliki pengaruh
ROS,
EPS, yang signifikan terhadap harga saham.
(2013)
BEP terhadap Sedangkan ROE, EPS, BEP dan EVA Harga
Saham memiliki
di Perusahaan
pengaruh
yang
signifikan
perbankan dan terhadap harga saham. Asuransi
Di
Bursa
Efek
Indonesia Tahun
2007-
2009 7
Alvin
Pengaruh
Setiawan
Earning Share
Hasil dari penelitian ini menunjukkan Per bahwa sebagian EPS dan Loan to
(EPS), Deposit
Ratio
memiliki
pengaruh
(2010) Loan
To signifikan
terhadap
Harga
Saham,
deposit
Ratio sedangkan Arus Kas dari Aktivitas
(LDR),
dan Operasi tidak berpengaruh signifikan
Arus
Kas terhadap Harga Saham. Secara simultan,
Operasi
EPS, Loan to Deposit Ratio dan Arus
terhadap Harga Kas dari Aktivitas Operasi berpengaruh Saham emiten signifikan terhadap Harga Saham. Sektor perbankan Bursa
di Efek
Indonesia 8
Lia Rosalina, J.
Pengaruh
on Investment (ROI), Return on Equity
Rasio
(ROE), Earning per Share (EPS), dan
Kuleh, Maryam
Profitabilitas
Deviden per Share
Terhadap
(DPS) memiliki pengaruh yang
Nadir
Harga
Saham signifikan terhadap harga saham dan
(2013)
Pada
Sektor secara parsial diperoleh hasil bahwa
Industri
variabel Earning per Share
Barang
(EPS) yang memiliki pengaruh paling
Konsumsi
dominan terhadap harga saham.
yang Terdaftar di BEI 9
Pengaruh
Hasil penelitian menunjukkan secara
Penilaian
parsial ROI dan EVA tidak berpengaruh
Harjono Sunardi Kinerja dengan terhadap return saham. Bersamaan, ROI (2010)
ROI dan EVA dan terhadap
EVA
juga
tidak
berpengaruh terhadap return saham.
Return Saham pada Perusahaan yang Tergabung dalam
variabel
Indeks
LQ 45 di Bursa Efek Indonesia
Adapun bagan paradigma yang membentuk pola pikir sebagai titik pandangnya sehingga akan membentuk pola pikir yang mendasar dalam suatu tujuan. GAMBAR 1.2 BAGAN PARADIGMA PENELITIAN
Return On Investment X1 Harga Saham
(Y) Earning Per Share X2
1.6 Hipotesis Penelitian Hipotesis adalah asumsi / dugaan mengenai sesuatu hal yang dibuat untuk menjelaskan hubungan hal tersebut. Dalam penelitian ini, hipotesis yang akan diuji adalah ada atau tidaknya pengaruh yang ditimbulkan oleh variabel independent (variabel X) terhadap variabel dependent (variabel Y) baik secara langsung maupun tidak langsung. Maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis penelitian ini adalah : 1. Terdapat pengaruh signifikan dari ROI terhadap harga saham 2. Terdapat pengaruh signifikan dari EPS terhadap harga saham 3. Terdapat pengaruh signifikan dari ROI dan EPS terhadap harga saham
1.7 Metedologi Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptifverifikatif. Metode deskriptif menurut Nazir (2011:54) : “ Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang”. Tujuan dari penelitian deskriptif adalah untuk membuat deskripsi gambaran atau lukisan secara sistematis, factual dan akurat mengenai fakta-fakta serta hubungan antara fenomena yang diselidiki. Metode verifikatif menurut Mashuri (2009:45) adalah : “Memeriksa benar tidaknya apabila dijelaskan untuk menguji suatu cara dengan atau tanpa perbaikan yang telah dilaksanakan di tempat lain dengan mengatasi masalah yang serupa demean kehidupan”. Tujuan dari penelitian verifikatif ialah untuk menjawab permasalahan mengenai hubungan serta pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen di dalam penelitian ini. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi berganda, dan analisis korelasi. Metode analisis statistik yang digunakan adalah metode analisis statistik secara bersamaan (simultan) yaitu uji hipotesis yang dilakukan dengan cara uji statistik F yang bertujuan untuk mengetahui apakah pengaruh variabel X1,X2 secara simultan terhadap variabel Y. Sedangkan analisis statistik secara
sendiri (parsial) yaitu uji hipotesis yang dilakukan dengan cara uji statistik t dari masing-masing variabel. 1.8 Lokasi dan Waktu Penelitian Sampel pada penelitian ini adalah perusahaan sektor pertambangan yang telah go publik di Bursa Efek Indonesia. Dimana datanya diperoleh di pojok bursa di Universitas Widyatama yang berlokasi di Jl.Cikutra no.204A Bandung 40125. Waktu penelitian dimulai dari bulan Februari 2013 sampai dengan Juni 2013. Jadwal Penelitian BULAN KEGIATAN
1
2
3
I II III IV I II III IV I II III IV Pengumpulan Data Bab 1 Revisi Bab 1 Pengumpulan Teori Bab 2 Revisi Bab 2 Pengumpulan Teori Bab 3 Revisi Bab 3 Pengolahan Data Bab 4 Revisi Bab 4 Kesimpulan Bab 5 Over All Sidang Skripsi
4 I
II III
IV