BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Masalah Kabupaten Karawang yang menjadi salah satu kabupaten berkembang didaerah
Jawa barat mengalami beberapa kemajuan yang dilihat dari banyaknya pendatang serta mobilisasi masyarakat yang meningkat dan padat beberapa tahun terakhir membuat perubahan yang cukup signifikan dalam beberapa sektor bisnis. Salah satunya bisnis dibidang jasa pengiriman barang dan logistik. PT Pos Indonesia yang merupakan perusahaan yang sudah lama berdiri dan menjadi perusahaan paling tua di Indonesia dalam bisnis tersebut kini harus makin kuat bersaing dalam bisnis jasa pengiriman barang dan logistic. Dalam beberapa tahun terakhir muncul banyaknya competitor di bisnis serupa seperti JNE, TIKI, Exyst Ekspedisi di Karawang membuat makin ketatnya persaingan bisnis tersebut. Banyaknya bisnis serupa di Karawang, yang bergerak di bidang pengiriman barang dan logistic dan juga perkembangan teknologi yang makin maju, banyak dibenak masyarakat umum yang berasumsi bahwa “surat menyurat” yang merupakan kegiatan konvensional dan lazim yang dijalankan oleh Pos Indonesia sudah mulai terkikis dan terganti oleh perkembangan teknologi yang sudah jarang menggunakan surat menyurat secara konvensional dan mulai digantikan oleh kemajuan internet dan teknologi lainnya. Eksistensi Pos Indonesia juga sering dipertanyakan dengan adanya asumsi tersebut. semenjak 3 tahun terakhir memberikan suatu “cambukan” untuk Pos
1
2
Karawang untuk terus berbenah dan senantiasa menjaga eksistensi bisnisnya. Bagaimana Pos Indonesia Karawang dalam menghadapi kompetitor – kompetitornya yang makin banyak bermunculan di Karawang, pembaruan yang dilakukan baik dalam segi pelayanan serta dari segi manajemen perusahaan. Perusahaan pada umumnya berdiri dengan memiliki suatu tujuan yang terarah, setiap organisasi maupun perusahaan memiliki tujuan jangka panjang dan jangka pendek yang di sebut visi dan misi. Untuk mencapai tujuan yang ingin di capai, tiap organisasi menciptakan suatu kebijakan atau tradisi serta ciri khas sebagai komitmen terciptanya tujuan tersebut yang dikenal sebagai Budaya Organisasi. Budaya Organisasi merupakan norma, nilai-nilai, asumsi, kepercayaan, filsafat, kebiasaan organisasi, dan sebagainya (isi budaya organisasi) yang di kembangkan dalam waktu yang lama oleh pendiri, pemimpin, dan anggota organisasi yang di sosialisasikan dan diajarkan kepada anggota baru serta diterapkan dalam aktifitas organisasi sehingga mempengaruhi pola pikir, sikap, dan perilaku anggota organisasi dalam memproduksi produk, melayani para konsumen, dan mencapai tujuan organisasi.1 Budaya Organisasi adalah suatu ciri khas, tradisi, dan perekat seluruh anggota organisasi, suatu budaya yang terbentuk di dalam organisasi bukan hanya semata sebagai suatu interaksi atau perangkat tertentu yang dibuat tanpa memiliki maksud. Budaya organisasi dibuat sebagai upaya yang berpengaruh dalam kinerja organisasi.
11
Wirawan, Budaya dan Iklim organisasi (Teori Aplikasi dan penelitian),Jakarta, Salemba Empat,2008
hal 10
3
Budaya yang merupakan suatu kebiasaan, tradisi dan ciri khas yang dimiliki perusahaan atau organisasi , merupakan tata cara yang tercipta dan disepakati serta dipahami oleh seluruh anggota organisasi dan merupakan suatu pedoman sebagai tolak ukur tata cara berinteraksi serta bersikap di dalam ruang lingkup organisasi. Budaya organisasi sebagai upaya pula dalam pembentukan keberhasilan dari visi dan misi yang merupakan tujuan bergeraknya organisasi. PT. Pos Indonesia yang merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa di bidang pengiriman surat dan barang. PT. Pos sebagai perusahaan yang telah berdiri cukup lama dan eksis hingga saat ini mempunyai budaya perusahaan yang relatif berubah-ubah sesuai dengan pergantian direksi serta perkembangan zaman yang ada. Adanya efek “cambukan” bagi Pos Karawang dalam membenahi diri untuk menghadapi banyaknya pesaing di bisnis serupa, meliputi perubahan pada budaya perusahaan, karena budaya perusahaan meliputi keseluruhan tata nilai yang akan mengatur perilaku, pedoman, sikap para pegawai yang membantu dalam mewujudkan tujuan perusahaan. Perubahan budaya perusahaan yang ada semua disesuaikan dengan kebutuhan serta perkembangan zaman dan pemikiran yang dinamis dari pimpinan. Namun budaya perusahaan yang tertanam dan menjadi tolak ukur pemikiran dan asumsi dasar tidak berubah. Budaya perusahaan dari PT. Pos Indonesia yang senantiasa memiliki perubahan, tetapi ada beberapa dasar-dasar nilai yang tidak berubah dari PT. Pos
4
Indonesia, seperti logo perusahaan yang terdiri dari burung merpati dan globe2. Logo dari PT. Pos Indonesia memiliki nilai-nilai filosofi yang kuat, walau telah beberapa kali mengalami perubahan desain logo dan warna dasar orange sebagai warna identitas perusahaan yang tidak pernah berubah semenjak PT. Pos berdiri. Namun perubahan budaya tidak hanya terletak pada sebuah logo semata, seperti Pos Indonesia yang terus berbenah dengan merubah budaya perusahaannya yang terletak dalam nilai-nilai dasar perusahaan, yaitu nilai – nilai CINTA POS yang mengacu pada perubahan yang lebih baik lagi. Perubahan-perubahan budaya organisasi yang sebelumnya sudah menjadi suatu kebiasaan yang tertanam di setiap anggota organisasi. Terdapatnya perubahan kebiasaan serta budaya–budaya yang telah menjadi komitmen bersama sebelumnya tentu tidak mudah untuk segera di aplikasikan dalam waktu yang cepat. Perubahan budaya organisasi merupakan perubahan yang sangat kompleks, sehingga harus di laksanakan secara sistematis dan penuh hati–hati.3 Budaya perusahaan PT. Pos Indonesia yang mengalami perubahan salah satunya adalah CINTA POS, yang baru saja dibuat oleh pihak manajemen sebagai acuan nilai-nilai dasar didalam perusahaan. CINTA POS sendiri merupakan akronim dari beberapa nilai yaitu Customer orientation, Integrity, Networking, Teamwork, Accountable, Professional, Obsessed, Spiritual yang menjadi dasar acuan untuk berperilaku dalam perusahaan. Beberapa budaya perusahaan dari PT. Pos Indonesia
2 3
Hasil wawancara pra survey Ibid, hal 117
5
yang senantiasa mengalami perubahan disesuaikan dengan perkembangan zaman yang dapat memajukan kualitas layanan jasa dan mempermudah dalam mewujudkan visi serta misi pokok dari perusahaan4. CINTA POS bermakna kata kerja demi CINTA kepada PT. Pos Indonesia (Persero) maka seluruh insan pos harus melakukan sesuatu yang bermanfaat, menyumbangkan tenaga dan pikiran demi mewujudkan tujuan perusahaan. Bahwa dalam melaksanakan pekerjaan, seluruh insan pos melaksanakannya atas dasar CINTA. Baik kepada pelanggan dan mitra kerja, rekan kerja, atasan, bawahan dan masyarakat umum5. CINTA POS merupakan akronim yang mempunyai makna bahwa perusahaan berorientasi kepada pelanggan (costumer orientation) dilandasi dengan prinsip-prinsip integritas (integrity), hubungan kerja atau relasi (networking), kerja sama (teamwork), dan tanggung jawab (accountabel) dilakukan dengan sikap profesional (professional) dalam usaha mewujudkan keinginan menjadi yang terbaik (obsessed) dengan tetap menjada nilai-nilai spiritual (spiritual). Perubahan nilai – nilai CINTA POS yang menjadi suatu pedoman baru dalam menjalankan tugas – tugas serta perilaku pegawai dalam bekerja, perlu diterapkan secara baik agar segala nilai yang terkandung dapat diimplementasikan oleh seluruh pegawai pos Karawang dengan segenap kesadaran dan kesediaan penuh sebagai insan
4 5
Hasil observasi langsung Hasil wawancara dengan manager SDM PT. Pos Indonesia Karawang
6
Pos. Segala perbaikan yang ingin dicapai oleh pihak manajemen dari Pos yang mengacu dari realitas kegiatan dan peningkatan kualitas jasa. Penerapan budaya, khususnya nilai – nilai CINTA POS membutuhkan suatu proses komunikasi yang mengarah pada penanaman nilai – nilai tersebut sehingga mampu diadaptasi oleh seluruh pegawai Pos Karawang. Dalam pelaksanaan penerapan nilai – nilai tersebut dibutuhkan koordinasi seluruh anggota perusahaan terutama pola komunikasi yang berasal dari pihak manajemen kepada para pegawai. Customer Orientations yang merupakan salah satu bagian dari nilai CINTA POS memiliki makna dan pedoman untuk berorientasi kepada konsumen, disini pegawai harus memahami nilai tersebut serta menjalankan dengan segenap kesadaran untuk bekerja yang mengutamakan konsumen atau pelanggan. Untuk menciptakan suatu kesepahaman dalam nilai ini, penerapan nilai tersebut harus berdasarkan pada pensosialisasian nilai di dalam ruang lingkup organisasi. Apabila telah tercipta suatu penerapan yang dapat diimplementasikan dengan baik oleh segenap pegawai maka akan memacu suatu bentuk dorongan di dalam diri mereka untuk bekerja dalam mengutamakan konsumen mereka. Integritas, networking, Teamwork, Accountable, Obssesed dan Spiritual yang merupakan keseluruhan dari nilai – nilai yang terkandung dalam CINTA POS, nilai – nilai baru tersebut tentunya harus dapat dipahami, dimengerti serta dijalankan dengan baik oleh seluruh anggotanya. Untuk itu dibutuhkan Sharing Meaning nilai – nilai tersebut agar terciptanya sebuah kesepahaman antara manejemen perusahaan dan para pegawai.
7
Salah satu peran dari budaya organisasi adalah sebagai faktor dalam memotivasi pegawai, budaya yang dibuat oleh perusahaan tentu memiliki tujuan yang mengarah pada tujuan positif serta membantu perusahaan dalam mewujudkan tujuan perusahaan tersebut. Mampukah budaya PT. Pos Indonesia selain sebagai Corporate Identity atau identitas perusahaan, budaya yang dimiliki PT. Pos mampu memiliki peran untuk memotivasi
seluruh
pegawainya
untuk
mempermudah
mewujudkan
tujuan
perusahaan. Budaya yang telah diperbarui untuk selanjutnya ditanamkan dalam seluruh benak pegawai bukanlah hal yang mudah. Suatu budaya atau tradisi serta kebiasaan yang harus diadaptasi oleh banyak orang memiliki suatu strategi khusus. Mampu dimengerti atau tidak tergantung pula dari pola komunikasi yang dijalankan. Penerapan budaya dan nilai baru Pos tersebut harus dikelola dengan baik agar seluruh pegawai mampu memahami dan menjalankan dengan baik segala nilai – nilai tersebut dan berorientasi pada pencapaian tujuan tersebut. Seperangkat budaya merupakan realitas cerminan perilaku didalam perusahaan, serta identitas dimata masyarakat luas terlebih PT POS berhubungan langsung dengan pelanggan atau masyarakat. Karena pentingnya peran budaya organisasi terhadap perusahaan, maka output dari penanaman budaya bervariasi, ada penerimaan yang dianggap positif maupun negatif. Maka dari itu penerapan budaya perusahaan serta nilai – nilai baru oleh Pos Indonesia kepada pegawainya harus maksimal dan terarah. Suasana di dalam ruang lingkup perusahaan serta interaksinya pasti sangat berpengaruh di dalam produktifitas dan kinerja pegawai di dalamnya pula. Budaya
8
organisasi yang tercipta di PT. Pos Indonesia juga merupakan suatu upaya dalam merealisasikan Visi serta Misi perusahaan. Ada beberapa budaya di PT. Pos sudah tertanam di dalam benak pegawai akan berpengaruh pula pada perubahan persepsi,pikiran, perasaan dan tindakan pegawainya dalam bekerja. Penerapan budaya tersebut bisa terjadi secara subjektif atau kolektif, apa saja yang ada di dalam benak para pegawainya, karena membiasakan diri dari yang telah biasa dan yang sudah menjadi tradisi memerlukan suatu adaptasi. Berkenaan dengan budaya yang tertanam dan motivasi kerja pegawai, karena tradisi yang tertanam di perusahaan merupakan suatu upaya dalam pembentukan keberhasilan Visi dan Misi Perusahaan. Suatu keadaan yang sangat kompleks dapat di pahami, bahwa kebiasaan yang sudah tertanam bertahun–tahun dan menjadi landasan terciptanya suatu motivasi, kesejahteraan serta segala aspek yang menyangkut pola pikir seluruh kayawan. Keadaan seperti ini akan memiliki dampak positif maupun negatif terhadap kebijakan baru yang di buat. Pensosialisasian informasi terhadap kebijakan baru ini, harus terarah dan sesuai dengan progres dari tujuan perusahaan yang ingin diciptakan melalui kebijakan baru ini. Budaya yang di bentuk merupakan representasi makna yang ingin ditanamkan secara permanen,perilaku serta bahasa yang dijadikan suatu budaya dalam perusahaan seringkali tidak di ikuti dengan baik oleh seluruh anggota. Ini mungkin dikarenakan suatu budaya yang di buat tidak sesuai dengan kebiasaan yang sebelumnya. Perubahan kebiasaan yang sudah melekat dalam diri seseorang tidak mudah untuk
9
dirubah, membutuhkan tempo waktu tertentu untuk dapat menerima suatu perubahan termasuk budaya organisasi. Sebagai sebuah perusahaan yang bergerak dibidang jasa, PT. POS memiliki seperangkat budaya, peraturan serta ketentuan sebagai representasi nilai dari asumsi dasar perusahaan. Segala kegiatan operasional yang dilakukan berhubungan langsung dengan pelanggan,sangat penting bagi POS Indonesia untuk menjaga kepercayaan customer dalam menjaga eksistensi mereka ditengah banyaknya competitor yang mempunyai bisnis serupa. Seperangkat budaya perusahaan yang ditanamkan kepada seluruh pegawai PT. POS mulai dari petugas frontliner sampai pada staf didalam yang terdiri dari beberapa bagian merupakan satu kesatuan yang selalu terkorelasi dan terkoordinasi untuk menciptakan keberhasilan perusahaan. Peraturan, tata tertib, tradisi, slogan, logo, standar perilaku dan tradisi yang tergabung dalam perangkat budaya itu sendiri mempunyai peran khusus dalam menciptakan suatu kesinambungan dalam bekerja. Salah satu peran budaya organisasi sebagai upaya dalam memotivasi pegawai, terlihat cukup kuat untuk menjadi dasar menata setiap detail bagian dari perusahaan itu sendiri. Tanpa adanya budaya perusahaan yang dibuat untuk mengatur, memberikan ciri khas serta menjadi dasar tolak ukur untuk mewujudkan tujuan dari perusahaan itu sendiri maka sebuah perusahaan atau organisasi tidak akan memiliki tujuan terarah. Penanaman nilai-nilai, norma, kebiasaan, kode etik dan yang lainnya, sebagai isi budaya organisasi dan upaya mencapai tujuan yang diharapkan perusahaan. Sejauh
10
mana budaya organisasi berhasil diadaptasi dan ditanamkan dibenak pegawai PT. Pos Indonesia kantor pusat Karawang, meliputi respon yang didapatkan. Terjadinya aspek afektif/ perubahan perilaku yang mendukung pihak management atau pimpinan adalah keberhasilan upaya yang ditanamkan. Salah satunya pula adalah upaya penanaman motivasi kepada pegawai dalam memeberikan dorongan, karena akan berpengaruh langsung pada produktivitas dalam bekerja yang akan memberikan output dan hasil bagi perusahaan. seseorang dapat maksimal dalam bekerja apabila memiliki faktor pendorong (motivasi) didalam dirinya. Individu- individu mengatasi tuntutan organisasi dan memiliki kapasitas untuk menciptakan kepuasan kerja dan motivasi mereka sendiri. Budaya yang dibentuk merupakan representasi makna yang ingin ditanamkan secara permanen, perilaku serta bahasa yang dijadikan suatu budaya dalam perusahaan seringkali tidak diikuti dengan baik oleh seluruh pegawai. Apabila kegiatan bekerja terjalin dengan baik, penyampaian makna dan pesan dalam budaya organisasi yang ingin disampaikan dan diharapkan mampu dibentuk secara baik, dapat mempermudah perusahaan dalam menciptakan tujuan perusahaan tersebut. Bagaimana seperangkat budaya yang tercipta di PT. Pos Indonesia yang dirumuskan dari direksi pusat sampai ke petinggi kantor daerah kabupaten mampu dianut oleh seluruh pegawai dan menjadi suatu landasan serta pedoman untuk mengatur dan memberikan dorongan untuk mendorong dan menciptakan keseluruhan nilai-nilai dari perusahaan. melalui peran Humas sosialisasi budaya organisasi tersebut akan berjalan sesuai dengan tujuan dari budaya tersebut untuk memberikan
11
komitmen terhadap pegawai, karena peran humas disuatu perusahaan adalah menciptakan komunikasi dua arah dan timbal balik antara setiap jenjang kepegawaian. Sosialisasi budaya perusahaan merupakan perwujudan dari komunikasi yang dijalankan humas kepada publiknya, yaitu mensosialisasikan budaya perusahaan kepada seluruh karyawan mengenai nilai-nilai organisasi, tradisi/ritual, ataupun filsafat perusahaan. Melalui sosialisasi budaya perusahaan tersebut
dapatkah suatu budaya
memberi efek kognisi, konatif dan afektif dibenak seluruh pegawainya dalam menciptakan suatu suasana kerja yang produktif dan penuh semangat. Karena budaya organisasi merupakan sesuatu yang tidak terlihat ataun invisible force dibelakang factor-faktor organisasi yang keihatan dan dapat di observasi6. Motivasi terjadi didalam diri individu, perasaan dan pikiran tiap individu diikuti oleh perubahan sikap karena adanya faktor pendorong, faktor pendorong apa saja yang dapat memotivasi pegawai PT. Pos Indonesia cabang Karawang didalam berjalannya budaya perusahaan yang ada. Apa saja yang ada dibenak pegawai tentang budaya perusahaan yang sekarang. Motivasi yang sering disebut suatu dorongan, dorongan adalah rangsang (stimuli) yang sangat kuat mendorong organisme untuk mendorong tingkah laku7. Di balik kekuatan budaya organisasi yang dapat menyatukan organisasi, atau sebagai lem normative yang merekatkan unsur-unsur organisasi menjadi satu, 6
Op cit, wirawan, hal 36 Wirawan, Budaya dan Iklim organisasi (Teori Aplikasi dan penelitian),Jakarta, Salemba Empat,2008 hal 170 7
12
invisible force atau kekuatan yang tidak terlihat untuk dapat mendorong individu (motivasi) didalam perusahaan untuk melakukan kegiatan secara maksimal, adanya factor harapan, reward, dan lain-lain. Selain itu, peran budaya organisasi yang memberikan komitmen pada kelompok, bagaimana suatu komitmen yang diberikan apabila budaya tersebut dapat diterapkan serta dijalankan dengan baik oleh segenap lapisan anggota perusahaan. Melalui observasi langsung yang dilakukan oleh peneliti, perubahanperubahan konkret mulai terlihat semenjak kepemimpinan kantor pusat yang baru di Karawang. Mulai dari perubahan tampak gedung yang secara total di renovasi menjadi lebih modern dari sebelumnya, penampilan dari staf front liner yang terlihat lebih fresh serta lebih siap dalam melayani customer, juga profit yang meningkat secara significant dari kepemimpinan sebelumnya. Menarik bagi peneliti untuk mengetahui apakah nilai – nilai baru CINTA POS mampu diterapkan dengan baik oleh seluruh pegawai disana dan melalui kesatuan komunikasi yang memberikan efek dua arah antara pihak perusahaan dan para pegawai mampu memberikan suatu dorongan dalam bekerja dan memenuhi tujuan dari perusahaan. Suatu identitas yang sama dan tidak berubah dibalik banyaknya competitor sejenis dari PT. Pos Indonesia, mereka tetap mempertahankan eksistensinya di Karawang. Apakah suatu budaya yang baru yang terlihat dari segala sisi sesuai dengan perkembangan zaman, kepemimpinan serta perbaikan disegala sisi mampu
13
menjadi motivasi dibenak pegawainya untuk memberikan yang terbaik bagi perusahaan. Melalui berbagai peran yang dimiliki oleh budaya organisasi dan pentingnya budaya itu dibuat dan dianut oleh seluruh pegawai dan orang-orang didalam perusahaan, selain menjadi identitas tertentu bagi perusahaan yang membedakan dengan perusahaan atau organisasi lain. Mereka juga termotivasi untuk berperilaku sesuai dengan segala peraturan yang ada, karena setiap organisasi atau perusahaan memiliki keistimewaan budaya organisasinya sendiri, sama seperti PT Pos Indonesia. Budaya yang mengatur perilaku, kebiasaan dan cara tertentu orang didalamnya, budaya organisasi yang kuat mendorong motivasi kerja, konsistensi, efektifitas, serta menurunkan ketidakpastian yang dapat menurunkan kesuksesan organisasi/ perusahaan dalam pasar dan persaingan8. Disini PT. Pos Indonesia untuk dapat bersaing dan terus meningkatkan eksistensinya memerlukan suatu koordinasi yang dapat tercermin dalam berhasilnya suatu budaya organisasi yang terbentuk. Suatu
budaya
didalam
perusahaan
pasti
memiliki
dampak
untuk
mempengaruhi tujuan umum perusahaan, dilihat dari factor psikologis, konsep manusia dengan behaviorisme, tiap individu memiliki kemampuan atau keterbatasan kemampuan yang tidak sama, perbedaan kemampuan inilah yang dimiliki seseorang untuk bertingkah laku berbeda pula dengan faktor motivasi yang dapat menggerakan
8
Wirawan, Budaya dan Iklim organisasi (Teori Aplikasi dan penelitian),Jakarta, Salemba Empat,2008
hal 37
14
individu tersebut berbeda pula. Disini adalah factor-faktor yang mempengaruhi motivasi pegawai PT. Pos Indonesia di Karawang dalam bekerja ditinjau melalui seperangkat perubahan budaya dan budaya umum perusahaan yang tercipta, baik dari nilai- nilai normatif, asumsi dasar serta tata cara dalam bertugas. Nilai-nilai tersebut terangkum dalam suatu budaya perusahaan yang tertulis, seperti CINTA POS yang dianut oleh PT. Pos sebagai landasan dalam bekerja, menarik bagi peneliti untuk mengetahui sejauh mana tata nilai CINTA POS tersebut serta perangkat budaya yang lainnya mampu memotivasi seluruh pegawai di PT. Pos Indonesia khususnya di wilayah kabupaten Karawang. Karena kemajuan yang terlihat secara konkret segala perubahan disana, baik dalam segi pelayanan serta artefak . Baik perubahan yang terlihat mapun yang dirasakan. Apakah budaya yang ditanamkan di PT. Pos Indonesia di kantor pusat kabupaten Karawang tersebut dapat menjadi salah satu alat penggerak bagi pegawainya dan faktor-faktor seperti apa saja yang menjadi alat penggerak bagi pegawainya. Budaya organisasi juga dapat mempengaruhi suasana didalam perusahaan, apakah peusahaan yang bersifat formil atau santai didalamnhya, menjadi suatu tolak ukur pula untuk mempengaruhi faktor pendorong pula (motivasi). Menarik bagi peneliti untuk mengetahui apakah budaya organisasi di PT. Pos Indonesia pusat kabupaten karawang mampu berperan sebagai alat penggerak dalam menjalankan kegiatan kedinasan disana. Serta dapatkah budaya-budaya tersebut
15
menciptakan komitmen dari pegawainya terhadap pihak perusahaan. strategi apa saja yang dibuat pihak manajemen untuk melekatkan kebudayaan tersebut untuk dianut dan apakah budaya itu mampu memotivasi seluruh pegawainya. 1.2
Perumusan Masalah Berdasarkan Latar Belakang Masalah di atas, terdapat beberapa pertanyaan
dalam Rumusan Masalah berikut ini : “Sejauh mana Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Motivasi kerja Pegawai PT. Pos Indonesia kantor (Persero) kabupaten Karawang 41300?” 1.3
Tujuan Penelitian dan kegunaan penelitian
1.3.1 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah mengetahui “Sejauh
pengaruh Budaya
Organisasi terhadap motivasi kerja pegawai di PT Pos Indonesia (Persero) kabupaten Karawang”. Serta adakah hubungan antara budaya organisasi yang dianut oleh seluruh pegawainya, menjadi faktor pendorong untuk bekerja maksimal dan sesuai dengan SOP. Dan untuk mengetahui pula sejauh mana peran budaya perusahaan untuk memotivasi para pegawai di PT. Pos Indonesia di Karawang. 1.3.2
Kegunaan Penelitian
a. Kegunaan Akademis Sebagai bahan acuan dan pertimbangan di Fakultas Ilmu Komunikasi, Public Relations di dalam teori yang berhubungan dengan Komunikasi internal perusahaan,
16
penerapan Budaya organisasi serta hambatan,kendala dan kelebihan di dalamnya dan hubungan teori Public Relations terhadap Motivasi kerja. b. Kegunaan Praktis Sebagai masukan dan pertimbangan pihak Management dan Petinggi perusahaan dalam upaya penanaman budaya organisasi yang berkesinambungan sebagai upaya memotivasi pegawai untuk bekerja . Dan sebagai bahan acuan pula terhadap pembentukan budaya organisasi/perusahaan yang mendukung terciptanya eksistensi serta produktifitas dari motivasi positif pegawai,bagi perusahaan yang seimbang dengan visi serta misi perusahaan/organisasi.