BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Negara- negara didunia memberikan perhatian cukup besar terhadap AKI sehingga menempatkan kesehatan ibu diantara delapan tujuan yang tertuang dalam Millenium Development Goals (MDGs) yang harus dicapai sebelum 2015, AKI di Indonesia harus mencapai 125 per 100.000 kelahiran hidup. Komitmen yang ditanda tangani 189 negara pada September 2000, pada prinsipnya bertujuan meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan manusia (Gusti, 2009). Salah satu kasus dari komplikasi kehamilan sebagai penyumbang AKI di Indonesia adalah hipertensi dalam kehamilan. Menurut Cunningham, dkk (2005) kehamilan dapat menyebabkan hipertensi pada wanita yang sebelumnya dalam keadaan normal atau memperburuk hipertensi pada wanita yang sebelumnya telah menderita hipertensi. Hipertensi sebagai penyulit dalam kehamilan sering ditemukan dan merupakan salah satu dari tiga besar, selain pendarahan dan infeksi, yang terus menjadi penyebab utama sebagian besar kematian ibu di Amerika serikat.
Menurut
Bobak (2004),
hipertensi
diperkirakan
komplikasi sekitar 7% sampai 10% seluruh kehamilan.
menjadi
Angka Kematian Ibu (AKI) Berdasarkan data resmi Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007, terus mengalami penurunan. Pada tahun 2004 yaitu 270 per 100.000 kelahiran hidup, tahun 2005 yaitu 262 per 100.000 kelahiran hidup, tahun 2006 yaitu 255 per 100.000 kelahiran hidup, tahun 2007 menjadi 228 per 100.000 kelahiran hidup. Menurut Profil Kesehatan Indonesia (2010), walaupun sudah terjadi penurunan AKI di Indonesia, namun angka tersebut masih menempatkan Indonesia pada peringkat 12 dari 18 negara ASEAN dan SEARO (South East Asia Region, yaitu: Bangladesh, Bhutan, Korea Utara, India, Maladewa, Myanmar, Nepal, Timor Leste, dan lain-lain). Angka Kematian Ibu di Provinsi Aceh dalam setahun terakhir meningkat mencapai 1,8 perseratus persalinan pada tahun 2013, sedangkan pada tahun 2012 yang lalu angka kematian ibu saat melahirkan 1,6 Perseratus persalinan Jumlah Ibu yang meninggal di Kabupaten Nagan Raya pada tahun 2013 yaitu 7 orang. Penyebab kematian ibu hamil tersebut salah satunya adalah hipertensi dalam kehamilan yang berjumlah 1 orang
(Dinkes
Nagan Raya, 2013). Berdasarkan data dari puskesmas Padang Panjang Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten Nagan Raya Tahun 2013 dengan jumlah 12 desa, jumlah ibu hamil yaitu 256 orang, dan yang mengalami hipertensi sebanyak 31 orang dan tidak ada yang mati.
Dari hasil studi pendahuluan yang peneliti lakukan pada bulan desember 2013 di Puskesmas Padang Panyang Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten Nagan Raya terhadap 7 orang ibu hamil yang mengalami hipertensi 3 orang mengatakan bahwa hipertensi yang di alami sekarang karena faktor keturunan dari orang tua laki-laki, sedangkan 4 orang lagi mengatakan mereka tidak tahu penyebabnya. Berdasarkan hasil wawancara
diatas, peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian tentang Faktor- faktor Yang mempengaruhi Hipertensi pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Padang Panyang Kecamatan kuala Pesisir kabupaten Nagan raya.
B. Rumusan Masalah Faktor-faktor
apa
sajakah
Yang
mempengaruhi
Kejadian
Hipertensi Pada Ibu Hamil di wilayah Kerja Puskesmas Padang panyang kecamatan Kuala Pesisir kabupaten Nagan Raya?
C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Faktorfaktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Hipertensi Pada Ibu Hamil di wilayah Kerja Puskesmas Padang panyang kecamatan Kuala Pesisir kabupaten Nagan Raya 2. Tujuan Khusus a. Untuk mengetahui pengaruh umur dengan kejadian hipertensi pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas padang Panyang kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten Nagan Raya. b. Untuk mengetahui pengaruh Obesitas dengan kejadian hipertensi pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas padang Panyang kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten Nagan Raya. c. Untuk mengetahui pengaruh riwayat obstetri dengan kejadian hipertensi pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas padang Panyang kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten Nagan Raya. d. Untuk mengetahui pengaruh genetik dengan kejadian hipertensi pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas padang Panyang kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten Nagan Raya.
D. Manfaat Penelitian 1. Subjek peneliti Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan subjek peneliti mengenai Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian hipertensi 2. Puskesmas Padang Panyang Penelitian ini dapat memberikan informasi atau masukan tentang Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian hipertensi pada masyarakat diwilayah kerja Puskesmas Padang Panyang Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten Nagan raya 3. Dinas Kesehatan Nagan raya Hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan dan pertimbangan dalam membuat kebijakan di bidang kesehatan dimasa mendatang khususnya dalam penatalaksanaan pasien dengan hipertensi. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi data dasar bagi penelitian selanjutnya. 4. Peneliti Melalui penelitian ini peneliti dapat menerapkan dan manfaatkan ilmu yang didapat selama pendidikan dan menambah pengetahuan dan pengalaman dalam membuat penelitian ilmiah.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Hipertensi 1. Pengertian Hipertensi Hipertensi adalah suatu keadaan di mana tekanan darah menjadi naik karena gangguan pada pembuluh darah yang mengakibatkan suplai oksigen dan nutrisi yang dibawa oleh darah terhambat sampai ke jaringan tubuh yang membutuhkannya (Suheni, 2007). Menurut Suparto, 2004 Hipertensi atau tekanan darah adalah tekanan yang timbul di dalam pembuluh darah akibat kembang-kempisnya jantung Menurut Beevers, 2005 hipertensi adalah tekanan di dalam pembuluh darah ketika jantung memompakan darah ke seluruh tubuh. Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah kondisi medis di mana terjadi peningkatan tekanan darah secara kronis (dalam jangka waktu lama).
Penderita yang mempunyai
sekurang-kurangnya
tiga bacaan
tekanan darah yang melebihi 140/90 mmHg saat istirahat diperkirakan mempunyai keadaan darah tinggi. Hipertensi adalah tekanan darah tinggi dengan tekanan sistolik lebih besar atau sama dengan 140 mmHg dan tekanan diastolik lebih besar atau sama dengan 90 mmHg (Bobak, 2006). Tekanan darah sistolik adalah tekanan di dalam pembuluh darah yang timbul pada saat jantung
memompakan darah keluar. Tekanan darah diastolik adalah tekanan di dalam pembuluh darah saat jantung beristirahat (Suparto, 2004).
2. Klasifikasi Hipertensi Klasifikasi penyakit hipertensi menurut Armilawaty dkk, 2007 yaitu: a. Tekanan sistolik 1) < 119 mmHg
: Normal
2) 120 – 139 mmHg
: Pra Hipertensi
3) 140 – 159 mmHg
: Hipertensi derajat 1
4) > 160 mmHg
: Hipertensi derajat 2
b. Tekanan diastolik : 1) < 79 mmHg
: Normal
2) 80 – 89 mmHg
: Pra Hipertensi
3) 90 – 99 mmHg
: Hipertensi derajat 1
4) > 100 mmHg
: Hipertensi derajat 2
c. Stadium 1 (Hipertensi ringan) 140-159 mmHg 90-99 mmHg d. Stadium 2 (Hipertensi sedang) 160-179 mmHg 100-109 mmHg e. Stadium 3 (Hipertensi berat) 180-209 mmHg 110-119 mmHg f. Stadium 4 (Hipertensi maligna) 210 mmHg atau lebih 120 mmHg atau lebih.
WHO memakai tekanan diastolik sebagai bagian tekanan yang lebih tepat dipakai dalam menentukan ada tidaknya hipertensi. Tekanan darah manusia meliputi tekanan darah sistolik, tekanan darah waktu jantung menguncup, dan tekanan darah diastolik yakni tekanan darah waktu jantung istirahat. Dalam hal patofisiologi, pengobatan dan prognosis maka tekanan darah diastolik lebih penting daripada sistolik (Beevers, 2005).
3. Gejala-gejala Hipertensi Gejala-gejala penyakit hipertensi yaitu sakit kepala, perdarahan dari hidung, pusing, wajah kemerahan dan kelelahan; yang bisa saja terjadi baik pada penderita hipertensi, maupun pada seseorang dengan tekanan darah yang normal. Jika hipertensinya berat atau menahun dan tidak diobati, bisa timbul gejala sebagai berikut: sakit kelapa, kelelahan, mual, muntah, sesak nafas, gelisah, pandangan menjadi kabur yang terjadi karena adanya kerusakan pada otak, mata, jantung dan ginjal. Sedangkan pada anak, gejalanya anak mudah gelisah, cepat lelah, sesak nafas, susah minum dan biru di tangan dan bibir (Armilawaty dkk, 2007).
4. Pencegahan Hipertensi Menurut Sadewo (2004) hipertensi dapat dicegah dengan cara berikut: a. Berhenti merokok secara total dan tidak mengkonsumsi minuman beralkohol.
b. Melakukan aktivitas fisik secara teratur atau berolahraga secara disiplin. Berolahraga secara teratur dapat mengurangi ketegangan pikiran (stres), membantu menurunkan berat badan, membakar lebih banyak lemak darah, sekaligus dapat menguatkan jantung. c. Diet rendah garam atau makanan asin. Kegemukan (kelebihan berat badan), harus segera kurangi. d. Latihan olahraga yang tepat, seperti senam aerobic, jalan cepat, dan bersepeda, paling sedikit 3 kali seminggu dengan tempo 30-60 menit. e. Memperbanyak minum air putih, minimum 8-10 gelas per hari. f. Memeriksakan tekanan darah secara berkala, terutama bagi seseorang yang memiliki riwayat keluarga penderita hipertensi menahun. g. Menjalani gaya hidup yang wajar dan mempelajari cara yang tepat untuk mengendalikan stres. Menurut Lipi, 2009 untuk mencegah terjadinya hipertensi yang harus dilakukan adalah: a. Kurangi konsumsi garam dalam makanan, jika sudah menderita tekanan
darah
tinggi
sebaiknya
menghindari
makanan
yang
mengandung garam. b. Konsumsi makanan yang mengandung kalium, magnesium dan kalsium. Kalium, magnesium dan kalsium mampu mengurangi tekanan darah tinggi. c. Kurangi minum minuman atau
makanan beralkohol. Jika
sudah
menderita tekanan darah tinggi, sebaiknya hindari konsumsi alkohol
secara berlebihan. Untuk pria yang menderita hipertensi, jumlah alkohol yang diizinkan maksimal 30 ml alkohol per hari sedangkan wanita 15 ml per hari. d. Olahraga secara teratur bisa menurunkan tekanan darah tinggi. Jika sudah menderita tekanan darah tinggi, pilihlah olahraga yang ringan seperti berjalan kaki, bersepeda, lari santai, dan berenang. Lakukan selama 30 hingga 45 menit sehari sebanyak 3 kali seminggu. e. Makan sayur dan buah yang berserat tinggi seperti sayuran hijau, pisang, tomat, wortel, melon, dan jeruk. f. Jalankan terapi anti stres agar mengurangi stres dan mampu mengendalikan emosi. g. Berhenti merokok juga berperan besar untuk mengurangi tekanan darah tinggi atau hipertensi. h. Kendalikan kadar kolesterol. i.
Kendalikan diabetes.
j.
Hindari obat yang bisa meningkatkan tekanan darah. Konsultasikan ke dokter jika menerima pengobatan untuk penyakit tertentu, untuk meminta obat yang tidak meningkatkan tekanan darah.
B. Ibu Hamil 1.
Pengertian Kehamilan Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intra uteri mulai sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan (Manuaba, 2008). Kehamilan merupakan proses yang diawali dengan adanya pembuahan (konsepsi), masa pembentukan bayi dalam rahim, dan diakhiri oleh lahirnya sang bayi (Monika, 2009). Kehamilan adalah fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi (Sarwono, 2008). Kehamilan disimpulkan sebagai masa dimana wanita membawa embrio dalam tubuhnya yang diawali dengan keluarnya sel telur yang matang pada saluran telur yang kemudian bertemu dengan sperma dan keduanya menyatu membentuk sel yang akan tumbuh yang membuat terjadinya proses konsepsi dan fertilisasi sampai lahirnya janin (Sarwono, 2008).
2.
Faktor Resiko Pada Ibu Hamil Kehamilan resiko tinggi adalah keadaan yang dapat mempengaruhi keadaan ibu maupun janin pada kehamilan yang dihadapi. Faktor-faktor resiko kehamilan meliputi primipara muda kurang umur 20 tahun, primipara tua umur di atas 35 tahun, tinggi badan kurang dari 145 cm, riwayat kehamilan yang buruk (Manuaba, 2008).
Ibu hamil dengan kehamilan resiko tinggi adalah ibu hamil yang mempunyai
resiko
atau
bahaya
yang
lebih
besar
pada
kehamilan/persalinannnya dibandingkan dengan ibu hamil dengan kehamilan/persalinan normal. Faktor resiko pada ibu hamil meliputi riwayat kehamilan dan persalinan yang sebelumnya kurang baik yaitu riwayat keguguran, perdarahan pasca kelahiran, lahir mati: Ibu hamil yang kurus/berat badan kurang; sudah memiliki 4 anak atau lebih; jarak antara dua kehamilan kurang dari 2 tahun: Ibu menderita anemia atau kurang darah; perdarahan pada kehamilan ini: tekanan darah yang meninggi dan sakit kepala hebat dan adanya bengkak pada tungkai; kelainan letak janin atau bentuk panggul ibu tidak normal: riwayat penyakit kronik seperti diabetes, darah tinggi, asma dan lain-lain (Suririnah, 2007).
C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Hipertensi 1.
Umur atau Usia Hipertensi lebih umum terjadi berkaitan dengan usia, khususnya pada
masyarakat
yang
banyak
mengkonsumsi
garam.
Wanita
premenopause cenderung memiliki tekanan darah yang lebih tinggi daripada pria pada usia yang sama, meskipun perbedaan di antara jenis kelamin kurang tampak setelah usia 50 tahun (Beevers, 2005).
Penyakit hipertensi pada kelompok umur paling dominant berumur (31-55tahun). Hal ini dikarenakan seiring bertambahnya usia, tekanan darah cenderung meningkat. Yang mana penyakit hipertensi umumnya berkembang pada saat umur seseorang mencapai paruh baya yakni cenderung meningkat khususnya yang berusia lebih dari 40 tahun bahkan pada usia lebih dari 60 tahun ke atas (Armilawaty dkk, 2007).
2. Obesitas Obesitas atau kegemukan di mana berat badan mencapai indeks massa tubuh > 27 (berat badan (kg) dibagi tinggi badan (m2)) juga merupakan salah satu faktor risiko terhadap timbulnya hipertensi. Obesitas merupakan ciri dari populasi penderita hipertensi. Curah jantung dan sirkulasi volume darah penderita hipertensi yang obesitas lebih tinggi dari penderita hipertensi yang tidak obesitas. Pada obesitas tahanan perifer berkurang atau normal, sedangkan aktivitas saraf simpatis meninggi dengan aktivitas renin plasma yang rendah (Smallcrab, 2008). Mereka yang memiliki berat badan yang berlebihan cenderung memiliki tekanan darah yang lebih tinggi daripada mereka yang kurus. Hal ini sebagian disebabkan karena tubuh orang yang memiliki berat badan yang berlebihan harus bekerja lebih keras untuk membakar kelebihan kalori yang mereka konsumsi. Sebagian lainnya karena mereka cenderung mengkonsumsi garam lebih banyak, dan mungkin karena orang yang
gemuk cenderung resisten terhadap hormon insulin yang mengatur tingkat glukosa dalam darah (Beevers, 2005). Hubungan antara berat badan dan tekanan darah juga berkaitan dengan efek-efek penting dari hormon-hormon tertentu, selain kapasitas tubuh untuk mengolah garam. Namun dari sudut pandang yang praktis, menurunkan berat badan adalah cara efektif untuk menurunkan tekanan darah (Beevers, 2005).
3. Riwayat Obstetri Hipertensi pada kehamilan dapat terjadi pada ibu dengan riwayat hipertensi sebelumnya. Wanita yang telah mengalami hipertensi pada kehamilan terdahulu memiliki resiko 20% sampai 40% untuk terulang kembali (Varney, 2007). Hipertensi pada kehamilan dapat terulang kembali pada ibu yang kehamilan pertamanya terjadi hipertensi dan resikonya meningkat pada ibu yang kehamilan pertama dan keduanya juga mengalami hipertensi
4. Keturunan atau genetik Faktor keturunan atau genetik ini kebanyakan menjadi faktor pertama dalam penyebab suatu penyakit, karena itu latar belakang keluarga yang mempunyai riwayat penyakit tertentu termasuk hipertensi ini maka harus berhati-hati dengan kata lain kita harus berusaha agar jangan sampai
kita mengalami penyakit serupa. Pencegahan adalah hal utama yang harus kita lakukan sebelum kita benar-benar mengalaminya (Sawitra, 2009). Peran faktor genetik terhadap timbulnya hipertensi terbukti dengan ditemukannya kejadian bahwa hipertensi lebih banyak pada kembar monozigot (satu sel telur) daripada heterozigot (berbeda sel telur). Seorang penderita yang mempunyai sifat genetik hipertensi primer (esensial) apabila dibiarkan secara alamiah tanpa intervensi terapi, bersama lingkungannya akan menyebabkan hipertensinya berkembang dan dalam waktu sekitar 30-50 tahun akan timbul tanda dan gejala hipertensi dengan kemungkinan komplikasinya (Smallcrab, 2008).
D. Kerangaka Teori Penelitian Banyak faktor-faktor yang mempengaruhi hipertensi pada ibu hamil untuk lebih jelas dapat dilihat pada skema di bawah ini: Menurut amilawati, dkk (2007) Faktor predisposing Genetik, umur, obesitas, ras Jenis Kelamin, riwayat obstetri Menurut Smallcrab (2008) Faktor Enablin alkohol, pola makan,
Hipertensi pada Ibu Hamil
Menurut Repository (2011) Faktor Reinforcing: kosumsi garam, asupan kalsium, asupan potasium, Gambar 2.1 Kerangka Teori Penelitian
E. Kerangaka Konsep Penelitian Dalam penelitian ini peneliti ingin mengetahui Umur, obesitas dan Keturunan sebagai faktor risiko penyebab terjadinya hipertensi pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Padang Panyang Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten Nagan Raya Hal tersebut dapat digambarkan pada skema berikut ini:
Independen
Dependen
Umur F.
Obesitas Hipertensi pada ibu hamil Riwayat Obstetri genetik
Gambar 2.2 Kerangka Konsep Penelitian
F. Hipotesis Penelitian 1.
Ada pengaruh antara umur dengan hipertensi pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Padang Panyang Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten Nagan raya.
2.
Ada pengaruh antara Obesitas dengan hipertensi pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Padang Panyang Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten Nagan raya.
3.
Ada pengaruh antara Riwayat obstetri dengan hipertensi pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Padang Panyang Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten Nagan raya.
4.
Ada pengaruh antara genetik dengan hipertensi pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Padang Panyang Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten Nagan raya.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian Penelitian
ini
bersifat
deskriptif
Analitik
dengan
dengan
menggunakan desain crossectional. Crossectional adalah suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara variabel independen dan variabel dependen. Berdasarkan hal tersebut maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui yaitu bertujuan untuk mengetahui Faktor-Faktor Yang mempengaruhi Kejadian Hipertensi Pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Padang Panyang Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten Nagan Raya.
B. Populasi dan Sampel 1.
Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang mengalami hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Padang Panyang Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten Nagan Raya dari bulan Juni – desember 2013 yang berjumlah 31 orang.
2.
Sampel Sampel yang dipilih dalam penelitian ini adalah total sampling yaitu seluruh ibu hamil yang mengalami hipertensi di Wilayah Kerja
Puskesmas Padang Panyang Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten Nagan Raya yang berjumlah 31 orang.
C. Tempat Dan Waktu Penelitian 1.
Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Padang Panyang Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten Nagan Raya.
2.
Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksankan pada tanggal 12-14 Februari 2014
D. Pengumpulan Data 1. Tehnik Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder. Data primer dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner yang telah disusun untuk mengetahui informasi yang ingin diketahui sesuai dengan tujuan penelitian. Peneliti memberitahukan maksud dan tujuan peneliti kepada responden dan selanjutnya peneliti memberikan informed consent, setiap ibu yang setuju menjadi responden dapat menandatangani informed consent dan langsung diwawancarai. Sedangkan Data sekunder diperoleh dari petugas kesehatan yang bertanggung jawab terhadap desa yang ada di Wilayah Kerja Puskesmas Padang Panyang Kecamatan Kuala Pesisir
Kabupaten
Nagan Raya, yang meliputi: gambaran umum lokasi penelitian, luas
wilayah, jumlah penduduk, dan jumlah ibu hamil yang mengalami Hipertensi yang ada di Wilayah Kerja Puskesmas Padang Panyang Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten Nagan Raya
2. Instrumen Penelitian Adapun instrument penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yang berisi tentang pemberian ASI eksklusif, pengetahuan ibu, umur, paritas dan anatomi payudara yang berbentuk pertanyaan multiple choice.
E. Pengolahan dan Analisa Data 1. Pengolahan Data Menurut Arikunto (2003) setelah dilakukan pengumpulan data, maka selanjutnya data tersebut diolah dengan cara : a.
Editing Yaitu mengoreksi kesalahan-kesalahan dalam pengisian atau pengambilan data. Pada tahap ini dikumpulkan untuk dilakukan pengecekan nama dan identitas responden, mengecek kelengkapan data dengan istrumen pengumpulan data. Setelah diperiksa ternyata semua item pertanyaan sudah terisi dengan benar.
b.
Coding Yaitu mengklasifikasikan jawaban menurut macamnya dengan memberikan kode tertentu. Pada tahap ini data yang diperoleh diberikan angka-angka untuk memudahkan pengenalan data.
c.
Transfering Yaitu data yang telah diberikan kode di susun secara berurutan dari responden pertama sampai dengan responden terakhir, kemudian dimasukkan kedalam tabel. Apabila ada kode responden yang tertinggal dan belum di transfer ke tabel penulisan mengulangnya kembli sampai semua data masuk ke dalam tabel dan benar.
d.
Tabulating Yaitu penyajian data dalam bentuk tabel distribusi frekuensi disertai dengan penjelasan secara narasi. Data-data yang telah di sajikan dalam bentuk tabel, maka penulis menjelaskannya lagi dalam bentuk narasi yaitu isi atau penjelasan dari tabel yang telah terisi dari hasil dan data-data responden.
2.
N o
Defenisi Opersional
Variabel
Dependen Hipertensi
Independen 1 Usia
2
Obesitas
3
Riwayat Obstetri Genetik
4
Tabel 3.1 Defenisi Operasional Defenisi Cara Ukur Alat Ukur Opersional
Skala Ukur
Hasil Ukur
tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg.
Mengukur di Sphygmom bagian lengan anometer Ringan : 140159MmHg Berat: 180209 MmHg
Nominal
- Ringan - Berat
Umur responden pada saat dilakukan penelitian
Wawancara Kuesioner Resiko: < 20 tahun dan > dari 35 tahun Tidak resiko: > dari 20 tahun < dari 35 tahun (siswono, 2007) Penimbangan Timbangan berat badan -Obesitas : IMT > 27 Tidak Obesitas IMT < 27
Nominal
-Resiko
Ordinal
-Obesitas - Tidak Obesitas
Wawancara
Kuesioner
Ordinal
Wawancara
Kuesioner
Ordinal
Ada Tidak ada Ada Tidak ada
Suatu keadaan dimana terjadi penumpukan lemak tubuh yang berlebih sehinga berat badan seseorang jauh diatas normal kehamilan yang lalu Ciri-ciri gen orang tua yang di turunkan ke anaknya
-Tidak beresiko
3. Analisa Data a.
Analisa Univariat Analisa univariat dilakukan terhadap setiap variabel yang diteliti. Selanjutnya data yang telah diolah dari kuesioner dimasukkan kedalam tabel distribusi frekuensi, kemudian di persentase ke tiap-tiap kategori dengan menggunakan rumus sudijono (2005) sebagai berikut:
P=
f x100 % N
Keterangan : P = persentase F = Frekuwensi n = jumlah sampel
2. Analisa Bivariat Untuk mengetahui apakah ada hubungan antara faktor Usia, Obesitas, Riwayat Obstetri dan Genetik dengan Hipertensi pada Ibu Hamil Wilayah Kerja Puskesmas Padang Panyang Kecamatan Kuala Pesisr Kabupaten Nagan
Raya,
maka
dilakukan
uji
statistik
dengan
menggunakan ”Chi-Square” (katagori) yang memakai program SPSS dengan rumus: ( O - E )² X² = ∑ ————— E Keterangan :
X²
= Chi-Square test
O = Hasil observasi/nilai yang diamati E = Nilai Expected/nilai yang diharapkan Dengan ketentuan : 1. Ho diterima, Ha ditolak jika P > α (α =0,05), berarti tidak ada pengaruh antara variabel yang diteliti dengan hipertensi pada ibu hamil 2. Ho ditolak, Ha diterima jika P < α (α =0,05), berarti ada pengaruh antara variabel yang diteliti dengan Hipertensi pada ibu hamil Adapun yang berlaku untuk uji Khi Kuadrat (Chi-Square), untuk program komputerisasi seperti SPSS adalah sebagai berikut: 1. Bila pada tabel contingency 2x2 di jumpai niali e (harapan) kurang dari 5, maka hasil yang digunakan adalah Fisher Exact Test. 2. Bila pada tabel Contingency 2x2 tidak dijumpai nilai e (harapan) kurang dari 5, maka hasil yang digunakan adalah Continuity Correction. 3. Bila tabel Contingency yang lebih dari 2x2 misalnya 3x2, 3x3 dan lain-lain, maka hasil yang digunakan adalah Pearson Chi-Square. 4. Bila pada tabel Contyngency 3x2 ada sel dengan nilai frekuensi harapan (e) kurang dari 5, maka akan dilakukan meger sehingga memjadi tabel Contingency 2x2
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Penelitian Puskesmas Rawat Inap Padang Panyang memiliki luas 105 Km2 atau seluas 10.500 Ha, dengan jumlah penduduk 11.818 jiwa yang terdiri dari 5.297 laki-laki dan 5.627 perempuan, jumlah KK sebanyak 3.752. Puskesmas Rawat Inap Padang Panyang berbatasan dengan : 1. Sebelah Utara berbatasan dengan Puskesmas Padang Rubek 2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Wilayah Kerja Puskesmas Simpang Jaya 3. Sebelah Timur berbatasan dengan Wilayah Kerja Puskesmas Ujong Patihah 4. Sebelah Barat berbatasan dengan Lautan India
B. Hasil Penelitian Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan dari tanggal 12-14 Februari 2014 yang dilakukan pada 31 ibu hamil yang mengalami hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Padang Panjang Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten Nagan Raya. Data dikumpulkan melalui kuesioner, dari hasil penelitian ini akan disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi sebagai berikut:
1.
Analisa Univariat a. Hipertensi Pada Ibu Hamil Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Hipertensi Pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Padang Panyang Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten Nagan Raya No Hipertensi Pada Ibu Hamil Frekuensi 1 Berat 17 2 Ringan 14 Jumlah 31 Sumber : Data Primer diolah Tahun 2014
(%) 54,8 45,2 100,0
Berdasarkan tabel 4.1 diatas maka dapat dilihat bahwa dari 31 ibu yang mengalami hipertensi yang diteliti di temukan sebagian besar ibu hamil yang mengalami hipertensi berat yaitu sebanyak 17 responden (54,8%).
b. Usia Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Usia di Wilayah Kerja Puskesmas Padang Panyang Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten Nagan Raya No 1 2
Usia
Frekuensi Resiko 8 Tidak Beresiko 23 Jumlah 31 Sumber : Data Primer diolah Tahun 2014
(%) 25,8 74,2 100,0
Berdasarkan tabel 4.2 diatas maka dapat dilihat bahwa dari 31 ibu yang mengalami hipertensi yang diteliti di temukan sebagian besar ibu hamil dengan usia tidak beresiko sebanyak 23 responden (74,2%)
c. Obesitas Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Obesitas di Wilayah Kerja Puskesmas Padang Panyang Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten Nagan Raya No 1 2
Obesitas Frekuensi Resiko 6 Tidak Beresiko 25 Jumlah 31 Sumber : Data Primer diolah Tahun 2014
(%) 19,4 80,6 100,0
Berdasarkan tabel 4.3 diatas maka dapat dilihat bahwa dari 31 ibu yang mengalami hipertensi yang diteliti di temukan sebagian besar ibu hamil yang mengalami Obesitas yaitu sebanyak 25 responden (80,6%).
d. Riwayat Obstetri Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Riwayat Obstetri di Wilayah Kerja Puskesmas Padang Panyang Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten Nagan Raya No 1 2
Riwayat Obstetri Frekuensi Ada 6 Tidak Ada 25 Jumlah 31 Sumber : Data Primer diolah Tahun 2014
(%) 19,4 80,6 100,0
Berdasarkan tabel 4.4 diatas maka dapat dilihat bahwa dari 31 ibu yang mengalami hipertensi yang diteliti di temukan sebagian besar ibu hamil tidak memiliki riwayat obstetri hipertensi yaitu sebanyak 25 responden (61,3%).
e. Genetik Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Genetik di Wilayah Kerja Puskesmas Padang Panyang Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten Nagan Raya No 1 2
Genetik Frekuensi Ada 12 Tidak Ada 19 Jumlah 31 Sumber : Data Primer diolah Tahun 2014
(%) 38,7 61,3 100,0
Berdasarkan tabel 4.5 diatas maka dapat dilihat bahwa dari 31 ibu yang mengalami hipertensi yang diteliti di temukan sebagian besar ibu hamil tidak memiliki genetik hipertensi yaitu sebanyak 19 responden (61,3%)
2.
Analisa Bivariat a. Pengaruh Usia Terhadap Hipertensi Pada Ibu Hamil Tabel 4.6 Pengaruh Usia Terhadap Hipertensi Pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Padang Panyang Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten Nagan Raya No
Usia
Hipertensi
Berat F % 1 Beresiko 8 100 2 Tidak Beresiko 9 39,1 Total 17 54,8 Signifikasi : ρ-value < 0,05
Ringan f % 0 0 14 60,9 14 45,2
Total
F 8 23 31
% 100 100 100
Uji Satistik ρ-value 0,003
Berdasarkan tabel 4.6 di atas, dari 8 responden yang memiliki usia beresiko
terdapat 8 responden (100%) yang mengalami
hipertensi berat. Sedangkan dari 23 responden yang memilki usia tidak beresiko terdapat 14 responden (60,9%) yang mengalami hipertensi ringan Setelah dilakukan uji statistik dengan menggunakan uji ChiSquare dengan tingkat kepercayaan 95% diperoleh nilai ρ-value 0,003 yang berarti lebih kecil dari nilai α (0,05). Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa ada pengaruh antara usia dengan hipertensi pada ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Padang Panyang Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten Nagan Raya.
b. Pengaruh Obesitas Terhadap Hipertensi Pada Ibu Hamil Tabel 4.7 Pengaruh Obesitas Terhadap Hipertensi Pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Padang Panyang Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten Nagan Raya No
Obesitas
Hipertensi Berat Ringan F % f % 1 Obesitas 3 50,0 3 50,0 2 Tidak Obesitas 14 56,0 11 44,0 Total 17 54,8 14 45,2 Signifikasi : ρ-value > 0,05
total F 6 25 31
% 100 100 100
Uji Statistik ρ-value 0,571
Berdasarkan tabel 4.7 di atas, dari 6 responden yang obesitas terdapat masing-masing 3 responden (50,0%) yang mengalami hipertensi ringan dan berat, Sedangkan dari 25 responden yang tidak
obesitas terdapat 14 responden (56,0%) yang mengalami hipertensi ringan. Setelah dilakukan uji statistik dengan menggunakan uji ChiSquare dengan tingkat kepercayaan 95% diperoleh nilai ρ-value 0,571 yang berarti lebih besar dari nilai α (0,05). Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa tidak ada pengaruh antara obesitas dengan hipertensi pada ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Padang Panyang Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten Nagan Raya.
c. Pengaruh Riwayat Obstetri Terhadap Hipertensi Pada Ibu Hamil Tabel 4.8 Pengaruh Riwayat Obstetri Terhadap Hipertensi Pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Padang Panyang Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten Nagan Raya No
Riwayat Obstetri
Hipertensi
Berat F % 1 Ada 3 50,0 2 Tidak Ada 14 56,0 Total 17 54,8 Signifikasi : ρ-value > 0,05
Ringan f % 3 50,0 11 44,0 14 45,2
Total
F 6 25 31
% 100 100 100
Uji Statistik ρ-value 0,571
Berdasarkan tabel 4.8 di atas, dari 6 responden yang memiliki riwayat obstetri terdapat masing-masing 3 responden (50,0%) yang mengalami hipertensi berat dan ringan. Sedangkan dari 25 responden yang tidak memilki riwayat obstetri terdapat 14 responden (56,0%) yang mengalami hipertensi berat.
Setelah dilakukan uji statistik dengan menggunakan uji ChiSquare dengan tingkat kepercayaan 95% diperoleh nilai ρ-value 0,571 yang berarti lebih besar dari nilai α (0,05). Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa tidak ada pengaruh antara Riwayat Obstetri dengan hipertensi pada ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Padang Panyang Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten Nagan Raya.
d. Pengaruh Genetik Terhadap Hipertensi Pada Ibu Hamil Tabel 4.9 Pengaruh Genetik Terhadap Hipertensi Pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Padang Panyang Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten Nagan Raya No
Genetik
Hipertensi Berat Ringan F % f % 1 Ada 11 91,7 1 8,3 2 Tidak Ada 6 31,6 13 68,4 Total 17 54,8 14 45,2 Signifikasi : ρ-value < 0,05
Total F 12 19 31
% 100 100 100
Uji Statistik ρ-value 0,001
Berdasarkan tabel 4.6 di atas, dari 12 responden yang memiliki genetik hipertensi terdapat 11 responden (91,7%) yang mengalami hipertensi berat. Sedangkan dari 19 responden yang tidak memilki genetik hipertensi terdapat 13 responden (68,4%) yang mengalami hipertensi ringan. Setelah dilakukan uji statistik dengan menggunakan uji ChiSquare dengan tingkat kepercayaan 95% diperoleh nilai ρ-value 0,001 yang berarti lebih kecil dari nilai α (0,05). Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa ada pengaruh antara genetik dengan hipertensi pada
ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Padang Panyang Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten Nagan Raya.
C. Pembahasan 1.
Pengaruh Usia Terhadap Hipertensi Pada Ibu Hamil Berdasarkan hasil penelitian diatas dapat diketahui bahwa usia merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi hipertensi pada ibu hamil. Hal ini dapat dilihat pada tabel 4.6 di atas, dari 8 responden yang memiliki usia beresiko terdapat 8 responden (100%) yang mengalami hipertensi berat. Sedangkan dari 23 responden yang memilki usia tidak beresiko terdapat 14 responden (60,9%) yang mengalami hipertensi ringan, dan 9 responden (39,1%) mengalami hipertensi berat. Setelah dilakukan uji statistik dengan menggunakan uji Chi-Square dengan tingkat kepercayaan 95% diperoleh nilai ρ-value 0,003 yang berarti lebih kecil dari nilai α (0,05). Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa ada pengaruh antara usia dengan hipertensi pada ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Padang Panyang Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten Naga Raya. Hipertensi dalam kehamilan adalah peningkatan tekanan sistolik > 140 mmHg dan diastolik > 90 mmHg setelah minggu ke-20 kehamilan. Faktor-faktor penyebab salah satunya adalah umur (Varney, 2006). Kajian pengamatan prospektif pada beberapa kelompok orang, selalu menunjukkan adanya hubungan yang positif antar umur dan tekanan
darah, sebagian populasi dengan berbagai ciri geografis, budaya dan sosio
ekonomi.
Tekanan
darah
cenderung
meningkat
dengan
bertambahnya umur. Berdasarkan pada pernyataan Black dan Hawks (2005), subjek penelitian berada pada rentang usia yang rentan menderita hipertensi yaitu dimulai pada usia 20 tahun dengan persentase kejadian hipertensi meningkat setiap tahun. Usia rata-rata subjek penelitian juga berada pada rentang usia yang rentan mengalami hipertensi yaitu antara 30 sampai 50 tahun. Konsep ini mendukung hasil penelitian yang telah secara statistik membuktikan bahwa umur adalah faktor resiko yang berhubungan dengan kejadian hipertensi. Hasil penelitian juga didukung oleh beberapa penelitian sebelumnya, yang dilakukan oleh Indrawati (2009) menyatakan bahwa umur adalah faktor resiko yang paling tinggi pengaruhnya terhadap kejadian hipertensi pada kehamilan. Menurut asumsi peneliti umur dapat mempengaruhu kejadian hipertensi pada ibu hamil, peningkatan kejadian hipertensi yang di pengaruhi oleh bertambahnya umur terjadi secara alami sebagai proses menua dan didukung beberapa faktor eksternal. Hal ini berkaitan dengan perubahan
struktur
dan
fungsi
kardiovaskuler.
Seiring
dengan
bertambahnya umur, dinding ventrikel kiri dan katub jantung menebal, serta elastisitas pembuluh darah menurun. Atherosclerosis meningkat, terutama pada individu dengan gaya hidup tidak sehat. Kondisi inilah
yang menyebabkan peningkatan tekanan darah sistolik maupun diastolik yang berdampak pada peningkatan tekanan darah.
2.
Pengaruh Obesitas Terhadap Hipertensi Pada Ibu Hamil Berdasarkan hasil penelitian diatas dapat diketahui bahwa obesitas bukan salah satu faktor yang mempengaruhi hipertensi pada ibu hamil. Hal ini dapat dilihat pada tabel 4.7 di atas, dari 6 responden yang obesitas terdapat 3 responden (50,0%) yang mengalami hipertensi berat, dan 3 responden (50,0%) mengalami hipertensi ringan, Sedangkan dari 25 responden yang tidak obesitas terdapat 14 responden (56,0%) yang mengalami hipertensi berat, 11 responden (40,0%) mengalami hipertensi ringan. Setelah dilakukan uji statistik
dengan menggunakan uji Chi-
Square dengan tingkat kepercayaan 95% diperoleh nilai ρ-value 0,571 yang berarti lebih besar dari nilai α (0,05). Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa tidak ada pengaruh antara obesitas dengan hipertensi pada ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Padang Panyang Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten Nagan Raya. Obesitas berkaitan dengan kegemaran mengkonsumsi makanan tinggi lemak serta meningkatkan resiko terjadinya hipertensi. Makin besar masa tubuh, makin meningkat volume darah yang dibutuhkan untuk memasok oksigen dan makanan ke jaringan tubuh. Lalu dinding arteri mendapatkan tekanan yang lebih besar. Sehingga jantung akan
bekerja ekstra keras pula. Kemudian tekanan darah terjadi peningkatan (Sheps, 2005). Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Hasirungan (2005) bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara IMT atau obesitas. Namun, penelitian ini berlawanan dengan penelitian Yuliarti (2007) bahwa terdapat hubungan bermakna antar Obesitas dengan kejadian hipertensi. Menurut asumsi peneliti tidak terdapatnaya pengaruh tersebut kemungkinan di sebabkan oleh faktor-faktor lain yang tidak di teliti pada penelitian ini seperti sters, tingginya konsumsi garam, dan lain-lain.
3.
Pengaruh Riwayat Obstetri Terhadap Hipertensi Pada Ibu Hamil Berdasarkan hasil penelitian diatas dapat diketahui bahwa riwayat obstetri bukan salah satu faktor yang mempengaruhi hipertensi pada ibu hamil. Hal ini dapat dilihat pada tabel 4.8 di atas dari 6 responden yang memiliki riwayat obstetri terdapat 3 responden (50,0%) yang mengalami hipertensi berat dan 3 responden (50,0%) yang mengalami hipertensi ringan, Sedangkan dari 25 responden yang tidak memilki riwayat obstetri terdapat 14 responden (56,0%) mengalami hipertensi berat, 11 responden (44,0%) mengalami hipertensi ringan. Setelah dilakukan uji statistik dengan menggunakan uji ChiSquare dengan tingkat kepercayaan 95% diperoleh nilai ρ-value 0,571
yang berarti lebih besar dari nilai α (0,05). Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa tidak ada pengaruh antara Riwayat Obstetri dengan hipertensi pada ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Padang Panyang Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten Nagan Raya. Hipertensi dalam kehamilan dideteksi umunya pada trimester II, hal ini disebabkan karena peningkatan reaktivitas vaskuler yang terjadi pada rahim dan plasenta mendapat aliran darah dari cabangcabang arteri uterina dan arteri ovarika (Sarwono, 2008). Hipertensi pada kehamilan dapat terjadi pada ibu dengan riwayat hipertensi sebelumnya. Wanita yang telah mengalami riwayat hipertensi pada kehamilan yang lalu memiliki resiko 20-40% untuk terulang kembali. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Risma (2006) tentang hubungan riwayat obstetri dengan kejadian hipertensi dalam kehamilan. Penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan bermakna antara riwayat obstetri dengan kejadian hipertensi dalam kehamilan dengan nilai (ρ < 0,05). Berbeda dengan literatur
yang peneliti dapatkan hasil dari
penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh antara riwayat kehamilan dengan kejadian hipertensi, hal ini disebabkan karena banyak faktor lain yang dapat menyebabkan terjadinya hipertensi yang tidak diteliti dalam penelitian ini seperti stres, tingginya konsumsi garam dan lain-lain.
4.
Pengaruh Genetik Terhadap Hipertensi Pada Ibu Hamil Berdasarkan hasil penelitian diatas dapat diketahui bahwa genetik merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi hipertensi pada ibu hamil. Hal ini dapat dilihat pada tabel 4.9 di atas, dari 12 responden yang memiliki genetik hipertensi terdapat 11 responden (91,7%) yang mengalami hipertensi berat dan 1 responden (8,3%) mengalami hipertensi ringan. Sedangkan dari 19 responden yang tidak memilki genetik hipertensi terdapat 6 responden (31,6%) yang mengalami hipertensi berat, dan 13 responden (68,4%) yang mengalami hipertensi ringan. Setelah dilakukan uji statistik dengan menggunakan uji ChiSquare dengan tingkat kepercayaan 95% diperoleh nilai ρ-value 0,001 yang berarti lebih kecil dari nilai α (0,05). Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa ada pengaruh antara genetik dengan hipertensi pada ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Padang Panyang Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten Nagan Raya.. Menurut pernyataan Black dan Hawks (2005) yang mengatakan bahwa seseorang yang mempunyai riwayat keluarga dengan hipertensi akan mempunyai resiko yang lebih besar mengalami hipertensi.hal ini terjadi karena seseorang mempunyai riwayat keluarga dengan hipertensi, beberapa gennya akan berinteraksi dengan lingkungan dan menyebabkan peningkatan tekanan darah.
Di dukung pula dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Hasti Rahayu (2010) menyatakan ada hubungan bermakna antara faktor keturunan dengan kejadian hipertensi. Menurut asumsi peneliti bahwa genetik merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi hipertensi pada ibu hamil. Sebagian besar penyakit di dunia merupakan penyakit keturunan yang berarti bahwa kecenderungan penyaki-penyakit tersebut di perkuat oleh sifat-sifat gen manusia. Begitu juga hipertensi, karena hipertensi juga sering di temui pada keluarga yang memiliki riwayat menderita tekanan darah tinggi Riwayat keluarga memperlihatkan bahwa kemungkinan munculnya hipertensi lebih besar diantara orang-orang yang orang tuanya atau neneknya menderita hipertensi. Semakin dekat hubungan darah dengan seseorang yang mengidap hipertensi semakin besar kemungkinan mengidapnya juga.
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan data dan hasil penelitian pada BAB sebelumnya, peneliti membuat beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1.
Ada pengaruh antara Usia dengan hipertensi pada ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Padang Panyang Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten Nagan Raya dengan nilai ρ-value (0,003) < α (0,05).
2.
Tidak ada pengaruh antara Obesitas dengan hipertensi pada ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Padang Panyang Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten Nagan Raya dengan nilai ρ-value (0,571) > α (0,05).
3.
Tidak ada pengaruh antara Riwayat Obstetri dengan hipertensi pada ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Padang Panyang Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten Nagan Raya dengan nilai ρ-value (0,571) > α (0,05).
4.
Ada pengaruh antara Genetik dengan hipertensi pada ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Padang Panyang Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten Nagan Raya dengan nilai ρ-value (0,001) < α (0,05).
B. Saran 1.
Bagi Subjek Penelitin Diharapkan kepada peneliti dengan adanya penelitian ini dapat membawa
wawasan,
pengalaman
tentang
faktor-faktor
yang
berhubung dengan hipertensi pada ibu hamil. 2.
Bagi Puskesmas Padanag Panyang Diharapkan kepada tenaga kesehatan agar lebih banyak lagi memberikan informasi dan penyuluhan tentang pentingnya kunjungan ANC untuk mendeteksi komplikasi dalam kehamilan sedini mungkin
3.
Bagi Dinas Kesehatan Nagan Raya Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi suatu masukan dan pertimbangan dalam membuat kebijakan di bidang kesehatan di masa yang akan datang khususnya dalam penatalaksanaan ibu hamil dengan kejadian hipertensi.
4.
Bagi Peneliti Diharapkan dengan adanya penelitian ini peneliti dapat memanfaatkan ilmu serta dapat dijadikan suatu pedoman dalam melayani ibu hamil dengan hipertensi.
DAFTAR PUSTAKA
Andri, 2008. Penatalaksanaan Hipertensi Terkini (2008). http://eharmayaku.blogspot.com/2008/03/penatalaksanaan-hipertensiterkini-2008.html Armilawaty dkk, 2007. Hipertensi dan Faktor Risikonya dalam Kajian Epidemiologi. http://ridwanamiruddin.wordpress.com/2007/12/08/hipertensi-dan-faktorrisikonya-dalam-kajian-epidemiologi/ Beevers, 2005. Tekanan Darah. PT.Dian Rakyat, Jakarta. Bobak,dkk. 2004. Buku Keperawatan Maternitas. Jakarta: ECG. Bustan, MN., 2004. Epidemiologi Penyakit Tidak Menular. PT Rineka Cipta, Jakarta. Chungningham,M.D.2005.Obstetri Williams. Jakarta:ECG Deherba, 2011. Tekanan Darah Tinggi Pencegahan dan Pengendalian. http://www.deherba.com/darah_tinggi.html Gusti, 2009. Hpertensi tekanan darah tinggi . http://hierobokilia. Blogspot.com Manuaba, IBG. 2008. Buku Ajar Patologi Obstetri – Untuk Mahasiswa Kebidanan. Jakarta: EGC. Monica Ester. 2009. Perawatan Bayi Resiko Tinggi. Jakarta : EGC. Prawiroharjo, Sarwono,2008. Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo Riskesdas, 2010. Ringkasan Profil Kesehatan di Indonesia Penyakit Tidak Menular. http://selasi.net/menyusui/page-4
Sadewo, B., 2004. Tanaman Obat Populer Penggempur Aneka Penyakit. Sawitra, N., 2009. Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Hipertensi. http://fharmacy.blogspot.com/2009/10/25-faktor-yang-mempengaruhiterjadinya.html
Simposia, 2007. Ancaman Serius Hipertensi di Indonesia. http://www.majalah-farmacia.com/rubrik/one_news.asp?IDNews=256
Smallcrab, 2008. Faktor Risiko Terjadinya Hipertensi. http://www.smallcrab.com/kesehatan/87-faktor-risiko-terjadinya-hipertensi
Suparto, 2004. Sehat Menjelang Usia Senja. PT Remaja Rosdakarya, Bandung. Widiastuti, D., 2006. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Hipertensi pada Usia Lanjut di Wilayah Kerja Puskesmas Ngemplak II Kabupaten Sleman. Skripsi S1, Yogyakarta. Wikipedia, 2010. Tekanan Darah Tinggi. http://id.wikipedia.org/wiki/Tekanan_Darah_Tinggi.
Lampiran 1 LEMBARAN PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama
:
Alamat
:
Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bersedia menjadi responden dan sampel dalam penelitian ini dengan judul “Faktor-faktor yang mempengaruhi Hipertensi Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Padang Panjang Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten Nagan Raya. Demikian pernyataan persetujuan menjadi responden dari saya semoga dapat dipergunakan seperlunya.
Padang Panjang,
Februari 2014
(…………………………)
KUESIONER FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HIPERTENSI PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJAPUSKESMAS PADANG PANYANG KECAMATAN KUALA PESISIR KABUPATEN NAGAN RAYA
Hari/ Tanggal No Responden
: :
A. Data Umum Umur Kehamilan ke
: :
B. Tekanan darah: ......... mmHg C. Obesitas BB :………. kg TB
: ……… cm
IMT
:
Normal Kurus Overweight Obesitas
D. Genetik 1. Apakah ayah anda menderita hipertensi? Ya Tidak 2. Apakah ibu anda menderita hipertensi? Ya Tidak 3. Apakah salah satu dari keluarga anda mengalami hipertensi? Ya Tidak
4. Apakah orang tua dari ayah anda mengalami hipertensi? Ya Tidak 5. Apakah orang tua dari ibu anda mengalami hipertensi? Ya Tidak
E. Riwayat Obstetri 1. Apakah ini merupakan kehamilan ibu yang ke 2? Ya Tidak 2.
Apakah saat ibu melahirkan di tangani oleh Nakes? Ya Tidak
3.
Apakah ibu saat melahirkan tekanan darah ibu meningkat? Ya Tidak
4.
Apakah ibu selama kehamilan yang lalu pernah mengalami hipertensi? Ya Tidak