BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah Pada saat ini, dunia perbankan di Indonesia mengalami kemajuan yang
sangat pesat. Perkembangan perbankan nasional ini tentunya membawa dampak bagi masing-masing bank. Salah satu dampak yang sudah dapat dipastikan akan terjadi yaitu persaingan yang semakin tajam. Ada tiga konsekuensi atas terjadinya persaingan yang tajam tersebut yaitu perusahaan makin mundur, tetap bertahan, atau malah semakin berkembang. Agar perusahaan/bank tersebut dapat bertahan atau bahkan berkembang, diperlukan upaya yang optimal meliputi peningkatan produktivitas, efisiensi serta efektivitas pencapaian tujuan perusahaan. Menghadapi hal ini berbagai kebijakan dan strategi harus terus ditingkatkan termasuk meningkatkan pengawasan dalam perusahaan (internal control). Dalam perusahaan, pengawasan dapat dilakukan secara langsung oleh pemiliknya sendiri dan dapat juga melalui internal controlsystem. Dengan semakin berkembangnya perusahaan, maka kegiatan dan permasalahan yang dihadapi perusahaan juga semakin kompleks, sehingga hal inilah yang mempersulit pihak pimpinan perusahaan untuk melakukan pengawasan langsung terhadap seluruh aktivitas perusahaan. Semakin berkembangnya perusahaan tersebut juga dibutuhkan sistem pengawasan yang lebih baik agar
Universitas Sumatera Utara
perusahaan dapat dikelola secara efektif, dan salah satu sistem pengawasan yang baik adalah melalui internal control system. Untuk
memastikan
bahwa
internal
controlsystem
benar-benar
dilaksanakan, maka sangat diperlukan adanya internal auditor atau bagian pemeriksaaan intern. Fungsi pemeriksaan ini merupakan upaya pencegahan, penemuan
penyimpangan-penyimpangan
melalui
pembinaan
dan
pemantauan internal control secara berkesinambungan. Bagian internal control harus membuat program yang sistematis dengan mengadakan observasi langsung, penilaian, dan pemeriksaan atas pelaksanaan kebijakan pimpinan serta pengawasan sistem informasi akuntansi, keuangan, dan lainnya. Melihat kekhususan tentang fungsi internal control, dan agar dapat melaksanakan kegiatan internal control yang baik tentunya kedudukan para auditor/staf yang bekerja di bagian internal control sebaiknya merupakan suatu jalur karir yang terpisah dari kegiatan perbankan dan bertanggung jawab langsung kepada dewan komisaris yang mewakili pemegang saham, dengan demikian tugas-tugas yang dilakukan oleh auditor benar-benar dapat memungkinkan untuk bertindak secara objektif dan independen seperti yang diharapkan. Dalam perusahaan, internal auditor menilai apakah sistem pengawasan intern yang telah ditetapkan manajemen berjalan baik dan efisien, apakah laporan keuangan menunjukkan posisi keuangan dan hasil usaha yang akurat serta setiap bagian benar-benar melaksanakan kebijakan sesuai dengan
Universitas Sumatera Utara
rencana dan prosedur yang ditetapkan sehingga pada akhirnya pemeriksaan intern yang dilakukan dapat memberikan informasi yang tepat dan objektif untuk membantu manajemen dalam pengambilan keputusan sehingga dapat meningkatkan kemampuan manajemen dan mengurangi kemungkinan yang dapat merugikan perusahaan. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Cabang Medan adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dengan mengelola giro, deposito, tabungan, dan sebagainya, kemudian menyalurkannya ke masyarakat dalam bentuk kredit guna meningkatkan taraf hidup masyarakat. Melalui kegiatan perkreditan maka bank melayani kebutuhan pembiayaan serta melancarkan mekanisme sistem bagi semua sektor perekonomian. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Cabang Medan dalam melakukan aktivitas perbankannya tidak terlepas dari pengawasan intern yang dilaksanakan oleh bagian Internal Control Staff yang bertanggung jawab atas seluruh kegiatan operasional perusahaan. Banyak permasalahan yang dihadapi perusahaan terkait dengan internal
control
perusahaan,
disebabkan
oleh
banyaknya
kegiatan
operasional perusahaan yang keseluruhannya harus diawasi dan diperiksa secara berkesinambungan. Untuk mengatasi masalah-masalah yang ada, maka diperlukan kerjasama yang baik antardivisi di dalam perusahaan serta profesionalitas dan kompetensi yang memadai sehingga internal control dapat berjalan dengan baik.
Universitas Sumatera Utara
Sebagaimana
kita
ketahui
kredit
merupakan
sumber
utama
penghasilan bagi bank dan sekaligus sumber operasi terbesar, sebagian besar dana operasional diputarkan dalam kredit. Bila kegiatan tersebut berhasil maka usaha bank pun berhasil. Namun bila bank banyak terjerat kredit bermasalah, hal ini akan berpengaruh besar bagi operasional bank. Pada saat ini banyak sekali jenis fasilitas kredit yang ditawarkan oleh Bank Tabungan Negara, salah satunya adalah Kredit Perumahan Rakyat Bank Tabungan Negara (KPR-BTN). Program KPR-BTN merupakan salah satu fasilitas kredit yang membantu pemerintah dalam hal pengadaan atau penyediaan perumahan yang sehat dan layak sebagai pemenuhan kebutuhan rumah bagi masyarakat luas. Oleh karena pentingnya pemberian KPR bagi pihak PT BTN (Persero) Tbk, maka perlu adanya internal control yang baik dari pihak manajemen perusahaan terhadap prosedur pemberian fasilitas KPR tersebut. Sehingga peranan auditor internal dalam hal ini sangat membantu pihak perusahaan dalam menghindari resiko kredit bermasalah (NPL) sejak dini pada pemberian fasilitas KPR. Adapun sistem pengendalian intern pada prosedur pemberian KPR-BTN tidak bergantung kepada sedikit banyaknya tahapan yang dilalui oleh calon debitur, tetapi lebih kepada tahapan yang dilalui telah dilaksanakan dengan baik dan benar. Jika KPR-BTN telah terealisasi, maka selanjutnya perlu dilakukan pengawasan pelaksanaan kredit tersebut, yaitu dengan memantau kepatuhan debitur dalam hal pelunasan kredit setiap bulannya.
Universitas Sumatera Utara
Untuk
memantau/mengawasi
kepatuhan
debitur
dalam
hal
pembayaran angsuran setiap bulannya, Relationship Officer (RO) biasanya melakukan hubungan langsung/yang bersifat informal seperti menemui debitur secara langsung ataupun menghubungi debitur melalui telepon. Selain itu, pemberian surat peringatan (SP) merupakan salah satu prosedur yang digunakan untuk memantau kepatuhan atau ketaatan antara debitur dalam hal pembayaran angsuran setiap bulan. Hal ini dilakukan untuk menciptakan hubungan yang baik antara debitur dan pihak bank, sehingga diperlukan komunikasi dua arah agar tidak terjadi kekeliruan dan kesalahpahaman, sehingga pada akhirnya tercapai kepuasan di pihak debitur dan di pihak bank tersebut. Oleh karena itu, keberadaan internal auditor dalam mengawasi dan memeriksa prosedur pemberian KPR-BTN sangat penting dalam membantu manajemen untuk mengelola usaha,mencegah terjadinya penyelewengan dan kecurangan yang dapat merugikan usaha lembaga keuangan serta menghambat kelancaran operasinya. Dengan melihat begitu pentingnya peranan internal auditor dalam mengawasi dan memeriksa prosedur pemberian KPR-BTN, mulai dari proses awal pengajuan kredit oleh nasabah sampai dengan ke proses realisasi kredit, maka berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk menyusun skripsi mengenai “Peranan Internal Auditor pada PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Cabang Medan”
Universitas Sumatera Utara
1.2
Batasan Masalah Melihat banyaknya uraian pekerjaan yang dilakukan oleh internal
auditor dalam hal ini adalah Internal Control Staff, maka penulis membatasi pembahasan pada pengawasan Pemeriksaan Operasional Kantor (POK) yang berkaitan dengan Internal Control terhadap prosedur pemberian Kredit Perumahan Rakyat Bank Tabungan Negara (KPR-BTN) di Kantor Cabang Medan.
1.3
Perumusan Masalah Dari uraian tersebut di atas, penulis merumuskan permasalahan
dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut : “Bagaimana peranan internal auditor dalam melaksanakan Pemeriksaan Operasional Kantor (POK) yang berkaitan dengan internal control terhadap prosedur pemberian Kredit Perumahan Rakyat Bank Tabungan Negara (KPR-BTN) pada PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Cabang Medan ?”
1.4
Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah
peranan internal auditor pada PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Cabang Medan yang berkaitan dengan Internal Control terhadap pemberian Kredit Perumahan Rakyat Bank Tabungan Negara (KPR-BTN) di Kantor Cabang Medan sudah dilaksanakan sebagaimana mestinya dalam usaha peningkatan efisiensi operasi perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
1.5
Manfaat Penelitian Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah : 1. Bagi penulis, menambah wawasan dan pengetahuan tentang peranan internal auditor bagi tercapainya pengawasan yang baik pada suatu perusahaan, khususnya pada PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Cabang Medan. 2. Bagi perusahaan, khususnya internal auditor, menjadi bahan masukan berupa saran untuk pengawasan yang baik. 3. Memberikan sumbangan pemikiran dan sebagai bahan masukan bagi pihak yang berminat melakukan penelitian lebih lanjut terkait dengan judul skripsi ini.
Universitas Sumatera Utara