1
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Pesatnya perkembangan industri menunjukkan suatu kemajuan yang sangat berarti bagi perkembangan perekonomian bangsa Indonesia, namun dampak yang mungkin timbul akibat aktivitas industri tersebut adalah masalah limbah. Masalah ini mendapat perhatian serius dari pemerintah atau badan lingkungan hidup nasional
maupun
internasional.
Pemerintah
terus-menerus
berusaha
mengembangkan industri yang bersih lingkungan dan mengembangkan penelitian mengenai penggunaan dan peningkatan daya guna limbah industri. Kabupaten Kolaka merupakan salah satu kabupaten yang berada di Provinsi Sulawesi Tenggara. Di daerah ini, ketersediaan kerikil dan pasir sebagai agregat dalam pembuatan beton depositnya relatif kecil sehingga sebagian material agregat berupa kerikil dan pasir didatangkan dari daerah lain yang jaraknya relatif jauh. Salah satu lokasi pengambilan material kerikil dan pasir di daerah ini adalah Sungai Longori yang terletak di Desa Longori Kecamatan Pomalaa Kabupaten Kolaka. Terak nikel adalah salah satu jenis sisa dari proses industri yaitu akibat proses peleburan bijih nikel setelah melalui proses pembakaran dan penyaringan. Terak merupakan salah satu dari limbah hasil pengolahan nikel dari PT. Aneka Tambang Pomalaa yang terletak di Kabupaten Kolaka Propinsi Sulawesi Tenggara. Produksi dari terak selama kurun waktu periode 2011-2012 sekitar 1
1
2
juta ton terak, dengan kandungan nikel dalam umpan pengolahan biji nikel adalah antara 1,80% sampai 2,00% (http://www.antam.com). Proses peleburan bijih nikel tersebut menghasilkan limbah berupa terak yang jumlahnya sangat besar. Terak tersebut harus ditangani atau dimanfaatkan dengan benar karena berpotensi menimbulkan masalah lingkungan serta fenomena sosial di masyarakat. Dengan demikian diharapkan dapat mengurangi efek pencemaran yang ditimbulkan dan juga dapat memberikan nilai ekonomis bagi terak tersebut. Sebagai limbah buangan hasil pengolahan bijih nikel, selama ini terak hanya digunakan sebagai bahan timbunan yang kurang memiliki nilai ekonomis. Jika dilihat secara visual, bentuk fisik dari terak nikel ini menyerupai agregat baik yang halus menyerupai pasir maupun yang kasar menyerupai kerikil yang biasa digunakan untuk agregat dalam campuran beton.
Gambar 1.1. Limbah terak nikel yang digunakan sebagai bahan timbunan
3
Gambar 1.2. Bentuk dan ukuran fisik limbah terak nikel
Khosama (1997), meneliti tentang penggunaan terak nikel sebagai agregat pada beton mutu tinggi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beton mutu tinggi baik dengan menggunakan terak nikel sebagai agregat kasar dan halus maupun hanya sebagai agregat kasar mempunyai kekuatan tekan, tarik, modulus elastisitas, dan berat volume lebih tinggi, disamping susut yang relatif kecil dari beton normal. Sugiri (2005), melakukan penelitian tentang pembuatan beton dengan menggunakan terak nikel sebagai agregat halus ataupun agregat kasar, pemanfaatan bubuk terak nikel sebagai bahan campuran semen, dan pemanfaatan terak nikel sebagai beton berat untuk pipa pemberat. Hasil penelitian tersebut menyimpulkan bahwa terak nikel dapat digunakan sebagai bahan pembentuk beton, baik sebagai agregat kasar ataupun sebagai agregat halus. Pemakaian beton terak nikel dapat digunakan untuk bangunan dan agar massa bangunan tidak
4
terlalu berat, maka campuran beton sebaiknya menggunakan agregat terak nikel yang berpori, karena berat jenis yang lebih ringan daripada agregat terak nikel padat. Salah satu faktor yang mempengaruhi workabilitas beton adalah bentuk agregat kasarnya (Mulyono, 2003), agregat terak nikel jika dilihat secara visual bentuk permukaannya tidak beraturan dan berlubang, sangat berbeda dengan agregat alami sehingga kemungkinan nilai slump nya akan berbeda pula. Berdasarkan hal tersebut di atas, akan dilakukan penelitian tentang pemanfaatan terak nikel sebagai agregat dalam campuran beton.
1.2. Rumusan Masalah Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah : 1.
Bagaimana nilai slump beton segar yang menggunakan terak nikel sebagai agregat pada campuran beton.
2.
Bagaimana sifat mekanik beton yang dibuat dengan menggunakan terak nikel sebagai agregat pada campuran beton.
1.3. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk : 1.
Mengetahui nilai slump beton segar yang menggunakan terak nikel sebagai agregat pada campuran beton.
2.
Mengetahui sifat mekanik beton yang dibuat dengan menggunakan terak nikel sebagai agregat pada campuran beton.
5
1.4. Batasan Masalah Agar lebih fokus, ruang lingkup dalam penelitian ini akan dibatasi pada halhal berikut : 1.
Sifat-sifat beton yang diteliti meliputi sifat beton segar yaitu nilai slump, sedangkan sifat mekanik beton yang diteliti meliputi kuat tekan, modulus elastisitas, dan kuat tarik belah.
2.
Pemeriksaan material terak hanya dibatasi pada pemeriksaan sifat karakteristik bahan untuk campuran beton sesuai dengan cara pemeriksaan agregat berdasarkan SNI yang relevan. Tidak dilakukan pemeriksaan sifatsifat dan kandungan kimia dari terak nikel serta pengaruhnya terhadap reaksi semen akibat penggunaan terak nikel.
3.
Terak nikel yang digunakan adalah terak nikel berpori kategori low slag yang berasal dari limbah tungku pembakaran (furnace) pada pengolahan bijih nikel PT. Antam Pomalaa di Kabupaten Kolaka Propinsi Sulawesi Tenggara.
4.
Campuran beton yang digunakan dalam penelitian ini adalah campuran beton dengan perbandingan semen : agregat halus : agregat kasar adalah 1 : 2 : 3 dalam perbandingan berat dengan faktor air semen (fas) ditetapkan adalah sebesar 0,5.
5.
Beton diuji setelah umur 28 hari.
6
1.5. Manfaat Penelitian Kontribusi dan manfaat hasil penelitian ini bagi masyarakat, industri dan pengembangan ilmu adalah sebagai berikut : 1.
Memperoleh informasi tentang pemanfaatan terak sebagai bahan bangunan yaitu untuk material agregat dalam campuran beton.
2.
Jika hasil penelitian menunjukkan bahwa material terak sebagai limbah dalam pengolahan bijih nikel ini dapat dimanfaatkan untuk campuran beton, maka akan dapat meningkatkan nilai ekonomis dari limbah tersebut dan pihak industri tidak akan kesulitan dalam mengelola limbah.
3.
Bagi masyarakat kampus, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pengayaan dalam pengajaran dan untuk melakukan penelitian lebih lanjut tentang pemanfaatan limbah terak nikel.