BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Public relations atau biasa disebut sebagai PR memiliki posisi yang sangat penting dalam suatu organisasi atau perusahaan, terutama apabila organisasi tersebut sering berinteraksi dengan masyarakat luas. PR merupakan suatu usaha yang sengaja dilakukan secara berkesinambungan untuk menciptakan serta mengembangkan dan mempertahankan sikap saling pengertian antara sebuah organisasi atau perusahaan dengan masyarakat. Keberadaan public relations dalam sebuah lembaga atau instansi dapat menjadi jembatan penghubung antara lembaga tersebut dengan publiknya. Pada dasarnya tujuan PR adalah untuk menyebarkan informasi, menciptakan, memelihara, dan membina hubungan baik yang harmonis sehingga mendapatkan citra positif terhadap perusahaan atau instansi tersebut. Hal tersebut disebabkan karena PR-lah yang merupakan salah satu front liner penting dalam berkomunikasi dengan masyarakat. Public Relations yang ada dan dikenal pada saat sekarang ini, secara sederhana disebut Hubungan Masyarakat atau disingkat dengan Humas. Public relations muncul karena adanya tuntutan kebutuhan. Artinya menjadi hal yang utama bagi public relations untuk mampu menjalankan salah satu fungsi dan tugasnya yaitu membina hubungan yang harmonis antara pimpinan manajemen dengan para karyawan dan antara pimpinan dengan pemilik perusahaan atau sebaliknya. Begitu juga kemampuannya untuk menjembatani atau membangun komunikasi dengan 1
masyarakat luar sebagai publik yang pada akhirnya dapat menentukan sukses atau tidaknya tujuan dan citra yang hendak dicapai oleh perusahaan. Menurut Bernardus dan Irawan (seperti dikutip dalam Nova, 2009:24) menyatakan bahwa PR kini menjadi salah satu ujung tombak sektor industri untuk bersaing dalam era globalisasi terutama dalam menciptakan serta memelihara image positif untuk mendongkrak citra perusahaan. Semakin besar dan berkembangnya perusahaan maka persaingan perusahaan juga semakin ketat. Selain untuk memperoleh citra yang positif, perusahaan juga membutuhkan peningkatan terhadap produktivitas dan profitabilitasnya dalam persaingan perusahaan tersebut. Wasesa (2010:110) mengatakan bahwa diperlukan perluasan dalam fungsi dan peranan dari seorang public relations itu sendiri agar tujuan perusahaan dapat tercapai secara maksimal, yakni: a. Perluasan untuk kepentingan internal perusahaan. Peran ini menekankan bagaimana public relations juga bertanggung jawab untuk membentuk citra perusahaan di kalangan stakeholder internal, baik karyawan, manajemen ataupun komisaris, Selain membantu mengembangkan loyalitas, public relations juga bertanggung jawab mendukung manajemen dalam menciptakan kenyamanan bekerja di perusahaan. Baik saat perusahaan dalam keadaan baik maupun dalam perubahan manajemen. b. Perluasan untuk kepentingan eksternal perusahaan. Peran ini menekankan bagaimana public relations harus mendukung kinerja manajemen dalam membangun
2
relasi yang saling menguntungkan dengan stakeholder eksternal, baik pemegang saham, rekan kerja perusahaan ataupun konsumen. Akan tetapi peranan humas kadang kala tidak dipakai oleh suatu instansi. Di
dalam suatu instansi terkadang ada yang masih melekatkan profesi humas atau suatu badan humas dengan badan atau bagian struktur perusahaan yang lain. Seringkali peranan humas juga tidak dipakai oleh suatu instansi. Peranan humas belum berjalan dengan baik apabila tidak mempunyai struktur tersendiri. Berdasarkan latar belakang di atas, penulis ingin mengetahui peran humas PT Newmont Nusa Tenggara, baik di bidang eksternal maupun di bagian internal. Untuk mempelajari hal tersebut agar lebih tajam, penulis melakukan Praktik Kerja Lapangan di Corporate Communication Department. Penulis tertarik tentang bagaimana pihak internal mapun eksternal komunikasi bisa melakukan tugasnya sebagai seorang Public Relations. 1.2 Tujuan Praktik Kerja Nyata 1. Kegiatan ini bertujuan untuk pembelajaran dan pembekalan langsung kepada mahasiswa mengenai situasi kerja sesungguhnya dalam sebuah perusahaan. 2. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa guna mendapatkan permasalahan yang relevan untuk diangkat sebagai tema utama penulisan tugas akhir atau skripsi sebagai persyaratan kelulusan program strata bagi mahasiswa peserta PKL. 3. Menjadikan kegiatan ini sebagai saran mahasiswa Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta angkatan 3
2009 memahami mengenai realitas dunia kerja dan proses adaptasi di dalamnya. 4. Memberikan ruang analisis bagi mahasiswa Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta angkatan 2009 atas kemungkinan adanya ketidaksesuaian antara realitas kerja dengan ilmu yang didapat dalam proses perkuliahan yang selama ini dijalani. 5. Untuk mengetahui unit-unit Internal Communicaion PT Newmont Nusa Tenggara. 6. Mengetahui peran unit-unit Internal Communication Department dalam mempertahankan citra PT Newmont Nusa Tenggara. 1.3 Manfaat 1.3.1 Bagi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Pelaksanaan program PKL ini dapat bermanfaat bagi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, di antaranya: 1. Dengan adanya program PKL ini dapat dijadikan tolak ukur bagi fakultas, untuk mengetahui seberapa besar kemampuan para mahasiswa ketika dihadapkan dengan dunia kerja dan terlibat secara langsung untuk mengaplikasikan segala macam teori dan ilmu pengetahuan tentang ilmu komunikasi yang didapat di bangku perkuliahan khususnya dalam hal proses memproduksi berita demi peningkatan kemampuan dalam hal akademik mahasiswa FISIP. 2. Program PKl juga merupakan sarana untuk mengenalkan lebih jauh kualitas SDM yang dimiliki fakultas dan universitas. Mahasiswa peserta program PKN 4
merupakan representasi langsung dari fakultas dan universitas. Apabila mahasiswa peserta program PKL memiliki kualitas dan perfoma kerja yang baik, maka pencitraan akan fakultas dan universitas juga akan baik. 1.3.2 Bagi Penulis 1. Memperoleh jaringan kerja yang luas. 2. Dapat kesempatan untuk mempraktikan ilmu yang telah didapat di akademi pendidikan. 3. Memperoleh pengalaman kerja yang dapat menunjang karir di masa depan. 4. Mendapatkan kesempatan kerja yang dapat menunjang karir di masa depan. 5. Melatih disiplin kerja sesuai program di PTNNT. 6. Memenuhi persyaratan mata kuliah magang. 1.3.3 Bagi Perusahaan 1. Dengan adanya program PKL, diharapkan terjadinya simbiosis mutualisme antara mahasiswa, universitas dan instansi terkait. Intansi memberikan kesempatan mahasiswa belajar tentang realita di lapangan, praktik produksi. 2. Perusahaan dapat memperoleh bantuan tenaga kerja dalam melaksanakan proses operasional kerja. Mahasiswa peserta program PKL akan berlatih melaksanakan kegiatan sesuai dengan deskripsi kerja dan bimbingan yang diberikan oleh pihak perusahaan. 3. Pihak Universitas memiliki harapan agar mahasiswa mampu memberikan ideide-ide kreatif sebagai rekomendasi yang membangun bagi intansi tempat
5
pelaksanaan program PKL, sehingga ada proses sharing yang memberikan hal positif bagi perusahaan. 1.4 Waktu dan Lokasi Penulis melakukan masa Praktik Kerja Lapangan (PKL) selama satu bulan dimulai pada 15 November sampai 15 Desember 2013. Pelaksanaan PKL dilakukan setiap Senin sampai dengan Jumat, dengan jam kerja mulai pukul 07.00 17.00 WITA. Adapun lokasi kerja yaitu: PT NEWMONT NUSA TENGGARA Kantor Corporate Communication Admin 1 Benete Sumbawa – Nusa Tenggara Barat Telp/fax: (0372) 635318 Ex. 46260 / (0372) 635319 Ex. 46243 Ptnnt.public.relationnt.co.id
6
BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Fungsi Humas Publik sasaran di dalam humas terbagi menjadi dua, yaitu : Publik internal dan publik eksternal. Publik Internal adalah khalayak yang bergiat didalam organisasi yang ada pada umumnya merupakan karyawan, sedangkan public eksternal adalah mereka yang berada di luar organisasi, tetapi ada hubungannya dengan organiasai. Bertolak dari tugas pokok Humas Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Jayapura diatas, pada penelitian ini juga ada hubungan Hubungan Masyarakat dengan publik eksternal yaitu masyarakat pelanggan yang ada di Jayapura sebagai suatu bukti fenomena permasalahan perusahaan yang terjadi. Peran dan fungsi humas dalam sebuah perusahaan sangatlah penting demi kemajuan perusahaan. Selain itu ditunjukan pula dengan tugas seorang humas yang harus mengabdi pada kepentingan publik, memelihara komunikasi yang baik antara publik intern maupun ekstern serta menjalankan fungsinya yang dititik beratkan kepada moral dan tingkah laku yang baik sehingga akan memberikan citra yang positif terhadap perusahaan. Penilaian masyarakat terhadap sebuah perusahaan tentu tidak muncul secara otomatis, hal ini membutuhkan waktu dan proses yang cukup lama. Salah satu contoh perusahaan yang bergerak di bidang jasa misalnya, tentu akan mendapat penilaian
7
langsung, apakah pelayanan mereka sudah sesuai atau belum dengan apa yang di butuhkan oleh masyarakat,
Peranan humas kadangkala tidak dipakai oleh suatu instansi. Didalam suatu instansi terkadang ada yang masih melekatkan profesi humas atau suatu badan humas dengan badan atau bagian struktur perusahaan yang lain. Seringkali peranan humas juga tidak dipakai oleh suatu instansi. Peranan humas belum berjalan dengan baik apabila tidak mempunyai struktur tersendiri. Publik sasaran didalam humas terbagi menjadi dua, yaitu : Publik internal dan publik eksternal. Publik Internal adalah khalayak yang bergiat didalam organisasi yang ada pada umumnya merupakan karyawan, sedangkan public eksternal adalah mereka yang berada di luar organisasi, tetapi ada hubungannya dengan organiasai. Bertolak dari tugas pokok Humas Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Jayapura diatas, pada penelitian ini juga ada hubungan Hubungan Masyarakat dengan publik eksternal yaitu masyarakat pelanggan yang ada di Jayapura sebagai suatu bukti fenomena permasalahan perusahaan yang terjadi. Peran dan fungsi humas dalam sebuah perusahaan sangatlah penting demi kemajuan perusahaan. Selain itu ditunjukan pula dengan tugas seorang humas yang harus mengabdi pada kepentingan publik, memelihara komunikasi yang baik antara publik intern maupun ekstern serta menjalankan fungsinya yang dititik beratkan kepada moral dan tingkah laku yang baik sehingga akan memberikan citra yang positif terhadap perusahaan.
8
Humas adalah proses interaksi di mana humas menciptakan opini publik sebagai input yang menguntungkan kedua belah pihak, dan menanamkan pengertian, menumbuhkan motivasi dan partisipasi publik, bertujuan menanamkan keinginan baik, kepercayaan saling adanya pengertian, dan citra yang baik dari publiknya. Secara etimologis public relations terdiri dari dua kata yaitu : public dan relations. Dalam bahasa Indonesia, kata Public berarti public atau masyarakat dan relations adalah hubungan-hubungan. Jadi
arti
dari
public
relations
adalah
hubungan-hubungan
dengan
public/masyarakat. (Kustadi Suhandang 2004 : 29). Konsep humas menurut IPRA (Internasional Public Relations Association) adalah : “Fungsi manajemen yang khas mendukung pembinaan dan pemeliharaan jalur bersama antara organisasi dengan publiknya mengenai komunikasi, pengertian, penerimaan dan kerjasama” (Arifin, 1998). Pemahaman konsep dan pengertian humas itu seperti apa, bisa juga kita lihat pendapat dari ; (British) Institude of Public Relations (IPR) : “Humas adalah keseluruhan upaya yang dilakukan secara terencana dan berkesinambungan dalam rangka menciptakan dan memelihara niat baik (good-will) dan saling pengertian antara suatu organisasi dengan segenap khalayaknya” (Jefkins-Daniel Yadin 2002 : 9) J. C. Seidel menyatakan humas adalah proses yang kontinue dari usaha-usaha manajeman untuk memperoleh goodwill dan pengertian dari para pelanggan, pegawainya dan publik umumnya ke dalam dengan mengadakan analisa dan 9
perbaikan-perbaikan terhadap diri sendiri, ke luar dengan menyampaikan pernyataanpernyataan. Selain itu humas juga berfungsi untuk menumbuhkan hubungan baik antara segenap komponen pada suatu perusahaan dalam rangka memberikan pengertian, menumbuhkan motivasi dan partisipasi. Semua ini bertujuan untuk menumbuhkan dan mengembangkan Good Will (kemauan baik) publiknya serta memperoleh opini publik yang menguntungkan (alat untuk menciptakan kerja sama berdasarkan hubungan baik dengan publik). 2.2 Peranan Humas Peran humas secara umum adalah : sebagai communicator atau penghubung antara organisasi atau lembaga yang diwakili oleh publiknya. Membina Relationship, yaitu berupaya membina hubungan yang positif dan saling menguntungkan dengan pihak publiknya. Peranan Back Up Management, yakni sebagai pendukung dalam fungsi manajemen organisasi atau perusahaan. Membentuk corporate image, artinya Public Relations berperan untuk berupaya menciptakan citra bagi organisasi atau lembaganya. Peran Humas mencakup internal public relations dan external public relations. Ruang lingkup yang terdapat pada external publi relations adalah (Rudy May,2005:86-88) : a. Hubungan dengan pelanggan (customer relations), di mana hal ini mencakup kegiatan-kegiatan seperti memberi informasi kepada pelanggan atau nasabah, menjelaskan prosedur, tata cara, waktu penyelenggaraan acara.
10
b. Hubungan dengan penduduk atau dengan masyarakat (community relations), hal ini mencakup kegiatan membina hubungan baik dengan penduduk atau masyarakat sekurang-kurangnya meliputi penduduk di sekitar organisasi atau lembaga yang bersangkutan. c. Hubungan dengan pers/media massa (press relations), hal ini mencakup kegiatan membuat kliping serta menganalisa public opinion (opini publik) atau aspirasi kelompok-kelompok tertentu. d. Hubungan dengan instansi-instansi pemerintah (government relations), merupakan salah satu peran humas yang mencakup penyelenggaraan hubungan komunikasi dua arah dengan instansi-instansi pemerintah (pemerintah daerah propinsi/ kabupaten/ kota/ kepolisian/ perusahaan dan lembaga. 2.3 Strategi Humas Mengacu kepada pola strategi Public Relations (1990) tersebut di atas, maka menurut Ahmad S. Adnanputra, Presiden Institut Bisnis dan Manajemen Jayakarta, batasan pengertian tentang strategi Public Relations adalah : “Alternatif optimal yang dipilih untuk ditempuh guna mencapai tujuan public relations dalam kerangka suatu rencana public relations (public relations plan). Sebagaimana diketahui sebelumnya, public relations/Humas bertujuan untuk menegakkan dan mengembangkan suatu “citra yang menguntungkan” (favorable image) bagi organisasi/ perusahaan, atau produk barang dan jasa terhadap para stakehodersnya sasaran yang terkait yaitu publik internal dan publik eksternal. Untuk
11
mencapai tujuan tersebut, maka strategi kegiatan Humas/PR semestinya diarahkan pada upaya mengarap persepsi para stakeholder, akar sikap tindak dan persepsi mereka. Konsekuensinya, jika startegi penggarapan itu berhasil maka akan diperoleh sikap tindak dan persepsi yang menguntungkan dari stakeholder sebagai khalayak sasaran. Pada akhirnya akan tercipta suatu opini dan citra yang menguntungkan. (Ruslan, 2003) Penggiatan tujuan dan target dari rangkaian perencanaan dalam metode Circle PR Programming & Communication yang akan dicapai tersebut bisa berupa “citra” atau “kepercayaan” dari publik sasaran atau masarakat umum. Tujuan dan sasaran pokok tersebut harus realistis, bukan khayalan serta dapat diukur, baik secara kualitas maupun kuantitas, bermanfaat bagi semua orang atau individu, menyebutkan jangka waktu pencapaian dan jangka waktu berlaku. Tujuan sasaran tersebut dapat mengikat, baik untuk kepentingan organisasi dan publik internal maupun publik eksternal dan sebagai feedback-nya adalah dapat menciptakan citra positif. Metode rangkaian tahapan perencanaan, penggiatan dan komunikasi Circle PR Progamming & Communication melalui rangkaian delapan langkah sukses perencanaan untuk pencapaian tujuan dan sasaran pokok perusahaan tersebut yang disusun secara sistematis dan logis. Terdapat unsur-unsur fleksibilitas dan dinamika, baik dalam keadaan perusahaan yang normal, untuk mengahadapi berbagai tantangan situasi dan kondisi suatu perencanaan, dan penggiatan komunikasi yaitu, mulai dari promosi, meluncurkan suatu produk barang dan jasa. Circle PR Programming & Communication dapat dipergunakan untuk suatu “solusi” atau pemecahan (problem 12
solving) mengahadapi krisis ketidak percayaan yang sewaktu-waktu bisa terjadi pada setiap perusahaan atau organisasi. (Ruslan, 1999) 2.4 Konsep Citra 1. Pengertian Citra Berbicara mengenai citra, mengapa citra menjadi begitu penting? Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian citra adalah 1. Kata benda : gambar, rupa, gambaran; 2. Gambaran yang dimiliki orang banyak mengenai pribadi, perusahaan, organisasi atau produk; 3. Kesan mental atau bayangan visual yang ditimbulkan oleh sebuah kata, frase atau kalimat, dan merupakan unsur dasar yang khas dalam karya prosa atau puisi; 4. Data atau informasi datri potret udara bahan evaluasi. Jefkins dalam bukunya Public Relations (2003:20) menyebutkan beberapa jenis citra (image). Berikut ini lima jenis citra yang dikemukakan, yakni: 1. Citra bayangan (mirror image). Citra ini melekat pada orang dalam atau anggotaanggota organisasi biasanya adalah pemimpinnya, mengenai anggapan pihak luar tentang organisasinya. 2. Citra yang berlaku (current image). Suatu citra atau pandangan yang dianut oleh pihak-pihak luar mengenai suatu organisasi. 3. Citra yang diharapkan (wish image). Suatu citra yang diinginkan oleh pihak manajemen. 4. Citra perusahaan (corporate image). Citra dari suatu organisasi secara keseluruhan, jadi bukan sekedar citra antara produk dan pelayanannya.
13
5. Citra majemuk (multiple image). Banyaknya jumlah pegawai (individu), cabang atau perwakilan dari sebuah perusahaan atau organisasi dapat memunculkan suatu citra yang belum tentu sama dengan citra organisasi atau perusahaan tersebut secara keseluruhan. 2. Citra Perusahaan Frank Jefkins dalam Ardianto dan Soemirat (2004 : 114), menyimpulkan bahwa secara umum citra diartikan sebagai kesan seseorang atau individu tentang suatu yang muncul sebagai hasil dari pengetahuan dan pengalamannya. Sementara menurut David A. Arker, John G. Mayer dalam Nova (2011 : 298) citra adalah seperangkat anggapan, impresi atau gambaran seseorang atau sekelompok orang mengenai suatu objek bersangkutan. Salah satu jenis citra adalah citra perusahaan. Citra perusahaan ini terbentuk dari banyak hal, seperti misalnya dari sejarah atau riwayat hidup perusahaan yang gemilang, keberhasilan dan stabilitas di bidang keuangan, kualitas produk, keberhasilan ekspor, hubungan industri yang baik, reputasi sebagai pencipta lapangan kerja, kesediaan turut memikul tanggung jawab sosial dan komitmen mengadakan riset. Memiliki suatu citra perusahaan yang cemerlang dan positif, jelas merupakan keinginan dari setiap perusahaan, termasuk pula yang diinginkan Kantor PDAM Jayapura Citra perusahaan di mata publik dapat terlihat dari pendapat atau pola pikir pada saat mempersepsikan realitas yang terjadi. Citra perusahaan adalah adanya 14
persepsi yang berkembang di benak publik terhadap realitas. Realitas dalam PR adalah aoa yang tertulis di media. Terbentuknya citra perusahaan karena adanya persepsi. Menurut Kotler dalam Nova (2011: 97) persepsi adalah pandangan seseirang dalam menafirkan suatu peristiwa berdasarkan informasi yang diterimanya. Untuk mendapatkan citra yang diinginkan, perusahaan harus memahami secara persis proses yang terjadi ketika publik menerima informasi mengenai kenyataan yang terjadi. PR dalam menyampaikan pesan-pesan secara tepat sasaran mampu menghimpun awareness dari public dan menumbuhkan citra positif dari publik terhadap perusahaan. Citra yang baik akan menumbuhkan reputasi yang baik pula dari suatu perusahaan. 3. Teori/Model Citra Bagian dari citra adalah sejarah dari citra itu sendiri. Citra merupakan serangkaian pengetahuan, pengalaman, perasaan, (emosi) dan penilaian yang diorganisasikan dalam sistem kognisi manusia, atau pengetahuan pribadi yang sangat diyakini kebenarannya. Mardi Jhon Harrowitz mengemukakan bahwa citra terbentuk pada struktur konisi manusia. Pendekatan yang digunakan adalah psikiatri. “Image is any though representatian that has a sensory guality”. Jefkins menyebutkan , an image is impression gained according to konwledge and understanding of facts. Wrong or incomplete information can result in imperpect image picture; Nimpoeno, mental representation (Winangsih-Syam, dalam Ardianto. 2009:20-21).
15
Terdapat 10 klasifikasi citra, yaitu: (a) citra ruang; (b) citra waktu; (c) citra rasional; (d) citra perorangan; (e) citra nilai; (f) citra emosional; (g) citra kesadaran atau ketidaksadaran; (h) citra keyakinan atau ketidakyakinan; (i) citra dalam pribadi yang sesuai dengan citra yang ditunjukkan oleh kehendak orang lain (Boulding, dalam Ardianto 2009;26) Citra adalah peta Anda tentang dunia, anda akan selalui berada dalam suasana yang tidak pasti. Citra adalah gambaran tentang realitas dan tidak harus selalu sesuai dengan realitas. Citra mencerminkan pemikiran, emosi dasn persepsi individu atas apa yang mereka ketahui. Terkadang, persepsi diyakini sebagai relitas karena persepsi membentuk citra (image marketing) yang bukan sekadar bisa tampil elegean denga iklan atau menyatakan sebagai yang terbesar atau terbaik, melainkan – lebih dari itu – mengupayakan agar nama dan reputasi (perusahaan/produk) serta persepsi publik semakin positif, kumpulan citra di benak khalayak atau publik membentuk reputasi korporat (corporate reputation). Reputasi mencerminkan persepsi publik terkait tindakan-tindakan perusahaan pada masa mendatang dibandingkan dengan pesaing utamanya. Jadi, reputasi bisa baik atau buruk, besar atau kecil, kuat atau lemah (Alifahmi, dalam ardianto (2009;33) 9
Sutisna (2001) mengemukakan image adalah realitas, seperti yang dikemukakan Bernstein dalam Gronroos. Oleh karena itu, program pengembangan dan perbaikan citra harus di dasarkan pada realitas. Jika citra tidak sesuai dengan realitas dan kinerja kita tidak baik, itu adalah kesalahan kita dalam berkomunikasi. Jika citra sesuai 16
dengan realitas dan merefleksikan kinerja kita yang buruk, itu berarti kesalahan kita dalam mengelola organisasi (Sutisna, dalam Ardianto. 2009:33)
17
BAB III
DESKRIPSI KEGIATAN
3.1 Deskripsi Perusahaan
3.1.1 Lokasi
Praktik Kerja Lapangan dilakukan di PT Newmont Nusa Tenggara terletak di Jl. Cendrawasih No 12, Sumbawa Besar, Nusa Tenggara Barat. Tambang Batu Hijau terletak di sebelah barat daya pulau Sumbawa, di Kecamatan Sekongkang, Kabupaten Sumbawa Barat, Provinsi NTB, Indonesia. Lokasi Batu Hijau yang berjarak 81 km dari Mataram dapat dicapai dengan menggunakan pesawat ampibi (seaplane) perusahaan atau menggunakan transportasi laut berupa ferry umum dari pelabuhan Kayangan di pulau Lombok. Sedangkan untuk kantor di mataram terletak di Jl. Sriwijaya No 258, Mataram, Lombok, Nusa Tenggara Barat. 3.1.2 Sejarah Singkat PT Newmont Nusa Tenggara
PT Newmont Nusa Tenggara (PTNNT) merupakan perusahaan patungan Indonesia yang sahamnya dimiliki oleh Nusa Tenggara Partnership (Newmont & Sumitomo), PT Pukuafu Indah (Indonesia) dan PT Multi Daerah Bersaing. Newmont dan Sumitomo bertindak sebagai operator PTNNT. PTNNT menandatangani Kontrak Karya pada 1986 dengan Pemerintah RI untuk melakukan eksplorasi dan eksploitasi di dalam wilayah Kontrak Karya di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). 18
Tambang Batu Hijau merupakan tambang terbuka yang dilengkapi dengan sara pengolahan dan pendukung. Produknya berupa konsentrat tembanga yang mengandung sejumlah kecil emas, yang dikirimkan ke berbagai pabrik peleburan di Indonesia maupun di luar negeri. Proyek Batu Hijau terletak di sebelah barat daya pulau Sumbawa, di Kecamatan Sekongkang, Kabupaten Sumbawa Barat, Provinsi NTB, Indonesia. PTNNT menemukan cebakan tembaga porfiri pada 1990, yang kemudian diberi nama Batu Hijau. Setelah penemuan tersebut, dilakukanlah pengkajian teknis dan lingkungan selama enam tahun. Kajian tersebut disetujui Pemerintah Indonesia pada 1996 dan menjadi dasar dimulainya pembangunan Proyek Tambang Batu Hijau dengan total investasi US$ 1,8 Miliar. Proyek pembangunan tambang, pabrik dan prasarananya selesai pada 1999 dan mulai beroperasi secara penuh pada Maret 2000 Batu Hijau merupakan cebakan tembaga porfiri dengan sedikit kandungan emas dan perak. Logam berharga tidak secara langsung dapat diperoleh karena bercampur dengan mineral lain yang tidak memiliki nilai ekonomis. Cebakan porfiri diketahui hanya memiliki kadar yang rendah. Di Batu Hijau, setiap ton bijih yang diolah hanya menghasilkan 4,87 kilogram tembaga. Sedangkan rata-rata hasil perolehan emas jauh lebih sedikit, yaitu hanya 0,37 gram dari setiap ton bijih yang diolah. Mengacu tingkat produksi saat ini, usia tambang Batu Hijau diperkirakan berlanjut hingga 2023. Sebagai kontraktor Pemerintah Indonesia, PTNNT memerikan kontribusi yang besar bagi perekonomian bangsa melalui penciptaan lapangan kerja, 19
pembayaran royalty dan pajak. Tambang Batu Hijau saat ini memperkejakan lebih dari 4.000 pekerja dan 3.000 pekerja kontrak. Lebih dari 64% pekerja berasal dari Provinsi NTB. Dalam aktivitas pertambangannya PT Newmonta Nusa Tenggara tidak berjalan sendirian, PTNNT merangkul masyarakat sekitar, pemerintah daerah, pemerintah pusat, dan sejumlah rekan sebagai mitra kerja mereka. Perlunya PTNNT untuk menjalin hubungan baik dengan semua elemen di atas, karena sebagai perusahaan besar sekali pun PTNNT tetap membutuhkan bantuan baik dari stakeholder interanl maupun eksternal. Adapun sejumlah perusahaan yang dijadikan mitra kerja PTNNT adalah:
Internasional
SOS
mengelola
rumah
sakit
dan
klinik
serta
menyediakan jasa pengobatan.\
TRAVIA AIR mengelola kasa penerbangan serta menyediakan helikopter dan jasa penerbangan lainnya.
TRAKINDO UTAMA pengadaan dan perawatan alat-alat berat untuk Catepillar.
Prasmindo Boga Utama mengelola jasa catering dan mini market.
PT Orica Mining Service menyediakan bahan-bahan explosive untuk kegiatan blasting.
PT Fluidcon Jaya pemasok suku cadang alat berat dan LV, spesialis hose.
PT Atlas Copco penjualan barang-barang untuk alat berat. 20
PT SLS Bearindo Specialist Bearing atau alat-alat kendaraan yang berhubungan dengan bearing (penjualan segala jenis dan tipe bearing).
PT Sanggar Sarana Baja (SSB) spesialis las untuk berbagai jenis baja dan besi.
PT Meratus menangani masalah kapal-kapal yang mengangkut barangbarang dari luar dan dalam negeri.
PT HarnischfegerIndonesia (P&H) penjualan alat-alat shovel.
Inamaco supplier jasa dan tenaga kerja.
PT Eka Mandiri Pratama, pemasok tenaga kerja di Departement Maintenance.
PT Interek, jasa laboratorium untuk bantuan hasil eksplorasi.
PT Kirana, pemasok jasa tenaga kerja untuk bersih-berih workshop di Trakindo.
3.1.3 Lapangan Pekerjaan
Tambang Batu Hijau saat ini mempekerjakan lebih dari 4.000 pekerja dan 3.000 pekerja kontrak. Lebih dari 64% pekerja berasal dari Provinsi NTB. Karyawan di Batu Hijau memiliki peluang berkelanjutan untuk mengikuti pelatihan peningkatan keterampilan sesuai dengan kebutuhan. Hal ini memberikan keuntungan ekonomi secara langsung bagi Provinsi NTB dan meningkatkan keterampilan serta kemampuan masyarakat lokal di pelbagai bidang keterampilan yang biasa digunakan di industri pertambangan modern. 21
Selain itu, kehadiran operasi tambang menyebabkan banyak masyarakat di sekitar tambang, secara langsung maupun tidak langsung, dapat meraih peluang kerja antara lain sebagai pemasok perlengkapan, material bangunan, bahan makanan, atau kebutuhan lain, bagi perusahaan. Di Batu Hijau, PTNNT memiliki dan menerapkan program pembelian lokal (Prakarsa Usaha Lokal), untuk mendukung peningkatan pengembangan usaha lokal. 3.1.4 Pendapatan Negara
Sesuai dengan ketentuan Kontrak Karya, PTNNT setiap tahun membayar pajak, royalti dan non-pajak kepada Pemerintah Indonesia mencapai triliunan rupiah. Sejak 1997 hingga pertengahan 2012, PTNNT telah membayarkan pajak, royalti dan nonpajak sebesar lebih dari Rp60 triliun. Penerimaan inilah yang dikelola oleh pemerintah pusat, pemerintah provinsi dan kabupaten bagi pembangunan Indonesia. 3.1.5 Visi PT Newmont Nusa Tenggara
"Kita akan menjadi perusahaan tambang yang paling dihargai dan dihormati melalui pencapaian kinerja terdepan dalam industri tambang." Nilai
Bertindak atas dasar integritas, kepercayaan dan rasa hormat.
Menghargai kreativitas, tekad untuk menjadi yang terbaik dan komitmen untuk bertindak.
22
Mewujudkan kepemimpinan di bidang keselamatan kerja, perlindungan lingkungan dan tanggung jawab sosial.
Mengembangkan karyawan untuk menjadi yang terbaik.
Mengutamakan dan mewujudkan kerja tim serta komunikasi yang jujur dan terbuka.
Mendukung perubahan yang positif dengan mendorong inovasi dan menerapkan praktik yang telah disepakati.
3.1.6 Misi PT Newmont Nusa Tenggara
PTNNT akan membangun perusahaan tambang berkelanjutan, yang mampu memberikan laba tertinggi kepada para pemegang saham dan menjadi yang terdepan di bidang keselamatan kerja, perlindungan lingkungan dan tanggung jawab sosial. Dasar Strategi
Karyawan, Sumber Daya Kita yang Paling Berharga – Kita akan membangun budaya
kerja
yang
menghormati
keberagaman,
melibatkan
karyawan,
menumbuhkan kerja sama dan inovasi, menghargai kinerja tinggi dan mengembangkan pemimpin besar.
Perencanaan dan Pelaksanaan Operasional – Kita akan menyusun rencana kerja yang wajar dan secara konsisten mencapai atau melampaui rencana yang ditetapkan.
23
Perencanaan dan Pelaksanaan Proyek – Kita akan merampungkan proyek secara tepat waktu, sesuai anggaran dan lingkup proyek.
Peningkatan Cadangan dan Produksi – Kita akan meningkatkan cadangan dan produksi melalui perpaduan antara eksplorasi, pengembangan cadangan dan akuisisi.
Pemanfaatan, Lingkup dan Skala – Kita akan memanfaatkan keahlian global guna memperluas operasi dengan mengembangkan cebakan besar atau kecil secara efisien dan efektif.
Kekuatan dan Fleksibilitas Finansial – Kita akan mempertahankan kekuatan dan fleksibilitas finansial.
3.1.7 Komitmen Tim
Kita harus selalu sepenuhnya jujur satu sama lain.
Kita harus mengutamakan kepentingan Perusahaan dalam setiap keputusan yang terkait dengan pekerjaan.
Kita harus mengumpulkan, menganalisis dan membahas fakta-fakta yang sesuai agar dapat mengambil keputusan yang efektif dan melaksanakan rencanarencana yang telah disusun secara tepat waktu.
Kita harus bersatu dan saling mendukung satu sama lain.
Kita harus mengambil risiko secara cerdas bersama-sama.
24
Kita harus membuat janji yang baik, yang bersifat terbuka, aktif, tulus, eksplisit dan berdasar misi.
Kita harus memikul tanggung jawab bersama-sama.
Kita harus mendorong pemikiran yang beragam, kreatif, dan berani.
Kita harus mengangkat telepon dan berkomunikasi satu sama lain secara berkala.
Kita harus saling menghormati dan menghargai kehidupan pribadi dan keluarga. PT Newmont Nusa Tenggara membangun prasarana fisik dan manusia untuk
menunjang bisnis penambangan tembaga dan emas di Batu Hijau. Prasarana tersebut antara lain: 1.
Administrasi yang terletak di Mataram dan Sumbawa.
2.
Transportasi: boat, sea plane, bus, car, helikopter, dan truk.
3.
Sarana pelabuhan: jetti, tempat penampung kendaraan, gudang.
4.
Komunikasi: telepon, komputer, radio, jaringan microwave.
5.
Pendukung medis: klinik, stasiun P3K, bantuan medis, dan evakuasi.
6.
Kontraktor: meliputi kegiatan kerja sisik dengan spesifikasi lebih dari 50 kontraktor, seperti: Trakindo, PBU, ODG, Thiess dan lain-lain.
7.
Tenaga Kerja Terampil: menyediakan makanan akomodasi dan sebagainya.
8.
Tim respon keadaan darurat.
9.
Pembangkit Listrik
10. Pengolahan air
25
11. Sarana Rekreasi 12. Pendidikan yang terdiri dari Sekolah Nasional dan Internasional. 13. Peramahan dan Camp. 3.1.8 Komitmen PT Newmont Nusa Tenggara Komitmen Keselamatan Kerja:
Terus berupaya menyempurnakan sistem dan proses di bidang keselamatan kerja untuk mencapai kinerja yang aman, termasuk pengembangan dan penerapan praktik kerja yang mampu melindungi kesehatan dan keselamatan kerja karyawan PTNNT dan Kontraktor.
Mematuhi dan melebihi ketentuan dan peraturan perundang-undangan di bidang kesehatan dan keselamtan kerja yang berlaku di Indonesia dan standar yang ditetapkan oleh Newmont Mining Corporation.
Menciptakan lingkungan kerja dengan memastikan bahwa karyawan PTNNT, kontraktor dan pihak terkait bertanggungjawab satu sama lain untuk bekerja secara aman dan sistem kesehatan dan keselamatan kerja dipatuhi dan diterapkan secara ketat untuk mencegah timbulnya bahaya terhadap karyawan, kerusakan properti, gangguan proses, dan lingkungan. Komitmen Perlindungan
Menyertakan berbagai pertimbangan lingkungan melalui tahap perncanaan, pembangunan dan pengoperasian serta penutupan seluruh sarana sesuai
26
dengan
prinsip-prinsip
pembangunan
berkelanjutan
dan
konservasi
keanekaragaman hayati.
Mentapkan tujuan dan sasaran serta menetapkan berbagai program yang diarahkan pada pengelolaan aspek lingkungan yang signifikan, termasuk segala hal yang berkaitan dengan sistem penempatan tailing dan pengelolaan air tambang.
Mematuhi atau melebihi ketentuan hukum dan pertauran perundang-undangan di bidang pengelolaan lingkungan yang berlaku di Indonesia serta ketentuan lainnya, termasuk kesepakatan yang ditetapkan bersama mitra dan lembaga penyandangan
dana,
serta
standar
pengelolaan
lingkungan
yang
bertanggungjawab ditetapkan oleh Newmont Mining Corporation.
Menciptakan lingkungan kerja dengan memastikan bahwa karyawan PTNNT, kontraktordan pihak terkait yang bertanggungjawab yang ditetapkan oleh Newmont Mining Corporation.
Menciptakan lingkungan kerja dengan memastikan bahwa karyawan PTNNT, kontraktor dan pihak terkait yang bertanggungjawab dalam menerapkan standar lingkungan yang yang tinggi dan berperan serta dalam upaya peningkatan kinerja di bidang lingkungan dan pencegahan pencemaran secara berkelanjutan.
27
Komitmen Tanggung Jawab Sosial:
Berkomunikasi secara terbuka dengan pemerintah, masyarakat, karyawan dan para pemangku kepentingan terkait lainnya, serta menyediakan informasi secara faktual dan terbaru mengenai operasi Batu Hijau bagi mereka.
Menjalin kerja sama dalam kemitraan dengan masyarakat dan pemerintah untuk memastikan agar semua program tanggung jawab sosial dilaksanakan melalui proses konsultatif dan partisipatif, dengan menerapkan praktik terbaik dan sejalan dengan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan.
Menekankan agar program-program yang berkelanjutan didasarkan pada tempat pilar pembangunan berkelanjutan, yaitu: kesehatan, pendidikan, kesejahteraan masyarakat dan prasarana yang memadai. 3.1.9 Sumber Daya Manusia (SDM) PTNNT merupakan perusahaan terbesar yang memberikan peluang kerja
secara langsung maupun tidak langsung di provinsi NTB. Sejak awal masa operasi, PTNNT dan kontraktornya telah menciptakan peluang kerja bagi 7.000 orang. Prosentase untuk karyawan yakin 98% dari jumlah karyawan tersebut adalah orang Indonesia, serta lebih dari 60% tenaga kerja berasal dari desa-desa setempat dan provinsi NTB. PTNNT memperkejakan 238 karyawan wanita yang hampir setengahnya memegang posisi manajemen, teknis dan profesional. Setiap 50% dari tenaga kerja tersebut tinggal di Townsite, Batu Hijau, 15 km dari lokasi tambang, terdapat 360 rumah dan akomodai bersama bagi beberapa ribu
28
orang. Setelah selesai bekerja pada akhir pekan, dengan menggunakan boat yang telah disediakan oleh perusahaan, sebagian besar karyawan pulang ke rumah mereka di Mataram, yang terletak di pulau Lombok. Sekitar 20% karyawan yang tinggal di luar daerah tambang akan menyewa kos di dekat dengan lokasi tambang. Sisanya masing-masing kembali ke desa di lingkar tambang. Perjalanan dilanjutkan dengan kapal cepat (boat) milik perusahaan yang khusus diperuntukan bagi karyawan dengan menyeberangi Selat Alas ke pelabuhan Benete PT Newmont Nusa Tenggara yang membutuhkan waktu 1 jam 15 menit untuk mencapai lokasi, dari pelabuhan Benete menuju ke lokasi tambang dilanjutkan dengan menggunakan bus karyawan yang memakan waktu 1 jam 15 menit untuk mencapai lokasi, dari pelabuhan Benete menuju ke lokasi tambang dilanjutkan dengan menggunakan bus karyawan yang memakan waktu 45 menit. 3.2 Waktu Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan berlangsung selama kurang lebih satu bulan, terhitung mulai tanggal 15 November sampai dengan 15 Desember 2013. Jam kerja peserta PKL disesuaikan dengan jam PTNNT, yaitu dalam satu minggu 5 hari kerja, mulai hari Senin sampai Jumat, sedangkan untuk hari Sabtu dan Minggu adalah hari libur. Aktivitas kerja atau jam kerja untuk hari Senin dimulai pukul 07.00 WITA – 17.00 WITA, dengan waktu istirahat selama satu jam 12.00 WITA – 13.00 WITA, sedangkan jam kerja untuk hari Jumat dimulai pukul 07.00 WITA - 11.00 WITA karena memberikan kesempatan bagi umat Muslim untuk menuaikan ibadah sholat Jumat. 29
No 1.
Hari dan Tanggal Kamis, November 2013
Kegiatan
Keterangan
14 Hari pertama PKL, pengenalan dan pembagian kerja dalam 2 divisi: 1. Peliputan dan Pendokumentasian 2. Peliputan Berita Di hari pertama ini penulis dan rekan penulis diperkenalkan dengan bagian-bagian yang ada termasuk perkenalan
kepada
kepala
dari
setiap bagian dan sub bagian 2.
Jumat, November 2013
3.
Sabtu,
15 Liputan
penyerahan
sertifikat
karyawan 16 Libur
November 2013 4.
Minggu,
17 Libur
November 2013 2.
Senin,
18 Belajar lay out
November 2013 3.
Selasa,
19 Ngedit foto
November 2013 4.
Rabu,
20 Menulis kliping untuk ditampilkan
30
November 2013 5.
Kamis, November 2013
6.
Jumat, November 2013
7.
Sabtu,
di web resmi PTNNT 21 Menulis kliping untuk ditampilkan di web resmi PTNNT 22 Menulis kliping untuk ditampilkan di web resmi PTNNT 23 Libur
November 2013 8.
Minggu,
24 Libur
November 2013 9.
Senin,
25 Belajar fotograpi
November 2013 10. Selasa, November 2013
26 Input data karyawan Meliput
Quiz
Night
Lindungi Multipurpose Hall
Pekerja Keluarga & Bangsa Cegah HIV Aids 11. Rabu, November 2013
27 1. Input data karyawan
2. Meliput tour para guru yang school, sedang kunjungan di PTNNT
12. Kamis,
28 Input data karyawan
November 2013 13. Jumat,
Lokasi di buin-buin batu
29 Input data karyawan
31
tambang
MMA,
dan
November 2013 14. Sabtu,
30 Libur
November 2013 15. Minggu, Desember Libur 2013 16. Senin, 2 Desember 1. Input data karyawan 2013 17. Selasa,
2. Meliput fenomena kebakaran 3 Input data karyawan
November 2013 18. Rabu, 4 Desember Input data karyawan 2013 19. Kamis, 5 Desember Belajar editing 2013 20. Jumat, 6 Desember Belajar editing 2013 21. Sabtu, 7 Desember Libur 2013 22. Minggu,
8 Libur
Desember 2013 17. Senin, 9 Desember Menulis kliping untuk ditampilkan 2013
di web resmi PTNNT
32
Lokasi di Jeti
18. Selasa,
10 Lay out majalah
Desember 2013 19
Rabu, 11 Desember 1. Layout majalah 2013
Multipurpose Hall
2. Meliput Seminar Cara Mudah Punya Emas dan Menguntungkan
3.3 Situasi Lokasi Praktik Kerja Lapangan Lokasi Praktik Kerja Lapangan di External Relations PT Newmont Nusa Tenggara terdiri dari dua gedung. Gedung pertama (Admin 1 Benete) terdiri ruangan Guest Relations, ruangan Manager Public Relations, ruangan Multimedia Communication, Community Development, Publications, Media Relations dan Translations. Sedangkan gedung kedua (Admin 2 Benete) terdiri dari ruangan Community Relations dan Government Relations. Situasi di tempat Praktik Keja Lapangan PTNNT sangat tercipta rasa kekeluargaan, hubungan antar karyawan PTNNT saling akrab satu sama lain, pekerjaan yang mereka lakukan juga saling berhubungan, saling membantu dan tentu saja membutuhkan satu sama lain. Suasan kerja terasa sangat akrab dan santai, hubungan antar pimpinan dan karyawan pun juga akrab dengan tetap saling menghormati. 3.4 Pembimbing Praktik Kerja Lapangan
33
Mahasiswa yang melakukan Praktik Kerja Lapangan di External Relations didampingi oleh beberapa orang pembimbing yang akan membimbing dan memberikan masukan pada mahasiswa dalam melaksanakan tugas pada subdivisi Public Relations. Aapun para pembimbing tersebut adalah: Koordinator Pembimbing
:
LL Andika Wijaya
Pembimbing di Lapangan
:
Komang Ardana, Rangga Askarani, I Gede Artayasa, Ni Komang Kariani, Lalu Budi, Amri Hidayatullah, Agus Aprianto.
Selain dibimbing oleh para pembimbing yang disebutkan sebelumnya, karyawan resmi bukan dari bagian pembimbing pun banyak memberikan masukanmasukan dalam melaksanakan tugas yang diberikan. 3.5 Dekripsi Kegiatan Program PKL ini berkonsentrasi pada proses pembuatan dan penayangan (proses produksi) program berita yang ditayangkan oleh Batu Hijau TV. Divisi yang bertanggungjawab dan bertugas dalam proses tersebut adalah Divisi Internal Communications. Penempatan lokasi konsentrasi PKL disesuaikan dengan minat penulis. Pada divisi ini, penulis dapat mengaplikasikan pengetahuan produksi program televisi yang telah didapatkan selama berada di bangku perkuliahan.
34
Selama melaksanakan PKL di Divisi Internal Communication, penulis ditempatkan pada unit Multimedia di mana penulis ikut andil dalam pengerjaan, pengawasan serta dituntut tanggung jawab dalam memproduksi berita. Selama 30 hari melakukan kegiatan Praktik Kerja Lapangan, penulis mendapat waktu selama lima hari kerja selama seminggu, mulai hari Senin hingga Jumat. Selama menjalani program kegiatan PKL, penulis ditempatkan dalam Divisi Internal Communications yang mana dapat ditugaskan sebagai Kameramen, Reporter, Dubber, Editor, Writter. Selama menjalani kegiatan PKL di Divisi Communications memberikan banyak manfaat bagi penulis. Penulis mampu memahami alur proses produksi berita. Pada divisi ini, penulis diikutsertakan dalam proses memproduksi berita. Dalam proses produksi berita terdapat terdapat beberapa tahapan yang harus dikerjakan sebaik mungkin. Selain itu juga diperlukan kerjasama tim yang telah ditetapkan sesuai dengan keahlian masing-masing. 3.6 Fasilitas Penunjang Praktik Kerja Lapangan Dalam menunjang pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan di External Relations Department PTNNT, mahasiswa diberikan fasilitas berupa alat-alat pendukung pelaksanaan tugas-tugasnya, fasilitas kebutuhan pribadi serta Alat Pelindung Diri (APD). Fasilitas-faslitias tersebut antara laian adalah sebagai berikut: 1. Mess Hall 2. Camp/kamar 3. Bagde/ID 35
4. Transportasi 5. Alat Pelindung Diri (APD), seperti helm, kaca mata, rompi, dan sepatu boots 6. Perangkat komputer (kantor) 7. Jaringan Internet (kantor) 8. Sport Hall, recreation room, library room, jaringan telepon, dll. 3.7 Prospek Mahasiswa Praktik Kerja Lapangan Mahasiswa yang melaksanakan Praktik Kerja Lapangan di Internal Communication Department PTNNT akan memiliki pengalaman kerja yang sangat berharga
sebagai
seorang
Public
Relations
khususnya
bisang
Internal
Communication, serta mendapatkan ilmu mengenai internal relations secara praktik yang sangat sedikit diaplikasikan si bangku perkuliahan. Selama melaksanakan Praktik Kerja Lapangan ini, penulis diberikan bekal yang sangat baik untuk dipergunakan dan dikembangkan lebih lanjut untuk menekuni bidang Public Relations sebagai salah satu bidang kerja. Selama melaksanakan PKL, penulis diberi kesempatan untuk mendokumentasikan karya penulis, serta berkenalan langsung dengan orang-orang dari perusahaan lain sehingga sangat bermanfaat bagi penulis dalam membina hubungan relasi.
36
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Unit-unit Corporate Communication Department Corporate Communications Department memiliki unit-unit sebagai berikut: a. Internal Communication Unit
Internal
Communication
bertugas
untuk
membina
dan
memelihara hubungan yang baik dan harmonis dengan pihak media. Baik itu media cetak maupun elektronik, mulai dari media lokal, nasional, bahkan sampai internasional. Visi Untuk mempromosikan lingkungan sekitar tambang, yang mendukung jalannya bisnis perusahaan melalui kemampuan PR untuk menjamin kelancaran operasi tambang dengan komunikasi secara efektif menjaga identitas dan citra perusahaan. Misi Membuat dan mengatur hubungan silaturahmi dan pengertian antara PTNNT dan para pemegang saham dengan bertumpu pada usaha komunikasi dan agenda-agenda perusahaan.
37
b. Multimedia Communication Sub divisi ini menjaga citra perusahaan secara profesional dalam mengemas dan menyajikan informasi internal maupun eksternal. Pada sub divisi ini terdapat beberapa unit kerja, yakni: Audio Visual : unit ini bertugas membuat dokumentasi terhadap perkembangan proyek, peristiwa penting yang kemudian dikemas dalam album foto, video dengan berbagai format (VCD, DVD, VHS), serta audio yang selanjutnya ditayangkan melalui batu hijau TV maupun secara on-line pada media internet. Desktop Publishing : Unit ini menyajikan informasi perusahaan ke dalam format media cetak dan elektronik (lebih fokus pada art design computer graphic). Biasanya produk yang dihasilkan berupa desai brosur, leaflet, poster, kalender, merchandise, serta membuat desain artistik dari setiap acara yang diadakan oleh perusahaan seperti laporan, materi presentasi, handout, piagam, desain panggung (stage), dan lain-lain. C. Multimedia Relations Sub divisi ini mengatur hubungan perusahaan dengan media, baik media lokal maupun nasional, serta mengatur hubungan antara perusahaan dengan praktisi-praktisi baik itu lokal, regional, dan nasional. Selain itu, media relations memiliki tugas-tugas seperti:
38
News Monitoring dan Summary. Ini merupakan kegiatan rutin yang dilakukan oleh media relations dalam hal ini memantau berita yang terkait dengan kegiatan PTNNT baik itu berita positif, negatif maupun netral dari berbagai media massa cetak dan elektronik (lokal, nasional, dan internasional). Setelah itu diringkas dan diidentifikasikan. Press Release. Digunakan untuk mengkonsumsikan seluruh kegiatan dan program PTNNT dalam suatu bentuk tulisan atau tulisan berita yang diberikan kepada setiap wartawan maupun praktisi media yang membutuhkan informasi mengenai PTNNT untuk dimuat di media massa. Media Tour. Media diajak berkunjung ke perusahaan tambang lain untuk melakukan studi banding. Studi banding ini memiliki tujuan agar para wartawan memiliki gambaran dan perbandingan antara kegiatan operasi PTNNT dengan perusahaan yang dikunjungi. Setelah itu, media memiliki hak tersendiri untuk menulis tentang realita apa yang ada di lapangan. Advertorial. merupakan tulisan pendek dengan feature writing yang menceritakan atau memberi informasi mengenai program dan kegiatan PTNNT secara terperinci.
39
Radio Talkshow. Dalam kegiatan ini, media relations bertugas menyiapkan materi yang akan dibahas, mengorganisir radio, serta mengundang narasumber dari PTNNT yang mengetahui secara pasti suatu masalah atau topik yang akan dibahas dan melakukan interaksi langsung dengan pendengarnya melalui telepon, Short Messaging Service (SMS), e-mail, maupun fax. Kegiatan ini dilakukan setaip 3 bulan sekali dengan memanfaatkan radio lokal yang ada di daerah NTB. Media Visit. Merupakan kegiatan yang dilakukan setiap 3 bulan sekali dengan mendatangkan wartawan baik itu cetak maupun elektronik, lokal dan nasional. Wartawan mengunjungi dan melihat langsung batu Hijau Project (site), pengelolaan lingkungan, dan program pengembangan masyarakat. Dengan diadakannya kegiatan ini diharapkan wartawan memiliki wawasan mengenai PTNNT dan kemudian membuat atau menulis berita mengenai program PTNNT. Advertising. Iklan merupakan sarana yang sangat efektif untuk membina hubungan baik dengan media dan dirangcang untuk mendapatkan perhatian dari masyarakat sebagai perusahaan yang memiliki citra yang positif. Dalam hal iklan, PTNNT tidak pernah menggunakan Public Service Announcement (PSA) karena dianggap
40
kurang efektif dan efisien bagi PTNNT sendiri. PSA dianggap tidak dapat mewakili visi, misi dan program-program PTNNT. Media Clipping. Kegiatan ini merupakan kegiatan rutin yang dilakukan oleh media relations, di mana kegiatan ini merupakan kegiatan yang mengumpulkan setiap berita yang berhubungan dengan PTNNT di media cetak maupun elktronik baik itu pada media lokal, nasional, maupun internasiona. Setelah itu dikumpulkan untuk dijadikan dokumen perusahaan. Media Gathering. Kegiatan ini dilaksanakan setiap 3 bulan sekali dengan dan bertemu secara langsung dengan media massa. Dalam kegiatan ini dilakukan sesi interaktif mengenai isu-isu yang ingin diketahui oleh wartawan terkait dengan PTNNT. Website Management. Merupakan kegiatan rutin yang dilakukan oleh media relations dalam hal melakukan pembaharuan atau update informasi pada website PTNNT. Informal Media Contact. Kegiatan yang dilakukan oleh media relations untuk menghubungi atau membina hubungan baik dengan wartawan dalam suasana santai atau informal. Ghost Writer. Dalam hal ini, PTNNT meminta para ahli di bidangya masing-masing yang pernah dan diundang untuk mengunjungi PTNNT dan membuat future writing mengenai PTNNT secara
41
positif dan hasil penulisan tersebut kemudian dimuat di media massa. Expo (pameran). Adapun beberapa pemeran yang wajib diikuti oleh PTNNT yakni Mine Expo, Enviro Expo dan Pameran Pembangunan (dilaksanakan setiap memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia). Third party Endorsement Bootcamp Proses Produksi Berita di Batu Hijau Proses produksi berita di Divisi Internal Communication, Batu Hijau TV secara umum meliputi ide, rapat redaksi, liputan (visual, editing, naskah berita-dubbing), sinkronisasi/mixing, siar, dan evaluasi. Ide Konsep Berita Ide atau gagasan adalah rancangan yang tersusun di dalam pikiran. Artinya sama dengan cita-cita. Ide dalam kajian Fisafat Yunani maupun Filsafat Islam menyangkut suatu gambaran imajinal uth yang melintas cepat. Selama ide tersebut belum dituangkan menjadi suatu konsep dengan tulisan maupun gambar yang nyata, maka ide masih berada di pikiran. Ide menyebabkan timbulnya konsep, yang merupakan dasar bagi segala macam pengetahuan, baik sains maupun filsafat. Begitu juga di Batu Hijau TV, ide merupakan langkah awal dalam menentukan jadwal yang telah direncanakan kepada penulis dan seksi
42
produksi berita. Untuk liputan setiap harinya, biasanya ide-ide tersebut diperoleh dari event-event yang sedang atau akan berjalan yaitu dalam bentuk undangan maupun berdasarkan referensi tim seksi produksi secara inisiatif serta informasi yang berasal dari sekitar lingkar tambang. Rapat Produksi Ide yang telah dituliskan dalam bentuk konsep-konsep yang kemudian dibawa ke rapat produksi untuk dibahas lebih lanjut dan bentukny planning. Rapat produksi melibatkan semua pihak yang ada dalam seksi produksi berita sesuai program berita yang bersangkutan. Rapat ini membahas mulai dari persiapan hingga nanti berita siap untuk disiarkan. Namun, di Batu Hijau TV, rapat produksi berjalan secara discountinue, karena tidak semua seksi produksi berita selalu hadir di waktu yang sama. Menurut sepengetahuan penulis, rapat produksi tidak berjalan efektif dan berkelanjutan. Karena selama selama penulis menjalankan PKL, dalam menentukan sebuah topik berita maupun penugasan dalam pembagian tim peliputan berjalan tanpa adanya pembicaraab satu forum bersama. Menurut penulis, memang ada baik dan buruknya hal semacam ini dilakukan. Rapat produksi hanya dapat menyita waktu, karena pada saat rapat redaksi tidak semua rekan wartawan dapat berkumpul dan menentukan konsep berita untuk dijadwalkan bersama-sama. Buruknya lagi dengan tidak adanya rapat produksi ketika di lapangan berita yang 43
dihasilkan wartawan mendapat teguran. Selain itu banyak juga rekan-rekan wartawan yang mengalami kebingungan saat peliputan karena tidak memahami konsep berita yang diharapkan.
44
BAB V PENUTUP Setelah satu bulan penulis menjalankan kegiatan Praktik Kerja Lapangan, penulis sebagai salah satu mahasiswi di departemen komunikasi, banyak mendapat pelajaran dan pengalaman berharga yang dapat diambil berdasarkan pengamatan di lapanga dan ditinjau dari teori yang didapat oleh mahasiswa selama duduk di bangku kuliah. Penulis menarik kesimpulan dan memberikan sedikit saran kepada PT Newmont Nusa Tenggara khususnya bagian Internal Communication. 5.1 Kesimpulan 1. PTNNT sebagai perusahaan tambang yang mempunyai misi membangun perusahaan tambang berkelajutan dan mampu menempatkan perusahaan pada posisi tertinggi dalam hal pendapatan/laba bagi pemenang saham dan menjadi yang terdepan di bidang keselamatan kerja, disiplin kerja, perlindungan lingkungan dan tanggung jawab sosial. Misi tersebut telah diwujudkan melalui program-program unggulan dari beberapa departemen PTNNT. 2. Peraturan-peraturan yang dibuat oleh PTNNT termasuk di bagian Internal Communication Department sangat dipatuhi dan dijalani oleh karyawan sehingga situasi di dalam PTNNT menjadi sangat teratur sehingga berdampak positif terthadap para karyawan dan penulis ketika melakukan kegiatan job training. 3. Dari teori yang didapatkan di bangku kuliah dengan pengalaman bekerja di lapangan, teori dapat diterapkan dan tidak ada perbedaan yang jauh antara 45
kedua sumber ilmu tersebut di PTNNT memiliki komitmen tinggi dalam menjalankan
semua
program
kerja
sehingga
menjadi
perusahaan
berkredibilitas tinggi. 4. Dalam aktivitas PKL di PTNNT, penulis lebih banyak mendapatkan pembelajaran secara teknikal seperti mendokumentasikan program, menulis berita, meliput semua kegiatan. 5. Kesuksesan PTNNT dalam berbagai bidang industri tambang dan program sosial mendapat banyak penghargaan dari berbagai pihak termasuk pemerintah dalam berbagai bidang. 6. Saat menjalankan kegiatan PKL, ketika penulis mengalami kesulitan dalam menjalankan sesuatu, penulis selalu mendapatkan bimbingan dan arahan oleh para karyawan Internal Communication. Seluruh karyawan sangat membantu penulis selama menjalani PKL. 7. Penulis mendapatkan pengalaman untuk berinteraksi langsung dengan lingkar tambang, sehingga penulis dapat mempelajari karakteristik da budaya dari masyarakat di sekitar lingkar tambang. 8. Dalam kegiatan publikasi dari Internal Communication Department, penulis berhasil mendapat feedback dari publik sasaran yang baik dari internal perusahaan maupun masyarakat pada umumnya. Publikasi tersebut melalui SBH (Suara Batu Hijau TV). 9. Budaya kekeluargaan menjadi pedoman di dalam Internal Communication. Budaya tersebut dapat membuat tali silaturahmi dalam sebuat departemen, 46
sehingga saat bekerja tidak ada yang merasa canggung dengan kegiatan di lapangan. 10. Banyak pengetahuan dan pengalaman yang didapat sehingga penulis dapat menerapkannya ketika kembali ke bangku kuliah serta di dunia kerja di masa depan. 11. Segala program dan strategi PTNNT memenuhi syarat industri tambang yang sangat baik dengan pembentukan citra perusahaan yang baik juga. 5.2 SARAN 1. Pada saat melakukan pekerjaan tertentu, perlu diadakan koordinasi secara intensif, khususnya deskripsi pekerjaan yang dilakukan setiap pihak. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi perpecahan dalam sebuah tim, dan kepada siapa setiap pihak harus bertanggungjawab. 2. Perlu diadakannya evaluasi setiap melaksanakan kegiatan yang ada sehingga kelebihan dan kekurangan dalam pelaksanaan program bisa diketahui. 3. Kurangnya mobil operasional untuk Copporate Communication Department, karena banyaknya kegiatan yang ada, terutama di divisi multimedia untuk melakukan peliputan.
47
DAFTAR PUSTAKA Jefkins Frank, 2003. Public Relations 2003. Erlangga. Jakarta. Mulyana, Deddy. 2000. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. Rakhmat , Jalaludin. 2000. Metode Penelitian Komunikasi (Dilengkapi dengan contoh dan analisis statistic). PT. Remaja Rosdakarya, Bandung. Ruslan Rosady, 1999. Manajemen Humas dan Manajemen Komunikasi, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta. http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2011-2-01171MC%20Bab1001.pdf www.ptnnt.co.id
48