BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah Daya tarik organisasi adalah reputasi yang dirasakan dan dimiliki oleh organisasi yang mengacu pada sejauh mana seseorang memandang keuntungan organisasi tersebut sebagai tempat untuk bekerja (Rynes dan Barber et al., 1991), atau keinginan yang dirasakan untuk bekerja pada sebuah organisasi (Aiman-Smith et al., 2001). Tingginya daya tarik suatu organisasi berdampak pada peningkatan dan pengelolaan reputasi organisasi, peningkatan peluang untuk merekrut pegawai yang potensial dan berkualitas, serta tersedianya pembanding bagi calon pegawai untuk mencari tempat bekerja yang lebih potensial (Rynes et al., 1990). Sejauh ini penelitian terkait daya tarik organisasi hanya dipandang dari aspek niat calon pelamar, pengaruh sosial, adaptasi kreatif, dan kualitas layanan. Namun masih sedikit yang meneliti daya tarik organisasi berdasarkan perspektif sistem seleksi yang dilakukan oleh organisasi tersebut. Konsekuensinya adalah masih sedikitnya informasi dan referensi bagi organisasi terkait peran sistem seleksi terhadap daya tarik organisasi, sehingga terdapat kesulitan bagi organisasi untuk mengembangkan sistem seleksi yang mampu menarik minat pelamar yang berkualitas. Oleh karena itu, dirasa penting untuk meneliti daya tarik organisasi dari perspektif sistem seleksi yang dimiliki oleh organisasi tersebut.
Walaupun topik tentang hubungan antara sistem seleksi dan daya tarik organisasi masih relatif baru, terdapat beberapa peneliti yang mencoba mengeksplor topik ini. Peneliti-peneliti ini berfokus pada pengaruh keadilan proses seleksi terhadap daya tarik organisasi. Keadilan proses seleksi didefinisikan sebagai sejauh mana organisasi mampu bertindak adil dan sesuai kepada seluruh pelamar, tanpa diskriminasi, saat melakukan proses perekrutan dan seleksi karyawan (Truxillo et al., 2004). Steiner dan Gilliland (1996), yang meneliti pada konteks negara-negara maju seperti Prancis dan Amerika Serikat, menyatakan bahwa keadilan sistem seleksi mempengaruhi daya tarik organisasi. Penelitian ini didukung oleh Moscoso dan Salgado (2004), yang melakukan penelitian di negara maju Eropa yaitu Spanyol dan Portugal, yang menunjukkan hasil bahwa niat calon pelamar untuk melamar pada suatu organisasi sangat dipengaruhi oleh seberapa jauh organisasi mampu memberikan kesempatan dan perlakuan yang sama bagi setiap calon pelamar untuk mengikuti proses seleksi. Demikian pula, Marcus (2003), yang melakukan penelitian di Jerman, mengatakan bahwa keadilan sistem seleksi meningkatkan keinginan calon pelamar untuk bekerja dalam organisasi terkait. Selain keadilan proses seleksi, beberapa peneliti juga menyatakan bahwa perspektif keadilan penyebaran informasi terkait seleksi memiliki pengaruh terhadap daya tarik organisasi. Keadilan penyebaran informasi dimaknai sebagai sejauh mana organisasi mampu menyebarkan informasi terkait proses rekrutmen dan seleksi karyawan secara merata dan terbuka ke masyarakat umum (Gilliland, 1993). Haushknecht et al., (2004) menemukan fakta bahwa semakin terbukanya penyebaran
informasi terkait adanya proses rekrutmen dan seleksi dalam suatu organisasi akan semakin menjadikan organisasi tersebut sebagai sebuah preferensi kepada calon pelamar. Hasil penelitian dari Gilliland (1993), juga menunjukkan hal yang sama, dimana ketertarikan pencari kerja potensial terhadap suatu organisasi sangat tergantung dari sejauh mana organisasi mampu menyebarkan informasi secara merata ke seluruh pelosok masyarakat. Walsh et al., (2010) menyatakan bahwa terdapat pengaruh positif keadilan penyebaran informasi terkait seleksi terhadap daya tarik organisasi. Beberapa penelitian diatas, menunjukkan bahwa persepsi pencari kerja potensial pada keadilan sebuah proses dalam suatu organisasi dan pada keadilan atas penyebaran informasi terkait seleksi yang dilakukan mampu meningkatkan daya tarik sebuah organisasi. Namun berdasarkan proses pengkajian literatur yang telah dilakukan, mayoritas penelitian tersebut dilakukan di negara maju, sementara masih sedikit yang mengeksplorasi pengaruh persepsi keadilan proses seleksi dan keadilan penyebaran informasi terkait seleksi terhadap daya tarik organisasi di negara-negara berkembang seperti misalnya di Indonesia. Tentunya perbedaan konteks ini mampu mempengaruhi keterkaitan antara sistem seleksi dan daya tarik organisasi. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk memahami pengaruh persepsi atas keadilan proses seleksi dalam organisasi dan keadilan penyebaran informasi terkait seleksi terhadap daya tarik organisasi dalam konteks organisasi yang ada di Indonesia.
Konteks yang dipilih adalah pada satu organisasi publik di Kecamatan Negara yaitu kantor desa, dimana yang melakukan seleksi karyawan adalah Kepala Urusan (KAUR) dari kantor desa tersebut. Permasalahan empiris terkait persepsi keadilan proses seleksi dan persepsi keadilan penyebaran informasi terkait seleksi yang ditemukan pada kantor desa di Kecamatan Negara adalah proses seleksi yang dilaksanakan cenderung tertutup serta adanya diskriminasi dalam proses seleksi dan penyebaran informasi yang dilakukan. Data yang diperoleh dari penerimaan pegawai kantor desa di Kecamatan Negara sebagai berikut. Tabel 1.1 Daftar tahun terakhir pelaksanaan seleksi penerimaan pegawai Kantor Desa di Kecamatan Negara No
Nama Desa
Tahun
1. Pengambengan 2013 2. Tegal Badeng Barat 2000 3. Tegal Badeng Timur 2000 4. Cupel 2007 5. Baluk 1991 6. Banyubiru 2000 7. Kaliakah 1991 8. Berangbang 1991 Sumber: Kantor Desa di Kecamatan Negara, 2015
Peserta Seleksi (orang) 5 2 2 10 5 2 5 5
Peserta yang diterima (orang) 1 1 1 2 5 1 5 5
Seperti yang kita ketahui, tingkat keadilan sebuah proses seleksi pada organisasi publik di Indonesia sering menjadi permasalahan di masyarakat, seperti misalnya kasus yang terjadi di kantor desa Garon, Kecamatan Balerejo, Kabupaten Madiun, dimana sebanyak 77 peserta seleksi tes penerimaan perangkat desa menuntut untuk melakukan tes ulang karena para peserta menilai proses pelaksanaan ujian
perangkat desa yang dilaksanakan, dipenuhi dengan kecurangan yang dilaksanakan oknum panitia penerimaan (tribunnwes.com). Hal ini tentunya akan berdampak pada reputasi organisasi publik di Indonesia, yang berdampak pada sedikitnya para pencari kerja potensial yang bersedia bekerja di organisasi publik terkait. 1.2 Rumusan Masalah Penelitian Berdasarkan pada latar belakang penelitian di atas, maka permasalahan penelitian disini dapat dirumuskan sebagai berikut: 1.
Bagaimana pengaruh persepsi individu atas keadilan sebuah proses seleksi terhadap daya tarik organisasi tersebut?
2.
Bagaimana pengaruh persepsi individu atas keadilan penyebaran informasi terkait seleksi terhadap daya tarik organisasi tersebut?
3.
Variabel manakah diantara keduanya yang paling dominan mempengaruhi daya tarik organisasi?
1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
Untuk mengetahui pengaruh persepsi individu atas keadilan sebuah proses seleksi terhadap daya tarik organisasi.
2.
Untuk mengetahui pengaruh persepsi individu atas keadilan penyebaran informasi terkait seleksi terhadap daya tarik organisasi.
3.
Untuk mengetahui variabel dominan yang mampu mempengaruhi daya tarik organisasi.
1.4 Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
Kegunaan Teoritis
Penelitian ini diharapkan menjadi bukti empiris untuk penelitian di masa yang akan datang, maupun pembanding bagi peneliti yang melakukan penelitian yang sama. Penelitian ini juga diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu referensi dalam bidang ilmu manajemen sumber daya manusia yang terkait dengan persepsi keadilan sistem seleksi, keadilan penyebaran informasi terkait seleksi, dan daya tarik organisasi. 2.
Kegunaan Praktis
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan bahan referensi baik pihak-pihak yang berkepentingan dalam mengambil kebijaksanaan terutama yang berkaitan dengan persepsi keadilan sistem seleksi, keadilan penyebaran informasi terkait seleksi, dan daya tarik organisasi. 1.5 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan skripsi ini terdiri dari 5 (lima) bab adalah sebagai berikut: Bab I
Pendahuluan Bab I memaparkan mengenai latar belakang masalah, pokok masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian dan sistematika penulisan.
Bab II Kajian Pustaka Bab II memuat tentang materi atau teori-teori yang digunakan dalam melakukan pembahasan yang meliputi persepsi keadilan proses seleksi,
persepsi keadilan penyebaran informasi terkait seleksi, dan daya tarik organisasi. Bab III Metode Penelitian Bab III menguraikan tentang lokasi penelitian, obyek penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional variabel, jenis dan sumber data, tahap-tahap dalam pengambilan sampel, metode pengumpulan data, dan teknik analisis data. Bab IV Pembahasan Bab IV memuat tentang gambaran umum kantor desa, sejarah desa, struktur organisasi, uraian jabatan masing-masing bagian dalam organisasi, serta pembahasan mengenai hasil penelitian. Bab V Simpulan dan Saran Bab V memuat simpulan dari hasil pembahasan pada bab sebelumnya dan memuat saran-saran yang diharapkan akan bermanfaat.