BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ng Penelitian Penelitian Kepoo li lisian Republik Indonesia Indo d ne nesi sia at atau au yan ang sering disingk gkat dengan POLRI Kepolisian yang disingkat ad dal alah sebuah le emb mbag aga pemerintahan yang be berg rger erak ak dalam bidan ng keamanan adalah lembaga bergerak bidang negaraa. Se Seba bagai le emb mbaga pemerintahan yang me menjaga na nama ma baik orga ganisasi, negara. Sebagai lembaga organisasi, menj me njal aliin hubungan hub ubungan dengan masyarakat adalah hal yan ng perluu di dipe perhatik ikan. menjalin yang diperhatikan. Melayani seorang polisi harus Melaya Me yanni masyarakat adalah tugas kepolisian. Untuk itu, seor orang po poli lisi haru us mampu mam mpu memberikan kenyamanan dan pelayanan yang baik ke kepada da sseluruh eluuruhh el lappisan masyarakat. lapisan emilik ki tigaa Menurut Jendral Polisi (Purn) Drs. Kunarto (1997:56), Polisi m memiliki peng pe n ertian yaitu u ssebagai ebag eb agai ai fungsi, sebagai sebag agai ai oorgan rgan rg an kenegaraan, ddan an sebag agai ai pengertian sebagai dala l m penelitian ini mengartikan polisi se eba baga gai pejabat atau petugas. Penulis da dalam sebagai suat su a u organ kenegaraan dan sebagai pejabat atau petugas (persona nal) l). Me Meru rujjuk suatu (personal). Merujuk p da K pa unartto ((1997 1997 19 97 : 57-76) 57-76 76)) bahwa bahw ba hwaa organ or k ne ke nega gara raan ddimaksudkan imaksudk k kan kkarena arena pada Kunarto kenegaraan poli po lisi tumbuh tumbu buhh dan dan berkembang berkembaang n disebuah diseb buah negara dan m enja en j di ssebuah ebuuah atribut eb polisi menjadi erhak men nentukan apakah polisi itu masuk ke kenegaraan. Setiap negara bberhak menentukan dak tergan ntung sistem politik yang ada di negara dalam tatanan negara atau tid tidak tergantung terganntungg bagaimana negara membentuk polisi tersebut. Polisi berdiri tergantung nilaii nilai dalam negara tersebut tersebut melalui falsafah dan nilai-nilai tersebut. Pengertian polisi sebagai pejabat atau petugas menurut Kunarto (1997 : 56) adalah polisi yang berhadapan langsung dengan masyarakat. Masyarakat
1
lebih mengenal polisi secara individu namun memberi pandangan yang sama terhadap kepolisian sebagai suatu keseluruhan. Polisi yang diartikan sebagai professional, memiliki pejabat dituntut untuk lebih leb ebih ih professiona al, m emiliki kemampuan, rasionalitas dan dedikasi yyang ang sangat tinggi karena polisi merupakan an meru rupa p kan atribut negara dan bagian ddari ari organisasi kepol olisia iann (K Kun unar arto o, 1997 : 57). kepolisian (Kunarto, P olisi dan masyarakat mas asya yara rakkat hidup saling berda damp mpin inga gan. Hubungan ye yyeng ng terjalin Polisi berdampingan. seharu usn snya ya bberjalan erjalaan ddengan engan baik. Kenyataan nny nya, hub ubun unga gan yangg terjadi seharusnya Kenyataannya, hubungan adal ad alah ah sebal aliiknya. Seperti yang dikemukakan oleh Kunar arto : adalah sebaliknya. Kunarto Sela Selama lama ini masyarakat yang berhubungan dengan POLRI kebanyak kebanyakan akan m merasa eras er asa kecewa kecewa, wa, ka arena POLRI tidak cepat tanggap, tidak merespon cepat dan n pen nuh kketulusan etul et u usan n karena penuh m embantu, serta siap melayani masyarakat. Yang mereka hadapi selal alu kesu sulita tan, n, sertaa membantu, selalu kesulitan, rekayasa sedemikian rupa agar masyarakat dapat dipungli (Kunarto, 199 97 : 221 21). ). 1997 221).
Hubungan yang kurang baik antara polisi dan masyarakat m menimbulkan enimbulk kan ra rasa asa tidak percaya. Polisi bertindak kurang maksimal sebagai sebaagai aparat aparaat keamanan memberikan kenyamanan masyarakat. Polisi ke keam a anan dan an m embe beri rika k n kenyam man anan kkepada epad ep a a masyarak akat. Po oli lisi si kehilangan kepercayaan dari ma masy syaarakat. Perlu adanya perbaikan hubungan hubun unga gann masyarakat. agar terciptanya kenyamanan bersama. Program menjalin hubu agar bung ngan n ddengan enggan en hubungan ma m syarakat ter erus us ddilaksanakan ilaksanaka kann gu guna na membang gki kitk tkan a kepercayaan an kkepada epada masyarakat terus membangkitkan po oli lisi si.. Seluruh Selu Se luru ruhh lapisan masyarakat masyar arakat harus harus bisa merasakan merasaaka kann ke keny nyam amanan yang polisi. kenyamanan diberikan oleh polisi tanpa m memandang emandang umur. Polresta Yogyakarta adalah ah salah satu saatu resor lembaga kepolisian di Daerah Istimewa Yogyakarta yang me emilik iki cakupan wilayah Kotamadya Yogya. memiliki Salah satu unit yaitu Unit Pendidikan Pendidi d kan dan Rekayasa (dikyaksa) Satuan Lalu Lintas memiliki sebuah program kerja menjalin hubungan dengan masyarakat, khususnya anak-anak sampai remaja (dari tingkat pendidikan
2
taman kanak-kanak sampai SMA). Program tersebut dinamakan Polisi Sahabat Anak (PSA). Polisi sahabat anak ini terbentuk karena polisi menganggap bahwa citra ra kepolisian kepolisian menjadi menj me njadi negatif di mata anak-anak. Polisi untuk Tujuan dari Po oli lisi Sahabat Anak (PSA) adalah unt ntuk u mengubah citra yang negatif te tersebut menjadi ccitra itraa ppositif. it osit os itif if.. Po P lisi Sahabat Anak li Anaak mengajak anakPolisi an nak untuk dekat dek kat ddan an bersahabat dengan ppolisi olis ol isii da ddan n meperken nal a kan tugasanak meperkenalkan tugas polisi poli po lisii khususnya khususn snyya resort Kota Yogya dal lam melak ksa sana naka k n tuga as. s Polisi dalam melaksanakan tugas. Saha Sa haba bat Anak Annak menjadi sarana pendekatan polisi dengan an anakk-an anak ak sehin ngg g a Sahabat anak-anak sehingga merekaa tidak merasa takut kepada polisi. Hubungan yang ter terjalin dengan baik me rja jalin de deng n an bai aikk akan n mampu menanamkan nilai-nilai kelalulintasan sejak usia di dini. Menurut Kasub 1 Dikyasa Polresta Yogyakarta, Ipda Ma Marija, dala am dalam w awancara yang dilakukan penulis dikatakan bahwa, tujuan palingg utam ma dar ri wawancara utama dari prog pr o ram kerja Po Poli lisi si S ahab ah abat Anak adal alah ah uuntuk ntuk nt uk m enanamkan si sik kap bera rani ni program Polisi Sahabat adalah menanamkan sikap berani kepada polisi. Image polisi di mata mataa anak-anak anak-anak terkesan menyeramkan. Po Pol lissi Polisi ti tida d klah menyeramkan seperti yang mereka pikirkan. Selain itu,, ttujuan ujuaan Po uj Pol lisi tidaklah Polisi Sahab batt Anak Anak k adalah ada dala lahh memu mupu pukk kesadaran kesa ke sada daran anak-anak an nak ak-a -ana n k unt tukk mau berteman bert be rteman Sahabat memupuk untuk de deng ngan ppolisi olis ol isii dan mengenal al tugas ppolisi olisi seperti ap apa. a. Dalam m w awancara dengan wawancara dengan Ipda Marija, dikatakan dikatakaan bahwa an nak-anak sekarang sering takut kepada anak-anak polisi dan menganggap poli lisi itu ad dalah sosok yang menakutkan. Polisi polisi adalah dianggap sebagai orang yang ak akan m emberikan hukuman kepada mereka jika memberikan mereka melakukan kesalahan Ketika polisi bertemu dengan anak kecil di kesalahan. Ke jalan, mereka cenderung akan menangis dibandingkan tersenyum ke arah polisi. Polisi Sahabat Anak ini juga memperkenalkan tugas polisi yang tidak
3
menyeramkan sehingga anak-anak merasa nyaman dan tidak takut kepada polisi. masyarakat Polisi Sahabat Anak mengajak me mas sya yara r kat untuk mengubah pola pikir menakut-nakuti mereka agar tidak men enakut-nakuti anaknya jika merek ekaa melakukan kesalahan. Masyarak akat dewasa ini, jjika ik ka an nak m erek er e a melakukann kesalahan, akan Masyarakat anak mereka lan ngsung menga anc ncam am akan membawa ke k kkantor anto an torr polisi supayaa di penjara. langsung mengancam Ancama mann te tersebutt m embuat anak-anak tak kut dan sseolah-olah eola eo lahh-olah pol o isi itu Ancaman membuat takut polisi meny me nyer eramka kan padahal polisi itu harus bisa bersahabat bersahab bat denga gann an anak-a ana n k. menyeramkan dengan anak-anak. Program pembelajaran Proograam ini ditujukan untuk memberikan proses pembel Pr elajaran an tterhadap erhadaap keberadaan kebe eradaan Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai sahabat sahaaba b t anak. anak an ak. Polisi perlu dikenal sejak dini oleh anak. Seperti yang tertuli is pad da webweebb tertulis pada site museum POLRI: Program Polisi Sah Sahabat ahab abat at A Anak nak ini tidak hany na hanya ya di diim diimplementasikan impl plem emen e tasikan kepada aanak-anak nak na k -anak T TK, K, anak-anak SD,, SMP, SLTA. Kepada namun ju juga ga kkepada epad ep adaa an anak ak-anak k SD S P, ddan an jjuga ugaa SL ug SLTA TA.. Ke Kepa pada d anak-anak SMP P ddan an SLTA selain belajar tata tertib terti tib b la llalu lu llintas, inta in tas, kepada mereka diajak untuk melaku kuka kan n melakukan kegiatan bersama seperti Pramuka S aka Bayangkara, PKS (Patroli Keamanan Se ak eko kolaah). Saka Sekolah). Selain itu polisi juga melakukan dialog-dialog untuk membahas berbagai per rmasa salaahan permasalahan terkini bagi dunia remaja. Mulai dari narkoba, kenakalan remaja samp pai ppada adaa ma masa alah sampai masalah krimi inal. l Anak-anak Anakk-anak ak dapat dap apat at belajar bel e ajar tentang ng ttanda-tanda anda an da-t -tand da llalu alu l li ntas t di ka ant ntor or kkepolisian epol ep oliisian kriminal. lintas kantor sete se temp mpat at. Ke Kepa pada da aanak-anak nakk-anak na ak ddikenalkan iken ik enal a ka kan n ru ruan ang pe peng ngur urus usan an S IM, Ru IM Ruan ang S TNK NK, R uang setempat. Kepada ruang pengurusan SIM, Ruang STNK, Ruang pengurusan n Kecelakaan Kec ecel elakaa aann lalu lal Linta tass ju juga ga dikenal alka kan n Ru R an ng KD KDRT dan Ana nak k (K (Kek ekerasan Lintas dikenalkan Ruang Anak (Kekerasan Dala Da lam m Ru Rumahh Ta Tangga dan A nak) (www.m museum.pollri ri.g .go. o id d/l /lan anta tai2 i2_llin iny yany nyo om_polisiDalam Anak) (www.museum.polri.go.id/lantai2_linyanyom_polisidanda n an anak ak22.ht html) dan-anak2.html)
Polisi Sahabat Anak, salah saalah satunyaa telah dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 7 Februari 2013 yang yanng dirancang dirancaang oleh Dikyasa Sat Lantas Polresta Yogyakarta menghadirkan 1500 anak-anak anak k-anak dari TK Aba Yogyakarta. Seperti yang tertulis pada web-site NTMC-Korlantas NTM MC-Korlantas POLRI pada tanggal 4 maret 2013, kegiatan Polisi Sahabat Anak ini ditemani oleh para guru. Acara dipandu oleh Bripka Henis Catur Linung W dan beberapa polisi lainnya.
4
Kegiatan yang dilakukan adalah pengenalan seragam Polri baik dari Satuan Sabhara, Satuan Obvit/Pariwisata, Si Propam, Satuan Intelkam dan juga Lalu Lintas, melihat suasana ru ruang tahanann di Polresta Yogyakarta dan diajak kendaraan menaiki kendar araaan roda dua dan roda empat ya yang n dimiliki oleh Satuan Lantas. K egiatan Polisi Sa S h ba ha b t An Anak a ini bertujuan uuntuk n uk mempererat nt Kegiatan Sahabat pe ersahabatan ant ntarra polisi dengan anak-anak anak k-aana nakk yyang ang merupak akan a generasi persahabatan antara merupakan peneru us ba ban ngsa. Ke Kegiatan ini juga memb ban antu t kep epol olis isia ian ketika ka akan penerus bangsa. membantu kepolisian mela me laku kukan sosialisasi sosialisasi terhadap kebijakan-kebijakan yyang a g ddikeluarkan an ike kelu luar arka k n ol ooleh eh melakukan kepolisian. keppolisi ke sian. Dalam dituntut D alam Polisi Sahabat Anak, seorang komunikator atau pembicara pemb mbicarra di ditu tuntut un ntuk bisa menjelaskan secara jelas kepada anak-anak agar pesann atau mater eri untuk materi ya ang disampaikan dapat diterima oleh anak-anak sebagai khalay yak. D alam m yang khalayak. Dalam ha dari ri kkomunikator omun om u ikator diperhatikan diperrha hati tika kann ka kare r na komunikat atoor menja jadi di hall ini, keahliann da karena komunikator menjadi bagian terpenting dalam prog gram m ini. Salah satu contoh adalah ma mate terri program materi me meng gun unju junngi mengenai perkenalan tentang polisi dan atribut-atributnya serta me mengunjungi ruang ttahanan. ahhanan. n. K etik et ika ko komu muni nika kato torr tidakk me memi mili liki ki kkredibilitas redi dibilita tass ddalam alam Ketika komunikator memiliki berk be rkomunik kas asii, pesan tidak ter ersampaika kan dengan bai ik. berkomunikasi, tersampaikan baik. Ketika berbicara mengen nai komunik kator maka akan berhubungan dengan mengenai komunikator teori yang dikemukakan oleh ar ristoteles aristoteles
yaitu retorika.
Penelitian
menggunakan teori retorika sebagai seb bag a ai acuan. acuan. Mengacu pada pendapat West dan Turner (2007 : 339) mengatakan a bahwa tujuan retorika adalah persuasi audiens. Persuasi dilakukan untuk meyakinkan khalayak akan kebenaran gagasan topik yang disampaikan komunikator. Ada dua asumsi dalam
5
retorika (West & Turner, 2010: 6-8). Hal pertama adalah mempertimbangkan khalayak
mereka.
Seorang
pembicara
tidak
boleh
menyusun atau
mempertimbangkan menyampaikan pidato mereka mere me rekka tanpa m empe em p rtimbangkan khalayak mereka. Pembicara yang ng mengetahui keadaan khalayak kan n mudah untuk menguasai suasana. a. P roses komunikasi si dap apat a bberjalan erja er jala l n de ddengan ngan baik. Pen endapat yang kedua Proses dapat Pendapat ad dal alah menggunakan menggun nak akan an beberapa beberapa bukti dalam presentasi pres pr esen enta tasi mereka. K h layak akan ha adalah Khalayak mudahh menaruh mena me naruh kepercayaan keepe percayaan jika ada bukti nyata nyaata dari se seti tiap ap ppernyataan ernyataa aan yang setiap dike di kelu luaarkann oleh pembicara. Bukti yang jelas akann menj njad adik ikan an pro roses dikeluarkan menjadikan proses penyampaian pe enyam mpaian pesan dapat berjalan dengan baik. Penelitian ini berfokus pada tingkat kredibilitas komunikatorr sela selaku Pe aku ppelaku e aku el uta ama dalam proses komunikasi. Penelitian ini melihat seb berapa jau auhh utama seberapa jauh pe engaruh tingkat kredibilitas polisi yang berfungsi sebagai pembicara pem mbicaraa dann pengaruh pema pe m teri dalam kegiatan keg egia iata tann Po Polisi Sahabat A nakk te na terh rhad a ap perubahan n ccitra itra pol olissi pemateri Anak terhadap polisi yang dahulunya memiliku imag age menyeramkan menyeramkan menjadi bersahabat de eng ngan an image dengan an anak a -anak. Penelitian ini dihubungkan ke citra dikarenakan tujua an ddari ari ri P olisi ol anak-anak. tujuan Polisi Sahab batt Anak Anak k ssendiri endi en dirii adala lahh un untu tukk m engub bah ccitra itra ppolisi it oli lisii yangg ddianggap iannggap ia Sahabat adalah untuk mengubah ne nega gatif oleh eh aanak-anak. nak-anak. Citraa ya yyang ng dim maksud dalam pe ene nelitian ini ni aadalah dalah citra negatif dimaksud penelitian personal yang terjadi dalam kkegiatan egiatan pro ogram polisi sahabat anak. program Suatu pelayanan yang bai aik tentu aakan kan memberi citra yang baik kepada baik sebuah lembaga atau individu du. Ci Citra perusahaan terbentuk dari adanya individu. persepsi (yang berkembang dala am benak publik) terhadap realitas (yang dalam muncul dalam media) (Wasesa, 2005 : 13). Citra juga bisa terbentuk dari kredibilitas dari personil ataupun perusahaan tersebut. Risiko yang
6
diakibatkan oleh informasi yang tidak kredibel adalah banyaknya celah yang bisa dilihat oleh publik, termasuk pihak lain yang memiliki kepentingan bersebrangan untuk dengan denga gann mudah mengubah meng ngub ubah citra menjadi negatif (Wasesa, 2005 : 15). Prog gra ram kerja Polisi Sahabat Sah ahab bat A nakk in na iinii di ddipandu pandu oleh pol olisi yang berperan Program Anak polisi se eba bagai pembicara. pembicar ara. K redibilitas dari pembicara pembi b ca c ra pperlu erllu diperhatikan er diperhatikaan agar pesan sebagai Kredibilitas yang ddisampaikan isam is amppaikan n ddapat apat diterima oleh anakk an anak. Pr rog ogra ram m Polisi S ahabat anak-anak. Program Sahabat An ak m erup upakan suatu program yang mengajak anak-an anak unt ntuk uk bbersahabat e saha er habat Anak merupakan anak-anak untuk dengan denngan de n polisi dan tidak merasa takut. Selain itu memberikan memberiika k n pengetahuan peng pe ngetahuaan kepada mengerti kepa ada anak-anak sebagai generasi penerus bangsa untuk m en nge gert rtii dan me emahami mengenai tertib lalu lintas guna keamanan serta men nanam nila aimemahami menanam nilaini ilai disiplin sejak kecil. Penelitian ini ingin melihat apak kah me melalu ui nilai apakah melalui kred kr e ibilitas kom mun unik ikat ator or yyang ang merupaka kann po poli lisi si membuat membuat anakk-aanak yan angg kredibilitas komunikator merupakan polisi anak-anak yang sudah mengikuti program kerja kerjja Po Poli lisi si Sahabat Anak akan merubah padan anga gann Polisi padangan me mereka terhadap polisi. B. Ru R musan Masalah Masa sala lah h Rumusan B rdasar Be arka kan latar belakang ng masalah ah yang telah di dipa papa parkan,, ma mak ka peneliti Berdasarkan dipaparkan, maka membuat sebuah rumusann masalah h, “Apakah ada pengaruh tingkat masalah, kredibilitas komunikator pada paada progr ram polisi sahabat anak di Polresta program Yogyakarta terhadap citra polisi? polisi si? C. Tujuan Penelitian Untuk mengetahui pengaruh tingkat kredibilitas komunikator terhadap citra polisi dalam program polisi sahabat anak.
7
D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Akademis Penelitan ini diharapkan diha di harapkan dapat dap pat menjadi salah satu referensi bagi kalangan akademis mempelajari aka kaddemis yang hendak mempelaj jar arii bagaimana mengukur tingka katt kredibilitas komunikator komun u ik ikat atorr tterhadap erha er hadaap citra. tingkat Prak akti tis 2. Manfaat Praktis Pe Penelitian an iini ni dapat digunakan perus sah ahaan se seba baga gaii bahan ev eevaluasi aluasi perusahaan sebagai dala da lam membuat membuat sebuah program dalam menin ingk g attka kann kr kred e ibil ilitas dalam meningkatkan kredibilitas komunikator. komu munikator. Kerangka E. Ker rangka Teori 1. Komunikasi Publik Komunikasi terjadi tidak hanya terjadi antar diri send diri, den engann sendiri, dengan au da dala lam m ke kelompok kecil il. Ko Komu muni nika k si dapat terja adi dari sa satu tu orang lain ata atau dalam kecil. Komunikasi terjadi oran ng. Biasanya pada tahap ini, komuni nika kassi pihak kepada sekelompok or orang. komunikasi y ng dilakukan dalam bentuk penyebaran informasi. Informasi ya Info orm rmassi ya yang yang disampaik di ikann ol oleh eh satu oran angg ke kepa pada da bbanyak anyakk or oran ang. g. D allam bbuku uku ppengantar enggantar en disampaikan orang kepada orang. Dalam te komu ko munikasi yang ditulis ditu di t lis oleh eh Richard Wes st da dan Lynn ynn H teori komunikasi West H.. Turner ahwa kom munikasi publik disebut juga dengan (2007: 338), dikatakan bbahwa komunikasi emampua uan yang dimiliki oleh pembicara untuk retorika. Retorika adalah kkemampuan mempengaruhi khalaknya. Mengacu pendapat Rich chard West dan Lynn H Richard H. Turner (2007 : 339) dikatakan bahwa ada dua asumsi terkait dengan retorika yaitu yang pertama adalah pembicara yang efektif
harus mempertimbangkan
8
khalayak
mereka.
Para
pembicara
tidak
boleh
menyusun
atau
menyampaikan pidato mereka tanpa mempertimbangkan khalayak mereka. Asumsi kedua adalah pembicara pe yang ng eefektif fektif mengunakan beberapa bukti presentasi dimaksudkan dalam presen enta tasi mereka. Bukti – bukti yang dima maksudkan oleh Aristoteles meru uju juk pada cara – cara car ara pe pers r ua uasi si ddan an tterdapat erdapat tiga buk ukti : ethos, pathos, merujuk persuasi bukti llogos ogos (West & Turner, T rner, 2007 : 340). Tu 340 40). Ethos Eth thos os merujuk pada pad ada karakter, inte ele lege gens nsi, dann niat nia iat baik yang dipersepsikan dipersepsika kann da ddari ri seo eoraang pembica ara r yang intelegensi, seorang pembicara ditu di tunjukkka kan melalui pidatonya. Aristoteles berar argu g menn ba bahw hwa pa ppara ra ditunjukkan berargumen bahwa pendengar mereka digugah. Para pend ndengar menjadi alat pembuktian ketika emosi merek eka di igu guga g h. Par ra dipengaruhi ppendengar endengar menilai dengan cara berbeda ketika mereka dipe pengar aruh uhii oleh h rasa bahagia, sakit, benci, atau takut. Penelitian menggunakan komunikasi publik sebagai tteori eori kkarena arenaa Program Polisi Poliisi Sahabat Sah ahab abat at Anak (PSA) adalah adal ad alah ah ssalah alah al ah satu bentuk ko komunika kasi si komunikasi publik dimana terdapat satu sattu pembicara yang bertindak seb ebag agaa i sebagai komunikator dan anak-anak peserta Program Polisi Sahabat A nakk se na seba baggai Anak sebagai k munik ko ikan. Informasi Inf nfor ormasi yang yan angg disampaikan disa di sam mpaikan bersifat bers be rsif ifatt ppublik ubli blikk da an ke kepada komunikan. dan k alay kh yak k bbanyak. anyak. Selain m enggunaakan teori komuni nika kasi ppublik, ubli likk, penelitian khalayak menggunakan komunikasi ini juga menggunakan teori ret torika yang menjelaskan mengenai retorika komunikasi antara satu orang de engan khalayak dan bagaimana seni dengan berbicara didepan khalayak. 22. Teori Retorika Seseorang membutuhkan kemampuan, keahlian dan strategi khusus dalam berbicara di depan umum dengan tujuan mempersuasif. Aristoteles
9
sebagai pengusung teori retoika memberikan penjelasan mengenai dinamika berbicara di depan umum. Retorika Aristoteles dapat menjadi melakukan acuan dalam melakuka kann persuasif di ddepan epan umum. Tujuan adanya teori retorika adalah adaala lahh agar para pembicara mampu me mempertimbangkan semua aspekk dari penyusuna an pi pida d to ttermasuk e ma er masuk anggota kh kkhalayak alayak mereka. penyusunan pidato K halayak merupakan merrup upak akaan kunci dari persuasi si yyang angg ef an efektif dan silo ogi gisme retoris Khalayak silogisme yang ng m endorong en ng kkhalayak halayak untuk menemuka kann sendir ri po poto tonngan – potongan pot o ongan mendorong menemukan sendiri potongan ya ng hilan ang dari suatu pidato, digunakan dalam persuasi persuuas a i (W Wes estt da dann Tu urn rner, yang hilang (West Turner, 2007: 2007 07: 339). Menurut West dan Turner (2007 :339), tujuan tujuaan retorika reto ori rika ka adalah adalaa h gagasan topik ppersuasi ersuasi untuk meyakinkan audiens akan kebenaran gagasa an top opik ik yyang ang disampaikan oleh pembicara/komunikator. Dalam retorika dikenal adanya silogisme dan entimem m (West st dan n Turner, 20100 :8). :8) 8). Silogisme Silo Si logi gisme adalah ssekelompok ekel ek elom ompo pok proposisi ya yang sal lin ingg saling berhubungan dan menarik k kkesimpulan esi sim mpulan dari premis mayor dan m inor in or. minor. Entimem adalah silogisme berdasarkan kemungkinan, tanda, ddan an con onto toh. h. contoh. S ellain i itu itu juga ju terdapat terda dapa patt ka kano nonn yang bberarti erar er arti ti pprinsip rinsi i ip – prinsip priins nsip ip atau Selain kanon tu n ttertentu ertentu dalam me melakukann proses persuas sif agar aga g r me menj njaadi efektif. tuntunan persuasif menjadi da lima ha al yang dibutuhkan untuk pidato yang Aristoteles menyatakan aada hal ran, gaya, penyampaian, dan ingatan efektif yaitu penemuan, pengatur pengaturan, 8) : (West & Turner, 2007 : 343-- 348) aa.
Penemuan diartikan seb e agai penyusunan dari suatu pendapat yang sebagai berhubungan dengan tujuan dari suatu pidato. Sebuah pidato yang memiliki fakta akan mendapat perhatian dari khalayak. Fakta
10
berupa pernyataan yang disampikan oleh pembicara. Temuantemuan yang dilakukan sebelum menyampaikan pidato akan mempersiapkan membantu ppembicara embi em bicara mempe pers rsiapkan materi dengan lengkap. b.
Pengaturan Peng ngaturan dalam retorika pembicara
un ntukk untuk
berkaitan berkaiita tann dengan kemampuan
me meng ngor o ga gani n sasi mengorganisasi
suatu
ppidato. idato.
Menurut
Aristo toteele less dalam sebuah pidato pid datto secara seca se carra umum haru us mengikuti Aristoteles harus p ndek pe kat ataan yang terdiri dari tigaa ha hhall yait itu pe peng n antar, batang pendekatan yaitu pengantar, tu tubuh,
dan
kesimpulan.
Struktur
dala lam m dalam
be berb rbic icar ara berbicara
pe perlu
hal. diperhatikan agar pembicaraan menjadi fokuss pada da ssatu atu ha al. l membuat Adanya susunan dalam memberikan materi membu buat ppembicara embi em bicara dapat membuat alur yang jelas dari pidato yang ddisampaikan. isampaikan an. Khalayak yang mendengarkan pidato yang memili iki sus sunann memiliki susunan yang ng tterstruktur erst er stru rukt ktur ur akan memaha hami mi iisi si ppidato idat id a o dengan jel las as. memahami jelas. c.
Gaya dalam retorika retorrik ikaa mencakup penggunaan bahasa uuntuk ntuk nt uk menyampaikan ide – ide di dalam sebuah pidato.. B agai ag aima mana Bagaimana pemb mbic icar ara meng ggu guna naka kann in intonasii ddalam alam al am bberbicara erbi bicara aadalah dala da lahh hal pembicara menggunakan ya diperrha h tikan. G aya dapat me mena najd j i sala ah satu daya yang perlu diperhatikan. Gaya menajdi salah audiens. Setiap orang mem miliki gaya sendiri dalam berpidato. memiliki Gaya yang memiliki mem miliki cirri ri khas dan dapat menarik perhatian audiens akan lebih ggampang ampa pang diingat.
dd.
Penyampaian Bagaimana
meruju juk merujuk seorang
pada
pembicara
nonverbal
dari
pembicara pembicara.
menggerakkan
tangannya,
berpakaian seperti apa, bahasa tubuh yang muncul seperti apa,
11
adalah hal-hal yang akan diperhatikan oleh audiens. Pembicara harus memperhatikan bahasa non verbal yang mereka lakukan. Biasanya gerak gerrak nonverball ddilakukan ilak il a ukan secara spontan. Untuk itu, pembicara pemb mbiicara sebaiknya cepat tanggapp dalam setiap bahasa nonverbal. e.
Ingata tann me merujuk pada usaha – usaha usa saha ha pembicara pem embicara untuk uk menyimpan Ingatan in informas asii untuk sebuah pidato. Pid idat atoo yangg m udah ud ah diingat at adalah informasi Pidato mudah ppidato idato yang sukses dilakukan. Pembicara Pembicar ara perl rluu me m laku kukan perlu melakukan didengarkan tetapi diingat strategi agar pidato tidak hanya sekedar didengark rkan tet etap api diinga at dengan baik. Aristoteles membagi retorika menjadi beberapa jeni nis (W West & jenis (West
Turner, 2007: 348-349) yaitu : 1) Retorika Retoriika fforensik oren or ensi sik merupakann je jeni niss re retorika yang m endoron ongg jenis mendorong timbulnya rasa bersalah berrsa salaah atau tidak bersalah dari khala laya yakk. khalayak. Contohnya adalah pidato pembelaan jaksa di pengadilan. n. 2) Retorika Reto tori rika ka epideiktik epideik kti tikk me meru rupa pakkan je jeni niss re rretorika torik ika yang be berk rkaitan merupakan jenis berkaitan de deng ngan memuji at atau men nyalahkan. Cont ntoh oh ppidato idatoo di upacara dengan menyalahkan. Contoh bendera. 3) Retorika deliberatif deliberatt if i merupa akan jenis retorika yang menentukan merupakan tindakan yang haruss diam ambil oleh khalayak. Contohnya pidato diambil pemilu pemilu. Dalam penelitian ini, teori retorika dikaitkan dengan Program Polisi Sahabat Anak karena berkaitan dengan adanya komunikator.
12
Komunikator sebagai pemberi pesan harus memiliki kredibilitas agar pesan yang disampaikan kepada khalayak dapat diterima dengan baik. menjelaskan Dalam teori retorika bbanyak anyak menjel an las aska k n mengenai komunikator namun sedikit
menjelasakan me enj njelasakan
mengenai kredibilitass
komunikator.
Padahal
kredib ibiilitas komunikator or pperlu erlu er u ddipikirkan ipik ip i irrka k n karena kom munikator tersebut kredibilitas komunikator m erupakan pe ene nenntuu dalam berjalannya pr ros oses es kkomunikasi. omunikasi. merupakan penentu proses 3. Kredibilitas Krred edib ibil ilit itas Kom omunikator Komunikator Ko Komunikator adalah pihak yang mengirim ppesan e an kkepada es epad ep adaa khal lay ayak khalayak dann komunikator biasa disebut pengirim, sumber, source sourrce c atau ata tauu encoder encode der (Cangara,1998:89). Sebelum menjalankan aktivitas ko komunikasinya, (C o munnik ikas asin i ya, seorang komunikator harus memperhatikan beberapa hal agarr pesan yang ng disampaikan dapat diterima khalayak. Salah satu hal yyang ang pperlu erlu u diperhatikan aadalah dala da lahh di diri ri sendiri. Menu nuru rutt Ra Rakh khmat (2012 : 25 254 - 26 63),, Menurut Rakhmat 263), selain mengenal diri sendiri ri, se seor orang komunikator juga harus memil ilik ikii 3 sendiri, seorang memiliki hal yaitu: a))
K red edib ibil ilit itas Kredibilitas Kredibilitass yaitu se seperangkat pers sep epsi si tentang ng kkelebihanelebihanpersepsi kelebihan yang dimiliki dim miliki sumber sumb ber sehingga diterima atau diikuti oleh khalayak (penerima). (penerim ma). Me enurut Aristoteles, kredibilitas bisa Menurut diperoleh jika seoran ng kkomunikator omunikator memiliki ethos, pathos dan seorang logos M Croskey dalam Cangara (1998 : 96-98) Mc logos. Menurut James McCroskey 96-98), kredibilitas seseorang dapat bersumber dari:
13
1.
kompetensi (competence) ialah penguasaan yang dimiliki komunikator pada masalah yang dibahasnya.
2.
menunjukkan sikap (character) (ch har aracter) r menu unj njuk u kan pribadi komunikator apakah ia tegar atau toleran dalam prinsip
3.
tujuan (in nte t nt n io ion)) (intention)
me m nunjukkan apak nu kah menunjukkan apakah
hal-hal
yang
ddisampaikan isaamp mpaikan itu punya maks ksud ud yang yan angg baik atau ti ida dak. maksud tidak. 4 4.
kepr prib ibadian ((personality nunjukkaan apakah apak ap a ah pembicara pem embicara kepribadian (personality)) menu menunjukkan memiliki pribadi yang hangat dan bersa aha h batt bersahabat
5.
dinamika (dynamism) disampaikan
itu
yang menunjukkan apakah apak a ah hhal a yan al ng
menarik
atau
sebaliknya sebalik iknyaa
ju justru
membosankan. b) Daya Tarik (attractiveness) Day ayaa ta tari rikk adalah salah h ssatu atuu fa at fakt ktor o yyang ang harus di dim miliki ooleh lehh le Daya tarik faktor dimiliki seorang komunikator komunikato or se sela lain kredibilitas. Pendengar bisa sa saja ja selain mengikuti pandangan seorang komunikator karena iiaa me memi mili liki memiliki ddaya aya tarik tar arik ik dalam dallam hhal al kkesamaan esamaann ((similarity), simi si millarit ity)), dikenal diken enal al baik ((familiarity), fam fa miliarity), disukai disuk ukai (liki ing) dan fisikn knya ya ((physic). p ys ph y ic). Menurut (liking) fisiknya Rakhmat (2012 : 261) 261) komunikator komun nikator yang memiliki daya tarik akan lebih efektif daripada daripaada d komun nikator yang tidak menarik. komunikator c) Kekuasaan Menurut teori Kelman dalam Rakhmat (2013 : 261), 261) kekuasaan
adalah
kemampuan
menimbulkan
ketundukan.
Ketundukan yang dimaksud disini adalah bagaimana komunikator
14
dapat menguasai audiens. Komunikator yang memiliki kekuasaan akan mudah melakukan pidato. Hovland rekan-rekannya Menurut Hovlan andd ddan an rekan-re reka k nnya dalam Wasesa (2011: 286287) mengidentifikasi mengi gide dentifikasi kedua komponen etos eto os sebagai keahlian dan kelaya yakkan untuk dipercay a ai ai. Mc Mc.. Cr Cros o ke key dalam Devi ito dan dikutip oleh kelayakan dipercayai. Croskey Devito Wasesa (2011 1: 286-287) 28628 6-287) menemukan dua duaa dimensi dim imen enssi utama etos, yaitu yaitu : Wasesa (2011: 1 Oto 1. Ot Otoritas oritas aatau tauu keahlian menujukkan ba ta baga bagaimana gaimana ppembicara emb mbic icara dipe dipersepsikan ers r epsikan kecerdasan, informasi bberkenaan be rken naan dengan subjek yang disajikan, kecerd rdas a an, in nfo form rmas a i yang ddimiliki, imiliki, kompetensi, kom mpetensi, dan kewibawaannya. 2. K arakter atau watak adalah dimensi yang ditunjukka an baga aim iman anaa pembic icara Karakter ditunjukkan bagaimana pembicara dipersepsikan sehubungan dengan maksud dan tujuannya ya: apak akah h ppembicara embicaara tujuannya: apakah terlihat objektif, dapat diandalkan, bermotivasi baik, dan disuk ukai. disukai.
Mc. Mc. Croskey dalam wasesa (2011 : 287) menambahkan n tig tiga ga el elem elemen e en n kredibilitas lain, yaitu : 1) Intention yaitu motif atau keinginan individu. 2) Kepribadian. Umumnya seseorang yang disukai lebih dipercaya ddaripada aripada da oran ng orang yang tidak disukai. 3) Dina ami mism sme. Orang ng yyang ang malu, in int trovert, bicaranya bic icar aran a ya pelan/lembut pelan/lem mbut biasan anya ya Dinamisme. introvert, biasanya dianggap kredibel daripada ekstrovert bersemangat. dian di angg ggap kkurang urangg kr kred edib bel daripad ada ya yang ng aagresif, gresif if, ekst kstro rovert dan bersemangat t.
Menurut Judy Pearson & Paul Nelson (2000 : 3314-317), 14-3 14 -317 17), kredibilitas k edib kr dibil ilit itas ddari arii narasumb ar narasumber/komunikator mber er/k /kom omun uniikator ddapat apat ap at ddiukur iukkur melalu melalui luii eempat mpat aspek yaitu: a pe as p k ya yait ituu: a) Kompetensi (competenc (competence) ce) merupakan merupakaan aspek kredibiltas komunikator yang dilihat ilikinya, qualified, qualif ified, d experienced, d authoritative, reliable, dan melalui skill yang dimi dimilikinya, informed. rthiness) berhubungan be dengan kesan yang ditangkap oleh b) Keterpercayaan (trustwor (trustworthiness) k pembi icara. Keterpercayaan yang dianggap audiens audiens mengenai watak pembicara. aku k p ke kejujuran (honest), adil ((fair), (fairr), tulus hati ((sincere), sincere), terhadap pembicara menca mencakup ((friendly), ), terhormat terhorm mat a ((honorable), honorable), dan penyayang/baik hati (kind). d bersahaja (friendly merupa p kan salah satu aspek yang dinilai oleh audiens c) Dinamika (dynamism) merupakan mengenai pembicara ketika sedang menyampaikan suatu pesan yaitu pembicara dianggap sebagai orang yang berani, hebat, aktif, energik, kuat, empati dan tegas. d) Koorientasi merupakan kesan audiens mengenai komunikator/pembicara sebagai orang yang mewakili nilai-nilai tertentu.
15
TABEL 1.1 Skala Untuk Mengukur Kredibilitas Narasumber / Komunikator Competence p
Trustworthiness
Dynamism y
Co-orientation
Skilled-Unskilled
Honest-dishonest Hone nest st-ddishonest
Bold-unbold Bo
Sharing of Values
Qualified-unqualified
Fair-unfair
Active-unactive Active-un nac active
Sharing of beliefs
Experienced-
Sincere-insincere Sincere-in insincere
Strong-not strongg
Sharing of attitude attitudes
Friendly-unfriendly Fr rie i nd n ly-unfriendly
EnergeticEner En erge geti t c-
Sharing Sh har aring of Interests Interest
inexperienced inexperien nced AuthoritativeAuthor rit itativeunau authoritativ ivee unauthoritative
unenergetic un
Reliable-unreliable Re eli liable-un nre reliiab able le
Honorable-unhonorable Ho
AssertiveAssertiv ivee-
-
unassertive Informed-uninformed Informed ed-un uninforr med
Kind-unkind
Emphatic-
-
unemphatic Sumber Sumb Su mbeer : Pearson Pearson & Nelson (2000 : 314-315)
Sementara menurut Larson (2010 : 318-319) , kredibilitas kredibilittas seseorang pembicara dapat diukur melalui: dengan kontak langsung 1) Kepercayaan, Kepe perc rcay ayaaan, bberkaitan erkaitan denga er gann ko kont ntak ak mata mata secara lan anggsung da dari ri pembicara ketika men nya yamp mpaikan pesan kepada audiensnya menyampaikan 2) Keahlian, menyangkut pada pengetahuan khusus yangg di dim mili likki ooleh leh dimiliki kkomunikator omu muni nika kattor untukk me mend nduk ukun ung pesann ya yang ng ddisampaikan. isampaiikan. mendukung 3)) Dinamika, Dinnamika, dinilai da Di dari penam mpilan fisik penampilan mengatakan bahwa Pendapat lain meng gatakan bah ahwa kredibilitas komunikator dapat diukur dengan (Liliweri, 22006 0 6 :86 - 92): 00 1. Daya Tarik Ketertarikan audiens kkepada epada komunikator dapat didasarkan pada kesamaan seperti suku, agama, hobi, dan sebagainya. Daya tarik dapat dikategorikan dalam tiga hal yaitu pertama, daya tarik
16
sosiologis. Liliweri (2006 : 86) menjelaskan bahwa hubungan sosiologis dalam status sosial akan menjadi daya tarik audiens untuk informasi lebih mudah menerima meenerima i informa masi si yyang ang dialihkan dari komunikator. psikologis Daya tarik tar ariik yang kedua dilihat dari psikolo logi gis komunikator. Liliweri (2 membag a i beberapa bebeera be rapa pa kategori kat ateg e ori dalam daya ya tarik psikologis , (2006 : 87) membagi yaitu daya daaya tarik tar arik fisik, kesamaan, ke keya yaki kina nan dan kepercayaan, kepercay ayaan, sikap, keyakinan kema ke m mpuaan untuk membandingkan …, derajat derajatt perbedaan, per erbe beda d an, ke ede d katan kemampuan kedekatan loka kasi geografis dan kedekatan personal. D aya tari ay ik ya yang n ket etiga lokasi Daya tarik ketiga individu secara adalah daya tarik fisik yang meliputi diri indiv vid iduu secar ra bentuk keseluruhan. Mulai dari bentuk wajah, gender, bent t uk u ttubuh ubuh ub uh dan sebagainya. 2. Faktor Dinamis Liliwe eri (2006 (20 2006 06 : 89) menjelaskan menjelaskkan bahwa bah ahwa wa audiens akan le leb bih muda dahh Liliweri lebih mudah menerima informasi ddari ari ko ar komunikator yang tampil enerjik, ggertakerta er takk gemertak, aktif dan hidup, menampilkan fisik yang be erd rday ya ta ahan berdaya tahan tinggi ti gi. Pe Penj njelasan l ini menyimpulkan men enyi yim mpulkann ba bahw hwa kkomunikator omunikato i or di ditu tuntut tinggi. Penjelasan ini bahwa dituntut untu un tukk memiliki daya day ya tahan tubuh tubuh yang baik. bai aik. k. Komunikator Komun unik ikator yang untuk melakukan gerakann tidak se emangat dinilai tidak kredibel oleh semangat audiens. 3. Motif menjelaskan ada beberapa kategori motif Liliweri (2006 : 89) menjelaskan komunikasi antarpersonal yaitu untuk senang-senang, memenuhi afeksi, keterlibatan atau inklusi, menghindari sesuatu, santai, kontrol,
17
dan lain-lain. Komunikator yang tidak memiliki motif yang jelas dalam menyampaikan pesan diniliai tidak kredibel sebagai komunikator. Kesamaan 4. Kesama maan Seorang komuni nika kato torr ya yang ng mem emiliki kesamaan an dengan audiens komunikator memiliki akan din inillai m emiliki kredibel. Fa F k or kkesamaan kt esaamaan ini berb es rbeda dengan dinilai memiliki Faktor berbeda fakt fa ktor daya day ayaa tarik seperti yang sudah ah ddijelaskan. ijelaska kan. n. K esamaaan disini faktor Kesamaan bera rarti seluruh bentuk kesamaan antara komunik ikator ddengan enga en gann audi dien e s. berarti komunikator audiens. sosiologis, Bisa berupa kesamaan minat, suku, kesamaan ffaktor a torr so ak sosiologis is, (2006 antropologis, atau psikologis. Larson dalam Liliweri ri (20 006 : 90) mengatakan, ““An individual is likely to feel that personss withh status us, status, values, interests and needs similar to his own see thingss as hee ddoes oess and judge judg dgee them them ffrom rom the same ppoint ro oint oi nt of of view. view vi ew. 5. Dapat Dipercaya audieens nsny nyaa ak akan Kepercayaan yang diperoleh komunikator dari audiensnya at bberguna ergu er guna dal lam pproses rose ro sess ko komuni ika kasi si. Ke Kepercayaan dapa patt ti timbul sangat dalam komunikasi. dapat dari nnama ama baik kom mun u ikator ttersebut. ersebut. Peril lak akuu dan ge ggerak-gerik rakra k-gerik dari dari komunikator Perilaku enimbulkkan sikap rasa percaya dari audiens. komunikator dapat m menimbulkan 6. Kepakaran p kaar atau ahli akan menentukan apakah pa Komunikator yang pakar emiliki kredibilitas atau tidak komunikator tersebut m memiliki tidak. Kepakaran menjadi kunci yang perlu diperhatikan. Komunikator yang tidak menguasai materi dengan baik mengartikan bahwa komunikator
18
tersebut tidak memiliki kepakaran. Proses komunikasi pun tidak akan berjalan dengan baik. 7. Keaslian sumberr pe pesan Mengenai mengatakan: Menge gennai keaslian pesan Liweri mengatak akan a : Keaslian pesan an bbersumber ersu er sumb mber er ddari ari sumber informasi informasi, si,, artinya orang lebih percay pe ayaa inform masii ilmi m ah kkesehatan essehat atan n yyang a g bersumber da an dari r jurnal kesehatan percaya informasi ilmiah dari da r pa padaa dari su sura at kkabar aba b r um umum um,, or ran ang g le lebih mudah pe erc r aya informasi daripada surat umum, orang percaya tent ntan angg bbahaya ahaya narkoba yang bersumbe berr dari kkesaksian e aksian ses es seo e rang bekas tentang bersumber seseorang pecandu na ark rkob oba ddaripada aripada d seo ora rang ng dokter sekali lipu pun, n ….(Liliw weri, 2006 : narkoba seorang sekalipun, ….(Liliweri, 91)
Dalam D alam penelitian ini, kredibilitas dihubungkan ddengan engann ci citr citra t a Poli Polisi l si karena mengubah kaarena Program Polisi Sahabat Anak bertujuan untuk m enguuba bahh citraa Polisi menjadi citra negatif.Kredibilitas komunikator menent tukan n aapakah pakahh pa Polisi menentukan apat diteri rimaa pesan yang disampaikan kepada anak-anak sebagai audiens da dapat diterima nak ak dap pat dengan baik sehingga tujuan dari Program Polisi Sahabat A Anak dapat tercapai ai. tercapai. 4. Citra Suatu tu organisasi org rgan anis isas asii memiliki ki citra cit itra ra yang yan angg diperoleh dipe di p role lehh da dari ri ppublik ublik ub Suatu orga or gani nisa sasi si tersebut. terse sebu but. Citra Cit itra ra mer rup upakan n suatu suatu gambaran gam amba bara rann te tent ntan angg me men ntal, ide organisasi merupakan tentang mental, ginasi atauu kepribadian yang ditunjukkan kepada yang dihasilkan oleh imagi imaginasi org ganisasi, dan daan sebagainya (Sandra Oliver,2006: 3). publik oleh seseorang, organisasi, k dan tidak tid dak dapat diukur secara matematis, tetapi Pengertian citra itu abstrak daari r hasil penilaian baik atau buruk seperti wujudnya bisa dirasakan dari penerimaan dan tanggapan baik postif maupun negatif yang khususnya datang dari publik (khalayak/sasaran) dan masyarakat luas pada umumnya (Rosady Ruslan, 1998 : 62).
19
Menurut Rosady Ruslan (2010 : 74), citra berkaitan erat dengan suatu penilaian atau tanggapan, opini, kepercayaan publik, asosiasi atau simbol-simbol tertentu. tertenttu. ““Penilaian Penilaian at atau au tanggapan masyarakat tersebut dapat berkai berkaitan ita tan dengan timbulnya rasa hormat, ke kesan-kesan yang baik dan mengguntungkan terhadap ap ssuatu uatu ua u pproduk rodu ro d k barang dan jas sa pelayanan yang menguntungkan jasa diwakili oleh h ppihak iha hakk Humas/ PR”. diwakili Ra Rakhma at Kriyantono Kr n pe pengerti tian an ccitra itra : it Rakhmat mengemukakan pengertian citra merupakan gambaran yang ada di benak ppublik u lik ttentang ub ent ntan ang g pe pperusahaan. rusaaha h an. Citra adalah persepsi publik tentang perusahaan me eny nyangk gkut ut ppelayanannya, elayanann nya, menyangkut kualitas produk, budaya perusahaan, perilaku perus sah a aan, n aatau tau ta u perila aku k perusahaan, perilaku individu dalam perusahaan dan lainnya. Citra korpora rat me meru rupa paka kan n citr ra korporat merupakan citra keseluruhan yang dibangun dari semua komponen pe perusaha haan an sepertii perusahaan kualitas produk, keberhasilan ekspor, kesehatan keua uangan n, pe per rilaku keuangan, perilaku karyawan, tanggung jawab sosial terhadap lingkungan, lingkungaan, n pen e ga gala l maan pengalaman menyenangkan dan menyedihkan tentang pelayanan n per eru usahaaan. n perusahaan. (Kriyantono, 2008 : 8 )
Citra dapat juga berarti korporasi seperti yang terli terlihat ihat di dimata ta n (Argenti,2003:44). (Ar Argenti,20 2003 03:44). Citra Ciitr traa adalah adalah h fungsi fun ungs g i dari bagaima mana na konstituen bagaimana pesa s n yang disampaikan perusahaan me mela lalu lui konstituen menerima semua pe pesan melalui nama na m , logo g , dan melalui presentasi diri, termasuk didalamnya didalamn mnya ya eekspresi kspr ks pres esii ddari ari nama, logo, organis isas asii (A (Arg gen e ti,200 003: 3:70 70). ). visi organisasi (Argenti,2003:70). Cit itra terbentuk karena karren e a ada anya persepsi. Persepsi Perse seps psii te ter rsebut berasal Citra adanya tersebut baca tentan ng pengalaman sebelumnya dengan dari apa yang publik baca tentang menggenai apaa yang mereka tahu, dan simbol visual organisasi, interaksi mengenai ui. Se Setelah terjadi interaksi dengan organisasi, seperti apa yang mereka akui akui. k tit ki akan k mempunyaii citra it yang bberbeda b d ddarii sebelumnya. b l konstituen mungkin Jika hal tersebut terjadi, tujuan perusahaan haruslah mendapatkan citra yang lebih baik, bukan lebih buruk (Argenti,2003:70).
20
Setiap perusahaan tentunya memiliki harapan tersendiri mengenai citra yang diinginkan. Menurut Jefkins (1987:17-20) ada beberapa macam citra yang dikenal PR : a. Citraa Bayangan Bayangan Citra ini mele ekatt pa pada da oorang rang n dalam atauu anggota-anggota melekat organi nissasi si ((biasanya b asanya adalah pemi bi mimp mpin in)) m engenai ang gga g pan pihak organisasi pemimpin) mengenai anggapan lu lua ar tenta tanng organisasinya.Citra inii sseringkali e ingkal er alii ti tida dak tepatt sebagai luar tentang tidak ak aki ibat dari tidak memadainya informasi ppengetahuan engetaahu huan an ataup upun akibat ataupun organisasi pemahaman yang dimiliki oleh kalangan dalam m or r ga gani nisasi itu tu mengenai pendapat atau pandangan dari pihak-pihak lu luar. b. Citra yang berlaku Suatu citra atau pandangan yang melekat pada pihak-pihak pihak k-pihak k lua ar luar meng gen enai ai ssuatu uatu ua tu organisasi.Ci itr traa ya yang ng bberlaku erlaku tidak k sselamanya, elaman nya ya,, mengenai organisasi.Citra bahkan jarang sesu uai ddengan engan kenyataan karena semataa-ma matta sesuai semata-mata terbantuk dari pengalaman atau pengetahuan orang-ora ang lua uarr ya yang orang-orang luar bbersangkutan ersan angk gkut utan yangg biasanya bias bi asan anya ya tidak t idak memadahi, mem emad adahi hi, citra cit itra itu cenderung cen ende derung ne nega gatif. negatif. c. Citra yang diharap pkan diharapkan Suatu citra yang ddiinginkan iinginkann oleh pihak manajemen. Citra ini juga tidak sama dengan ci itra se ebenarnya, biasanya citra yang diharapkan citra sebenarnya, lebih baik atau lebih me enyenangkan dari pada citra yang ada menyenangkan ada.
21
d. Citra Perusahaan Citra dari suatu organisasi secara keseluruhan, jadi bukan citra atas produk dan pelayanannya.Citra pel elay ayanannya.Ciitr traa in iinii terbentuk oleh banyak hal.Citra berkaitan ini be berk rkaitan dengan sosok perusahaan se sebagai tujuan utamanya, bagaimana citraa pe peru rusaaha haan an yyang ang positif le ebi b h dikenal serta perusahaan lebih diterima m ooleh leeh publiknya. ee.. Ci Cit tra Ma aje jemuk Citra Majemuk Su da pega gawa waii dari d ri suatu da suatu Suatu citra yang terbentuk dari banyak unit dan pegawai memiliki organisasi. Masing-masing unit dan individu te tersebut ut m emilik ki sengaja perangai dan perilaku tersendiri sehingga secara senga gaja bbaik aikk sa ai ssadar dar maupun tidak mereka pasti memunculkan suatu citra yang belum um tentu sama dengan citra organisasi
haan se secaraa atau perusah perusahaan
keselu uru ruha hann. keseluruhan. Jefki kins ns, ada ad beberapa jenis citra yang diken nal ddii Menurut Frank Jefkins, dikenal akan an ssebagai ebag eb agai dunia aktivitas hubungan masyarakat, yaitu dapat dibedak dibedakan berik ikutt (R (Rus sla lan, n, 11998 998 : 65 99 65-6 -67) 7):: berikut (Ruslan, 65-67): 1. Citra Citr Ci tra cermin (mirror or image)) skan bahwa terjadi perbedaan citra di masyarakat Citra ini menjelas menjelaskan ani n sasi ant tara yang diharapkan dengan kenyataan tentang suatu orga organisasi antara isa terj rjadi justru mencerminkan "citra" negatif citra di lapangan, bis bisa terjadi muncul yang muncul. 2. Citra Kini (current image)
22
Citra merupakan kesan yang baik diperoleh dari orang lain tentang perusahaan/organisasi atau hal yang lain yang berkaitan dengan produknya. 3. Citraa ke keinginan (wish image) Citra keinginan in ini adalah adal ad alah ah sseperti eperrti ep t apa yang ingi ginn dan dicapai oleh ingin pihak manajemen mana ma najjemen terhadap lemba baga ga/p /per eruusahaan, atau pr pproduk oduk yang lembaga/perusahaan, di dit tampilka kann ditampilkan
tersebut
lebih
ddikenal iken ik e al
((good good go od
awaare r ness), awareness),
me menyenangkan dan diterima dengan kesan n yangg se sela lalu lu pos ositif selalu positif diberikan (take and give) oleh publiknya atau masyarakat masyyarak kat uumum. mum. 4. Citra perusahaan (corporate image) bagai tujuan tuju uan Citra ini berkaitan dengan sosok perusahaan seb sebagai ang po positif f, utamanya, bagaimana menciptakan citra perusahaan yyang positif, dike di kena nall serta se diterima ooleh lehh pu le publ b iknya, mungk gkin in tenta ang lebih dikenal publiknya, mungkin tentang e ay el ayanan prima, keberhasilan dalam bbidang idan id angg sejarahnya, kualitas ppelayanan ab ssosial. osi sial al.. marketing, dan hingga berkaitan dengan tanggung jawa jawab 55.. Citra Cittraa serbaneka Ci serb se rbaaneka ((multiple mult mu ltip iple le image) ima mage) Citr Ci tra ini merupaka k n pelengkap peleengkap dari citra cit itra ra perusahaan perusahaa haan di atas, Citra merupakan misalnya bagaim mana pihak Humas/PR-nya akan menampilkan bagaimana pengenalan (awareness) (awareeness) ter rhadap identitas, atribut logo, brand's terhadap name, seragam, dan ssebagainya ebag gainya yang diidentikkan ke dalam sebauh citra serbaneka yang dii integrasikan terhadap citra perusahaan diintegrasikan perusahaan.
23
6. Citra penampilan (performance image) Citra ini lebih ditujukan kepada subjeknya, bagaimana kinerja atau penampilan diri professional dirri pa para professio iona nal pada perusahaan bersangkutan.
(20 2010 10:6 :62)) dikatakan dik ikat a ak akan citra yang baik bai dapat berkaitan Dalam Ruslan (2010:62) dengan timbu buln lnya ya respek (rasa hormat), h rm ho rmat at), ), kkesan esan yang baik dapat dengan timbulnya meeng ngun untu tungkann suatu suatu organisasi produk ma maup upun jas asa. a. N a un bila am bil ila suatu menguntungkan maupun jasa. Namun orga or ganisaasi mengalami “krisis kepercayaan” dari ri pub blikk ma maka aakan kan organisasi publik membawa perusahaan harus mem mbawa dampak negatif bagi citranya. Selain itu, perus sah a aaan ju juga haru us mengelola mengelola
citra positif
yang telah mereka
miliki.Dengan miliki.D Denga gann ttetap etap
at komitm men mempertahankan citra positif tersebut, publik dapat meliha melihat komitmen ahaan n perusahaan pada publik. Citra positif mencakup kredibilitas perusa perusahaan ilih ihat at ddari arii du ar dua hal, yaitu ((Kriyantono, Kriy Kr iyan anto tono no,, 2008:89) : yang dapat dil dilihat 1) Kemampuan Persepsi publik bahwa perusahaan dirasa mempunyai kkemampuan emam ampu puan ddalam allam m me mem menuhii kkebutuhan, ebut eb utuh uhan an, hharapan, arapan, n m aupu au p n kkepentingan epentinga gann pu pub blik memenuhi maupun publik 2)) Kepercayaan Keppercayaan Ke Persepsi publik bahwa bahwa perusahaan peruusahaan dapat dipercaya untuk tetap berkomitmen menjaga menjjag a a kepen ntingan bersama.Perusahaan dipersepsi kepentingan tidak semata-mata meng ngejar kepentingan bisnis tetapi juga mengejar mempertimbangkan keb butuhan dan kepuasan konsumen kebutuhan konsumen. Dalam konteks lain, citra juga merupakan refleksi dari identitas perusahaan. Identitas perusahaan itu sendiri adalah manifestasi visual dari
24
realitas perusahaan yang disampaikan melalui nama organisasi, logo, motto, produk, pelayanan, bangunan, kertas surat, seragam, dan semua dibuat bukti nyata yang dib bua uatt organisasi si ddan an dikomunikasikan ke berbagai konstituen. Ke Kemudian persepsi konstituen didasarkan did das asar a kan pada realitas yang disamp mpaikan disampaikan
perusaha aan perusahaan
((Argenti,2003:58). Arge Ar gent nti,20 2003:58).
Bebe bera r pa Beberapa
hal
yang
m embentuk id iden enti t ta tas perusahaan menurut ut bbuku ukuu Corporate uk Corporate Communication Coomm m unication membentuk identitas (Arg rgen enti ti,2 ,2003:61 61-64 64) yaitu : (Argenti,2003:61-64) a. Vi Visi Hal yang paling sentral bagi identitas perusahaan ad adalah h vvisi isi yang is mencakup nilai inti perusahaan, filosofi, standar, dan tu ttujuan juan an perusahaan b. Nama dan logo Organ nis isas asii Organisasi
dap apat membedakan membedaka kann di diri ri ddengan engan yang llain ain deng ai gan dapat dengan
berdasarkan nama ddan an llogonya. o onya. Logo adalah komponen pen og enti ting ng penting lainya dari identitas perusahaan-bahkan mungkin le ebi bihh pe pen ntiing lebih penting ddaripada aripa ipada da
nama
ka kare rena na karena
ssifat ifat if
vis isua uall visual
merek ka mereka
(yang ng
ddapat apat
me mem mungkinkan mereka mer ereka untuk untu tuk berkomunikasi berkomunik ikas asii lebih lanjut lanj la njut tentang memungkinkan perusahaan darip pada nama anya) dan prevalensi mereka yang daripada namanya) meningkat di berbagai berbaaga g i jenis m edia. media. c. Perilaku Karyawan Visi organisasi harus din i yatakan secara konsisten di semua unsure dinyatakan identitasnya, dari logo dan motto untuk perilaku karyawan.
25
Karyawan menjadi salah satu hal yang terpenting dalam menentukan citra perusahaan.Penelitian ini menjelaskan menggunakan salah satu faktor pendukung perusahaan.Hal ini berkaitan peend nduk ukung citra suatu su dengan pelayanan Karyawan pelay ayaanan karyawan di garda depan. Ka Kary r awan yang terletak di pene n nt ntuu dalam dala da lam pembentukan pembentuka kan citra sebuah gardaa depan menjadii pe penentu perusahaan. perusahaan. Penelitiaan ini berfokus pada citra ciitr traa personal person onal al kkaryawan aryawaan yang Penelitian meru me rupaka kan bagian dari sebuah perusahaan. Citra ya yang ddigunakan igun ig unak akan a ada dalah merupakan adalah citraa yang ada pada diri personal yang dilihat oleh or dari oorang angg la lain. da ari r beberapa kepada be literature, citra personal dalam mengarah kep pad a a personal pers pe rsonall branding. 5.. Citra Personal (Personal Branding) Polisii sebagai seba se baga gaii bagian bagi ba g an dari organisasi orga gani nisa sasi si ddituntut itun it u tut untuk me menj njaga na ama menjaga nama baik kepolisian. Citra kep pol olisia iann dapat terbentuk dari perilaku po pol lissi kepolisian polisi sebagai pihak yang berperan sebagai garda depan organisasi. Po Poli lisi ssahabat ahab ah abat Polisi an ak k bbertujuan erttuju juan an uuntuk ntuk mengubah men engu guba bahh citra ci kkepolisian ke poli po lisi sian kkee ar ah h pos osit itif if.Citra C anak arah positif.Citra kke p lisi po sian an ttercipta ercipta melalu ui polisi ssebagai ebagai persona nall. Imag ge ya yang diubah kepolisian melalui personal. Image adalah pandangan anak k-anak terh hadap polisi.Anak-anak menganggap anak-anak terhadap polisi adalah sosok menyeramkan. menyyeramkan.. Oleh karena itu, citra personal yang baik perlu diterapkan kepada da set t iap polisi untuk membentuk image yang setiap tidak menyeramkan sehingga m empengaruhi citra kepolisian menjadi lebih mempengaruhi baik pula. Dalam penelitian ini, dibutuhkan sebuah teori yang menjelaskan
26
mengenai citra personal. Maka peneliti menggunakan teori personal branding. Ronald Susanto Kupta dalam m tesis te ld S usanto menjelaskan pengertian branding, personal bra and nding, Personal bra branding randdin i g adalah ada dala lah h sebu sebuah buah pencitraan pr prib pribadi i adi yang mewakili serang ngkaian ke kkeahlian, ahliian ah a , suatu suuatu u ide id de ce ceme m rlang, sebuah si sistem kepercayaan, serangkaian cemerlang, dann pe da ersamaaan ni nil lai yang n ddianggap iaang ngga gap p me mena n rik oleh orang ng lain. Personal persamaan nilai menarik Bran Br andi ding g adalah segala sesuatu yyang ang adaa pada dir an ri anda yang Branding diri membedak akan an ddan an menju al, l se epe pert rti pesan anda, pe pemb mbawaan di iri dan taktik membedakan menjual, seperti pembawaan diri pema masaran (Ronald Susanto, 2009). pemasaran
Menurut Menurut Wasesa (2011: 282), Personal Branding Bra r ndin ingg adalah adal ad alah ssuatu u tu ua proses karirnya sebagai merk prosses ketika orang menggunakan dirinya atau karirny nya se eba baga g i mer rk (brand). terkecuali memiliki (bbrand). d Setiap orang memiliki brand. Siapapun tanpa terkecu c alii me memi m likii brand.
Setiap
orang
memerlukan
eksistensi
agar
dditerima iterim i a
ddi
tersendirii. Keun nikan n lingkungannya. Setiap individu memiliki keunikan tersendiri. Keunikan enga en gann ca ccara ra memasarka an di diri ri sendiri kepada or orang la ain in.. perlu dijaga ddengan memasarkan lain. Tujuan
personal brandi ding ng branding
ad adalah maki kinn agar masyarakat luas sema semakin
mengenal individu, menampilkan keunggulan kompetitif, me men ncip iptaaka k n menciptakan citr itraa ya yang ng ddiinginkan, iing ii ngin inka kan, ddan an m enun en unju jukk kkan kkonsistensi onsi on sist sten ensi si ddalam alam al am suatu tu bbidang idang id citra menunjukkan (W (Wasesa, , 22008 008 : 282). 00 Dalam membangun membanggun perso onal brandingg tentunya diperlukan personal elemen-elemen utama, ddimana imana el elemen-elemen tersebut harus saling terintegrasi dan dibangun be bbersamaan. rsam amaan. Menurut Montoya & Vandehey dalam tesis Ronald Susanto, Pe Personal Brandingg dapat dibagi menjadi tiga elemen utama, yakni: 1) You, atau dengan kata lain, seseorang itu sendiri. Seseorang dapat membentuk sebuah personal branding melalui sebuah polesan dan metode komunikasi yang disusun dengan baik. Dirancang untuk menyampaikan
27
dua hal penting kepada target market, yaitu: Siapakah seseorang tersebut sebagai suatu pribadi? Dan Spesialisasi apa yang seseorang itu lakukan? Personal Brand adalah sebuah gambaran mengenai apa yang masyarakat pikirkan tentang seseorang. Hal tersebut mencerminkan nilai-nilai, kepribadian, keahlia ian n da dan kualitas yang membuat seseorang berbeda keahlian dengan yangg la lai innya. lainnya. 2) Pr rom omise. Personal Brand d adalah h se sebuah janji, sebuah tanggung-jawab Promise. un ntu tuk memenuhi harapan yang timbul pad da ma m syarakat akibat dari personal untuk pada masyarakat brandd itu sendiri. 3) Relationsh hip ip. Sebuah personal branding ya yang n baik akan mampu Relationship. menciptakan su uatu u re ela l si yyang ang an g ba bai ik dengan klien, sem makin banyak atributsuatu relasi baik semakin atri at r bu butt yyang ang ddapat apat ap at dditerima itter e im ma ol leh kklien lien li n ddan an semakin ttingginya ingginya tingkat atribut oleh kek ke kuas asaaan seseorang, menunjukk k an ssemakin emak em akin baiknya tingk gkat relasi yang kekuasaan menunjukkan tingkat adaa ppada ada personall bbranding rand ra ndin ing g tersebut. (Ron onal a d Susa santo, 2009) (Ronald Susanto,
Menurut Menuru Me ut P Peter eter Montoya dalam Ronaldd Susanto Susanto o dikatakan dik ikat a akan bbahawa ahawa ada ad dela delapan lapan konsep utama yang menjadi acuan dalam m me membangun emb mban angun su suatu uatu personal pers rsonal brandingg seseorang yaitu : 1) Spesialisasi(The Law of Specialization) Spesialisasi dapat dilakukan pada satu atau beberapa cara, yak kni yakni Ability, Behavior, Lifestyle, Mission, Product, Profession Proffessionn dan Serv rvic icee. Service. 2) Kepemimpinan(The Law w ooff Leadership) Masy Ma syar arak akat at Masyarakat
membutuhkan
ssosok osok os ok
ppemimpin emim em impi pinn
yang ng
ddapat apat
memu mutu tusk skan n ssesuatu e uatu ddalam es alam al am sua uasa sana na ppenuh enuh en uh ketidakpa past stia iann dan memutuskan suasana ketidakpastian m emberikan suatu ara r han ya yang jelas untuk mem emen enuhi h kebutuhan memberikan arahan memenuhi mereka. Sebuah Personal Peersonal Brand Brannd yang dilengkapi dengan kekuasaan dan kredibilitas seh hin i gga ma mampu memposisikan seseorang sebagi sehingga pemimpin yang terbentuk terbentu tuk dari dari kesempurnaan seseorang. 3) Kepribadian(The Law of Personality) Sebuah Personal Brand yang hebat harus didasarkan pada sosok kepribadian
yang
apa
adanya,
dan
hadir
dengan
segala
28
ketidaksempurnaannya. Konsep ini menghapuskan beberapa tekanan yang ada pada konsep Kepemimpinan (The Law of Leadership), seseorang harus me memiliki kepribadian kepri riba badi d an yang baik, namun tidak harus menjadi menjad adii sempurna. Perbedaan(The Law aw ooff Distinctiveness) D st Di stin inct ctiv i en eness) 4)) Perbedaan(The h Personal Pers Pe rson o al Brand yang efe f kt ktiff pperlu erlu er lu ditampilkan n ddengan engan cara Sebuah efektif yang ber rbe bedda dengan yang lainnya ya. Bany nyak ak aahli hli pema m saran yang berbeda lainnya. Banyak pemasaran meembangun suatu merek dengan konsep ya yyang ng ssama amaa deng am ngan membangun dengan kebanyakan merek yang ada di pasar, dengan tujuan untuk an tuj ujua uann untu uk menghindari konflik. Namun hal ini justru meru merupakan rupaka kann ssuatu uatu idak ddikenal iken nal a kesalahan karena merek-merek mereka akan tetap ti tidak diantara sekian banyak merek yang ada di pasar. w of Visibility Vis isib ibil ilityy 5) The Law s, Pe Per rsonal Brandd harus dapat dilihat secara sec ecar ara Untuk menjadi sukses, Personal konsisten sampai Personal Brand seseorang dikenal.Ma aka vi vis sibbillity dikenal.Maka visibility llebih ebi bihh pe pent ntin ing darii kkemampuan emam em ampu puan an (abili lity ty))-ny nya.U Unttukk menjadi menjad adii vi vis sible, penting (ability)-nya.Untuk visible, se ese seoorang perlu me mempromo mosikan dirinya, m emasarrka kan dirinya, seseorang mempromosikan memasarkan menggunakan seti iap kesemp patan yang ditemui dan memiliki setiap kesempatan beberapa keberuntun ngan. keberuntungan. 6) Kesatuan (The Law off Unity) Unity ty) Kehidupan pribadi seseorang seseo orang dibalik Personal Brand harus sejalan dengan etika moral dan sikap yang telah ditentukan dari merek tersebut.Kehidupan pribadi selayaknya menjadi cermin dari sebuah
29
citra yang ingin ditanamkan dalam Personal Brand. 7) Keteguhan(The Law of Persistence) Setiap Personall Brand membutuhkan Brand memb mbut utuh u kan waktu untuk tumbuh, dan selamaa proses tersebut berjalan, adala adalah lahh penting untuk selalu memperhatikan memperhatikan
s ti se t ap setiap
ttahapan ahap ah apan an
dan
tren n d. trend.
Dapat
pula
dimodifi fika kasi s ka k n dengan iklan atau ata t u public publ pu blic ic relation.Seseo eorang harus dimodifikasikan relation.Seseorang teta te tapp teguh tegu guhh pada Personal Brand awal aw wal yang te tela lahh dibentuk uk, tanpa tetap telah dibentuk, peern rnah ragu-ragu dan berniat merubahnya. pernah 8) Nama baik (The Law of Goodwill) Sebuah Personal Brandakan memberikan hasil yang llebih e ih eb h bbaik aikk dan ai bertahan lebih lama, jika seseorang dibelakngnya ddipersepsikan i ersepsik ip kan dengan cara yang positif. Seseorang tersebut harus di iasosias asikan n diasosiasikan dengan sebuah seb ebua uahh ni nila l i atau ide yyang angg di an diak akui ui secara umum m ppositif ositif ddan an nilai diakui bermanfaat. Dalam penelitian ini, teori personal branding diperlukan diperlu luka kann un unt tuk untuk me nil ilaii bagaimana baga gaim iman ana citra po poli lisi si yyang angg bbertindak an ertinda dakk se seba bagaii kkomunikator omunikaato torr ddalam alam menilai polisi sebagai Po P lisi Sahabat Sah ahab abat Anak. Polisi Polissi bertindak bertinda dakk sebagai person onal al dan m enja en jadi bagian Polisi personal menjadi dari
organisasi kepolis sian. Oleh karena itu, teori personal branding kepolisian.
dibutuhkan untuk menjelaskan menjelaask s an mengenai men ngenai citra polisi sebagai personal. F. Kerangka Konsep Konsep yang akan dijelaskan n dalam penelitian ini adalah kredibilitas komunikator terhadap citra. Konsep dimulai dari kredibilitas komunikator
30
yang meliputi daya tarik, motif, dapat dipercaya, kepakaran, dan keaslian pesan, yang mempengaruhi citra polisi. 1.
Kredibilitas Komun Komunikator nikator t Penelitian Penel elit itiian ini berfokus pada kredibilitas kkomunikator o unikator selaku pelaku om
utam ma dalam proses kom omun unik i as asi.i. P en nel e itian ini meli liha h t seberapa jauh utama komunikasi. Penelitian melihat pengaruh kred dibi bili l ta tas Unit Dikyasa yangg berfungsi berf be rfun unggsi sebagai pembicara peemb m icara dan pengaruh kredibilitas pema mate teri ri dalam m kegiatan kegiatan Polisi Sahabat A nak terh na had adap ap perubah han a citra pemateri Anak terhadap perubahan poli po lisi yang yan ang dahulunya memiliku image menyeramkan menyeramk kan menjadi menja jadi di bbersahabat e saha er habat polisi dengan deng ngan anak-anak. Dalam penelitian ini, pengukur pengukuran uran kkredibilitas redibilitaas re komunikator diukur dengan (Liliweri, 2006 :85): ko a. Daya Tarik Audiens meras tertarik kepada komunikator jikaa mem milik ki memiliki kesama aan an, ta tamp mpil ilan a fisik, pemb mbaw awaa aann da dan suasana da dala lam pros oses es kesamaan, tampilan pembawaan dalam proses komunikasi. Dalam pe pene neli liti tian ini, daya tarik komunikator ddiukur iuku iu kur penelitian pada penampilan, wibawa, dan keramahan yang ditamp mpil ilka kann ol oleh ditampilkan poli lisi. i polisi. b. Fa Fakt ktor Dinamis Faktor Dalam proses kom munikasi, komunikator koo munikator tidak dalam keadaan statis. komunikasi, Komunikator dapatt melaku ukan perpindahan. Komunikatorharus melakukan terlihat semangat dan ener rjik agar audiens merasa tertarik dengan enerjik komunikator n litian ini komunikator. Dalam pene penelitian ini, faktor dinamis tidak digunakan karena anak-anak sebagai responden dalam penelitian ini belum memahami gerakan-gerakan yang dilakukan oleh komunikator.
31
c. Motif Motif merupakan independen pendorong komunikator komunikasi.Audiens dalam melakukan melakukaan aktivitas ak komu muni n kasi.Audiens atau khalayak lebih menerima suka m enerima informasi dari komunikator or yyang ang mau berterus terang ddan an jujur. Dalam ppenelitian en nel elit i ia iann in ini mo m tif diukur unt tuk menilai apakah motif untuk dalam me mela l ks k anakan Program P olis ol isii Sahabat Sa Anak k pihak dari melaksanakan Polisi Polr Po lresta Yogyakarta Yogyakarta menyampaikan m a sud da ak dann tu tuju j annyaa kepada Polresta maksud tujuannya au udi diens. audiens. dd.. Kesamaan Sama halnya dengan daya tarik, faktor kesamaan kes e am maa aann ju jjuga ga kator. Dalam am berpengaruh dalam menentukan kredibilitas komunik komunikator. ena pen enulis penelitian ini, faktor kesamaan tidak digunakan kare karena penulis menggan angg ggap ap ffaktor a tor kesama ak aan ddengan enga en gann daya tarik ik memil lik ki menganggap kesamaan memiliki persamaan. e. Dapat dipercaya Kepercayaa Ke aann ya yang ng ddiperoleh iperoleh ip h kkomunikator omun om u ikator t ddari ari au audi dien ensnya Kepercayaan audiensnya akan sangat bergun na dalam m pproses roses komunik ikas asi.i. Kep per erca cayaan dapat akan berguna komunikasi. Kepercayaan unikator tersebut. Perilaku dan geraktimbul dari nama baik komu komunikator kator dapa at menimbulkan sikap rasa percaya dari gerik dari komunik komunikator dapat ari kketerpercayaan eterpercayaan tidak ada namun dapat audiens.Indikator da dari khalay yak memiliki kontak langsung dengan terjadi setelah khalayak komunikator. Khalayak dapat melihat secara langsung melalui aspek verbal (cara bicara), non verbal (raut wajah, suara), dan
32
perilaku dari kamunikator. Indikator ini digunakan untuk mengukur kepercayaan peserta PSA (Polisi Sahabat Anak) Polresta Yogyakarta terhadap pihak kP olresta Yogyak ol akar a ta dalam menyampaikan materi. Kepakaran f. Kepa paka karan Seorang kkomunikator om mun unik kat ator or yan ang merupakan se eor o ang pakar dalam yang seorang bidang gny nyaa cenderung mudah h me memp mpen engaruhi khalayak khala laya y k karena bidangnya mempengaruhi m teri yyang ma ang dianggap dapat dipercaya an ya. materi dipercaya. g. Ke Keaslian pesan mengenai keaslian pesan Khalayak akan mengukur sendiri mengen nai a kea asl slia ian pesa an sumberyang disampaikan apakah pesan tersebut berasal darii su sumb m ersumber percaya. 2. Citra Polisi Polisii merupakan meru me rupa paka kann bagian darii or orga gani nisa sasi si kepolisian ya yan ng ditun ntu ut organisasi yang dituntut untuk menjaga citra po oli lisi s ssebagai ebagai suatu bentuk organisasi. Iden eb enti tita tas polisi Identitas organisasi terbentuk oleh visi, nama dan logo, serta perilaku perilak ku ka kary ryaw awan karyawan (A (Argenti A ti,2 ,200 003: 3:661-64) 4). Dalam Dala Da lam m penelitian penelitiian ini, pe ini ni,, polisi poli lisii adalah addalah ka kary ryawan (Argenti,2003:61-64). karyawan darii oorganisasi rganisasi kepo o li l sian. Pe Perilaku polisii me menj jadi id iden entitas dari kepolisian. menjadi identitas kepolisian. Citra kep polisian terb bentuk karena perilaku polisi sebagai kepolisian terbentuk garda depan organisa asi s . Oleh kkarena arena itu, penelitian ini berfokus pada organisasi. citra polisi secara person onal ssebagai ebagai bagian dari organisasi kepolisian. personal Mengacu pada citra perso s nal atau teori personal branding g Peter personal Mantoya dalam Ronald Susanto,
citra polisi dalam penelitian ini
diukur melalui unsur pembentuk personal branding yaitu:
33
1) Spesialisasi(The Law of Specialization): Spesialisasi dapat dilakukan pada satu atau beberapa cara, yakni Behavior, Product, dan Service 2) Kepe Kepemimpinan(The pem mimpinan(The Law of Leadership)) aw ooff Pe Pers r on onality): Konsep iini ni menghapuskan 3) Kepribadian(Thee L Law Personality): bebera rapa pa tekanan tekanan yang ada pada da kkonsep onse on sepp Kepemimpin nan a (The Law beberapa Kepemimpinan Leade derrshhip), seseorang harus me emi m liki kkepribadian epri ep riba badian yan ng baik, of Leadership), memiliki yang namun tidak harus menjadi sempurna. namun 4) 4) Kesatuan (The Law of Unity) 5) Nama baik (The Law of Goodwill) men ngubah citra citr traa Kegiatan yang dilaksanakan oleh kepolisian untuk mengubah rakat m ulaa i kepolisian sangat bermacam-macam.Seluruh lapisan masyar masyarakat mulai berb rbag agai ai kegiatan tese ebu butt, m asya as yarakat yang tterlibat erlibat pu er punn disentuh.Darii be berbagai tesebut, masyarakat liti tian an kkali ali ini peneliti ingin mengetahui se sepe pertt i berbeda-beda. Dalam peneli penelitian seperti ap pa pengaruh dari kredibilitas komunikator terhadap pemben entu tukaan ci cit tra apa pembentukan citra poli lisi. i Konsep Konssep ppertama ertama ddalam alam al am ppenelitian enel en elit itian ad adal alah ah kkredibilitas redi dibi bili littas komu muni nikkator polisi. adalah komunikator d n kons da nsep ep kedua yang di dimu m nculka kan peneliti dal lam ppenelitian enelitia iann ini adalah dan konsep dimunculkan dalam sebaggai pengaru uh yang diakibatkan oleh kredibilitas konsep citra polisi sebagai pengaruh komunikator. terda dapat dua buah variabel yaitu variabel Dalam penelitian inii terdapat sebag a ai variabel bebas kredibilitas komunikator sebagai bebas, citra polisi sebagai variabel yang dipengaruhi (terikat). Hubungan antar variabel dapat digambarkan dengan :
34
Gambar 2 Hubungan Antar Variabel Variabel Bebas (X) (X) Kredibilitas Kom Komunikator munikator 1. 2. 3. 4. 5.. 5
Daya Tar Tarik arik ik Motif Moti if Dapat dipercaya Da Kepakaran Kepakara an Keaslian ppesan essan
Variabel Terikat (Y) Citra Polisi 1.Spesialisasi 1.Spes esia i lisasi 2. Kepem mim impinan Kepemimpinan 3. Kepribadian Kepribadiian 4. Kesatuan 5. Nama Nam ama baik
Hipotesis G. Hi Hipo pote tesis Menurut kesimpulan Menu nurut Singarimbun dan Effendi (2006 :43) hipotesis adalah ada d lahh ke kes simpulaan sementara dua variabel seme mentara atau proposisi tentative mengenai hubungan antaraa du ua va vari riabell ataau lebih. Berdasarkan perumusan masalah dan kerangka teor ri yan ng tela ah atau teori yang telah ad da, peneliti membuat hipotesis mengenai masalah tersebut yaitu: ada, 1. Hipotesis Hipotesiis Teoritis: Teor Te o itis: Kredibilitas Komunikator Kom omunikator (X) mempengaruhi mem emppengaruh uhii citra polisi (Y) 2.
komuni nika kato tor (X (X) Hipotesis Riset : Semakin tinggi kredibilitas komunikator maka ccitra maka ittra ppolisi olis ol isii (Y (Y)) ya yang ng tterbentuk erbe er bent ntuk uk m enja en jadi di ppositif osit os itif if menjadi
H. Definisi D fi De fini nisi si Operasional Ope pera rasional dalah unsu ur penelitian yang memberitahukan Definisi operasional ad adalah unsur kur suatu variabel. Dengan kata lain, definisi bagaimana caranya menguk mengukur m petu unjuk pelaksanaan bagaimana caranya operasional adalah semacam petunjuk arimbun dan Effendi, 1989 :46). Definisi mengukur suatu variabel (Singa (Singarimbun opersional yang dibuat dapat berbentuk definisi operasional yang diukur (measured), ataupun definisi operasional eksperimental. Definisi operasional
35
eksperimental adalah mendefinisikan variabel dengan keterangan-keterangan percobaan yang dilakukan terhadap variabel atau konstrak tersebut (Moh,Nazir, 2011 : 126). ). Definisi Def efinisi operasional operas asio iona n l dalam penelitian ini adalah :
1. Kredibilitas Kred dib ibilitas Komunikat ator or P ro ogr gram am P o isi Sahabat An ol A ak di Polresta Komunikator Program Polisi Anak Yogyakarta Yogyakarta Kriy iyan anto tonno (2006:21), (2006 06:21), 2 mendefinisikan variabel varia iabe bel beba as iialah alah al a variabe b l yang Kriyantono bebas variabel didu di duga sebagai sebagai penyebab atau pendahulu dari vari riab a ell lai ainn nnya ya. Da alam diduga variabel lainnya. Dalam penelitian kredibilitas pene nelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah kredibil ilit i as kkomunikator omunikatoor om pada komunikator pada program Polisi Sahabat Anak. Indikator kredibilitass kom mun unik ikator merujuk pada pendapat Liliweri (2006 :86), yaitu: a.
Daya Tarik : dalam penelitian ini, indikator yang digun nakann digunakan adalah ah ppenampilan enam en ampi p lan dari kkomunikator. omun om unik ikat ator o . Apakah ppenampilan enampiila lann komunikator rapi dan dan menimbulkan menimbulkan ketertarikan pada anak-anak anakk-an anak ak sebagai peserta PSA. Bagaimana postur tubuh Polisi, Poliisi si, ta amp mpaang tampang yang ng bbersih, ersi er sihh, tidak tid dak bbersikap ersi er sika kapp sombongg dan dan an gkkuh. h angkuh.
b. Mo Moti tiff: Motif diukur diuku kur apakah apak kah dalam setiap setia iapp ke kkegiatan g atan gi n P SA yang Motif: PSA dilakukan oleh pihak pih hak Polrestaa Yogyakarta menyampaikan maksuda dari PSA atau tidak. tidakk. c. Dapat dipercaya: Apakah Apaakah kkomunikator omunikator dapat dipercaya oleh peserta terhadap dalam program m Polisi Sahabat Anak tersebut tersebut. Indikatornya adalah polisi yang bertindak sebagai komunikator mudah bekerja
36
sama, bersikap baik, memiliki wajah yang ramah, dan memiliki suara yang lembut. Kepakaran digunakan d. Kepakaran: Kep epak akaran digunak akan a untuk mengukur apakah peserta PSA percaya percaya akan materi yang disampaikan disampa paik i an oleh Polisi sebagai komunikator. e. keasli ian ppesan: esan: Keaslian pesan an ddigunakan iguunakan untuk ig uk mengukur keaslian kepercay ke ayaa aan peserta PSA terhadap ppesan e an yyang es angg di an disampik kan a pada kepercayaan disampikan PS PSA. 2. 2. Citra Citrra Polisi Mengacu pada citra personal atau teori personal bbranding randdin ingg yang yang (2009) 9), citra citr traa dikemukakan oleh Peter Montoya dalam Ronald Susanto (2009), uk personal pers rsonaal polisi dalam penelitian ini diukur melalui unsur pembentu pembentuk branding: a. Spesialisasi(The
Law aw ooff
Specialization).
dap apaat Spesialisasi dapat
Abilit ityy,Be Beha havi vioor, dilakukan pada satu atau beberapa cara, yakni: Ability,Behavior, Liffest Li styl ylee, Mission, Mission, n Product, Pro rodu duct ct, P rofessi sion on da dan SService. erviice. Dala lam mP olisi Lifestyle, Profession Dalam Polisi Sa Saha habbat Anak, citra citrra yang tterbentuk erbentuk adalah h ci citr t a po ppolisi liisi yyang ang tidak Sahabat citra menakutkan dan m eyeramkann. Tidak menakutkan dapat dilihat dari meyeramkan. perilaku polisi. S pesialisassi dalam penelitian ini diukur dari Spesialisasi keterampilan, tempat at ker rja, dan pelayanan. Indikatornya adalah: kerja, Polisi terampil dalam bi bbidangnya, dangnya Polisi memberikan arahan yang baik, Polisi selalu siap sedia memberikan pertolongan, dan Polisi memberikan respon yang cepat.
37
b. Kepemimpinan(The Law of Leadership). Kepemimpinan diukur pada bagaimana mereka memimpin dalam Program Polisi Sahabat Polisi Anak, apakah P oliisi memiliki ol ki sikap sik ikap pemimpin yang baik atau tidak. Sahabat Hal ini ini juga menjadi tujuan dari Polisii Sa S habat Anak yaitu agar anak tidak takut ppada adaa po ad poli lisi si ttetapi etap a i menghormat atii dan menganggap polisi menghormati sepert ti te ema man. seperti teman. cc.. Ke Kepribad dia ian(The Law of Personal lit ity) y).. Kepribadian Keprrib ibad adia iann dikur melalui Kepribadian(The Personality). ap an dik iken enal al bbaik a k se ai serta apakah kepribadian komunikator positif ddan dikenal diharapkan ramah, bersikap sopan dan santun. Sesuai citra yyang angg di diha h rapkaa n berubah oleh kepolisian adalah bagaimana image menyeramkan menyeram mkann be beru rubahh menjadi image bersahabat. d. Kesatuan (The Law of Unity). Kesatuan diukur melalu ui sikap ap dan n melalui etika
yang yang
dditampilkan itampilkan
ooleh lehh le
ko komu m nikator. komunikator.
IIndikatornya ndikatorny nd nyaa
adalah:Tidak bertindak bertind ndak ak ssemena-mena, emena-mena, memberikan salam kep epad ada kepada peserta PSA, tidak pilih kasih , dan tidak membuat ppeserta eserrta P es SA PSA tterganggu. ergan angg gguu. e. Na Nam ma baik (The La Law of Goo oodwill). Nama bbaik aikk me ai mili iliki ki indikator Nama Goodwill). memiliki baik atau buruk. Apakah kkomunikator omunikator tersebut menjaga nama baiknya atau tidak.
38
TABEL 1. 2 Definisi Operasional Variabel Variabel Bebas (x) Kredibilitas Komunikator
Dimensi Daya Tarik
Indikator 1. Polisi Poliisi berpakaian berpakaian rapii Polisi 2. P olisi memiliki postur tubuhh yang ya gagah 3. Polisi berbicara dengan tegas 4. Polisi selalu se tersenyum terrsenyyum m
Motif Mo oti tf
11.. Polisi Polisi menjelaskan untuk apaa menjaga m njaga me ketertiban lalu lintas 2. Polisi menyampaikan tujuan dari menyebrang jalan 3. Polisi menyampaikan kegunaan memakai helm 4. Polisi menjelaskan tujuan Polisi Sahabat Anak 1. Polisi mampu bekerja sama 2. Polisi menolong saat mengalami kesulitan kesu ke suli lita tann 33.. P olis ol isii memberikan memb me mberikan an contoh con onto tohh ke keti tika ka Polisi ketika menjelaskan tentang tent te n an ang Lalu Lintas 4. Polisi berbicara lembut
Dapat dipercaya
Kepakaran Kepa Ke paka kara rann
Keaslian pesan
11. Pembicara Pem embi bica cara ra bberasal e as er asal al ddari arii Po ar Poli Polisi lisi s L Lalu aluu al Lint Li ntas as Lintas 2. Polisi mampu maamp m u memperkenalkan mem mperkenalkan ram ambu buramburambu lalu llintas intas 3. Polisi menyampaikan meenyampaikaan peraturan tertib keselamatan lalu lintas uuntuk ntuk kesel lamatan di jalan raya 4. Polisi mampu mam mpu menjelaskan menj njelaskan cara menyebrang jjalan a an hharus al arus di zebra cross dan melihat kan kanan nann kiri 55. Polisi mampu menjelaskan bagaimana menggunakan helm dengan benar sampai terdapat bunyi klik 1. Polisi mampu menjelaskan peraturan lalu lintas dengan memberikan arti dari
Skala / Indikator Likert SS:Sangat Setuju (5) S: Setuju (4) R: Ragu (3) T TS :Tidak Setuju (2) TS:Tidak ST TS: S Sangat Tidak Tida STS:Sangat Setu uju (1) Setuju Likert L Li kert SS:Sangat SS:S SS :Sangatt Setuju (5) Setuju S S S: etuju (4)) et R: Ragu Rag aguu (3) TS:Tidak Setuju T TS :Tid :T dak S etujju (2) STS:Sangat STS:Sa ST Sang ngat a Tidak Tid da Seetuju u ((1) 1) Setuju Likeert Likert SS:Sangat SS:S Sanga gat Setu Setuju uju (5) Setuju S: S etuju (4)) et R: Ragu (3)) TS:Tidak S etuuju (2) et Setuju STS:Sa Sang ngat at Tidak Tida STS:Sangat Setu Se tuju ju ((1) 1) Setuju Likert Like Li kert SS:S SS :San anga gat Setuju (5) SS:Sangat S: S etuju (4) et Setuju R: Ragu (3) TS:Tidak Setuju (2) STS:Sangat Tidak Tida Setuju (1)
Likert
39
rambu-rambu lalu lintas 2. Polisi menjelaskan cara menyebrang jalan dengan melakukan secara langsung 3. Polisi menjelaskan meenj njel elas aska kann cara menggunaan helm m ddengan engan memakaikan hhelm elm langsung el kkepada epada adik-adik. Variabel Citra Po Polisi oli lisi 1. Polisi adalah adalah teladan dalam mematu mematuhi tuhi h terikat peraturann la llalu lu llintas inta in tass (y) 2. P Polisi olisi bersikap ber ersi sika k p sopan sopa so pann Citra Polisi 3. Po Polisi P lisi berpenampilan rapii 4. Po Polisi Poli lisi peduli 55.. Polisi bersikap ramah 6. Polisi bersikap adil 7. Polisi memberikan kenyamanan 8. Polisi tidak menyeramkan 9. Polisi mampu bekerja dengan baik 10. Polisi bersikap baik 11. Polisi memberikan contoh mengenai lalu lintas I. Metodologi Metodologi Penelitian
SS:Sangat Setuju (5) S: Setuju (4) R: Ragu (3) TS:Tidak Setuju (2) STS:Sangat Tidak Tida Setuju (1) Likert SS SS:Sangat Setuju (5) Setuju S: S e uju (4) et R: Ragu Rag gu (3) TS:Tidak T TS :Tidak k Setuju (2) STS:Sangat STS: ST S Sa S ngat at Tidak Tida Setuju Setu Se tuju ju (1)
1. Jenis Penelitian an Jenis penelitian yang di digu guna nakkan oleh penulis adalah jenis pene eli liti tiaa n digunakan penelitian an kkuantitatif uanntit ua itaatif kuantitatif yang mengolah data dari data responden. Penelitian dillakkuka di kan untuk unntu tukk menarik menariik kesimpulan kesi ke simp mpul ulaan sampe pell te terh rhadap dap populasii se sehi hingga dilakukan sampel terhadap sehingga dipa di p stikan an menggunakan hipotesis hipotesiss dan alat statis isti ticc dal lam an analisis data dipastikan statistic dalam (Bungin, 2008 : 95-98). 2. Metode Penelitian Dalam penelitian ini ppeneliti e elit en iti menggunakan metode survey karena penelitian ini lebih banyak mengkaji sejumlah besar individu atau kelompok. Sehingga sangat tidak mungkin melakukan penelitian secara intensif, mendalam dan mendetail, dan komprehensif dikarenakan jumlah
40
unit yang diteliti cukup besar. Jenis penelitian kuantitatif eksplanatif ini menggunakan metode penelitian survey karena peneliti ingin melihat sebagian untuk menarik menarrik kesimpulan kesimpulan karakteristik kara ka rakteristik pada populasi. 3. Populasi dan n ssampel ampel Po Populasi ini ia iala lahh Pl Play ay G r up dan TK yyang ro a g terlibat dalam an penelitian in ialah Group program Poli isi Sahabat Sah ahabat Anak Polresta DIY. DIY IY.. Taman Taman Kanak-Kanak Kanak k-K -Kanak yang Polisi me enj njad adii ssampel ampell ddalam alam penelitian ini adal lah TK Bh hay yan angk g ari 1 da ddan n TK menjadi adalah Bhayangkari Mu Mut tiara P ersada. Sampel diambil dari populasii secaraa kkeseluruhan. esel es e uruh uhan. Mutiara Persada. Pengambilan memakai formula Peng ngambilan sampel dilakukan secara random dengan m emaaka kaii formul ula (S (Singarimbun dan Effendi, 2006: 150) :
n
= ukuran atau besarnya sampel
N
kura ku rann Populasi = uukuran
e
= Presentase ke keti ida dakktelitian karena kesalahan pengamb mbil ilan an ketidaktelitian pengambilan sample yang masih dapat diinginkan
Po Popu pula lasi dalam dal alam penelitian pen nel e itiann in ini adalah adal alah sek kol olah ah yan angg me meng ngik ikut uti pprogram rogram Populasi sekolah yang mengikuti Polisi Sahabat Anak seiapp bbulannya.Rata-rata ulannyaa.Rata-rata dalam setiap bulan, terdapat 9 sekolah yang mengikuti mengikut uti program m Polisi Sahabat Anak dengan jumlah total seluruh peserta rata-ra rata 51 10 orang per bulan.Kelonggaran yang rata-rata 510 diambil adalah 10%. Maka sampel sam mpel dalam penelitian ini adalah sebesar: ͷͳͲ ൌ ͺ͵ǡ ͳ ͷͳͲሺͲǡͳሻʹ
41
Maka sampelnya adalah 85 (dengan hasil pembulatan) anak dari seluruh sekolah. Soehartono, terdapat Menurut Irawan S oehhartono, ter oe rda dapa pat dua syarat dalam pengambilan sampel yaitu u sampel harus representatiff (mewakili) (mewaaki kili) dan besarnya sampel meng me nggu guna naka kan te teknik samplingg probability probability karena haruss memadai. Penelitii menggunakan populasi penelitian penel elitt iann ini memiliki kesem mpa pata tann yyang ang sama un untuk terpilih populasi kesempatan meenj njad adi sa ssampel. mpell. Se Selain itu, karakter sampell sa sama den nga gann ppopulasi. opulasi. Sampel menjadi dengan dipi di pillih se secara acak. Kuesioner diberikan kepada sa amp m ell yyang angg ha an hhadir dir dan dipilih sampel mau u pada saat penulis melakukan penelitian. 4. Teknik Teknik Pengumpulan Data Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan da data ddengan enga gann ukan se secaraa menggunakan kuisioner sebagai data primer.Kuesioner dilaku dilakukan ues esio ione nerr pa pada penelitia an in inii di dibu b at dengan ppertanyaan ertanya yaan an personal. Ku Kuesioner penelitian dibuat iba bagikan bersifat Personally administ ster ered ed berstruktur. Kuesioner yangg di dibagikan administered q estionnaires. Penyebaran kuesioner dengan cara disebarkan qu disebarka kann di set etiiap questionnaires. setiap sekkollahh yyang angg ik an ikut berpa part rtis isip ipas asii da dalam Pr Prog ogra ram P oli lisii S ahab bat A nak. sekolah berpartisipasi Program Polisi Sahabat Anak. S lain Se Selain
dengan dengan
kuesione ner, kuesioner,
pen ngumpulan pengumpulan
dat ataa data
dila kuka ukann dilakukan
dengan
daan wawancara wawanccara kepada pihak-pihak yang terlibat. menggunakan literatur dan denngan mem mbuat daftar pertanyaan terlebih dahulu. Wawancara dilakukan dengan membuat wawan ncara dilakukan dengan tatap muka atau Teknik dalam melakukan wawancara telepon melalui telepon. Kuesioner dijawab oleh anak-anak sebagai responden dan diisi oleh peneliti dibantu oleh guru dan orangtua murid. Kuesioner dibacakan dana
42
anak-anak yang akan menjawab. Penanya adalah peneliti dibantu oleh guru dan orangtua. Penanya menanyakan kuesioner pada setiap anak. Sebelumnya, peneliti sudah sud udah menjelaskan menjela lask skan maksud dari setiap kuesioner orangtua kepada ora ang ngtua dan guru sehingga maksud ud dari penelitian dapat tersam ampaikan. tersampaikan. 5.
Teknik Pengu uku kurrann Data Teknik Pengukuran Me Menu nurut Su ugi giyyono, Pengukuran data di dila laku k kan de deng ngan an mengg gunakan Menurut Sugiyono, dilakukan dengan menggunakan meto me tode sskala kala Likert. Skala Likert digunakan un ntu tuk me eng nguk ukur u sik ikap, metode untuk mengukur sikap, pendapat, orang pend ndapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok ora ang n tentang ten enta tanng suatu tu fenomena sosial. Skala likert berguna untuk mendapatkan dataa iinterval, fe nter nt erval, yaitu bernilai klasifikasi, order (ada urutannya) dan berjarak k (perb bedaa aann (perbedaan dua nilai berarti), misalnya skala likert 1 sampai dengan 5, den ngan ja arak 1 dengan jarak sampai 2 mem mpu puny nyai ai jjarak a ak yang sama ar ma ddengan enga en gann 2 sampai 3 dan an sseterusnya eterusny nyaa mempunyai (Jogiyanto, 2004: 65). Secara Secarra umum, um perin ingk gkaat skala likert menggunakan peringkat lima angka penilaian, yaitu (a) sangat setuju, (b) setuju, ((c) c) ttidak idak id ak ppasti asti (net tral) l), (d (d)) ti tida dakk setuju, da dann (e (e)) sa san ngat tid idak ak ssetuju etuj et uju (R (Rusl lan, 200 0033 :1 :196). (netral), tidak sangat tidak (Ruslan, 2003 U utan setuju Ur set etuj uju atau tidak ssetuju e uju da et apat dibalik urut utan anny nya, yyaitu aitu itu mulai dari Urutan dapat urutannya, sangat tidak setuju hingga ke sangatt setuju, dan alternatif angka penilaian dalam skala likert dapat be ervariasi ddari ari nilai 3 sampai dengan 9. bervariasi a. Skala Pengukuran Variabel Variaabe b l 11. Tingkat Kredibilitas K omunikator (X) Komunikator Pengukuran variabel X dalam penelitian ini menggunakan skala Likert yaitu skala yang digunakan untuk mengukur sikap
43
seseorang tentang suatu objek sikap yang telah ditentukan secara spesifik dan sistematik (Kriyantono, 2008:136).
Berdasarkan
maka uraian diatas,, ma mak ka dapat dditentukan iten it entukan kriteria pendapat responden adalah adal alah ah sebagai berikut : a. Sangat ren ndaah ap apab abil ilaa rresponden esponden memb mberikan jawaban rendah apabila memberikan sa sang ngat at tidak setuju pada da vvariabel aria ar iabel tingkatt kredibilitas sangat ko omu munikator komunikator bb.. Rendah apabila responden memberikann ja jjawaban waba bann ti tida dak se etu t ju tidak setuju komunikator pada variabel tingkat kredibilitas komunikato or jawaban c. Cukup tinggi apabila responden memberikan ja jawa aba bann ra rraguguragu pada variabel tingkat kredibilitas komunikato or komunikator d. Tinggi apabila responden memberikan jawaban setuju padaa va vari riab abel el ttingkat ingk in g at kredibili ita tass ko komu muni nikator variabel kredibilitas komunikator e. Sangat tinggi ap apab abil ilaa responden memberikan jawaban ssangat anga an gat apabila setuju pada variabel tingkat kredibilitas komunikator komunikaato tor Un Unt tuk mengetahui meng nget etah ahui ui skor sko kor setiap setiiap p variabel, var aria iabbell, ak kan ddiberikan iberi rika kann skor Untuk akan un untu tukk setiap jawab ban dengann perhitungan se eba baga gai beriku kut: t: untuk jawaban sebagai berikut: unttuk jawabann Sangat Tidak Setuju Skor 1 untuk
(STS)
untuuk jawaban an Tidak setuju Skor 2 untuk
(TS)
jawab aban ragu Skor 3 untuk jawaban
(R)
jaw waban Setuju Skor 4 untuk jawaban
(S)
Skor 5 untuk jawaban Sangat Setuju
(SS)
44
Untuk melihat skor dari setiap variabel, penulis melakukan penghitungan dengan melihat skor dari setiap pertanyaan. Hasil perkalian skor sskala kalla tertinggii dengan ka den engan jumlah responden meperoleh memperoleh memp mpeeroleh skor tertinggi sebesar 4255 dan dan a skor terendah sebesar 85 dari setiap per ertaanyyaa aan. n. P a a variabel ttingkat ad ingkat kredibilitas in pertanyaan. Pada komuni nika kato or tedapat 19 pertanyaan pertany nyaa aann ya yang diajukann kepada 85 komunikator re res spondeen. Skor variabel diperoleh eh ddari ari ha asi sill pe perk r alian responden. hasil perkalian
jumlah
sk skala dari setiap pertanyaan dengan juml mlah a per r ta tany nyaa a n ppada ada jumlah pertanyaan variabel. Maka terdapat rincian skor variabel yaitu: u: TABEL 1.3 Skor Variabel Tingkat Kredibilitas Komunikato or Komunikator No Skor Kategori 1 425 Sangat Setuju 2 340 Setuju 3 255 Ragu-ragu Ragu g -ragu 4 170 17 0 Tidak Tida Ti dakk Se Setu Setuju tuju ju 5 85 Sangat Tidak Setuju Sumber : Olahan peneliti, 2013
Dari D ari ri ttabel abel ab el ttersebut, e sebut, ppeneliti er enel en elit itii me memb membuat mbua uatt in inte interval tervall uuntuk ntuk nt uk m melihat eliihat el variabel, dari ppersentase dari erse sent ntasee sk skor var aria iabbel, yyaitu: aittu: ai
No 1 2 3 4 5
Interval (%) 0 – 20 21 – 40 41 – 60 61 – 80 81 – 100
TABEL 1.4 TA Skor Nilai Sk kor Variabel Intepretasi Tingkat Kredibilitas Komunikator sangat rendah Tingkat T Ti ngkaat Kredibilitas Komunikator rendah Tingkat Tingk Ti kat Kredibilitas Komunikator cukup Tingkat Ting ngkat Kredibilitas Komunikator tinggi Tingkat Kredibilitas Komunikator sangat tinggi
Sumber : Olahan peneliti, 2013
45
b. Citra Polsi (Y) Pengukuran variabel Y dalam penelitian inisama seperti variabel X yyaitu menggunakan aitu ai tu menggunak akan an skala Likert.Berdasarkan uraian diatas, diatas as, maka dapat ditentukan kriteria ppendapat endapat responden adalah en sebagai berikut : ang ngat at buruk apabila responden respond nden en memberikan memberikan jawaban jaw waban sangat a. S Sangat tida dakk setuju pada variabel citra ppolisi o isi ol tidak b. Buruk apabila responden memberikan jjawaban awab ban ttidak idak id a set etuju b. setuju pada variabel citra polisi c. Cukup baik apabila responden memberikan ja jawaban jawaba bann ra rraguguragu pada variabel citra polisi setuju padaa d. Baik apabila responden memberikan jawaban setuju vari va riab abel el ccitra itra polisi it variabel pab abilla responden memberikan jawaban ssangat anga an gat e. Sangat baik ap apabila setuju pada variabelcitra polisi Unttuk mengetahui Un meng nget etah ahui ui skor sko kor setiap setiiap p variabel, var aria iabbell, ak kan ddiberikan iberi rika kann skor Untuk akan un untu tukk setiap jawab ban dengann perhitungan se eba baga gai beriku kut: t: untuk jawaban sebagai berikut: unttuk jawabann Sangat Tidak Setuju Skor 1 untuk
(STS)
untuuk jawaban an Tidak setuju Skor 2 untuk
(TS)
jawab aban ragu Skor 3 untuk jawaban
(R)
jaw waban Setuju Skor 4 untuk jawaban
(S)
Skor 5 untuk jawaban Sangat Setuju
(SS)
46
Untuk melihat skor dari setiap variabel citra polisi, penulis melakukan penghitungan dengan melihat
skor dari setiap
Hasil pertanyaan. Ha Hasi sill perkalian sk skor o skala tertinggi dengan jumlah responden resp pon ondden meperoleh memperoleh skor te tertinggi sebesar 425 dan skor terendah sebesar sebe b sa sar 85 dari dar arii se eti tiap pertanyaan. P ada variabel citra setiap Pada polisi
ted edap a at tedapat
11
pertanyaann
yan angg yang
diajukan
kkepada epada
re res spondeen.S Skor variabel diperolehh da dari has sil pperkalian erkalian er responden.Skor hasil
85
jju mlah jumlah
sk skala dari setiap pertanyaan dengan juml mlah a per rta tany nyaa a n ppada ada jumlah pertanyaan yaitu: variabel. Maka terdapat rincian skor variabel yaitu u:
No 1 2 3 4 5
425 340 255 170 85
TABEL 1.5 Skor Variabel Citra Polisi Skor Kategori Sangat Setuju Setuju Ragu-ragu Tidak Tida d k Se Setu Setuju tuju ju Sangat Tidak Setuju
Sumber : Olahan peneliti, pe 2013
Dari Da ri tabel tab abel e tersebut,, peneliti pen enel elit itii membuat memb me mbua uatt interval interv in rval al uuntuk ntuk me meng ngin intepr pret etas asik ikan sko korr variabel, variabel el, ya yait itu: mengintepretasikan skor yaitu:
No 1 2 3
1.6 TA TABEL Skor Nilai Sk kor Variabel Interval Inte erval (%) Intepretasi 0 – 400 Citra Polisi buruk 41 – 600 Citra Polisi netral 61 – 1000 Citra Polisi baik
Sumber : Olahan peneliti, 2013
b. Teknik Analisis data Teknik analisis data yang dilakukan menggunakan teknik analisis data kuantitatif dengan proses kategorisasi tematik, yang kemudian dianalisa
47
dengan distribusi frekuensi. Proses kategorisasi itu sendiri dilakukan oleh peneliti. Tabel frekuensi merupakan bahan dasar untuk analisa selanjutnya. mempunyai berbagai Tabel-tabel frekuensii m empunyaii be berb r agai fungsi, antara lain untuk (Effendi&Singarimbun,1989 (Effendi&Sin inggarimbun,1989 : 266-267): a. M elihat apakah jjawaban awab aw aban an rresponden espo es p nd nden atas satu ppertanyaan ertanyaan adalah Melihat konsiste en dengan denngan jawaban atas pe de ert rtan anya yaaan lainnya (te eru r tama pada konsisten pertanyaan (terutama pe pert rtanyaan n-pertanyaan p untuk menyarin ingg respon nde den) n) pertanyaan-pertanyaan menyaring responden) bb. Me endapatkan deskripsi ciri atau karakteristik k responden r spon re nde denn atas at ddasar a ar as Mendapatkan analisa satu variabel tertentu (univariate analysis) c. Mempelajari distribusi variabel-variabel penelitian d. Menentukan klasifikasi yang paling baik untuk tabulasi ssilang ilang Penelitian ini menggunakan jenis analisis data bivariat.Analisis bivarriat.Annalisis bbivariat ivariat sendi sendiri diri ri aadalah dala da lahh an aanalisis alisis yangg di dila dilakukan laku kuka kann untuk meliha melihat at hhubungan ubung gan dua variabel.Kedua variabe variabel bell te tersebut ers rsebut merupakan variabel pokok, yyaitu aitu ai tu variabel bebas atau independent (X) dan variabel terikat atau au de depe dependent pend ndeent (Y) (Y Y) (Kriyantono, (Kriyant i nton ono, o, 2007:168). 2007:16 168) 8). Untuk Untu tukk membuktikan hipotesis h potesiss hubungan hi hubungan antara antar araa va vvariabel riabel el independent inddependent in (X) yaitu tingkat kredibilitas kredibiliitas komunikator, komuniikator, dependent (Y) yaitu citra polisi serta mengetahui derajat hhubungan u ungan ddalam ub alam penelitian ini digunakan analisis korelas Pearson’s Corelation Corelatiion o (Product (Product moment).Teknik ini digunakan untuk mengetahui koefisien korelasi kor o elasi atau derajat kekuatan hubungan dan membuktikan hipotesis hubungan antara variabel/data/skala interval dengan interval lainnya (Kriyantono, 2007:173).Simbol korelasi product
48
moment ditulis dengan “r”. Rumus korelasi product moment(Kriyantono, 2007:13) adalah :
Keterangan Kete terrangan : r
= Koefisien Koeffisien kor korelasi orel elas asii Pear P Pearson’s earso son’ n s Correl Correlation lation (product (pro (p roduct mo moment). ome m nt).
N
Jumlah = Jum mla lah sampel
X
= Angka mentah untuk variabel X
Y
= Angka mentah untuk variabel Y
Sedangkan untuk mengetahui dan membuktikan hipot hipotesis otesis i hhubungan ubuungann ub antara an ntara variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y) dan menge mengetahui etahu ui de dera derajat r jaat hhubungan ubungan dalam penelitian ini menggunakan analisis hubunga hubungan. an. Anali Analisis lisiss hhubungan ubungan adalah analisis yang menggunakan uji statistic inferensial inferennsiall dengan denggan tujuan uuntuk ntuk nt uk melihat mel elih ihat at dderajat eraaja er jatt hubu hubungan ung ngan an ddii an anta antara tara ra ddua ua aatau tau lebih dari ddua ua variabel.Kekuataan hubungan yang menunjukkan derajat hubun hubungan nga gann in ini disebut dise di s but kkoefisien oef efis isie ienn as asos asosiasi osia iasi si (korelasi). (korelasi si). ). N Nilai ilai il ai koefisien koef ko efis isiien korelasi korelaasi in inii ad ada adalah alah (Kriyantono, (Kri (K riya yant nton onoo, 22007:170): 007: 00 7:1170): ) <0,20
Hubungan rendah sekali
0,20 – 0,39
Hubungan rendah tetapi pasti
0, 40 –0,70 0,71 – 0, 90 > 0,90
Hubungan Hubuungan yang cukup berarti Hubungan yang tinggi Hubungan yang sangat tinggi, kuat sekali dapat diandalkan.
49
Jadi, bila dari uji statistic ditemukan hubungan antara dua variabel menunjukkan angka 0,90 berarti hubungan antara kedua variabel tersebut tinggi atau kuat. Selain Sela lain in iitu tu ada bbeberapa eber eb erapa ketentuan lain yang berlaku mengenai ssifat ifat dan nilai hubungan (korelasi), if (korel elas asi), yaitu (Kriyantono, 2007:171): 2007 7:1 :171): a. N Nilai illai hubungan hub ubungan antara variabel variiabe b l X da ddan n Y berkis berkisar sar a antara -1 sampai samp pai ddengan engan +1. b. Jika r ! 0, artinya terjadi hubungan linear ppositif, ositif if,, ya yait yaitu ituu sema semakin makin bbesar esar nilai avariabel X (independent), semakin n besar ar ppula ula nila nilai ai variabel Y (dependent), atau sebaliknya. c. Jika r 0, artinya telah terjadi hubungan linier ne negatif, f ya yaitu ait ituu semakin kecil nilai variabel X maka, semakin besarr nila nilai ai variabel vari va riab abell Y, at atau au sebalikny sebaliknya. ya. d. Jika nilai r = 0, artinya arrti tiny nya tidak ada hubungan sama sekali aantara ntar ara variabel X dengan variabel Y e. Ji Jika ka nnilai ilai r = 11,, at atau au r = -1,, tel telah elah ah tterjadi erjadi hubun hubungan nga gan linier sempurna, sedangkan sedang ngkan untuk unntuk nilai r yang mengarah men enga gara rahh ke ke angka 0 maka hubungan n maka hubu hubungan ungan semakin melemah Data yang dikumpulkan dikumpulka kan melalui melalu ui kuesioner di buat dengan melakukan rsebuut memudahkan untuk menganalisis data. pengkodean. Pengkodean ter tersebut Pengkodean yang dimaksud adalah dengan menaruh angka pada setiap jawaban yang diberikan. Kode-kode setiap jawaban tersebut digunakan pada IBM coding sheet, kartu tabulasi ataupun pada daftar pertanyaan itu
50
sendiri. Pengolahan data pada peneltian ini menggunakan alat bantu software SPSS sehingga mampu menjelaskan hubungan antara dua dilakukan variable. Tahap pertama pertam ma yang dilak kuk ukan an dalam melakukan analasis adalah mengkategorikan dengan mengkatego ori rikkan data. Kategori harus sesuai de deng n an masalah penelitian, haruss llengkap engkap dan dibuat at bberdasarkan e da er d sa sark rkan an sat atu kaidah klasifi fika k si. satu klasifikasi. Untuk mengukur meeng nguk ukuur tiap jawaban responden responnde denn digunakan diggunakan Skala di Skalla Likert yang me emi mili liki ki bobot bobot dan dan kategori sebagai berikutt : memiliki TABEL 1.7 Bobot dan Kategori Ukur Jawaban Responden Responde den Bobot Kategori 1 Sangat Tidak Setuju 2 Tidak Setuju 3 Ragu 4 Setuju 5 Sangat Setuju
c. Uji Validitas Kr Krit iteeriia uuntuk nttukk m enen en entukaan va vali lidn dnya kkuesioner uesi sion oner yang dipakai ya yait ituu Kriteria menentukan validnya yaitu berdasarkan pada taraf perbandingan nilai signifikan dengan tari riff kr krit t is tarif kritis <0,0 <0 ,055 (Singarimbun (Sin (S inga gari rimb mbun un ddan an E ffendi, 20 ff 2006 06 : 1133-135). 33-1 33 -135 35). ). R umus um usny nyaa ad adal alah ah <0,05 Effendi, Rumusnya adalah ݎൌ
ሻ െ ሺȭ ȭሻ ሺȭ ሺȭȭሻ ξሾሺ ሺȭܺ ȭ ʹ Ȃ ሺȭ ȭܺሻ ܺሻʹʹ ሿሾሺȭܻ ʹʹ Ȃ ሺȭܻሻ ȭܻሻʹʹ ሿ ξሾሺȭܺ
Keterangan: R = Koefisien kore ela l si pears rson’s product moment korelasi pearson’s N = Jumlah Individuu dalam m sampel X =angka mentah untu uk vvariabel ariabel x untuk Y = angka mentah untuk uk variabel y Suatu instrumen dikatakan valid jika nilai r hitung > nilai r tabel dengan level signifikansinya 5% dan derajat kebebasannya adalah n - 2 =
51
85 – 2 = 83, sehingga diketahui nilai r tabel nya adalah 0,21. Hasil uji validitas dilakukan dengan bantuan program statistik SPSS 19. Berikut ini akan dijelaskan mengenai menggen enai ai pengujian vvaliditas aliditas setiap item pertanyaan pada al masing-masing masing-mas sin ing vaiabel. TABE TA BEL L 1.8 18 1. TABEL H sil Uj Ha Ujii Validitas Valiidi Va dita tass Daya Daya Tarik Tar arik i Hasil Item m 1 2 3 4 5
R Hitung ng 00,865 ,8865 0,865 0,333 0,490 0,672
R Tabel Tabe Ta b l 0,21 0,21 0,21 0,21 0,21
Keterangan K Ke terangan te Valid Vali Va ld Valid Vali Va lidd Valid Vali id Valid Va Valid Vali lid
Sumber Suumber : data olahan peneliti, 2013
Dari tabel dapat diketahui jika indikator dari daya tari tarik rikk komunikator yang terdiri dari 5 pertanyaan memiliki r hitung > r tabell 0,21 sehingga seluruh sellur uruh uh pertanyaan per erta tanyaan dalam m kuesioner kues ku esio ione ner pada item m ppertanyaan ertanyaaan ayaa ta tari rikk komunikator dinyatakan valid. mengenai citra polisi dari day daya tarik TABEL1.9 Hasi Ha sill Uj U lidi dita tass Mo Moti tiff Ko Komu nikato i torr Hasil Ujii Vali Validitas Motif Komunikator Item It em 1 2 3
RH Hitung itung ng 0,404 0,531 0,471
R Tabel Tabe b l 0,21 0,21 0,21
Keterangan Kete Ke tera rang ngaan Valid Vali Va lid Valid Valid
Sumber : data olahan peneliti, 2013
Dari tabel dapat dik diketahui ketahuui jika indikator dari motif komunikator yang terdiri dari 3 pertanyaan an memiliki r hitung > r tabel 0,21 sehingga seluruh pertanyaan dalam kuesioner pada item pertanyaan mengenai citra polisi dilihat dari motif komunikator dinyatakan valid.
52
TABEL 1.10 Hasil Uji Validitas keterpercayaan komunikator Item 1 2 3 4
R Hitung 0,6133 00,755 ,755 0,572 0,6588
R Tabel 0,21 00,21 0, 21 0,21 0,21
Keterangan Valid Valid Valid Valid
Sumber er : data olahan peneliti, penelitti, 22013 013 01 3
Dari tabel tab abel el dapatt ddiketahui ikeetah ik ahui u jjika ik ka in ind indikator dika kato t r dari kom komunikasi munikasi yang terdiri terdirri da dari 4 pertany pertanyaan nyaa aann memiliki ki r hhitung itun it ungg > r tabel 0, 0,21 2 sehingg sehingga ga seluruh pertanyaan pertanyaan mengenai pert pe rtaanyaan an dalam kuesioner pada item pertanyaa an meng ngen enai ai ccitra itra ddilihat i ihat il darii keterpercayaan keterpercayaan komunikator dinyatakan valid. TABEL1.11 Hasil Uji Validitas Kepakaran Komunikatorr Item 1 2 3 4 5
R Hitung 0,626 0,712 00,908 ,90 9088 00,828 ,82 8288 0,854
R Tabel 0,21 0,21 0,21 0, 21 00,21 ,21 21 0,21
Keteran Keterangan ngan Validd Validd Valid Vali id Valid Valid
Sumber : data olahan peneliti, 2013
Dari Da ri tabel tab abel el dapat dap apat at diket diketahui etah ahui ui jjika ikaa in ik indi indikator dika kato torr da dari ri kkepakaran epak ep akaaran komunikator terdiri dari pertanyaan memiliki >rr tabel komu ko muni nika kattor yyang ang terd rdir iri da rii 5 per erttanyaan me memi mili liki ki r hhitung itun it ungg > 0,21 pada item pertanyaan mengenai pertanyaaan mengen enai citra polisi dilihat dari kepakaran komunikator yang dinyatakan dinyataakan valid. T BE TA EL1.12 TABEL1.12 ali l dita tas Keaslian Pesan Hasil Uji Va Validitas Item 1 2 3
R Hitung 0,440 0,523 0,696
R Tabel 0,21 0,21 0,21
Keterangan Valid Valid Valid
Sumber : data olahan peneliti, 2013
53
Dari tabel dapat diketahui jika indikator dari motif komunikator yang terdiri dari 3 pertanyaan memiliki r hitung > r tabel 0,21 sehingga seluruh pertanyaan ddalam alam al am kuesionerr pada pad a a item pertanyaan mengenai citra polisi dilihat valid. dilih hat dari dari keaslian pesan dinyatakan vali lid. d Relliabilitas Re d. Uji Reliabilitas Reliabi biliita tass adalah indeks yag menunjukan menu me nunj njuk ukan sejauh mana maana n suatu alat Reliabilitas peng nguk ukur ur dapatt dipercaya dipercaya atau dapat dian nda dalkan. Bi Bila la suatu ala lat ukur pengukur diandalkan. alat diap di apakaii ddua ua kali- untuk mengukur gejala yang samaa ddan an hhasil asil as il ppengukuran enguku en kuran diapakai yang ng diperoleh relatif konsisten, maka alat pengukur ttersebut e sebu er butt reliable. reliable le. Dengan Dengan kata lain, reliabilitas menunjukan konsistensi suatu alat ppengukur engu en gukur 989:1 14). di dalam mengukur gjala yang sama (Effendi&Singarimbun, 19 1989:14). bach’s Nilai reliabilitas dianalisa dengan menggunakan metode Cronb Cronbach’s us alpha alp lpha ha dari dar arii Chornbach ya yait ituu : Alpha. Rumus yaitu
ͳͳݎ ͳͳൌቂ
݇ Σ ʹ ቃቂͳെ ቃ ݇െͳ σʹ
Keterangan K ete terang ngan an : r111 = reliabilitas rel eliabili lita tass in inst instrumen strumeen k = banyaknya banyakn knya butir ppertanyaan ertanyaan (b (ban (banyaknya anya y kn knya ya ssoal) oal) l) 2 Σa b = jumlah jumlaah varian n butir 2 σ = jumlah jumlaah varian total tottal Suatu kuesioner dinyatakan di n reliable jika nilai Cronbach’s Alpha al iini ni memiliki arti bahwa instrumen tersebut adalah lebih besar dari 0,6. H Hal Uji dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data data.Uji reliabilitas ini dilakukan dengan bantuan program statistic computer SPSS 19. Hasil Uji Reliabilitas dapat dilihat dalam tabel berikut ini : 0,951
54
TABEL 1.13 Hasil Uji Reliabilitas (Pengaruh tingkat kredibilitas komunikator terhadap citra polisi) No
Indikatorr
1 2 3 4 5
Daya D aya tarik Motif Keterpercayaan K Ke teerp rpercayaaan Kepakaran Kepa Ke paka karan Keaslian P Pesan esan es an
Cron Cronbach nba bach Alpha 0,608 0,679 0,724 0, 724 2 0,751 0,75 751 00,720 ,72 7200
Keterangan 0,60 60 0,60 0,60 00,60 0, 60 0,60
Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Re Reliabel Reli iab abel
Sumber Sumb mberr : data data olah olahan ahaan peneliti, 2013
Hasil Uji Reliabel pada tabel diatas as menun menunjukan unju juka kan ba bahwa ahw h a seluruh item adalah reliable (konsisten), deng dengan ngan hhasil asil nil as nilai lai a demikian, Cronbach Alpha tiap indikator > 0,60. Dengan demik kia i n, ppenelitian enel en elitian ini dinyatakan reliabel.
55