BAB I 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Tenaga listrik merupakan salah satu kebutuhan masyarakat dalam menjalankan aktifitas sehari-hari. Banyak sekali masyarakat yang bergantung pada tenaga listrik dalam menjalankan aktifitasnya. Keadaan ini membuat ketersediaan listrik menjadi hal utama yang perlu diperhatikan. Sumber energi yang digunakan untuk pembangkitan listrik perlu diperhatikan jumlah dan efeknya terhadap lingkungan sehingga kontiniuitas penyediaan energi listrik terjaga. Sumber energi yang digunakan untuk membangkitkan energi listrik di Indonesia kebanyakan berasal dari energi fosil seperti batubara dan minyak bumi (Rifa'i, 2011). Sumber energi fosil adalah sumber energi yang jumlahnya terbatas dan proses pembaharuannya membutuhkan waktu yang lama. Kebutuhan akan tenaga listrik terus meningkat, tentunya kebutuhan akan sumber energi fosil untuk membangkitkan energi listrik juga meningkat. Hal ini menyebabkan jumlah energi fosil yang tersedia semakin sedikit. Bahkan diprediksikan bahan bakar dari sumber energi fosil akan habis pada tahun 2030 apabila tidak ada upaya penghematan (Sigalingging, 2013). Selain itu, penggunaan energi fosil menyebabkan emisi gas rumah kaca meningkat. Emisi Gas Rumah Kaca (GRK) merupakan salah satu penyebab utama global warming. Dalam Perjanjian Kyoto, semua negara yang berkomitmen wajib mengurangi emisi gas rumah kaca negara mereka untuk mencegah meningkatnya global warming. Selain itu, pada pertemuan G-20 di Pittsburgh bulan September 2009, pemerintah Indonesia mengeluarkan komitmen 1
2
untuk menurunkan emisi GRK di Indonesia sebesar 26% pada 2020. Komitmen pengurangan emisi ini merupakan salah satu aksi mitigasi perubahan iklim dan untuk sektor energi diharapkan dapat mencapai penurunan emisi kurang lebih 6% (Sugiono, 2010). Pengalihan sumber energi fosil ke sumber energi baru terbarukan perlu dilakukan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan menanggulangi ketergantungan terhadap sumber energi fosil yang ketersediaanya terus menipis. Di Indonesia, selain energi fosil ada pula energi lain yang digunakan untuk membangkitkan energi listrik seperti sinar matahari, angin, biomassa, panas bumi, arus laut dan lain-lain. Beberapa sumber energi terbarukan bersifat kekal seperti angin, air, dan panas matahari. Ketiga jenis sumber energi ini merupakan sumber energi yang ramah lingkungan karena tidak melepaskan emisi, gas polutan kelingkungan (Rifa'i, 2011). Pemanfaatan energi terbarukan tersebut belum maksimal, padahal energi tersebut jumlahnya sangat banyak dan dapat diperbaharui dengan cepat. Meningkatkannya kepedulian terhadap lingkungan dan keamanan energi mengarahkan untuk memaksimalkan penggunaan sumber energi terbarukan terutama di sektor ketenagalistrikan. Salah satu masalah utama dalam pemanfaatan energi terbarukan adalah biaya teknologi pemanfaatan energi terbarukan tersebut cukup tinggi. Untuk mendorong pemanfaatan energi terbarukan diperlukan kebijakankebijakan yang berbasis promosi energi terbarukan. Salah satu kebijakan yang banyak diterapkan di beberapa negara di dunia dalam rangka meningkatkan pemanfaatan energi baru terbarukan adalah kebijakan berbasis volume, yaitu standar portofolio energi terbarukan (RPS:Renewable Portfolio Standard) (Farooq, Kumar,
3
& Shrestha, 2013). RPS bertujuan untuk menetapkan target jumlah atau persentase pemanfaatan energi baru terbarukan dalam pembangkitan tenaga listrik. RPS merupakan instrumen penting dalam untuk meningkatkan penggunaan sistem pengembangan energi bersih atau energi yang ramah lingkungan dan untuk menjaga keamanan energi nasional. RPS telah digunakan di beberapa negara yaitu Australia, Chili, China, Italy, Jepang, Philipina, Polandia, Korea Selatan, Swedia, dan UK pada level nasional, US, india Kanada dan Belgia pada level bagian (REN21, 2013). Untuk mengimplemantasikan RPS seutuhnya di suatu negara diperlukan kajian tentang ketersediaan bahan baku, pemanfaatan, industri inti dan penunjang, tata niaga serta kebijakan energi yang berlaku. Dalam tugas akhir ini kajian tentang konsep sederhana yang bisa menjadi contoh pelaksanaan RPS di Indonesia akan dibahas. Acuan yang digunakan adalah konsep RPS yang berlaku di negara berkembang. Selain penentuan RPS dalam penelitian ini juga akan dilihat perkiraan hasil yang didapat dalam pelaksanaan RPS tersebut, seperti keuntungan yang didapat, target energi terbarukan yang bisa terpenuhi, pengurangan emisi CO2, jenis energi yang bisa dimanfaatkan dan cara pemanfaatannya.
1.2 Rumusan Masalah Perumusan masalah untuk tugas akhir ini adalah aplikasi konsep sederhana RPS yang bisa diimplementasikan di Indonesia saat ini. Permasalahan yang perlu dianalisis dalam penentuan konsep tersebut adalah :
4
1. Target pemanfaatan energi terbarukan, baik waktu maupun volume, serta jenis energi terbarukannya. 2. Mekanisme pelaksanaan RPS yang berkaitan dengan cara pemenuhan target pemanfaatan energi terbarukan. 3. Keuntungan yang mungkin diperoleh baik dari segi materi maupun dari segi lingkungan. 4. Kebijakan pemerintah yang mendukung pelaksanaan konsep RPS termasuk di dalamnya insentif yang mungkin diberikan pemerintah. Penentuan konsep teknis RPS akan dilakukan dengan cara mengambil benchmark RPS di negara lain yang telah menerapkan RPS. Benchmark tersebut disesuaikan dengan keadaan negara Indonesia termasuk didalamnya tata niaga sektor ketenaga listrikan, kemudahan dalam implementasi dan dukungan kebijakan yang ada. Kajian tentang RPS ini perlu mempertimbangkan jenis energi terbarukan yang akan dijadikan fokus dalam implementasi RPS tersebut, karena ketersediaan energi terbarukan merupakan poin penting dalam menyusun konsep dasar implementasi RPS. Energi terbarukan yang menjadi fokus dalam konsep implementasi RPS haruslah energi terbarukan yang dianggap bisa menjadi solusi terhadap permasalahan energi negara Indonesia. Mekanisme pelaksanaan RPS dikonsep sedemikian rupa sehingga mudah untuk dilaksanakan. Selain itu, mekanisme pelaksanaan RPS ini haruslah membawa keuntungan bagi target RPS. Bentuk keuntungan ini perlu diperhatikan karena tidak mudah untuk mengarahkan target pelaksanaan RPS untuk mematuhi RPS. Apabila
5
ada keuntungan yang mungkin diraih tentunya akan menjadikan konsep pelaksanaan RPS ini menarik untuk dijalankan. Dari aspek lingkungan, energi terbarukan serta teknologinya haruslah menurunkan emisi GRK khususnya emisi CO2. Emisi CO2 ini perlu dijadikan pertimbangan utama karena dibeberapa negara telah berlaku denda emisi CO2 bagi perusahaan yang menghasilkan CO2 melebihi target yang ditetapkan.
1.3 Batasan Masalah Batasan yang digunakan untuk penulisan tugas akhir ini yaitu : 1. Implementasi RPS hanya di sektor ketenagalistrikan, tidak membahas masalah teknologi selain Solar Home System, pembangkitan, distribusi dan transmisi energi listrik secara detil. 2. Data sumber, konsumsi, dan pembangkitan energi listrik sesuai data statistik ESDM dan data PLN sampai tahun 2012. 3. RPS yang dibahas bukan merupakan kebijakan secara utuh namun konsep pelaksanaan teknis dari RPS. 4. Aplikasi RPS sebatas Penggunaan satu jenis energi terbarukan. 5. Apabila tidak ada data asumsi yang kuat, maka data yang digunakan untuk proyeksi berasal dari nilai kenaikan rata-rata tahun sebelumnya.
6
1.4 Tujuan Penulisan Tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah membuat konsep teknis RPS sederhana yang bisa diimplementasikan di Indonesia, berdasarkan ketegori berikut : a) Target pemanfaatan energi terbarukan, baik tahun maupun jumlah. b) Jenis energi terbarukan yang difokuskan untuk memenuhi target energi terbarukan tersebut. c) Cara pemenuhan target pemanfaatan energi terbarukan. d) Insentif dari pemerintah yang bisa mendukung pelaksanaan RPS. e) Keuntungan yang mungkin diraih dalam pelaksanaan RPS tersebut, baik dari segi biaya maupun lingkungan.
1.5 Metode Penulisan Metode dalam penulisan tugas akhir ini dibagi dalam beberapa bagian, bagian-bagian tersebut akan dilaksanakan secara berurutan sebagai berikut: 1. Studi Pustaka Studi pustaka akan dilakukan dengan membaca literatur terkait mekanisme pelaksanaan RPS. Mempelajari tentang sumber energi yang digunakan untuk pembangkitan listrik di Indonesia. Mempelajari potensi energi baru terbarukan di Indonesia. Mempelajari kebijakan terkait pemanfaatan energi terbarukan di indonesia. Literatur dicari melalui internet maupun inventaris penelitian di jurusan maupun tempat lain dalam bentuk makalah, e-book, dan literatur lainya.
7
2. Wawancara Selain membaca literatur penulis juga melakukan tanya jawab dengan dosen pembimbing dan narasumber lainya untuk menambah informasi serta membantu dalam penyelesaian permasalahan-permasalahan yang ditemukan selama penelitian. 3. Pengumpulan data Pengumpulan data terkait informasi potensi energi terbarukan dan sumber energi lain yang digunakan untuk pembangkitan listrik di Indonesia, emisi CO2, harga dan biaya pembangkitan listrik baik menggunakan energi terbarukan maupun energi eksisting dilakukan dengan cara meminta kepada pihak yang berwenang. 4. Analisis data Data yang telah dikumpulkan akan dianalisis sesuai kebutuhanya, ada beberapa analisis yang dilakukan yaitu analisis data RPS tentang mekanisme RPS mana yang cocok diberlakukan di Indonesia, analisis tentang potensi energi terbarukan dan energi terbarukan mana yang cocok untuk diimplementasikan bersama RPS tersebut; analisis keuntungan yang mungkin diraih dalam pelaksanaan RPS baik dari segi materi maupun lingkungan: analisis kemungkinan pengurangan CO2 apabila mekanisme RPS tersebut diimplementasikan.
8
5. Simulasi Konsep RPS yang telah ditentukan akan disimulasikan untuk mengetahui keefektifitasan RPS, keuntungan yang bisa diraih, penghematan CO2 yang mungkin dicapai.
1.6 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan yang digunakan pada tugas akhir ini adalah sebagai berikut: Bab I Pendahuluan Berisi mengenai latar belakang, rumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan penulisan, metode penulisan dan sistematika penulisan. Bab II Dasar Teori Berisi penjelasan umum tentang RPS, landasan teori mengenai kosep dasar penentuan RPS, potensi energi dan pemanfaatannya, kebijakan yang berlaku dan membantu pelaksanaan RPS, perangkat lunak yang bisa membantu perencanaan energi serta berbagai macam sumber dan tingkat kebutuhan energi listrik di Indonesia. Bab III Metodologi Penelitian Pada bab ini dijelaskan tentang langkah-langkah penelitian, metode yang digunakan dalam menentukan konsep dasar implementasi RPS, data yang dianalisis, cara pengolahan data, parameter penentuan RPS, parameter