BAB I PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Keberhasilan suatu perusahaan dalam menjalankan usahanya dapat dilihat dari
bagaimana perusahaaan tersebut menggunakan dan mengelola sumber daya yang mereka miliki. Tingkat keberhasilan ini dapat diukur dengan membandingkan apa yang dihasilkan oleh perusahaan dengan sumber daya yang digunakan. Perbandingan ini disebut dengan produktivitas perusahaan. Semakin efisien sebuah perusahaan mengelola sumber daya yang ada, semakin besar pula kemungkinan perusahaan memperoleh laba. Perusahaan kurang memperhatikan analisis efisiensi penggunaan sumber daya (input) yang dimiliki dengan hanya melihat tingkat yang dicapainya pada periode tertentu, sehingga mengeluarkan biaya yang besar untuk melaksanakan aktivitas sehari-hari (termasuk proses produksi) yang berpengaruh pada penerimaan profit perusahaan. Jika biaya yang dikeluarkan semakin besar maka profit yang diterima semakin kecil. Peningkatan produktivitas dalam sistem pengukuran kinerja perusahaan sangat diperlukan. Bagaimana produktivitas itu dapat dicapai, maka yang harus dilakukan perusahaan pertama kali adalah mengukurnya secara periodik. Hasil pengukuran produktivitas pada suatu periode merupakan tinjauan bagi peningkatan produktivitas pada periode yang lain. Dengan menganalisis hasil pengukuran produktivitas akan diketahui kekurangan yang ada, dimana selanjutnya kekurangan dapat diperbaiki, sehingga dapat dicapai tingkat produktivitas yang lebih tinggi. Analisis terhadap produktivitas juga merupakan landasan bagi perusahaan dalam menentukan arah kebijakan peningkatan produktivitas pada masa yang akan datang.
Universitas Sumatera Utara
Seperti halnya perusahaan lain peningkatan profit merupakan tujuan utama bagi PT. PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Pandan. Selama ini kinerja perusahaan dikatakan berjalan baik hanya dengan melihat perbandingan pencapaian hasil dan penetapan target pada periode pengukuran dibandingkan dengan periode sebelumnya. Sistem Penilaian Tingkat Kinerja diterapkan dengan 3 (tiga) tahap, yakni penetapan Target Kinerja, pelaporan Realisasi Indikator Kinerja dan Endorsement Penilaian Tingkat Kinerja Perusahaan. Penetapan Target Kinerja PT. PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Pandan ditetapkan berdasarkan kesepakatan antara PLN Sektor Pembangkitan Pandan dengan PT. PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera Bagian Utara sebagai Kantor Induk yg berkedudukan di Medan. PT. PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Pandan menyiapkan usulan Target Kinerja berdasarkan prediksi kondisi unit dan keuangan ke depan, sedangkan Kantor Induk menyiapkan target Sektor Pembangkitan Pandan dari pemetaan Target Kantor Induk yang telah ditetapkan PT. PLN (Persero) Kantor Pusat. Target Kinerja yang dibuat PT. PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Pandan dan Kantor Induk yang berbeda, akan dilakukan diskusi dan mencari kesepakatan sehingga Target Kinerja Sektor Pembangkitan Pandan beserta asumsi-asumsinya dapat ditetapkan. Dalam penetapan Target Kinerja, Kantor Induk telah memperhitungkan gabungan Target Kinerja sektor-sektor pembangkitan, agar sesuai dengan Target Kinerja Kantor Induk yang telah ditetapkan oleh Kantor Pusat. Penetapan Target Kinerja sektor harus sejalan dengan penetapan RKAP (Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan), yang sering disebut Kinerja Berbasis RKAP. Target Kinerja yang ditetapkan harus sesuai dengan rencana kerja dan anggaran yang telah disepakati juga. Asumsi-asumsi yang dibuat pada saat penetapan Target Kinerja juga mengacu pada program kerja dan RKAP.
Universitas Sumatera Utara
Revisi Target Kinerja sektor dimungkinkan jika ada Kantor Induk mendapatkan kesempatan Target Kinerja oleh Kantor Pusat. Hal ini dilakukan bila ada perubahan biaya bahan bakar, perubahan kurs, perubahan program kerja yang tidak ada dalam RKAP. Pelaporan Realisasi Indikator Kinerja dilakukan setiap bulan ke Kantor Induk. Realisasi kinerja dibuat berdasarkan data-data laporan hasil pencapaian bulanan yaitu Laporan Pengusahaan dan Laporan Keuangan PT PLN (persero) Sektor Pembangkitan Pandan. Pencapaian kinerja PT.PLN.(Persero) Sektor Pembangkitan Pandan berbasis RKAP, tahun 2006 sampai dengan tahun 2010 dapat dilihat pada Tabel-1.1 dan Gambar-1.1. Sedangkan bila pencapaian kinerja ini dilakukan dengan menggunakan perspektif produktivitas terdapat perbedaan trend pencapaian. Dari hasil data pencapaian produksi kWh tenaga listrik sebagai faktor output dibandingkan dengan total biaya yg dikeluarkan sebagai faktor input dengan catatan tidak memperhitungkan faktor inflasi, perhitungan pada harga konstan, dan pencapaian hasil yang bukan merupakan kinerja manajemen, dapat terlihat bahwa produktivitas produksi tenaga listrik dari tahun 2006 s/d tahun 2010 terlihat fluktuasi seperti pada Tabel-1.2 dan Gambar-1.2. Tabel-1.1: Realisasi pencapaian kinerja berbasis RKAP
NO 1 2 3 4 5 6
INDIKATOR Perspektif Bisnis Internal Perspektif Pelayanan Pelanggan Perspektif Keuangan Perspektif Pembelajaran Perspektif Administrasi Perspektif Pengawasan TOTAL NILAI BOBOT KATEGORI
REALISASI KINERJA 2006
2007
2008
2009
2010
44.14
44.18
45.00
38.00
30.00
15.00 34.13 5.00 98.27 K-1
15.00 34.74 5.00 (1.67) 97.25 K-1
10.00 37.77 5.00 97.77 K-1
14.69 40.00 5.00
21.80 40.00 4.00
(1.38) 96.32 K-1
95.80 K-1
Sumber : Laporan Kinerja PT PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Pandan.
Keterangan :
Universitas Sumatera Utara
1. PLN – K1 : bila, 90 ≤ Total Nilai Bobot ≤ 100 2. PLN – K2 : bila, 80 ≤ Total Nilai Bobot < 90 3. PLN – K3 : bila, 70 ≤ Total Nilai Bobot < 80 4. PLN – K4 : Total Nilai Bobot < 70.
Sumber: Laporan Kinerja PT PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Pandan
Gambar-1.1: Pencapaian kinerja tahun 2006 s/d 2010 berbasis RKAP Tabel-1.2: Pendapatan operasi VS total biaya / tahun TAHUN TOTAL PENDAPATAN OPERASI (Rp. Milyard) TOTAL BIAYA OPERASI (Rp.Milyard)
2006
2007
2008
2009
2010
444
535
458
293
336
179
206
255
157
125
NILAI PRODUKTIVITAS TOTAL
2.48
2.60
1.79
1.87
2.69
Sumber ; Laporan Keuangan PT.PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Pandan.
Universitas Sumatera Utara
Sumber : Hasil Penglahan data Laporan Keuangan PT .PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Pandan.
Gambar-1.2: Produktivitas Total. Secara umum berdasarkan perspektif pengukuran produktivitas total di atas dengan tidak memperhitungkan faktor inflasi, perhitungan pada harga konstan, dan pencapaian hasil yang bukan merupakan kinerja manajemen, digambarkan bahwa adanya trend pencapaian kinerja yang fluktuatif dari tahun 2006 s/d 2010. Dari capaian kinerja PT. PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Pandan berdasarkan perspektif produktivitas terjadi kemerosotan sehingga perlu dilakukan analisis terhadap penyebab terjadinya perubahan trend produktivitas tersebut secara total dan parsial.
1.2
Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang tersebut di atas maka permasalahan yang akan di
teliti dalam geladikarya ini adalah : 1.
Faktor-faktor input apa saja yang paling mempengaruhi fluktuatif produktivitas produksi kWh listrik pada PT PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Pandan.
2.
Apa alternatif tindakan yang dapat dilakukan oleh manajemen perusahaan untuk memperbaiki faktor input sehingga produktivitas dapat ditingkatkan.
1.3
Tujuan Penelitian Untuk merumuskan alternatif tindakan sebagai landasan penetapan kebijakan
manajemen yang berhubungan dengan faktor input dalam upaya meningkatkan produktivitas produksi kWh listrik PT. PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Pandan pada masa yang akan datang.
Universitas Sumatera Utara
1.4
Manfaat Penelitian
1.
Bagi Perusahaan Sebagai masukan dalam upaya menemukenali sebab akibat faktor input yang mempengaruhi produktivitas guna membantu manajemen perusahaan dalam rangka menetapkan kebijakan untuk meningkatkan produktivitas produksi kWh listrik Sektor Pembangkitan.
2.
Bagi Peneliti Sebagai wahana untuk mengembangkan pengetahuan dan implementasi teori yang diterima pada Sekolah Pasca Sarjana, program Magister Manajemen dan aplikasinya di perusahaan.
3.
Bagi Program Studi Magister Manajemen Sekolah Pasca Sarjana USU. Sebagai bahan referensi untuk peneliti lebih lanjut terkait dengan manajemen produktivitas.
1.5 1.
Batasan dan Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini dilakukan di kantor PT. PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Pandan memfokuskan produktivitas parsial (faktor input) yang memberikan kontribusi paling rendah terhadap fluktuatif produktivitas total perusahaan.
2.
Data yang digunakan dalam analisis produktivitas produksi kWh listrik terbatas pada kondisi PT. PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Pandan, periode tahun 2009 s/d tahun 2010
Universitas Sumatera Utara