BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Media massa merupakan sarana dan saluran resmi untuk mengkomunikasikan dan menyebarluaskan berita atau pesan kepada masyarakat. Dengan kata lain media massa adalah alat informasi dan komunikasi bagi masyarakat luas atau dengan istilah yang populer saat ini disebut teknologi informasi dan komunikasi (Rachmadi, 1998:17-21). Media massa terdiri dari dua kategori yakni media cetak dan elektronik. Media cetak meliputi buku, surat kabar dan majalah sedangkan media elektronik meliputi radio siaran, televisi dan media online. Media televisi sebagai salah satu pioner dalam penyebaran informasi dan merupakan media informasi yang terus berkembang pesat (Bungin Burhan 2008:72). Pada awal tahun 1980 an, fungsi televisi merupakan corong komunikasi dari pemerintah untuk rakyat. Namun lambat laun televisi memberikan fungsi dan peran yang ganda yaitu sebagai media pendidikan dan hiburan. Malah disaat sekarang, fungsi televisi lebih pada menghibur masyarakat (Soehoet,2003:103) Berdasarkan aspek kepemilikan, perusahaan yang ada di Indonesia dapat dibagi ke dalam dua kelompok yaitu, televisi pemerintah dan televisi swasta. Televisi pemerintah adalah televisi yang didanai oleh negara atau pemerintah dimana faktor kegiatannya dilakukan untuk memberikan informasi yang sesuai dengan masyarakat. Tugas utama televisi pemerintah adalah pelayanan masyarakat (public service) dan didukung oleh undang-undang khusus. Sedangkan televisi swasta status kepemilikannya dimiliki oleh kelompok-kelompok tertentu dan sebagian
masyarakat. Televisi swasta pun mempunyai tugas utama yaitu memberikan pelayanan kepada masyarakat luas (Rusfadia dan Muhamad, 2006:16). Kehadiran Indosiar sebagai salah satu stasiun swasta nasional di Indonesia memberikan jawaban terhadap kebutuhan masyarakat akan informasi berupa hiburan dan sebagainya. Indosiar adalah salah satu stasiun televisi swasta nasional di Indonesia. Stasiun televisi ini beroperasi dari Daan Mogot, Jakarta Barat. Indosiar awalnya didirikan dan dikuasai oleh Grup Salim melalui PT Indosiar Karya Media Tbk yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. Pada 13 Mei 2011, mayoritas saham PT Indosiar Karya Media Tbk dibeli oleh PT Elang Mahkota Teknologi Tbk, pemilik SCTV sehingga menjadikan kedua stasiun televisi berada dalam satu pengendalian (www.Indosiartv.com). Dalam siarannya Indosiar mempopulerkan sinetron-sinetron Indonesia yang bertemakan cinta dan keluarga hingga acara-acara realitas yang melibatkan emosi penonton dan SMS secara langsung dimulai sejak munculnya AFI, Take Me Out hingga Indonesian Got Talent dan infotainment KISS (Kisah Seputar Selebritis). Indosiar juga menayangkan acara anak-anak atau kartun yang cukup banyak setiap hari minggu yaitu dari pukul 06.30 sampai 12.00 WIB. Salah satu acara Indosiar yang kini sedang digemari oleh masyarakat adalah serial drama Korea. Kemajuan pesat negara Korea Selatan dibidang perfilman telah merambah memasuki Indonesia. Serial drama Korea mampu merebut dominasi serial drama Jepang dan Taiwan, pada awal 2000-an lewat "Korean Wave" atau Hallyu (merupakan istilah yang menandai kebangkitan budaya populer Korea) dengan kemasan alur cerita yang menarik. Hallyu di Indonesia ditandai dengan masuknya serial drama Korea Fireworks (mengusung tema percintaan dengan bumbu perselingkuhan). Selanjutnya dominasi serial drama Korea semakin meluas, begitu banyak serial drama Korea yang kemudian masuk ke Indonesia, seperti : Endless Love(2002),
Stairway to Heaven(2003), Full House(2005), Princess Hours(2007), Boys Before Flower(2009), Style(2010), My Fair Lady(2011), You Are My Distany(2011) serta Dream High(2011) yang menjadi fokus penelitian penulis. Hingga kini serial drama Korea merupakan program acara unggulan di Indosiar. Dari keseluruhan jam tayang yang ada di Indosiar, serial drama Korea dibagi menjadi dua segment jam tayang mulai dari pukul 13.00-16.00 WITA dan pukul 17.00-18.30 WITA. Dari kualifikasi segmentasi jam tayang serial drama Korea di Indosiar, menentukan target pemirsa yang menonton serial drama Korea tersebut. Indikasi ini membuktikan segmentasi penonton dijam tersebut didominasi oleh kaum remaja. Serial drama Korea ini menarik bagi remaja putri karena alur cerita yang sangat khas dan mayoritas mengusung tema percintaan karena sebagian besar remaja putri menyukai drama bergenre romantis , dibalut dengan penampilan para artis dan aktor Korea yang cantik dan tampan sehingga menawan untuk dipandang, fashionable (cara berpakaian dengan tren Korea) dengan gaya rambut yang ditata secara modis serta kemampuan akting yang sangat bagus. Di provinsi Nusa Tenggara Timur sendiri khususnya Kota Kupang, praktis ada 5 (lima) pemancar stasiun Televisi nasional seperti TVRI, INDOSIAR, TRANS TV, TRANS 7 dan RCTI. Hal ini tentunya memudahkan akses remaja putri di Kota Kupang untuk menonton serial drama Korea. Kondisi ini nyata terjadi dengan remaja putri yang berada di RT 10 RW 04 Kelurahan Oesapa Selatan, Berdasarkan pengamatan penulis, antusias menonton para remaja ini sangat tinggi. Dari hasil wawancara awal penulis terhadap para remaja putri yang berusia 15-17 tahun (mulai dari SLTP hingga SMA) yang merupakan penonton dan pecinta serial drama Korea yang ditayangkan di Indosiar, mereka beranggapan bahwa menonton Dream High merupakan rutinitas yang wajib dilakukan, setelah pulang sekolah (pukul 13.30 WITA).
Dream High mengusung tema kehidupan remaja yang menceritakan kisah enam siswa dan siswi di Sekolah Tinggi Seni yang memiliki mimpi menjadi bintang musik dalam industri musik Korea. Situasi penggambaran realis yang diusung oleh Dream High dimulai dari perkenalan tokoh, konflik, klimaks, antiklimaks dan disajikan secara apik. Serial drama Dream High secara umum sama seperti drama-drama Korea lainnya yang tetap mengangkat penggambaran dari tema-tema realisme. Namun yang menarik bagi remaja putri (gendre 15-17 Tahun), karena Dream High mengangkat konsep situasional kehidupan pada sebuah Sekolah Menengah Atas (SMA). Serial drama ini menjadi semakin menarik karena dibintangi oleh aktris dan aktor yang cantik dan tampan, dengan lifestyle (gaya hidup) ala remaja Korea. Tayangan Dream High memberikan efek bagi remaja putri yang berkaitan dengan informasi, pengetahuan, maupun kepercayaan yang didapatkan setelah menonton. Efek ini timbul akibat dari adanya rangsangan emosional, situasi yang berkaitan dengan perasaan remaja putri itu sendiri. Efek ini dikenal sebagai efek kognitif,afektif dan konatif. Berdasarkan latar belakang permasalahan tersebut maka penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut dengan mengambil tema penelitian : ”EFEK MENONTON SERIAL DRAMA KOREA (Studi Kasus menonton Serial “Dream High” di Indosiar bagi remaja putri RT 10 RW 04 Kelurahan Oesapa Selatan Kecamatan Kelapa Lima Kota Kupang”
1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan pembahasan pada latar belakang, maka pokok perumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana efek yang terjadi pada remaja putri RT 10 RW 04 Kelurahan Oesapa Selatan dari menonton serial drama Dream High pada stasiun Tv Indosiar?
1.3 Tujuan Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui efek dari menonton serial drama Dream High pada stasiun Tv Indosiar bagi remaja putri RT 10 RW 04 Kelurahan Oesapa Selatan. 1.4 Kegunaan Penelitian 1.4.1 Kegunaan Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan bagi pengembangan ilmu komunikasi terutama berkaitan dengan media massa mengenai studi tentang isi media (film, sinetron dan drama) yang mengacu pada efek Kognitif, Afektif dan Konasi bagi remaja putri. 1.4.2 Kegunaan Praktis Secara praktis penelitian ini dapat berguna sebagai berikut : a. Bagi mahasiswa/i jurusan Komunikasi. Untuk menambah wawasan mengenai isi media melalui sebuah film dan serial drama (sinetron) di televisi berkaitan dengan efek yang ditimbulkan. Sebagai bahan informasi bagi penelitian lebih lanjut tentang efek media massa. b. Bagi remaja putri Agar remaja putri lebih selektif memilih tontonan dari sebuah tayangan serial drama di televisi. 1.5 Kerangka Pemikiran, Asumsi dan Hipotesis Penelitian 1.5.1 Kerangka Pemikiran Kerangka pemikiran penelitian adalah penalaran yang dikembangkan dalam memecahkan masalah penelitian lewat sebuah jalan pemikiran dan landasan rasional . Dasar pemikiran yang diambil dari penelitian ini adalah, efek menonton serial drama Dream High di Indosiar bagi
remaja putri pada RT 10 RW 04 Kelurahan Oesapa Selatan. Media massa dalam hal ini stasiun tv Indosiar, merupakan instrumen yang memiliki peran penting dalam menyuguhkan tayangan serial drama Korea yang akhir-akhir ini mendapat perhatian dari masyarakat khususnya remaja putri. Pada awal tahun 2000-an serial drama Korea masuk ke Indonesia hingga ke Nusa Tenggara Timur, namun saat itu masih pada ruang lingkup yang kecil. Namun seiring dengan mudahnya akses mendapatkan tayangan Indosiar di kota Kupang pada tahun 2007, serial drama Korea mulai menjadi sebuah tayangan yang paling ditunggu. Puncaknya pada tahun 2011, sebuah serial drama Korea yang berjudul Dream High mampu menarik perhatian remaja putri di RT 10 RW 04 Kelurahan Oesapa Selatan, Kota Kupang. Dream High mengangkat konsep situasional kehidupan pada sebuah sekolah dan menjadi semakin menarik karena dibintangi oleh aktris dan aktor yang cantik dan tampan serta lifestyle (gaya hidup) ala remaja Korea. Pola konseptual drama remaja Korea yang disuguhkan oleh Dream High, mampu memberikan informasi, pengetahuan, kepercayaan, juga mampu mengugah rasa emosional dan mampu mempengaruhi sikap remaja putri dengan sebuah pola tindakan yang kongkrit tentunya dalam realitas kehidupannya. Dari uraian di atas alur kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut : Gambar 1 Kerangka Pemikiran
Indosiar
Drama Korea (Dream high)
()
Efek Kognitif, Afektif, Konatif dari menonoton
1.5.2 Asumsi Penelitian Asumsi yang dipegang oleh peneliti sebelum melakukan penelitian ini adalah serial drama Dream High yang ditayangkan stasiun Indosiar membawa efek kogniti,afektif dan konatif bagi remaja putri. 1.5.3 Hipotesis Penelitian Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap hasil penelitian yang akan dilakukan. Dengan kata lain suatu pendapat yang kita gunakan untuk mengetahui kenyataan yang sebenarnya dari sesuatu hal yang belum terbukti kebenarannya. Jadi hipotesis yang dapat peneliti rumuskan pada penelitian ini adalah setiap remaja putri yang menonton serial drama Dream High mengalami efek Kognitif, Afektif dan Konatif.