1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Kepercayaan yang besar dari pemakai laporan keuangan auditan dan jasa lainnya yang diberikan oleh akuntan publik mengharuskan akuntan publik memperhatikan kualitas audit yang dihasilkannya. Setiap Kantor Akuntan Publik menginginkan untuk memiliki auditor yang dapat bekerja dengan baik dalam melakukan audit. Salah satu yang merupakan pekerjaan auditor adalah melakukan audit yang tujuannya terdiri dari tindakan mencari keterangan tentang apa yang dilaksanakan dalam suatu entitas yang diperiksa, membandingkan hasil dengan kriteria yang ditetapkan, serta menyetujui atau menolak hasil dengan memberikan rekomendasi tentang tindakan-tindakan perbaikan. Kualitas audit yang tinggi akan menghasilkan laporan keuangan yang dapat dipercaya sebagai dasar pengambilan keputusan. Tidak semua auditor dapat melakukan tugasnya dengan baik, dan masih ada beberapa akuntan publik yang melakukan kesalahan (Sukriah dkk., 2009). Oleh itu diperlukan faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas audit agar tidak terjadi kesalahan. Kualitas audit yang dihasilkan akuntan publik tengah mendapat sorotan dari masyarakat banyak yakni seperti kasus yang menimpa akuntan publik Drs. Biasa Sitepu pada PT. Raden Motor (JAMBI, KOMPAS.com). Seorang akuntan publik yang membuat laporan keuangan perusahaan Raden 1
2
Motor untuk mendapatkan pinjaman modal senilai Rp 52 miliar dari BRI Cabang Jambi pada 2009, diduga terlibat kasus korupsi dalam kredit macet. Hal ini terungkap setelah pihak Kejati Jambi mengungkap kasus dugaan korupsi tersebut pada kredit macet untuk pengembangan usaha di bidang otomotif tersebut. Fitri Susanti, kuasa hukum tersangka Effendi Syam, pegawai BRI yang terlibat kasus itu, Selasa (18/5/2010) mengatakan, setelah kliennya diperiksa dan dikonfrontir keterangannya dengan para saksi, terungkap ada dugaan kuat keterlibatan dari Biasa Sitepu sebagai akuntan publik dalam kasus ini. Hasil pemeriksaan dan konfrontir keterangan tersangka dengan saksi Biasa Sitepu terungkap ada kesalahan dalam laporan keuangan perusahaan Raden Motor dalam mengajukan pinjaman ke BRI. Ada 4 kegiatan data laporan keuangan yang tidak dibuat dalam laporan tersebut oleh akuntan publik, sehingga terjadilah kesalahan dalam proses kredit dan ditemukan dugaan korupsinya. Semestinya data laporan keuangan Raden Motor yang diajukan ke BRI saat itu harus lengkap, namun dalam laporan keuangan yang diberikan tersangka Zein Muhamad sebagai pimpinan Raden Motor ada data yang diduga tidak dibuat semestinya dan tidak lengkap oleh akuntan publik. Dengan adanya keterangan diatas bahwa Drs. Biasa Sitepu tidak membuat 4 kegiatan laporan keuangan tersebut guna membantu klien dalam mempermudah pengajuan kreditnya kepada BRI, maka dapat dikatakan bahwa Biasa Sitepu terpengaruh dengan tekanan klien dan tidak bersifat independen. Dapat juga dikatakan bahwa Biasa Sitepu dalam menjalankan program
3
auditnya melanggar etika profesi auditor dan tidak bekerja sesuai peraturanperaturan yang berlaku sehingga Biasa Sitepu melanggar integritasnya sebagai akuntan publik serta tidak bersikap objektivitas karena telah bersikap tidak jujur. Seharusnya Biasa Sitepu dalam menjalankan tugasnya harus tetap mempertahankan integritas, independensi, dan objektifvitas sehingga tidak boleh membiarkan faktor salah saji material yang diketahuinya serta memperhatikan kode etik yang berlaku bagi auditor. Untuk mendapatkan kualitas audit yang baik, pengalaman seorang auditor juga merupakan salah satu yang berperan penting dalam meningkatkan keahlian sebagai perluasan dari pendidikan formal yang telah diperoleh auditor. Dengan bertambahnya waktu bekerja auditor maka akan diperoleh pengalaman baru. Keahlian merupakan salah satu faktor utama yang harus dimiliki
oleh
seorang
auditor,
dengan
keahlian
yang
dimilikinya
memungkinkan tugas-tugas pemeriksaan yang dijalankan dapat diselesaikan secara baik dengan hasil yang maksimal. Keahlian yang dimiliki auditor yang diperoleh dari pendidikan formal dan non formal harus terus-menerus ditingkatkan. Tidak mudah menjaga independensi, objektivitas serta integritas auditor. Pengalaman kerja dan etika yang melekat pada diri auditor juga bukan
jaminan
bahwa
auditor
dapat
meningkatkan
kualitas
hasil
pemeriksaannya. Terkait dengan topik penelitian ini, beberapa penelitian mengenai pengalaman auditor telah banyak dilakukan oleh peneliti
4
sebelumnya. Penelitian Ayuningtyas (2012) tentang pengalaman kerja memberikan hasil bahwa pengalaman kerja tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit, sementara dari penelitian Setyorini (2011) dan Suraida (2005) menyatakan bahwa pengalaman audit berpengaruh terhadap ketepatan pemberian opini auditor. Penelitian mengenai independensi yang dilakukan oleh Alim dkk., (2007) dan Linting (2013) menunjukkan independensi berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit. Berbeda dengan penelitian tersebut, hasil dari penelitian Sukriah dkk., (2009) menunjukkan hasil bahwa independensi tidak berpengaruh terhadap kualitas audit. Pada penelitian tentang objektivitas, penelitian yang dilakukan oleh Sukriah (2009) dan Ayuningtyas (2012) memberikan hasil yang signifikan terhadap kualitas hasil audit. Sedangkan penelitian yang dilakukan Linting (2013) memberikan hasil bahwa objektivitas tidak berpengaruh positif terhadap kualitas audit. Untuk penelitian tentang integritas, hasil penelitian Ayuningtyas (2012) menunjukan hasil bahwa integritas mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kualitas audit. Berbeda dengan penelitian yang dilakukan Sukriah (2009) yang menunjukan integritas tidak berpengaruh terhadap kualitas hasil pemeriksaan. Bedasarkan uraian diatas, maka alasan pemilihan topik dalam peneltian ini adalah karena terdapat perbedaan dari hasil penelitian teradahulu. Oleh karena itu, merupakan hal menarik untuk mengadakan penelitian tentang pengaruh faktor-faktor pengalaman kerja,
independensi, objektivitas, dan
5
integritas terhadap kualitas audit. Dalam penelitian ini, penulis menambahkan satu variabel yaitu etika auditor untuk di analisa pengaruhnya terhadap kualitas audit. Berdasarkan uraian di atas, maka dari itu penulis tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai “PENGARUH PENGALAMAN KERJA, INDEPENDENSI,
OBJEKTIVITAS,
INTEGRITAS,
DAN
ETIKA
TERHADAP KUALITAS AUDIT”
B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang diatas, dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut: 1. Apakah pengalaman kerja auditor berpengaruh positif terhadap kualitas audit? 2. Apakah independensi auditor berpengaruh positif terhadap kualitas audit? 3. Apakah objektivitas auditor berpengaruh positif terhadap kualitas audit? 4. Apakah integritas auditor berpengaruh positif terhadap kualitas audit? 5. Apakah etika auditor berpengaruh positif terhadap kualitas audit?
C. Tujuan Penelitian Mengkaji secara empiris mengenai : 1. Pengaruh pengalaman kerja auditor terhadap kualitas audit. 2. Pengaruh independensi auditor terhadap kualitas audit. 3. Pengaruh objektivitas auditor terhadap kualitas audit . 4. Pengaruh integritas auditor terhadap kualitas audit.
6
5. Pengaruh etika auditor terhadap kualitas audit.
D. Manfaat Penelitian Bedasarkan tujuan penelitian diatas, maka penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi kontribusi teoritis dan kontribusi praktis. 1. Kontribusi Teoritis a. Mahasiswa Jurusan Akuntansi Yaitu guna menambah wawasan dan knowledge tentang ilmu akuntansi khususnya dibidang audit, sehingga dapat menganalisis pengalaman kerja, independensi, objektivitas, integritas dan etika terhadap kualitas audit. b. Peneliti Yaitu guna untuk memberikan pemahaman tambahan, mamperluas wawasan dan menambah refrensi agar diperoleh hasil yang bermanfaat bagi peneliti dimasa yang akan datang. c. Ilmu Akuntansi Audit Menambah literature dan acuan penelitian pada bidang akuntansi audit teutama untuk peneliti yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut mengenai pengalaman kerja, independensi, objektivitas, integritas dan etika terhadap kualitas audit. 2. Kontribusi Praktis a. Kantor Akuntan Publik
7
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada pihak kantor akuntan publik, baik auditor junior maupun auditor senior tentang pentingnya suatu pengalaman kerja, independensi, objektivitas, integritas dan etikaagar menghasilkan kualitas audit yang baik.