BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Matematika
secara umum didefinisikan sebagai bidang ilmu yang
mempelajari pola dan struktur, perubahan dan ruang. Secara informal matematika dapat disebut pula sebagai ilmu yang mempelajari tentang angka dan bilangan. Kemampuan berhitung dengan bilangan-bilangan memang tidak dapat dihindari ketika belajar matematika, namun berhitung merupakan sebagian kecil dari matematika. Berhitung merupakan salah satu cara untuk menyelesaikan masalah matematika, (Hariwijaya, 2009:29). Menyelesaikan
masalah
matematika
merupakan
kemampuan
untuk
menggunakan angka dengan baik dan penalaran dengan benar. Menurut Halim (2012: 81), secara sadar maupun tidak sadar pengetahuan matematika sering dipergunakan masyarakat dalam menyelesaikan masalahnya sehari-hari. Maka dari itu, matematika sangat diperlukan oleh setiap orang dalam kehidupan sehari-hari untuk membantu memecahkan masalah. Oleh sebab itu, mata pelajaran matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik, (Depdiknas, 2006: 416). Secara umum tujuan diberikannya matematika di sekolah adalah untuk mempersiapkan peserta didik agar bisa menghadapi perubahan kehidupan dan dunia yang selalu berkembang dan syarat perubahan. Selain itu siswa dipersiapkan agar dapat menggunakan matematika dan pola pikir matematika dalam kehidupan sehari-
1
2 hari. Penggunaan dan pola pikir matematika diharapkan digunakan juga dalam mempelajari ilmu yang lain, (Soedjadi, 2000:43). Tercapai atau tidaknya tujuan pembelajaran matematika salah satunya dapat dinilai dari keberhasilan siswa dalam memahami matematika dan memanfaatkannya dalam menyelesaikan persoalan-persoalan matematika. Evaluasi atau tes hasil belajar siswa merupakan salah satu tindakan yang dapat dilakukan untuk mengetahui berhasil atau tidaknya pembelajaran Matematika. Matematika menekankan pada pemecahan suatu masalah matematika, biasanya disajikan bentuk soal cerita. Soal matematika diberikan kepada siswa sebagai alat evaluasi untuk mengukur kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima suatu materi. Lembar evaluasi merupakan alat yang dapat digunakan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan proses belajar mengajar dan letak kesalahan siswa. Peningkatan hasil belajar matematika dapat dilakukan jika kesalahan yang dilakukan siswa dapat segera diatasi, karena siswa akan selalu mengalami kesulitan jika kesalahan sebelumnya tidak diperbaiki. Sehingga dengan menganalisis kesalahan siswa, guru dapat mengetahui hasil belajar siswa yang nantinya dapat digunakan untuk memperbaiki proses belajar mengajar berikutnya. Dalam pembelajaran matematika memerlukan tahap-tahap yang berurutan berdasarkan pengetahuan dan latihan sebelumnya, yang menjadi dasar untuk mempelajari materi selanjutnya. Ruang lingkup Matematika pada satuan pendidikan SD/MI meliputi aspek Bilangan, Geometri dan pengukuran dan Pengolahan data (Fathani, 2012:147). Salah satu aspek dalam pembelajaran matematika adalah bilangan. Operasi bilangan pada
3 pembelajaran matematika meliputi penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian, operasi hitung campuran dan penarikan akar pangkat. Operasi hitung campuran adalah operasi atau pengerjaan hitungan yang melibatkan lebih dari dua bilangan dan lebih dari satu operasi (Heruman, 2007:30). Operasi hitung campuran dalam bentuk soal cerita masih menjadi masalah siswa kelas IV di SDN 1 Purwodadi kecamatan Blimbing Malang. Pelajaran operasi hitung campuran merupakan pelajaran dasar yang dianggap mudah. Pada kenyataannya sering kali terjadi kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa, jika operasi hitung campuran diujikan dalam bentuk soal cerita. Hasil observasi dan wawancara yang dilakukan peneliti pada tanggal 20 juli 2013 menemukan fakta bahwa hasi belajar siswa kelas IV di SDN 1 Purwodadi Blimbing pada materi operasi hitung campuran masih sangat rendah. Masih rendahnya nilai siswa disebabkan oleh adanya beberapa faktor, antara lain faktor yang disebabkan oleh guru dan faktor yang disebabkan oleh siswa. Faktor yang disebabkan oleh guru yaitu, guru kurang melibatkan siswa dalam proses pembelajaran, belum adanya inovasi dalam kegiatan belajar misalnya dengan menggunakan media ataupun model pembelajaran yang inovatif dalam kegiatan pembelajaran. Selain itu, sejauh ini belum ada penelitian tentang analisis kesalahan penyelesaian soal cerita operasi hitung campuran pada bilangan cacah, baik dari guru maupun oleh peneliti lain. Belum adanya kesadaran akan pentingnya analisis kesalahan penyelesaian soal cerita operasi hitung campuran bilangan cacah, membuat
4 guru kelas IV di SDN 1 Purwodadi kurang memperhatikan kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh siswa. Dalam mengerjakan operasi hitung campuran siswa masih kesulitan, operasi mana yang harus dikerjakan terlebih dahulu. Selain itu siswa juga kesulitan dalam pengerjaan operasi hitung campuran yang disajikan dalam bentuk soal cerita. Operasi hitung campuran terdiri dari beberapa operasi hitung yang terdapat dalam satu kalimat matematika. Kesalahan dalam penyelesaian soal cerita operasi hitung campuran pada bilangan cacah dapat diminimalisir jika guru mengetahui kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh siswanya. Menurut Praktipong dan Nakamura dalam Hidayat, (2012: 21) Tahapan analisis kesalahan newman merupakan metode yang dapat digunakan untuk menganalisis letak kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal cerita matematika. Metode analisis kesalahan Newman muncul sebagai akibat dari keresahan Newman terhadap kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal cerita. Berdasarkan masalah yang ada dan untuk meminimalkan kesalahan konsep penyelesaian soal cerita operasi hitung campuran pada bilangan cacah di SDN 1 Purwodadi kecamatan Blimbing Malang maka peneliti menetapkan judul: “Analisis Kesalahan Konsep Penyelesaian soal Cerita Hitung Campuran Pada Bilangan Cacah Pada Siswa Kelas IV di SDN 1 Purwodadi Kecamatan Blimbing Malang”. Judul ini ditentukan didasarkan pada pertimbangan bahwa penyelesaian soal cerita hitung campuran pada bilangan cacah tidak selalu benar. Maka analisis kesalahan penyelesaian soal cerita hitung campuran pada bilanagan cacah memiliki fungsi yang
5 sangat penting untuk perbaikan kemampuan siswa dalam menyelesaiakan soal cerita operasi hitung campuran pada bilangan cacah.
B. Fokus Masalah Penelitian yang berjudul “Analisis Kesalahan Konsep Penyelesaian Soal Cerita Hitung Campuran Pada Bilangan Cacah Pada Siswa Kelas IV di SDN 1 Purwodadi Kecamatan Blimbing Malang”, difokuskan pada kesalahan penyelesaian soal cerita hitung campuran pada bilangan cacah. Kesalahan penyelesaian hitung campuran pada penilitian ini menggunakan metode analisis kesalahan Newman, yang terdapat lima tahapan yaitu : (1) kesalahan membaca, (2) kesalahan memahami, (3) kesalahan trasformasi, (4) kesalahan keterampilan proses, (5) kesalahan dalam menulis jawaban. Dalam menganalisis kesalahan hitung campuran dilakuakan dengan melakukan tes dengan memberikan latihan soal hitung campuran pada siswa kelas IV SDN 1 Purwodadi kecamatan Blimbing Malang.
C. Rumusan Masalah 1. Bagaimana kesalahan konsep penyelesaian soal cerita hitung campuran bilangan cacah siswa kelas IV di SDN 1 Purwodadi kecamatan Blimbing Malang? 2. Bagaimana hasil analisis kesalahan konsep penyelesaian soal cerita hitung campuran bilangan cacah pada siswa kelas IV di SDN 1 Purwodadi kecamatan Blimbing Malang?
6 D. Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah yang diajukan di atas maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk : 1. Mendiskripsikan kesalahan konsep penyelesaian soal cerita hitung campuran siswa kelas IV di SDN 1 Purwodadi kecamatan Blimbing Malang. 2. Melakukan analisis kesalahan konsep penyelesaian soal cerita hitung campuran bilangan cacah pada siswa kelas IV di SDN 1 Purwodadi kecamatan Blimbing Malang
E. Manfat Penelitian 1.Manfaat Bagi Guru Menjadi salah satu acuan bagi guru dalam penyempurnaan dan perbaikan dalam pembelajaran matematika terutama pada penyelesaian soal cerita hitung campuran pada bilangan cacah. 2.Manfaat Bagi siswa Sebagai salah satu informasi untuk mengetahui kesalahan-kesalahan penyelesaian soal-cerita hitung campuran pada bilangan cacah. 3.Bagi Sekolah Sebagai bahan masukan dalam usaha menyempurnakan pembelajaran matematika materi hitung campuran di sekolah sehingga diharapkan hasil belajar siswa lebih baik.
7 4.Manfaat Bagi Peneliti Sebagai tambahan khasanah ilmu pengetahuan dan sumber informasi dalam bidang analisis kesalahan penyelesaian soal cerita hitung campuran.
F. Batasan Istilah 1. Operasi Hitung Campuran Operasi hitung campuran adalah operasi atau pengerjaan hitungan yang melibatkan lebih dari dua bilangan dan lebih dari satu operasi. (Heruman, 2007:30) 2. Analisis Kesalahan Analisis adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa dan untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya. Sedangkan kesalahan adalah penyimpangan terhadap sesuatu yang benar (KBI 2001). Dalam penelitian ini yang dimaksud adalah analisis kesalahan berdasarkan tahapan Newman: a. Membaca masalahnya (Mengenali kata/simbol): Reading. b. Memahami apa yang dibaca (dapat menentukan komponen yang diketahui dan ditanyakan): comprehension. c. Melakukan tranformasi dari cerita kekalimat matematika dan memilih metode atau strategi yang sesuai: Transfortion. d. Menerapkan keterampilan proses yang diminta oleh metode/strategi yang dipilih: process skill.
8 e. Menuliskan jawaban atas pertanyaan: encoding. (helman hidayat, 2012: 21). 3. Bentuk Soal Cerita dalam Matematika Bentuk soal cerita
dalam matematika adalah soal matematika yang terkait
dengan kehidupan sehari-hari (jual beli dan pengelompoan) untuk dicari penyelesaiannya, menggunakan kalimat matematika yang memuat bilangan, operasi hitung (-, +, x, :) dan relasi (=, <, >, ≤, ≥ ). Marsudi Raharjo (2011:8) 4. Bilangan cacah adalah bilangan yang anggota-anggotanya merupakan bilangan bulat positif dan dimulai dari 0,1,2,3... (Abdul halim fathani, 2012:147)