BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Bahasa adalah salah satu alat untuk berkomunikasi dan salah satu alat untuk melahirkan suatu keinginan atau pendapat. Bahasa sebagai alat komunikasi bisa berbentuk: bahasa lisan, tertulis, isyarat, mimik, lukisan dan lain-lain. Ketrampilan berbahasa (atau language atrs, language skills) dalam kurikulum di sekolah biasanya mencakup empat segi, yaitu: Keterampilan menyimak (listening skills), Keterampilan berbicara (speaking skills), Keterampilan membaca (reading skills), Keterampilan menulis (writing skills) Berbicara adalah keterampilan menyampaikan pesan melalui bahasa lisan. Kaitan antara pesan dan bahasa lisan sebagai media penyampai sangat erat. H.G.Tarigan (1998:15), berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan serta menyampaikan pikiran, gagasan dan perasaan. Membaca adalah satu dari empat kemampuan bahasa pokok, dan merupakan satu bagian atau komponen dari komunikasi tulisan. Dalam komunikasi tulisan, sebagaimana telah dikatakan, lambang-lambang bunyi bahasa diubah menjadi lambang-lambang tulisan atau huruf-huruf, dalam hal ini huruf-huruf menurut alfabet latin. Dapat dipahami bahwa pada tingkatan membaca permulaan, proses mengubah inilah yang terutama dibina dan
1 Peningkatan Kemampuan Memamerkan..., Dian Listiani, FKIP UMP, 2011
dikuasai, dan ini terutama dilakukan pada masa anak-anak, khususnya pada tahun permulaan di sekolah. Ada beberapa teknik membaca yaitu membaca bersuara atau membaca nyaring, membaca indah, membaca dalam hati, membaca dengan perasaan, membaca cepat, membaca bahasa, dan membaca bebas. Teknik membaca permulaan yang cocok digunakan untuk siswa di Sekolah Dasar yaitu membaca nyaring, yang perlu diperhatikan dalam membaca nyaring adalah pelafalan vokal maupun
konsonan,
nada
atau
lagu
ucapan,
penguasaan tanda–tanda baca, kecepatan mata, dan ekspresi. Membaca nyaring siswa mencakup dua hal, antara lain : pelafalan dan intonasi dalam membaca nyaring. Membaca nyaring bertujuan melatih siswa dengan tepat dan
mudah
dalam
mengubah
tulisan
menjadi
suara
dengan
memperhatikan ucapan, tekanan, dan irama. Mengetahui membaca nyaring memiliki aspek pelafalan dan intonasi, dimana dalam membacanya memperhatikan ucapan, tekanan, dan irama, maka peneliti menggunakan membaca nyaring sebagai metode dalam peningkatan memerankan drama pendek. Dari hasil kunjungan peneliti di SD Negeri Tunjung Lor Kecamatan Jatilawang Kabupaten Banyumas peneliti dan guru kelas V SD Negeri Tunjung Lor menemukan masalah mengenai materi drama pendek, yaitu pembelajaran yang dilakukan oleh guru masih klasikal, siswa mendapatkan penjelasan materi drama setelah itu siswa langsung diberi tugas untuk mengerjakan LKS, sedangkan untuk materi drama pendek dibutuhkan adanya media untuk menayangkan contoh
Peningkatan Kemampuan Memamerkan..., Dian Listiani, FKIP UMP, 2011
drama dan siswa dapat berperan secara langsung dalam pembelajaran. Dapat disimpulkan bahwa metode dan media pembelajaran yang diberikan guru selalu monoton, sehingga siswa merasa bosan dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar. Hal ini peneliti ketahui pada saat pembelajaran mata pelajaran Bahasa Indonesia materi “ Drama Pendek “ di kelas V SD Negeri Tunjung Lor Kecamatan Jatilawang Kabupaten Banyumas pada semester 1 tahun pelajaran 2010/2011. Hasil ulangan harian semester 1 yang telah dilakukan menunjukkan siswa yang sudah tuntas belajar adalah 16 siswa, sedangkan siswa yang belum tuntas belajar adalah 21 siswa. Nilai rata-rata siswanya adalah 61, dengan nilai tertinggi 85 dan nilai terendah adalah 27. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia di SD Negeri Tunjung Lor untuk Kriteria Ketuntasan Minimal adalah 60. dari hasil wawancara permasalahan yang dialami oleh siswa dan guru karena adanya beberapa faktor. Beberapa permasalahan itu antara lain 1. Rendahnya tingkat kemampuan siswa, yang bisa dilihat dari rata-rata nilai ulangan harian. 2. Rendahnya motivasi siswa untuk berhasil 3. Kurang memadainya buku teks, buku bacaan dan buku penunjang pelajaran 4. Kurang memadainya sarana dan media pembelajaran di sekolah. Berdasarkan latar belakang masalah di atas peneliti mengambil judul penelitian Peningkatan Kemampuan Memerankan Drama Pendek Melalui
Peningkatan Kemampuan Memamerkan..., Dian Listiani, FKIP UMP, 2011
Membaca Nyaring Naskah Drama di Kelas V SD Negeri Tunjung Lor, karena melihat siswa mempelajari drama masih rendah dan mengajak siswa untuk berperan secara langsung. Diharapkan dengan menggunakan metode membaca
nyaring
dapat
meningkatkan
kemampuan
siswa
dalam
memerankan drama pendek.
B.
Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Apakah membaca nyaring dapat meningkatkan kemampuan membaca dan memerankan drama pendek di kelas V SD Negeri Tunjung Lor ?
C.
Tujuan Penelitian Tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: Untuk meningkatkan kemampuan membaca dan memerankan drama pendek di kelas V SD Negeri Tunjung Lor dengan menerapkan teknik membaca nyaring.
D.
Manfaat Penelitian Melalui kegiatan penelitian ini, diharapkan dapat memberikan manfaat, antara lain : 1. Manfaat teoritis a. Mendapatkan
teori
baru
tentang
kemampuan
siswa
dalam
memerankan drama melalui membaca nyaring naskah drama. b. Sebagai dasar untuk penelitian selanjutnya..
Peningkatan Kemampuan Memamerkan..., Dian Listiani, FKIP UMP, 2011
2. Manfaat praktis a. Bagi Siswa, yaitu memberi kesempatan bagi siswa untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam memerankan drama pendek karena dalam proses pembelajaran ini siswa berperan secara langsung terhadap isi drama. b. Guru, yaitu memotivasi guru untuk dapat lebih kreatif dan profesional dalam mempersiapkan kegiatan belajar mengajar sehingga
dapat
tercipta
pembelajaran
yang
efektif
dan
menyenangkan yang dapat meningkatkan kemampuan belajar Bahasa Indonesia. c. Sekolah, yaitu sebagai masukkan untuk lebih bijak dalam memilih metode, strategi dan pendekatan yang tepat dengan didukung adanya sarana dan prasarana yang memadai sehingga dapat menciptakan pendidikan sekolah yang berkualitas.
Peningkatan Kemampuan Memamerkan..., Dian Listiani, FKIP UMP, 2011