BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sekarang ini, salon kecantikan merupakan tempat wajib terutama bagi kaum wanita untuk datang dan melakukan perawatan-perawatan untuk memperindah dan mempercantik tubuh, baik itu dari kesehatan kulit, keindahan rambut, estetika wajah, perawatan kuku, waxing, dan lainnya. Hal-hal yang pertama kali terpikirkan saat mendengar kata Spa pasti memanjakan diri, melemaskan otot-otot tubuh yang tegang, sekaligus menghilangkan stress. Seperti yang selama ini diketahui, spa adalah suatu kegiatan yang berhubungan untuk menjaga keseimbangan tubuh sehingga membantu membuat tubuh menjadi rileks. Sehingga lebih menyegarkan pikiran dan menyehatkan tubuh. Perawatan spa menghadirkan keharmonisan dan keseimbangan tubuh dengan cara menstimulasi sistem peredaran tubuh. Selain itu juga membantu mengeluarkan racun-racun dan menghilangkan stress yang terbentuk dalam tubuh dan pikiran. Perkembangan dunia spa semakin pesat dari tahun ke tahun. Termasuk Indonesia dengan berbagai macam keunikan tanaman, budaya dan memiliki banyak perawatan kecantikan tradisional alami yang membuat bisnis spa di Indonesia semakin menjamur dan sangat diminati. Begitu pula dengan salon kecantikan yang memang menjadi pilihan utama baik wanita maupun pria untuk melakukan perawatan kecantikan. 1 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Penggabungan salon dan spa banyak dilakukan karena tingginya tingkat persaingan. Juga kecenderungan masyarakat seperti di kota Jakarta ini yang sangat sibuk sehingga memiliki sedikit waktu jika ingin melakukan perawatan kecantikan di salon, tetapi juga ingin menikmati relaksasi spa. Para pengusaha ini berlomba-lomba membuat tempat usaha mereka berbeda dengan salon dan spa lainnya. Penggabungan ini dimaksudkan agar setiap orang yang datang dapat mendapatkan kecantikan dan juga sekaligus relaksasi. Sehingga ketika mereka keluar dari salon dan spa ini dengan merasa segar sekaligus cantik setelah melakukan perawatan. Walaupun banyak terdapat sebuat tempat usaha yang menggabungkan salon dengan spa, banyak dari salon dan spa tersebut yang tidak memenuhi kriteria sebagai salon dan spa yang memadai. Seperti tidak lengkapnya fasilitas, terganggunya klien yang satu dengan yang lainnya karena kebutuhan ruang tidak memadai, juga kerja karyawan menjadi tidak optimal karena kurangnya fasilitas atau tidak baiknya sirkulasi ruangan. Hal ini tentu menjadi masalah karena akan menyebabkan ketidakpuasan klien dan mereka akan berfikir dua kali untuk kembali ke salon tersebut. Maka dari itu perancangan interior sangat dibutuhkan agar penggabungan spa dengan salon ini menjadi mungkin dan tidak mengganggu aktifitas satu dengan yang lainnya. Sehingga memungkinkan agar para klien tertarik untuk menikmati fasilitas yang ada salon dan spa ini. Pemilihan konsep untuk interior juga sangat penting dalam sebuah salon dan spa karena akan 2 http://digilib.mercubuana.ac.id/
berpengaruh pada citra yang ingin ditampilkan dari salon dan spa itu sendiri dan dapat bersaing dengan salon dan spa lainnya dengan menciptakan atmosfer yang berbeda yang bisa di dapat dengan perancangan interior. Fungsi-fungsi ruangan juga harus dimaksimalkan berdasarkan kebutuhannya demi kenyamanan klien maupun karyawan.
B. Identifikasi Masalah 1.
Sebuah salon dan spa harus memiliki citra yang dapat memberikan karakter tersendiri terhadap salon dan spa tersebut, namun hal tersebut kurang ditonjolkan karena ketidaksesuaian konsep interior.
2.
Tidak maksimalnya kebutuhan ruang dan sirkulasi yang baik sehingga membuat aktifitas karyawan menjadi terhambat.
3.
Timbul rasa ragu dari klien untuk kembali ke salon dan spa tersebut dikarenakan kurang baiknya perancangan interior dari segi estetika dan ergonomi.
3 http://digilib.mercubuana.ac.id/
C. Maksud dan Tujuan Perancangan 1.
Merancang interior dengan konsep yang sesuai untuk menampilkan citra dari salon dan spa itu sendiri.
2.
Membangun ambience atau suasana ruangan yang nyaman untuk salon dan spa sehingga setiap klien yang datang dapat merasa nyaman berada di salon dan spa tersebut.
3.
Merancang interior agar para karyawan dan terapis di bagian pekerjaannya masing-masing dapat bekerja dengan baik dan beraktifitas dengan optimal.
4.
Memastikan agar merancang interior dari segi ergonomi tepat agar setiap aktivitas di bagian salon dan spa tidak mengganggu yang satu dengan yang lainnya.
5.
Memaksimalkan
fungsi-fungsi
ruangan
yang
dibutuhkan
demi
kenyamanan baik klien maupun karyawan dari salon dan spa tersebut.
D. Sasaran Perancangan Sasaran perancangan interior salon dan spa ini adalah wanita (dewasa & remaja), dan pasangan suami istri.
4 http://digilib.mercubuana.ac.id/
E. Ruang Lingkup Perancangan Ruang lingkup perancangan salon dan spa ini meliputi:
Lobby (Receptionisk desk)
Hair salon room
Foot treatment room
Facial room
Massage room
Couple room
F. Metode Pembahasan Metode pembahasan dalam penyusunan laporan ini terkait dengan pengumpulan data, sintesa, dan analisa yang nantinya akan dijadikan landasan berpikir dan acuan untuk perencanaan salon dan spa ini. Data yang dibutuhkan antara lain: a. Data Lapangan Data lapangan diperoleh dari peninjauan lapangan yang berhubungan lagsung dengan proyek, berupa survey lokasi Martha Tilaar Salon Day Spa, wawancara dengan pihak Martha Tilaar Salon Day Spa, serta pengumpulan data proyek dan foto dokumentasi.
5 http://digilib.mercubuana.ac.id/
b. Data Literatur Data literature meliputi teori-teori sebagai dasar dan pedoman dalam merancang dan proses pengembangannya, yang diperoleh dari buku-buku dan jurnal yang berkaitan dengan salon dan spa.
G. Metode Perancangan Dalam proses mendesain, terdapat tiga tahapan yang harus diperhatikan, yaitu input, sintesa, dan output. Urutan ini tidak dapat diubah, dikarenakan tahap pertama dijadikan sebagai dasar tahap kedua dan tahap ketiga. Martha Tilaar Salon Day Spa
Data Literatur
Data Survey
Analisa
Permasalahan
Analisan Fisik dan Non Fisik
Kriteria Desain
Ide / Desain
6 http://digilib.mercubuana.ac.id/
H. Sistematika Penulisan
BAB 1 : PENDAHULUAN Berisi tentang uraian-uraian yang terdiri dari latar belakang perancangan interior Salon dan Spa, tujuan dan maksud, rumusan masalah, identifikasi masalah yang timbul dalam perancangan, metode penelitian yang dipakai dalam pencarian data, metode perancangan interior, dan yang terakhir adalah sistematika penulisan dari laporan tugas akhir ini.
BAB 2 : LANDASAN TEORI Merupakan bagian mengenai data-data literatur mengenai Salon dan spa yang berisi tinjauan umum yang menjelaskan mengenai pengertian dari perancangan interior Salon dan Spa secara terperinci, dan tinjauan khusus mengenai latar belakang, sejarah, fungsi dan tujuan, jenis-jenis Salon dan Spa, dan segala persyaratan yang ada. Juga berisi data perusahaan yang telah disurvey selengkap-lengkapnya.
BAB 3 : METODE PERANCANGAN Berisi analisa masalah perancangan interior yang ada dalam setiap perusahaan yang disurvey. Penjelasan mengenai proses awal mendesain interior dengan analisa dari data yang ada, seperti Analisa Makro dan Mikro dari bangunan, Program Aktivitas & Fasilitas, Program Ruang,
7 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Matriks Hubungan Antar Ruang, Diagram kedekatan Ruang, dan Studi Permasalahan Khusus Interior.
BAB 4 : HASIL DAN PEMBAHASAN Mengenai proses lebih lanjut dalam perancangan interior seperti penentuan konsep, perencanaan layout, penyelesaian elemen-elemen interior dan konsep perencanaan interior ruang.
BAB 5: KESIMPULAN DAN SARAN Bagian akhir dari laporan tugas akhir yang berisi kesimpulan akhir yang ditarik penulis dari bagian-bagian yang telah dijelaskan dalam laporan ini, juga saran-saran dan lampiran.
8 http://digilib.mercubuana.ac.id/