BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah Umumnya pengetahuan pengobatan tradisional hanya dikuasai oleh kaum
tua. Generasi muda saat ini kurang termotivasi untuk menggali pengetahuan dari kaum tua, dan lambat laun mulai ditinggalkan karena berbagai faktor penyebab. Kondisi seperti ini, menjadikan warisan tradisional lambat laun akan mengalami kepunahan
di
tempat
aslinya.
Karena
itu,
perlu
ada
upaya
untuk
mendokumentasikan pengetahuan pengobatan tradisional yang seiring dengan upaya pelestarian tumbuhan berkhasiat obat untuk pengetahuan, konservasi dan kesejahteraan masyarakat. Pengobatan modern dan pengobatan tradisional terletak pada cara mereka mengobati dan memahami suatu penyakit. Pengobatan medis memandang penyakit hanya sebagai suatu kondisi biologis yang ditandai dengan kelainan pada fungsi atau struktur organ-organ tertentu atau seluruh sistem organ. Sedangkan pengobatan alternative atau pengobatan tradisional menganggap penyakit lebih dari itu selain biologis mereka juga melibatkan aspek spiritual, psikologis dan sosial tertentu dari orang yang terkena. Ini yang kadang-kadang sering diabaikan oleh pengobatan modern (Dewi, 2015:15). Upaya pengobatan tradisional dengan obat-obat tradisional merupakan salah satu bentuk peran serta masyarakat dan sekaligus merupakan teknologi tepat guna yang potensial untuk menunjang pembangunan kesehatan. Hal ini disebabkan
antara lain karena pengobatan tradisional telah sejak dahulu kala dimanfaatkan oleh masyarakat serta bahan-bahannya banyak terdapat di seluruh pelosok tanah air. Dalam rangka peningkatan dan pemerataan pelayanan kesehatan masyarakat, obat tradisional perlu dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Untuk lebih meningkatkan penyelenggaraan pembangunan kesehatan yang semakin luas dan kompleks dengan keputusan Menteri Kesehatan RI No. 99a/Menkes/SK/III/1982 tanggal 2 Maret 1982 telah di tetapkan Sistem Kesehatan Nasional yang merupakan penjabaran pola Pembangunan Nasional dan sebagai petunjuk pelaksanaan pembangunan dibidang kesehatan (Tukiman 2004:1). Seperti yang dijelaskan (Arsyah dalam Prananingrum2014:17), menurutnya penggunaan bahan alam, baik sebagai obat maupun tujuan lain cenderung meningkat, terlebih dengan adanya isu back to nature serta krisis berkepanjangan yang mengakibatkan turunnya daya beli masyarakat. Obat tradisional (obat herbal) banyak digunakan masyarakat menengah ke bawah terutama dalam upaya pencegahan penyakit , penyembuhan , pemulihan kesehatan (rehabilitatif) serta peningkatan kesehatan (promotif). Etnobotani
dapat
digunakan
sebagai
salah
satu
alat
untuk
mendokumentasikan pengetahuan masyarakat tradisioal, masyarakat awam yang telah menggunakan berbagai
macam jasa
tumbuhan untuk menunjang
kehidupannya. Ahli etnobotani bertugas mendokumentasikan dan menjelaskankan hubungan kompleks antara budaya dan penggunaan tumbuhan dengan fokus utama pada bagaimana tumbuhan digunakan, dikelola, dan dipersepsikan pada berbagai lingkungan masyarakat, misalnya sebagai makanan, obat, praktik
keagamaan, kosmetik, pewarna, tekstil, pakaian, konstruksi, alat, mata uang, sastra, ritual, serta kehidupan sosial (Wijaya, 2011: 3). Pada wilayah baduy ini terdapat 2 suku asli, yaitu suku Baduy Luar dan Baduy Dalam yang terletak di Kabupaten Lebak, Banten. Suku Baduy Dalam masih menjaga tradisi dari nenek moyang, adat istidat dan anti modernisasi baik cara berpakaian, pola hidup dan lainnya. Sedangkan suku baduy luar masih menjaga tradisi dan adat istiadat tetapi sudah mampu beinteraksi dengan masyarakat dari luar suku baduy dan sudah mengeal dunia teknologi maupun mengenal bahan kimia. Di Desa Cibeo Baduy Dalam Kabupaten Lebak, Banten ini contoh masyarakat di Indonesia yang masih memanfaatkan tanaman obat sebagai obattradisional. Mereka memiliki pengetahuantentang pemanfaatan tumbuhan sebagai bahanobat tradisional dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis ingin melakukan penelitian dengan judul “INVENTARISASI TANAMAN OBAT MASYARAKAT BADUY DALAM KABUPATEN LEBAK, BANTEN”.
B.
Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka masalah dapat
di identifikasi sebagai berikut: 1.
Masih adanya tanaman obat yang dimanfaatkan oleh masyarakat Baduy Dalam Kabupaten Lebak, Banten.
2.
Sudah masuknya informasi penanganan kesehatan di Baduy Dalam Kabupaten Lebak, Banten.
3.
Sudah adanya petugas kesehatan di Baduy Dalam Kabupaten Lebak, Banten.
C.
Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini dibuat dalam bentuk pertanyaan
sebagai berikut: 1.
Jenis tanaman apa saja yang dimanfaatkan oleh masyarakat Desa Cibeo Baduy Dalam Kabupaten Lebak, Banten.
2.
Bagaimana cara masyarakat Desa Cibeo Baduy Dalam Kabupaten Lebak, Banten memanfaatkan tanaman obat sebagai obat?.
3.
Bagian tanaman manakah yang digunakan sebagai obat oleh masyarakat Desa Cibeo Baduy Dalam Kabupaten Lebak, Banten?.
4.
Bagaimana cara masyarakat Desa Cibeo Baduy Dalam Kabupaten Lebak, Banten memperoleh tumbuhan obat?.
5.
Bagaimana cara pengolahan tanaman obat oleh masyarakat Desa Cibeo Baduy Dalam Kabupaten Lebak, Banten?.
D.
Batasan Masalah Adapun batasan masalah yang dibuat oleh peneliti adalah:
1.
Lokasi penelitian ditentukan yaitu di Desa Cibeo Baduy Dalam Kabupaten Lebak, Banten karena Desa Cibeo jarak ke Baduy Luar lebih dekat.
2.
Jenis tanaman obat yang digunakan oleh masayarakat Desa Cibeo Baduy Dalam Kabpuaten Lebak, Banten.
E.
Tujuan Penelitian Dalam tujuan penelitian ini adalah :
1.
Untuk mengetahui jenis tanaman obat apa saja yang dimanfaatkan oleh masyarakat Desa Cibeo Baduy Dalam Kabupaten Lebak, Banten.
2.
Untuk mengetahui cara masyarakat Desa Cibeo Baduy Dalam Kabupaten Lebak, Banten dalam memanfaatkan tanaman obat sebagai obat.
3.
Untuk mengetahui bagian tanaman obat yang digunakan oleh masyarakat Desa Cibeo Baduy Dalam Kabupaten Lebak, Banten.
4.
Untuk mengetahui cara masyarakat Desa Cibeo Baduy Dalam Kabupaten Lebak, Banten memperoleh tanaman obat.
5.
Untuk mengetahui cara pengolahan tanaman obat oleh masyarakat Desa Cibeo Baduy Dalam Kabupaten Lebak, Banten.
F.
Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.
Bagi masyarakat.
Bahan informasi bagi masyarakat Desa Cibeo Baduy Dalam Kabupaten Lebak, Banten mengenai jenis-jenis tanaman obat yang bisa dimanfaatkan. 2.
Bagi Peneliti
Sebagai penambah informasi wawasan bagi peneliti tentang jenis-jenis tanaman yang bermanfaat sebagai obat dan rekomendasi bagi peneliti lain untuk melakukan peneliti lebih lanjut. 3.
Bagi Dunia Pendidikan
Bagi dunia pendidikan dapat dijadikan sebagai pengayaan dalam materi pelajaran Biologi kelas X semester 2 dengan pokok bahasan Kingdom Plantae.
G.
Kerangka Pemikiran 1.
Kerangka Pemikiran: Kondisi Masyarakat Desa Cibeo Kabupaten Lebak, Banten
Faktor Pendukung
Pemanfaatan Tanaman Obat
Identifikasi Tanaman Obat
Cara Pengolahan
Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran
Masyarakat Baduy merupakan salah satu masyarakat sederhana diIndonesia yang sekarang hidup bersahaja di wilayah Provinsi Banten. Secaraumum mereka masih mempertahankan adat tradisonalnya dengan ketat.Pedoman hidup dalam perilaku mempertahankan adat mereka disebutpikukuh. Pikukuh dianggap bernilai religius dan berlandaskan kepada agamaasli Baduy, yang disebut Sunda Wiwitan.
Dalam kaitannya dengan kesehatan, bila seseorang warga Baduy menderita sakit, mereka dihadapkan pada dilema antara menggunakan pengobatan”modern” yang aksesnya semakin mudah (berarti melanggar adat), danpengobatan tradisional
yang
pengetahuannya
semakin
sirna
(berarti
kesulitandalam
pengobatan). Di Desa Cibeo yang terletak di wilayah Baduy Dalam dalam pemanfaatan tanaman obat ini dengan cara dipetik yang diperoleh dari semak-semak, ladang atau hutan dan pohon. Masyarakat Desa Cibeo ini dalam pembuatan tanaman menjadi obat ini dengan cara direbus dan ditumbuk
H.
DefinisiOperasional
1.
Etnobotani
Etnobotani adalah sebuah kajian yang membahas tentang pemanfataan tanamantanaman yang akan dijadikan sebagai obat ataupun dijadikan sebagai bahan pangan untuk sehari-hari bagi masyarakat yang menggunakan tanaman tersebut. 2.
Tanaman Obat
Tanaman Obat adalah Jenis-jenis tanaman yang memiliki fungsi dan berkhasiat sebagai obat dan dipergunakan untuk penyembuhan ataupun maupun mencegah berbagai penyakit yang di alami oleh masyarakat. 3.
Masyrakat Baduy Dalam
Baduy berasal dari Provinsi Banten yang terletak di wilayah Kabupaten Lebak. Pada suku Baduy Dalam Kabupaten Lebak, Banten ini masih alami, penduduk
setempat masih taat terhadap tradisi dari nenek moyang, masih menggunakan adat istiadat yang berlaku dan anti modernisasi.
I.
Struktur Organisasi Terdapat lima bagian yang akan diuraikan dalam bab skripsi penelitian ini,
yaitu: BAB I, Bab ini berisi penjelasan mengenai pendahuluan dari peneliti yang meliputi Latar Belakang, Identifikasi Masalah, Rumusan Masalah, Batasan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Kerangka Penelitian, dan Definisi Operasional.pada bab tersebut terangkum berbagai kebutuhan yang muncul sehingga menimbulkan alasan untuk membuat penelitian dengan judul yang telah ditulis. BAB II, membahas kajian teori yang berkaitan dengan variabel-variabel penelitian yang akan diteliti sebagai bahan dasar penyususnan laporan dan penjelesan materi yang akan diteliti. BAB III, Menjelaskan metode atau cara kerja untuk penelitian. Dijelaskan secara rinci uraiannya terdiri dari: metode penelitian, desain penelitian, tempat penelitian, pengumpulan data instrumen penelitian, prosedur penelitian dan analisis data. BAB IV, Pada bab ini membahas hasil dan temuan penelitian tersebut sesuai dengan rumusan masalah. BAB V, Merupakan bab penutup yang berisikan kesimpulan dan saran dalam penelitian ini
Bagian Akhir Skripsi, Bagian akhir dari skripsi terdiri dari: Daftar Pustaka,
Lampiran-Lampiran dan Daftar Riwayat Hidup Peneliti.