1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Joshi atau partikel dalam bahasa Jepang jumlahnya sangat banyak dan mempunyai arti dan fungsi yang berbeda - beda sesuai dengan pola kalimat yang mengikutinya, situasi pembicaraan, dan penuturnya. Joshi atau partikel termasuk kedalam fukuzokugo karena tidak mengenal konjugasi. Joshi sendiri dibagi kembali kedalam empat kelompok besar yaitu
Kakujoshi, Setsuzokujoshi,
Fukujoshi, dan Shuujoshi. Beberapa ciri joshi
dalam bahasa Jepang diantaranya adalah bahwa joshi
tidak dapat berdiri sendiri (baik menjadi sebuah kata maupun menjadi sebuah kalimat), tidak berkonjugasi (tidak mengalami perubahan bentuk), tidak menjadi subjek, objek, keterangan dan predikat di dalam sebuah kalimat, selalu mengikuti kata lain, ada yang mempunyai arti sendiri namun ada juga yang berfungsi memberi arti pada kata lain (Situmorang, 2007:50). Setiap joshi mempunyai fungsi lebih dari satu, hal ini menjadikan bahasa Jepang sebagai bahasa yang rumit tetapi unik untuk dipelajari karena banyaknya jumlah partikel yang memiliki arti yang sama tetapi cara penggunaan dan maknanya berbeda. Meskipun sebenarnya Joshi atau partikel dalam bahasa Jepang banyak digunakan baik dalam percakapan sehari – hari ataupun dalam wancana dalam manga Jepang tetapi masih banyak pembelajar bahasa Jepang yang tidak memahami masing masing arti joshi secara jelas. Sebagian pembelajar bahasa
2
Jepang berpikir bahwa partikel no hanya mempunyai fungsi sebagai penggabung antara nomina dengan nomina yang mempunyai fungsi menunjukkan kepemilikan. Jika diklasifikasikan menurut jenisnya partikel No termasuk kedalam jenis Kakujoshi dan Shuujoshi yang tentu saja akan berbeda penggunaan dan artinya sesuai dengan pola kalimat yang menigikutinya. Dalam manga 大長編ドラえも ん
No.17 Karya Fujiko.F.Fuji Penulis banyak menemukan partikel no yang
mempunyai fungsi dan makna yang berbeda beda sesuai dengan pola kalimat dan situasi pembicaraan yang mengikutinya. Sebagai contoh penulis akan mengambil contoh kalimat berikut : (1) これはあなたの財布じゃないですか (Nihongo bunkei ziten hal 461 ) “Kore wa anata no saifu janai desuka?” “Bukankan ini dompet anda?”
(2) あら和夫さん、来てたの (nihongo bunkei ziten hal 463) “ara kazoo san, kiteta no” “Eh tuan kazuo telah datang” (3) 遊んでばかりいて。試験本当に大丈夫なの?(nihongo bunkei ziten hal 463) “Asondebakariite, shaken hontou ni daijyoubu na no?” “Kamu hanya bermain saja, apakah ujiannya tidak akan apa apa?” Pada kalimat tersebut teradapat tiga jenis partikel no, contoh kalimat nomor 1 menunjukan kepemilikan, sedangkan kalimat nomor 2 dan 3 walaupun partikel no sama - sama diletakkan di akhir kalimat, namun kalimat tersebut
3
meiliki makna yang berbeda. Kalimat nomor dua menunjukkan penekanan dan kalimat nomor tiga menunjukkan pertanyaan yang tidak formal kepada lawan bicara, selain itu partikel no juga dapat berubah fungsinya mengikuti intonasi nada bicara penuturnya dan kondisinya. dari banyaknya fungsi dan makna joshi no penulis merasa tertarik untuk meneliti joshi no yang ada pada manga. Adapun judul yang diajukan untuk penelitian ini adalah “Analisis Joshi No pada manga”. Penganalisisan dititikberatkan pada aspek fungsi partikel itu sendiri, kondisi, dan penuturnya.
1.2 Rumusan Masalah Agar penelitian ini tidak terlalu luas, maka penelitian ini hanya akan dibatasi dalam beberapa hal saja. Adapun permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah bagaimanakah penggunaan partikel –no dalam manga taichouhen doraemon no.17 karya Fujiko.F.Fujio 1.3 Batasan Masalah Penelitian ini difokuskan kepada pembahasan atau masalah yang berhubungan dengan makna dan fungsi dari partikel –no yang ada didalam kalimat bahasa Jepang dalam manga taichouhen doraemon no.17 nobita no nejimaki shiiti boukenki karena di dalam manga tersebut banyak ditemukan cuplikan-cuplikan percakapan yang mengandung partikel no, dan penyebarannya di volume ini cukup merata. Sebagai contoh, cuplikan kalimat percakapan yang mengandung partikel no シティー
dalam komik Doraemon のび太のねじ巻き都市冒険記
4
(4) お母さん : 「お中元大売出しの福引引いたの。全部外れ」(Doraemon) Okaasan
: “ochuugen oouridashi no fukubiki hiita no. zenbu hazure”
Ibu
: “ini lotere dari obral hadiah ochuugen!, semuanya kosong”
Sebenarnya partikel kerapkali diletakkan di tengah kalimat yang berfungsi sebagai kata penghubung atau penyambung sebuah kata dengan kata berikutknya dalan kalimat, tetapi tidak jarang pula partikel diletakkan di akhir kalimat dan tentu saja makna dari partikel tersebut akan berubah jika diletakkan di akhir kalimat. Hal ini merupakan salah satu fokus penelitian yang akan dianalisa dalam bentuk skripsi. Penelitian ini terbatas pada partikel –no, pada saat kapan partikel ini berfungsi sebagai kakujoshi dan shuujoshi.
Oleh karena itu penulis
bermaksud membatasi penelitian ini dengan hanya meneliti Penggunaan partikel No didalam manga Doraemon daichouhen No.17 Nobita no nejimaki shiiti boukenki Karya Fujiko.F.Fujio. 1.4 Tujuan Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini adalah untuk dapat mengetahui bagaimanakah penggunaan partikel -no didalam percakapan bahasa Jepang, khususnya dalam manga
1.5 Manfaat Penelitian Penulis mengharapkan skripsi ini dapat memberikan manfaat sebagai berikut :
5
1. secara teoritis Memberikan informasi kepada pembaca khususnya para pembelajar bahasa Jepang tentang partikel No yang terdapat dalam percakapan dalam manga 2. Secara Praktis Memberikan pengertian mengenai fungsi dan makna penggunaan joshi No dalam suatu percakapan khususnya dalam percakapan yang ada dalam manga.
1.6
Sistematika Penulisan Adapun sistematika dalam penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut : BAB 1 PENDAHULUAN Di dalam BAB ini membahas mengenai latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional dan sistematika penulisan. BAB II LANDASAN TEORI Di dalam BAB ini akan dibahas mengenai teori-teori yang berekanaan dengan permasalahan yang diteliti. BAB III METODE PENELITIAN Di dalam BAB ini akan diuraikan mengenai metode penelitian, objek penelitian, lokasi dan waktu penelitian, teknik pengunpulan data dan teknik pengolahan data.
6
BAB IV PEMBAHASAN Di dalam BAB ini akan dibahas mengenai hasil penelitian yang dilakukan, dengan menguraikan hasil temuan dalam manga dan menguraikal hasil penelitian. BAB V KESIMPULAN & SARAN Di dalam BAB ini akan dibahas mengenai kesimpulan dan saran dari penulis setelah melakukan penelitian.